cover
Article Per Year (5 Year)
All
Home Page
OAI Link
Editorial Team
Contact
Reviewer
Google Scholar
Contact Name
Rajudin
Contact Email
sirajudinsiraj@gmail.com
Phone
+6282286907998
Journal Mail Official
viartjournal@gmail.com
Editorial Address
Program Studi Seni Murni, Fakultas Seni Rupa dan Desain Institut Seni Indonesia Padang Panjang Jl. Bahder Johan No.35 Padang Panjang, Indonesia
Location
Kota padang panjang,
Sumatera barat
INDONESIA
V-art: Journal of Fine Art
Published by Institut Seni Indonesia Padang Panjang
ISSN : -     EISSN : 28092589     DOI : 10.26887
Core Subject : Humanities, Education, Art, Social,
Arts Humanities Education Social Sciences Other
V-art: Journal of Fine Art is an academic journal published by the Department of Fine Art, Faculty of Visual Art and Design, Institut Seni Indonesia Padang Panjang twice a year. This journal publishes original articles with a focus on the results of studies in the field of fine art since November 2021. V-art: Journal of Fine Art focuses on articles resulting from research and creation (applied research) in the field of fine art. Its scope includes, among others: History of fine art; Methodology of fine art; Discourse on fine art; Sociology of fine art; Management of fine art; Fine art criticism; Anthropology of fine art; Psychology of fine art; Fine art education in schools.
Arjuna Subject : Seni dan Humaniora - Seni dan Humaniora (Lain-Lain)
Articles 34 Documents
 1   2   3   4 
Nilai Estetika Sulaman Kasab Home Industry Fitri Souvenir Di Gampong Garot Cut Kecamatan Indra Jaya Kabupaten Pidie Zati Hulwani; Dahlia Putri; Sembiring Br Sartika
V-art: Journal of Fine Art Vol 2, No 2 (2023): Januari-Juni 2023
Publisher : Institut Seni Indonesia Padang Panjang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26887/vartjofa.v2i2.3288

Abstract

ABSTRACTKasab embroidery is to make a variety of ornaments on plain woven fabrics by attaching gold thread using naturalist motifs and decorative motifs in the form of interconnecting lines. Kasab embroidery products produced by Fitri souvenir home industry in Gampong Garot Cut, Indra Jaya District, Pidie Regency in the form of Sangee, wedding mats and pillowcases. The motifs applied to Fitri souvenir home industry embroidery crafts are Beuleun Motif (Moon Motif), Aneuk Timon Motif (Cucumber Seed Motif), Peudeung Motif (Sword Motif) and Aneuk Reuhung Teungoh Motif (Middle Split Seed Motif). This study raises the issue of aesthetics in Fitri souvenir home industry embroidery using Deni Junaedi's theory by describing aesthetic objects, aesthetic subjects and aesthetic values. The purpose of this study is to determine the aesthetics contained in Fitri souvenir home industry embroidery. The method used in this study is qualitative research method. The techniques used to process this research data are reducing data, presenting data and drawing conclusions. The results of the analysis in this study show aesthetics in Fitri souvenir home industry embroidery in Gampong Garot Cut, Indra Jaya District, Pidie Regency consisting of aesthetic objects, aesthetic subjects and aesthetic values. On the aesthetic object describes the forms of kasab embroidery products. On the subject of aesthetics there are artisans and consumers. Furthermore, the aesthetic value of kasab embroidery is found in the point of view of the value of expression through order, namely canons in the form of pakem, harmony in the form of harmony, mimesis in the form of imitation of objects, and masterly in the form of creator creativity.Keywords: kasab embroidery crafts; traditional motif; aestheticsABSTRAK Sulaman kasab adalah membuat ragam hias pada kain tenunan polos dengan cara menempelkan benang emas menggunakan motif naturalis dan motif dekoratif yang berbentuk garis saling menyambung. Produk sulaman kasab yang dihasilkan oleh  home industry Fitri souvenir di gampong Garot Cut Kecamatan Indra Jaya Kabupaten Pidie berupa Sangee, tikar nikah dan sarung bantal. Motif yang diaplikasikan pada kerajinan sulaman kasab home industry Fitri souvenir yaitu Motif Beuleun (Motif Bulan), Motif Aneuk Timon (Motif Biji Mentimun), Motif Peudeung (Motif Pedang) dan Motif Aneuk Reuhung Teungoh (Motif Biji Belah Tengah). Penelitian ini mengangkat permasalahan tentang estetika pada sulaman kasab home industry Fitri souvenir menggunakan teori dari Deni Junaedi dengan mendeskripsikan objek estetis, subjek estetis dan nilai estetis. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui estetika yang terdapat pada sulaman kasab home industry Fitri souvenir. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode penelitian kualitatif. Teknik yang digunakan untuk mengolah data penelitian ini yaitu mereduksi data, menyajikan data dan penarikan kesimpulan. Hasil dari analisis dalam penelitian ini menunjukkan estetika pada sulaman kasab home industry Fitri souvenir di gampong Garot Cut Kecamatan Indra Jaya Kabupaten Pidie terdiri dari objek estetis, subjek estetis dan nilai estetis. Pada objek estetis memaparkan tentang bentuk-bentuk produk sulaman kasab. pada subjek estetis terdapat para perajin dan konsumen. Selanjutnya nilai estetis pada sulaman kasab terdapat dalam sudut pandang nilai ekspresi melalui order yaitu kanon yang berupa pakem, harmoni yang berupa keselarasan, mimesis yang berupa peniruan terhadap benda, dan masterly yang berupa kreativitas kreator.Kata Kunci: sulaman kasab; motif tradisional; estetika
Dekorasi Pelaminan Karya Kemahen Art Decoration Ditinjau Dari Prinsip-Prinsip Desain Dwi Syahfitri; Saragi Daulat
V-art: Journal of Fine Art Vol 2, No 2 (2023): Januari-Juni 2023
Publisher : Institut Seni Indonesia Padang Panjang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26887/vartjofa.v2i2.3659

