cover
Contact Name
Halwan Alfisa Saifullah
Contact Email
halwan@ft.uns.ac.id
Phone
+6282133085744
Journal Mail Official
halwan@ft.uns.ac.id
Editorial Address
Matriks Teknik Sipil Gedung IV lt. 1 Jurusan Teknik Sipil Jl. Ir. Sutami 36A Surakarta Jawa Tengah - Indonesia 57126
Location
Kota surakarta,
Jawa tengah
INDONESIA
Matriks Teknik Sipil
ISSN : 23548630     EISSN : 27234223     DOI : -
Matrik Teknik Sipil adalah open access journal yang mempublikasikan penelitian di bidang struktur, hidrologi, transportasi, geoteknik dan management proyek. Matriks Teknik Sipil diterbitkan oleh Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Sebelas Maret. Jurnal ini menyediakan open access yang pada prinsipnya membuat riset tersedia secara gratis untuk publik dan akan mensupport pertukaran pengetahuan global terbesar.
Articles 34 Documents
Search results for , issue "Vol 2, No 4 (2014): Desember 2014" : 34 Documents clear
PENGARUH PENAMBAHAN SERAT POLYETHYLENE PADA BETON RINGAN DENGAN TEKNOLOGI FOAM TERHADAP KUAT TEKAN, KUAT TARIK BELAH DAN MODULUS ELASTISITAS Muhammad Afaza Muttaqin; Purnawan Gunawan; Wibowo Wibowo
Matriks Teknik Sipil Vol 2, No 4 (2014): Desember 2014
Publisher : Program Studi Teknik Sipil FT UNS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (305.541 KB) | DOI: 10.20961/mateksi.v2i4.37354

Abstract

Setiap struktur bangunan yang menggunakan beton, berat beton merupakan bagian terbesar dari beban struktur, hal ini dikarenakan berat jenis beton yang sangat tinggi berkisar antara 2400 kg/m³. Untuk mengatasi hal tersebut maka dibuatlah beton ringan yang memiliki berat jenis yang lebih rendah rendah dibandingkan dengan berat jenis beton normal yaitu antara 400-1900kg/m³. Satu diantaranya adalah pembuatan beton ringan dengan teknologi foam. Beton ringan foam dibuat dengan menambahkan foam agent yang terdiri dari spectafoam, harder mild, dan polymer kedalam campuran mortar. Dewasa ini, pemakaian beton ringan masih ditujukan pada beton non struktural saja karena pada umumnya beton ringan mempunyai kekuatan dibawah beton struktural yang mempuyai kuat tekan minimal 17,5 MPa. Solusi untuk meningkatkan kekuatan beton ringan foam ini adalah dengan menambahkan serat kedalam adukan berupa serat polyethylene. Metode yang digunakan adalah pengamatan secara eksperimental dan kemudian dilakukan analisis secara teoritis untuk mendukung kesimpulan akhirnya. Benda uji berupa silinder 15cm x30cm untuk pengujian modulus elastisitas, kuat tekan, dan kuat tarik belah. Alat yang digunakan untuk pengujian adalahCTM (Compression Testing Machine). Hasil dari penelitian ini adalah peningkatan nilai kuat tekan, kuat tarik belah, dan modulus elastisitas beton ringan foam setelah ditambah serat polyethylene pada kadar 0,5% dari berat volume. Penambahan kadar seratsebesar 0,5% menghasilkan peningkatan kuat tekan, kuat tarik belah, dan modulus elastisitas berturut-turut sebesar 48,24%; 28,91%; dan 44,85% dibandingkan dengan beton ringan foam tanpa serat.
PENELUSURAN BANJIR DI DAS TEMON DENGAN METODE MUSKINGUM-CUNGE MENGGUNAKAN HYDROCAD Dhiky Pediano; Rintis Hadiani; Suyanto Suyanto
Matriks Teknik Sipil Vol 2, No 4 (2014): Desember 2014
Publisher : Program Studi Teknik Sipil FT UNS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (564.475 KB) | DOI: 10.20961/mateksi.v2i4.37370

