cover
Contact Name
Muh Nadzirin Anshari Nur
Contact Email
nadzirin@gmail.com
Phone
+6281342713802
Journal Mail Official
ujmpps@uho.ac.id
Editorial Address
Program Pascasarjana Universitas Halu Oleo, Kampus Abdullah Silondae, Jl. Mayjend. S. Parman, Kemaraya - Kendari 93121 Sulawesi Tenggara - Indonesia
Location
Kota kendari,
Sulawesi tenggara
INDONESIA
Jurnal Penelitian Budaya
Published by Universitas Halu Oleo
ISSN : -     EISSN : 25023268     DOI : http://dx.doi.org/10.33772/jpeb.v6i2.16156
Jurnal Penelitian Budaya (JPeB) adalah jurnal yang mempublikasikan hasil-hasil penelitian mahasiswa, dosen dan pemerhati masalah-masalah kebudayaan dan Masyarakat
Articles 5 Documents
Search results for , issue "Vol 4, No 1 (2019): Jurnal Penelitian Budaya" : 5 Documents clear
PROSES PENCIPTAAN INTERNAL KELOMPOK “TEATER SENDIRI” UNTUK MENGEMBANGKAN KESENIAN DI SULAWESI TENGGARA Syaifuddin, Syaifuddin; Niampe, La; Udu, Sumiman
Jurnal Penelitian Budaya Vol 4, No 1 (2019): Jurnal Penelitian Budaya
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (786.243 KB) | DOI: 10.33772/jpeb.v4i1.6613

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses penciptaan internal yang dilaksanakan Teater Sendiri sebagai strategi kebudayaannya. Penelitian ini berjenis kualitatif-deskriptif. Sumber data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder. Data primer didapatkan dari hasil wawancara mendalam, sedangkan data sekunder didapatkan dari berbagai dokumen dan data kepustakaan. Sumber data juga didapatkan dari hasil pengamatan di lapangan. Teknik analisis data diawali dengan menelaah seluruh data yang tersedia dari berbagai sumber, yaitu wawancara, pengamatan yang sudah dituliskan dalam catatan lapangan, dokumen pribadi, dokumen resmi, gambar, foto, dan sebagainya. Data tersebut dibaca, dipelajari, dan ditelaah untuk kemudian memasuki tahap penafsiran data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Komunitas Teater Sendiri melaksanakan berbagai kegiatan sebagai proses penciptaan internal untuk mengembangkan kesenian. Proses penciptaan internal itu adalah perekrutan anggota (angkatan pertama, angkatan kedua, angkatan “yang lain”), latihan teater, menulis karya sastra dan nonsastra (puisi, prosa, naskah drama, esai/opini), pentas teater, penerbitan buku sastra, penerbitan buletin seni, dan dokumentasi/pengarsipan).Kata kunci: Penciptaan internal, strategi kebudayaan, kelompok Teater                       sendiri
FUNGSI RITUAL MONAHU NDAU’ PADA ORANG TOLAKI DI DESA PARAUNA KECAMATAN ANGGABERI KABUPATEN KONAWE AJEMAIN, AJEMAIN; MOITA, SULSALMAN; ALIM, ABDUL
Jurnal Penelitian Budaya Vol 4, No 1 (2019): Jurnal Penelitian Budaya
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (625.715 KB) | DOI: 10.33772/jpeb.v4i1.6614

