cover
Contact Name
Fauji Nurdin
Contact Email
kangdensus88@gmail.com
Phone
+6285348484588
Journal Mail Official
dinamikakesehatan@gmail.com
Editorial Address
LPPM UNiversitas Sari Mulia Gedung D Lantai 1 JL. Pramuka No. 02 Banjarmasin Kelurahan Sungai Lulut Kecamatan Banjarmasin Timur Kota Banjarmasin Kalimantan Selatan Indonesia
Location
Kota banjarmasin,
Kalimantan selatan
INDONESIA
Dinamika Kesehatan: Jurnal Kebidanan dan Keperawatan
Published by Universitas Sari Mulia
ISSN : 20863454     EISSN : 25494058     DOI : https://doi.org/10.33859/dksm
Core Subject : Health, Education,
The Dinamika Kesehatan Jurnal Kebidanan dan keperawatan is a peer-reviewed, open-access journal, disseminating the highest quality research in the field relevant to midwifery and nursing in the form of meta-analyses, research results, literature studies, clinical practice, and case reports/case, reports. The focus and coverage of the Dinamika Kesehatan Jurnal Kebidanan dan Keperawatanl includes: Maternal Health - Midwifery / Midwifery - Pregnancy / Pregnancy - Antenatal care - Labor - Postpartum / Post Partum - Child Health / Child Health (Neonates, Babies, Children under five years old and Pre-school Children) - Family planning - Reproductive Health / Reproduction Health - Adolescent Reproductive Health / Adolescent Health - Between and Pre-Conception Period - Pre Menopause Health / Pre Menopause - Elderly Health - Women of childbearing age - Midwifery community - Family planning - Reproduction health - Emergency Nursing - Maternity Nursing - Mental health Nursing - Nursing Soul - Medical surgery Nursing - Community Nursing
Articles 615 Documents
Hubungan Pengkajian Nyeri Menggunakan CPOT Terhadap Perubahan Status Hemodinamik pada pasien di ICU Bagus Rahmat Santoso; Eirene Eunike Meidiana Gaghauna
DINAMIKA KESEHATAN: JURNAL KEBIDANAN DAN KEPERAWATAN Vol 12, No 2 (2021): Dinamika Kesehatan Jurnal Kebidanan dan Keperawatan
Publisher : Universitas Sari Mulia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33859/dksm.v12i2.777

Abstract

Masalah Nyeri merupakan suatu respon alami yang bersifat langsung terhadap suatu peristiwa atau kejadian yang tidak mengenakkan karena kerusakan jaringan, seperti proses penyakit atau tindakan pengobatan dan pembedahan ( Hayati, 2014 dalam Apriani et al, 2018). Munculnya nyeri pada pasien penurunan kesadaran disebabkan oleh penyakit akut dan banyaknya intervensi dan tindakan yang dilakukan di ICU seperti: operasi, trauma, tindakan invasif, perawatan luka dan perubahan posisi pada pasien (Sutari, 2014 dalam Apriani et al, 2018).Tujuan: penelitian ini untuk menganalisis hubungan pengkajian nyeri menggunakan CPOT terhadap perubahan status hemodinamik pada pasien.Metode: Desain penelitian ini adalah penelitian korelasi yang dilakukan analisis data statistik menggunakan Mann-Whitney. Lembar penilaian skala nyeri CPOT dan Lembar Observasi Status hemodinamik.Hasil: pengukuran tingkat nyeri menggunakan CPOT  berhubungan dengan perubahan status hemodinamik dengan kenaikan yang beragam tergantung tingkatan nyeri yang dirasakan oleh pasien.Kesimpulan: perlunya monitoring tingkat nyeri khususnya pada pasien yang menggunakan ventilator diruang Intensive care sebagai salah satu upaya monitoring status hemodinamik yang berpengaruh dalam perbaikan kondisi pasien di ICU. Kata Kunci: CPOT, Nyeri, Status Hemodinamik
Ekstrak Genjer (Limnocharis Flava) Sebagai Alternatif Mencegah Konstipasi Pada Masa Kehamilan: Narrative Review Nanda Pratama Putri; Devi Selliyati; Alfonsia Samkakai; Anggrita Sari; Agustinus Hermino; Ika Friscila
DINAMIKA KESEHATAN: JURNAL KEBIDANAN DAN KEPERAWATAN Vol 11, No 2 (2020): Dinamika Kesehatan Jurnal Kebidanan dan Keperawatan
Publisher : Universitas Sari Mulia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (33.471 KB) | DOI: 10.33859/dksm.v11i2.633

