cover
Contact Name
Halwan Alfisa Saifullah
Contact Email
halwan@ft.uns.ac.id
Phone
+6282133085744
Journal Mail Official
halwan@ft.uns.ac.id
Editorial Address
Matriks Teknik Sipil Gedung IV lt. 1 Jurusan Teknik Sipil Jl. Ir. Sutami 36A Surakarta Jawa Tengah - Indonesia 57126
Location
Kota surakarta,
Jawa tengah
INDONESIA
Matriks Teknik Sipil
ISSN : 23548630     EISSN : 27234223     DOI : -
Matrik Teknik Sipil adalah open access journal yang mempublikasikan penelitian di bidang struktur, hidrologi, transportasi, geoteknik dan management proyek. Matriks Teknik Sipil diterbitkan oleh Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Sebelas Maret. Jurnal ini menyediakan open access yang pada prinsipnya membuat riset tersedia secara gratis untuk publik dan akan mensupport pertukaran pengetahuan global terbesar.
Articles 18 Documents
Search results for , issue "Vol 7, No 4 (2019): DESEMBER" : 18 Documents clear
KARAKTERISTIK MARSHALL DAN STIFFNESS MODULUS PADA LAPIS TIPIS CAMPURAN ASPAL PANAS DENGAN PENAMBAHAN CRUMB RUBBER Maulana Andhika Pratama Ilyas; Ary Setyawan; Djumari Djumari
Matriks Teknik Sipil Vol 7, No 4 (2019): DESEMBER
Publisher : Program Studi Teknik Sipil FT UNS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (705.356 KB) | DOI: 10.20961/mateksi.v7i4.38479

Abstract

Penggunaan lapis tipis campuran aspal panas (Thin Surfacing Hot Mix Asphalt) merupakan salah satu alternatif yang dapat mengantisipasi masalah ketebalan perkerasan jalan. Crumb rubber (CR) merupakan limbah hasil dari vulkanisir ban yang merupakan masalah serius bagi lingkungan dan penggunaan crumb rubber lebih murah daripada karet alam atau jenis-jenis polymer yang lain. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengkaji kadar aspal optimum pada Thin Surfacing Hot Mix Asphalt dengan penambahan crumb rubber dan tanpa penambahan crumb rubber serta membandingkan pengaruh penambahan crumb rubber terhadap karakteristik stiffness modulus pada masing masing campuran. Dengan metode eksperimental menggunakan metode Marshall dapat ditentukan nilai stabilitas untuk mengetahui kadar aspal optimum masing masing campuran yang akan dilaksanakan di Laboratorium Jalan Raya Universitas Sebelas Maret Surakarta. Selanjutnya, metode Indirect Tensile Stiffness Modulus dapat digunakan untuk menentukan besarnya stiffness modulus akan dilaksanakan di Laboratorium Perkerasan Jalan Pusjatan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat di Bandung serta di Laboratorium Jalan Raya Universitas Udayana Bali. Aspal yang digunakan adalah aspal penetrasi 60/70 dengan penambahan crumb rubber sebesar 0%, 0,5%, 1,0% dan 1,5% dari berat total campuran. Dari hasil marshall test diperoleh kadar aspal optimum yaitu untuk masing-masing kadar crumb rubber 0%, 0,5%, 1,0% dan 1,5% yaitu 5,41%, 5,50%, 5,39% dan 5,52%. Thin Surfacing Hot Mix Asphalt dengan penambahan Crumb Rubber 1% menurunkan nilai Kadar Aspal Optimum sebesar 0,4% dan meningkatkan nilai stabilitas sebesar 2% dibandingkan dengan Thin Surfacing Hot Mix Asphalt tanpa penambahan Crumb Rubber 1%. Sedangkan untuk uji ITSM dari Thin Surfacing Hot Mix Asphalt dengan penambahan Crumb Rubber 1% menurunkan nilai Stiffness Modulus sebesar 51,3% untuk suhu 20°C, dan meningkatkan nilai Stiffness Modulus sebesar 30,7% untuk suhu 40°C. Selain itu, Thin Surfacing Hot Mix Asphalt dengan penambahan Crumb Rubber 1% mempunyai ketahanan terhadap suhu lebih besar yaitu hanya 75% penurunan nilai stiffness modulus dari suhu 20°C ke suhu 40°C dibandingkan dengan Thin Surfacing Hot Mix Asphalt tanpa penambahan Crumb Rubber 1% yaitu sebesar 91%.
KAJIAN KUAT DESAK DAN MODULUS ELASTISITAS BETON MUTU TINGGI DENGAN BAHAN TAMBAH FLY ASH MENGGUNAKAN ANALISIS MIKROSTRUKTUR Wibowo Wibowo; Endah Safitri; Eriszha Berti Navelia
Matriks Teknik Sipil Vol 7, No 4 (2019): DESEMBER
Publisher : Program Studi Teknik Sipil FT UNS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (621.024 KB) | DOI: 10.20961/mateksi.v7i4.38474

