cover
Contact Name
Heri Setiawan
Contact Email
heri.setiawan@iain-palangkaraya.ac.id
Phone
+6285249219086
Journal Mail Official
syams@iain-palangkaraya.ac.id
Editorial Address
Jl. G. Obos Kompleks Islamic Centre Kota Palangka Raya Provinsi Kalimantan Tengah
Location
Kota palangkaraya,
Kalimantan tengah
INDONESIA
Syams: Jurnal Kajian Keislaman
ISSN : 27471152     EISSN : 27750523     DOI : -
Syams: Jurnal Studi Keislaman promotes multidisciplinary approaches to Islam and focuses on seven main topics; (1) the Qur’an and hadith, (2) Da’wah/Communication/Media, (3) Psychology/Counseling, (4) Theology (Kalam), (5) Philosophy, (6) Mysticism (Tasawwuf), and (7) Islamic History/Culture. All submitted papers are subject to double-blind review process.
Articles 10 Documents
Search results for , issue "Vol 2, No 2 (2021): Syams: Jurnal Kajian Keislaman" : 10 Documents clear
Transformasi Gerakan Sosial Dinasti Syafawiyah di Persia, 1301-1629 Fatihatur Rizqiah; Fimeir Liadi; Muhammad Husni
Syams Vol 2, No 2 (2021): Syams: Jurnal Kajian Keislaman
Publisher : Syams: Jurnal Kajian Keislaman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (267.993 KB)

Abstract

Dinasti Syafawiyah berawal dari gerakan tarekat yang didirikan oleh Shafi al-Din. (1252-1334). Setelah menjadi sebuah sistem kerajaan  yang di didirikan oleh Ismail  yang berhasil memperluas wilayah hingga menguasai seluruh Persia  bagian timur, dan  meraih masa kejayaan dan kemajuan dari berbagai aspek pada masa syah Abbas. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan bagaimana asal usul Tarekat Syafawiyah yang berawal dari gerakan keagamaan sehingga berubah menjadi gerakan politik-keagamaan serta mengetahui bagaimana bentuk gerakan yang di lakukan oleh kepepimipinan khalifah Syafawiyah. Gerakan tarekat syafawiyah yang diawali dengan tujuan untuk membangun kesalehan bagi para pengikutnya dan melawan para ahli bid’ah, tetapi seiring berjalannya waktu tarekat ini berubah ke gerakan sosial yang berusaha mencari kesalahan para penguasa yang hidup dalam kemewahan dan jauh dari kesalehan seperti yang dilakuan dinasti umayah dan abbasiyah, selain itu kondisi sosial-politik di Persia dan doktrin Syiah yang memotivasi kaum tarekat Syafawiyah sehingga  mendorong  peralihan gerakan keagamaan  tarekat Syafawiyah menjadi gerakan politik keagamaan dengan ajaran Mahadisme dan Imamah dalam Syiah untuk melangsungkan keinginan kekuasaan dan impian politik mereka, sehingga gerakan politik keagamaan menghasilkan pengaruh yang cukup luas di Persia dan puncak kejayaan berhasil membentuk pasukan Qizilbash serta mendirikan dinasti Syafawiyah di Persia dari tahun 1501-1736 M. dan setelah berdirinya Republik Islam Iran tahun 1979 Syi’ah dua belas masih dipertahankan menjadi Madzhab Negara dalam sistem religio-politik yang di tampung oleh Wilayat Al faqih.
Mencetak Generasi yang Berakhlak Mulia: Perspektif Pendidikan dalam Tafsir al-Mishbah dan Tafsir al-Azhar pada Q.S. As-Saffat Ayat 100-111 Maulidia Maulidia; Taufik Warman Mahfuzh; Zainap Hartati
Syams Vol 2, No 2 (2021): Syams: Jurnal Kajian Keislaman
Publisher : Syams: Jurnal Kajian Keislaman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (389.445 KB)