Abstract

Serat dibutuhkan dalam pencernaan adalah agar proses pencernaan dapat bekerja secara maksimal. Genjer (Limnocharis flava (L.) Buchenau.) merupakan tanaman yang bagian tangkainya banyak mengandung serat. Kandungan serat yang tinggi pada genjer terutama pada bagian tangkainya berpotensi untuk dikembangkan sebagai suplemen makanan penambah serat berupa granul instan. komposisi dari genjer komposisi terdiri dari 93,92% air, 0,20% lemak, 2,38% protein, 0,70% abu, 0,10% abu larut asam, 2,70% karbohidrat dan 1,31% serat kasar. Masa kehamilan bisa diatasi dengan mengkonsumsi serat tinggi melalui alternative mengkonsumsi genjer. Sehingga penelitian ini merekomendasikan 200 gram granul memiliki kandungan serat 22-30% dan komposisi lainya bagus untuk di konsumsi oleh ibu hamil. Kata Kunci: Genjer, Kehamilan, Konstipasi
Hubungan Supervisi Kepala Ruangan Dengan Kepatuhan Timbang Terima Perawat di Rumah Sakit Herman Franisha; Dewi Setya Paramitha; Bahrul Ilmi
DINAMIKA KESEHATAN: JURNAL KEBIDANAN DAN KEPERAWATAN Vol 12, No 1 (2021): Dinamika Kesehatan: Jurnal Kebidanan dan Keperawatan
Publisher : Universitas Sari Mulia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (140.54 KB) | DOI: 10.33859/dksm.v12i1.703

Abstract

Latar Belakang: Kepatuhan timbang terima oleh perawat di ruang perawatan sering tidak sesuai dengan SOP pada pelaksanaannya karena kurangnya bimbingan, bantuan dan pengawasan dari kepala ruangan.Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan supervisi timbang terima kepala ruangan dengan kepatuhan timbang terima perawat di Rumah Sakit Islam Banjarmasin.Metode: Penelitian ini menggunakan desain analitik korelational. Populasi adalah semua perawat pelaksana di ruang rawat inap Rumah Sakit Islam Banjarmasin dengan sampel diambil dengan teknik Proporsional Stratified Random Sampling berjumlah 67 orang. Analisis data menggunakan spearman rank.Hasil: Hasil peneltian didapatkan bahwa terbanyak supervisi yang dilakukan kepala ruangan adalah baik (65,7%) dan patuh dalam melaksanakan timbang terima (77,6 %), ada hubungan supervisi timbang terima kepala ruangan dengan kepatuhan timbang terima perawat di Rumah Sakit Islam Banjarmasin dengan kekuatan hubungan yang sedang dengan nilai ρ = 0,002 α (0,05).Simpulan: Diharapkan rumah sakit melakukan update SOP timbang terima dengan memasukan unsur pendelegasian supervisi dari kepala ruangan kepada ketua tim terutama pada saat timbang terima dari shift sore kepada shift malam. Kata Kunci: Kepatuhan, Perawat, Supervisi, Timbang TerimaAbstract Background: The obedience of nursing handover implementation at the inpatient ward is often not in accordance with standard procedure. It is due to a lack of guidance, assistance, and head nurse supervision.Purpose: This study aims to determine the relationship between the head nurse’s supervision with nursing handover obedience at the Banjarmasin Islamic Hospital.Methods: This study used a correlational analytic design. The population was all nurses in the inpatient ward of Banjarmasin Islamic Hospital. The sample was taken by using a proportional stratified random sampling technique with a total of 67 people. Data analysis used Spearman Rank.Results: The results found that the most supervision carried out by the head nurses was good (65,7%) and obedience of nursing handover was 77,6%. The strength of relationship was moderate, a value of ρ = 0.002 α (0.05).Conclusion: This study is expected that the hospital should update its handover standard procedure. That procedure should include the element of supervision delegation from the head nurse to nurse team leader especially from day shift to night shift. Keywords: Handover, Obedience, Nurse, Supervision
LITERATURE REVIEW STRATEGI PERUBAHAN PERILAKU MASYARAKAT TERHADAP KEPATUHAN DALAM PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN COVID-19 Doni Wibowo; Tanwiriah Tanwiriah; Nurul Husna
DINAMIKA KESEHATAN: JURNAL KEBIDANAN DAN KEPERAWATAN Vol 12, No 2 (2021): Dinamika Kesehatan Jurnal Kebidanan dan Keperawatan
Publisher : Universitas Sari Mulia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33859/dksm.v12i2.737

