cover
Contact Name
Jefry Timisela
Contact Email
Jefry@lldikti12.id
Phone
+6282190866960
Journal Mail Official
kamboti@lldikti12.id
Editorial Address
Jl. Kopertis - Karang Panjang Ambon – 97121
Location
Kota ambon,
Maluku
INDONESIA
KAMBOTI : Jurnal Sosial dan Humaniora
ISSN : 27464768     EISSN : 2746475X     DOI : https://doi.org/10.51135
KAMBOTI : Jurnal Sosial dan Humaniora, menerima artikel hasil penelitian yang dilakukan oleh dosen atau penulis lainnya. Artikel yang dikirimkan haruslah belum pernah atau tidak sedang dalam proses dimuat dalam jurnal lainnya. Artikel yang masuk harus sesuai dengan petunjuk penulisan atau format yang telah ditetapkan. Editor akan menolak artikel yang tidak memenuhi persyaratan tanpa proses lebih lanjut. Artikel yang telah memenuhi persyaratan akan dinilai kelayakannya oleh reviewer melalui proses blind-review.
Articles 29 Documents
Analisis Kesiapan Guru dalam Melaksanakan Proses Belajar Mengajar di Kelas Alice Yeni Verawati Wote; Jefrey Oxianus Sabarua
KAMBOTI: Jurnal Sosial dan Humaniora Vol. 1 No. 1 (2020): KAMBOTI Oktober 2020
Publisher : LLDIKTI WIlayah XII Ambon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (765.176 KB) | DOI: 10.51135/kambotivol1iss1pp1-12

Abstract

Proses pembelajaran harus terus dilakukan dengan upaya-upaya untuk memenuhi standar pelayanan pendidikan. Dalam upaya yang dilakukan, ada beberapa hal yang masih menjadi kendala diantaranya terkait kualitas pembelajaran yang harus menjadi prinsip dasar pendidikan. Indikasi rendahnya kualitas pembelajaran dikelas sangat dipengaruhi oleh kurangnya kesiapan guru. Tujuan dari penelitian ini pada prinsipnya adalah untuk mengidentifikasi gambaran kesiapan guru dalam melaksanakan pembelajaran di kelas; dan mendesain rancangan kesiapan guru dalam menciptakan pembelajaran yang optimal di kelas. Jenis penelitian ini adalah kualitatif deskriptif. Sumber data penelitian ini ialah 5 orang guru, tempat kegiatan pembelajaran dan teks (dokumen). Teknik pengumpulan data menggunakan quesioner, wawancara, observasi dan pengumpulan dokumen pendukung. Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis interaktif. Hasil analisis menunjukan bahwa gambaran kesiapan guru dalam melaksanakan pembelajaran kelas di SD GMIH Lina Ino yaitu ke lima responden telah memenuhi kompetensi dari aspek kepribadian. Sedangkan, aspek perangkat pembelajaran dan pengelolaan kelas masih dalam kondisi cukup mendekati kurang, termasuk kondisi ruang kelas yang kurang terpenuhi fasilitasnya dalam mendukung pelaksanaan proses pembelajaran. Desain rancangan kesiapan guru dalam menciptakan pembelajaran yang optimal di SD GMIH Lina Ino yaitu dengan mengoptimalisasi pada 2 aspek yang meliputi, Perangkat Pembelajaran dan Pengelolaan Kelas; dan faktor pendukung (kondisi ruang kelas), mengingat kelima responden memiliki kekurangan terbesar pada kemampuan mengelola kelas. Selain itu, perangkat pembelajaran juga merupakan indikator yang masih lemah serta indikator kondisi ruang kelas.
Memutus Kuasa Postkolonial di Indonesia dalam Perspektif Filsafat Sejarah Kritis Syahrul Kirom
KAMBOTI: Jurnal Sosial dan Humaniora Vol. 1 No. 1 (2020): KAMBOTI Oktober 2020
Publisher : LLDIKTI WIlayah XII Ambon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (609.599 KB) | DOI: 10.51135/kambotivol1iss1pp13-20

