cover
Contact Name
Azharsyah Ibrahim
Contact Email
jurnal.share@ar-raniry.ac.id
Phone
-
Journal Mail Official
jurnal.share@ar-raniry.ac.id
Editorial Address
Share: Jurnal Ekonomi dan Keuangan Islam Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Ar-Raniry Banda Aceh, 2nd Floor Jln. Syech Abdur Rauf Banda Aceh 23111, Aceh, Indonesia Email: jurnal.share@ar-raniry.ac.id
Location
Kota banda aceh,
Aceh
INDONESIA
Share: Jurnal Ekonomi dan Keuangan Islam
ISSN : 20896239     EISSN : 25490648     DOI : https://doi.org/10.22373/share
Core Subject : Religion, Economy,
Share: Jurnal Ekonomi dan Keuangan Islam [SHARE] is a double-blind peer-reviewed journal published by the Faculty of Islamic Economics and Business, Universitas Islam Negeri Ar-Raniry, Banda Aceh, Indonesia. SHARE publishes research and concept papers pertaining to the field of Islamic economics and finance in open access format, which enables readers to freely access and download the articles under the CC BY SA license. Since 2017, SHARE has become a CrossRef Member, meaning that each article published by the journal will have a unique DOI number. SHARE has been indexed in many trusted indexing sites, such as DOAJ, Index Copernicus, Scilit, WorldCat, Google Scholar, Dimensions, EBSCO, and many others. In Indonesia, SHARE is listed among the top-notch journals by the Indonesian journal accreditation body officialized with the Decree of Director General of Research Strengthening and Advancement, Ministry of Research, Technology, and Higher Education, No. 21/E/KPT/2018, starting from 9 July 2018 until 9 July 2023. Currently, SHARE is under consideration for inclusion in SCOPUS.
Articles 189 Documents
STRATEGY OF FINANCIAL INCLUSION DEVELOPMENT IN INDONESIA Bedjo Santoso; Ahamed Kameel Mydin Meera
Share: Jurnal Ekonomi dan Keuangan Islam Vol 6, No 1 (2017)
Publisher : Faculty of Islamic Economics and Business, Universitas Islam Negeri Ar-Raniry

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1204.182 KB) | DOI: 10.22373/share.v6i1.1520

Abstract

The objective of financial inclusion (FI) to facilitate people include the poor able to access financial assistances. It is international institution conducted World Bank. Indonesia rate of FI is 32 %, this means 68% of the poor are not touched by any financial services. The average in the world FI is just 50%. FI is very important to Indonesia as the poverty Indonesia is still high (59%). FI movement in Indonesia is just started formally in 2015. Government vision, mission, and concept have been established, however, the model of FI implemented in Indonesia does not develop properly. Currently, the most literature and practices are just partial. The research on geographic and community based is being ignored. Hence, this research aims to develop a suitable model for Indonesia that is very heterogeneous in term of areas, values, traditions, customs, communities, and local wisdom. This research is a qualitative approach by conducting an interview with the stakeholders. A deductive method is used to explore and to design the proposed model. Besides that, the research employs IDC approach to design the framework. IDC includes intelligence, design, and choice. The result offered three scenarios; the appropriate model is community-based, then, a standard global model of FI, and finally, mobile payment system based on gold as a measurement of value. The using of ICT is possible, it is because ICT has been recently developed into a digital sustainable collaborative networking (DCN) platform, and it is expected to be capable of demonstrating the building of social and economic welfare, particularly in crafting innovations to facilitate marginal society. Moreover, by accommodating the community model which is implemented together with the two models will strengthen to national unity. =========================================== Inklusi keuangan adalah gerakan global dibawah program World Bank untuk membuat orang miskin mampu mengakses layanan keuangan. Tinkat pencapaian inklusi keuangan di Indonesia mencapai 32 %, ini berarti 68% orang miskin tidak terjangkau oleh layanan keuangan sedangkan rata-rata di dunia hanya 50%. Selain itu, angka kemiskinan di Indonesia adalah 59%. Oleh karena itu, Inklusi Keuangan sangat mendesak bagi Indonesia untuk mengatasi masalah ini. Sementara itu, di Indonesia, hal tersebut baru dimulai dengan mengadopsi sistem pembayaran mobile, konsep visi dan misi telah diatur oleh pemerintah. Saat ini, sebagian besar literatur dan praktek berjalan parsial. Sedangkan penelitian tentang geografis dan berdasarkan masyarakat diabaikan. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengakomodasi spesialisasi Indonesia yang sangat heterogen dalam hal daerah, nilai-nilai, tradisi, adat, masyarakat, dan kearifan lokal. Penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dengan melakukan wawancara kepada para pemangku kepentingan, metode deduktif digunakan untuk mengeksplorasi dan merancang model yang diusulkan. Hasilnya ditawarkan dalam tiga skenario; model yang sesuai berbasis masyarakat, kemudian model standar global inklusi keuangan, dan akhirnya, sistem pembayaran mobile berbasis emas sebagai pengukuran nilai. Dengan mengakomodasi model masyarakat yang diimplementasikan bersama-sama dengan dua model akan memperkuat persatuan nasional.
THE JIHAD OF ECONOMIC: THE SPIRIT OF ISLAMIC ECONOMIC MOVEMENT BY KYAI IN MADURA Zainal Abidin
Share: Jurnal Ekonomi dan Keuangan Islam Vol 4, No 2 (2015)
Publisher : Faculty of Islamic Economics and Business, Universitas Islam Negeri Ar-Raniry