Abstract

Latar Belakang: Tingginya kasus Covid-19 akibat rendahnya kepatuhan masyarakat dalam menerapka protokol kesehatan. Strategi perubahan perilaku menjadi kunci dalam efektifitas kepatuhan dalam menerapka protokol kesehatan.Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui strategi perubahan perilaku  masyarakat terhadap kepatuhan dalam pencegahan dan pengendalian Covid-19.Metode: Metode penelitian menggunakan literature review. Tehnik pengumpulan data dengan melakukan pencarian jurnal melalui Google Scholar, didapatkan 11 jurnal yang sesuai. Hasil: Hasil dari 11 jurnal yang direview terdapat 6 jurnal membahas tentang strategi jogo tonggo dan dorongan pemerintah, 3 jurnal tentang kepatuhan dan 2 jurnal membahas tentang pendidikan kesehatan dengan pembahasan terkait strategi perubahan perilaku masyarakat terhadap kepatuhan dalam pencegahan dan pengendalian Covid-19.Kesimpulan: Strategi jogo tonggo dan edukasi sebagai strategi perubahan perilaku masyarakat terhadap kepatuhan dalam pencegahan dan pengendalian Covid-19 dapat dilakukan dengan kerjasama pemerintah dan masyarakat. 
EFEKTIFITAS POSISI MIRING DAN POSISI SETENGAH DUDUK PADA PERSALINAN KALA II UNTUK MENGURANGI TRAUMA DALAM PERSALINAN NORMAL DI RSU. RHIDOS Marlina L Simbolon; Ingka Kristina Pangaribuan; Kamelia Sinaga
DINAMIKA KESEHATAN: JURNAL KEBIDANAN DAN KEPERAWATAN Vol 11, No 2 (2020): Dinamika Kesehatan Jurnal Kebidanan dan Keperawatan
Publisher : Universitas Sari Mulia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (177.258 KB) | DOI: 10.33859/dksm.v11i2.639

Abstract

AbstrakLatar Belakang Tingginya angka persalinan section caesarea dipengaruhi banyak hal. Salah satunya adalah trauma persalinan pada ibu dikarenakan waktu persalinan yang cukup lama. Hal tersebut dapat dikarenakan posisi persalinan yang tidak tepat. Sebagian kematian maternal dan perinatal banyak terjadi pada saat persalinan. Salah satu penyebabnya kala II lama (37%) dan asfiksia pada bayi (28%) (Depkes RI, 2009).Tujuan: untuk mengetahui perbedaan posisi persalinan setengah duduk dan miring ke kiri terhadap lamanya kala II di RSU. Rhidos Tahun 2020.Metode: Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen statis group comparison,Sampel penelitian semua ibu bersalin primigravida dengan asuhan persalinan normal, dibagi dalam 2 kelompok yaitu kelompok dengan posisi persalinan setengah duduk sebanyak 20 responden dan kelompok posisi persalinan miring kiri sebanyak 20 responden.Analisis data menggunakan analisa univariat disajikan dengan distribusi frekuensi, dan analisis bivariat untuk mengetahui perbedaan lama kala II dengan posisi miring kiri dan posisi semi fowler/setengah duduk dengan menggunakan uji T test independen.Hasil: Dari hasil penelitian didapatkan bahwa kelompok posisi persalinan setengah duduk adalah 87,5 menit, didapatkan nilai p = 0,029 berarti nilai p dari alpha (0,05) dan pada posisi setengah duduk dengan α 0,05 (p-value = 0,029). Dapat disimpulkan bahwa Ho ditolak dan Ha diterima artinya terdapat perbedaan efektifitas posisi miring dan posisi setengah duduk terhadapa kelancaran proses persalinanSimpulan: Posisi Ibu bersalin pada kala II lebih cepat pada posisi setengah duduk dari pada posisi miring. terdapat perbedaan efektivitas posisi miring dan posisi setengah duduk terhadap kelancaran proses melahirkan. Kata Kunci : Lama Kala II, Posisi Setengah Duduk, Posisi Miring KiriTHE EFFECTIVENESS OF TRIAL POSITION AND HALF-SITTING POSITION IN SECOND STAGE LABOR TO REDUCE TRAUMA IN NORMAL DELIVERY IN RSU. RHIDOSAbstractBackground:  The high rate of caesarean section delivery is influenced by many factors. One of them is the trauma of childbirth to the mother due to the long delivery time. This can be due to the incorrect position of the labor. Most of the maternal and perinatal deaths occurred during delivery. One of the causes is the long period II (37%) and asphyxia in infants (28%) (Depkes RI, 2009).Objective: to determine the difference in the position of half-sitting and tilted to the left labor towards the length of the second period in the hospital. Rhidos Year 2020.Methods: This study was a static experimental group comparison study. The sample of this study was all primigravida maternity with normal delivery care, divided into 2 groups, namely a group with a half-sitting position of labor as many as 20 respondents and a group with left oblique labor position as many as 20 respondents.Data analysis used univariate analysis presented with frequency distribution, and bivariate analysis to determine the difference in the length of second stage with left tilt and semi-fowler / half-sitting position using the independent T test.Results: From the results of the study, it was found that the half-sitting labor position group was 87.5 minutes, the value of p = 0.029 meant that the p value of alpha (0.05) and in the half-sitting position with α 0.05 (p-value = 0.029). It can be concluded that Ho is rejected and Ha is accepted, meaning that there is a difference in the effectiveness of the tilted position and the half-sitting position towards the smoothness of the labor process.Conclusion: The position of the mother giving birth in stage II is faster in a half-sitting position than on her side. There are differences in the effectiveness of the tilted position and the half-sitting position on the smoothness of the birthing process.Keywords: Kala II, Half Sitting Position, Left Tilt Position
Partisipasi Bidan Dalam Implementasi Program Triple Eliminasi HIV, Sifilis dan Hepatitis B dari Ibu ke Anak di Pulau Lombok Siti Mardiyah WD; Catur Esty Pamungkas
DINAMIKA KESEHATAN: JURNAL KEBIDANAN DAN KEPERAWATAN Vol 12, No 1 (2021): Dinamika Kesehatan: Jurnal Kebidanan dan Keperawatan
Publisher : Universitas Sari Mulia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (42.89 KB) | DOI: 10.33859/dksm.v12i1.658