Abstract

Sejarah bangsa Indonesia tidak bisa dilepaskan dari masa lalu yang penuh perjuangan. Perlawanan dengan kolonialisme selama 350 tahun itu waktu yang sangat lama sekali. Dampak peperangan dengan Belanda menyimpan banyak warisan kolonial dari kerja rodi, romusa dan pajak serta budaya korupsi pun muncul, pajak merupakan warisan pikiran kerja budaya belanda. Tulisan paper ini menggunakan pendekatan filsafat sejarah kritis. Metode yang digunakan adalah deskriptis- analitis. Penjajahan fisik dan peperangan pada saat merebut kemerdekaan sudah tidak tepat lagi dilakukaan pada saat ini. Pada era sekarang ini kolonialisme ini bentuknya macam-macam ada melalui kebijakan kebijakan dan bahkan jual beli aset-aset negara dan politik ekonomi luar negeri yang berdampak pada kemiskinan dan pengangguran serta penderitaan rakyat Indonesia. Dengan demikian, postkolonial yang terjadi pasca reformasi dan di era millenial ini perlu mendapatka perhatian khusus, upaya memutus mata rantai postkolonial, para pemangku kebijakan dan para birokrat bangsa Indonesia ini juga perlu belajar dari sejarah (history) masa lalu untuk mengatasi persoalan kebangsaan pada masa kini dan untuk menatap masa depan yang lebih baik. Perlu ada upaya membangun kesadaran yang sangat tinggi pada pemangku kebijakan, membangun semangat nasionalisme mencinta ibu pertiwi, mencintai aset aset negara untuk dikembalikan pada kemakmuran seluruh rakyat Indonesia.
Perbandingan Perkembangan Koperasi di Provinsi Maluku dan Maluku Utara: (Suatu Kajian Pengembangan Koperasi) John Fery Sonoto
KAMBOTI: Jurnal Sosial dan Humaniora Vol. 1 No. 1 (2020): KAMBOTI Oktober 2020
Publisher : LLDIKTI WIlayah XII Ambon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1073.918 KB) | DOI: 10.51135/kambotivol1iss1pp21-31

Abstract

Terbatasnya sumberdaya pegurus dan tim manajemen koperasi yang berkualitas menjadi salah satu indikator ketidakberkelanjutan kelembagaan koperasi. Kolaborasi pengurus dan tim manajemen memberikan dampak postif dalam mengelola data lapangan sebagai strategi pencapaian visi koperasi. Manajemen data yang baik akan sangat berkontribusi secara substanisal bagi keberlanjutan pengetahuan dan keterampilan manajemen dalam menentukan langkah strateginya. Penelitian ini bertujuan membandingan data kelembagaan, keanggotaan dan modal sendiri untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang membantu proses koperasi berkembang dengan baik di ProvinsiMaluku dan Maluku Utara. Metodologi penelitian ini adalah studi litertur dan studi lapangan. Peneliti melakukan analisis perbandingan terhadap indikator potensial seperti kelembagaan koperasi aktif, keanggotaan, dan modal sendiri koperasi di ProvinsiMaluku dan Maluku Utara, menggunakan data time series tahun yakni 2016-2019. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tren koperasi aktif tidak berpengaruh terhadap tren keanggotaan; tren keanggotaan berpengaruh terhadap tren modal sendiri; potensi pengembangan koperasi di ProvinsiMaluku dan Maluku Utara menunjukkan tren positif. Peneliti belum menggunakan indikator potensial lain seperti modal yang bersumber dari pihak ketiga, volume usaha dan surplus hasil usaha. Kontribusi penelitian ini terhadap disiplin ilmu manajemen keuangan sebagai bahan ajar, bagi dewan pengawas, dewan pengurus maupun karyawan administrasi koperasi sebagai panduan teknis yang sederhana dalam mengelola data.
Pelestarian Warisan Sejarah Melalui Sinergi Antar-Stakeholder dan Digitalisasi Warisan Sebagai Model Pengembangan Pariwisata Banda Naira Muhammad Farid
KAMBOTI: Jurnal Sosial dan Humaniora Vol. 1 No. 1 (2020): KAMBOTI Oktober 2020
Publisher : LLDIKTI WIlayah XII Ambon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (973.181 KB) | DOI: 10.51135/kambotivol1iss1pp44-58

