Claim Missing Document
Check
Articles

Karakteristik Outgoing Longwave Radiation (OLR) dan Hubungannya dengan Madden Jullian Oscillation (MJO) di Kota Pontianak Menggunakan Metode Wavelet Wahyuni, Ade Tri; Muliadi, Muliadi; Adriat, Riza
PRISMA FISIKA Vol 7, No 3 (2019)
Publisher : Jurusan Fisika, Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (319.467 KB) | DOI: 10.26418/pf.v7i3.38406

Abstract

Outgoing Longwave Radiation (OLR) erat kaitannya dengan Madden Julian Oscilation (MJO) karena variasi OLR yang terukur dapat memperlihatkan fenomena MJO, hal tersebut berpengaruh pada variasi cuaca di daerah tropis sehingga perlu dilakukan kajian terkait karakteristik OLR di daerah tropis khususnya di Kota Pontianak dan hubungannya dengan MJO. Metode wavelet digunakan untuk mengkaji karakteristik OLR dan hubungannya dengan MJO. Hasil yang diperoleh adalah OLR di Kota Pontianak memiliki periode dominan pada kisaran 183 dan 365 hari. Kata Kunci : Madden Julian Oscillation (MJO), Outgoing Longwave Radiation (OLR), Wavelet
Identifikasi Struktur Bawah Permukaan Geologi Karangsambung Terhadap Terobosan Dyke dan Sill Menggunakan Metode Gaya Berat Rista, Lorensiana; Ivansyah, Okto; Adriat, Riza
PRISMA FISIKA Vol 7, No 1 (2019)
Publisher : Jurusan Fisika, Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1367.886 KB) | DOI: 10.26418/pf.v7i1.30499

Abstract

Telah dilakukan penelitian tentang identifikasi struktur geologi daerah Karangsambung berdasarkan pengolahan data nilai gaya berat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran struktur geologi bawah permukaan terhadap terobosan dyke dan sill. Hal ini terkait wilayah Karangsambung yang memiliki geologi kompleks yang memiliki peran sangat penting dalam ilmu kebumian terutama dapat dijadikan sebagai tempat pelatihan maupun penelitian geologi. Pada bidang geofisika metode gaya berat digunakan untuk memodelkan struktur bawah permukaan berdasarkan variasi densitas batuan di bawah permukaan. Nilai anomali gaya berat yang diinterpretasikan adalah nilai anomali gaya berat residual hasil upward continuation. Nilai densitas rata-rata yang digunakan adalah 2,76 g/cm3, diperoleh dari nilai densitas rata-rata batuan asal yang terdapat di daerah Karangsambung. Dari pemodelan struktur bawah permukaan menggunakan software Grav2dc, diperoleh struktur yang diduga sebagai dyke dengan jenis batuan basal (3,03 g/cm3) pada lintasan AA1 dan pada lintasan BB1 diperoleh struktur yang diduga sebagai dyke dengan jenis batuan andesit (2,54 g/cm3). Kata Kunci : Metode gaya berat, Karangsambung, Dyke dan sill
Model Matematika Sederhana Kebergantungan Jumlah Titik Panas pada Curah Hujan di Kalimantan Barat Safitri, Andriani; Adriat, Riza; Azwar, Azrul
PRISMA FISIKA Vol 7, No 3 (2019)
Publisher : Jurusan Fisika, Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (495.691 KB) | DOI: 10.26418/pf.v7i3.38712

