cover
Contact Name
Heliyanti Kalintabu
Contact Email
heliyantikalintabu@gmail.com
Phone
z=6285241319887
Journal Mail Official
heliyantikalintabu@iaknmanado.ac.id
Editorial Address
Jl. Bougenville, Tateli Satu, Minahasa, Sulawesi Utara, 95631.
Location
Kab. minahasa,
Sulawesi utara
INDONESIA
DA'AT: Jurnal Teologi Kristen
ISSN : -     EISSN : 27472159     DOI : https://doi.org/10.51667/djtk.v3i1.657
Core Subject : Religion,
Teologi Kristen sedangkan cakupannya adalah Sejarah dan Filsafat, Pendidikan dalam Masyarakat Majemuk, Sosiologi agama, Sosio budaya yang semuanya terkait dengan teologi Kristen.
Arjuna Subject : Umum - Umum
Articles 48 Documents
SI TOU TIMOU TUMOU TOU DAN MAPALUS SEBAGAI PARADIGMA MISI GEREJA Jeane Marie Tulung; Alter Immanuel Wowor
DA'AT : Jurnal Teologi Kristen Vol. 1 No. 1 (2020): Januari 2020
Publisher : Program Studi Teologi, Fakultas Teologi, Institut Agama Kristen Negeri Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (470.603 KB) | DOI: 10.51667/djtk.v1i1.82

Abstract

Tulisan ini berusaha untuk mengemukakan bahwa gereja merupakan suatu kehadiran teologis-sosial dalam ruang publik, sekaligus juga memberi cara pandang yang lain untuk merumuskan kembali paradigma dan identitas misional Kekristenan (gereja) dalam suatu sistem sosial. Dengan maksud yang demikian, maka penulis mengambil falsafah si tou timou tumou tou dan mapalus dalam rangka membantu gereja untuk merekonstruksi identitas misionalnya sebagai bentuk paradoks atau alternatif terhadap menguatnya individualisme masyarakat/komunitas dalam ruang publik yang disebut Indonesia.
KISAH TAMAN EDEN SEBAGAI GAMBARAN IDEAL RELASI EKOLOGIS ANTAR CIPTAAN Yan Okhtavianus Kalampung; Adriana Awumbas; Halomoan Alfian Londok
DA'AT : Jurnal Teologi Kristen Vol. 1 No. 1 (2020): Januari 2020
Publisher : Program Studi Teologi, Fakultas Teologi, Institut Agama Kristen Negeri Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (308.217 KB) | DOI: 10.51667/djtk.v1i1.83

Abstract

This essay argues that the story of the Garden of Eden is a genuine image of the creational relation between humans and nature. Using the perspective of ecological analysis, this essay shows that the story of the Garden of Eden consequently presented the anthroposentical, biosentrical, and ecosentrical, relation between the creation of God. It appeared that the Garden of Eden is the representation of the idea of good relationship between human and nature before the human greedness destroy the perfect relation. This story also comes with a reminder to human nature responsibility with his/her environment in the first place
RIVALITAS PEREMPUAN DALAM PL (Tinjauan Biblika terhadap persaingan Sara dan Hagar) Anita Inggrith Tuela; Mario Marchellino Benyamin
DA'AT : Jurnal Teologi Kristen Vol. 1 No. 1 (2020): Januari 2020
Publisher : Program Studi Teologi, Fakultas Teologi, Institut Agama Kristen Negeri Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (300.212 KB) | DOI: 10.51667/djtk.v1i1.84

