cover
Contact Name
Oscar Lontoh
Contact Email
oscarlontoh@gmail.com
Phone
-
Journal Mail Official
oscarlontoh@gmail.com
Editorial Address
-
Location
Unknown,
Unknown
INDONESIA
THRONOS: Jurnal Teologi Kristen
ISSN : 27227421     EISSN : 2722662x     DOI : -
Core Subject : Religion, Education,
THRONOS: Jurnal Teologi Kristen merupakan wadah publikasi hasil penelitian teologi yang dilakukan oleh setiap dosen dari berbagai Perguruan Tinggi Keagamaan Kristen di Indonesia, praktisi Kristen, teolog, yang ingin berkontribusi bagi kemajuan pemikiran Kristen di Indonesia secara khusus. THRONOS diterbitkan oleh Badan Musyawarah Perguruan Tinggi Keagamaan Kristen di Indonesia. Focus dan Scope penelitian THRONOS adalah: Teologi Biblikal Teologi Sistematika Teologi Praktika Teologi Kontekstual Teologi Historika Misiologi THRONOS menerima artikel dari dosen dan para praktisi teologi yang ahli di bidangnya, dari segala institusi teologi yang ada, baik dari dalam maupun luar negeri. Artikel yang telah memenuhi persyaratan akan dinilai kelayakannya oleh reviewer yang ahli di bidangnya melalui proses double blind-review. THRONOS terbit dua kali dalam setahun, yakni Juni dan Desember.
Articles 5 Documents
Search results for , issue "Vol 1, No 2 (2020): Juni 2020" : 5 Documents clear
Ekualitas antara Laki-laki dan Perempuan: Upaya Mereduksi Kekerasan secara Domestik Firman Panjaitan; Kalis Stevanus
THRONOS: Jurnal Teologi Kristen Vol 1, No 2 (2020): Juni 2020
Publisher : Badan Musyawarah Perguruan Tinggi Keagamaan Kristen Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (370.638 KB) | DOI: 10.55884/thron.v1i2.3

Abstract

The phenomenon of violence against wives in the household is often seen in the unbalanced application of the problem of sexual division of labor. In eastern societies, this has been seen as common and normal; but if we want to look deeper, it turns out this actually creates an imbalance in the duties and roles of husband and wife in the household. This paper aims to highlight the above, while at the same time to criticizing it etically-theologically. To support this research, the method used is Literary Research especially by examining the various views that support every effort to solve problems related to domestic violence. Through sufficient critical and analytical discussion, it was finally found that violence against wives within the household sphere needs to be eliminated and replaced with a correct understanding of the position alignment between husband and wife. There is no longer a pattern of ordination-subordination relations, because the two are the same and parallel. Thus, the terminology that needs to be developed in building relationships in the family is alignment, in order to eliminate acts of violence in the family.Abstrak: Fenomena kekerasan terhadap istri dalam rumah tangga seringkali terlihat dalam pemberlakuan yang tidak seimbang dalam masalah pembagian kerja secara seksual. Dalam masyarakat timur, hal ini sudah dipandang biasa dan lumrah; namun jika mau meninjau lebih dalam lagi ternyata hal ini justru menimbulkan ketidakseimbangan tugas dan peran suami-istri dalam rumah tangga. Tulisan ini hendak menyoroti hal tersebut di atas, sekaligus mengkritisinya secara etis-teologis. Untuk menunjang penelitian tersebut, maka metode yang digunakan adalah studi kepustakaan khususnya dengan meneliti berbagai macam pandangan yang menunjang setiap upaya untuk memecahkan masalah yang berkaitan dengan kekerasan domestik. Melalui pembahasan yang cukup kritis dan analitis, akhirnya dijumpai bahwa kekerasan terhadap istri dalam lingkup rumah tangga perlu dihapuskan dan digantikan dengan pemahaman yang benar mengenai kesejajaran posisi antara suami dan istri. Tidak ada lagi pola hubungan ordinasi-subordinasi, karena keduanya adalah sama dan sejajar. Dengan demikian terminologi yang perlu untuk ditumbuhkembangkan dalam membangun hubungan dalam keluarga adalah kesejajaran, agar bisa menghilangkan tindakan kekerasan dalam keluarga.
Menuju Misi Kristen yang Mengedepankan Dialog Antariman Yohanes Krismantyo Susanta
THRONOS: Jurnal Teologi Kristen Vol 1, No 2 (2020): Juni 2020
Publisher : Badan Musyawarah Perguruan Tinggi Keagamaan Kristen Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (397.785 KB) | DOI: 10.55884/thron.v1i2.4

