cover
Contact Name
Muh Nadzirin Anshari Nur
Contact Email
nadzirin@gmail.com
Phone
+6281342713802
Journal Mail Official
ujmpps@uho.ac.id
Editorial Address
Program Pascasarjana Universitas Halu Oleo, Kampus Abdullah Silondae, Jl. Mayjend. S. Parman, Kemaraya - Kendari 93121 Sulawesi Tenggara - Indonesia
Location
Kota kendari,
Sulawesi tenggara
INDONESIA
Jurnal Penelitian Budaya
Published by Universitas Halu Oleo
ISSN : -     EISSN : 25023268     DOI : http://dx.doi.org/10.33772/jpeb.v6i2.16156
Jurnal Penelitian Budaya (JPeB) adalah jurnal yang mempublikasikan hasil-hasil penelitian mahasiswa, dosen dan pemerhati masalah-masalah kebudayaan dan Masyarakat
Articles 5 Documents
Search results for , issue "Vol 3, No 2 (2018): Jurnal Penelitian Budaya" : 5 Documents clear
PEMANFATAN TUMBUHAN SOLITI (WRIGHTIA ABOREA) SEBAGAI PENGOBATAN HERBAL TRADISIONAL PADA MASYARAKAT SUKU MUNA Wilda Ningsi, Wa OdeEnis; Aso, La; Topo Jers, La Ode
Jurnal Penelitian Budaya Vol 3, No 2 (2018): Jurnal Penelitian Budaya
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (562.547 KB) | DOI: 10.33772/jpeb.v3i2.6636

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan apa saja pemanfaatan dan dampak pengobatan tradisional dengan memanfaatkan tanaman soliti (Wrightia arborea) pada suku Muna di Kabupaten Kabhangka. Teori yang digunakan sebagai analisis dalam penelitian ini adalah teori tentang penyakit dan sistem perawatan kesehatan (ethnomedicine) oleh Foster Anderson (1986) dan teori pengambilan keputusan oleh Fabrega (1973). Metode yang digunakan adalah metode etnografi dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Data dikumpulkan melalui observasi, wawancara mendalam dan teknik dokumentasi dengan informan yang terkait dengan pemanfaatan solitiplant sebagai obat herbal tradisional Munatribe. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif-kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tanaman soliti digunakan oleh masyarakat Muna sebagai obat tradisional untuk menyembuhkan berbagai penyakit seperti katarak, darah kotor, batuk, dan menghentikan pendarahan bagi wanita yang baru saja melahirkan. Bagian tanaman solita yang digunakan oleh suku Muna adalah daun, kulit kayu dan juga getah. Dampak yang dirasakan oleh masyarakat Muna setelah perawatan dengan solitiis herbal relatif lebih murah, memiliki risiko efek samping yang lebih sedikit, dapat digunakan sebagai pengobatan alternatif, dan dapat dibudidayakan oleh masyarakat.Kata kunci: Obat tradisional, suku Muna, tanaman Soliti (Wrightia arborea).
UPACARA POSUO PADA MASYARAKAT WOLIO DI KOTA BAU-BAU Muhamad Sauf, La Ode; Aso, La; Aso, La
Jurnal Penelitian Budaya Vol 3, No 2 (2018): Jurnal Penelitian Budaya
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (669.709 KB) | DOI: 10.33772/jpeb.v3i2.6637

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan prosesi upacara posuo pada masyarakat Wolio. Penelitian ini dilaksanakan dengan metode kualitatif. Peneliti menggali nilai-nailai budaya upacara posuo dari hasil deskripsi dan analisis prosesi upacara posuo. Tahap pertama, dilakukan pengumpulan data primer dan sekunder. Tahap kedua, penyeleksian teori untuk mengkaji data. Tahap ketiga, menganalisis dan menginterpretasikan data yang telah diseleksi. Tahap keempat, melakukan penulisan dan konstruksi hasil penelitian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa prosesi upacara posuo terdiri atas tiga tahap, yakni persiapan, pelaksanaan, dan penutup. Persiapan upacara posuo mencakup kesiapan personalia dan kesiapan perlengkapan. Tahap prosesi upacara posuo terdiri atas tiga bagian, yakni (a) pengukuhan (pauncura), (b) perubahan pola kerapian (bhaliyana yimpo), dan (c) puncak acara (matana karia). Tahap penutup pelaksanaan upacara posuo ditandai dengan pembacaan doa selamat oleh seorang pemuka agama.Kata kunci: Nilai budaya,  posuo, masyarakat wolio
BUDAYA TEPOROMBUA PADA MASYARAKAT TOLAKI DI DESA BAO-BAO, KECAMATAN SAMPARA, KABUPATEN KONAWE Syukri, Muhammad; Ali Basri, La Ode; Syahrun, Syahrun
Jurnal Penelitian Budaya Vol 3, No 2 (2018): Jurnal Penelitian Budaya
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (667.552 KB) | DOI: 10.33772/jpeb.v3i2.6615