Abstract

Banda Naira merupakan ibukota Kecamatan di Provinsi Maluku Tengah yang memiliki banyak bangunan kolonial, seperti pemukiman penduduk, kuil kuno, gereja tua, masjid kuno, istana mini, dan benteng pertahanan. Namun, penelitian terbaru menunjukkan problem adanya perbedaan persepsi di antara komunitas masyarakat, pemerintah, and swasta dalam upaya melestarikan warisan sejarah Banda, sehingga program-program pembangunan Banda sebagai destinasi pariwisata cenderung mengabaikan aspek historis nya yang berisiko mengancam kelestarian warisan kepulauan Banda itu sendiri. Penelitian ini bertujuan untuk menunjukkan beberapa model pelestarian warisan sejarah Banda Naira, dengan melibatkan metode wawancara langsung melalui analisis kualitatif. Terdapat dua metode pengembangan warisan sejarah yang diajukan; pertama, “pelestarian kolaboratif”, atau pelestarian yang difokuskan pada peran para pemangku kepentingan, yaitu; Dispar (dinas pariwisata) propinsi Maluku dan Kabupaten Maluku Tengah, warga Banda, sejarawan, dan wisatawan. Kedua, metode “digitalisasi warisan”, yaitu pelestarian dengan melibatkan arkeolog, sejarawan, ahli IT, dan masyarakat sekitar berbasis teknologi informasi website yang bersifat interaktif untuk secara bersama-sama berkontribusi ikut melestarikan warisan sejarah kolonial di Banda Naira. Dua metode pelestarian ini penting karena saling melengkapi kelemahan masing-masing, dan lebih tepat untuk pengembangan pariwisata di kepulauan Banda Naira sebagai destinasi wisata sejarah.
Yodo Rajalangi dan Perkembangan Bahasa Melayu di Tavaeli Palu Haliadi Sadi
KAMBOTI: Jurnal Sosial dan Humaniora Vol. 1 No. 1 (2020): KAMBOTI Oktober 2020
Publisher : LLDIKTI WIlayah XII Ambon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (778.778 KB) | DOI: 10.51135/kambotivol1iss1pp59-66

Abstract

Penggunaan bahasa Melayu di Tavaeli Palu diperkenalkan oleh seorang ulama yang bernama Yodo Rajalangi. Namun, sebelumnya ada seorang tokoh ulama yang bernama Pue Bulangisi telah juga mengenalkan bahasa Arab Melayu. Kedua tokoh ulama ini berasal dari Mandar. Keturunan Orang Mandar di Sulawesi Tengah yang mengenalkan aksara arab melayu dan Bahasa melayu bagi Masyarakat Tavaeli Palu Sulawesi Tengah. Pue Bulangisi menjadi peletak dasar bacaan Al Quran dan kitab-kitab Arab Melayu di Tavaeli Palu Sulawesi Tengah pada masa Raja Daesalemba (1605-1667). Sementara ulama Yodo Rajalangi adalah peletak dasar penggunaan aksara Melayu atau Bahasa Melayu di Tavaeli Palu Sulawesi Tengah pada masa Raja Yangge Bodu (1800-1900). Namun, tulisan ini merekomendasikan untuk dilakukan penelitian lanjutan mengenai awal mula penggunaan bahasa Melayu di Sulawesi Tengah secara umum.
Alternatif dan Mekanisme Pengobatan Penyakit yang Disebabkan Topeule pada Etnis Kaili Rai di Desa Silanga Hendra Hendra; Helnanur Helnanur
KAMBOTI: Jurnal Sosial dan Humaniora Vol. 1 No. 1 (2020): KAMBOTI Oktober 2020
Publisher : LLDIKTI WIlayah XII Ambon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (713.871 KB) | DOI: 10.51135/kambotivol1iss1pp67-74