Abstract

Latar Belakang:Jumlah infeksi HIV yang Provinsi NTB dari pertama kali ditemukan sampai dengan dengan maret 2017 sebanyak 1.279, sedangkan jumlah infeksi AIDS dari tahun 1987 sampai dengan Maret 2017 sebanyak 704 orang. Faktor resiko penularan terbanyak melalui heteroseksual (68%), penasun (11%), diikuti homoseksual (4%) dan penularan melalui perinatal (3%) (Ditjen P2P Kemenkes RI, 2017). Prevalensi pada ibu hamil untuk HIV sebesar 0,39%, untuk sifilis 1,7% dan untuk Hepatitis B 2,5%. Resiko penularan dari ibu ke bayi untuk HIV/AIDS 25-45%, sedangkan sifilis 60-80% dan Hepatitis B sekitar 90%. Sesuai dengan surat edaran Menteri Kesehatan Nomor HK.02.01/Menkes/37/2017 kepada  IBI mengenai dukungan Pelaksanaan Eliminasi Penularan HIV, Sifilis dan Hepatitis B dari Ibu ke Anak di Indonesia.Tujuan: peneliian ini  bertujuan untuk mengetahui partisipasi bidan dalam implementasi program Triple Eliminasi HIV, Sifilis dan Hepatitis B dari Ibu ke Anak di Pulau Lombok.Metode:Survei analitik menggunakan rancangan penelitian cross sectional study.Hasil:  hasil penelitian menunjukkan bahwa hubungan bermakna antara usia responden dengan  partisipasi bidan dalam program triple eliminasi dilihat dari nilai p=0,02 dan nilai OR 2.31 yang dapat diartikan usia responden ≤30 tahun berpeluang 2.3 kali untuk mempengaruhi partisipasi bidan dalam program triple eliminasi di Pulau Lombok.Simpulan : ada hubungan bermakna antara usia responden dengan  partisipasi bidan dalam program triple eliminasiKatakunci: Partisipasi bidan, program triple eliminasi HIV, Sifilis dan Hepatitis B. Participation of Midwives in the Implementation of the Triple Elimination Program of HIV, Syphilis and Hepatitis B from Mother to Child on the Island of Lombok Background: The number of HIV infections in NTB Province from the time it was first discovered until March 2017 was 1,279, while the number of AIDS infections from 1987 to March 2017 was 704 people. The most risk factors for transmission are heterosexual (68%), IDU (11%), followed by homosexuals (4%), and perinatal transmission (3%). The prevalence in pregnant women for HIV is 0.39%, for syphilis 1.7%, and for Hepatitis B 2.5%. The risk of transmission from mother to baby for HIV/AIDS is 25-45%, while syphilis is 60-80% and Hepatitis B is around 90%. In accordance with the circular letter of the Minister of Health Number HK.02.01/Menkes/37/2017 to IBI regarding the support for the Implementation of Elimination of Transmission of HIV, Syphilis, and Hepatitis B from Mother to Child in Indonesia.Objective: This study aims to determine the participation of midwives in the implementation of the Triple Elimination program for HIV, Syphilis, and Hepatitis B from Mother to Child on the island of Lombok.Methods: Analytical survey using a cross-sectional study design.Results: The results showed that there was a significant relationship between the age of the respondent and the participation of midwives in the triple elimination program seen from the p-value = 0.02 and the OR value of 2.31 which means that the age of the respondent 30 years has a 2.3 times chance to influence the participation of midwives in the triple elimination program in Lombok island.Conclusion: there is a significant relationship between the age of the respondents and the participation of midwives in the triple elimination programKeywords: Participation of midwives, triple elimination program for HIV, syphilis, and hepatitis B.
Pengaruh Edukasi Berbasis Keluarga Terhadap Pemberian ASI Ekslusif Untuk Optimalisasi Tumbuh Kembang Anak Pada Periode Emas Tetti Seriati Situmorang; Deby Cyntia Yun; Iyos Sari Sembiring
DINAMIKA KESEHATAN: JURNAL KEBIDANAN DAN KEPERAWATAN Vol 11, No 2 (2020): Dinamika Kesehatan Jurnal Kebidanan dan Keperawatan
Publisher : Universitas Sari Mulia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (147.869 KB) | DOI: 10.33859/dksm.v11i2.696

