cover
Contact Name
Sorni Paskah Daeli
Contact Email
redaksi@kemenkopmk.go.id
Phone
-
Journal Mail Official
redaksi@kemenkopmk.go.id
Editorial Address
Jl. Medan Merdeka Barat No. 3, Jakarta Pusat, Provinsi DKI Jakarta, 10110
Location
Kota adm. jakarta pusat,
Dki jakarta
INDONESIA
Salus Cultura: Jurnal Pembangunan Manusia dan Kebudayaan
ISSN : 28075560     EISSN : 28075447     DOI : https://doi.org/10.55480/saluscultura
Core Subject : Social,
Salus Cultura: Jurnal Pembangunan Manusia dan Kebudayaan is a journal that publishes current original research on social sciences, human development issues and cultural development.
Articles 36 Documents
Pemberantasan di Persimpangan Jalan: Principal Agent dan Collective Action sebagai Jalan Tengah Pemberantasan Korupsi di Indonesia Alfian Nur Ahmad; Holy Glora Saragie Sijabat; Usman Manor
Salus Cultura: Jurnal Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Vol. 2 No. 1 (2022)
Publisher : Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Republik Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55480/saluscultura.v2i1.47

Abstract

Kinerja Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) selama lebih dari satu dekade telah menunjukkan signifikansi terhadap penurunan korupsi di Indonesia. Namun begitu Revisi Undang-Undang KPK serta pandemi terbukti memberikan berpengaruh terhadap memburuknya tingkat korupsi dalam beberapa tahun terakhir. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan penjelasan mengenai upaya pemberantasan korupsi di Indonesia berdasarkan perspektif Principal Agent Theory (P-A) dan Collective Action Theory (C-A) serta intervensi yang dapat dilakukan berdasarkan kedua teori. Dengan menggunakan metode studi pustaka serta analisis struktural terhadap pembentukan perilaku, maka ditemukan bahwa upaya pemberantasan korupsi di Indonesia didominasi oleh perspektif P-A sehingga memerlukan upaya penguatan dari perspektif C-A melalui pelibatan masyarakat untuk menguatkan norma kolektif dan budaya anti-korupsi. Lebih lanjut analisa struktur menemukan bahwa intervensi pada level meso (norma kolektif) menjadi upaya paling rasional dan strategis untuk memberantas korupsi yang berada dalam jangkauan masyarakat serta memberikan pengaruh bagi pembenahan level mikro (karakter dan kepribadian individu) sekaligus menguatkan kepatuhan serta efektivitas dari level makro (tatanan kebijakan, aturan, dan hukum). Intervensi pada level meso dapat membentuk mekanisme kontrol sosial untuk memastikan akuntabilitas pelayanan publik, sekaligus menjadi integrasi pendekatan P-A dan C-A yang perlu dilakukan secara simultan sebagai upaya pemberantasan korupsi di Indonesia.
Reflections of Today’s Teens Behavior: From Impressions on Social Media to Cognitive Dissonance Rustono Farady Marta; Miletresia; Maristela Fernandes
Salus Cultura: Jurnal Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Vol. 2 No. 1 (2022)
Publisher : Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Republik Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55480/saluscultura.v2i1.49

Abstract

Social media has been used as a form of user character in Cyberspace. The new form of new media that was originally used as a place of self-expression has now built the users’ behavior. The used for representing themselves on social media initially aims to give an impression to other users then occur a cognitive dissonance behavior between behavior in the real world and things uploaded on social media. By using qualitative methods which focus on equilibrium in Tzvetan Todorov’s narrative analysis, researchers want to see the contrast in the behavior of social media users through the film ‘Social Life’. The author uses Impression Management Theory and Cognitive Dissonance Theory to describe and at the same time interpret the impression that the characters want to build in the film as well as the cognitive dissonance of social media users' behavior through the interpretation of the short film ‘Social Life’. The implication of this research is in the form of a narrative plot that shows the uncomfortable situation of the main character (Meredith) due to her desire to display a different self-image on social media so that this cognitive dissonance becomes the main consideration for leaving her social life.
Analisis Motivasi Pelajar Indonesia Melanjutkan Studi di Jepang dengan Structural Equational Modeling Partial Least Square Yuniasih Purwanti; Alfi Nurfita Chasanah
Salus Cultura: Jurnal Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Vol. 2 No. 2 (2022)
Publisher : Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Republik Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55480/saluscultura.v2i2.44