Abstract

ABSTRACTThe art of decoration is the art of designing, arranging objects, shapes, rooms and other objects with the aim of beautifying and beautifying the visual appearance of the object to be decorated. Relating to the art of decoration, especially the decoration of the aisle. In this era, many wedding receptions were seen as reflection of the culture of society. Changes in wedding decoration design models can characterize changes in modern society’s culture. With the aim of knowing a good form of wedding decoration, to find out the suitability of the application of the layout of the decoration that is used as a decoration element, to find out the arrangement of properties, as well as the color theme used in the elements of the wedding decoration. Observing these conditions the outhor tries to analyze with descriptive analysis methods and interviews with one off the wedding organizers in the city of Medan. Based on the results of the research, it can be concluded that the art decoration camp applies design priciples to decoration works of the several decorations, thera are those who apply all design principles, and there are those who apply only a few principles. The shapes used mostly use geometric shapes, The layout of the décor elements is laid out according to design principles. As well as variations in the form of decoration tailored to the requests of each client. However, many clients also ask for the type of decoration that is already provided by the vendor.Keywords: decoration, aisle, analysis, principle, design ABSTRAK Seni dekorasi adalah seni merancang, menata benda, bentuk, ruangan, dan benda lainnya dengan tujuan mempercantik dan memperindah tampilan visual dari benda yang akan dihias. Berkaitan dengan seni dekorasi, terkhususnya dekorasi pelaminan. Pada era ini resepsi pernikahan banyak dilihat sebagai refleksi kebudayaan masyarakat. Perubahan model desain dekorasi pernikahan dapat mencirikan perubahan dalam kebudayaan masyarakat yang modern. Dengan tujuan mengetahui bentuk dekorasi pernikahan yang baik, untuk mengetahui kesesuaian penerapan tata letak hiasan yang dijadikan sebagai elemen dekorasi,, untuk mengetahui penyusunan properti, serta warna tema yang dipakai pada elemen-elemen dekorasi pernikahan. Mencermati kondisi yang demikian penulis mencoba menganalisis dengan metode analisis deskriptif dan wawancara dengan salah satu wedding organizer di kota Medan. Berdasarkan hasil penelitian ditarik kesimpulan bahwa Kemahen Art Decoration menerapkan prinsip-prinsip desain pada karya dekorasi. Dari beberapa dekorasi ada yang menerapkan semua prinsip desain, dan ada yang menerapkan beberapa prinsip saja. Bentuk yang digunakan banyak menggunakan bentuk-bentuk geometris. Tata letak elemen dekorasi ditata dengan prinsip desain. Serta variasi bentuk dekorasi disesuaikan dengan permintaan dari setiap klien. Namun juga banyak klien meminta jenis dekorasi yang sudah ada disediakan vendor. Kata Kunci: dekorasi, pelaminan, analisis, prinsip, desain.
Bentuk Dan Fungsi Batee Ranup Bagi Masyarakat Aceh Syifa Riska; Sembiring Br Sartika; Izzati Fauziana
V-art: Journal of Fine Art Vol 2, No 2 (2023): Januari-Juni 2023
Publisher : Institut Seni Indonesia Padang Panjang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26887/vartjofa.v2i2.3300