Abstract

Latar Belakang: Pada periode emas dimulai sejak bayi dalam kandungan hingga berusia dua tahun. Pada periode ini otak mengalami perkembangan paling cepat dalam sejarah kehidupannya yaitu hingga 80%. ASI adalah makanan terbaik di awal kehidupan. Cakupan ASI Eksklusif belum tercapai. Beberapa hal menjadi penyebabnya yaitu: lamanya waktu ASI keluar pada kali pertama menyusu, persepsi keluarga/masyarakat bahwa penyebab bayi menangis setelah disusui adalah karena ASI tidak cukup sehingga perlu diberikan susu formula.Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi pengaruh edukasi berbasis keluarga terhadap pemberian ASI eksklsuif.Metode: Desain penelitian menggunakan quasi experiment, pre test and post test with control group design. Diawali dengan melakukan pre test pada kedua kelompok responden, selanjutnya pada kelompok intervensi dilakukan edukasi berbasis keluarga (melibatkan suami/1 orang anggota keluarga lainnya) tentang ASI eksklsuif sebanyak 3 kali pertemuan. Tahap ketiga melakukan post test pada kedua kelompok. Jumlah responden sebnayak 30 orang masing-masing kelompok 15 ibu menyusui. Analisis data menggunakan Wilcoxon test dan Mann whitney test.Hasil: penelitian menunjukkan bahwa ada pengaruh yang signifikan antara edukasi berbasis keluarga terhadap pemberian ASI Eksklusif (p value = 0.028). Secara alamiah bayi baru lahir sehat dapat melakukan proses menyusui, semakin sering menyusui produkai ASI makin bertambah sehingga ASI ekslusif sangat mungkin dicapai, pengetahuan dan sikap ibu dan kelaurga perlu ditingkatkan. Disarankan penerapan edukasi berbasis keluarga untuk peningkatan pencapaian ASI Eksklusif.Simpulan: berdasarkah Hasil Penelitian terdapat pengaruh yang signifikan antara edukasi berbasis keluarga terhadap pemberian ASI Eksklusif Kata Kunci: edukasi, keluarga, ASI eksklusifAbstractBackground: The golden period starts from the time the baby is in the womb to the age of two. In this period the brain has experienced the fastest development in the history of life, namely up to 80%. Breast milk is the best food in early life. Exclusive breastfeeding coverage has not been achieved. Several things are the cause, namely: the length of time the milk comes out the first time you feed, the family/community perception that the cause of the baby to cry after being breastfed is because there is not enough milk so that it needs to be given formula milk.Purpose: This study aims to identify the effect of family-based education on exclusive breastfeeding.Method: The research design used a quasi-experiment, pre-test, and post-test with control group design. Starting with a pre-test on both groups of respondents, then in the intervention group family-based education was carried out (involving husband / 1 other family member) about exclusive breastfeeding for 3 meetings. The third stage carried out a post-test in both groups. The number of respondents was 30 people, each group of 15 breastfeeding mothers. Data analysis used the Wilcoxon test and the Mann-Whitney test.Results: The study showed that there was a significant influence on family-based education on exclusive breastfeeding (p-value = 0.028). Naturally, healthy newborn babies can breastfeed, the more frequent breastfeeding the products of breast milk will increase so that exclusive breastfeeding is very possible, the knowledge and attitudes of mothers and their families need to be improved. It is recommended that family-based education be implemented to increase the achievement of exclusive breastfeeding.Conclusion: Based on the results of the study, there is a significant influence between family-based education on exclusive breastfeedingKeywords: education, family, exclusive breastfeeding
ALGORITMA KLASIFIKASI NEAREST NEIGHBOUR SEBAGAI ANALISIS PENYEBAB KEJADIAN KEKERASAN DALAM RUMAH TANGGA DI MASA NEW NORMAL Winda Ayu Fazraningtyas
DINAMIKA KESEHATAN: JURNAL KEBIDANAN DAN KEPERAWATAN Vol 12, No 2 (2021): Dinamika Kesehatan Jurnal Kebidanan dan Keperawatan
Publisher : Universitas Sari Mulia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33859/dksm.v12i2.743

