cover
Contact Name
Ariyan Alfraita
Contact Email
ariyanalfraita@ubhara.ac.id
Phone
+628113339031
Journal Mail Official
Commsphere.ubhara@gmail.com
Editorial Address
Jalan Ahmad Yani Frontage Road 114, Surabaya
Location
Kota surabaya,
Jawa timur
INDONESIA
Communicator Sphere
ISSN : -     EISSN : 28071182     DOI : https://doi.org/10.55397/cps.v1i12.15
Core Subject : Education, Social,
Communicator Sphere, a single-blind peer-reviewed journal, concentrates on communication studies with broad scopes, multi-perspective and interdisciplinary journal which can provide reader the latest and important findings in theory, practice and policy.
Articles 25 Documents
Analisis Isi Gangguan Stress Pasca Trauma dalam Film 27 Steps of May Novan Andrianto; Achmad Yanu Alif Fianto
Communicator Sphere Vol. 1 No. 1 (2021): June 2021
Publisher : Universitas Bhayangkara Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (315.598 KB) | DOI: 10.55397/cps.v1i1.2

Abstract

Film bisa juga disebut alat komunikasi dimana film mempunyai kekuatan untuk menjangkau segmen sosial yang membuat para pencipta karya film memiliki potensi untuk mempengaruhi khalayaknya. Didalam analisis penulis selaku pengkaji mengambil Film 27 Steps Of May sebagai bahan kajian dengan studi kasus gangguan kesetahan mental yakni Gangguan stres pascatrauma yang ada di dalam film tersebut. Peneliti menggunakan metode kualitatif dalam bentuk deskriptif. Penulis memilih penelitian ini berdasarkan maraknya fenomena masyarakat yang mengalami depresi hingga berbagai jenis gangguan kesehatan mental. Dalam Film 27 Steps Of May ini menceritakan bagaimana seorang remaja dengan latar belakang trauma akibat pemerkosaan mampu keluar dari Post- Traumatic Stress Disorder. Penulis ingin mengetahui lebih dalam mengenai korban dengan latar belakang Gangguan stres pascatrauma, gambaran fisik korban dari kasus pemerkosaan, agar pembaca lebih peka terhadap perilaku orang terdekat di lingkungan sekitar yang dirasa mengalami hal tersebut sehingga mengerti bagaimana cara mengatasinya. Hasil penelitian ini menunjukan bagaimana gambaran seseorang dalam cara Coping Stress dirinya terhadap Gangguan stres pascatrauma.
Peran Tourism Information Center (PIC) pada Gangguan Media Sosial Instagram dalam Mempromosikan Pariwisata Kabupaten Blitar Andiwi Meifilina
Communicator Sphere Vol. 1 No. 1 (2021): June 2021
Publisher : Universitas Bhayangkara Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (231.601 KB) | DOI: 10.55397/cps.v1i1.3

Abstract

Peningkatan jumlah pengguna internet membuktikan bahwa internet sangat dibutuhkan baik untuk kebutuhan pekerjaan, hiburan maupun media sosialisasi dan salah satunya lebih bermanfaat untuk promosi wisata sehingga dapat meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana kontribusi penggunaan media sosial Instagram yang digunakan oleh Tourism Information Center (TIC) di Kabupaten Blitar dalam menjalankan perannya dalam mempromosikan pariwisata di Kabupaten Blitar. Paradigma yang digunakan adalah penelitian post positivistik. Penelitian ini termasuk dalam format penelitian deskriptif kualitatif dari awal sampai akhir. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan media sosial instagram sebagai media promosi pariwisata dapat dimanfaatkan secara maksimal dalam penyampaian konten promosi, pembuatan konten yang menarik, penggunaan fitur berupa foto, video seperti informasi pariwisata, budaya, event dan lain-lain. Dengan tujuan menggunakan media sosial instagram agar dapat tersampaikan secara maksimal kepada pengguna pesan sosial instagram dan konten promosi agar penyebarannya efektif. Peran Tourism Information Center (TIC) Kabupaten Blitar dalam mempromosikan pariwisata dilakukan melalui program kerja Tourism Information Center (TIC) Kabupaten Blitar yang kemudian digunakan sebagai promosi untuk memberikan informasi pariwisata.
Komunikasi Krisis Grab Indonesia pada Kasus Kecelakaan Grabwheels dalam Menjaga Citra Perusahaan Winda Dwi Astuti Zebua; Syifa Astasia Utari; Djatimas Tandjung Djuwardie
Communicator Sphere Vol. 1 No. 1 (2021): June 2021
Publisher : Universitas Bhayangkara Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (190.302 KB) | DOI: 10.55397/cps.v1i1.4