Abstract

This paper uses library research to several kinds of literature that address issues of Christian mission. This paper shows that the early Christian mission came together and was used as a tool in the colonial era to conquer the Indonesian people. Christian mission in the colonial period was understood narrowly to make someone become a Christian. The mission paradigm affects the encounter between Christianity and other religions in Indonesia, especially Islam. Therefore, it is necessary to reconstruct the understanding of Christian mission amid diversity in the context of Negara Kesatuan Republik Indonesia. Christian mission centred on the doctrine of the Trinity is understood as a joint dialogue to solve social, humanitarian problems. The mission is not a barrier to dialogue, but rather an affirmation of the importance of unity in diversity.Abstrak: Tulisan ini menggunakan pendekatan studi pustaka atas sejumlah literatur yang membahas persoalan misi Kristen. Tulisan ini memperlihatkan bahwa misi Kristen mula-mula hadir bersama dan digunakan sebagai alat pada era kolonial untuk menaklukkan bangsa Indonesia. Misi Kristen pada era kolonial dipahami secara sempit untuk membuat seseorang menjadi Kristen. Paradigma misi tersebut mempengaruhi perjumpaan antara Kekristenan dengan agama-agama lain di Indonesia, khususnya agama Islam. Oleh karena itu diperlukan rekonstruksi pemahaman misi Kristen di tengah kemajemukan dalam konteks Negara Kesatuan Republik Indonesia. Misi Kristen yang berpusat pada doktrin Trinitas dipahami sebagai dialog bersama untuk menyelesaikan masalah-masalah sosial kemanusiaan. Misi tersebut bukanlah penghalang terjadinya dialog, melainkan menjadi penegasan akan pentingnya kesatuan dalam keragaman.
Bisnis dalam Perspektif Iman Kristen Sundoro Tanuwidjaja; I Putu Ayub Darmawan
THRONOS: Jurnal Teologi Kristen Vol 1, No 2 (2020): Juni 2020
Publisher : Badan Musyawarah Perguruan Tinggi Keagamaan Kristen Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (451.61 KB) | DOI: 10.55884/thron.v1i2.5

Abstract

: It is a challenge for Christians today in responding to economic developments that continue to grow and increasingly depress in human life. The author analyzes some literatures by looking at some relevancy that related to the topic. The author believe that the Bible provides a theological base for business practice. God himself is a person who is a model of work. When running a business, the main attention of all effort is to glorify God. In this case, Christians are not controlled by mammon but rather do business as part of God's mandate. Abstrak: Tantangan bagi orang Kristen masa kini adalah menyikapi perkembangan ekonomi yang kemudian terkait dengan isu bisnis. Penulis melakukan analisis pustaka dengan mencermati beberapa literatur relevan yang terkait topik bahasan. Penulis mencermati bahwa Alkitab memberikan landasan teologis untuk berbisnis. Allah sendiri adalah pribadi yang menjadi model dalam bekerja. Hanya dalam menjalankan bisnis, fokus perhatiannya adalah seluruh pekerjaan dilaksanakan sebagai upaya memuliakan Allah. Dalam hal ini, orang Kristen tidak dikuasai oleh mammon melainkan menjalankan bisnis sebagai bagian dalam mandat Allah.
Amanat Penggembalaan dalam Ruang Virtual Fredy Simanjuntak; Dewi Lidya Sidabutar; Yudhy Sanjaya
THRONOS: Jurnal Teologi Kristen Vol 1, No 2 (2020): Juni 2020
Publisher : Badan Musyawarah Perguruan Tinggi Keagamaan Kristen Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (467.782 KB) | DOI: 10.55884/thron.v1i2.6

