cover
Contact Name
Muhammad Efendi
Contact Email
muhammad.efendi@ulm.ac.id
Phone
+6287712191195
Journal Mail Official
geografi@ulm.ac.id
Editorial Address
Jl. Brigjend Hasan Basri, Pangeran, Kec. Banjarmasin Utara, Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan 70123
Location
Kota banjarmasin,
Kalimantan selatan
INDONESIA
JURNAL GEOGRAFIKA (GEOGRAFI LINGKUNGAN LAHAN BASAH)
ISSN : 27462161     EISSN : 27468194     DOI : https://doi.org/10.20527/jgp.v1i1
Core Subject : Science,
JURNAL GEOGRAFIKA (Geografi Lingkungan Lahan Basah) adalah jurnal geografi yang diterbitkan oleh Program Studi Geografi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Lambung Mangkurat. Diterbitkan dua kali setahun pada periode Juni dan Desember sebagai wahana komunikasi ilmiah dalam geografi, berupa gagasan konseptual, penerapan teori, artikel penelitian, dan pedoman sistem dengan disiplin ILMU GEOGRAFI.
Articles 5 Documents
Search results for , issue "Vol 1, No 1 (2020): GEOGRAFIKA" : 5 Documents clear
Wanita Berpendidikan dan Bekerja Mengurangi Resiko Praktik “Kawin Anum” Di Perdesaan Kalimantan Selatan Norma Yuni Kartika; Ayu Rizky Amanda; Muhammad Efendi
Jurnal Geografika (Geografi Lingkungan Lahan Basah) Vol 1, No 1 (2020): GEOGRAFIKA
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (576.556 KB) | DOI: 10.20527/jgp.v1i1.2296

Abstract

Tingginya kasus kawin anum di perdesaan menjadi hambatan pencapaian pembangunan manusia di Indonesia terutama pembangunan penduduk usia muda. Studi mengenai faktor-faktor yang menyebabkan wanita tidak melakukan kawin anum di perdesaan Kalimantan Selatan menjadi sangat penting untuk dilakukan dalam rangka memberikan masukan untuk menyukseskan pendewasaan usia kawin dan sesuai aturan pada undang-undang perkawinan. Metode dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif menggunakan data sekunder yaitu data SDKI 2017. Populasi dalam penelitian ini adalah perempuan usia 15-49 tahun yang telah menikah di Kalimantan Selatan berjumlah 633. Sampel dalam penelitian ini adalah perempuan usia 15-49 tahun yang telah menikah dan tinggal di daerah perdesaan Kalimantan Selatan berjumlah 333 responden. Sampel dalam penelitian ini terdiri dari 77 responden yang menikah dibawah 16 tahun dan 256 responden yang menikah pada umur 16 tahun keatas. Variabel yang digunakan sebagai variabel terpengaruh adalah usia kawin pertama. Sementara itu yang digunakan sebagai variabel pengaruh yaitu variabel sosial (pendidikan) dan variabel ekonomi (status bekerja dan ekonomi rumah tangga). Analisis dilakukan secara deskriptif analitis dengan menggunakan tabel silang ataupun metode statistik multivariat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa selain faktor tempat tinggal, faktor yang berpengaruh terhadap usia kawin pertama di perdesaan Kalimantan Selatan adalah faktor ekonomi (tingkat ekonomi rumah tangga) dan faktor sosial (pendidikan). Dari kedua faktor tersebut faktor ekonomi menjadi faktor dominan, bahwa rumah tangga yang ekonominya tidak miskin cenderung tidak melakukan kawin anum. Dan, wanita yang berpendidikan tinggi cenderung tidak melakukan kawin anum. Kata Kunci: wanita, berpendidikan, bekerja, resiko, kawin anum
Dinamika Pergerakan Pembentukan Keilmuan Geografi di Universitas Lambung Mangkurat Tahun 2013-2019 Nasruddin Nasruddin
Jurnal Geografika (Geografi Lingkungan Lahan Basah) Vol 1, No 1 (2020): GEOGRAFIKA
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (549.379 KB) | DOI: 10.20527/jgp.v1i1.2292