Abstract

LATAR BELAKANG Upaya penyebaran virus COVID-19 berupa pembatasan sosial membuat permasalahan baru, tidak lepas pula pada permasalahan yang terjadi dalam rumah tangga. Pembatasan sosial berdampak pada perekonomian, membuat ekonomi keluarga terpuruk, dan berimbas pada situasi dan kondisi perempuan. Di tengah situasi pandemi COVID-19 dan keterpurukan ekonomi, ketika perempuan dianggap tidak mampu menjalankan fungsi domestiknya, perempuan rentan mengalami KDRT. Berdasarkan Lembaga Bantuan Hukum Jakarta dari Asosiasi Perempuan Indonesia untuk Keadilan (LBH APIK) hanya dalam waktu ± 2 minggu sudah tercatat lebih dari 50 kasus.TUJUAN Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis penyebab kejadian kekerasan dalam rumah tangga pada perempuan dengan pendekatan algoritma pengklasifikasian melalui nearest neighbour.METODE Metode yang telah dikembangkan dalam penelitian ini akan diterapkan pada kasus kekerasan dalam rumah tangga melalui suatu model simulasi menggunakan Rapid Miner dengan menggunakan algoritma nearest neighbour untuk mencari tahu akar permasalahan atau penyebab KDRT yang dialami oleh perempuan pada era new normal. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner yang terdiri dari 28 item pertanyaan. Pada penelitian ini terdapat 7 variabel, yaitu usia, pekerjaan, pendidikan terakhir, penghasilan per bulan, tempat tinggal, lama menikah, dan jumlah anak.HASIL Semua variabel tersebut berkontribusi pada kejadian KDRT yang dialami oleh responden dengan tingkat keakuratan sebesar 86,09%. Berdasarkan analisis yang dilakukan menunjukkan bahwa variabel pekerjaan paling berkontribusi pada kejadian KDRT, sedangkan variabel lainnya merupakan variabel penyerta.KESIMPULAN Adanya pandemi COVID-19 sangat berpengaruh dalam melakukan aktivitas setiap harinya. Selain itu juga memberikan banyak dampak bagi masyarakat mulai dari dampak kesehatan, ekonomi, dan sosial. Masa pandemi ini pula mempengaruhi munculnya permasalahan rumah tangga. Akar permasalahan dari kejadian KDRT pada perempuan yang dinilai dengan Algoritma Nearest Neighbour ini menunjukkan keterkaitan variabel satu dengan lainnya. Di samping itu, karantina di rumah secara mandiri sebagai upaya memutus mata rantai penyebaran virus COVID-19 membuat perempuan terperangkap bersama dengan pelaku KDRT.Kata Kunci: pandemi COVID-19, new normal, KDRT, algoritma nearest neighbour
Pengaruh EVOO (Extra Virgin Olive Oil) Terhadap Tekanan Darah dan Kadar Protein Urin Pada Tikus Model Preeklamsia Wenny Rahmawati; Dwi Norma Retnaningrum; Alfima Rahasti
DINAMIKA KESEHATAN: JURNAL KEBIDANAN DAN KEPERAWATAN Vol 11, No 2 (2020): Dinamika Kesehatan Jurnal Kebidanan dan Keperawatan
Publisher : Universitas Sari Mulia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (189.261 KB) | DOI: 10.33859/dksm.v11i2.664