Abstract

Penelitian ini merupakan studi yang berbentuk deskriptif dan memaparkan tentang motivasi pelajar Indonesia yang melanjutkan pendidikan di Jepang. Studi tentang motivasi pelajar Indonesia memilih negara tujuan belajar menggunakan dimensi belajar dan berwisata masih jarang dikaji. Penelitian ini telah melibatkan 77 responden yang sedang aktif kuliah maupun telah menyelesaikan pendidikan. Data diperoleh dengan menyebarkan kuesioner melalui media dan komunitas mahasiswa Indonesia di Jepang. Untuk uji statistik dan pengolahan data dilakukan menggunakan Partial Least Square (SmartPLS 3.0). Hasil penelitian menunjukkan bahwa motivasi peluang pekerjaan yang lebih baik di masa depan pasca lulus dari Jepang dan sosial budaya Jepang tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap kepuasan pelajar Indonesia yang memilih Jepang sebagai negara pilihan studi lanjutan. Akan tetapi, kesempatan berwisata selama bersekolah di Jepang memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kepuasan studi di Jepang. Hal ini ditunjukkan dengan nilai T-statistik sebesar 2,88. Selain itu, motivasi ketertarikan pada sosial budaya turut memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kepuasan dengan T-statistik sebesar 2,97. Demikian pula dengan motivasi sosial budaya juga cukup signifikan mempengaruhi variabel peluang kerja di masa mendatang dengan nilai T-statistik sebesar 3,03. Memahami berbagai motivasi pelajar Indonesia sangat penting sebagai strategi dalam perekrutan mahasiswa Indonesia di Jepang maupun sebaliknya.
Perundungan Siber di Kalangan Mahasiswa: Hubungan Antara Pengalaman Menjadi Korban dan Pelaku Eksklusi Suwanda Priyadi
Salus Cultura: Jurnal Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Vol. 2 No. 2 (2022)
Publisher : Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Republik Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55480/saluscultura.v2i2.52

Abstract

Salah satu faktor risiko perundungan siber yang paling banyak diteliti adalah pengalaman menjadi korban. Sayangnya, penelitian terdahulu mendefinisikan perundungan siber secara umum sehingga instrumen yang digunakan tidak merepresentasikan kompleksitas fenomena perundungan siber. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk menguji hubungan antara pengalaman menjadi korban dan pelaku perundungan siber dalam bentuk eksklusi. Desain yang digunakan adalah penelitian korelasi. Data dikumpulkan menggunakan dua skala, yakni: pengalaman menjadi korban dan pengalaman menjadi pelaku perundungan siber dalam bentuk eksklusi. Total 122 mahasiswa (92 perempuan dan 30 laki-laki) berpartisipasi dalam penelitian ini. Hasil penelitian menunjukkan adanya hubungan antara pengalaman menjadi korban dan pelaku perundungan siber dalam bentuk eksklusi di kalangan mahasiswa (r = 0.34; p < .001). Pengalaman menjadi korban memunculkan emosi negatif yang mendorong aksi korektif sehingga meningkatkan kemungkinan menjadi pelaku perundungan siber.
Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pelayanan Tuberkulosis di Unit Rawat Jalan RSU Budi Asih Serang Nova Tri Handriyanto; Sandra Dewi; M. Reza Hilmy; Anang Suryana
Salus Cultura: Jurnal Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Vol. 2 No. 2 (2022)
Publisher : Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Republik Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55480/saluscultura.v2i2.60

