cover
Contact Name
Halwan Alfisa Saifullah
Contact Email
halwan@ft.uns.ac.id
Phone
+6282133085744
Journal Mail Official
halwan@ft.uns.ac.id
Editorial Address
Matriks Teknik Sipil Gedung IV lt. 1 Jurusan Teknik Sipil Jl. Ir. Sutami 36A Surakarta Jawa Tengah - Indonesia 57126
Location
Kota surakarta,
Jawa tengah
INDONESIA
Matriks Teknik Sipil
ISSN : 23548630     EISSN : 27234223     DOI : -
Matrik Teknik Sipil adalah open access journal yang mempublikasikan penelitian di bidang struktur, hidrologi, transportasi, geoteknik dan management proyek. Matriks Teknik Sipil diterbitkan oleh Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Sebelas Maret. Jurnal ini menyediakan open access yang pada prinsipnya membuat riset tersedia secara gratis untuk publik dan akan mensupport pertukaran pengetahuan global terbesar.
Articles 36 Documents
Search results for , issue "Vol 3, No 3 (2015): September 2015" : 36 Documents clear
PENGARUH PENAMBAHAN SERAT TEMBAGA PADA BETON MUTU TINGGI METODE DREUX TERHADAP KUAT TEKAN, PERMEABILITAS DAN PENETRASI. Susanto, Muhammad Eko; Prayitno, Slamet; Purwanto, Purwanto
Matriks Teknik Sipil Vol 3, No 3 (2015): September 2015
Publisher : Program Studi Teknik Sipil FT UNS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (305.943 KB) | DOI: 10.20961/mateksi.v3i3.37265

Abstract

Struktur beton merupakan struktur yang sangat diandalkan kekuatannya saat ini dan banyak sekali dimanfaatkan dalam dunia sipil dan konstruksi.Beton mutu tinggi adalah beton yang memiliki kuat tekan lebih besar dari 6000 Psi atau 41,4 MPa dan berfungsi untuk menopang komponen struktur beton.Maka dari itu perlu dilakukan peningkatan mutu beton agar kualitas beton dapat lebih baik.Salah satunya adalah dengancara menambahkan serat pada beton segar,pada penelitian kali ini dipilih bahan tambah yaitu serat tembaga yang berasal dari bahan limbah kabel listrik, untuk dapat dimanfaatkan kembali sebagai bahan tambah yang bertujuan meningkatkan mutu dan kualitas beton tersebut.Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa besar pengaruh penambahan serat tembaga terhadap Kuat tekan, permeabilitas dan penetrasi pada beton mutu tinggi metode Dreux setelah ditambahkan serat tembaga.Pada penelitian ini digunakan benda uji berbentuk silinder dengan diameter 15 cm dan tinggi 30 cm untuk pengujian kuat tekan,dan 7,5 cm x 15 cm untuk uji permeabilitas dan penetrasi. Masing-masing benda uji berjumlah 4 buah dengan prosentase penambahan serat yang digunakan adalah 0%; 0,5%;1%; 1,5%; dan 2%. Pada pengujian kuat tekan digunakan alat CTM (Compression Testing Machine) yang ada dilaboratorium bahan,sedangkan untuk permeabilitas dan penetrasi menggunakan tabung dengan air bertekanan.Hasil pengujian akan diolah menggunakan program microsoft excel. Pada penelitian kali ini bertujuan untuk meningkatkan nilai kuat tekan, permeabilitas, dan penetrasi beton mutu tinggi setelah adanya penambahan serat tembaga. Hasil paling maksimum diperoleh pada kadar penambahan serat sebesar 0,9% - 1,1% dari berat volume beton. Nilai kuat tekan beton pada kadar serat tembaga sebesar 0%; 0,5%; 1%; 1,5%; dan 2% adalah sebesar 41,61 MPa; 43,60 MPa; 46,43 MPa; 42,68 MPa; dan 42,04 MPa.Sementara untuk nilai koefisien permeabilitas beton dengan kadar serat tembaga sebesar 0%; 0,5%; 1%; 1,5%; dan 2% adalah 1.26E-09 m/detik; 9,33.10-10 m/detik; 6.32E-10 m/detik; 9.86E-10 m/detik; dan 1.41E-09 m/detik.Dan untuk penurunan penetrasi dengan serat tembaga sebesar 0%; 0,5%; 1%; 1,5%; dan 2% adalah sebesar 3.225 cm; 2.95 cm; 2.675 cm; 2.825 cm; dan 3.425 cm. Pada kadar serat 0,9% - 1,1% menghasilkan peningkatan kuat tekan, koefisien permeabilita, dan penetrasiyang paling maksimal berturut-turut sebesar 12,56%; 52,92%; dan 16,40% dibandingkan dengan beton mutu tinggi metode dreux tanpa serat.
Karakteristik Tar Hasil Destilasi Tempurung Kelapa Dan Ditambah Lem Fox Ditinjau Dari Spesifikasi Aspal Minyak Produk Pertamina Djoko Sarwono; Agus Sumarsono; Adi Prastya
Matriks Teknik Sipil Vol 3, No 3 (2015): September 2015
Publisher : Program Studi Teknik Sipil FT UNS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (406.613 KB) | DOI: 10.20961/mateksi.v3i3.37281