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (749.634 KB) | DOI: 10.22373/share.v4i2.1029

Abstract

The dynamics that occur in the business by kyai in Pamekasan is dynamic in the whole side of the boarding school like the actors, software, and hardware of a boarding school, where the kyai as a determinant factor of the dynamics including the dynamics of business. Kyai and the boarding school do the business can be differentiated into three types, namely: kyai of business, a boarding school of business, and kyai and boarding school of business. It was implemented in a manner that istiqamah, consistent, resignation and exert all the ability to get kosher profits according to shariah. The spiritual value of business by kyai is the crystallization of ‘aqidah, shariah, and akhlaq which is based on Al-Quran and Al-Sunnah, which includes economic jihad, 'iffah and businesses as a movement of da’wah namely da’wah bi al- hal as a basic. Kyai who do the business is able to meet all levels of the hierarchy of needs ranging from physiological needs to self-actualization needs of kyai as a personal of himself as well as leaders of boarding schools, so kyai be independent to do everything according to Kyai’s idealism without intervention from the other. =========================================== Dinamika yang yang terjadi dalam bidang bisnis oleh kyai di Pamekasan adalah dinamika di seluruh sisi pesantren yang seperti para pelaku, perangkat lunak dan perangkat keras sebuah pesantren, dimana kyai sebagai faktor penentu dinamika termasuk dinamika bisnis. Kyai dan pesantren melakukan bisnis yang dapat dibagi menjadi tiga tipe, yaitu: bisnis kyai, bisnis pesantren, dan kyai dan pesantren bisnis. Hal ini diimplementasikan secara istiqamah, konsisten, dikenal dan digunakan pada seluruh kemampun untuk mendapatkan keuntungan yang layak sesuai dengan syari’ah. Nilai spiritual dalam bisnis oleh kyai adalah kristaliasi dari ‘aqidah, syari’ah dan akhlak yang berdasarkan Al Qur’an dan Al Sunnah, termasuk ekonomi jihad, ‘iffah dan bisnis sebagai suatu gerakan dakwah yang disebut dengan da’wah bi al- hal sebagai dasarnya. Kyai yang melakukan bisnis mampu berhadapan dengan semua tingkatan hierarki kebutuhan dimulai dari kebutuhan psikologis, hingga kebutuhan aktualisasi diri kyai sebagai pribadi dan juga sebagai pemimpin pesantren, maka kyai dapat bebas melakukan segala sesuatu menurut idealism kyai tanpa adanya intervensi dari pihak lain.
ANALISIS PERHITUNGAN ROYALTY FEE FRANCHISE MENURUT KONSEP MUSYARAKAH: STUDI PADA JARIMATIKA DARUSSALAM Nurjannah MR; Nazaruddin A. Wahid
Share: Jurnal Ekonomi dan Keuangan Islam Vol 2, No 2 (2013)
Publisher : Faculty of Islamic Economics and Business, Universitas Islam Negeri Ar-Raniry