Abstract

Banjir merupakan salah satu peristiwa alam yang seringkali terjadi. Banjir dapat terjadi karena curah hujan yang tinggi, intensitas, atau kerusakan penggunaan lahan yang salah. Oleh karena itu peranan penelusuran banjir (flood routing) yang merupakan bagian analisis hidrologi menjadi cukup tinggi. Penelusuran banjir merupakan metode penting dalam menangani prakiraan dan upaya pengendalian banjir. Sistem peringatan dini memberikan peringatan tentang waktu kejadian dimana banjir akan datang dengan waktu yang cukup untuk melakukan evakuasi sebelum banjir datang. Metode ini merupakan metode yang murah dan efektif untuk mengurangi jumlah kerugian serta korban akibat banjir. Banyak metode yang dapat digunakan untuk penelusuran banjir, pada penelitian ini digunakan metode Muskingum-Cunge menggunakan HydroCAD. HydroCAD merupakan salah satu dari banyak aplikasi komputer yang dapat digunakan untuk mengetahui berapa besar debit yang terjadi pada suatu DAS. Penelitian ini dilakukan di DAS Temon berdasarkan data hujan harian maksimum tahunan. Pada penelitian ini didapatkan besar debit maksimum tiap kala ulang sebagai berikut : Q2 sebesar 0,5356 m3/dtk, Q5 sebesar 3,1488 m3/dtk, Q10 sebesar 6,6097 m3/dtk, Q25 sebesar 14,4799 m3/dtk, Q50 sebesar 23,1901 m3/dtk, Q100 sebesar 33,9149 m3/dtk, Q200 sebesar 45,2443 m3/dtk dan Q1000 sebesar 84,0819 m3/dtk. Dan didapatkan pias yang memiliki kemungkinan banjir paling tinggi yaitu pada pias 9 dengan tinggi muka air tiap kala ulang sebagai berikut : Q2 sebesar 8 cm, Q5 sebesar 23 cm, Q10 sebesar 37 cm, Q25 sebesar 61 cm, Q50 sebesar 83 cm, Q100 sebesar 106 cm, Q200 sebesar 126 cm dan Q1000 sebesar 184 cm.
KARAKTERISTIK THIN SURFACING HOT MIX ASPHALT DITINJAU DARI NILAI MARSHALL, KUAT TARIK LANGSUNG, KUAT TEKAN BEBAS, DAN PERMEABILITAS Prasetyo, Anang; Setyawan, Ary; Sarwono, Djoko
Matriks Teknik Sipil Vol 2, No 4 (2014): Desember 2014
Publisher : Program Studi Teknik Sipil FT UNS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (614.418 KB) | DOI: 10.20961/mateksi.v2i4.37386