Abstract

Tar adalah bahan yang berasal dari pembuatan kokas atau asap bahan bakar padat yang sering dianggap limbah, diantaranya tar batubara dan tar cangkang kelapa sawit. Proses menghasilkan tar bervariasi yaitu tar yang masih mengandung asap cair dan tar yang berbentuk cairan mengental dan lengket. Tar memiliki nilai penetrasi tinggi, nilai titik lembek rendah, mudah terpengaruh pada suhu sekitar, dan nilai daktilitas pendek. Sehingga perlu bahan campuran agar tar memperoleh hasil yang baik sebagai bahan pengikat material jalan. Bahan campuran tar adalah lem fox untuk memperbaiki workability setiap kekurangan dari pengujian. Tujuan penelitian untuk mengetahui apakah tar hasil destilasi tempurung kelapa bisa sebagai bahan tambahan aspal atau bahan alternatif pengganti aspal, berapa kadar lem fox optimum, bagaimana jika ditinjau dari standar spesifikasi aspal minyak produk pertamina. Metode penelitian menggunakan metode eksperimen dengan merujuk pada Standar Nasional Indonesia (SNI). Penelitian dilakukan pra penelitian tar sebagai bahan hydrocarbon kemudian 7 metode pengujian yaitu: uji penetrasi, uji daktilitas, uji titik lembek, uji titik nyala dan titik bakar, uji berat jenis, dan uji kelekatan tar terhadap agregat, kehilangan berat. Pengujian tar hasil destilasi tempurung kelapan dilakukan 2 macam pengujian yaitu tar dengan variasi lama pemanasan (menit) 25, 30, 35, 40, dan 45. dan campuran antara tar hasil destilasi tempurung kelapa dengan lem fox 5%, 5,5%, 6%, 6,5%, dan 7%. Hasil penelitian tar tempurung kelapa belum bisa digunakan sebagai bahan tambahan atau alternatif pengganti aspal, kadar lem fox optimum untuk campuran tar 6,5%. Ditinjau dari spesifikasi aspal minyak produk pertamina tar dengan lama pemanasan 45 menit dengan suhu 90oC yang memenuhi: penetrasi 68,2mm, kelekatan 100%, kehilangan berat 0,4% dan berat jenis 1,1 gr/cm3. Tar dengan campuran lem fox kadar 6,5% dengan lama pemanasan 25 menit pada suhu 90oC yang memenuhi: penetrasi 63,5mm, berat jenis 1,1gr/cm3 , daktilitas 118,5cm, titik lembek 50,5oC, kelekatan 100%, kehilangan berat 0,2%.
RANCANGAN PROGRAM APLIKASI SHOP DRAWING PENULANGAN STRUKTUR PELAT DENGAN VISUAL BASIC 6.0 Widi Hartono; Monica Andhina; Sunarmasto Sunarmasto
Matriks Teknik Sipil Vol 3, No 3 (2015): September 2015
Publisher : Program Studi Teknik Sipil FT UNS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (889.474 KB) | DOI: 10.20961/mateksi.v3i3.37297