Abstract

Penelitian ini berjudul “Fungsi Ritual Monahu Ndau’ Pada Orang Tolaki Di Desa Parauna Kecamatan Anggaberi Kabupaten Konawe. merupakan penelitian kualitatif, sebagaimana dikemukakan oleh Levis Strauss dan Corbin (2003:9), bahwa model penelitian ini memiliki tiga unsur yaitu data berasal dari berbagai sumber, prosedur analisis dan interpretative digunakan untuk memperoleh temuan, laporan hasil penelitian dibuat dalam bentuk tertulis maupun lisan. Penelitian ini dilaksanakan di Desa PArauna, Kecamatan Anggaberi. Data dan sumber data dalam penelitian ini diperoleh dari hasil observasi, wawancara, dan studi kepustakaan. Sedangkan informan dalam penelitian ini ditentukan berdasarkan teknik purposive. Data yang diperoleh kemudian dianalisis secara deskriptif-kualitatif dan interpretative yang mengacu pada empat langka yang dilakukan peneliti yaitu mengurutkan data ke dalam pola  sesuai dengan permasalahan, mengelompokan data dalam kategori yang sesuai dengan interpretasi peneliti,  sesuai dengan data, dan sejalan dengan pemahaman yang akan diperoleh, serta penilaian atas data  hingga memperoleh simpulan.Hasil penelitian menunjukkan, bahwa Monahu Nda’u memiliki fungsi sebagai sarana kerukunan hidup dan fungsi kegotongroyongan.Kata Kunci: Ritual, Monahu Nda’u, Fungsi, Orang Tolaki
MAKNA SIMBOLIK KALOSARA DALAM KEHIDUPAN SUKU TOLAKI DI KABUPATEN KONAWE Munir, Munir; Suardika, I Ketut; Moita, Sulsalman
Jurnal Penelitian Budaya Vol 4, No 1 (2019): Jurnal Penelitian Budaya
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (682.552 KB) | DOI: 10.33772/jpeb.v4i1.6610

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untul menganalisis makna simbolik kalosara dalam kehidupan suku Tolaki di Kabupaten Konawe. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskripsi kualitatif. Pengumpulan data dilakukan melalui pengamatan dan wawancara dengan informan penelitian. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa makna simbolik kalosara yang dipilin tiga dengan mempertemukan pada satu simpul, melambangkan adanya unsur pemerintahan, unsur agama, dan unsur adat. Ketiga unsur tersebut tersalut menjadi satu dalam simbol kalo sara. Ketiga komponen yang terdiri dari unsur pemerintahan, agama, dan adat itu saling dukung mendukung dalam upaya menciptakan tingkat kesejahteraan masyarakat pada umumnya.Kata kunci: kalosara, makna, simbolik, suku Tolaki
TRADISI KAMPANAA DALAM PERNIKAHAN ETNIS OMBONOWULU DI DESA SANGI-SANGI KECAMATAN LAONTI KABUPATEN KONAWE SELATAN Ata, La; Niampe, La; Aso, La
Jurnal Penelitian Budaya Vol 4, No 1 (2019): Jurnal Penelitian Budaya
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (697.726 KB) | DOI: 10.33772/jpeb.v4i1.6611