Abstract

Tuberkulosis (TB) hingga kini masih menjadi permasalahan kesehatan masyarakat di dunia. Penyakit TB sangat mengancam bagi pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM). Pengguna layanan kesehatan termasuk rawat jalan, kunjungan dokter, perawatan gigi, dan sebagainya ditentukan oleh tiga dinamika yaitu: lingkungan, populasi, dan perilaku kesehatan. Desain penelitian menggunakan cross sectional dengan pendekatan kuantitatif. Penelitian ini dilakukan di Rumah Sakit Umum (RSU) Budi Asih Serang, dilakukan pada bulan Mei-Juni 2021 dengan jumlah 80 responden. Pengambilan responden menggunakan teknik purposive sampling berdasarkan pada keputusan dari peneliti. Variabel penelitiannya terdiri dari pengetahuan, kesiapan sistem pelayanan rumah sakit, peran keluarga, dan jaminan kesehatan sebagai variabel independen, serta pemanfaatan pelayanan kesehatan rumah sakit sebagai variabel independen. Instrument kuesioner penelitian menggunakan skala Likert dengan 5 level dan analisis data memakai uji regresi linier berganda. Hasil menunjukkan bahwa variabel pengetahuan, kesiapan sistem pelayanan rumah sakit, dan peran keluarga tidak berpengaruh secara signifikan terhadap variabel pemanfaatan pelayanan kesehatan rumah sakit. Namun demikian, variabel jaminan kesehatan memiliki pengaruh secara signifikan.
Increasing Child Marriage in Indonesia during the Covid-19 Pandemic: What Causes It? Anju Nofarof Hasudungan
Salus Cultura: Jurnal Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Vol. 2 No. 2 (2022)
Publisher : Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Republik Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55480/saluscultura.v2i2.62

Abstract

The purpose of this study seeks to analyze the factors causing the increase in child marriages registered as students during the COVID-19 pandemic. Not only learning loss as a result of the COVID-19 pandemic, but also the increase in child marriage. The research was conducted with a descriptive qualitative approach. Data was collected through literature study, document analysis, distributing questionnaires, observation, and interviews. During the COVID-19 pandemic, the number of child marriages increased by 300 %. From January to June 2020 there were around 34,000 applications for marriage dispensation and around 97% of applications were granted or allowed to marry. This is a drastic increase compared to the total applications in 2019 of 23,700 applications. This makes Indonesia Rank 7 in the World for Child Marriage Cases. The results show that the increase in child marriage in Indonesia is caused by: 1) Changes in learning patterns; 2) The deteriorating economic condition of the family due to COVID-19, these two things are significant factors; 3) belief in religion, family, and customs; 4) the influence of friends who married early into two small factors. The hope is that the government will not let married children stop getting an education. Rather it provides training or courses both to support the economy and parenting.
Komodifikasi dan Penguatan Ketahanan Budaya: Studi Pada Tradisi Tumpeng Sewu di Desa Kemiren, Kabupaten Banyuwangi Agus Danugroho
Salus Cultura: Jurnal Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Vol. 2 No. 2 (2022)
Publisher : Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Republik Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55480/saluscultura.v2i2.63