Abstract

Telah dibangun sebuah model matematis kebergantungan jumlah titik panas (hotspot) terhadap curah hujan di Kalimantan Barat. Model ini mengasumsikan bahwa perubahan jumlah hotspot bergantung pada hasil interaksi antara jumlah hotspot pada saat itu dan perubahan curah hujan pada saat tersebut. Dengan menggunakan asumsi ini dapat diperoleh bahwa jumlah hotspot akan menurun secara eksponensial terhadap curah hujan. Hasil validasi model matematis menunjukkan bahwa terdapat 11 kabupaten/kota di Kalimantan Barat memiliki nilai koefisien determinasi (R2) ≥ 0,90 dan terdapat 3 kabupaten/kota yang memiliki koefisien determinasi (R2) < 0,40. Hal ini menunjukkan bahwa jumlah hotspot di sebagian besar kabupaten/kota yang ada di Kalimantan Barat akan menurun secara eksponensial terhadap peningkatan jumlah curah hujan. Model matematis yang diperoleh ini memperbaiki model linier yang telah diusulkan oleh peneliti sebelumnya sehingga dapat memberikan gambaran yang lebih jelas tentang pengaruh jumlah curah hujan pada jumlah hotspot.
Analisis Kenyamanan Termal di Kalimantan Barat Berdasarkan Indeks Biometeorologi Anugerah, Anugerah; Azwar, Azrul; Adriat, Riza
PRISMA FISIKA Vol 8, No 1 (2020)
Publisher : Jurusan Fisika, Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (415.883 KB) | DOI: 10.26418/pf.v8i1.40517

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kenyamanan termal di Kalimantan Barat, dengan menggunakan indeks biometeorologi. Parameter yang digunakan adalah data suhu udara dan kelembapan relatif udara tahun 2017. Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan indeks kenyamanan termal diantaranya Humidex, Temperature Humidity Index (THI) dan Discomfort Index (DI). Berdasarkan hasil pengolahan data yang sudah dilakukan, menunjukkan bahwa interpretasi masing-masing indeks biometeorologi di Kalimantan Barat berada dalam ketegori yang sama. Yaitu perasaan sedikit tidak nyaman untuk Humidex, 50% merasakan nyaman untuk THI dan ketidaknyamanan dirasakan > 50% populasi untuk DI. Hasil lain juga menunjukkan bahwa nilai tertinggi Humidex berada di daerah Mempawah sebesar 34,9°C dan terendah di daerah Kubu Raya sebesar 33,5°C. Kemudian untuk THI, nilai tertingginya berada di daerah Mempawah sebesar 26,8°C dan terendah di daerah Kubu Raya sebesar 26,1°C. Sedangkan nilai tertinggi DI berada di daerah Mempawah sebesar 26,5°C dan terendah di daerah Kubu Raya sebesar 25,9°C.
Penerapan Metode Analisis Diskriminan terhadap Variasi Unsur Cuaca pada Kejadian Puting Beliung di Jawa Tengah Aliftha, Tita; Azwar, Azrul; Adriat, Riza
PRISMA FISIKA Vol 8, No 1 (2020)
Publisher : Jurusan Fisika, Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (363.227 KB) | DOI: 10.26418/pf.v8i1.40174

Abstract

Studi tentang penerapan metode analisis diskriminan terhadap unsur cuaca pada kejadian puting beliung di Jawa Tengah telah dilakukan. Daerah yang ditinjau dalam studi ini adalah empat kabupaten di Jawa Tengah yang sering mengalami kejadian puting beliung yaitu Banyumas, Boyolali, Cilacap dan Magelang. Dalam studi ini, unsur cuaca yang digunakan adalah suhu udara, tekanan udara, kecepatan angin, uap air, tutupan awan dan curah hujan. Hasil studi menunjukan bahwa secara umum terdapat dua unsur cuaca yang memiliki pengaruh signifikan yaitu kecepatan angin dan uap air. Khusus untuk Kabupaten Cilacap dan Boyolali, selain dua unsur cuaca tersebut, terdapat unsur cuaca lain yang berperan signifikan, yaitu tutupan awan untuk Kabupaten Cilacap dan tekanan udara untuk Kabupaten Boyolali. Nilai ketepatan prediksi dari fungsi diskriminan yang diperoleh daerah Cilacap sebesar 100%, Banyumas sebesar 100%, Magelang sebesar 100% dan Boyolali sebesar 96,3%
Model Pendugaan Evaporasi dari Suhu Udara dan Kelembaban Udara Menggunakan Metode Regresi Linier Berganda di Kota Pontianak Jesiani, Eka Mey; Apriansyah, Apriansyah; Adriat, Riza
PRISMA FISIKA Vol 7, No 1 (2019)
Publisher : Jurusan Fisika, Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/pf.v7i1.32515

