cover
Contact Name
-
Contact Email
ijsp@usm.ac.id
Phone
+6224-6702757
Journal Mail Official
ijsp@usm.ac.id
Editorial Address
Gedung A Prodi Perencanaan Wilayah dan Kota, Fakultas Teknik, Universitas Semarang, Jalan Soekarno-Hatta, Tlogosari, Semarang, Jawa Tengah, Indonesia
Location
Kota semarang,
Jawa tengah
INDONESIA
Indonesian Journal of Spatial Planning
Published by Universitas Semarang
ISSN : -     EISSN : 27230619     DOI : http://dx.doi.org/10.26623/ijsp
Core Subject : Engineering,
Indonesian Journal of Spatial Planning publishes research articles, the best practices and policies of spatial planning in national and international stage
Articles 6 Documents
Search results for , issue "Vol 4, No 1 (2023): VOLUME 4 NOMOR 1 MARET 2023" : 6 Documents clear
ANALISIS TRANSFORMASI SPASIAL DI WILAYAH URBAN FRINGE KOTA SURAKARTA Muhammad Rizal Fernandita Pamungkas; Anindya Putri Tamara
Indonesian Journal of Spatial Planning Vol 4, No 1 (2023): VOLUME 4 NOMOR 1 MARET 2023
Publisher : Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota, Fakultas Teknik, Universitas Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26623/ijsp.v4i1.6729

Abstract

Perubahan guna lahan merupakan fenomena yang terjadi akibat dari perkembangan kota yang sangat cepat. Wilayah yang mengalami perubahan guna lahan akibat dari perkembangan kota yakni wilayah pinggiran kota (urban fringe). Kota Surakarta sebagai salah satu pusat aktivitas utama di Provinsi Jawa Tengah mengalami perkembangan kota yang signifikan. Terjadinya perubahan guna lahan di wilayah urban fringe Kota Surakarta memberikan dampak secara struktur keruangan perkotaan Surakarta yakni meningkatnya alih fungsi lahan pertanian menjadi lahan terbangun. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui transformasi spasial di wilayah urban fringe Kota Surakarta. Penelitian ini menggunakan metode penginderaan jauh berdasarkan citra satelit landsat 8 OLI dengan dzetzaka tools dan klasifikasi random forest. Hasil dari penelitian ini menunjukkan dalam jangka waktu 5 tahun (2013-2018) terjadi peningkatan luasan sebesar 3.284 ha lahan terbangun dan hilangnya lahan pertanian seluas 4.004 ha. Proyeksi terhadap data luasan lahan terbangun pada tahun 2013-2018 dapat menunjukkan bahwa pada tahun 2023 diprediksi akan terjadi peningkatan lahan terbangun sebesar 720 ha. Faktor aksesibilitas mempengaruhi transformasi spasial di wilayah urban fringe Kota Surakarta. Perubahan guna lahan paling signifikan terjadi di wilayah sekitar jaringan jalan utama.
KAJIAN KUALITAS DAN TINGKAT PELAYANAN JALUR PEJALAN KAKI (STUDI KASUS : KORIDOR JALAN IMAM BONJOL SEMARANG) Alfrian Syaiful Annasa; Andarina Aji Pamurti
Indonesian Journal of Spatial Planning Vol 4, No 1 (2023): VOLUME 4 NOMOR 1 MARET 2023
Publisher : Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota, Fakultas Teknik, Universitas Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26623/ijsp.v4i1.6753

Abstract

Jalur pedestrian yang nyaman merupakan salah satu bentuk pelayanan untuk pejalan kaki sehingga kenyamanan pada jalur pedestrian menjadi lebih diutamakan atau menjadi tujuan utama. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kualitas dan tingkat pelayanan jalur pejalan kaki pada koridor jalur pejalan kaki Jalan Imam Bonjol Semarang. Penelitian ini berdasarkan permasalahan eksisting koridor jalur pejalan kaki Jalan Imam Bonjol Semarang yaitu masih terdapat perkerasan jalur pejalan kaki yang mengalami kerusakan, terjadinya transfer fungsi jalur pejalan kaki dan penyempitan ruang pejalan kaki. Penelitian ini menggunakan pendekatan Pedestrian Enviromental Quality Index (PEQI, 2008) untuk mengetahui kualitas persimpangan dan kualitas ruas jalan. Sedangkan untuk mengetahui tingkat pelayanan jalur pejaan kaki menggunakan metode High Capacity Manual (HCM 2000) yang mengutamakan arus pejalan kaki, kecepatan pejalan kaki  dan kepadatan pejalan kaki. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif deskriptif. Hasil penelitian ini kualitas persimpangan zona 1 masuk kelas IV skor 57,980 (kualitas pejalan kaki dasar), zona 2 masuk kelas V skor 19,326 (lingkungan pejalan kaki yang tidak cocok untuk pejalan kaki) dan zona 3 masuk kelas V skor 19,327 (lingkungan pejalan kaki yang tidak cocok untuk pejalan kaki) . Untuk kualitas ruas pejalan kaki zona 1 masuk dalam kelas III skor 40,378 (kualitas pejalan kaki dasar), zona 2 masuk kelas IV skor 28,075 (kualitas pejalan kaki yang buruk) dan zona 3 masuk kelas IV skor 28,075 (kualitas pejalan kaki yang buruk). Untuk tingkat pelayanan jalur pejalan kaki berdasarkan arus pejalan kaki, kecepatan pejalan kaki dan kepadatan pejalan kaki berdasarkan HCM 2000 masuk dalam kategori A yaitu pejalan kaki bergerak dijalur yang digunakan tanpa dipengaruhi pejalan kaki lainnya, bebas menentukan kecepatan berjalan dan konflik antar pejalan kaki tidak mungkin terjadi.
PENYUSUNAN PETA INFORMASI BIDANG TANAH PAJAK BUMI DAN BANGUNAN PERDESAAN-PERKOTAAN (PBB-P2) DENGAN PEMETAAN PARTISIPATIF Mrabawani Insan Rendra
Indonesian Journal of Spatial Planning Vol 4, No 1 (2023): VOLUME 4 NOMOR 1 MARET 2023
Publisher : Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota, Fakultas Teknik, Universitas Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26623/ijsp.v4i1.6754