Abstract

Penelitian ini berjudul “Budaya Teporombua pada Masyarakat Tolaki di Desa Bao-Bao Kecamatan Sampara Kabupaten Konawe”. Penelitian ini mengkaji tentang budaya teporombua pada masyarakat Tolaki di Desa Bao-Bao Kecamatan Sampara Kabupaten Konawe.Fokus permasalahan dalam penelitian ini terdiri dari dua yaitu bagaimana bentuk-bentuk teporombua pada masyarakat Tolaki dan bagaimana fungsi serta nilai budaya yang terkandung didalam budaya teporombua.             Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan bentuk-bentuk serta fungsi dan nilai budaya yang terkandung dalam teporombua.Adapun teori yang digunakan dalam penelitian ini yakni teori solidaritas sosial dan teori struktural fungsional.Secara metodologi, penelitian ini merupakan penelitian kualitatif, dengan pengumpulan data dilakukan dengan teknik pengamatan, wawancara mendalam dan studi dokumen. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat tiga bentuk teporombua yang sering dilakukan dalam masyarakat Tolaki di Desa Bao-Bao yakni teporombua ronga pamarenda (pertemuan atau perkumpulan antara masyarakat dengan pemerintah) guna membicarakan program-program pemerintah yang berhubungan langsung dengan kebutuhan masyarakat, teporombua pepakawia (p
PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP TAMAN NASIONAL RAWA AOPA WATUMOHAI Laobu, Alyan; Bahtiar, Bahtiar; Sifatu, Wa Ode
Jurnal Penelitian Budaya Vol 3, No 2 (2018): Jurnal Penelitian Budaya
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (449.11 KB) | DOI: 10.33772/jpeb.v3i2.6634

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mendiskripsikan dan menganalisis persepsi masyarakat terhadap taman nasional rawa aopa watumohai dan faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi masyarakat terhadap Taman Nasional Rawa Aopa Watumohai di Desa Tatangge. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif.Pengumpulan data dilakukan dengan pengamatan terlibat, wawancara mendalam dengan informan serta melalui dokumen yang berhubungan dengan Taman Nasional Rawa Aopa Watumohai. Data dianalisis secara deskriptif kualitatif yang terdiri dari reduksi data, penyajian data dan kesimpulan.Hasil penelitian menunjukan bahwa persepsi masyarakat terhadap Taman Nasional Rawa Aopa Watumoahai meliputi persepsi masyarakat terhadap keberadaan Taman Nasional Rawa Aopa watumohai, sumber daya hutan, kelembagaan pengelolaan, kawasan hutan berguna untuk mencegah terjadinya bencana, hak dan kewajiban masyarakat dalam pengelolaan hutan, kebijakan pengelola, fungsi hutan, peraturan dan perundang-undangan, pelestarian, perilaku kegiatan ekonomi masyarakat terkait keberadaan taman nasional, dan kegiatan kehutanan di Taman Nasional Rawa Aopa Watumohai, serta faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi masyarakat terhadap Taman Nasional Rawa Aopa Watumohai yang meliputi tingkat pendidikan, umur, lama menetap, pendapatan dan mata pencaharian.Kata kunci:  Persepsi masyarakat, faktor-faktor, Taman Nasional   Rawa                      Aopa Watumohai
JARINGAN SOSIAL ORANG BAJO DI DESA RANOOHA RAYA, KECAMATAN MORAMO, KABUPATEN KONAWE SELATAN Jasman, Jasman; Sifatu, Wa Ode; Bahtiar, Bahtiar
Jurnal Penelitian Budaya Vol 3, No 2 (2018): Jurnal Penelitian Budaya
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (659.312 KB) | DOI: 10.33772/jpeb.v3i2.6635

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan mengenai jaringan sosial  sesama orang Bajo  (sama) dengan orang luar Bajo (Bagai), serta dampaknya  terhadap kehidupan sosialnya. Teori untuk membaca data adalah pemikiran Fukuyama (1996) tentang modal sosial dan pemikiran Geertz, C. (1970) tentang native point of viewe, dengan metode etnografi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa jaringan sosial  bagi sama disebut  kalaki. Sedangkan jaringan sosial  bagi bagai disebut ‘sabea’. Keduanya berdampak positif dan negatif terhadap kehidupan sosial budaya mereka. Kesimpulan: orang Bajo memelihara jaringan sosialnya disebut ‘sijagaan dahisi sala’ (seperti memelihara telur: kuningnya adalah kalaki, putihnya adalah sabea). Fukuyama membahas jaringan sosial anggota komunitas perusahaan, sedangkan penelitian ini menemukan jaringan sosial di dalam dan luar komunitas Bajo.Pemerintah dan LSM kesulitan membangun orang Bajo jika tidak melalui jaringan sosialnya.Jika pemerintah dan LSM membangun orang Bajo seharusnya memahami jaringan sosialnya.Kata Kunci: Jaringan sosial,  orangBajo, Kalaki, Sabea

Page 1 of 1 | Total Record : 5