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh persamaan model pendugaan evaporasi berdasarkan data suhu udara dan kelembaban udara di Kota Pontianak tahun 2006 – 2017. Analisa korelasi dan pembentukan model evaporasi dengan metode regresi linier berganda menenggunakan data suhu udara dan kelembaban udara dari stasiun klimatologi Siantan dan data evaporasi yang diperoleh dari situs resmi ECMWF. Kemudian model ini diuji kesesuaiannya dengan menghitung nilai R2, r dan error absolutnya. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa korelasi antara suhu udara dan kelembaban udara dengan evaporasi di Kota Pontianak sangat erat yang berarti evaporasi dapat diprediksi dengan data suhu udara dan kelembaban udara. Persamaan model evaporasi yang dihasilkan adalah adalah . Model ini dapat memprediksi evaporasi yang terjadi di Kota Pontianak dengan error absolut 1,9%.
Analisis Data Curah Hujan Kabupaten Ketapang dan Kota Pontianak Menggunakan Transformasi Wavelet Hajrul, Siti; Muliadi, Muliadi; Adriat, Riza
PRISMA FISIKA Vol 7, No 2 (2019)
Publisher : Jurusan Fisika, Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (827.472 KB) | DOI: 10.26418/pf.v7i2.34022

Abstract

Data curah hujan di Kabupaten Ketapang dan Kota Pontianak dianalisis untuk mengetahui pola curah hujan di Kabupaten Ketapang dan Kota Pontianak. Data yang digunakan adalah data curah hujan bulanan selama 30 tahun (1986–2016), dengan menggunakan transformasi wavelet. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa metode tersebut dapat memperlihatkan pola curah hujan melalui Wavelet Power Spectrum (WPS) dan Global Wavelet Spectrum (GWS) disetiap stasiun pengamatan. Hasil dari WPS menunjukkan bahwa intensitas curah hujan yang tinggi di Kabupaten Ketapang adalah pada periode 1 tahun dan periode 3 tahun dengan pola hujan tahunan. Tingginya intensitas curah hujan dipengaruhi oleh fenomena El Niño Southern Oscillation (ENSO), yang merupakan hasil dari pengolahan data indeks ENSO dengan data curah hujan menggunakan cross wavelet. Di Kota Pontianak intensitas curah hujanyang tinggi terjadi pada periode 0,5 tahun dan periode 1 tahun dengan pola hujan musiman dan tahunan.
Penentuan Debit Aliran di Muara Sungai Pawan Kabupaten Ketapang berdasarkan Parameter Kecepatan Arus dan Kedalaman Sungai Puteri, Martsa Farindi Dwi; Putra, Yoga Satria; Adriat, Riza
PRISMA FISIKA Vol 7, No 3 (2019)
Publisher : Jurusan Fisika, Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (377.951 KB) | DOI: 10.26418/pf.v7i3.38939

Abstract

Debit aliran adalah volume air yang masuk ke badan sungai dalam setiap detik. Debit aliran sangat dipengaruhi oleh kecepatan arus dan kedalaman. Debit aliran di suatu perairan dapat digunakan untuk monitoring dan evaluasi sumber air bersih di suatu perairan. Semakin tinggi nilai debit aliran maka kualitas perairan akan semakin baik. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan kecepatan arus dan kedalaman rata-rata terhadap debit aliran. Nilai kecepatan arus dihitung dengan metode kecepatan arus tiga titik dengan pengambilan data pada kedalaman 0.8 D, 0.5 D, dan 0.2 D. Lebar sungai dihitung dengan mengurangkan koordinat akhir dengan koordinat awal lintasan kemudian di konversi ke dalam satuan meter (m). Kedalaman dihitung secara langsung dengan alat ukur sonar. Nilai kecepatan arus, lebar sungai dan kedalaman digunakan untuk menghitung luas penampang lintasan dan debit aliran dengan metode velocity area mid section. Diperoleh hubungan antara kecepatan arus dan kedalaman terhadap debit aliran berdasarkan pola turun naik grafik yang sama pada nilai kecepatan arus, kedalaman dan debit aliran. Korelasi antara nilai kedalaman dan debit aliran diperoleh dengan nilai   koefisien korelasi logaritmik sebesar 0.9329 dengan persamaan logaritmik kontinu y=10426ln(x)-15477. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa debit aliran di Sungai Pawan sangat dipengaruhi oleh besar nilai kecepatan arus dan kedalaman rata-rata pada sungai tersebut.
Konsentrasi Karbon Monoksida (CO) di Kota Pontianak Andriani, Riski; Nurhasanah, Nurhasanah; Adriat, Riza
PRISMA FISIKA Vol 7, No 2 (2019)
Publisher : Jurusan Fisika, Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (392.343 KB) | DOI: 10.26418/pf.v7i2.35830