Abstract

Pembentukan ilmu sejatinya adalah upaya membangun karakter bangsa, hal ini sejalan dengan tulisan pada Majalah Swantara Lemhanas RI No. 12 Tahun IV/Maret/2015 berjudul “revolusi mental” bahwa pembangunan karakter bangsa, merupakan upaya kolektif-sistemik suatu negara kebangsaan untuk mewujudkan kehidupan berbangsa dan bernegara yang sesuai dengan dasar dan ideologi, konstitusi, haluan negara, serta potensi kolektifnya dalam konteks kehidupan nasional, regional, dan global yang berkeadaban untuk membentuk bangsa yang tangguh, kompetitif, berakhlak mulia, bermoral, bertoleran, bergotong royong, patriotik, Berbudaya, dan dinamis Pengetahuan dan teknologi berdasarkan Pancasila dan dijiwai oleh iman dan takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Pembangunan karakter bangsa dilakukan secara koheren melalui proses sosialisasi, pendidikan dan pembelajaran, pemberdayaan, pembudayaan, dan kerjasama seluruh komponen bangsa dan negara. Tujuan penulisan yaitu: (1) menganalisis Pergerakan pembentukan Fakultas Geografi dan Lingkungan Tahun 2013-2018, (2) menganalisis faktor-faktor kegagalan pembentukan Program Studi Geografi Tahun 2018 dan (3) menganalisis faktor-faktor pembentukan pembentukan Program Studi Geografi Tahun 2019 di ULM. Metode yang adalah analisis dekriptif terhadap periodisasi pergerakan pembentukan ilmu pengetahuan Universitas Lambung Mangkurat dari Tahun 2013-2019 Analisis terhadap kajian pembentukan penjelasan bahwa (1) pembentukan Fakultas Geografi dan Lingkungan di ULM secara kelambagaan mendapatkan apresiasi yang tinggi dari berbagai pemangku kepentingan di daerah maupun nasional. Kegagalan ditentukan oleh faktor internal dan ULM, diantaranya: (1) proses eksternal kegiatan seperti Prodi Pendidikan Geografi, FKIP ULM berlangsung dalam waktu yang cukup lama dan menguras energi, (2) terjadinya pembelahan kelompok antara pro dan kontra internal Prodi Pendidikan Geografi terhadap Prodi Pendidikan Geografi sebagai prodi rintis, (3) Lamanya proses internal berdampak pada kemunduran dalam pengajuan hingga terbitnya draft surat edaran moratorium pembentukan baru di lingkungan PTN se-Indonesia. Kegagalan pada proposal Prodi Geografi pada 2018, disebabkan oleh faktor: (1) proses administrasi terkait ULM induk kelembagaan Prodi Geografi, dan baru disetujui pada tanggal 28 Mei 2018 yakni di FISIP ULM (2) proses sidang senat Universitas Lambung Mangkurat,Kata Kunci : Dinamika, Pembentukan Keilmuan Geografi, ULM
Analisis Karakteristik Morfometri DAS Maluka Menggunakan Citra Satelit Shuttle Radar Topography Mission Maimunah Maimunah; Nurlina Nurlina; Ridwan I; Gusti Firza Ismi Tsabita
Jurnal Geografika (Geografi Lingkungan Lahan Basah) Vol 1, No 1 (2020): GEOGRAFIKA
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (677.272 KB) | DOI: 10.20527/jgp.v1i1.2293

Abstract

Daerah Aliran Sungai (DAS) merupakan suatu wilayah daratan yang menerima, menampung, dan menyimpan air hujan untuk kemudian disalurkan ke laut atau danau melalui sungai utama. DAS sebagai pengatur tata air dapat berfungsi sebagai pengendali banjir alami di musim hujan dan mengurangi kekeringan di musim kemarau, sehingga diperlukan beberapa kegiatan monitoring pengelolaan DAS. Salah satu ciri DAS yang dibentuk oleh faktor alam adalah morfometri. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis karakteristik DAS Maluka dengan menggunakan citra satelit SRTM yang memiliki resolusi 30mx30m. Metode yang digunakan adalah analisis SRTM DEM untuk mendapatkan morfometri DAS yang meliputi; luas DAS, keliling DAS, panjang DAS, lebar DAS, bentuk DAS (rasio elongasi dan rasio sirkularitas), kepadatan drainase, urutan dan rasio bifurkasi (Rb), tekstur drainase, pola aliran sungai, dan kemiringan lereng sungai. Hasil analisis morfometri menunjukkan DAS Maluka memiliki luas 82.746,64 ha, pola dendritik, bentuk DAS memanjang sehingga permukaan menuju debit aliran outlet lebih lambat, indeks kepadatan drainase 0,82 km/km2 dan Bifurcation Ratio yaitu 1,003 dengan kemiringan sungai 1,16% (landai atau datar) menyebabkan kenaikan muka air banjir cepat mengalir sedangkan penurunannya lambat, dan kapasitas infiltrasi yang rendah dari tekstur drainase kasar yang bertekstur kasar adalah 2,02. Kata Kunci: DAS Maluka, Morfometri, SRTM
Pemanfaatan Data Geospasial dalam Proses Pembelajaran Geografi Pada Kondisi Bencana Covid-19 Rosalina Kumalawati; Selamat Riadi; Gusti Muhammad Syachreza Febriyan
Jurnal Geografika (Geografi Lingkungan Lahan Basah) Vol 1, No 1 (2020): GEOGRAFIKA
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1124.923 KB) | DOI: 10.20527/jgp.v1i1.2294