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1038.79 KB) | DOI: 10.22373/share.v2i2.1495

Abstract

This study aims to analyze the calculation of royalty fee at a franchise of Jarimatika in Darussalam Banda Aceh from musyarakah perspective and analyze the strategy employed in solving the dispute. Data was gathered through an in-depth interview and documentation study. The results indicated that in general the calculation of royalty fee was based on profit sharing system, where the total revenue minus 15% operating expenses for the franchisor, and the rest is shared 40% for the franchisor and 60% for the franchisee. Although the system seems normal, the determination 15% of operating cost, however, created a problem for the franchisee as the total income received was not cover the regular operational costs. Consequently, the franchisee unable to fulfill its obligation of paying the royalty fees on time. To solve this problem, the franchisor provide an extension for the franchisee to pay the royalty fee. However, during the grace period, the franchisee was not allowed to order the equipment needed to run the operation. As a result, it created another problem for the franchisee as it would not be able to run the operation due to insufficient equipment. =========================================== Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perhitungan royalty fee pada franchise Jarimatika Darussalam dalam perpektif musyarakah, dan strategi yang digunakan dalam penyelesaian masalah profit sharing di Jarimatika tersebut. Data penelitian dikumpulkan melalui wawancara mendalam dan studi dokumentasi. Data yang terkumpul kemudian dianalisis dengan metode deskriptif analisis. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa mekanisme perhitungan royalty fee pada Jarimatika Darussalam menggunakan sistem profit sharing, dimana total pendapatan dikurangi beban operasional sebesar 15%, dan sisanya dibagi dua bagian, franchisor 40% dan franchisee 60%. Dalam kenyataannya, penetapan biaya beban operasional yang fix sebesar 15 % ini yang menyebabkan franchisee mengalami kerugian atau defisit pendapatan, karena biaya operasional untuk setiap periode ternyata lebih banyak dari jumlah 15% yang telah ditentukan franchisor. Hal ini menyebabkan franchisee tidak dapat menunaikan kewajibannya untuk membayar royalty fee tepat pada waktunya bahkan macet. Dari kejadian ini kebijakan yang dilakukan pihak franchisor yaitu dengan memberikan waktu tenggang bagi franchisee untuk dapat membayar royalty fee tersebut. Selama masa tenggang tersebut, franchisee tidak dapat memesan perlengkapan yang dibutuhkan sehingga menyebabkan keadaan semakin sulit untuk menjalankan usaha tersebut.
DETERMINANT FACTORS EFFECTING POVERTY AMONG NEW CONVERTS IN SELANGOR, MALAYSIA Fuadah Johari; Kalsom Abd Wahab; Ahmad Fahme Mohd Ali; Muhammad Ridhwan Abd Aziz
Share: Jurnal Ekonomi dan Keuangan Islam Vol 4, No 1 (2015)
Publisher : Faculty of Islamic Economics and Business, Universitas Islam Negeri Ar-Raniry

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (782.197 KB) | DOI: 10.22373/share.v4i1.702