Abstract

Al-Qur’an Surah As-Saffat Verse 100-111 shows that Islamic teachings are very concerned about how important it is to create a generation that has noble character and is close to their Lord. This illustrates that the content of the verse has an educational perspective. However, in order not to leave the spirits of Islamic education, it is necessary to put the thoughts of the scholars into one of their works, including the interpretation of the Qur’an. This article concludes: First, the educational perspectives contained in the interpretation of al-Mishbah are: 1) Religious values, namely belief in God, divine guidance, trials, tawakkal, patience, piety, and the fruit of faith; 2) Social values, namely honest, democratic, and polite; 3) Ethical values, namely responsibility, hard work, and resilience; and 4) Aesthetic Values, namely appreciating achievements, giving values and awards. Second, the educational perspective contained in the interpretation of al-Azhar are: 1) Religious values, namely belief in God, divine guidance, trials, patience, tawakkal, syaja’ah (courage) and piety; 2) Ethical values, namely hard work, the fruit of faith; and 3) Aesthetic Values, namely appreciating achievements and giving values and awards. Third, the educational perspective contained in the two interpretations is understood from almost the same substance, the difference only lies in the narrative.
Makna Istikbār dalam Al-Qur’an: Perspektif Semantik Toshihiko Izutsu Norazizah Norazizah; Akhmad Dasuki; Akhmad Supriadi
Syams Vol 2, No 2 (2021): Syams: Jurnal Kajian Keislaman
Publisher : Syams: Jurnal Kajian Keislaman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (526.584 KB)

Abstract

Realitanya banyak orang yang salah memaknai kata istikbār. Ada yang beranggapan bahwa kata istikbār memiliki makna yang sama dengan kata takabbur. Dengan mempertimbangkan seringnya pemakaian kata istikbār dalam kehidupan sehari-hari, dan juga dilihat di dalam Al-Qur’an bermacam bentuk dan ragam Allah mengungkapkan kata istikbār, maka diperlukan pemahaman yang lebih luas dan detail tentang kata istikbār ini. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah apa makna istikbār dalam Al-Qur’an berdasarkan pendekatan semantik Toshihiko Izutsu? Penelitian ini merupakan jenis penelitian library research (kepustakaan). Adapun metode penelitian yang digunakan adalah metode tematik. Berhubung term istikbār merupakan kajian yang berfokus kepada bahasa maka penulis menggunakan pendekatan semantik dengan teori Semantik Toshihiko Izutsu. Berdasarkan hasil penelitian dan analisis dapat disimpulkan bahwa makna istikbār dalam Al-Qur’an berdasarkan teori Toshihiko Izutsu adalah sebagai berikut: 1) Makna dasar dari kata istikbār adalah besar, mulia, agung dan al-ta’azhum, 2) Makna relasional kata istikbār secara sintagmatik adalah enggan, mendustakan, kafir dan berpaling. Sedangkan secara paradigmatik dibagi dua lagi yakni sinonim dan antonim. sinonim dari kata istikbār adalah angkuh dan menyombongkan diri, dan antonim dari kata istikbār adalah rendah hati dan lemah lembut, 3) Makna Historis dari kata istikbār adalah menyombongkan diri, angkuh dan enggan, dan 4) Weltanschauung dari kata istikbār adalah menyombongkan diri.
Sejarah Masyarakat Banjar di Kecamatan Pahandut Kota Palangka Raya, 1940-2019 Sa’diyah Asri Ningsih; Muhammad Iqbal
Syams Vol 2, No 2 (2021): Syams: Jurnal Kajian Keislaman
Publisher : Syams: Jurnal Kajian Keislaman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (271.467 KB)

Abstract

Asal-usul kampung Pahandut berawal dari pasangan suami-istri Bayuh dan Kambang yang datang ke Pahandut dan mempunyai anak bernama Anom Ngabe Soekah yang menjadi pembakal/kepala kampung Pahandut, selanjutnya Anom Ngabe Soekah memiliki anak bernama Abdullah Inin pada 1925 merupakan anak ketiganya yang masuk Islam, setelah masuk Islam Abdullah Inin membangun surau (langgar) Wal-Fadzri yang terletak jalan Kalimantan, langgar itu adalah sarana ibadah umat muslim yang perdana di kampung Pahandut sekaligus di Kota Palangka Raya
Qiradah dalam Tafsir Mafatih Al-Ghaib dan Tafsir Ruh Al-Ma’ani: Perspektif Hermeneutika Jorge Gracia Perspektif Hermeneutika Jorge Gracia Noer Aynun; Nor Faridatunnisa
Syams Vol 2, No 2 (2021): Syams: Jurnal Kajian Keislaman
Publisher : Syams: Jurnal Kajian Keislaman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (342.258 KB)