Abstract

Perkerasan jalan yang paling umum digunakan di Indonesia adalah perkerasan lentur, perkerasan lentur yang terbebani oleh volume lalu lintas yang tinggi dan berulang akan menyebabkan terjadinya penurunan kualitas jalan atau kerusakan jalan. Metode yang umum digunakan untuk perbaikan dan pemeliharaan adalah overlay, namun perbaikan dengan metode overlay akan menimbulkan suatu masalah baik terhadap aspek lingkungan maupun aspek ekonomi. Penerapan Thin Surfacing Hot Mix Asphalt (TSHMA)merupakan salah satu metode perbaikan menggunakan lapis tipis yang dapat menghemat bahan dan biaya. Penelitian campuran TSHMAmenggunakan metode eksperimen di laboratorium. Gradasi campuran TSHMAditentukan berdasarkan nilai stabilitas tertinggi dengan cara melakukan pengujian Marshall kepada 5 jenis varian gradasi dari National Asphalt Pavement Association, North Carolina. Kadar aspal optimum didapat dengan melakukan pengujian Marshall terhadap 5 varian job mix dengan kadar aspal (Pb-1)%, (Pb-0,5)%, (Pb)%, (Pb+0,5)%, (Pb+1)%. Aspal yang digunakan adalah Aspal penetrasi 60/70. Pengujian kuat tarik tidak langsung / ITS (indirect tensile strength), kuat tekan bebas / UCS (unconfined compressive strength), dan permeabilitas (water permeability) dilakukan terhadap campuran TSHMA dengan kadar aspal optimum pada gradasi terbaik. Pengujian Marshallterhadap 5 varian gradasi menunjukkan bahwa gradasi medium memiliki stabilitas terbesar. Kadar aspal optimum yang didapat setelah pengujian Marshall kepada 5 varian kadar aspal adalah 5,66%. TSHMA dapat digunakan sebagai perkerasan di Indonesia karena telah memenuhi standart LASTON AC-WC Bina Marga 2010. Campuran TSHMA memiliki nilai stabilitas, ITS, regangan, modulus elastisitas, dan permeabilitas yang lebih besar dibandingkan dengan campuran panas AC.Campuran TSHMA memiliki nilai UCS yang lebih kecil dibandingkan dengan campuran panas AC.
RANCANGAN PROGRAM APLIKASI SHOP DRAWING PENULANGAN STRUKTUR KOLOM PENAMPANG SEGI EMPAT DAN PONDASI FOOT PLATE DENGAN VISUAL BASIC 6.0 Hartono, Widi; Wardani, Paula Karisma; Sunarmasto, Sunarmasto
Matriks Teknik Sipil Vol 2, No 4 (2014): Desember 2014
Publisher : Program Studi Teknik Sipil FT UNS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (334.36 KB) | DOI: 10.20961/mateksi.v2i4.37349

Abstract

Shop drawing penulangan merupakan komponen penting dari proses konstruksi beton bertulang. Kegiatan shop drawing penulangan saat ini masih dilakukan secara manual oleh sumber daya manusia yang sebagian besar kurang memahami masalah detail penulangan, sehingga akan memerlukan waktu yang cukup lama, kurang efektif, dan kurang efisien. Perlu adanya inovasi baru atau continuous improvement guna mengatasi setiap permasalahan yang ada. Jika pada umumnya perencanaan pekerjaan pemotongan baja tulangan dilakukan dengan cara manual, baik dari segi proses maupun hasilnya kurang efektif dan efisien, maka sebagai salah satu inovasi untuk mengatasi masalah tersebut dapat direncanakan suatu aplikasi yang dapat melakukan pengerjaan shop drawing penulanganyang berbasis komputer. Perkembangan teknologi saat ini memungkinkan seseorang untuk melakukan pembelajaran berbasis komputer.Penelitian ini mencoba menerapkan perkembangan teknologi tersebut dalam proses pembelajaran bagi pekerja konstruksi mengenai shop drawing penulangan dan juga membuat program bantu bar bending otomatis yang dapat mempermudah pembuatan bar bending schedule dengan menerapkan bahasa pemrograman Visual Basic 6.0. Rancangan aplikasi program bantu ini memuat beberapa hal yaitu : identifikasi kebutuhan lapangan sebagai input, proses perhitungan kebutuhan penulangan sesuai dengan input, dan output dalam bentuk gambar template pola penulangan beserta dengan ukuran, jumlah untuk tiap pola penulangan dan kebutuhan penulangan dalam satuan kilogram. Rancangan aplikasi program bantu ini diharapkan mampu mengoptimalkan waktu untuk pengerjaan bar bending schedule. Hasil evaluasi program aplikasi shop drawing penulangan dengan menggunakan Visual Basic 6.0 ini memperlihatkan bahwa teknologi ini sangat efektif karena memudahkan para pekerja konstruksi belajar mengenai pendetailan tulangan struktur gedung, dan dilengkapi dengan fasilitas untuk memasukkan dan mencari data, sehingga menghasilkan informasi yang akurat, tepat waktu dan relevan. Hasil validasi dari program aplikasi ini adalah 100%.
ANALISIS KINERJA STRUKTUR PADA GEDUNG BERTINGKAT DENGAN ANALISIS PUSHOVER MENGGUNAKAN SOFTWARE ETABS (STUDI KASUS : BANGUNAN HOTEL DI SEMARANG) Nissa Zahra Rachman; Edy Purwanto; Agus Supriyadi
Matriks Teknik Sipil Vol 2, No 4 (2014): Desember 2014
Publisher : Program Studi Teknik Sipil FT UNS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (350.384 KB) | DOI: 10.20961/mateksi.v2i4.37365