Abstract

Pembangunan yang semakin meningkat akhir - akhir ini berbanding lurus dengan meningkatnya kebutuhan besi yang digunakan untuk pembuatan beton bertulang. Fabrikasi penulangan yang meliputi pemotongan, pembengkokan dan perakitan bergantung pada shop drawing (gambar kerja) yang dibuat oleh kontraktor. Kegiatan shop drawing biasanya dilakukan oleh sumber daya manusia yang sebagian besar mempunyai kualifikasi pendidikan D3 atau STM yang sebagian besar melakukan pekerjaan tersebut secara manual sehingga kurang efektif dan efisien. Hal ini membuat penyelenggara proyek menaruh perhatian besar dalam proses pengadaan material besi sehingga memperoleh biaya serendah mungkin yang berarti telah melakukan penghematan biaya proyek. Oleh karena itu direncanakan suatu alternative rancangan aplikasi program shop drawing penulangan struktur khususnya pada struktur pelat yaitu dengan menggunakan Visual Basic 6.0. Dengan adanya alternatif tersebut diharapkan mampu mempermudah pekerja dalam kegiatan shop drawing penulangan struktur khususnya struktur pelat. Tahapan penelitian meliputi tahap persiapan, studi literatur (analisis shop drawing, bar bending schedule, Visual Basic 6.0, Microsoft Access 2007, dan Crystal Reports 8.5), kegiatan pengumpulan data (mengumpulkan data yang digunakan sebagai sumber teori terbanyak dalam penyusunan dan pengolahan studi, mengumpulkan data pokok proyek, mengumpulkan gambar kerja dan mengumpulkan rencana kerja struktur), analisis kondisi eksisting serta tahap pembuatan program menggunakan Visual Basic 6.0. Hasil dari hitungan program menunjukkan tingkat akurasi mencapai 100% dibandingkan dengan hitungan manual. Output dari program Aplikasi Shop Drawing Penulangan Struktur Pelat dapat menampilkan kebutuhan detail penulangan yang dikerjakan baik berupa kebutuhan panjang, jumlah model yang dibutuhkan, maupun berat total tulangan. Output program juga menyediakan rekapitulasi dari kebutuhan setiap jenis atau tipe tulangan pada pekerjaan penulangan pelat.
Pengaruh Penambahan Serat Bendrat dengan Fly Ash pada Beton Mutu Tinggi Metode Dreux Terhadap Kuat Tekan, Kuat Tarik Belah dan Modulus Elastisitas Slamet Prayitno; Endang Rismunarsi; Arief Budi Santoso
Matriks Teknik Sipil Vol 3, No 3 (2015): September 2015
Publisher : Program Studi Teknik Sipil FT UNS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (442.442 KB) | DOI: 10.20961/mateksi.v3i3.37260

Abstract

Disebabkan perkembangan zaman, struktur bangunan mengalami perkembangan yang sangat pesat. Struktur beton bertulang merupakan salah satu struktur yang sangat diandalkan kekuatannya saat ini dan banyak dimanfaatkan pada pembangunan gedung-gedung tinggi, jembatan dengan bentang panjang, tower dan sebagainya. Struktur demikian membutuhkan beton mutu tinggi dengan kuat tekan lebih besar dari 6000 psi atau 41,4 MPa yang digunakan untuk menopang komponen struktur. Dengan demikian perlu adanya peningkatan mutu beton dengan langkah menambahkan serat pada beton segar, maka dipilihlah bahan tambah serat bendrat yang berasal dari bahan limbah kabel listrik atau daur ulang yang tidak bermanfaat, untuk dimanfaatkan kembali sebagai bahan tambah yang bertujuan meningkatkan kuat tekan beton. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penambahan serat bendrat terhadap sifat-sifat mekanik beton berupa kuat tekan, kuat tarik belah, dan modulus elastisitas. Metode yang digunakan adalah pengamatan secara eksperimental dan kemudian dilakukan analisis secara teoritis untuk mendukung kesimpulan akhirnya. Benda uji berupa silinder 15cmx30cm untuk pengujian kuat tekan, kuattarik belah dan modulus elastisitas.Alat yang digunakan untuk pengujian adalahCTM (Compression Testing Machine).Hasil dari penelitian ini adalah peningkatan nilai kuat tekan, kuat tarik belah, dan modulus elastisitas beton mutu tinggisetelah ditambah serat bendratpada kadar 1% dari berat volume.Penambahan kadar seratsebesar 1% menghasilkan peningkatan kuat tekan, kuat tarik belah, dan modulus elastisitas berturut-turut sebesar 11,79%; 64,10%; dan 258,21% dibandingkan dengan beton mutu tinggi tanpa serat.
ANALISIS TARIF PARKIR BERDASARKAN ABILIT TO PAY (ATP) DAN WILLINGNESS TO PAY (WTP) DI SOLO SQUARE SURAKARTA Sumarsono, Agus; Djumari, Djumari; Nurani, Andita Cahya
Matriks Teknik Sipil Vol 3, No 3 (2015): September 2015
Publisher : Program Studi Teknik Sipil FT UNS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (168.409 KB) | DOI: 10.20961/mateksi.v3i3.37276

