cover
Contact Name
Vitta Pratiwi
Contact Email
vitta.pratiwi@email.unikom.ac.id
Phone
+6281394089666
Journal Mail Official
vitta.pratiwi@gmail.com
Editorial Address
UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL JL. DIPATI UKUR 112-116 GEDUNG BARU UNIKOM LANTAI 10 KOTA BANDUNG
Location
Kota bandung,
Jawa barat
INDONESIA
CRANE: Civil Engineering Research Journal
ISSN : -     EISSN : 27754588     DOI : https://doi.org/10.34010/crane.v3i1
Core Subject : Engineering,
Civil Engineering Research Journal (CRANE) provides media to publish the original research articles from contributors related to civil engineering: Civil and Structural Engineering Civil Engineering and Design Construction and Building Materials Construction Management Geo-Technical Engineering Hydraulic engineering Sustainability in Civil Engineering Transportation engineering Water Science and Engineering
Articles 40 Documents
STUDI EKSPERIMENTAL PENGGUNAAN SEKRUP TIPE SELF DRILLING SCREW PADA SAMBUNGAN BAJA RINGAN (COLD FORMED STEEL) Fahmi Savero Devtrina; Y. Djoko Setiyarto
CRANE: Civil Engineering Research Journal Vol 1 No 1 (2020): CRANE
Publisher : Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer, Universitas Komputer Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1234.058 KB) | DOI: 10.34010/crane.v1i1.4178

Abstract

Penggunaan baja ringan (cold formed steel) sebagai bahan konstruksi sudah semakin popular. Di Indonesia, penggunaan baja ringan biasanya diaplikasikan pada struktur atap dengan menggunakan sekrup self drilling screw sebagai alat sambung. Sekrup tidak menggunakan mur seperti baut pada umumnya, sehingga kegagalan lebih mungkin terjadi pada jenis alat sambung ini. Penelitian eksperimental ini menguji sambungan baja ringan yang menggunakan self drilling screw dengan mekanisme tumpu dan diberikan beban tarik aksial. Variabel spesimen dibedakan berdasarkan ketebalan profil baja ringan, jumlah dan formasi self drilling screw yang digunakan. Dari hasil eksperimental diketahui bahwa mekanisme keruntuhan yang terjadi berupa keruntuhan tilting, keruntuhan hole-bearing dan keruntuhan pull-over. Diperoleh pula kekuatan sambungan (Pmax) terbesar yang terdapat pada sambungan dengan menggunakan 3 buah self drilling screw yang dipasang zig-zag, baik hasil pengujian laboratorium maupun perhitungan teoritis. Hasil yang logis berdasarkan pengaruh jumlah sekrup, karena semakin banyak sekrup semakin besar kekuatan sambungan, tetapi itupun dipengaruhi oleh pola perletakan sekrup yang digunakan.
ANALISIS KUAT TEKAN BETON K175 DENGAN CAMPURAN SERBUK KAPUR DAN SERBUK BATU BATA UNTUK PENGHEMATAN SEMEN SEBAGAI BAHAN PENGIKAT DASAR Johanes da Cruz; Yatna Supriatna
CRANE: Civil Engineering Research Journal Vol 1 No 1 (2020): CRANE
Publisher : Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer, Universitas Komputer Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (747.917 KB) | DOI: 10.34010/crane.v1i1.4179