Abstract

Razi dan Tafsir Ruh al-Ma’ani karya al-Alusi?   (2) Bagaimana Metode Penafsiran dalam kitab Tafsir Mafatih Al-Ghaib karya Fakhruddin Al-Razi dan Tafsir Ruh al-Ma’ani karya al-Alusi ?.                              Penelitian ini merupakan jenis penelitian library research (kepustakaan). Metode penelitian yang digunakan adalah metode Tematik-Deskriptif-Analisis. Teori yang digunakan adalah Hermeneutika Jorge J.E.Gracia dengan menggunakan pendekatan fungsi Historis Gracia.   Berdasarkan hasil penelitian dan analisis dapat disimpulkan bahwa: term Qiradah dalam Al-Qur’an disebutkan sebanyak 3 kali, yakni dalam surah al-Baqarah ayat 65, al-A’raf ayat 166, dan al-Maidah ayat 60. Fakhruddin al-Razi ketika menafsirkan kata Qiradah ia menafsirkan dengan makna haqiqi yaitu perubahan bentuknya, sedangkan al-Alusi menafsirkan dengan makna majazi atau sifatnya. Perbedaan kesimpulan yang terjadi antara keduanya dalam menafsirkan kata Qiradah dapat dilihat dari sisi metodologi penafsirannya, historisitas kehidupan antara keduanya, dan lainnya.  Al-Razi hidup di masa Daulah Abbasiyah yang merupakan masa berkembangnya berbagai diskusi di segala cabang ilmu pengetahuan, sehingga secara tidak langsung ilmu-ilmu aqliyah sangat mendominasi pemikiran al-Razi di dalam tafsirnya. Sedangkan al-Alusi menafsirkan secara makna majazi, karena berbagai aliran sufistik pada masa kehidupannya sangat kuat.
Konseling Kelompok Dengan Teknik Scaling Untuk Mengatasi Masalah Motivasi Belajar Siswa Indah Nur Aisyah; Romiaty Romiaty
Syams Vol 2, No 2 (2021): Syams: Jurnal Kajian Keislaman
Publisher : Syams: Jurnal Kajian Keislaman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (352.314 KB)

Abstract

Motivasi belajar adalah daya penggerak dari dalam diri individu untuk melakukan kegiatan belajar untuk menambah pengetahuan dan keterampilan serta pengalaman. Namun banyak siswa yang mengalami masalah pada motivasi belajarnya dilihat dari beberapa perilaku yang ditampakkan yaitu: siswa tidak mengerjakan tugas, tidak konsentrasi saat belajar, dan tidak mengikuti pelajaran pada kelas onlinenya. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui apakah penerapan layanan konseling kelompok dengan teknik scaling dapat meningkatkan motivasi belajar siswa Penelitian ini merupakan penelitian Pre- Experimental Design dengan jenis One-Group Pre-test-Post-test Design. Sampel diambil dengan teknik purposive sampling sehingga siswa kelas X MIPA MAN Kota Palangka Raya ditetapkan sebagai sampel dalam penelitian ini. Peneliti juga membagian kuesioner untuk mengetahui ada tidaknya perbaikan dalam motivasi belajar siswa. Kemudian data dianalisis dengan menggunakan statistik deskriptif dari Uji Paired Samples T-tes. Dapat dilihat dari hasil analisis data bahwa terdapat perbedaan yang signifikan pada kelompok eksperimen dari sebelum diberikan konseling kelompok dengan teknik scaling, dimana persentasi rata-rata pada pre-test ketiga subjek adalah 59,81% termasuk kategori rendah kemudian setelah diberikan konseling kelompok dengan teknik scaling hasil post-test ketiga subjek tersebut mengalami peningkatan sebesar 14,07% yaitu menjadi 73,88% termasuk dalam kategori tinggi. Kemudian dari hasil perhitungan nilai pre-test dan post-test dengan menggunakan Uji Paired Samples T-tes adalah 0,007. Jika 0,007 < 0,05. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan dari penerapan layanan konseling kelompok dengan teknik scaling untuk mengatasi masalah motivasi belajar siswa kelas X MIPA MAN Kota Palangka Raya. 
Revitalisasi Prinsip Tabayyun dan Qaula Sadida Munawarah Munawarah
Syams Vol 2, No 2 (2021): Syams: Jurnal Kajian Keislaman
Publisher : Syams: Jurnal Kajian Keislaman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (460.809 KB)