Abstract

Solo squaremerupakan salah satu mall besar di kota Surakarta.Latar belakang dari penelitian ini karena adanya perbedaan yang sangat mencolok antara fasilitas parkir yang berlaku di Solo square antara lain parkir regular Rp3.000, VIP Rp10.000,-dan jasaValet Rp25.000,-.Tujuan penelitian ini dilakukan untuk mengetahui besarnya ability to pay (ATP) dan willingness to pay(WTP) pengguna fasilitas parkir untuk membayar parkir yang berlaku. Lokasi penelitian ini adalah di area parkir kendaraan roda dua dan roda empat di Solo square. Analisa datanya adalah dengan penyebaran kuisioner dengan metode sampel acak, untuk mendapatkan data dari responden pengguna fasilitas parkir di Solo square. Data yang diperoleh kemudian diolah untuk mengetahui besarnya Ability to Pay (ATP) dan Willingness to Pay (WTP) untuk setiap jenis kendaraan Untuk pengguna fasilitas parkir kategori kendaraan roda dua diperoleh nilai ATP Rp4.044,10. Kategori kendaraan roda empat diperoleh nilai ATP tarif satu jam pertama Rp7.596,43, tarif progresif Rp3.500,64, kendaraan roda empat VIP tarif satu jam pertama Rp21.050,63, tarif progresif Rp9.545,73 dan nilai untuk tarif valet Rp31.381,98. Dari hasil perhitungan terlihat nilai ATP di Solo square lebih tinggi dari tarif yang diberlakukan oleh pihak manajemen Solo Square. Untuk pengguna fasilitas parkir kendaraan roda dua diperoleh nilai WTP Rp1.924,30. Kategori kendaraan roda empat diperoleh nilai WTP tarif satu jam pertama Rp2.925,20, tarif progresif Rp1.202,79. Kendaraan roda empat VIP tarif satu jam pertama Rp9.090,91, tarif progresif Rp3.045,45 dan nilai untuk tarif valet Rp23.800,00. Dari hasil perhitungan juga didapatkan bahwa nilai WTP kendaraan roda dua dan empat hampir mendekati tarif yang diberlakukan di Solo square sedangkan nilai WTP parkir VIP dan Valet lebih rendah dari tarif yang diberlakukan di Solo square.
PENGARUH PENAMBAHAN SERAT TEMBAGA PADA BETON MUTU TINGGI METODE DREUX TERHADAP KUAT TEKAN, KUAT TARIK BELAH DAN MODULUS ELASTISITAS Budiyanto, Rahmat; Prayitno, Slamet; Rismunarsi, Endang
Matriks Teknik Sipil Vol 3, No 3 (2015): September 2015
Publisher : Program Studi Teknik Sipil FT UNS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (394.218 KB) | DOI: 10.20961/mateksi.v3i3.37292

Abstract

Disebabkan perkembangan zaman, struktur bangunan mengalami perkembangan yang sangat pesat. Struktur beton bertulang merupakan salah satu struktur yang sangat diandalkan kekuatannya saat ini dan banyak dimanfaatkan pada pembangunan gedung-gedung tinggi, jembatan dengan bentang panjang, tower dan sebagainya. Struktur demikian membutuhkan beton mutu tinggi dengan kuat tekan lebih besar dari 6000 Psi atau 41,4 MPa yang digunakan untuk menopang komponen struktur. Dengan demikian perlu adanya peningkatan mutu beton dengan langkah menambahkan serat pada beton segar, maka dipilihlah bahan tambah serat tembaga yang berasal dari bahan limbah kabel listrik atau daur ulang yang tidak bermanfaat, untuk dimanfaatkan kembali sebagai bahan tambah yang bertujuan meningkatkan kuat tekan beton. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penambahan serat tembaga terhadap sifat-sifat mekanik beton berupa kuat tekan, kuat tarik belah, dan modulus elastisitas. Metode yang digunakan adalah pengamatan secara eksperimental dan kemudian dilakukan analisis secara teoritis untuk mendukung kesimpulan akhirnya. Benda uji berupa silinder 15cmx30cm untuk pengujian kuat tekan, kuattarik belah dan modulus elastisitas.Alat yang digunakan untuk pengujian adalahCTM (Compression Testing Machine).Hasil dari penelitian ini adalah peningkatan nilai kuat tekan, kuat tarik belah, dan modulus elastisitas beton mutu tinggisetelah ditambah serat tembagapada kadar 1% dari berat volume.Penambahan kadar seratsebesar 1% menghasilkan peningkatan kuat tekan, kuat tarik belah, dan modulus elastisitas berturut-turut sebesar 11,56%; 49,37%; dan 17,15% dibandingkan dengan beton mutu tinggi tanpa serat.
Komparasi Nilai Daya Dukung Tiang Tunggal Pondasi Bor Menggunakan Data SPT, dan Hasil Loading Test pada Tanah Granuler Noegroho Djarwanti; R.Harya Dananjaya H.I.; Githa Maharani
Matriks Teknik Sipil Vol 3, No 3 (2015): September 2015
Publisher : Program Studi Teknik Sipil FT UNS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (271.427 KB) | DOI: 10.20961/mateksi.v3i3.37271