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menentukan nilai konsentrasi gas karbon monoksida (CO) dan mengetahui pengaruh suhu udara terhadap konsentrasi gas CO di Jalan Gajah Mada dan Jalan Tanjungpura Kota Pontianak. Pengukuran konsentrasi CO dilakukan setiap 1 jam pada pukul 06.00 – 22.00 WIB selama 6 hari di 6 titik, yaitu 3 titik di Jalan Gajah Mada dan 3 titik di Jalan Tanjungpura. Hasil penelitian menunjukkan kadar gas CO di Jalan Gajah Mada berkisar antara 2.746,69-11.215,66 μg/Nm3 dan Jalan Tanjungpura berkisar 2.060,02-15.564,58 μg/Nm3. Nilai tersebut masih berada di bawah baku mutu udara ambien dari PERMENLH No. 12 tahun 2010, yaitu 30.000 μg/Nm3. Pada pengukuran pagi, siang, dan sore hari konsentrasi gas CO cenderung berbanding terbalik dengan suhu udara, namun menjadi cenderung berbanding lurus pada malam hari.  Kata Kunci : Karbon Monoksida (CO), Suhu Udara
Analisis Unsur Cuaca Pada Saat Kejadian Siklon Tropis Haiyan Menggunakan Model Wrf (Weather Research And Forecasting) Perawiska, Erni; Muliadi, Muliadi; Adriat, Riza
PRISMA FISIKA Vol 6, No 2 (2018)
Publisher : Jurusan Fisika, Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2209.2 KB) | DOI: 10.26418/pf.v6i2.26618

Abstract

Haiyan merupakan siklon tropis yang terbentuk pada tanggal 3 hingga 11 November 2013 dan merupakan salah satu badai terkuat yang pernah terbentuk di Samudra Pasifik Barat. Bedasarkan data keluaran model Weather Research and Forecasting-Advance Research WRF (WRF-ARW), dilakukan analisis kondisi unsur cuaca di pusat siklon Haiyan selama perkembangan siklon tersebut. Unsur cuaca yang diamati meliputi kecepatan angin lapisan, kelembaban udara lapisan, suhu permukaan laut, tekanan permukaan dan curah hujan. Hasil keluaran model WRF menunjukkan bahwa kecepatan angin terus meningkat selama perkembangan Haiyan hingga mencapai 118 knot. Terdapat lapisan udara yang sangat lembab dengan persentase kelembaban relatif rata-rata selama perkembangan siklon Haiyan sekitar 95,87%. Suhu permukaan laut sekitar 29,9ᴼC di lokasi pembentukan dan terus mengalami penurunan sampai siklon Haiyan lenyap. Tekanan permukaan dibawah 1000 mb dan terus menurun hingga 952,37 mb seiring dengan meningkatnya status siklon Haiyan. Curah hujan di sekitar pusat badai sangat lebat dan menyebar cukup luas dari pusat badai. Hasil track siklon menunjukan bahwa Haiyan yang terbentuk di koordinat 6,4ᴼLU dan 155ᴼBT ini bergerak menuju lintang yang lebih tinggi menjauhi ekuator dan mulai lenyap di sekitar koordinat 22,87ᴼLU dan 106,9ᴼBT. Kata Kunci :Siklon tropis Haiyan, Unsur cuaca, WRF