Abstract

Metode pengobatan berkembang sesuai dengan dunia pemikiran dan kebudayaan manusia. Masa awal metode pengobatan tradisional sangat dipengaruhi oleh kepercayaan terhadap dunia nonmaterial. Periode pengobatan modern mengeliminasi kepercayaan itu dan lebih menawarkan pemahaman tentang kesehatan yang bisa diterima logika. Metode pengobatan tradisional tidak sepenuhnya hilang di masa modern ini. Eksistensinya masih bisa ditemukan di tengah-tengah masyarakat pedesaan yang pemikiranya terekontruksi dan terisolasi oleh kepercayaan tradisional. Pemikiran mengenai hal yang berkenaan dengan kesehatan dan penyakit yang berasal dari ilmu gaib ini yang kemudian menjadi tolak ukur bagi mereka untuk memilih pengobatan dengan ilmu gaib pula dalam hal ini dukun. hal ini kemudian juga menjadi permasalahan besar yang dihadi oleh masyarakat di Desa Silanga dimana akibat adanya kepercayaan mengenai ilmu gaib hitam yang dimiliki oleh manusia untuk menyakiti manusia yang lain yang dalam Bahasa Etnik Kaili Rai mereka sebut sebagai topeule. Kemudian melatar belakangi masyarakat memilih dukun (sando) dalam proses pengobatan penyakitnya. Hasilnya dari penelitian ini menunjukan bahwasanya praktik-praktik pengobatan supranatural masih hidup di tengah-tengah masyarakat Desa Silanga dan masih dipercayai oleh masyarakat penggunanya.
Pola Kalimat Tunggal Murid TK di Kecamatan Namlea Kabupaten Buru: Analisis Trasformasi Generatif Taufik S; Nur Fadhilah Amir
KAMBOTI: Jurnal Sosial dan Humaniora Vol. 1 No. 1 (2020): KAMBOTI Oktober 2020
Publisher : LLDIKTI WIlayah XII Ambon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (700.045 KB) | DOI: 10.51135/kambotivol1iss1pp75-84

Abstract

Bahasa anak memiliki pola atau kaidah yang unik. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pola kalimat tunggal murid TK di Kecamatan Namlea dengan pendekatan Tatabahasa Transformasi (TTG) yang dipelopori oleh Noam Chomsky. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada dua pola struktur frasa pada bahasa murid TK, yaitu yaitu FN + FV dan FN + FA. Selanjutnya, bentuk kalimat tunggal murid TK dapat dilihat dari dua jenis transformasi, yaitu tranformasi negatif dan pasif. Kedua jenis transformasi ini memiliki struktur lahir dan batin. Dari kedua struktur tersebut menghasilkan pola trasformasi yang berbeda. Untuk trasformasi negatif pada struktur lahir memiliki pola K ------> Neg + FN[Su] + FV + FN[Ob]. Pola ini akan berubah ketika bertransformasi negatif menjadi K ------> Neg + FN[Su] + FV + FN[Ob]. Berikutnya struktur lahir pada tranformasi pasif memiliki pola K -----> FN[Su] + FV + FN[Ob]. Pola ini akan berubah ketika bertransformasi pasif menjadi K -----> FN + FN[Su] + FV. Berdasarkan hasil penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa bahasa anak TK di Kecamatan Namlea telah memiliki pola sesuai dengan perkembagan bahasanya..
Rethinking Sustainable Development Goals (SDGs) among Karen “Longneck” Women Hill Tribe in Northern Thailand Maya Dania
KAMBOTI: Jurnal Sosial dan Humaniora Vol. 1 No. 1 (2020): KAMBOTI Oktober 2020
Publisher : LLDIKTI WIlayah XII Ambon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (853.319 KB) | DOI: 10.51135/kambotivol1iss1pp85-95