Abstract

Pada suatu bangunan bertingkat diperlukan pondasi dengan kemampuan memikul beban yang besar misalnya pondasi tiang bor. Pondasi tiang bor adalah jenis pondasi yang digunakan untuk meneruskan/mentransfer beban dari bagian struktur atas ke lapisan tanah dibawahnya hingga mencapai nilai daya dukung (Q-u) yang diinginkan. Dalam penelitian ini akan membandingkan antara nilai Q-u yang diperoleh dari enam persamaan yang telah ada yaitu Persamaan Meyerhof (1976), Reese & Wright (1977), Poulous & Davis (1980), U.S Army Corps (1980), Coyle & Castello (1981) dan Briaud et al. (1985) dengan hasil loading test. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa persamaan daya dukung Poulous & Davis (1980) merupakan persamaan yang tepat digunakan dalam menghitung nilai Qu pondasi tiang bor menjadi lebih aman dan ekonomis.
Pengaruh Penambahan Serat Alumunium Pada Beton Ringan Dengan Teknologi Gas terhadap Kuat Tekan, Kuat Tarik Belah, dan Modulus Elastisitas Purnawan Gunawan; Slamet Prayitno; Fajar Syuhadak
Matriks Teknik Sipil Vol 3, No 3 (2015): September 2015
Publisher : Program Studi Teknik Sipil FT UNS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (230.446 KB) | DOI: 10.20961/mateksi.v3i3.37287

Abstract

Beton Ringan dengan teknologi gas adalah campuran antara semen, air, agregat dengan bahan tambah tertentu yaitu dengan mencampur alumunium pasta yang akan bereaksi dengan kalsium hidroksida dari pasir sehingga membentuk gas hidrogen. Gas hidrogen kemudian menciptakan gelembung selama pengembangan, setelah beton kering gas hidrogen tersebut akan menguap dan menjadi rongga udara. Penambahan serat aluminium bertujuan untuk meningkatkan kuat tekan, kuat tarik belah, dan modulus elastisitas pada beton ringan dengan teknologi gas. Kuat tekan rata-rata dengan prosentase serat 0%, 0,25%, 0,5%, 0,75%, dan 1% sebesar 8,496 MPa; 11,140 MPa; 13,178 MPa; 14,912 MPa dan 17,816 MPa. Prosentase perubahan nilai kuat tekan terbesar yaitu pada penambahan kadar serat 1% sebesar 109,694%. Kuat tarik belah rata-rata dengan prosentase serat 0%, 0,25%, 0,5%, 0,75%, dan 1% adalah 1,499 MPa; 1,761 MPa; 2,016 MPa ; 2,487 Mpa dan 2,617 MPa. Prosentase perubahan nilai kuat tarik belah terbesar yaitu pada penambahan kadar serat 1% sebesar 74,620%. Nilai modulus elastisitas rata-rata beton ringan berserat aluminium dengan persentase serat serat 0%, 0,25%, 0,5%, 0,75%, dan 1% secara berturut - turut adalah 8394 MPa; 10328,4 MPa; 12434,467 Mpa; 13254,967 Mpa dan 14177,283 MPa. Prosentase perubahan nilai modulus elastisitas terbesar yaitu pada penambahan kadar serat 1% sebesar 68,898%.
ANALISIS AKURASI ESTIMASI WAKTU PERJALANAN BERDASARKAN DATA KECEPATAN SESAAT DENGAN INSTANTANEOUS MODEL DAN TIME SLICE MODEL Aan Febrian; Amirotul M.H. Mahmudah; Slamet Jauhari Legowo
Matriks Teknik Sipil Vol 3, No 3 (2015): September 2015
Publisher : Program Studi Teknik Sipil FT UNS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/mateksi.v3i3.37263