Abstract

Pada pertengahan tahun 2019, Grab Indonesia merilis produk atau jasa baru yaitu “grabwheels” (skuter listrik atau otoped listrik) yang bisa digunakan oleh masyarakat melalui aplikasi online “Grab”. Disaat antusias masyarakat terhadap grabwheels ini semakin tinggi, namun musibahpun tak bisa dihindari, pada 11 november 2019 terjadi kecelakaan yang mengakibatkan pengguna grabwheels meninggal dunia. Kecelakan pengguna grabwheels menjadi topik hangat di lingkungan masyarakat bahkan menjadi topik hangat liputan berbagai media. Oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk mengetahui komuikasi krisis yang dilakukan oleh Grab Indonesia pada kasus kecelakaan pengguna grabwheels untuk menjaga citra perusahaan. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah studi kepustakaan (library research), media monitoring dan dokumentasi. Setelah mengumpulkan semua data dan hasil dari penelitian menunjukkan bahwa komunikasi krisis yang dilakukan oleh Grab Indonesia terkait kasus kecelakaan pengguna grabwheels dibagi menjadi tiga fase yaitu pre-crisis phase, crisis response phase, dan post-crisis phase. Dari ketiga fase itu Grab Indonesia sudah melakukan komunikasi yang baik seperti, edukasi diawal, komunikasi empati dan juga edukasi serta perbaikan layanan setelah kasus terjadi. Maka Grab Indonesia dianggap mampu mempertahankan citra perusahaannya pasca krisis tersebut terjadi.
Komunikasi Antarpersonal Mahasiswa dan Aktualisasi Diri di Masa Pandemi Covid-19 Farah Fajriyah; Pardianto Pardianto
Communicator Sphere Vol. 1 No. 1 (2021): June 2021
Publisher : Universitas Bhayangkara Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (261.488 KB) | DOI: 10.55397/cps.v1i1.6

Abstract

Penelitian ini membahas tentang bagaimana komunikasi antarpersonal dan aktualisasi diri mahasiswa Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Sunan Ampel Surabaya di masa pandemi Covid-19. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan proses komunikasi  antarpersonal  mahasiswa dan aktualisasi diri mahasiswa Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Sunan Ampel Surabaya di masa pandemi Covid-19. Metode penelitian yang digunakan adalah  jenis penelitian kualitatif deskriptif. Hasil penelitian ini menunjukkan, proses komunikasi antarpersonal mahasiswa  menggunakan daring (online),  dengan menggunakan pesan verbal, dalam prosenya mahasiswa melakukan (1) Speech act, (2) Upaya dalam mengasah kompetensi komunikasi, (3) Melakukan komunikasi secara self disclousure, (4) Menggunakan metakomunikasi. Sedangkan proses aktualisasi diri   mahasiswa, dengan  komunikasi dapat menciptakan keterbukan, peningkatan kehidupan secara esensial untuk merealisasikan sebagai the fully function of person.
Strategi Komunikasi Pengembangan Wisata Jodipan dan Kampung Topeng Kota Malang Achmad Yanu Alif Fianto; Novan Andrianto
Communicator Sphere Vol. 1 No. 2 (2021): December 2021
Publisher : Universitas Bhayangkara Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (211.081 KB) | DOI: 10.55397/cps.v1i2.7

Abstract

Tujuan penelitian ini dilakukan sebagai usaha untuk dapat mengidentifikasi keunggulan-keunggulan wisata di Kampung Wisata Jodipan dan Kampung Topeng Kota Malang. Identifikasi keunggulan tersebut kemudian dapat dijadikan dasar dalam merumuskan strategi komunikasi pengembangan rencana strategis dari Kampung Wisata Jodipan dan Kampung Topeng Kota Malang. Strategi tersebut dirumuskan dengan berbasis pada sektor unggulan lokal dan keunikan yang dimiliki dalam lingkungan sosial masyarakat. Penelitian ini memanfaatkan pendekatan partisipatif dan menggunakan teknik analisis data kualitatif. Dalam kegiatan perumusan strategi komunikasi pengembangan Kampung Wisata Jodipan dan Kampung Topeng Kota Malang digunakan analisis situasi serta analisis deskriptif. Hasil analisis dalam penelitian ini dapat mengungkapkan berbagai potensi yang dimiliki oleh Kampung Jodipan dan Kampung Topeng Kota Malang baik potensi pariwisata secara eksternal ataupun internal yang bisa dikembangkan lebih lanjut. Strategi yang dapat diterapkan ditekankan pada pengembangan tema Kampung Wisata yang berperspektif seni budaya yang unik dengan ciri khas yang kuat serta berbasis pada kekuatan sosial masyarakat.
Menata Strategi Pembelajaran Tinggi HUMAS di Era Physical Distancing Santi Isnaini
Communicator Sphere Vol. 1 No. 1 (2021): June 2021
Publisher : Universitas Bhayangkara Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (239.021 KB) | DOI: 10.55397/cps.v1i1.10