Abstract

Komodifikasi budaya merupakan tindakan yang menjadikan unsur-unsur budaya menjadi komersial. Tradisi Tumpeng Sewu merupakan salah satu dari beberapa tradisi di Banyuwangi yang dikomodifikasi. Alih-alih menolak komodifikasi, pihak desa dan masyarakat secara perlahan menerima dan memanfaatkan dampak komodifikasi untuk mengenalkan dan peningkatan perekonomian desa. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif deskriptif dengan pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara, dokumentasi, dan kepustakaan. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa pelestarian tradisi Tumpeng Sewu yang menerapkan komodifikasi budaya mampu berkontribusi dan memberikan dampak pada ketahanan budaya daerah. Pelestarian yang memanfaatkan komodifikasi budaya awalnya terhalang oleh berbagai hambatan. Tulisan ini setidaknya memaparkan dua hambatan tersebut, yakni partisipasi masyarakat di awal dan biaya dalam penyelenggaraan acara. Lalu, hambatan ini secara perlahan diselesaikan oleh kerja sama antar stakeholder guna memberikan dampak yang positif bagi pelestarian tradisi Tumpeng Sewu di Desa Kemiren.
Implementasi Kebijakan Bina Keluarga Lansia di Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta Fransisca Yuli Astuti; Sukamdi Sukamdi; Dewi H. Susilastuti
Salus Cultura: Jurnal Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Vol. 2 No. 2 (2022)
Publisher : Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Republik Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55480/saluscultura.v2i2.70

Abstract

Konsekuensi dari bertambah panjangnya usia harapan hidup manusia adalah peningkatan jumlah penduduk lanjut usia (Lansia). Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pada tahun 2021 kondisi Lansia di Indonesia menurut kelompok pengeluaran lebih banyak Lansia berada pada kondisi ekonomi rendah. Sebanyak 43,29% Lansia yang tinggal di rumah tangga dengan kelompok pengeluaran 40% terbawah. Hanya 19,31% penduduk Lansia yang tinggal di rumah tangga dengan kelompok pengeluaran 20% teratas. Kondisi ini dapat menghambat pembangunan ekonomi karena sebagian pendapatan yang diperoleh seharusnya untuk meningkatkan taraf perekonomian dan kualitas sumber daya manusia (SDM) namun digunakan untuk mencukupi kebutuhan sandang dan pangan. Kabupaten Bantul pada tahun 2020 memiliki penduduk sebesar 985.770 jiwa, dan sekitar 14,5% diantaranya adalah Lansia. Sedangkan rasio ketergantungan Lansia di Kabupaten Bantul pada tahun 2020 adalah sebesar 22,6% yang berarti setiap 100 orang penduduk usia produktif (usia 15-59 tahun) harus menanggung sekitar 23 orang penduduk Lansia. Angka ini lebih tinggi jika dibandingkan dengan rasio ketergantungan Lansia di Indonesia yang hanya 15,54% di tahun yang sama. Peraturan Badan (Perban) BKKBN Nomor 13 Tahun 2019 tentang Pengelolaan Kelompok Kegiatan BKL merupakan salah satu upaya pemerintah dalam menangani permasalahan lanjut usia tersebut. Penelitian ini menganalisa implementasi kebijakan program Bina Keluarga Lansia (BKL) dengan menggunakan teori implementasi kebijakan milik Edward III. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif. Wawancara dilakukan kepada 16 narasumber yang berasal dari Perwakilan BKKBN Provinsi Yogyakarta, DP3AP2KB Kabupaten Bantul, PLKB, BKL, Kader, dan Lansia. Simpulan dari penelitian ini menjelaskan bahwa implementasi kebijakan penanganan Lansia di Kabupaten Bantul secara garis besar telah sesuai dengan regulasi yang ada; sedangkan hambatan implementasi kebijakan program BKL meliputi minimnya sumber daya anggaran, kurangnya SDM di tingkat provinsi dan kabupaten. Meski demikian, dukungan nampak pada komitmen mitra dan stakeholder.
Pengobatan Komplementer Alternatif Lokal dan Potensinya di Indonesia dalam Perspektif Kesehatan dan Ekonomi: Kajian Literatur Sistematik Muhammad Alfarizi
Salus Cultura: Jurnal Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Vol. 2 No. 2 (2022)
Publisher : Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Republik Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55480/saluscultura.v2i2.71