Abstract

The justice in Islam had attracted and opens the hearts of non-muslins to accept Islam. The justice and truthfulness of Islamic teaching attract the human to be part of its through conversion or reconciliation of hearts (Muallaf al-Qulub) and it is one of the zakat recipients mentioned in Al-Qur’an. In Selangor, zakat assistance to the new converts begins from the first day they become Muslims. The new Muslim would be immediately helped with MYR 500.00 monthly allowance for five years until they manage to act in accordance with Allah’s orders and to perform worshipping (Mukallaf). This paper identifies the factors of new converts’ poverty in Selangor, Malaysia using a logistic regression method. A set of survey questionnaires has been used in this research and 80 respondents were randomly selected from Selangor Zakat Centre (SZC) zakat recipient’s list from the New Converts category for nine districts of Selangor in 2013. We estimate the probability of households with specified characteristics to fall below Malaysia’s official poverty line. Results show that education, size, region, income and amount of zakat received significantly reduces the chance of being poor while gender, age, status were not a significant predictor. Thus, these statistical measures have proven the positive role of zakat in reducing poverty among the new converts. The findings have important policy implications for zakat institution and Malaysian government which has pledged to reduce overall poverty rate to 2.8 percent and eradicates hardcore poverty by 2010 under the Ninth Malaysian Plan. =========================================== Keadilan dalam Islam telah menarik perhatian dan membuka hati non-muslim untuk menerima Islam. Keadilan dan kejujuran dalam ajaran Islam menarik banyak untuk masuk dalam Islam (Muallaf al-Qulub) dan mereka menjadi salah satu penerima zakat seperti disebutkan dalam Al Qur'an. Di Selangor, bantuan zakat kepada para muallaf dimulai pada hari pertama mereka menjadi umat Islam. Mualaf tersebut akan diberi uang saku sebesar MYR 500.00 per bulan selama 5 tahun sampai mereka mampu mengelola kehidupannya sesuai dengan perintah Allah dan melaksanakan ibadahnya (Mukallaf). Paper ini mengidentifikasikan faktor-faktor kemiskinan mualaf di Selangor, Malaysia dengan menggunakan metode regresi logistic. Seperangkat kuesioner digunakan untuk penelitian ini dan 80 responden dipilih secara acak dari daftar para penerima zakat Selangor Zakat Centre (SZC) untuk kategori mualaf dari sembilan distrik di Selangor untuk tahun 2013. Kami memperkirakan probabilitas rumah tangga rumah tangga dengan karakteristik dimaksud mengalami penurunan di bawah angka kemiskinan resmi Malaysia. Hasil menunjukkan bahwa pendidikan, ukuran, wilayah, pendapatan dan jumlah zakat yang diterima secara signifikan mengurangi kemiskinan sementara faktor gender, umur, dan status bukanlah faktor yang signifikan. Oleh karena itu, hasil perhitungan statistik membuktikan bahwa zakat berperan positif dalam mengurangi kemiskinan para mualaf tersebut. Temuan ini mempunyai implikasi penting terhadap kebijakan institusi zakat dan juga pemerintah Malaysia telah bertekad untuk mengurangi angka kemiskinan Malaysia menjadi 2.8 persen dan mengurangi kemiskinan ekstrim per tahun 2010 berdasarkan Ninth Malaysian Plan.
Determinants of Financial Stability of Islamic Insurance Companies Listed on Indonesia Financial Services Authority Grandis Imama Hendra
Share: Jurnal Ekonomi dan Keuangan Islam Vol 10, No 2 (2021)
Publisher : Faculty of Islamic Economics and Business, Universitas Islam Negeri Ar-Raniry

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (588.048 KB) | DOI: 10.22373/share.v10i2.9098