Abstract

Kondisi pandemik membuat profesi Public Relations harus memiliki strategi yang berbeda. Tulisan ini dibuat untuk memaparkan bagaimana dengan adanya physical distancing di saat pandemi Covid-19 berkaitan erat dengan perubahan strategi pembelajaran pendidikan tinggi untuk mencetak praktisi-praktisi Humas. Untuk itu, tulisan ini dibagi menjadi empat bagian.  Pertama, pengertian tentang Humas Sebagai Sebuah Profesi untuk menjelaskan bagaimana Humas saat ini telah bisa diterima sebagai sebuah profesi; Kedua, Kompetensi dan Kualifikasi yang dibutuhkan untuk menjadi praktisi Humas; Ketiga, Tuntutan Pembelajaran Humas yang memaparkan bagaimana situasi dan kondisi pandemi saat ini ditambah dengan faktor-faktor lain menuntut suatu cara pembelajaran khususnya untuk pendidikan tinggi bagi profesi Humas.
Make Up dan Batas Kecantikan dalam Iklan “Mineral Botanica Campaign” Silvanada Ike Susanti; Finsensius Yuli Purnama; Maria Yuliastuti
Communicator Sphere Vol. 2 No. 1 (2022): June 2022
Publisher : Universitas Bhayangkara Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (501.11 KB) | DOI: 10.55397/cps.v2i1.11

Abstract

Standar tunggal konsep kecantikan dalam iklan telah banyak dikaji oleh sejumlah peneliti. Pada umumnya, fokus yang diangkat adalah standarisasi kecantikan yang ideal. Berbeda dengan iklan produk kecantikan yang lain, iklan Mineral Botanica mengangkat isu keberagaman konsep cantik. Persoalannya, apakah benar bahwa iklan tersebut menawarkan kecantikan alternative atau sekedar variasi dari komodifikasi kecantikan itu sendiri. Berdasarkan latar belakang tersebut, makalah ini memaparkan hasil penelitian  mengenai penggambaran kecantikan perempuan dalam iklan Mineral Botanica Campaign - #BeautyKnowsNoBoundaries. Pendekatan yang digunakan adalah kualitatif, dengan metode analisis semiotika Charles Sanders Peirce. Analisis terutama menggunakan triangle of meaning Peirce: representamen, object, interpretant.  Hasil analisis menunjukkan bahwa Kecantikan perempuan dalam video tersebut  digambarkan dalam sejumlah kecantikan alternative yang berbeda dengan konstruksi arus utama. Akan tetapi, pada akhirnya video kampanye tersebut masih mengedepankan penggunaan riasan wajah untuk menonjolkan kecantikan pada setiap masing-masing model. Terdapat pola narasi berulang: diawali dengan keluhan dari perempuan atas keterbatasan dan bentuk fisiknya, kemudian produk Mineral Botanica sebagai solusi atas masalah tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa penggambaran kecantikan yang beragam di video iklan Mineral Botanica Campaign hanya sekedar komodifikasi dan hanya menjadi salah satu instrumen penjualan saja.
Manajemen Komplain Divisi Humas PT. Mubina Fifa Mandiri Sidoarjo dalam Menangani Keluhan Jamaah Umroh Vidya Prasetyaningrum; Nur Maghfirah Aesthetika
Communicator Sphere Vol. 1 No. 2 (2021): December 2021
Publisher : Universitas Bhayangkara Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (233.173 KB) | DOI: 10.55397/cps.v1i2.12