Abstract

Peta Informasi Bidang Tanah (PIBT) merupakan salah satu strategi dalam mengoptimalkan Pajak Bumi dan Bangunan Pedesaan Perkotaan (PBB-P2). Adanya perubahan bidang tanah setiap tahunnya, diperlukan monitoring objek dan subjek PBB-P2. Selain itu kurangnya pemehaman terkait dengan administrasi pertanahan dalam lingkup desa, seringkali timbul konflik kepemilikan lahan diantaranya batas bidang. Tujuan penelitian ini yaitu menyusun Peta Informasi Bidang Tanah untuk mengoptimalkan pendapatan PBB-P2. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu Pemetaan Partisipasif yang melibatkan masyarakat dan pemerintah desa. Hasil menunjukkan bahwa pemetaan partisipatif sangat efektif digunakan untuk penyusunan PIBT, masyarakat dan pemerintah desa mempercepat proses identifikasi data dan informasi bidang tanah. Jumlah wajib pajak paling banyak terdapat pada blok 2 dengan jumlah 269, kemudian blok 4 dengan jumlah wajib pajak 233. Meskipun demikian, ada beberapa bidang yang mengalami perubahan adanya perkembangan dan permukiman. Pemerintah diharapkan melaksanakan monitoring secara berkala untuk mengoptimalkan pendapatan PBB-P2.
PREDIKSI ARAH PERUBAHAN LAHAN KAWASAN PERKOTAAN GARUT 2013-2031 Farishi Syahibal; Tia Adelia Suryani
Indonesian Journal of Spatial Planning Vol 4, No 1 (2023): VOLUME 4 NOMOR 1 MARET 2023
Publisher : Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota, Fakultas Teknik, Universitas Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26623/ijsp.v4i1.6775

Abstract

Salah satu kawasan yang memiliki perkembangan yang cukup tinggi berada di kawasan perkotaan garut yang terdiri dari Kecamatan Tarogong Kidul, Tarogong Kaler, Garut Kota, Banyuresmi, dan Karangpawitan. Terlihat dari perkembangan-perkembangan pembangunan perumahan di kecamatan tarogong Kidul, Tarogong Kaler, Garut Kota dan Kecamatan Karangpawitan. Jumlah penduduk kawasan perkotaan garut juga mengalami peningkatan dari tahun 2014-2018. Kawasan perkotaan Garut ditetapkan sebagai kawasan strategis Kabupaten yang memiliki nilai strategis ekonomi yang berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi kabupaten. Hal ini dikarenakan kawasan perkotaan garut ditetapkan sebagai pusat pelayanan lokal serta memiliki konsentrasi penduduk yang tinggi. Berdasarkan hal tersebut diperlukan prediksi arah perubahan penggunaan lahan melalui pemodelan landuseChange Modeler. Hasilnya berupa peta prediksi arah perubahan lahan, sehingga penggunaan lahan dapat dievaluasi untuk menghindari dampak-dampak negatif yang terjadi,sehingga perubahan dapat dipantau dan diarahkan.Penelitian ini menggunakan pendekatan analisis spasialdengan bantuan perangkat lunak Idrisi Terset. Kawasan Perkotaan Garut mengalami perubahan penggunaan lahan pada kurun tahun 2013-2021. Perubahan tersebut berupa perubahan penggunaan lahan dari pertanian, area hutan, dan tanah terbuka menjadi permukiman. Berdasarkan hasil prediksi, Kawasan Perkotaan Garut masih memiliki lahan non-terbangun yang cukup luas di tahun 2031 yaitu sebesar 51.2 Km² (67.4%). Perkembangan penggunaan lahan perkumukiman di Kawasan Perkotaan Garut di tahun 2013-2031 mengarah ke utara pada Kecamatan Tarogong Kalerdan selatan pada Kecamatan Garut Kota akibat adanya persebaran jalan. Tetapi jika ditinjau melalui kerawanan bencana, daerah selatan merupakan daerah rawan bencana gerakan tanah dan gempa bumi. Sedangkan pada daerah utara merupakan lereng gunung Guntur, sehingga morfologi cenderung terjal dan berbukit dan memiliki potensi terkena bencana gunung api. Maka dari itu diperlukannya tindakan atau skenario pencegahan jika terjadi bencana berupa upayapengurangan risiko bencana.  
DAMPAK KEGIATAN KOMERSIAL TERHADAP TINGKAT PELAYANAN JALAN AHMAD YANI KOTA SUKABUMI Achmad Fauzan Iscahyono; Yustira Yulindar
Indonesian Journal of Spatial Planning Vol 4, No 1 (2023): VOLUME 4 NOMOR 1 MARET 2023
Publisher : Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota, Fakultas Teknik, Universitas Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26623/ijsp.v4i1.6709