Abstract

Beton adalah salah satu material bangunan yang penggunaannya semakin meningkat. Hal ini membuat eksploitasi semen tidak dapat dihindarkan. Salah satu solusinya adalah memanfaatkan fly ash sebagai bahan tambah pengganti semen yang mampu memperkecil nilai porositas beton. Penambahan fly ash dapat meningkatkan kuat desak dan modulus elastisitas beton. Metode penelitian yang digunakan adalah eksperimental, untuk mengkaji kuat desak dan modulus elastisitas beton mutu tinggi dengan bahan tambah fly ash menggunakan analisis mikrostruktur. Penelitian dilakukan pada umur ke 7, 14, 21, dan 28 hari. Kadar fly ash yang digunakan sebesar 65% dan benda uji yang digunakan berbentuk silinder berdiameter 7,5 cm dan tinggi 15 cm. Pengujian yang dilakukan meliputi uji material, uji slump, uji kuat desak, uji modulus elastisitas dan uji mikrostruktur. Persentase peningkatan nilai kuat desak dan modulus elastisitas beton dengan bahan tambah fly ash terhadap beton tanpa bahan tambah pada hari ke 7, 14, 21, dan 28 adalah -22,78%; -14,02%; -15,96%; 7,13% untuk kuat desak dan -8,87%; -5,38%; -5,62%; 2,65% untuk modulus elastisitas. Persentase penurunan nilai volume pori beton dengan bahan tambah fly ash terhadap beton tanpa bahan tambah pada umur ke 7, 14, 21, dan 28 adalah sebesar 24,14%; 28,57%; 29,17%; 31,82%.
KAPASITAS LENTUR BALOK BETON BERTULANG HIGH VOLUME FLY ASH (HVFA) MEMADAT SEBDIRI DENGAN KADAR FLY ASH 60% TERHADAP BETON NORMAL Elfizar Nurfaizi; Agus Setiya Budi; Stefanus Adi Kristiawan
Matriks Teknik Sipil Vol 7, No 4 (2019): DESEMBER
Publisher : Program Studi Teknik Sipil FT UNS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (705.114 KB) | DOI: 10.20961/mateksi.v7i4.38490