Abstract

Islamic insurance is an Islamic financial service that guarantees a participant's life, health, education, asset, and business. Some of them experienced a decline in their financial stability. This study aims to analyze the determinants of financial stability of Islamic insurance companies registered at the Indonesian Financial Services Authority (OJK) from 2014 to 2018. Thirty-eight data observations were acquired from eight full-fledged Islamic insurance businesses' financial reporting, analyzed using panel data regression. The dependent variable is financial stability, whilst investment, capital structure, insurance premiums, independent board of commissioners, sharia supervisory board, board of directors, and institutional ownership are the independent variables. The results show that financial stability is significantly affected by investment, insurance premiums, independent boards, and institutional ownership. The capital structure, sharia supervisory board, and board of directors do not affect the financial stability. Increasing the number of participant contributions and strategic investments should be a concern of Islamic insurance managers. The role of an independent board and Institutional owners supervisory could strengthen the financial stability of Islamic Insurance. Research on Financial stability is supporting the development of Islamic insurance companies.==================================================================================================== ABSTRAK – Determinan Stabilitas Keuangan Perusahaan Asuransi Syariah yang Terdaftar pada Otoritas Jasa Keuangan. Asuransi syariah adalah salah satu jasa keuangan Syariah untuk menjamin jiwa, kesehatan, pendidikan, aset dan bisnis. Beberapa perusahaan tersebut mengalami penurunan stabilitas keuangannya. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis determinan stabilitas keuangan perusahaan asuransi syariah yang terdaftar pada Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Sebanyak 38 observasi diperoleh dari laporan keuangan 8 perusahaan asuransi syariah periode 2014-2018. Analisis dilakukan menggunakan regresi data panel. Variabel yang dipilih dalam penelitian ini adalah stabilitas keuangan sebagai variabel dependen, investasi, struktur modal, premi asuransi, dewan komisaris independen, dewan pengawas syariah, dewan direksi dan kepemilikan saham institusi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel investasi, premi asuransi, dewan komisaris independen dan kepemilikan saham institusi berpengaruh terhadap stabilitas keuangan perusahaan asuransi. Variabel struktur modal, dewan pengawas syariah dan dewan direksi tidak berpengaruh terhadap stabilitas keuangan. Peningkatan jumlah iuran peserta dan investasi strategis harus menjadi perhatian pengelola asuransi syariah. peran dewan independen dan pengawasan pemilik institusi dapat memperkuat stabilitas keuangan asuransi syariah. Penelitian stabilitas keuangan pada perusahaan asuransi memberikan dukungan terhadap pengembangan perusahaan asuransi syariah.
PHILANTHROPY OF ISLAMIC BANKING: A STRATEGY IN STRENGTHENING THE ECONOMIC GROWTH AND PROSPERITY Binti Nur Asiyah; M. Ridlwan Nasir; Muhamad Ahsan
Share: Jurnal Ekonomi dan Keuangan Islam Vol 8, No 2 (2019)
Publisher : Faculty of Islamic Economics and Business, Universitas Islam Negeri Ar-Raniry

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (10.363 KB) | DOI: 10.22373/share.v8i2.4842

Abstract

Islamic banking has philanthropy values presented in zakat and other virtue funds as it aims at enhancing economic growth and prosperity. These philanthropy instruments are one of the differences between Islamic banks and conventional banks. However, the role of zakat and other funds in enhancing people’s welfare needs to be analyzed since the market share of Islamic banks is still growing slowly. This paper is intended to analyze the influence of zakat and the other virtue funds towards the realization of social welfare. In specific, this paper also intends to find a strategy for strengthening welfare through the role of philanthropy of Islamic banks. This study utilizes a quantitative approach that is analyzed using the Spearman correlation test. The results of the paper are: first, zakat has no significant correlation on welfare; second, other virtue funds have a significant correlation with welfare. The strategy proposed is to empower zakat collection agencies funds and establish channeling that link to Islamic banks so that the productive zakat allocation can be managed by Islamic bank customers.==============================================================================================Filantropi Perbankan Syariah: Suatu Strategi dalam Penguatan Pertumbuhan Ekonomi dan Kesejahteraan.  Bank syariah memiliki nilai filantropi dalam zakat dan dana kebajikan lainnya dimana instrumen tersebut bertujuan untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan kemakmuran masyarakat. Instrumen ini merupakan salah satu yang membedakan antara bank konvensional dengan bank syariah. Akan tetapi, sejauhmana peran zakat dan instrumen filantropi dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat masih harus dianalisis lebih lanjut mengingat pertumbuhan market share dari bank syariah masih sangat rendah. Paper ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh zakat dan dana kebajikan lainnya terhadap terwujudnya kesejahteraan masyarakat. Paper ini sekaligus bermaksud menemukan suatu strategi dalam penguatan kesejahteraan melalui peran sosial finance bank syariah. Paper ini ditulis dengan pendekatan kuantitatif yang dianalisis dengan spearman correlation test. Hasil kajian menunjukkan bahwa: pertama, zakat memiliki korelasi yang tidak signifikan terhadap kesejahteraan; kedua, dana kebajikan memiliki korelasi yang signifikan terhadap kesejahteraan. Adapun strategi penguatan yang perlu dilakukan adalah meningkatkan alokasi dana zakat kepada lembaga amil zakat dan membangun chaneling dengan bank syariah agar alokasi zakat produktif dapat dikelola oleh nasabah bank syariah.
PENGARUH PEMBELAJARAN KEWIRAUSAHAAN TERHADAP MOTIVASI BERWIRAUSAHA Reza Fahmi
Share: Jurnal Ekonomi dan Keuangan Islam Vol 1, No 2 (2012)
Publisher : Faculty of Islamic Economics and Business, Universitas Islam Negeri Ar-Raniry