Abstract

Suku Karen, yang berasal dari cabang kelompok etnis Kayan Burma, kini menjadi bagian terbesar dari populasi etnis dataran tinggi Thailand. Suku tersebut telah bermigrasi ke seluruh perbatasan pegunungan Thailand-Myanmar, sebagai dampak dari konflik bersenjata antara nasionalis Karen dan pemerintah Burma sejak 1950-an dan ketika proses demokrasi tersendat di Myanmar. Dalam dua dekade terakhir, jumlah orang Karen yang bermigrasi ke Chiang Rai telah meningkat karena industri baru pariwisata suku di provinsi tersebut. Namun bagi masyarakat Thailand, masyarakat suku pegunungan masih dianggap makhluk asing, namun mau tak mau, keberadaan mereka harus diintegrasikan ke dalam masyarakat Thailand. Oleh karena itu, pemerintah Thailand mengeluarkan kartu identitas khusus untuk suku pegunungan yang mengidentifikasi mereka sebagai orang dari etnis minoritas, namun bukan warga negara Thailand. Saat ini ada tiga kategori untuk mengakui orang suku pegunungan di Thailand berdasarkan resolusi Kabinet dan undang-undang yang disahkan untuk mencerminkan tingkat penerimaan negara atas status kewarganegaraan. Namun, kebijakan ini membawa makna yang kontradiktif, terutama dalam hal hak kewarganegaraan dan pemenuhan SDGs bagi suku pegunungan. Penelitian ini berfokus pada perempuan Karen "leher panjang" yang tinggal di tambon Nanglae, Amphoe Mueang Chiang Rai, bernama Kayan Lahwi, atau Padaung, sub-kelompok dari Karen Merah. Tujuan utama penelitian ini adalah untuk secara khusus melihat dampak undang-undang kewarganegaraan Thailand terhadap keberlanjutan sosial-ekonomi perempuan Padaung Karen yang tinggal di tambon Nanglae, Amphoe Mueang, Chiang Rai, saat ini. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan menggunakan data literatur, wawancara, dan observasi partisipan untuk mengumpulkan informasi. Hasil penelitian mengungkap masalah yang masih menjadi tantangan bagi perempuan suku Padaung Karen di Chiang Rai untuk mencapai target pembangunan keberlanjutan (SDG) dalam pendapatan (SDG 1), ketahanan pangan (SDG 2), kesehatan (SDG 3), dan pendidikan (SDG 4) bagi komunitas mereka.
Pelanggaran Hukum dalam Tindakan Vandalisme di Ruang Cyberspace Fajar Rachmad Dwi Miarsa; Ahmad Heru Romadhon
KAMBOTI: Jurnal Sosial dan Humaniora Vol. 1 No. 1 (2020): KAMBOTI Oktober 2020
Publisher : LLDIKTI WIlayah XII Ambon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1019.602 KB) | DOI: 10.51135/kambotivol1iss1pp32-43

Abstract

Penelitian ini mempunyai tujuan khusus dalam memberikan gambaran dan informasi mengenai pelanggaran kejahatan di dalam dunia maya, dewasa ini, berbagai macam tujuan dan motif yang dilakukan oleh sekelompok oknum atau orang tidak bertanggung jawab yang kemudian dengan sengaja membuat keributan dengan keahlian khusus yang dimilikinya, sebagai dampak adanya dari pelanggaran kejahatan tersebut berimplikasi pada sebuah ancaman secara global ke seluruh dunia, khususnya kepada orang perorangan, badan hukum, dan instansi pemerintah. Penelitian ini menggunakan metode yuridis normatif, yaitu, penelitian yang menitik beratkan pada studi literatur seperti, buku, karya ilmiah/jurnal, perundang-undangan dan bahan hukum lainya yang mendukung dalam peneltian ini kemudian diimplikasikan dalam studi kasus yang terjadi didalam dunia maya. Sejauh ini dampak atau implikasi adanya pelanggaran kejahatan didalam dunia maya tidak hanya menyesatkan bagi pembaca informasi elektronik, tetapi juga mengancam kedaulatan nasional dan lambatnya pertumbuhan ekonomi. Kejahatan didalam dunia maya yang tidak mengenal ruang dan waktu, apabila tidak segera disiapkan payung hukum dalam menegakan hukum dan tercapinya keadilan bagi masyarakat, hal itu berpotensi semakin meningkatnya tingkat pelanggaran kejahatan yang sudah mulai masuk pada era Revolusi Industri 4.0 dan akan bertransformasi di era 5.0 yang mengedepankan sisi digital sebagai alat komunikasi teknologi yang semakin berbahaya bagi generasi muda yang akan datang, jika tidak segera diantisipasi oleh regulasi sebuah sistem hukum yang lebih memadahi dan lebih dinamis. Meskipun saat ini Indonesia sudah memiliki UU ITE No. 11/2008 dan sebagian telah diperbaruhi dengan keluarnya UU No. 16/2016 tetapi hal itu masih belum cukup dalam menghadapi arus global lintas negara.
Analisis Framing: Pemberitaan Kampanye Tiga Pasangan Calon Pilkada Maluku Periode Tahun 2018-2023 pada INews TV Ambon Demsy Wattimena; Rido Latuheru
KAMBOTI: Jurnal Sosial dan Humaniora Vol. 2 No. 1 (2021): KAMBOTI Oktober 2021
Publisher : LLDIKTI WIlayah XII Ambon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (687.986 KB) | DOI: 10.51135/kambotivol2iss1pp16-25