Abstract

Pertumbuhan kendaraan di Kota Sukabumi dari tahun ke tahun selalu mengalami peningkatan, sedangkan kapasitas jalan yang tersedia tidak berubah atau tidak berkembang. Oleh karena itu, sering terjadi kemacetan di beberapa ruas jalan, terutama pada jalan yang berada pada pusat aktivitas perekonomian. Hampir setiap hari, kondisi Jalan Ahmad Yani terjadi kemacetan. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dampak lalu lintas yang ditimbulkan oleh kegiatan komersial di Jalan Ahmad Yani, Kota Sukabumi, sehingga akan diketahui tingkat pelayanan jalan pada ruas jalan tersebut. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis kuantitatif dengan melakukan analisis kondisi lalu lintas yang berpedoman pada Pedoman Kapasitas Jalan Indonesia 2014 (PKJI), analisis tingkat pelayanan jalan yang berpedoman pada Peraturan Menteri Perhubungan No. KM 14 Tahun 2006, dan melakukan perbandingan kondisi saat ini dengan asumsi tanpa adanya dampak kegiatan komersial di Jalan Ahmad Yani Kota Sukabumi. Hasil dari penelitian ini adalah nilai VCR Jalan Ahmad Yani mencapa 0,9 serta memiliki tingkat pelayanan jalan dengan nilai E atau dapat dikatakan arus tidak stabil, terhambat dengan tundaan yang tidak dapat ditolerir. Selain itu, berdasarkan hasil proyeksi menggunakan analisis do-nothing, diketahui bahwa diproyeksikan jumlah kendaraan yang terus meningkat setiap 5 tahunselama 20 tahun yang akan mendatang
IDENTIFIKASI KAWASAN STRATEGIS KECAMATAN TUNTANG KABUPATEN SEMARANG Imam Rofii; Agnesia Putri K
Indonesian Journal of Spatial Planning Vol 4, No 1 (2023): VOLUME 4 NOMOR 1 MARET 2023
Publisher : Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota, Fakultas Teknik, Universitas Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26623/ijsp.v4i1.6814

Abstract

Dalam Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 16 Tahun 2019 Tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 6 Tahun 2010 Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Jawa Tengah Tahun 2009-2029, Kabupaten Semarang juga terdapat kawasan yang berfungsi PKN Kedung Sepur yaitu yang melayani Kota Semarang Kawasan Perkotaan Ungaran dan Kawasan Strategis Ekonomi Ungaran-Bawen. Selain itu juga terdapat Kawasan Industri Strategis Provinsi di Kabupaten Ungaran berupa Kawasan Peruntukan Industri. Peraturan Daerah Kabupaten Semarang Nomor 9 Tahun 2011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Semarang mengamanatkan adanya fungsi kawasan strategis ekonomi yang salah satu perwujudannya adalah dengan menyusun rencana terperinci kawasan untuk dijadikan dasar dan pedoman dalam pengembangan kawasan strategis tersebut. Melihat perencanaan spasial untuk Kabupaten Semarang yang didasarkan pada rencana tata ruang baik nasional, provinsi maupun kabupaten maka perlu ada konsep yang lebih detail untuk dapat mengimplementasikan amanat peraturan tersebut sebagai bagian dari rencana pembangunan di kabupaten yang harus berpedoman pada dokumen perencanaan yang telah ditetapkan. Pengembangan kawasan strategis ekonomi Kabupaten Semarang untuk Kecamatan Tuntang diharapkan menjadi bagian dari implementasi prioritas pembangunan yang tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) untuk terus mengoptimalkan peran wilayah perbatasan dan pinggiran dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi wilayah dan kesejahteraan masyarakat secara umum.

Page 1 of 1 | Total Record : 6