Abstract

ABSTRACT Batee ranup has a variety of shapes and motifs, such as round or round oval shapes that have legs and there are also square shapes in general. Batee ranup has five kinds of forms, namely: Puan, ceurana, karaih, ceureupa, and keurandam. In this study, it used a descriptive qualitative method to describe the shape and function of the batee ranup in the Aceh museumFrom these problems the researcher examines the object of research using descriptive qualitative methods Analysis in data collection was carried out by means of data reduction, data presentation and verification conclusions. Researchers use the theory of from according to Jakob Sumardjo, which is to see the physical from of an object based on the value of artistc materials. The next theory uses Feldman’s theory in the translation of Sp. Gustami, namely the theory of physical function, social function theory, physical function is the creation of an object that can function as a container for placing ranup or other ramp materials.The social function is the function that is created by objects,namely in the form of a bare  ramp container to be used in the traditional life of the Acehnese people in carrying out a tradition. The motifs contained in the batee ranup are: pucok rebong motif (bamboo shoots) boh meuria scale motif (Aceh salak) buya scale motif (crocodile), bungong meulu motif (jasmine flower) bungong tabue motif, (sow flower) puta taloe motif (suluran) , bungong camplie motif, (chili flower) pucok oen paku motif (pucuk aun paku), motif oen paku (nail leaves), bungong jeumpa (cempaka flower),  bungong keupula (cape flower), Bungong gigoe daruet (leaf flower) gayo openwork motif, oen ranup motif (betel leaf).Keywords: batee ranup, shape and functionABSTRAK  Batee ranup adalah wadah yang berbentuk bulat oval maupun persegi pada umumnya yang terbuat dari bahan perak dengan sepuhan emas maupun kuningan dan  mempunyai motif Aceh pada bagian sisi. Batee ranup mempunyai lima macam bentuk yaitu  puan, ceurana, karaih, ceureupa, dan keurandam.  Gedung museum Aceh terletak di wilayah pusat Kota Banda Aceh yang di mana gedung museum Aceh tersebut menyimpan berbagai macam koleksi  benda Aceh  zaman dahulu yang hampir punah di kalangan masyarakat  zaman sekarang.  Museum Aceh tersebut menjadi objek dalam penelitian ini untuk mengkaji bentuk dan fungsi batee ranup. Metode penelitian yang digunakan adalah  metode kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Analisis dalam pengumpulan data dilakukan dengan cara reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan/verifikasi. Peneliti menggunakan teori bentuk menurut Jakob Sumardjo yaitu melihat bentuk fisik sebuah objek dari bentuk batee ranup. Teori selanjutnya menggunakan teori Feldman dalam terjemahan Sp. Gustami yaitu teori fungsi fisik, teori fungsi sosial. Fungsi fisik merupakan ciptaan suatu objek yang dapat berfungsi sebagai wadah untuk meletakkan ranup (sirih) maupun bahan Ranup lainnya. Fungsi sosial yaitu fungsi yang diciptakan benda yaitu berupa wadah batee ranup untuk digunakan dalam kehidupan adat masyarakat Aceh dalam melakukan sebuah tradisi. Motif-motif yang terdapat pada batee ranup yaitu: motif pucok rebong ( pucuk rebung) motif sisik boh meuria (salak Aceh) motif sisik buya (buaya), motif bungong meulu (bunga melati) motif bungong tabue, (bunga tabur) motif  puta taloe (suluran), motif bungong camplie, (bunga cabe) motif  pucok oen paku (pucuk daun paku), motif oen paku (daun paku), bungong jeumpa (bunga cempaka), bungong keupula (bunga tanjung), bungong gigoe daruet (bunga daun) motif kerawang gayo, motif oen ranup (daun sirih). Kata kunci: batee ranup, bentuk dan fungsi
Kopi Arabika Sebagai Ide Penciptaan Karya Seni Grafis Septian Pebin Putra; Rajudin Rajudin; Elvis Elvis
V-art: Journal of Fine Art Vol 2, No 2 (2023): Januari-Juni 2023
Publisher : Institut Seni Indonesia Padang Panjang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26887/vartjofa.v2i2.3377