Abstract

Waktu perjalanan merupakan indikator yang paling baik dalam mengukur kinerja ruas jalan, bahkan merupakan variable yang sangat penting untuk mengukur kemacetan. Waktu perjalanan dapat diukur dan diperkirakan dengan survei secara langsung maupun diperoleh dari model matematis. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui model manakah di antara Instantaneous Model dan Time Slice Model yang mempunyai akurasi lebih tinggi dalam mengestimasi waktu perjalanan berdasarkan data kecepatan sesaat menggunakan Time Mean Speed (TMS) dan Space Mean Speed (SMS) pada Jalan Ringroad Utara Surakarta. Akurasi estimasi waktu perjalanan ditentukan dengan menggunakan indikator uji keandalan, yaitu Root Mean Square Error (RMSE), Mean Absolute Error (MAE), dan Mean Absolute Relative Error (MARE). Hasil uji keandalan untuk Instantaneous Model berdasarkan TMS diperoleh nilai RMSE = 0,892 menit; MAE = 0,842 menit; dan MARE = 11,6 %; dan untuk SMS diperoleh nilai RMSE = 0,566 menit; MAE = 0,483 menit; dan MARE = 6,6 %. Sedangkan hasil uji keandalan untuk Time Slice Model berdasarkan TMS diperoleh nilai RMSE = 0,895 menit; MAE = 0,842 menit; dan MARE = 11,6 %; dan untuk SMS diperoleh nilai RMSE = 0,569 menit; MAE = 0,487 menit; dan MARE = 6,6 %. Hal ini menunjukkan bahwa estimasi waktu perjalanan dengan Instantaneous Model lebih akurat jika dibandingkan dengan Time Slice Model pada karakteristik lalu lintas campuran di jam puncak.
Pengaruh Penambahan Serat Galvalum Pada Beton Ringan Dengan Teknologi Gas terhadap Kuat Tekan, Kuat Tarik Belah, dan Modulus Elastisitas Infan Mixtio Indrawan; Purnawan Gunawan; Endang Rismunarsi
Matriks Teknik Sipil Vol 3, No 3 (2015): September 2015
Publisher : Program Studi Teknik Sipil FT UNS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (220.11 KB) | DOI: 10.20961/mateksi.v3i3.37279

Abstract

Beton Ringan dengan teknologi gas adalah campuran antara semen, air, agregat dengan bahan tambah tertentu yaitu dengan mencampur alumunium pasta yang akan bereaksi dengan kalsium hidroksida dari pasir sehingga membentuk gas hidrogen. Gas hidrogen kemudian menciptakan gelembung selama pengembangan, setelah beton kering gas hidrogen tersebut akan menguap dan menjadi rongga udara. Penambahan serat galvalum bertujuan untuk meningkatkan kuat tekan, kuat tarik belah, dan modulus elastisitas pada beton ringan dengan teknologi gas. Kuat tekan rata-rata dengan prosentase serat 0%, 0,25%, 0,5%, 0,75%, dan 1% sebesar 8,49 MPa; 11,39 MPa; 13,47 MPa; 10,91 MPa dan 10,24 MPa. Prosentase perubahan nilai kuat tekan terbesar yaitu pada penambahan kadar serat 0,5 % sebesar 58,59%. Kuat tarik belah rata-rata dengan prosentase serat 0%, 0,25%, 0,5%, 0,75%, dan 1% adalah 1,28 MPa; 1,65MPa; 2,03 MPa ; 1,64 MPa dan 1,40 MPa. Prosentase perubahan nilai kuat tarik belah terbesar yaitu pada penambahan kadar serat 0,5% sebesar 58,27%. Nilai modulus elastisitas rata-rata beton ringan berserat galvalum dengan persentase serat serat 0%, 0,25%, 0,5%, 0,75%, dan 1% secara berturut - turut adalah 4140 MPa; 7890 MPa; 9114 MPa; 7598 MPa dan 7377 MPa.

Page 1 of 4 | Total Record : 36