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (682.136 KB) | DOI: 10.22373/share.v1i2.720

Abstract

This study aims to explain the influence of entrepreneurship learning towards motivation to conduct business among students of Faculty of Ushuluddin at the Imam Bonjol State Institute of Islamic Studies of Padang. Data for this study was gathered through a population of students from four departments within the faculty, namely: Psikologi Islam (PI), Tafsir Hadist (TH), Perbandingan Agama (PA), Aqidah Filsafat (AF). Off the population, 92 students were chosen for the sample. Observation, questionnaire, and documentation were employed as the technique of data gathering. The findings show that there was a significant influence between the entrepreneurship learning and motivation to conduct business among students of Faculty of Ushuluddin IAIN Imam Bonjol Padang. =========================================== Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan pengaruh pembelajaran kewirausahaan terhadap motivasi berwirausaha mahasiswa Fakultas Ushuluddin Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Imam Bonjol Padang. Data penelitian ini diperoleh dari responden yang berasal dari Fakultas Ushuluddin IAIN Imam Bonjol Padang, yang terdiri dari empat jurusan: Psikologi Islam (PI), Tafsir Hadist (TH), Perbandingan Agama (PA), Aqidah Filsafat (AF) dengan jumlah sampel sebanyak 92 orang. Pengumpulan data dilakukan dengan observasi langsung, angket dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara pembelajaran kewirausahaan dengan motivasi berwirausaha mahasiswa Fakultas Ushuluddin IAIN Imam Bonjol Padang.
WHAT DETERMINES ISLAMIC PERFORMANCE RATIO OF ISLAMIC BANKING IN INDONESIA? AN ANALYSIS USING FINANCING TO DEPOSIT RATIO AS MODERATOR Lucky Nugroho; Ahmad Badawi; Erik Nugraha; Yananto Mihadi Putra
Share: Jurnal Ekonomi dan Keuangan Islam Vol 10, No 1 (2021)
Publisher : Faculty of Islamic Economics and Business, Universitas Islam Negeri Ar-Raniry

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (3960.262 KB) | DOI: 10.22373/share.v10i1.9314