Abstract

Perempuan adalah suatu keindahan yang dapat ditangkap oleh indra yang merupakan karya agung Sang Pencipta. Tetapi tak jarang karya yang indah ini sering menjadi tempat pelampiasan nafsu yang berujung pada kekerasan. Kekerasan yang dilakukan acap kali diidentikkan dengan sang “adam” sebagai pelaku tindakan tersebut. Walau tak jarang bahwa tindakan ini juga dilakukan oleh sesama perempuan yang merasa status atau derajatnya lebih tinggi dibanding perempuan lain. Dalam konteks Perjanjian Lama, Alkitab menceritakan tentang kisah sebuah keluarga, yang merupakan bapa leluhur Israel, yakni Abraham yang juga dikenakan status sebagai “bapa segala orang percaya” dengan istrinya yakni Sara, yang kemudian diceritakan memberikan hamba perempuannya, Hagar, untuk menyempurnakan keluarga dari status aib karena tidak bisa memiliki keturunan (Kejadian 16). Disinilah awal mula kekerasan ini terjadi antara sesama perempuan yang berbeda status (Kejadian 21:8-21). Akankah ini menjadi sebuah pemicu masalah kekerasan terhadap perempuan? Bagaimana kekristenan memahaminya?
PERILAKU KEPEMIMPINAN TUHAN YESUS PASCA KEBANGKITAN BERDASARKAN INJIL YOHANES PASAL 20-21 Wolter Weol; Alon Nainggolan
DA'AT : Jurnal Teologi Kristen Vol. 1 No. 1 (2020): Januari 2020
Publisher : Program Studi Teologi, Fakultas Teologi, Institut Agama Kristen Negeri Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (451.219 KB) | DOI: 10.51667/djtk.v1i1.85

Abstract

Artikel ini bertujuan untuk memaparkan kepemimpinan Tuhan Yesus pasca kebangkitan berdasarkan Injil Yohanes agar bermanfaat sebagai bahan masukan bagi teori dan praktik kepemimpinan Kristen yang kolaboratif, kreatif, konstruktif, inovatif, koheren dan produktif di masa kini dan mendatang. Dengan penggunaan metode literatur, analisis deskriptif terhadap teks Injil Yohanes pasal 20-21, maka diperoleh hasil: Pertama, kepemimpinan Tuhan Yesus adalah memulihkan (recovery). Kedua, kepemimpinan Tuhan Yesus adalah memperdamaikan (rekonsiliasi). Ketiga, kepemimpinan Tuhan Yesus adalah mengkonsolidasi. Keempat, kepemimpinan Tuhan Yesus adalah mendelegasikan tugas. Sejatinya, gaya kepemimpinan Tuhan Yesus dalam Alkitab merupakan acuan kepemimpinan Kristen di segala abad dan tempat.
DI BALIK MIMPI SANG PERMAISURI UNSUR FEMINIS DALAM MATIUS 27:19 Arthur Gerung; Ryanto Adilang
DA'AT : Jurnal Teologi Kristen Vol. 1 No. 1 (2020): Januari 2020
Publisher : Program Studi Teologi, Fakultas Teologi, Institut Agama Kristen Negeri Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (254.757 KB) | DOI: 10.51667/djtk.v1i1.87

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menggali nilai feminis yang terkandung dalam narasi salah satu Injil dan kemudian menganalisis berdasarkan prinsip hermeneutik. Hal yang hendak dicapai adalah memahami apakah ada peran Yesus sehubungan dengan keadilan gender dalam catatan Injil Matius. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan kepustakaan. Dalam hal ini, peneliti memfokuskan penelitian pada pengkajian literatur dan tidak melaksanakan analisis lapangan. Metode kepustakaan ini sah berdasarkan buku panduan penulis karya ilmiah di IAKN Manado. Yesus Kristus adalah Allah yang dalam karya inkarnasi-Nya mengambil rupa sebagai manusia. Yesus Kristus hadir dan melayani dalam dunia sekaligus membawa perubahan besar. Ada banyak gebrakan yang Ia lakukan berdasarkan dengan tradisi-tradisi masyarakat ataupun tradisi agama yang keliru atau bahkan menyusahkan banyak pihak. Peneliti “curiga” bahwa hasrat dasar Yesus untuk menciptakan keseimbangan dan keadilan di semua lini, pada akhirnya juga akan membawa Dia pada aksi untuk menciptakan keadilan gender. Salah satu narasi dalam Injil Matius ini kemudian peneliti pilih sebagai bahan rujukan untuk menjawab “kecurigaan” tersebut.
SUATU PENDEKATAN DIALOGIS MELALUI TEORI TAT TWAM ASI AGAMA HINDU DENGAN HUKUM KASIH DALAM MATIUS 22:34-40 Shania K. Winowod
DA'AT : Jurnal Teologi Kristen Vol. 1 No. 1 (2020): Januari 2020
Publisher : Program Studi Teologi, Fakultas Teologi, Institut Agama Kristen Negeri Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (273.554 KB) | DOI: 10.51667/djtk.v1i1.88