Abstract

Fly ash merupakan limbah pembakaran batu bara yang dapat digunakan untuk mensubtitusi semen karena memiliki sifat pozzolan. Penggunaan fly ash dengan kadar setidaknya 50% jumlah semen dan penambahan superplastictizer mampu menghasilkan struktur beton yang daktail dan dapat mengalir sendiri atau disebut High Volume Fly Ash - Self Compacting Concrete (HVFA-SCC). Penelitian ini mengkaji kapasitas lentur balok beton bertulang dengan 60% fly ash dan dibandingkan dengan kapsitas lentur balok beton normal. Penelitian ini menggunakan 3 balok beton bertulang HVFA-SCC dan 3 balok beton bertulang normal dengan dimensi panjang 1500 mm, lebar 100 mm, dan tinggi 150 mm. Sampel tersebut diseragamkan berdasarkan mutu yaitu 30 MPa pada umur 28 hari. Pengujian beton segar HVFA-SCC dilakukan dengan 3 metode yaitu : flow table test, L-box test, dan V-funnel test. Sedangkan pada beton normal dilakukan pengujian slump. Untuk pengujian balok menggunakan alat loading frame yang akan diuji menggunakan metode four point loading yaitu pembebanan dilakukan pada 2 buah titik pembebanan di 1/3 bentang untuk mencari kapasitas lentur balok tersebut. Dari hasil penelitian didapatkan bahwa pada balok beton bertulang HVFA-SCC memiliki beban dan lendutan yang lebih besar dari pada balok beton bertulang normal.
PERBANDINGAN NILAI MARSHALL DASPAL (DAMAR ASPAL) DI LABORATORIUM DENGAN HASIL CORING DI LAPANGAN SERTA ANALISIS SKID RESISTANCE Satria Lima Santara; Ary Setyawan; Agus Sumarsono
Matriks Teknik Sipil Vol 7, No 4 (2019): DESEMBER
Publisher : Program Studi Teknik Sipil FT UNS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (442.913 KB) | DOI: 10.20961/mateksi.v7i4.38485

Abstract

Kebutuhan akan aspal konvensional yang terus meningkat membutuhkan alternatif penggunaan bahan lain sebagai pengganti yang disebut bioaspal. Salah satu bahan yang sedang dikembangkan saat ini adalah daspal (damar aspal). Tujuan dari penelitian ini adalah membandingkan benda uji daspal yang dibuat di laboratorium dengan benda uji hasil coring dari lapangan dengan variasi pemadatan menggunakan pengujian Marshall serta skid resistance. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah eksperimental di laboratorium dan lapangan. Adapun variasi pemadatan lapangan yang dilakukan yaitu 6 kali, 10 kali, dan 14 kali. Sebelum dilakukan proses coring, pengujian skid resistance dilakukan dengan alat rolling straightedge di lapangan. Coring pada setiap variasi pemadatan dilakukan guna mengambil benda uji untuk pengujian Marshall lapangan. Komposisi penyusun daspal adalah damar serbuk (350 gr), damar bongkahan (100 gr), minyak goreng (205 gr), fly ash (150 gr), dan lateks (4 %). Analisis hasil pengujian Marshall benda uji laboratorium didapatkan nilai stabilitas 1118,519 kg, flow 4,65 mm dan MQ 241,102 kg/mm. Nilai skid resistance 6 kali pemadatan 9,83 mm/m, 10 kali pemadatan 8,83 mm/m, dan 14 kali pemadatan 7,67 mm/m. Nilai stabilitas, flow, dan MQ benda uji yang dibuat di laboratorium lebih besar daripada stabilitas, flow dan MQ benda uji hasil coring dari lapangan dengan semua variasi pemadatan. Semakin besar nilai skid resistance mengindikasikan tekstur permukaan semakin rata.
KAJIAN TEGANGAN REGANGAN DAN KUAT TEKAN BETON HVFA MEMADAT SENDIRI TERHADAP BETON NORMAL Alisiyah, Syifa Rahma; Budi, Agus Setiya; Safitri, Endah
Matriks Teknik Sipil Vol 7, No 4 (2019): DESEMBER
Publisher : Program Studi Teknik Sipil FT UNS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (570.468 KB) | DOI: 10.20961/mateksi.v7i4.38487