Abstract

Indonesia menempati zona tektonik yang sangat aktif karena tiga lempeng besar dunia dan sembilan lempeng kecil lainnya saling bertemu di wilayah Indonesia dan membentuk jalur-jalur pertemuan lempeng yang kompleks, hal ini menyebabkan Indoneisa menjadi sangat rawan terhadap gempa bumi. Pada proses perancangan struktur bangunan berbeban gempa diperlukan standar dan peraturan perancangan bangunan untuk menjamin keselamatan penghuni terhadap gempa besar yang mungkin terjadi serta menghindari dan meminimalisir kerusakan struktur bangunan dan korban jiwa akibat gempa bumi. Dalam menganalisis struktur bangunan gedung tahan gempa dapat digunakan metode Performance Based Seismic Evaluation (PBSE), salah satunya adalah dengan analisis nonlinier pushover yang mengacu pada ATC-40. Berdasarkan latar belakang tersebut, dilakukan penelitian Evaluasi Kinerja Struktur Pada Gedung Bertingkat Dengan Analisis Pushover. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kinerja gedung berdasarkan mekanisme terbentuknya sendi plastis pada balok kolom serta hubungan base shear dengan displacement pada kurva pushover dan kurva seismic demand. Metode yang digunakan adalah analisis statik nonlinier pushover dengan menggunakan program ETABS. Kesimpulan dari penelitian menunjukkan bahwa gaya geser dari evaluasi pushover pada arah x sebesar 557,867 ton. Nilai displacement adalah 0,112 m. Displacement pada gedung tidak melampaui displacement yang diijinkan, sehingga gedung aman terhadap gempa rencana. Maksimum total drift adalah 0,0035 m dan maksimum In-elastic drift adalah 0,0034 m, Sehingga gedung termasuk dalam level kinerja Immediate Occupancy (IO).
KAJIAN KAPASITAS LENTUR BALOK BETON BERTULANGAN BAMBU PETUNG TAKIKAN TIPE "V" DENGAN JARAK 6 DAN 7 CM Dhimas Andrian; Agus Setiya Budi; Endah Safitri
Matriks Teknik Sipil Vol 2, No 4 (2014): Desember 2014
Publisher : Program Studi Teknik Sipil FT UNS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (306.01 KB) | DOI: 10.20961/mateksi.v2i4.37381