Abstract

Penelitian ini menjelaskan manajemen komplain yang dilakukan oleh divisi Humas di PT Mubina Fifa Mandiri cabang Sidoarjo pada tahun 2019. Jenis penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Teknik Analisis data pada penelitian ini menggunakan teknik analisis data menurut Miles dan Huberman  yaitu reduksi data, penyajian data dan pengambilan kesimpulan. Hasil  penelitian yaitu PT Mubina Fifa Mandiri Sidoarjo dalam menyelesaikan keluhan jemaahnya telah menerapkan 4 aspek penanganan complain menurut Tjiptono dengan baik. Selain itu, PT Mubina Fifa Mandiri Sidoarjo juga telah melaksanakan langkah-langkah efektif untuk menangani keluhan yaitu mengucapkan terima kasih, menjelaskan betapa kita menghargai keluhannya, meminta maaf untuk kesalahan yang kita perbuat, berjanji untuk melakukan sesuatu terhadap keluhan / masalah tersebut secepatnya, menanyakan mengenai informasi yang diperlukan, mengoreksi kepuasan pelanggan, memeriksa kepuasan pelanggan, mencegah kesalahan yang akan datang.
Strategi Komunikasi Pada Komunitas Perempuan “Selaksabaya” Kabupaten Blitar dalam Memperkenalkan Kebaya di Apilkasi Tiktok Andiwi Meifilina
Communicator Sphere Vol. 1 No. 2 (2021): December 2021
Publisher : Universitas Bhayangkara Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (207.938 KB) | DOI: 10.55397/cps.v1i2.13

Abstract

Kurangnya antusiasme dari para perempuan di Kabupaten Blitar dalam melestarikan budaya berkebaya, maka Selaksabaya harus memiliki strategi komunikasi untuk memperkenalkan budaya kebaya. Rumusan masalah penelitian ini yaitu bagaimana strategi komunikasi Selaksabaya dalam memperkenalkan kebaya menggunakan aplikasi TikTok dan faktor apa saja yang mendukung dan menghambat strategi komunikasi Selaksabaya dalam memperkenalkan kebaya menggunakan aplikasi Tik-Tok. Peneliti menggunakan teknik purposive sampling, yaitu dengan menetapkan sejumlah informan dengan kriteria tertentu. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan observasi, wawancara dan dokumentasi. Model Hierarchy Effect yang digunakan adalah untuk menginformasikan (to inform) dan membujuk (to persuade). Masing-masing fungsi tersebut memiliki tahapan-tahapan tertentu. To Inform (menginformasikan) memiliki tiga tahap sedangkan untuk membujuk memiliki empat tahap. Adanya faktor pendukung atau penunjang strategi komunikasi Selaksabaya Kabupaten Blitar dalam memperkenalkan kebaya menggunakan aplikasi TikTok yaitu penggunaan media sosial tidak menggunakan biaya, baik dalam penggunaan aplikasi TikTok, Facebook maupun Instagram. Hal ini membuat lebih mudah untuk mengembangkan bentuk promosi mereka. Faktor penghambat dalam strategi komunikasi adalah kurangnya fasilitas admin media sosial.
Pengalaman Komunikasi Orang Tua dalam Perubahan Pembelajaran Anak di Masa Pandemi Covid-19 Lewinsky Ida Uneputty; Ari Sulistyanto; Aryadillah Aryadillah
Communicator Sphere Vol. 1 No. 2 (2021): December 2021
Publisher : Universitas Bhayangkara Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (221.726 KB) | DOI: 10.55397/cps.v1i2.14

Abstract

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengalaman komunikasi Orang Tua yang berhubungan dengan perubahan perilaku orang tua terhadap perubahan pembelajaran anak selama pandemi Covid-19. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif deskriptif. Subjek dalam penelitian ini yaitu orang tua siswa kelas I dan II SD. Pengumpulan data diambil melalui wawancara, observasi, dokumentasi secara langsung. Hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat adanya perubahan perilaku orang tua terhadap perubahan pembelajaran anak selama pandemi Covid-19. Beberapa temuan yang terdapat dalam penelitian ini terkait perubahan perilaku orang tua, yaitu orang tua cenderung sulit untuk menahan kesabaran; orang tua mengalami kesulitan membimbing; orang tua menganggap penting dalam hal menambah wawasan dan pengetahuan; orang tua lebih menyukai pembelajaran tatap muka (konvensional). Selama dalam pembelajaran daring, terdapat hambatan komunikasi semantik dalam menentukan diksi yang tepat sehingga dapat mempermudah anak dalam memahami materi pelajaran. Selain itu terdapat hambatan teknis, yakini kurang menyeluruhnya pembagian subsidi kuota pemerintah sehingga mengakibatkan orang tua harus membeli kuota dengan uang pribadi; dan masih ditemukannya orang tua siswa kelas I dan II yang kurang mengerti fitur media pembelajaran seperti zoom.

Page 1 of 3 | Total Record : 25