Abstract

Pemanfaatan limbah fly ash dari sisa pembakaran batu bara dapat digunakan dalam inovasi beton karena ukurannya yang kecil sebagai substitusi semen dan filler dengan proporsi ≥50%. Fly ash mengandung silika (SiO2) tinggi yang berfungsi sebagai pozolan yang dapat mengikat hasil sisa reaksi hidrasi semen dengan air berupa kristal Ca(OH)2 menjadi gel CSH yang dapat menambah kekuatan beton, inovasi tersebut dikenal sebagai beton High Volume Fly ash (HVFA). Penggunanaan bahan tambah lain berupa superplasticizer agar beton dapat memadat sendiri bertujuan untuk mengatasi permasalahan terbentuknya rongga pada beton bertulang, inovasi tersebut dikenal sebagai beton Self Compacting Concrete (SCC). Apabila inovasi tersebut dikombinasikan dapat disebut sebagai beton HVFA-SCC. Penelitian ini mengkaji tegangan-regangan dan kuat tekan beton HVFA-SCC terhadap beton normal dengan kadar fly ash 50% berumur 28 hari. Sampel beton yang dibuat berupa silinder berukuran 150 mm x 300 mm sebanyak 5 buah. Pengujian beton HVFA-SCC dilakukan dengan 3 metode yaitu : flow table test, L-box test, dan V-funnel test. Hasil pengujian menunjukkan bahwa tegangan maksimum antara beton HVFA-SCC dengan beton normal dicapai pada regangan tekan 0,005-0,006. Nilai kuat tekan beton HVFA-SCC lebih besar dari beton normal, hal tersebut dapat disimpulkan bahwa penambahan fly ash dapat meningkatkan kekuatan beton.
PENGARUH SEDIMEN TERHADAP UMUR LAYANAN PADA TAMPUNGAN MATI (DEAD STORAGE) WADUK KRISAK DI WONOGIRI DENGAN METODE USLE (UNIVERSAL SOIL LOSSES EQUATION) Fakhrizal Arifandi; Cahyono Ikhsan
Matriks Teknik Sipil Vol 7, No 4 (2019): DESEMBER
Publisher : Program Studi Teknik Sipil FT UNS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (344.989 KB) | DOI: 10.20961/mateksi.v7i4.38482

Abstract

Salah satu masalah dalam pengelolaan waduk adalah sedimentasi. Sedimen diakibatkan dari erosi, angkutan sedimen bertambah maka sedimen akan mengendap di dalam waduk dan kapasitas tampungan mati waduk akan berkurang. Kemudian umur waduk tersebut akan mengalami percepatan pengurangan layanannya. Daerah Aliran Sungai (DAS) Bengawan Solo merupakan salah satu DAS di Indonesia yang segera memerlukan penanganan (Joko Sutrisno, 2011). Kondisi daerah aliran sungainya Bengawan Solo sudah memprihatinkan, terutama besarnya laju erosi yang cukup tinggi serta produktivitas lahan yang dinilai semakin menurun. SUB-DAS Jlantah yang berlokasi di muara Sungai Krisak berada di dekat tempat pengambilan air Waduk Krisak, dinilai menyumbang sedimentasi terbesar yang akan sangat mengganggu operasional waduk. Selain menyebabkan sedimentasi, erosi juga akan menyebabkan berkurangnya ketebalan tanah dan berkurangnya tingkat kesuburan tanah di wilayah hulu. Tujuan dari penelitian ini adalah mendapatkan pengaruh sedimen terhadap umur waduk pada tampungan mati menggunakan metode USLE. Metode penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif dan secara garis besar dibagi menjadi 3 tahapan pelaksanaan sebagai berikut : pengumpulan data, analisa data, kesimpulan dan saran. Data yang digunakan berupa data curah hujan jangka waktu 10 tahun antara tahun 2009 sampai 2018. Peta yang digunakan adalah Peta Tanah, Peta Topografi dan Peta Tata Guna Lahan. Pengumpulan data dilakukan melalui studi literatur serta menggunakan data yang dimiliki Balai Penelitian Teknologi Kehutanan Pengelolaan Daerah Aliran Sungai Surakarta, Balai Besar Wilayah Sungai Begawan Solo dan Jasa Tirta Wonogiri. Hasil analisis berdasarkan prediksi erosi USLE diperoleh 2.437.833,4990 ton/tahun dengan volume yang masuk pada tampungan sedimen Waduk Krisak yaitu 816.147,8068 m3/tahun dengan umur layanan 4,6 tahun.
KAPASITAS LENTUR BALOK BETON BERTULANG HVFA MEMADAT SENDIRI TERHADAP BETON NORMAL DENGAN KADAR FLY ASH 50%. Aji, Gilang Dwi; Budi, Agus Setiya; Saifullah, Halwan Alfisa
Matriks Teknik Sipil Vol 7, No 4 (2019): DESEMBER
Publisher : Program Studi Teknik Sipil FT UNS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (690.445 KB) | DOI: 10.20961/mateksi.v7i4.38476