Abstract

Pandemi COVID-19 sejak awal disertai dengan fenomena lainyang disebut dengan “infodemi”. Istilah ini merujuk pada ‘wabah’ yang berupa informasi palsu dan menyesatkan. Menyebarkan informasi palsu merupakan perbuatan yang dilarang dalam Islam, karena berpotensi menciptakan kerancuan informasi (misinformation), yang beakibat pada kerancuan persepsi dan tindakan (misleading perception and action). Allah melalui QS. Al-Isra ayat 36, QS. Al-Hujurat ayat 6, QS.An-Nisa/4:9 dan QS. Al-Ahzab/33:70 secara keseluruhan berpesan agar tidak mudah mengikuti dugaan, prasangka ataupun informasi-informasi yang tidak dapat diandalkan kebenarannya. Dalam artikel ini, penulis berusaha merevitalisasi prinsip tabayyun dan Qaulan Sadida yang telah diisyaratkan oleh Alquran, sebagai upaya strategis untuk mengatasi infodemi di era pandemi ini.
Layanan Informasi PIK-R Barigas Sebagai Upaya Meningkatkan Pemafhuman Kesehatan Reproduksi Remaja: Studi Pada Pik-R Barigas IAIN Palangka Raya Vio Fajar Wanto; Desi Erawati
Syams Vol 2, No 2 (2021): Syams: Jurnal Kajian Keislaman
Publisher : Syams: Jurnal Kajian Keislaman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (177.288 KB)

Abstract

Upaya penyelesaian untuk mengatasi permasaahan kesehatan reproduksi remaja  yang dilakukan oleh BKKBN adalah dengan membuat organisasi pusat informasi dan konseling remaja (PIK-R) sebagai wadah yang dikelola untuk dan oleh remaja. Salah satu PIK-R yang ada di Kota Palangka Raya khususnya di perguruan tinggi IAIN Palangka Raya adalah PIK-R Barigas. Namun dilihat dari wawancara sekilas kepada mahasiswa umum yang ada di IAIN Palangka Raya tidak banyak yang mengetahui tentang kesehatan reproduksi. Untuk itu pentingnya mengetahui pelaksanaan ayanan informasi yang diberikan oleh PIK-R Barigas dan kebermanfaatan layanan informasi yang diberikan terkait dengan kesehatan rproduksi remaja. Penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh  subjek penelitian misalnya perilaku yang dapat diamati dari orang-orang (subyek) itu sendiri, persepsi, motivasi dan tindakan dari ucapan atau tulisan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelaksanaan layanan informasi tentang kesehatan reproduksi remaja sudah berjalan cukup baik untuk anggota PIK-R Barigas yang menerima layanan informasi namun sebaliknya mahasiswa umum yang menuntut ilmu di kampus IAIN Palangka Raya tidak banya mengetahui kesehatan reproduksi itu sendiri. Dengan adanya kegiatan yang dilakukan ini dapat memberikan pengetahuan yang baik bagi remaja yang mengikuti, baik dalam segi materi, waktu, metode pelaksanaan layanan informasi ini. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa Layanan informasi yang dilakukan oleh PIK-R Barigas hanya dirasakan oleh mahasiswa yang menjadi anggota dari PIK-R Barigas sementara seyogyanya adanya PIK-R Barigas di IAIN Palangka Raya hendaknya memebrikan manfaat kepada mahasiswa umum IAIN Palangka Raya, hal ini disebabkan karena kurang aktifnya PIK-R Barigas dalam memberikan informasi kepada mahasiswa umum tentang kesehatan reproduksi remaja, dan kurang aktifnya media sosial yang dimiliki oleh PIK-R Barigass dalam memberikan layanan informasi.
Sejarah Masjid Al-Iman di Desa Telaga, Kecamatan Kamipang, Kabupaten Katingan, Provinsi Kalimantan Tengah, 1939-2020 Hermanto Hermanto; Suryanti Suryanti2
Syams Vol 2, No 2 (2021): Syams: Jurnal Kajian Keislaman
Publisher : Syams: Jurnal Kajian Keislaman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (335.874 KB)