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat relasi ajaran kasih dalam dua agama yang berbeda yang hendak dijembatani dengan pendekatan dialogis. Teori Tat Twam Asi Agama Hindu dilihat mempunyai cukup banyak kemiripan dengan Hukum Kasih dalam Matius 22:34-40 pada agama Kristen. Penelitian ini sekaligus juga menjawab kebutuhan untuk bermoderasi agama di Indonesia. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif. Langkah-langkah pengumpulan data yang dilalui oleh peneliti adalah: Observasi, wawancara mendalam dan dokumentasi. Besar harapan peneliti bahwa tulisan ini akan menginspirasi banyak pihak, secara khusus dari agama Kristen dan Hindu untuk tetap berupaya menciptakan kedamaian sehingga hidup dalam damai akan bisa segera tercapai
MISI GEREJA DALAM KONTEKS PANDEMIK COVID-19, MIGRASI DAN DIASPORA jurnal manager
DA'AT : Jurnal Teologi Kristen Vol. 1 No. 2 (2020): Juli 2020
Publisher : Program Studi Teologi, Fakultas Teologi, Institut Agama Kristen Negeri Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (918.712 KB) | DOI: 10.51667/djtk.v1i2.114

Abstract

Gereja hadir di dunia ini bukan tanpa suatu maksud, suatu misi. Situasi dan konteks kehidupan dunia terus berkembang dan oleh karena itu gereja dalam menjalankan misinya di dunia ini perlu hadir secara kontekstual, artinya gereja perlu memiliki kemampuan untuk merespon tantangan-tantangan yang di hadapi umatnya dan juga masyarakat dimana gereja itu hadir. Ancaman wabah pandemik Covid-19, realitas migrasi dan komunitas diaspora merupakan tantangan-tantangan abad ke-21 yang mesti digumuli oleh gereja. Artikel ini berupaya untuk memberikan gambaran tentang apa saja tantangan-tantangan yang perlu direspon oleh gereja pada masa kini, khususnya yang berkaitan dengan dampak yang ditimbulkan oleh penyebaran wabah pandemik Covid-19 yang melanda masyarakat global; juga dampak dari perkembangan migrasi serta munculnya komunitas diaspora yang telah menjadi bagian dari fenomena global. Narasi Rut, seorang perempuan Moab bersama dengan mertuanya Naomi dalam kitab Perjanjian Lama merefleksikan suatu pengalaman unik tentang bagaimana mereka menghadapi situasi krisis atau bencana dalam kehidupan mereka. Pengalaman perjalanan Rut, Orpah dan Naomi meninggalkan Moab menuju Betlehem di tanah Yehuda menggambarkan bahwa migrasi bukanlah semata-mata fenomena zaman modern. Munculnya konsep bêt ʼēm (Ibrani, artinya “rumah ibu”) dalam ingatan Naomi, bagi pembaca kitab Rut hari ini, serta merta dapat mengantar kita untuk mendialogkan peran “rumah ibu” di zaman Naomi dengan pentingnya kebijakan stay at home atau work from home di zaman pandemic Covid-19. Pembacaan dialogis dari kedua konteks yang berbeda ini telah diupayakan dalam tulisan ini dengan maksud untuk menggali sumber inspirasi bagi upaya memahami misi gereja hari ini.
HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DAN PENGUASAAN KOSAKATA TERHADAP KETERAMPILAN BERBICARA MAHASISWA IAKN MANADO jurnal manager
DA'AT : Jurnal Teologi Kristen Vol. 1 No. 2 (2020): Juli 2020
Publisher : Program Studi Teologi, Fakultas Teologi, Institut Agama Kristen Negeri Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (917.419 KB) | DOI: 10.51667/djtk.v1i2.120