Abstract

The measurement of Islamic banking performance should differ from the indicators used in their conventional counterparts. Therefore, this study analyzes the performance of Islamic baking in Indonesia using the Islamic Performance Ratio (IPR) variable. Spesifcillay, this study aims to examine the influence of Asset Growth and Non-Performing Financing (NPF) on the IPR using Financing to Deposit Ratio (FDR) as moderator. Data for this study were gathered from seven Islamic Commercial Banks from 2012 to 2018 with 49 observations. They were analyzed using the quantitative approach by employing SPSS software. The findings show that the quality of financing has a negative but significant effect on the IPR. Meanwhile, asset growth does not have a significant direct effect on the IPR. When FDR was inserted as moderator, it showed a significant effect of asset growth on IPR. The theoretical implication of this research shows that Islamic banks' performance is shown from the growth of assets but must be supported by other variables such as the quality of financing (NPF) and must also be accompanied by good financing disbursement capability (FDR). In addition, the managerial implication of this research is that the measurement of indicators for Islamic banks should be equipped with performance indicators under the operational principles of Islamic banks, such as the Islamic Performance Ratio (IPR).======================================================================================================== ABSTRAK – Determinan yang Mempengaruhi Islamic Performance Ratio Perbankan Syariah di Indonesia: Suatu Analisis Menggunakan Financing to Deposit Ratio sebagai Moderator. Pengukuran kinerja perbankan syariah seharusnya menggunakan parameter yang berbeda dari perbankan konvensional. Oleh karena itu, article bertujuan untuk menganalisis kinerja perbankan syariah di Indonesia menggunakan variabel Islamic Performance Ratio (IPR). Secara khusus, artikel ini bermaksud untuk menguji pengaruh variabel pertumbuhan aset dan pembiayaan bermasalah (NPF) terhadap IPR dengan menggunakan Financing to Deposit Ratio (FDR) sebagai variabel moderator. Data-data untuk kajian dikumpulkan dari tujuh bank umum syariah dari 2012 sampai 2018 dengan 49 observasi yang kemudian dianalisis secara kuantitatif dengan software SPSS. Hasil kajian menunjukkan bahwa kualitas pembiayaan memiliki pengaruh negatif tapi signifikan terhadap IPR. Sedangkan pertumbuhan aset tidak berpengaruh signifikan secara langsung terhadap IPR. Ketika FDR dimasukkan sebagai moderasi, pertumbuhan berpengaruh secara signifikan terhadap IPR. Implikasi teoritikal dari penelitian ini menunjukkan bahwa kinerja bank syariah tidak hanya ditunjukkan dari pertumbuhan aset saja, akan tetapi harus didukung dengan variabel lainnya seperti kualitas pembiayaan (NPF) dan juga harus disertai dengan kemampuan penyaluran pembiayaan yang baik (FDR). Selain itu, implikasi manajerial dari penelitian ini adalah pengukuran indikator dari bank syariah sebaknya dilengkapi dengan indikator kinerja yang sesuai dengan prinsip operasional dari bank syariah seperti Islamic Performance Ratio (IPR).
EARNING QUALITY AND POTENTIAL BANKRUPTCY OF ISLAMIC BANKS: INDONESIA VERSUS MALAYSIA Grandis Imama Hendra
Share: Jurnal Ekonomi dan Keuangan Islam Vol 7, No 2 (2018)
Publisher : Faculty of Islamic Economics and Business, Universitas Islam Negeri Ar-Raniry

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (746.603 KB) | DOI: 10.22373/share.v7i2.3370

Abstract

This study aims to analyze the difference in earning quality and potential bankruptcy of Islamic banks before and after the adoption of IFRS and to analyze the relationship of earnings quality and potential bankruptcy to the operating cash flow of Islamic bank. Data obtained from the financial statements of 12 Islamic banks in Indonesia and 17 Islamic banks in Malaysia with financial reporting period from 2010 to 2016. Earning quality is measured by discretion of loan loss provision and the potential bankruptcy of Islamic banks is measured using the Altman z score model. The results show that the earning quality of Islamic banks did not have significant differences between before and after IFRS adoption. While Islamic banks in Malaysia have significant differences between before and after the adoption of IFRS. Islamic banks in both countries do not have the potential bankruptcy difference between before and after IFRS adoption. The earnings quality decreased when the potential bankruptcy at high levels.===================================================================Kualitas Laba dan Potensi Kebangkrutan Bank Syariah: Indonesia Versus Malaysia. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perbedaan kualitas laba dan potensi kebangkrutan bank syariah sebelum dan sesudah adopsi IFRS dan untuk menganalisis hubungan kualitas laba dan potensi kebangkrutan dengan arus kas operasi bank syariah. Data diperoleh dari laporan keuangan 12 bank syariah di Indonesia dan 17 bank syariah di Malaysia dengan periode pelaporan keuangan dari 2010 hingga 2016. Kualitas laba diukur dengan diskresi cadangan kerugian pembiayaan dan potensi kebangkrutan bank syariah diukur dengan menggunakan model Altman z skor. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kualitas laba bank syariah tidak memiliki perbedaan yang signifikan antara sebelum dan sesudah adopsi IFRS. Sementara bank syariah di Malaysia memiliki perbedaan signifikan antara sebelum dan sesudah adopsi IFRS. Bank syariah di kedua negara tidak memiliki perbedaan potensi kebangkrutan antara sebelum dan sesudah adopsi IFRS. Kualitas laba menurun ketika potensi kebangkrutan di level tinggi.
(فلسفة النظام الاقتصادي الاسلامي مقارنة بالنظم الاقتصادية التقليدية (الرأسمالية والاشتراكية Uwais Amien; Faisal Syiad
Share: Jurnal Ekonomi dan Keuangan Islam Vol 5, No 2 (2016)
Publisher : Faculty of Islamic Economics and Business, Universitas Islam Negeri Ar-Raniry