Abstract

Covid-19 termasuk bencana nonalam yang terjadi di negara maju dan negara berkembang. Negara berkembang yang terkena dampak Covid-19 adalah Indonesia. Proses pembelajaran selama bencana Covid19 dilakukan secara online begitu dalam pembelajaran geografi. Geografi merupakan ilmu spasial (Ruang atau tempat) yang diyakini mampu membekali spatial intelligence, spatial ability kepada peserta didik. Kajian geografi membentang dari obyek/fenomena litosfer, hidrosfer, atmosfer, biosfer, antroposfer. Data geospasial (peta) dalam pengajaran geografi merupakan media belajar yang penting untuk mengembangkan pengertian ruang dan tempat. Geografi menelaah semua substanisnya darisudut pandang spasial sehingga mengharuskan penggunaan peta; baik peta kerja, peta hasil maupun peta rekomendasi. Begitu besar manfaat data geospasial dalam pembelajaran geografi. Tujuan penelitian ini adalah bagaimana pemanfaatan data geospasial dalam proses pembelajaran geografi pada kondisi bencana Covid-19. Metode yang digunakan adalah pendekatan deskriptif kualitatif dengan teknik analisis menggunakan teknik triangulasi. Hasil yang didapatkan penelitian ini adalah (a) data geospasial (peta) mempunyai kemampuan-kemampuan tertentu yang merupakan ciri khasnya. (b) geografi seringkali overlap dengan bidang ilmu lain, yang membedakan adalah sudut pandang spasial. (c) pemanfaatan data geospasial dalam proses pembelajaran geografi pada kondisi Covid19 sangat memerlukan bantuan teknologi geospasial yang berbasis komputer. Kata Kunci: Data Geospasial, Pembelajaran Geografi, Bencana Covid-19
Kajian Karakter Budaya Masyarakat Kawasan Permukiman Gosong Sungai (Bars) (Studi Kasus Kampung Apung Pulau Bromo Kota Banjarmasin) Arif Rahman Nugroho; Selamat Riadi; Ellyn Normelani; Yulika Puspita Sari
Jurnal Geografika (Geografi Lingkungan Lahan Basah) Vol 1, No 1 (2020): GEOGRAFIKA
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1096.751 KB) | DOI: 10.20527/jgp.v1i1.2295

Abstract

Kota Banjarmasin mendapat julukan “kota seribu sungai” untuk menggambarkan betapa banyak dan pentingnya sungai yang mengalir di kota ini. Kondisi ini merupakan sebuah keistimewaan yang membawa pengaruh signifikan terhadap perkembangan sosial dan ekonomi kota. Dari waktu ke waktu orang bermukim di antara berbagai sistem sungai di kota ini, sehingga pada akhirnya terjadi konsentrasi penduduk di setiap sudut kota termasuk di daerah gosong sungai (bars) Martapura. Sungai merupakan salah satu bagian penting yang begitu lekat dalam kehidupan masyarakat Banjar Kalimantan Selatan dari waktu ke waktu. Sungai tidak hanya dipandang sebagai jaringan ekologis namun lebih kepada saujana budaya atau cultural landscape yang memuat aktivitas, riuh suasana, dan keterkaitan masyarakat terhadap sungai. Oleh karena itu untuk mengetahui kondisi eksisting budaya yang ada di kawasan permukiman tepian sungai Kampung Apung Pulau Bromo, Kelurahan Mantuil maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian ini guna mengetahui kehidupan masyarakat yang tinggal di daerah gosong sungai (bars) dan mengidentifikasi aspek - aspek budaya sebagai pembentuk karakter lanskap  budaya masyarakat kawasan permukiman tepian sungai besar. Populasinya adalah masyarakat yang bermukim di lokasi tersebut. Pemilihan sampel menggunakan teknik purposive (sengaja). Penelitian ini didesain menggunakan mixed method. Pengumpulan data kuantitatif dilakukan melalui survei. Sedangkan pengumpulan data kualitatif, dilakukan melalui Indepth-Interview. Hasil penelitian disimpulkan bahwa budaya air dan karakteristik fisik permukiman tradisional di kawasan permukiman tepian sungai Kampung Apung Pulau Bromo, Kelurahan Mantuil sangat kaya dan beragam serta memiliki potensi untuk dikembangkan.Kata Kunci: Ragam Potensi, Lanskap  Budaya,  Permukiman, Gosong Sungai.

Page 1 of 1 | Total Record : 5