Abstract

Penelitian ini bertujuan : (1) untuk mendeskripsikan prosesi tradisi kampanaa dalam pernikahan etnis Ombonowulu di Desa Sangi-Sangi Kecamatan Laonti Kabupaten Konawe Selatan; (2) untuk menganalisis makna tradisi kampanaa dalam pernikahan etnis Ombonowulu di Desa Sangi-Sangi Kecamatan Laonti Kabupaten Konawe Selatan. Tekhnik pengumpulan data digunakan dengan cara: (1) observasi partisipan; (2) wawancara mendalam dan (3) studi dokumen. Teknik analisis data dilakukan dengan cara: (1) pengumpulan data; (2) reduksi  data; (3) penyajian data dan (4) menarik kesimpulan. Hasil penelitian ini menunjukkan  bahwa prosesi tradisil kampanaa dilaksanakan dua tahap : (1) Tahap pertama dilaksanakan pada saat pelamaran atau biasa disebut adat kecil, dengan uang adat 2 boka atau senilai Rp.48.000-. Uang adat tahap pertama dibagi dua, yaitu satu bagian diberikan kepada pihak perempuan dan satu bagian lagi diberikan kepada tokoh-tokoh adat.Pembagian uang adat tahap pertama merupakan kesaksian pihak keluarga perempuan dan tokoh-tokoh adat bahwa perempuan telah sah dilamar. (2) Tahap kedua dilaksanakan pada saat pernikahan atau biasa disebut adat besar, dengan uang adat 7 boka 2 suku atau senilai Rp.384.000.-. Pada tahap kedua, uang adat dibagi tiga, yaitu satu bagian diberikan kepada tokoh-tokoh adat, sedangkan dua bagian diberikan kepada pihak perempuan.Pembagian uang adat tahap kedua bertujuan sebagai kesaksian keluarga pihak perempuan dan tokoh-tokoh adat bahwa yang menikah telah selesai melaksanakan adat dan telah sah dinikahkan dimata adat. Makna simbolik yang terkandung dalam tradisi kampanaa yaitu : (1) Kain putih dimaknai sebagai awal manusia dilahirkan di dunia dalam keadaan bersih, dalam hal ini bersih dari dosa sebagimana halnya kain putih dalam keadaan putih dan bersih; (2) wadah yang persegi empat dimaknai sebagai bentuk tubuh manusia,di mana tubuh manusia terdapat empat bagian yaitu muka, belakang, samping kanan dan samping kiri; (3) Buah pinang dimaknai sebagai jantung manusia; (4) Gambir yang berwarna mera dimaknai sebagai darah; (5) Daun siri dimaknai sebagai bentuk tulang rusuk manusia.Kata kunci: Tradisi Kampanaa, Makna Simbolik, Etnis Ombonowulu 
PERAN KEPEMIMPINAN INFORMAL PU’UTOBU DALAM PENYELESAIAN SENGKETA SOSIAL BUDAYA MASYARAKAT SUKU TOLAKI Suarni, Suarni; Moita, Sulsalman; Syahrun, Syahrun
Jurnal Penelitian Budaya Vol 4, No 1 (2019): Jurnal Penelitian Budaya
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (740.413 KB) | DOI: 10.33772/jpeb.v4i1.6612

Abstract

Penelitian ini bertujuan  untuk mengetahui peran informal Pu’utobu dalam peneyelesaian sengketa sosial budaya masyarakat Suku Tolaki di Kecamatan Meluhu kabuapaten konawe. Peran informal kepemimpinan Pu’utobuadalah sebagaipemerintahan wilayah yang masing-masing  wilayah ini dikuasai dan bertanggung jawab kepada pemerintahan Siwole Mbatohu yaitu empat penjuru pemerintahan daerah yang telah diuraikan sebelumnya. Pemerintahan Pu’utobu ini merupakan pemerintahan perantara antara pemerintahan wonua melalui Siwole Mbatohu kemudian diteruskan kepada pemerintahan desa (napo) yang disebut o’napo. Pemerintahan Pu’utobu berkewajiban menyambaikan segala perintah dari pemerintahan wonua kepada pemerintahan o’napo yang berada di wilayah kekuasaannya.Pu’utobu mempunyai kewajiban untuk meneruskan segala usul permintaan dari pemerintahan napo kepada pemerintahan siwole mbatohu, dan diteruskan lagi kepada pemerintahan wonua yang dipimpin oleh seorang mokole (kepala negeri).Seorang Pu’utobu sebagai kepala wilayah mempunyai aparat pemerintahan di tingkat wilayahnya, yaitu tingkat pabitara, tolea, posudo dan tamalaki yang ditunjuk dan diangkat dari salah seorang yang menonjol prestasinya dari aparat pemerintahan di bawahnya.Tugas-tugas yang dilaksanakan aparat pemerintahan Pu’utobu ini adalah segala masalah perselisihan yang tidak dapat diselesaikan oleh pemerintahan onapo, dan atau segala perselisihan yang terjadi antara pemerintahan o’napo dalam wilayah kekuasaannya.Kata kunci: kepemimpinan, Pu’utobu, sengketa, sosial budaya, masyarakat

Page 1 of 1 | Total Record : 5