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1736.179 KB) | DOI: 10.22373/share.v5i2.1331

Abstract

الملخص - شهد تاريخ البشرية تعاقب عدد لا بأس به من النظم الاقتصادية، ولعل أهم هذه النظم من وجهة نظر الفكر الاقتصادي التقليدي نجد: النظام الاقتصادي الرأسمالي والنظام الاقتصادي الاشتراكي.لكن وجهة نظر الفكر الاقتصادي الإسلامي مختلفة؛ فقد عرف العالم الإسلامي منذ نشأته نظاما اقتصاديا مميزا ومختلفا عن ما سبقه وما جاء بعده من نظم تقليدية ألا وهو "النظام الاقتصادي الإسلامي".فما هي الفلسفة التي جاء بها النظام الاقتصادي الإسلامي؛ وما هي مكانته وسط النظم الاقتصادية العالمية من حيث المبدأ(الأسس النظرية) والأداء؟.ونفترض في هذه الورقة البحثية فرضيتين أساسيتان هما: أن النظام الاقتصادي الإسلامي يختلف عن النظم الاقتصادية التقليدية في مقاصده وأهدافه ويتشابه معها في بعض جزئيات التطبيق.والفرضية الثانية مفادها أن النظام الاقتصادي الإسلامي بمرونته وشموليته يعتبر أفضل أداءً وأكثر استقرارا من النظم الاقتصادية التقليدية.وسوف يتم استخدام منهج النظم الاقتصادية المقارنة، لأنه الأنسب لدراسة تكوين وتطور النظم الاقتصادية ويساعد على التمييز بينها.الكلمة المفتاحية: الاقتصادي التقليدي, النظام الاقتصادي الرأسمالي, النظام الاقتصادي الاشتراكي========================================================================================================Sejarah Menjadi saksi bagi umat manusia bahwa terdapat beberapa sistem perekonomian dunia, Diantaranya beberapa dan mungkin yang paling penting dalam sistem ini dari sudut pemikiran ekonomi konvensional, kita dapati: sistem ekonomi kapitalis dan sistem ekonomi sosialis. Selain sistem tersebut, terdapat sistem ekonomi Islam yang lebih dulu ada, pemikiran ekonomi Islam memiliki perspektif yang berbeda, Sebagaimana yang telah diketahui bahwa semenjak keberadaannya, ekonomi Islam memiliki kekhasan tersendiri dan memiliki perbedaan dibandingkan dengan ekonomi sebelum dan sesudah hadirnya ekonomi Islam, dan inilah yang dikenal dengan “sistem ekonomi Islam”. Filosofi ekonomi Islam adalah berasal dari sistem ekonomi Islam , kedudukannya berada dipertengahan diantar sistem ekonomi yang ada dari sisi prinsip pemikiran (teori) dan aplikasinya. Makalah ini memaparkan dua point penting yaitu: Pertama : bahwa sistem ekonomi Islam berbeda dari sistem ekonomi konvensional dilihat dari maksud dan tujuan serta terdapat sebagian kecil kemiripan dengan konvensional dalam aplikasinya . Kedua : bahwa sistem ekonomi Islam lebih fleksibel dan lengkap serta memliki panduan aplikatif yang lebih baik serta lebih stabil berbanding ekonomi konvensional. studi komparatif pendekatan sistem ekonomi ini penting, karena dengan itu kita mengetahui pembentukan dan evolusi sistem ekonomi serta membantu untuk membedakan antara keduanya.

Page 5 of 19 | Total Record : 189