Abstract

Latar Belakang: Preeklamsia merupakan komplikasi kehamilan yang menyebabkan lebih dari 25% kematian ibu di Indonesia. Mekanisme yang terlibat pada pathogenesis preeklamsia yaitu disfungsi endotel dan peningkatan stress oksidatif sehingga menyebabkan kerusakan vaskuler sistemik yang bermanifestasi menjadi sindrom preeklamsia seperti hipertensi, proteinuria dan odema. Sampai saat ini cara mengobati preeklamsia dengan mengakhiri kehamilan. EVOO (Extra Virgin Olive Oil)  merupakan salah satu sumber antioksidan alami dari tanaman. EVOO memiliki profil asamlemak (FA) dengan  rasio monounsaturated fatty acid (MUFA) atau asam lemak tak jenuh tunggal yang tinggi dan jugakandungan antioksidan yang kaya. Tujuan: Tujuan penelitian ini adalah untuk membuktikan bahwa EVOO dapat menurunkan tekanan darah dan protein urin pada tikus model preeklamsia. Metode: Penelitian dilakukan secara true experimental - post test only control group design. Menggunakan 20 ekor Rattus Novergicus yang dibagi menjadi 5 kelompok yaitu kelompok perlakuan Kelompok kontrol negatif (tikus bunting sehat), kontrol positif (tikus bunting dengan preeklamsia), kelompok perlakuan satu, perlakuan dua dan perlakuan tiga dimana kelompok perlakuan adalah tikus bunting preeklamsia yang diberi EVOO dengan berbagai dosis (0,5 cc, 1 cc dan 2 cc). Hasil: Hasil penelitian analisis data statistik menunjukan adanya perbedaan bermakna antara masing-masing dosis (p=0,000α). Kandungan polifenol dan flavonoid yang tinggi pada EVOO akan meningkatkan antioksidan yang berperan sebagai penyeimbang radikal bebas pada kondisi preeklamsia. Kesimpulan: EVOO (Extra Virgin Olive Oil) dapat menurunkan tekanan darah dan kadar protein urin pada preeklamsia. Kata Kunci: EVOO, Protein Urin, Tekanan Darah Background: Preeclampsia is a pregnancy complication that causes more than 25% of maternal deaths in Indonesia. The mechanisms involved in the pathogenesis of preeclampsia are endothelial dysfunction and increased oxidative stress, which causes systemic vascular damage which manifests as a preeclampsia syndrome such as hypertension, proteinuria and odema. Until now, the way to treat preeclampsia is by ending pregnancy. EVOO (Extra Virgin Olive Oil) is a source of natural antioxidants from plants. EVOO has a fatty acid profile (FA) with a high ratio of monounsaturated fatty acids (MUFA) or monounsaturated fatty acids and also a rich antioxidant content.Objective: The purpose of this study was to prove that EVOO can reduce blood pressure and protein urine in rat with preeclampsia.Methods: The research was conducted in true experimental - post test only control group design. Using 20 Rattus Novergicus heads divided into 5 groups, namely the treatment group, the negative control group (healthy pregnant rat), the positive control (pregnant rats with preeclampsia), treatment group one, treatment two and treatment three where the treatment group was preeclamptic pregnant rat given EVOO with various doses (0.5 cc, 1 cc and 2 cc).Result: The results of the statistical data analysis study showed that there was a significant difference between each dose (p = 0.000 α). The high content of polyphenols and flavonoids in EVOO will increase antioxidants which act as a counterweight to free radicals in preeclampsia.Conclution: EVOO (Extra Virgin Olive Oil) can lower blood pressure and protein urine levels in preeclampsia. Keywords: EVOO, Protein Urine, Blood Pressure
Implementation of the Maternal and Neonatal Tetanus Elimination (MNTE) Program at the Banjarmasin Health Center Susanti Suhartati; Lisda Handayani
DINAMIKA KESEHATAN: JURNAL KEBIDANAN DAN KEPERAWATAN Vol 12, No 2 (2021): Dinamika Kesehatan Jurnal Kebidanan dan Keperawatan
Publisher : Universitas Sari Mulia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33859/dksm.v12i2.749

