cover
Contact Name
Muhammad Efendi
Contact Email
muhammad.efendi@ulm.ac.id
Phone
+6287712191195
Journal Mail Official
geografi@ulm.ac.id
Editorial Address
Jl. Brigjend Hasan Basri, Pangeran, Kec. Banjarmasin Utara, Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan 70123
Location
Kota banjarmasin,
Kalimantan selatan
INDONESIA
JURNAL GEOGRAFIKA (GEOGRAFI LINGKUNGAN LAHAN BASAH)
ISSN : 27462161     EISSN : 27468194     DOI : https://doi.org/10.20527/jgp.v1i1
Core Subject : Science,
JURNAL GEOGRAFIKA (Geografi Lingkungan Lahan Basah) adalah jurnal geografi yang diterbitkan oleh Program Studi Geografi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Lambung Mangkurat. Diterbitkan dua kali setahun pada periode Juni dan Desember sebagai wahana komunikasi ilmiah dalam geografi, berupa gagasan konseptual, penerapan teori, artikel penelitian, dan pedoman sistem dengan disiplin ILMU GEOGRAFI.
Articles 5 Documents
Search results for , issue "Vol 2, No 1 (2021): GEOGRAFIKA" : 5 Documents clear
TANGGAPAN MASYARAKAT TERHADAP DAYA DUKUNG PEMERINTAH DALAM MENGEMBANGKAN OBJEK WISATA PANTAI GEDAMBAAN Putri Indah Lestari; Nasruddin Nasruddin; Muhammad Efendi
Jurnal Geografika (Geografi Lingkungan Lahan Basah) Vol 2, No 1 (2021): GEOGRAFIKA
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2550.138 KB) | DOI: 10.20527/jgp.v2i1.4512

Abstract

Pariwisata merupakan industri yang tahan terhadap keterpurukan ekonomi saat ini. Potensi pariwisata dapat menjadi peluang yang sangat baik bagi pariwisata dan pengembangan ekonomi daerah itu sendiri, sehingga perhatian harus diberikan pada peningkatan kualitas layanan, pelestarian lingkungan dan penyediaan kondisi dan infrastruktur. Pengembangan pariwisata itu sendiri, salah satu objek wisata yang potensial untuk dikembangkan adalah pantai Gedambaan. Pentingnya dukungan masyarakat setempat dalam pengembangan objek wisata di pantai Gedambaan, menjadi alasan utama penelitian ini dilakukan. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah kuisioner dan studi pustaka. Metode pengambilan sampel yang digunakan adalah metode purposive random sampling dan snowball.sedangkan, metode analisis data yang digunakan yaitu analisis deskriptif kualitatif berdasarkan dari hasil kuisioner. Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa, 1) Pemerintah Kotabaru sudah berperan aktif dalam mengembangkan objek wisata pantai Gedambaan, mulai dari peningkatan fasilitas penunjang objek wisata, promosi, peningkatan pelayanan dan keamanan, hingga perencanaan pengembangan objek wisata. 2) Persepsi masyarakat terhadap daya dukung pemerintah dalam mengembangkan objek wisata di pantai Gedambaan menunjukkan hasil yang cukup baik. Diharapkan persepsi ini dapat dijadikan evaluasi dan acuan bagi pemerintah setempat untuk melakukan perencanaan pengembangan objek wisata pantai Gedambaan kedepannya. 
SEBARAN HOTSPOT TAHUN 2012-2021 DI KALIMANTAN SELATAN Rosalina Kumalawati; Astinana Yuliarti; Rizky Nurita Anggraeni; Karnanto Hendra Murliawan
Jurnal Geografika (Geografi Lingkungan Lahan Basah) Vol 2, No 1 (2021): GEOGRAFIKA
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1248.499 KB) | DOI: 10.20527/jgp.v2i1.4532