Abstract

Eksistensi masjid bagi umat Islam dipahami sebagai tempat suci dan sakral, sekaligus ruang untuk menuju alam lain dan berinteraksi dengan Tuhan. Tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui sejarah Islam dan dakwah Islam yang dilakukan dalam kegiatan di masjid untuk nilai-nilai sosial, pendidikan Islam dan bagaimana revitasisasi fungsi masjid untuk penguatan nilai-nilai sosial masyarakat, pendidikan Islam di Masjid Al-Iman Desa Telaga Kecamatan Kamipang Kabupaten Katingan. Penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research) yang bersifat deskriptif kualitatif. Adapun informan dalam penelitian ada 11 informan dengan kriteria informan yang diambil disesuaikan dengan kepentingan penelitian. Secara umum, informan yang diambil adalah berstatus mengetahui sejarahnya yang berusia antara 33-108 tahun. Dalam tehnik pengumpulan data metode yang digunakan adalah metode observasi, wawancara, dan dokumentasi. Untuk dapat mempermudah peneliti dalam melakukan penulisan tentunya, maka dibuatlah rumusan  masalah (1) Bagaimana Sejarah dan Proses Islamisasi di Desa Telaga Kecamatan Kamipang? (2) Apa saja Peranan Masjid Al-Iman dalam Islamisasi di Desa Telaga Kecamatan Kamipang? Hasil penelitian yang telah didapati bahwa, masuknya Islam di desa Telaga dibawa oleh Saun pada tahun 1920 yang sudah beragama Islam, walaupun pada saat itu tradisi suku Dayak masih dilakukan sebagai salah satu Syariat. Islamisasi yang terjadi di desa Telaga dilakukan melalui beberapa jalur Islamisasi diantaranya ialah: perdagangan, perkawinan, tasawuf dan kesenian (seni bela diri/kuntau). Salah satu tokoh penyebar Islam di Desa Telaga adalah Abdul Qadir yang berasal dari Lupak yakni Banjarmasin Kalimantan Selatan yang menikah dengan salah satu masyarakat suku Dayak. Bukti meluasnya Islam ditandai dengan didirikan bangunan Masjid Al-Iman yang sekarang dijadikan sebagai tempat ibadah juga dijadikan sebagai pusat kegiatan masyarakat di Desa Telaga. Berdasarkan hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa Masjid Al-Iman memiliki peran yang besar dalam Islamisasi Di Desa Telaga.   
Hubungan Gaya Pengasuhan Orang Tua dengan Prestasi Belajar Anak Ferry Humaini; Arini Safitri
Syams Vol 2, No 2 (2021): Syams: Jurnal Kajian Keislaman
Publisher : Syams: Jurnal Kajian Keislaman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (316.799 KB)

Abstract

Gaya pengasuhan merupakan suatu sistem atau cara orang tua mendidik, mengasuh serta membimbing anak sesuai dengan gaya pengasuhan terbaik yang orang tua berikan, agar anak bisa tumbuh dan berkembang sesuai dengan apa yang orang tua harapkan. Jenis gaya pengasuhan terdiri dari Gaya pengasuhan Otoriter (authoritarian), Gaya pengasuhan Demokratis (authoritative) dan Gaya pengasuhan Permisif. Prestasi ialah penguasaan pengetahuan ataupun ketrampilan yang ditunjukkan dengan hasil dari proses belajar-mengajar. Jenis penelitian ini adalah penelitian dekstriptif analitik dengan pendekatan kuantitatif yang di analisis menggunakan software SPSS versi 25.0 dengan rumus uji Chi-Square. Responden dari penelitian ini adalah orang tua di Gg. Giat yang mempunyai anak usia SD dengan sampel berjumlah 34 orang. Alat pengumpulan data berupa kuesioner dengan pilihan STS (Sangat Tidak Setuju) skor 1, TS (Tidak Setuju) skor 2, S (Setuju) skor  3, SS (Sangat Setuju) skor 4. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pola asuh yang paling dominan adalah otoriter dengan jumlah 26, dari 3 gaya pengasuhan, hanya satu yang memiliki hubungan yang signifikan dengan prestasi belajar yaitu gaya pengasuhan demokratis dengan nilai P Value sebesar 0.031, nilai P Value lebih kecil dari alpha (0.05), Maka Ho ditolak, artinya gaya pengasuhan demokratis berhubungan secara signifikan dengan prestasi belajar. Kemudian gaya pengasuhan otoriter dengan P Value sebesar 0.106, nilai P Value lebih besar dari alpha (0.05), maka Ho diterima, artinya gaya pengasuhan otoriter tidak berhubungan secara signifikan dengan prestasi belajar, sedangkan gaya pengasuhan permisif dengan P Value sebesar 1.000, nilai P Value lebih besar dari alpha (0.05), maka Ho diterima, artinya gaya pengasuhan otoriter tidak berhubungan secara signifikan dengan prestasi belajar.

Page 1 of 1 | Total Record : 10