Abstract

Pilkada is a crucial activity to determine the appropriate regional leadership in carrying out the important task of leading, advancing, and making the region prosperous. To get votes from the people, a campaign is needed as an action to promote or approach pairs of candidates to attract support. This campaign is candidate-oriented, generally motivated by a desire for political gain. A campaign is a series of well-planned communication activities, which have the goal of achieving a certain effect on a large number of audiences which is carried out continuously at a certain time. The Pilkada campaign is seen as a place for the political communication process to take place, which is very high in intensity. In the current Pilkada situation in Maluku, the current form of political campaigning has begun to be felt long before the candidate pairing period, even before Pilkada participants register their names with the General Election Commission (KPU). In the process of this campaign, the mass media plays an important role as a means of conveying information, both print and electronic. In general, the mass media has various functions for its audiences, namely as a provider of information, a giver of interpretation that helps the audience interpret information, cultural transmission, and the expression of values ​​or symbols. Therefore, the mass media should be a means of transforming truth values ​​so that people can see them as they are. This type of research is descriptive qualitative writing, the data analysis technique used by the author in this study is framing analysis developed by Robert Entman.   Pilkada merupakan kegiatan yang krusial untuk menentukan pimpinan daerah yang pantas dalam mengemban tugas penting untuk memimpin, memajukan, dan mensejahterakan daerahnya. Untuk mendapatkan suara dari rakyat maka kampanye diperlukan sebagai aksi mempromosikan atau melakukan pendekatan pasangan calon untuk menarik dukungan. Kampanye ini berorientasi pada kandidat, umumnya dimotivasi karena hasrat untuk kepentingan politik. Kampanye merupakan rangkaian kegiatan komunikasi yang terencana, memiliki tujuan mencapai efek tertentu pada sejumlah besar khalayak yang dilakukan  secara berkelanjutan pada kurun waktu tertentu. Kampanye Pilkada dianggap sebagai ajang berlangsungnya proses komunikasi politik, yang sangat tinggi intensitasnya. Pada situasi Pilkada di Maluku saat ini bentuk kampanye politik pun sudah mulai dirasakan jauh sebelum masa penetapan pasangan calon, bahkan sebelum peserta Pilkada mendaftarkan nama ke Komisi Pemilihan Umum (KPU). Dalam proses kampanye ini, media massa memegang peranan penting sebagai sarana penyampaian informasi, baik itu cetak maupun elektronik. Secara umum media massa memiliki berbagai fungsi pada khalayaknya yaitu sebagai pemberi informasi, pemberi interpretasi yang membantu khalayak dalam memaknai informasi, transmisi budaya, dan ekspresi nilai-nilai atau symbol. Oleh karena itu media massa seharusnya menjadi sarana transformasi nilai-nilai kebenaran agar masyarakat dapat melihat secara apa adanya. Jenis penelitian ini adalah penulisan kualitatif deskriptif, teknik analisa data yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah analisis framing yang dikembangkan oleh Robert Entman.

Page 1 of 3 | Total Record : 29