Abstract

Abstrak. Kebakaran hutan dan lahan gambut di negara berkembang selalu menjadi perhatian dunia. Kebakaran yang marak terjadi banyak disebabkan antara kombinasi aktivitas manusia yaitu deforestasi, perubahan tutupan lahan, serta pertambahan penduduk, dan juga efek dari penyimpangan iklim yang meningkatkan kejadian kebakaran hutan dan lahan. Kejadian kebakaran hutan dan lahan di Kalimantan Selatan  merupakan kejadian yang hampir terjadi setiap tahun pada musim kemarau. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui sebaran hotspot di Provinsi Kalimantan Selatan sejak 2012 hingga 2021. Penelitian dilakukan di 13 Kabupaten/Kota Provinsi Kalimantan Selatan. Data yang digunakan pada penelitian ini adalah data sekunder dari studi literatur. Pengambilan data dilakukan dengan mengambil beberapa informasi mengenai kejadian kebakaran hutan dan lahan secara temporal. Data yang diambil adalah data hotspot dari citra satelit SNPP VIIRS dari Tahun 2012-2021. Temuan dari penelitian adalah Jumlah hotspot dari Tahun 2012-2021 naik turun setiap tahunnya kadang naik kadang turun, penurunan yang terjadi disebabkan banyak faktor seperti faktor cuaca atau curah hujan. Hotspot paling tinggi pada Tahun 2015 karena kebakaran pada Tahun tersebut disebabkan oleh adanya anomali iklim yaitu fenomena El-Nino di Samudera Pasifik yang menyebabkan terjadinya kekeringan di Indonesia, daerah dengan jumlah hotspot tinggi berarti memiliki potensi terjadi kebakaran juga tinggi sehingga daerah tersebut harus memiliki mitigasi yang tepat dan masyarakat yang siaga terhadap bencana.Kata Kunci: SNPP VIIRS, Hotspot, Kebakaran hutan dan lahan
INDIKATOR YANG MEMPENGARUHI PERNIKAHAN DINI DI PROVINSI KALIMANTAN SELATAN Dwi Ratnasari; Norma Yuni Kartika; Ellyn Normelani
Jurnal Geografika (Geografi Lingkungan Lahan Basah) Vol 2, No 1 (2021): GEOGRAFIKA
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (285.366 KB) | DOI: 10.20527/jgp.v2i1.3169

Abstract

Pernikahan adalah penyatuan pria dan wanita dalam suatu hubungan berdasarkan hukum tertentu. Bagi orang yang ingin menikah, ada beberapa aturan dari negara tersebut, salah satunya adalah usia minimal untuk menikah. Hal tersebut telah diatur dalam Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2019 sebagai Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan. Menurut peraturan terbaru, usia perkawinan minimal 19 tahun bagi laki-laki dan perempuan. Pernikahan dini mengalami penurunan yang cukup banyak dalam tiga puluh tahun terakhir, namun nyatanya masih banyak daerah di Indonesia yang masih mempraktikkan pernikahan, khususnya Kalimantan Selatan. Berdasarkan data BPS, prevalensi kawin anak di Indonesia pada tahun 2013 sebesar 24 persen. Pada tahun 2015, prevalensi kawin anak hanya menurun sekitar 1 persen. Penurunan prevalensi perkawinan anak di Indonesia tergolong lambat. UNICEF dalam laporannya tahun 2014 menyatakan bahwa dalam tiga dekade terakhir, pernikahan anak di Indonesia mengalami penurunan kurang dari setengahnya. Berdasarkan data BPS tahun 2018, Kalimantan Selatan merupakan provinsi dengan jumlah kasus kawin usia dini tertinggi di Indonesia yaitu sebesar 22,77%. Data inilah yang menjadi dasar penelitian ini. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan melihat dua penelitian sebelumnya mengenai studi bertema pernikahan muda di Kalimantan Selatan kemudian membandingkannya dengan data BPS tahun 2018 tentang pernikahan dini itu sendiri. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah aspek ekonomi seperti kebanyakan daerah lainnya, aspek pendidikan sebagai faktor utama penentu keputusan menikah dini,
STRATEGI PENGELOLAAN DANA DESA DALAM MENINGKATKAN PEMBANGUNAN DI DESA SEMANGAT DALAM KECAMATAN ALALAK KABUPATEN BARITO KUALA Nor Aufa Azizah; Selamat Riadi; Arif Rahman Nugroho
Jurnal Geografika (Geografi Lingkungan Lahan Basah) Vol 2, No 1 (2021): GEOGRAFIKA
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (376.383 KB) | DOI: 10.20527/jgp.v2i1.4534