Abstract

Pada era globalisasi ini pertumbuhan penduduk meningkat sangat pesat seperti di Indonesia. Dengan meningkatnya jumlah penduduk maka meningkat pula kebutuhan perumahan. Kebutuhan penggunaan beton bertulang pun akan semakin meningkat seiring dengan semakin banyaknya permintaan pembangunan perumahan. Hal ini akan meningkatkan kebutuhan tulangan baja sebagai komponen utama struktur bangunan, sedangkan ketersediaan bahan dasar pembuatan baja (bijih besi) akan semakin terbatas karena merupakan salah satu sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui, otomatis harga tulangan baja pun akan ikut meningkat karena menjadi langka untuk ditemui. Oleh sebab itulah perlu diupayakan mencari alternatif baru pengganti tulangan baja pada beton. Para ahli struktur dunia telah meneliti kemungkinan penggunaan bahan lain yaitu dengan memanfaatkan bambu sebagai tulangan beton. Bambu dipilih sebagai tulangan alternatif beton karena merupakan produk hasil alam yang renewable, murah, mudah ditanam, pertumbuhan cepat, dapat mereduksi efek global warming serta memiliki kuat tarik sangat tinggi yang dapat dipersaingkan dengan baja. Bambu mempunyai kekuatan tarik yang cukup tinggi, antara 100 - 400 MPa, setara dengan ½ sampai ¼ dari tegangan ultimate besi. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis berapa kapasitas lentur balok beton bertulangan bambu petung takikan tipe "v" dengan jarak takikan 6 dan 7 cm.Penelitian ini menggunakan metode eksperimen dengan total benda uji 12 buah. Benda uji yang digunakan adalah balok beton berukuran 110 x 150 x 1700 mm. Tiga buah menggunakan tulangan baja, enam buah menggunakan tulangan bambu petung dengan dimensi 1650 x 20 x 5,2 mm menggunakan takikan tipe "V" dengan jarak takikan 6 dan 7 cm, dan tiga buah tanpa tulangan. Mutu beton yang direncanakan adalah fc' = 17,5 MPa. Uji lentur dilakukan pada umur 28 hari dengan metode two point loading. Ditinjau dari kapasitas lenturnya, momen hasil pengujian balok beton dengan tulangan bambu petung dengan takikan 6 cm memiliki kapasitas lentur setara dengan 82,22% sedangkan balok beton dengan tulangan bambu petung dengan takikan 7 cm memiliki kapasitas lentur setara dengan 70,91% terhadap balok dengan tulangan baja polos diameter 8 mm. Pola keruntuhan pada balok beton dengan tulangan baja maupun pada balok beton dengan tulangan bambu petung takikan tipe V dengan jarak takikan 6 dan 7 cm terletak antara 1/3 bentang tengah. Keruntuhan yang demikian termasuk dalam keruntuhan lentur.
KAJIAN KUAT TEKAN, KUAT TARIK, KUAT LENTUR DAN REDAMAN BUNYI PADA PANEL DINDING BETON RINGAN DENGAN AGREGAT LIMBAH PLASTIK PET DAN LIMBAH SERBUK KAYU Itzna Fauziah Royani; Achmad Basuki; Sunarmasto Sunarmasto
Matriks Teknik Sipil Vol 2, No 4 (2014): Desember 2014
Publisher : Program Studi Teknik Sipil FT UNS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (401.943 KB) | DOI: 10.20961/mateksi.v2i4.37360

Abstract

Beton banyak digunakan secara luas sebagai bahan bangunan. Penelitian dilakukan dengan meninjau besarnya nilai kuat tekan, kuat tarik, kuat lentur dan redaman bunyi pada panel dinding beton dengan agregat kasar dari campuran limbah plastik PET dan limbah serbuk kayu. Pemilihan penggunaan limbah plastik PET dan limbah serbuk kayu diharapkan dapat menghasilkan beton ramah lingkungan yang memanfaatkan limbah industri dan rumah tangga karena sumber daya agregat kasar terbatas. Beton diperoleh dengan cara mencampurkan semen portland, air, dan agregat pada perbandingan tertentu. PET merupakan resin polyester yang tahan lama, kuat, ringan dan mudah dibentuk ketika panas. Pada serbuk kayu terdapat kadar selulosa dan hemiselulosa yang apabila ditambahkan pada campuran semen dan pasir pembentuk beton, senyawa ini akan terserap pada permukaan mineral/partikel dan memberikan tambahan kekuatan ikat antar partikel akibat sifat adhesi dan dispersinya, serta menghambat difusi air dalam material akibat sifat hidrofobnya. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen. Rancang campur beton menggunakan metode Dreux-Corrise dengan agregat kasar dihasilkan melalui proses pemanasan, pendinginan dan pemecahan. Penelitian dilakukan dengan membuat 12 benda uji, yaitu 3 silinder diameter 7,5 cm tinggi 15 cm untuk pengujian kuat tekan, 3 balok I untuk pengujian kuat tarik, 3 pelat panel ukuran 50x30x3 untuk pengujian kuat lentur dan 3 silinder diameter 10 cm dengan ketebalan 3 cm untuk pengujian redaman bunyi. Pengujian kuat tekan, kuat tarik, kuat lentur dan redaman bunyi dilakukan pada beton usia 28 hari, selama 27 hari dilakukan perawatan (curing) dengan merendam benda uji didalam bak air.Agregat yang dihasilkan memiliki bentuk tidak beraturan, bersudut dengan tekstur permukaan halus dan berpori. Hasil uji kuat tekan 5,28 MPa, kuat tarik 1,18 MPa dan kuat lentur 1,82 MPa, menunjukkan bahwa beton dengan agregat kasar dari limbah plastik PET dan limbah serbuk kayu belum memberikan hasil sesuai dengan syarat dan hasil yang diinginkan untuk pengaplikasian panel dinding beton dalam pengujian kuat tekan, kuat tarik dan lentur. Untuk pengujian redaman bunyi, beton dengan agregat kasar limbah plastik PET dan limbah serbuk kayu memiliki kemampuan meredam bunyi sangat rendah dengan koefisien serapan antara 0,1-0,3 pada rentang frekuensi 250-2000 Hz.
PERENCANAAN TEMPAT PERHENTIAN BIS KAMPUS DALAM RANGKA MENDUKUNG PROGRAM GREEN CAMPUS UNS Dzul Khairina Tamimi; Dewi Handayani; Amirotul Musthofiah Mahmudah
Matriks Teknik Sipil Vol 2, No 4 (2014): Desember 2014
Publisher : Program Studi Teknik Sipil FT UNS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (339.438 KB) | DOI: 10.20961/mateksi.v2i4.37376