Abstract

BackgroundIncreasing the coverage of routine TT immunization that is high and evenly distributed is an effort to prevent tetanus toxoid. One of the ways to increase the coverage of routine TT immunization is the implementation of the Maternal and Neonatal Tetanus Elimination (MNTE) program. The Maternal and Neonatal Tetanus Elimination (MNTE) program is implemented by all Puskesmas as the first service for Tetanus Toxoid immunization.  ObjectiveDescribe the causes of low TT coverage at the Banjarmasin City Health Center and describe the obstacles faced in the process of implementing the Maternal and Neonatal Tetanus Elimination (MNTE) program in Banjarmasin City MethodThis research is a quantitative descriptive study using Cross Sectional. With Acidental Sampling with a total of 150 respondents consisting of pregnant women and 25 midwives at the Banjarmasin Health Center ResultsAre still 28 people or 18.7% of pregnant women who have never been able to use TT, there are only 6 pregnant women or 4% of pregnant women with TT 4 status and there are 54 pregnant women or 36% of women. pregnant with TT 1 status. A total of 78 people or 52% have less knowledge of TT techniques. As many as 88 people or 58.6% have a negative attitude towards TT, as much as 59.4% of pregnant women stated that the role of officers is still lacking in explaining the TT technique. Service documentation is only centered on service providers, documentation is not clearly accessible or readable by service recipients. low parity need more effort in utilizing TT. Lack of information and knowledge causes there are still pregnant women with negative attitudes towards exercise. ConclusionMNTE services at the Banjarmasin Health Center require increased promotion efforts, and media documentation that can be owned by women of childbearing age to find out TT and can fulfill TT status up to TT 5. KeywordsImmunization TT, Tetanus, MNTE Latar BelakangPeningkatan cakupan imunisasi rutin TT yang tinggi dan merata adalah upaya pencegahan tetanus toxoid. Meningkatkan Cakupan imunisasi rutin TT salah satunya dengan telah penerapan program Maternal and Neonatal Tetanus Elimination (MNTE). Program Maternal and Neonatal Tetanus Elimination (MNTE) dilaksanakan oleh semua Puskesmas sebagai pelayanan pertama imunisasi Tetanus Toksoid. TujuanMendeskripsikan penyebab rendahnya Cakupan TT di Puskesmas Kota Banjarmasin dan mendeskripsikan kendala yang di hadapi dalam proses pelaksaan program Maternal and Neonatal Tetanus Elimination (MNTE) di Kota BanjarmasinMetodePenelitian ini adalah penelitian deskriptif kuantitasif dengan menggunakan Cross Sectional. Dengan Acidental Sampling dengan total responden sebanyak 150 responden yang terdiri dari ibu hamil dan 25 bidan di puskesmas kota BanjarmasinHasilStatus imunisasi sejumlah 28 orang atau 18,7% ibu hamil belum pernah mendapatkan imunisasi TT hanya terdapat 6 orang ibu hamil atau 4% ibu hamil dengan status TT 4 dan terdapat 54 orang ibu hamil atau 36% ibu hamil dengan status TT 1.  Sebanyak 78 orang atau 52% memiliki pengetahuan kurang terhadap imunisasi TT. Sebesar 88 orang atau 58,6% memiliki sikap negative terhadap imunisasi TT, sebesar 59,4% ibu hamil menyatakan peran petugas masih kurang dalam penjelasan tentang imunisasi TT. Dokumentasi layanan imunisasi hanya berpusat pada pemberi pelayanan. Kurangnya informasi dan pengetahuan menyebabkan masih terdapat ibu hamil dengan sikap negative terhadap imunisasi.KesimpulanPelayanan MNTE di Puskesmas membutuhkan peningkatan upaya promosi, dan media dokumentasi yang dapat dimiliki oleh Wanita Usia Subur untuk mengetahui status TT dan dapat terpenuhi status TT hingga TT 5.Kata Kunci :Imunisasi TT, Tetanus, MNTE 

Page 2 of 62 | Total Record : 615


Filter by Year

2013 2023


Filter By Issues
All Issue Vol 14, No 2 (2023): Dinamika Kesehatan: Jurnal Kebidanan dan Keperawatan Vol 14, No 1 (2023): Dinamika Kesehatan: Jurnal Kebidanan dan Keperawatan Vol 13, No 2 (2022): Dinamika Kesehatan: Jurnal Kebidanan dan Keperawatan Vol 13, No 1 (2022): Dinamika Kesehatan: jurnal Kebidanan dan Keperawatan Vol 12, No 2 (2021): Dinamika Kesehatan Jurnal Kebidanan dan Keperawatan Vol 12, No 1 (2021): Dinamika Kesehatan: Jurnal Kebidanan dan Keperawatan Vol 11, No 2 (2020): Dinamika Kesehatan Jurnal Kebidanan dan Keperawatan Vol 11, No 1 (2020): Dinamika Kesehatan Jurnal Kebidanan dan Keperawatan Vol 10, No 1 (2019): Dinamika Kesehatan Jurnal Kebidanan dan Keperawatan Vol 10, No 2 (2019): Dinamika Kesehatan Jurnal Kebidanan dan Keperawatan Vol 9, No 2 (2018): Dinamika Kesehatan Jurnal Kebidanan dan Keperawatan Vol 9, No 1 (2018): Dinamika Kesehatan Jurnal Kebidanan dan Keperawatan Vol 8, No 2 (2017): Dinamika Kesehatan Jurnal Kebidanan dan Keperawatan Vol 8, No 1 (2017): DINAMIKA KESEHATAN JURNAL KEBIDANAN DAN KEPERAWATAN Vol 7, No 2 (2016): DINAMIKA KESEHATAN JURNAL KEBIDANAN DAN KEPERAWATAN Vol 7, No 1 (2016): DINAMIKA KESEHATAN JURNAL KEBIDANAN DAN KEPERAWATAN Vol 6, No 2 (2015): DINAMIKA KESEHATAN JURNAL KEBIDANAN DAN KEPERAWATAN Vol 6, No 1 (2015): DINAMIKA KESEHATAN JURNAL KEBIDANAN DAN KEPERAWATAN Vol 5, No 2 (2014): DINAMIKA KESEHATAN JURNAL KEBIDANAN DAN KEPERAWATAN Vol 5, No 1 (2014): DINAMIKA KESEHATAN JURNAL KEBIDANAN DAN KEPERAWATAN Vol 4, No 2 (2013): DINAMIKA KESEHATAN JURNAL KEBIDANAN DAN KEPERAWATAN Vol 4, No 1 (2013): DINAMIKA KESEHATAN JURNAL KEBIDANAN DAN KEPERAWATAN More Issue