Abstract

Abstrak. Penelitian ini menelaah mengenai strategi pengelolaan dana desa pada wilayah Desa Semangat Dalam karena masih terdapat banyak desa di Indonesia yang belum dapat mengelola dan memanfaatkan dana desa sesuai yang diharapkan oleh masyarakat desa. Menurunnya kualitas infrastruktur dan kemampuan organisasi pemerintah desa dalam mengelola dana desa mengakibatkan beberapa masalah yang terjadi di Desa Semangat Dalam. Hal ini berdampak besar bagi masyarakat dalam meningkatkan ekonomi yang lebih baik untuk kesejahteraan hidup. Penelitian ini merupakan penelitian dengan menggunakan pendekatan kualitatif metode studi kasus, serta menggunakan analisis SWOT. Tujuan penelitian ini adalah mengidentifikasi strategi pengelolaan dana desa di Desa Semangat Dalam dalam upaya meningkatkan pembangunan desa. Strategi yang dapat diterapkan untuk meningkatkan pembangunan desa melalui pengelolaan dana desa di Desa Semangat Dalam adalah memaksimalkan dana bantuan supaya dapat meningkatkan aspek di bidang ekonomi dan memanfaatkan SDM yang cukup potensial, menjalin kerjasama yang kooperatif antara pemerintah pusat dengan pemerintah desa yang dituangkan dalam suatu kebijakan pembangunan dan menciptakan lapangan kerja.Kata Kunci: pengelolaan, dana desa, pembangunan, analisis SWOT
PEMETAAN POLA SPASIAL KEBAKARAN HUTAN DAN LAHAN DI TAMAN NASIONAL GUNUNG MERBABU BERBASIS PENGINDERAAN JAUH TAHUN 2019 Inu Kencana Hadi; Sigit Heri Mukti; Wirastuti Widyatmanti
Jurnal Geografika (Geografi Lingkungan Lahan Basah) Vol 2, No 1 (2021): GEOGRAFIKA
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (422.981 KB) | DOI: 10.20527/jgp.v2i1.4536

Abstract

Abstrak: Indonesia merupakan negara dengan hutan tropis terluas ketiga di dunia, namun hampir setengah dari hutan Indonesia sudah terdegradasi. Salah satu penyebab terjadinya degradasi hutan adalah kebakaran. Secara historis, kebakaran hutan dan lahan adalah fenomena yang terus berulang di semua wilayah berhutan di Indonesia. Kebakaran hutan di Taman Nasional Gunung Merbabu yang terjadi hampir setiap tahun merupakan permasalahan yang serius, terutama pada bulan-bulan kering. Tercatat dalam sepuluh tahun terakhir yaitu antara bulan September 2014 hingga bulan September 2019, terjadi 4 kali kebakaran yang cukup besar. Dalam studi ini, kami menggunakan algoritma untuk mengestimasi kebakaran menggunakan deret waktu citra Landsat-8 OLI. Pendekatan ini diuji di area Taman Nasional Gunung Merbabu menggunakan 2 citra yang diperoleh antara bulan Juni – September 2019. Akurasi keseluruhan 85% diperoleh berdasarkan Overall Accuracy dan Kappa hat Classification. Hal ini menunjukkan bahwa algoritma yang digunakan memiliki potensi yang tinggi untuk diterapkan di lanskap lain dalam studi mendatang.Kata Kunci: NBR, Kebakaran Hutan, Tingkat Keparahan Kebakaran, Penginderaan Jauh

Page 1 of 1 | Total Record : 5