Abstract

Sejauh ini penggunaan semen terutama semen portland (PCC) masih merupakan alternatif dalam bahan pengikat utama dalam pembuatan beton. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan analisa terhadap kuat tekan beton normal yang dibandingkan dengan kuat tekan beton yang dicampur dengan serbuk kapur dan serbuk batu bata, sebagai bahan pengikat lain selain semen yang dapat dicampur dengan bahan campuran dalam pembuatan beton. Pada prinsipnya pelaksaan dari penelitian ini adalah membuat beton dengan mutu K-175 yang dibagi dalam dua jenis pembuatan yaitu beton normal dan beton dengan campuran 5% kapur dan serbuk batu bata, 10% kapur dan serbuk batu bata, 20% kapur dan serbuk batu bata, dan 30% kapur dan serbuk batu bata, di mana setiap campuran semen diganti dengan kapur sebesar 70% dari persen pembuatan campuran beton dan 30% dari serbuk batu bata. Dari pengujian kuat tekan beton yang dicampur dengan bahan campuran berupa kapur dan serbuk batu bata tersebut dapat maksimal atau optimum dari kuat tekan beton normal sehingga dapat dimanfaatkan dalam pembuatan beton di kemudian hari.
PEMODELAN TEROWONGAN PADA BATUAN DENGAN METODE FINITE ELEMENT Junaida Wally; Muhammad Riza; Y. Djoko Setiyarto
CRANE: Civil Engineering Research Journal Vol 1 No 1 (2020): CRANE
Publisher : Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer, Universitas Komputer Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (426.096 KB) | DOI: 10.34010/crane.v1i1.4180

Abstract

Dalam pemodelan suatu terowongan pada batuan sangat penting untuk memperhatikan kondisi geologi dari lokasi terowongan tersebut. Sebab pada batuan terdapat bidang diskontinu yang akan mempengaruhi model suatu terowongan. Dimana salah satunya berupa joint. Joint merupakan bagian lemah dari batuan. Dengan adanya joint maka displacement yang terjadi di sekitar terowongan menjadi lebih besar. Pada studi ini analisis dilakukan menggunakan metode empirik, dari metode empirik akan diperoleh rekomendasi penggalian dan penyangga yang sesuai dengan kondisi geologi. Kemudian hasil tersebut akan diverifikasi dengan menggunakan metode finite element PHASE2 dan Plaxis 3D Tunnel. Pemodelan tanah/batuan yang digunakan untuk PHASE2 adalah Mohr Coulumb dan Hoek and Brown dengan mempertimbangkan joint maupun tidak ada joint. Pemodelan tanah/batuan untuk Plaxis 3D Tunnel adalah Mohr Coulumb. Pada Metode finite element terowongan akan ditinjau untuk kondisi unsupport dan support. Nilai yang akan dianalisis pada metode numerik adalah besarnya deformasi yang terjadi di sekitar terowongan, tegangan yang bekerja di sekitar terowongan, bending moment dan shear force yang bekerja pada shotcrete.
STUDI EKSPERIMENTAL BETON GEOPOLIMER DENGAN MEMANFAATKAN FLY ASH SEBAGAI PENGGANTI SEMEN DAN SERAT MAT SEBAGAI ADITIF Nisa Latifah Gandina; Y. Djoko Setiyarto
CRANE: Civil Engineering Research Journal Vol 1 No 1 (2020): CRANE
Publisher : Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer, Universitas Komputer Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1251.109 KB) | DOI: 10.34010/crane.v1i1.4181

Abstract

Semen adalah material yang paling penting dalam pembuatan beton konvensional. Ketika dalam produksinya, pada saat yang sama sejumlah CO2 juga akan diproduksi sebagai akibat sampingan dan akan mencemari udara. Beton geopolimer akan diperkenalkan sebagai beton alternatif yang tidak menggunakan semen apapun dalam pencampuran tetapi menggunakan abu terbang, NaOH dan Na2SiO3 digunakan sebagai zat pengaktif, serta ditambahkan pula serat mat sebagai bahan aditif. Dalam penelitian ini dibuat 6 sampel beton geopolimer yang dibedakan menjadi 3 dengan komposisi sebagai berikut : Campuran 1,5 M Sodium Hidroksida dengan Sodium Silikat terhadap Sodium Hidroksida dengan rasio 0,5 dan 1,5 dan proses curing dengan cara dioven serta penambahan serat mat sebagai bahan aditif; Campuran 1,5 M Sodium Hidroksida dengan Sodium Silikat terhadap Sodium Hidroksida dengan rasio 0,5 dan 1,5 dan proses curing dengan cara dioven serta tanpa penambahan serat mat; Campuran 1,5 M Sodium Hidroksida dengan Sodium Silikat terhadap Sodium Hidroksida dengan rasio 0,5 dan 1,5 dan proses curing dengan cara tidak dioven serta penambahan serat mat sebagai bahan aditif. Berdasarkan pengujian kuat tekan, rasio perbandingan sodium silikat dengan sodium hidroksida 0,5 menghasilkan kuat tekan yang lebih tinggi dibandingkan dengan rasio 1,5. Untuk proses curing dengan cara tidak dioven menghasilkan kuat tekan yang lebih tinggi dibandingkan proses curing dengan cara dioven. Penggunaan serat mat diketahui dapat meningkatkan daktilitas material geopolimer.
PEMODELAN HYDRAULIC FRACTURE PADA SAAT PENGISIAN WADUK PERTAMA BENDUNGAN ROCKFILL Wilson Koven; Muhammad Riza; Y. Djoko Setiyarto
CRANE: Civil Engineering Research Journal Vol 1 No 1 (2020): CRANE
Publisher : Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer, Universitas Komputer Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2020.638 KB) | DOI: 10.34010/crane.v1i1.4182