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan (1) Bagaimana hubungan motivasi belajar terhadap keterampilan berbicara; (2) Bagaimana hubungan penguasaan kosakata terhadap keterampilan berbicara; dan (3) Bagaimana hubungan motivasi belajar dan penguasaan kosakata terhadap keterampilan berbicara mahasiswa IAKN Manado. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kuantitatif dengan teknik korelasional. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan angket dan tes. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis korelasi product moment. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara motivasi belajar terhadap keterampilan berbicara mahasiswa kelas A semester I Prodi Teologi IAKN Manado yang ditunjukkan dengan nilai rhitung lebih besar dari rtabel (0,944>0,25), (2) terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara penguasaan kosakata terhadap keterampilan berbicara mahasiswa kelas A semester I Prodi Teologi IAKN Manado yang ditunjukkan dengan nilai rhitung lebih besar dari rtabel (0,453>0,25, (3) terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara motivasi belajar dan penguasaan kosakata terhadap keterampilan berbicara mahasiswa kelas A semester I Prodi Teologi IAKN Manado yang ditunjukkan dengan nilai rhitung lebih besar dari rtabel (0,971>0,25) Simpulan dalam penelitian ini adalah: terdapat hubungan secara bersama-sama antara motivasi belajar dan penguasaan kosakata terhadap keterampilan berbicara.
HIDUP DALAM LINGKARAN WAKTU: Sebuah Kajian Hermeneutik Pengkhotbah 3: 1-15 Mengenai Semua Ada Waktunya jurnal manager
DA'AT : Jurnal Teologi Kristen Vol. 1 No. 2 (2020): Juli 2020
Publisher : Program Studi Teologi, Fakultas Teologi, Institut Agama Kristen Negeri Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (918.069 KB) | DOI: 10.51667/djtk.v1i2.121

Abstract

Kehidupan manusia tentu tidak terlepas dari namanya waktu. Semua aktivitas dilakukan dalam sebuah waktu tertentu dan seperti aturan yang telah ditetapkan secara permanen. Keadaan ini memperlihatkan bahwa hidup manusia telah terperangkap dalam lingkaran waktu. Ditambah lagi banyaknya pemikiran yang menganggap bahwa semua ada waktunya dan semua akan indah pada waktunya. Tentu, pemikiran ini telah mengikis pemikiran rasional dan membuat sebagian manusia kebingungan. Pengkhotbah 3:1-15 berusaha menjawab pemikiran tersebut dengan sebuah pemahaman di mana kedaulatan Sang Pencipta terselubung dibalik semuanya itu dan ada waktu yang tepat untuk segala hal yang diinginkan atau diperlukan. Sudah selayaknya manusia mengkaji dan memahami segala yang terjadi dalam hidup ini agar tidak terperangkap dalam lingkaran waktu, bahkan tidak berputar-putar pada suatu pemahaman yang keliru. Dengan begitu manusia dapat mengatur kehidupannya dengan baik dan mengakui kekuasaan Sang Pencipta. Semoga tulisan ini bisa menjawab apa yang menjadi keresahan dan kebingungan manusia pada saat ini.
SUFISME DALAM LAGU: Kajian teologi dan seni terhadap lagu “surga dan neraka tak pernah ada” jurnal manager
DA'AT : Jurnal Teologi Kristen Vol. 1 No. 2 (2020): Juli 2020
Publisher : Program Studi Teologi, Fakultas Teologi, Institut Agama Kristen Negeri Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (917.744 KB) | DOI: 10.51667/djtk.v1i2.122

Abstract

Surga dan Neraka menjadi alasan mansuai berbuat baik. Jika sesuatu yang dinantikan tersebut tidak ada bagaimana motivasi beribadah manusia selama ini?Artikel ini berisi analisis terhadap lagu “Surga dan Neraka Tak Pernah Ada” dengan menggunakan ajaran Sufi. Pengikutnya diajarkan untuk tidak mengharapkan balasan dari Allah atas semua tindakan yang dilakukan. Istilah “sufi” memiliki arti yang cukup kompleks dalam Islam karena istilah ini dikaitkan dengan penolakkan akan dunia. Tujuan tulisan ini menjadi fondisi berpikir alasan cara manusia menyembah pada Allah.