Abstract

Konsep green saat ini sangat gencar dilakukan, terlebih dalam bidang transportasi, salah satu bidang yang menyumbang emisi terbanyak. Konsep ini juga diberlakukan di lingkungan kampus seperti UNS, salah satu sarana transportasi di kampus UNS yang mendukung program green campus adalah bis kampus. Pengoperasian bis kampus ini belum optimal dikarenakan masih terdapat kendaraan pribadi (mobil dan motor) yang berada di dalam lingkungan kampus. Rencana larangan menggunakan kendaraan pribadi nantinya akan mendorong civitas akademika menggunakan bis kampus sehingga prasarana bis seperti halte diperlukan agar pengoperasian bis dapat optimal. Dari kondisi tersebut penelitian ini menganalisis variabel dan merekomendasikan perencanaan tempat perhentian bis kampus agar terciptanya kondisi lalu lintas di dalam kampus lebih tertib dan lancar.Penelitian didasarkan masukan dari para civitas akademika yang diperoleh darihasil kuesioner. Nilai dari tiap kriteria akan diberikan peringkat sesuai besarnya jumlah skor atau yang disebut metode peringkat. Kriteria dengan peringkat teratas akan menjadi acuan utama untuk menentukan lokasi halte bis kampus. Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan kriteria perhentian bis kampus dengan nilai tertinggi adalah tempat perhentian bis yang nyaman dan teduh, diikuti oleh kriteria lain seperti tempat perhentian bis dekat dengan tempat tujuan, terintegrasi dengan moda lain, dan pada peringkat terakhir adalah tempat perhentian bis berada di kondisi geometri jalan yang baik.
STUDI EVALUASI DAMPAK LALU LINTAS AKIBAT PEMBANGUNAN STASIUN PENGISIAN BAHAN BAKAR UMUM (SPBU) MANAHAN SURAKARTA Anggoro, Doni; Legowo, Slamet Jauhari; Mahmudah, Amirotul Musthofiah
Matriks Teknik Sipil Vol 2, No 4 (2014): Desember 2014
Publisher : Program Studi Teknik Sipil FT UNS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (213.191 KB) | DOI: 10.20961/mateksi.v2i4.37355