Abstract

Bendungan rockfill akan mengalami kondisi kritis pada awal pengisian waduk akibat terjadinya hydraulic fracture pada hulu inti bendungan. Hydraulic fracture (retak hidrolis) pada bendungan rockfill terjadi akibat tanah tidak mampu menahan tegangan tarik dari tekanan hidrolis. Tegangan tarik akan terjadi apabila tekanan air pori lebih besar dari tegangan efektif tanah. Tekanan air pori akan meningkat pada saat pengisian waduk dan akan mengurangi tegangan efektif tanah. Untuk menganalisis perubahan tekanan air pori dan tegangan efektif selama proses pengisian maka dilakukan pemodelan potensi hydraulic fracture. Pada studi ini, pemodelan potensi hydraulic fracture dilakukan dengan model tanah elastic-plastic untuk inti bendungan dan linear-elastic untuk filter dan rockfill dengan kondisi tanah unsaturated di mana koefisien rembesan merupakan fungsi Soil-Water Characteristic Curve (SWCC). Pemodelan dilakukan menggunakan software komputer SEEP/W untuk menganalisis rembesan dan SIGMA/W untuk menganalisis tegangan. Pada studi ini akan ditampilkan pola debit rembesan, kontur tekanan air pori, tegangan total, dan tegangan efektif pada hulu inti bendungan.
EVALUASI KAPASITAS RUMAH POMPA HAILAI MARINA DALAM MENANGGULANGI BANJIR JAKARTA UTARA Aulia Aji Laksana; Vitta Pratiwi
CRANE: Civil Engineering Research Journal Vol 1 No 2 (2020): CRANE
Publisher : Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer, Universitas Komputer Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1351.864 KB) | DOI: 10.34010/crane.v1i2.4183

Abstract

Karena adanya dampak pemanasan global (global warming), maka meningkatnya suhu rata-rata atsmosfir, laut, dan daratan bumi. Maka mencairkan lapisan es Antartika dan menghangatkan lautan sehingga meningkatnya muka air pada lautan dan mengakibatkan tinggi muka air lebih tinggi dibandingkan permukaan daratan Jakarta Utara yang mengakibatkan banjir dan genangan di kawasan ini, maka dari itu studi yang saya lakukan untuk menanggulangi banjir dengan menggunakan sistem pompa agar air yang ada di kawasan tampungan tidak melimpas pada tanggul dan diturunkan tinggi muka airnya. Pemodelan ini dilakukan dengan menggunakan program sofware HEC-RAS 4.1.0.
EVALUASI KAPASITAS WADUK SETIABUDI BARAT DALAM PENANGGULANGAN BANJIR JAKARTA SELATAN DENGAN PEMODELAN HEC-RAS 4.1.0 Farah Akbar; Vitta Pratiwi
CRANE: Civil Engineering Research Journal Vol 1 No 2 (2020): CRANE
Publisher : Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer, Universitas Komputer Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2099.051 KB) | DOI: 10.34010/crane.v1i2.4184