Abstract

The outbreak of the covid-19 outbreak made religious affiliation and the practice of church organizations transition to present stewardship and herding ministry virtually. The enactment of Social and Psychological distancing as well as the temporary closure of houses of worship have opened new patterns in online interaction. This has become a phenomenon in the process of church communication on online media called the internet. It is undeniable that humans with any religious background are still sociological creatures. This is consistent with Martin Heidegger's term that humans as Dasein, where Dasein's behavior is active involvement with everyday objects. Like relationships with other people, objects, and with himself (reflective). The purpose of this paper is to find out the relevance of the Pastoral mandate in the current pandemic and is it effective in the future? This study is a critical analysis to try to understand the meaning of a situation or event from a holistic perspective.Abstrak: Merebaknya wabah covid-19 membuat afiliasi agama dan praktik organisasi gereja bertransisi untuk menyajikan penatalayanan serta pelayanan penggembalaan secara virtual. Pemberlakuan Social dan pshyscal distancing serta penutupan sementara rumah ibadah secara public telah membuka pola baru dalam interaksi secara daring. Hal ini telah menjadi fenomena tersendiri dalam proses komunikasi gereja pada media online yang disebut internet. Tidak dapat dipungkiri bahwa manusia dengan latar belakang agama apapun masih menjadi makluk sosiologis. Hal ini sesuai dengan sebutan Martin Heidegger bahwa manusia sebagai Dasein, dimana perilaku Dasein adalah keterlibatan secara aktif dengan objek keseharian. Seperti hubungan dengan orang lain, benda, maupun dengan dirinya sendiri (reflektif). Tujuan dari paper ini adalah untuk menemukan relevansi amanat penggembalaan pada masa pandemic sekarang dan efektifkah secara berkelanjutan untuk waktu yang akan datang? Penelitian ini bersifat Analisis kritis untuk mencoba memahami pemaknaan situasi atau peristiwa dari sudut pandang yang utuh. 
Pandangan Eklesiologi Calvin mengenai Politik Praktis dalam Pelayanan Gereja Alfons Renaldo Tampenawas
THRONOS: Jurnal Teologi Kristen Vol 1, No 2 (2020): Juni 2020
Publisher : Badan Musyawarah Perguruan Tinggi Keagamaan Kristen Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (392.098 KB) | DOI: 10.55884/thron.v1i2.7

Abstract

This article discusses the inclusion of Calvin’s exclusion of politics in practical church service of the Calvin Chruch and state (politicos) as two things that the Lord allows for attending to life in the world, but both church and state (politics) both have different duties and responsibilities while also helping one another. There’s basically no supremarcy between the two. But what matters is when politics blends with service in the church, in another sense the church becomes the vehicle for politics. This is what they call a practical political activity. Where both personal and political interests have made the church a tool for sustaining support. This is made the church lose its identity as salt and the light of the world.AbstrakArtikel ini membahas mengenai pandangan Eklesiologi Calvin Mengenai Politik Praktis dalam pelayanan Gereja. Dalam Eklesiologi Calvin gereja maupun negara (politik) merupakan dua hal yang diijinkan Tuhan untuk hadir dalam kehidupan di dunia, akan tetapi baik gereja maupun negara (politik) keduanya memiliki tugas dan tanggung jawab yang berbeda walaupun juga saling menolong satu dengan yang lain. Pada dasarnya tidak ada supremasi antara keduanya. Namun yang menjadi persoalan ketika politik bercampur aduk dengan pelayanan di dalam gereja, dalam arti yang lain gereja menjadi kendaraan bagi politik. Inilah yang dinamakan dengan kegiatan politik praktis, dimana kepentingan pribadi maupun kelompok partai politik menjadikan gereja sebagai alat untuk mencari dukungan. Hal ini membuat gereja kehilangan jati diri/identitas sebagai garam dan terang dunia.

Page 1 of 1 | Total Record : 5