Abstract

Fly ash merupakan limbah pembakaran batu bara berukuran mikron yang memiliki kandungan silika (SiO2) tinggi. Senyawa tersebut berfungsi sebagai pozolan untuk mengikat hasil sisa reaksi hidrasi berupa kristal Ca(OH)2menjadi CSH untuk meningkatkan kekuatan beton. Dengan kadar fly ash lebih besar sama dengan 50% dari total powder, serta penambahan super plasticizer agar beton mampu memadat sendiri, beton tersebut dapat disebut High Volume Fly Ash - Self Compacting Concrete (HVFA-SCC). Untuk melihat perilaku beton HVFA-SCC pada komponen struktur penelitian ini mengkaji perilaku lentur balok dengan penambahan 50% fly ash pada balok beton bertulang dan dibandingkan dengan lentur balok beton normal. Metode penelitian eksperimen menggunakan benda uji balok beton bertulang HVFA-SCC 50% dan balok beton normal dengan jumlah masing-masing 3 balok, dengan dimensi panjang 1500 mm, lebar 100 mm, dan tinggi 150 mm. Sampel balok dibatasi dengan penyeragaman mutu beton 30 Mpa. Pengujian dilakukan dengan metode four point loading pada jarak 1/3 bentang. Dari hasil penelitian didapatkan balok HVFA-SCC 50% mendapatkan nilai lendutan dan beban yang lebih besar dibandingkan balok beton normal. Dengan nilai indeks kekakuan sebesar 10,256 pada saat retak dan 4,072 pada saat leleh untuk balok HVFA-SCC 50% serta 7,831 saat retak dan 3,757 pada saat leleh untuk balok beton normal.
PENGARUH KADAR METAKAOLIN TERHADAP KUAT TEKAN PADA HIGH STRENGTH SELF COMPACTING CONCRETE (HSSCC) USIA 14 DAN 28 HARI Mustawa Kamal, Muhammad Imam; Wibowo, Wibowo; Safitri, Endah
Matriks Teknik Sipil Vol 7, No 4 (2019): DESEMBER
Publisher : Program Studi Teknik Sipil FT UNS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (553.86 KB) | DOI: 10.20961/mateksi.v7i4.38492

Abstract

Beton mutu tinggi memadat mandiri adalah salah satu inovasi beton yang memiliki standar kualitas yang tinggi. Beton jenis ini memiliki kuat tekan yang tinggi dan dapat memadat tanpa bantuan alat. Metakaolin digunakan sebagai bahan pengganti semen untuk meningkatkan kualitas beton tersebut dan mengurangi kelemahannya. Metakaolin terbuat dari kaolin yang merupakan bubuk putih berukuran 0,5 hingga 5 mikron yang kemudian dipanaskan pada suhu 500- 900°C. Parameter yang dipelajari dalam penelitian ini adalah setting time, workability, dan kuat tekan HSSCC. Setting time diukur dengan uji vicat untuk memahami efek penambahan Metakaolin pada HSSCC. Workability diukur dengan slump-flow table test, l-box test, v-funnel test and v-funnel T5minute test. Kekuatan tekan dilakukan pada umur 14 dan 28 hari dengan compressive testing machine. Berdasarkan hasil penelitian, Metakaolin meningkatkan kuat tekan beton secara linier. Metakaolin memperlambat waktu ikat semen dan menurunkan kuat tekan awal beton umur 14 hari. Semakin banyak Metakaolin yang digunakan, workability semakin menurun. Hanya penambahan metakaolin dengan kadar 5% dan 7,5% yang memenuhi parameter fillingability dan passingability berdasarkan EFNARC 2002.
KAJIAN KUAT DESAK BETON MUTU TINGGI DENGAN BAHAN TAMBAH METAKAOLIN MENGGUNAKAN ANALISIS MIKROSTRUKTUR Wibowo Wibowo; Antonius Mediyanto; Rizki Syahrani Putri
Matriks Teknik Sipil Vol 7, No 4 (2019): DESEMBER
Publisher : Program Studi Teknik Sipil FT UNS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (921.061 KB) | DOI: 10.20961/mateksi.v7i4.38473