Abstract

ABSTRACTThis article discusses the creation of five graphic artworks that use Arabica coffee as a creative subject. The reason for choosing Arabica coffee as the main subject is because it is extensively cultivated in the Kerinci region. Additionally, Arabica coffee fruits have diverse and attractive shapes and colors, such as light green, dark green, yellow, and red. Arabica coffee is transformed into graphic artworks by combining the techniques of hardboardcut and stencil. A representational form is the approach used in the creation of these artworks. The concepts of distortion and disformation are applied in shaping the artworks. The result of this creation is five graphic artworks titled "Ingak," "Proses," "Bakumpao," "Antae," and "Sabae." Each artwork presents a unique interpretation of Arabica coffee, with emphasis on the aspects of shape and color of the coffee fruits. This creation offers a fresh perspective on Arabica coffee through graphic art and depicts the diversity and visual appeal of Arabica coffee fruits. These graphic artworks can provide a deeper appreciation for Arabica coffee as a creative subject and enrich the understanding of graphic art within the cultural context of coffee.Keywords: arabica coffee, representational, distortion, printmakingABSTRAKArtikel ini membahas penciptaan lima karya seni grafis yang menggunakan kopi arabika sebagai objek kreatif. Alasan pemilihan kopi arabika sebagai objek utama adalah karena kopi arabika banyak dibudidayakan di daerah Kerinci. Selain itu, buah kopi arabika memiliki beragam bentuk dan warna yang menarik, seperti hijau muda, hijau tua, kuning, dan merah. Kopi arabika diwujudkan dalam bentuk karya seni grafis dengan menggabungkan teknik hardboardcut dan stencil. Bentuk representasional merupakan pendekatan yang digunakan dalam penciptaan karya ini. Konsep distorsi dan disformasi diterapkan dalam penggarapan bentuk karya. Hasil dari penciptaan ini adalah lima buah karya seni grafis yang diberi judul "Ingak", "Proses", "Bakumpao", "Antae", dan "Sabae". Setiap karya menampilkan interpretasi unik dari objek kopi arabika, dengan penekanan pada aspek bentuk dan warna buah kopi. Penciptaan ini memberikan pandangan baru tentang kopi arabika melalui seni grafis dan menggambarkan keberagaman dan daya tarik visual buah kopi arabika. Karya seni grafis ini dapat memberikan apresiasi yang lebih dalam terhadap kopi arabika sebagai objek kreatif, serta memperkaya pemahaman tentang seni grafis dalam konteks budaya kopi.Kata Kunci: kopi arabika, representasional, distorsi, seni  grafis   

Page 4 of 4 | Total Record : 34

 1   2   3   4 

Filter by Year

2021 2023


Reset
Filter By Issues
All Issue Vol 2, No 2 (2023): Januari-Juni 2023 Vol 2, No 2 (2022): Juli - Desember 2022 Vol 2, No 1 (2022): Juli - Desember 2022 Vol 2, No 1 (2022): Januari - Juni 2022 Vol 1, No 2 (2022): Januari - Juni 2022 Vol 1, No 1 (2021): Juli - Desember 2021