Abstract

Waduk Setiabudi Barat terletak di pusat kota Jakarta dengan luas waduk 4 ha dan luas daerah layanan ±170 ha. Waduk Setiabudi Barat ini termasuk dalam jenis waduk banjir, yang pengoperasiannya mengunakan pompa, atau lebih dikenal dengan waduk sistem polder. Fungsi dari suatu waduk banjir adalah menampung sebagian aliran banjir dan memperkecil puncak banjir pada suatu wilayah agar tidak terjadi genangan/banjir. Selain itu juga Waduk Setiabudi Barat ini berfungsi menampung air dari perumahan dan perkantoran untuk memindahkan air ke banjir kanal. Waduk Setiabudi Barat ini telah dibangun sejak tahun 1982, tetapi setelah 23 tahun waduk ini melayani daerah yang berkembang dengan banyaknya gedung-gedung perkantoran, pusat bisnis, perdagangan, dan hotel, maka dari itu diperlukan suatu perhitungan ulang kembali volume Waduk Setiabudi Barat ini. Setiabudi Barat yang dihitung berdasarkan periode ulang tertentu. Waduk ini mengunakan 7 pompa dalam pengoperasiannya, terdiri dari 5 pompa dengan kapasitas masing-masing 1.1 m³/det dan 2 pompa dengan kapasitas masing-masing 1.7 m³/det yang baru dioperasikan pada tahun 2005 ini. Data yang digunakan dalam pembuatan skripsi ini adalah data curah hujan dari BMG, data komponen waduk, data denah lokasi. Tujuan dari pemodelan ini adalah untuk mendapatkan gambaran pendekatan kondisi eksisting dan mengetahui kondisi tampungan waduk apakah melebihi kapasitas ataupun mencukupi kapasitas dengan bantuan sebuah program komputer. Dengan pemodelan ini diharapkan agar mengetahui kondisi waduk ketika terjadi banjir maka akan dilakukan pemodelan ulang untuk alternatif penanggulangannya. Program komputer yang nantinya akan digunakan untuk pendekatan model hidrodinamik adalah aplikasi HEC-RAS 4.1.0.
EVALUASI AKTIVITAS OPERASIONAL ANGKUTAN PENYEBERANGAN LINTAS MERAK - BAKAUHENI Fitriyani Asoliha; M. Donie Aulia; M. Fathoni
CRANE: Civil Engineering Research Journal Vol 1 No 2 (2020): CRANE
Publisher : Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer, Universitas Komputer Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1025.645 KB) | DOI: 10.34010/crane.v1i2.4185

Abstract

Pelabuhan Penyeberangan Merak dan Bakauheni merupakan dua simpul pelabuhan untuk Lintas Penyeberangan Merak – Bakauheni. Keduanya merupakan jembatan utama yang menghubungkan Pulau Jawa dan Pulau Sumatera. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi jumlah kapal yang dibutuhkan dan kinerja dermaga untuk melayani penumpang dan kendaraan di lintas Merak – Bakauheni, serta mengetahui sistem pola operasional angkutan penyeberangan di Pelabuhan Merak. Metode penelitian ini menggunakan prediksi peramalan untuk mengetahui jumlah kebutuhan kapal di masa yang akan datang dengan faktor muat angkutan penyeberangan dari segi penumpang maupun kendaraan. Analisis dalam penelitian ini adalah kinerja angkutan penyeberangan dan kinerja dermaga di lintas Merak – Bakauheni. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa setiap tahunnya terjadi penigkatan produksi penumpang dan kendaraan di Pelabuhan Merak, sehingga perlu adanya penambahan kapal dan penertiban kembali mengenai jadwal keberangkatan kapal supaya trip yang telah ditetapkan tercapai. Serta pelayanan angkutan dan penyeberangan dapat ditingkatkan dengan memberikan layanan yang lebih baik.
PENGGUNAAN TANAH LIAT UNTUK MENGURANGI JUMLAH SEMEN PADA BETON GEOPOLIMER Gino Marino; Y. Djoko Setiyarto
CRANE: Civil Engineering Research Journal Vol 1 No 2 (2020): CRANE
Publisher : Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer, Universitas Komputer Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (927.902 KB) | DOI: 10.34010/crane.v1i2.4186