Abstract

Pembangunan yang semakin meningkat menjadikan inovasi baru pada beton untuk meningkatkan kualitas dan mutu beton. Inovasi ini dapat diterapkan dalam bentuk metode perancangan maupun inovasi pada material yang digunakan. Beton mutu tinggi adalah beton yang mempunyai kekuatan diatas 41,4 MPa (SNI 03-6468-2000). Beton dengan kuat desak yang tinggi memerlukan lebih banyak pengikat (binder) di dalamnya. Penambahan metakaolin pada campuran beton dapat meningkatkan kualitas pengikat (binder) pada beton. Metakaolin berasal dari tanah liat yang dibakar pada suhu 500-900 o c, dan telah melalui proses kalsinasi. Metakaolin mampu meningkatkan kerapatan susunan mikrostruktur pada beton dehingga tingkat porositas menjadi rendah. Penelitian ini mengkaji nilai kuat desak beton mutu tinggi dengan penambahan metakaolin 12,5% melalui analisis mikrostruktur dengan metode surface area analysis (SAA). Pengujian kuat tekan dilakukan pada umur beton 7,14,21, dan 28 hari menggunakan alat Universal Testing Machine (UTM). Benda uji berbentuk silinder dengan diameter 75 mm dan tinggi 150 mm. Berdasarkan hasil pengujian nilai kuat desak beton dengan bahan tambah metakaolin mengalami peningkatan sebesar 16,27% terhadap beton tanpa bahan tambah. Hal ini diikuti dengan nilai volume pori yang terus menurun sejalan dengan bertambah nya umur beton dengan persentase penurunan 3,44 % pada umur 7 hari; 3,57% pada umur 14 hari; 8,33 % pada umur 21 hari dan 13,63 % pada umur 28 hari.
KAJIAN TEGANGAN-REGANGAN DAN KUAT TEKAN HVFA KADAR 50% MEMADAT SENDIRI TERHADAP BETON NORMAL DENGAN KEKANGAN TEFLON DAN GREASE Riswanda Binta Ichsan; Agus Setiya Budi; Senot Sangadji
Matriks Teknik Sipil Vol 7, No 4 (2019): DESEMBER
Publisher : Program Studi Teknik Sipil FT UNS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (588.572 KB) | DOI: 10.20961/mateksi.v7i4.38484

Abstract

Dalam beberapa penelitian terakhir, terdapat inovasi baru yaitu dengan menggabungkan beton yang berjenis scc dengan fly ash berkadar tinggi. Inovasi tersebut dikenal dengan High Volume Fly Ash -Self Compacting Concrete (HVFA-SCC). Pada saat pengujian kuat tekan beton dengan menggunakan mesin uji tekan, terjadi gaya friction pada permukaan atas dan bawah beton. Hal tersebut mengakibatkan pengaruh terhadap perilaku tegangan-regangan pada beton. Untuk mengurangi gaya friksi yang terjadi, pada permukaan atas dan bawah beton pada saat pengujian diberikan media yang bersifat menghilangkan gaya friksi. Dalam penelitian ini mengkaji pengaruh media untuk menghilangkan gaya friksi yang terjadi pada saat pengujian kuat desak yaitu dengan teflon dan grease. Metode penelitian ini adalah eksperimen dengan kadar fly ash 50% yang berbentuk silinder berukuran 150mm x 300mm. Pengujian dilakukan dengan Universal Testing Machine (UTM). Dari hasil penelitian diperoleh kesimpulan rata-rata kuat desak yang dihasilkan oleh HVFA-SCC 50% sebesar 28,35 MPa sedangkan Beton Normal sebesar 26,31 MPa.

Page 1 of 2 | Total Record : 18