Abstract

SPBU Manahan merupakan SPBU yang dibangun di kawasan Manahan dimana memiliki selang pompa (noozle) sebanyak 14 buah. Sesuai dengan Pedoman Teknis Analisis Dampak Lalu Lintas Pembangunan Pusat Kegiatan pada Ruas Jalan Nasional di Wilayah Perkotaan (2009) yang menyatakan bahwa SPBU dengan jumlah selang minimal 4 wajib dilakukan andalalin. Analisa dampak lalu lintas (Andalalin) adalah kajian yang menilai efek - efek yang ditimbulkan akibat pengembangan tata guna lahan terhadap sistem pergerakan lalu lintas pada suatu ruas jalan terhadap jaringan transportasi di sekitarnya. Analisa data yang dilakukan meliputi analisa tarikan, analisa kinerja ruas jalan dan persimpangan, dan analisa penanganan dampak lalu lintas. Dimana, analisa perhitungan ruas jalan dan persimpangan berdasarkan Manual Kapasitas Jalan Indonesia 1997 (MKJI 1997) dan nilai VCR (Volume Capacity Ratio) atau DS (Degree of Saturation). Survei yang dilakukan terdiri atas survei pendahuluan dan survei primer (survei invetarisasi jaringan jalan dan persimpangan, survei pencacahan lalu lintas ruas jalan terklasifikasi dan membelok, dan survei kecepatan sesaat). Alat yang digunakan untuk survei adalah alat tulis, formulir survei, hand tally counter, dan penunjuk waktu (handphone). Hasil dari penelitian ini adalah penambahan tarikan pergerakan arus sebesar 236 MC/jam, 178 LV/jam, 2 HV/jam dari arah timur serta 181 MC/jam, 120 LV/jam, 16 HV/jam dari arah selatan yang menyebabkan kenaikan derajat kejenuhan (VCR) pada kondisi Do Nothing. Setelah dilakukan beberapa macam penanganan (Do Something) derajat kejenuhan (VCR) turun beragam sesuai masing-masing macam penanganannya.
EVALUASI PENERAPAN SISTEM PROTEKSI KEBAKARAN PADA BANGUNAN RUMAH SAKIT (Studi Kasus RS. Ortopedi Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta) Primanda Arief Kurniawan; Sugiyarto Sugiyarto; Budi Laksito
Matriks Teknik Sipil Vol 2, No 4 (2014): Desember 2014
Publisher : Program Studi Teknik Sipil FT UNS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (227.028 KB) | DOI: 10.20961/mateksi.v2i4.37384

Abstract

Adanya resiko bahaya kebakaran pada bangunan gedung, termasuk bangunan rumah sakit menjadi dasar dari terbitnya peraturan mengenai sistem proteksi kebakaran. Diantaranya adalah Peraturan Menteri PU nomor : 26 PRT/M/2008 dan peraturan Pd-T-11-2005-C. Peraturan tersebut hendaknya dapat diterapkan untuk menjamin keselamatan pengguna bangunan. Penelitian ini dibuat untuk mengetahui sejauh mana peraturan-peraturan tersebut diterapkan pada bangunan perawatan kesehatan atau rumah sakit dengan mengambil lokasi studi kasus di RS.Ortopedi. Prof.DR.R.Soeharso Surakarta Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis deskriptif. Dimana untuk mendapatkan data yang dibutuhkan, dilakukan pengamatan langsung di lapangan, kemudian mengkonversi hasilnya ke dalam angka menggunakan skala likert dan prosentase. Pengamatan dilakukan untuk mengetahui tingkat penerapan sistem proteksi kebakaran dan nilai keandaan sistem keselamatan bangunan terhadap bahaya kebakaran ( NKSKB ) berdasarkan pada peraturan-peraturan di atas. Hasil dari penelitian ini adalah Variabel "Akses dan Pasokan Air untuk Pemadam Kebakaran" mendapatkan skor rata-rata 4,17 dalam skala Likert, yang artinya Sesuai dengan peraturan. Variabel "Sistem Proteksi Pasif" mendapatkan skor rata-rata 4,26 dalam skala Likert, yang artinya Sesuai dengan peraturan. Variabel "Sistem Proteksi Aktif " mendapatkan skor rata-rata 3,95 dalam skala Likert, yang artinya Cukup Sesuai dengan peraturan. Variabel "Sarana Penyelamatan " mendapatkan skor rata-rata 4,17 dalam skala Likert, yang artinya Sesuai dengan peraturan. Variabel "Utilitas Bangunan" mendapatkan skor rata-rata 4,58 dalam skala Likert, yang artinya Sesuai dengan peraturan. Sedangkan Nilai Keandalan Sistem Keselamatan Bangunan (NKSKB) rata-rata sebesar 92,77 %, hal iniberartimenurut Pd-T-11-2005-C nilai keandalanbangunan terhadapbahayakebakaranadalahbaik

Page 1 of 4 | Total Record : 34