Abstract

Indonesia menghadapi pandemi Covid-19 dan transisi epidemiologi perubahan penyakit menular menuju penyakit tidak menular akibat gaya hidup. Pengobatan tradisional komplementer menjadi strategi baru di dalam penanganan dua kondisi kesehatan masyarakat baik untuk pencegahan maupun pengobatan. Penelitian ini akan mengulas secara ilmiah berbasis kajian literatur dalam menganalisis peluang traditional complementary alternative therapy lokal Indonesia dalam perspektif kesehatan masyarakat dan ekonomi bisnis serta bagaimana strategi pemberdayaannya untuk kepentingan bangsa Indonesia. Penelitian ini menerapkan metodologi systematic review dengan menganalisis secara mendalam literatur yang ada pada jurnal ilmiah dengan proses analitik berbasis PRISMA. Kajian ini memunculkan perspektif kesehatan yang menyoroti benefit pengobatan komplementer alternatif bagi kesehatan masyarakat dalam efektivitas dan kemanjuran dengan tingkat efek samping yang lebih rendah dan pendekatan yang lebih preventif memberikan hasil kesehatan pasien yang lebih baik. Perspektif ekonomi memandang potensi TCAM (Traditional Complementary Alternative Medicine) lokal khususnya dalam mendorong ekspor jamu dan TOGA (Tanaman Obat Keluarga) keluar negeri. Selain itu, kekayaan pengobatan lokal dari ritual budaya dan juga ahli terapis lokal mendorong Indonesia sebagai destinasi wisata medis. Keunggulan pengobatan medis dan alternatif disertai wisata kearifan lokal saat proses pengobatan berbasis ritual adat akan menjadi keunggulan wisata medis Indonesia dimata masyarakat Global. Kebijakan pemerintah dan peningkatan promosi potensi TCAM lokal Indonesia dengan memasuki dunia digital dapat TCAM lokal menjadi penyangga arsitektur manajemen kesehatan publik Indonesia sekaligus pusat unggulan kesehatan tradisional alternatif komplementer dunia.
Pengembangan Instrumen Asesmen Kompetensi Manajerial pada Middle-line Manager di Industri Rumah Sakit Henry Andrean; Hasyim Hasyim; Rokiah Kusumapradja; Anang Suryana
Salus Cultura: Jurnal Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Vol. 3 No. 1 (2023)
Publisher : Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Republik Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55480/saluscultura.v3i1.68

Abstract

Kurangnya kompetensi manajerial di rumah sakit merupakan masalah global yang berdampak negatif pada pencapaian program, kualitas pelayanan, dan keselamatan pasien. Manajer lini tengah di rumah sakit membutuhkan kompetensi yang mumpuni sebagai mediator manajemen papan atas dan karyawan dalam menjalankan program untuk mencapai tujuan rumah sakit. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan instrumen asesmen kompetensi manajerial, baik aspek kompetensi yang dinilai dan metode pengukuran yang digunakan sehingga dapat mengukur kompetensi manajerial secara objektif bagi manajer lini tengah rumah sakit. Penelitian ini menggunakan metode gabungan kualitatif dan kuantitatif yang terbagi atas lima tahapan, yaitu kajian pustaka, diskusi berkelompok dengan manajer lini tengah rumah sakit, diskusi berkelompok dengan tenaga ahli perumahsakitan, uji validasi dengan menggunakan metode Content Validity Index (CVI) dan multirater Kappa, dan uji validasi serta reliabilitas melalui survei kuesioner atas manajer lini tengah rumah sakit. Penelitian ini menghasilkan model instrumen asesmen yang mengukur tujuh dimensi kompetensi manajerial inti, 36 sub-kompetensi, dan 112 item penilaian terkait kompetensi, dengan dua metode pengukuran berjenjang, self-assessment dan pengukuran konfirmatif oleh atasan langsung manajer lini tengah rumah sakit. Instrumen asesmen ini penting dalam memberikan gambaran kompetensi manajerial manajer lini tengah rumah sakit bagi praktisi manajemen sumber daya manusia dan sektor pendidikan manajemen.

Page 3 of 4 | Total Record : 36