Abstract

Perkembangan teknologi di bidang rekayasa struktur dan penggunaan beton semen sebagai salah satu alternatif bahan bangunan masih banyak digunakan. Hal ini karena bahan penyusun beton seperti semen, agregat, dan air mudah didapatkan. Akan tetapi, penggunaan semen banyak menimbulkan masalah, yaitu adanya gas karbondioksida (CO2) yang dilepaskan ke udara pada saat produksi semen yang dapat mengakibatkan pemanasan global. Banyaknya gas karbondioksida sebanding dengan produksi semen tersebut (Davidovits, 1994), dapat dibayangkan semakin banyak semen dikonsumsi, maka semakin banyak pula gas karbondioksida yang di produksi. Hal inilah yang merupakan salah satu faktor pendorong ditemukannya bahan alternatif berupa beton geopolimer yang menggunakan berbagai bahan mineral alam seperti fly ash, tanah liat, dan lain-lain yang berfungsi sebagai bahan baku sintesis geopolimer. Tanah liat memiliki kandungan unsur kimia yang hampir sama dengan semen yaitu mengandung Alumunium (Al), Silika (Si), Besi Oksida (FeO) dan Magnesium Oksida (MgO) yang mempunyai peran penting dalam mempercepat proses pengikatan dan pengerasan pada beton. Namun berdasarkan hasil pengujian kuat tekan yang dilakukan pada umur beton 28 hari, pengurangan jumlah semen dengan geopolimer tidak memberikan hasil kuat tekan yang lebih baik dibandingkan dengan beton konvensional, karena didalam unsur kimia tanah liat tidak terdapat unsur Kalsium (CaO) yang membentuk kekuatan beton geopolimer.
ANALISIS PENENTUAN TATA LETAK BREAK WATER DENGAN MENGGUNAKAN SOFTWARE SMS (SURFACE-WATER MODELING SYSTEM) DI PULAU TIDUNG KEPULAUAN SERIBU Nurqolis Nurqolis; Vitta Pratiwi
CRANE: Civil Engineering Research Journal Vol 1 No 2 (2020): CRANE
Publisher : Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer, Universitas Komputer Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1335.647 KB) | DOI: 10.34010/crane.v1i2.4187

Abstract

Di daerah pulau tidung terdapat area gosong (suatu bentuk daratan yang terkurung atau menjorok pada suatu daerah perairan yang terbentuk dari pasir, membentuk penghalang pantai). Untuk itu perlu dilakukan perlindungan agar tidak terjadi abrasi yang mengakibatkan terkikisnya daerah pantai, untuk mengatasi masalah tersebut dan untuk menciptakan kondisi yang aman di daerah pantai maka diperlukan sebuah fasilitas pendukung pantai. Salah satu fasilitas pendukung tersebut berupa bangunan Break Water, yang digunakan sebagai pemecah gelombang dan juga dimanfaatkan sebagai fasilitas pengaman pantai dari gelombang laut. Penentuan tata letak break water sangat berpengaruh terhadap gelombang laut yang dominan dari arah atau sudut yang berbeda-beda di setiap berbeda lokasi. Dalam membangun Break Water diperlukan suatu layout atau penempatan Break Water yang efektif untuk mengurangi gelombang laut, studi ini dilakukan untuk mengetahui layout yang efektif dalam penempatan Break Water. Data yang digunakan untuk menentukan layout Break Water adalah data sekunder dari Dinas Pekerjaan Umum Povinsi DKI Jakarta tahun 2011, data tersebut berupa data angin, data geomerti lokasi dan datapasang surut lokasi studi. Selain itu menggunaan software SMS (Surface-water Modeling System) untuk membantu dalam penentuan layout Break Water dimana hasil output yang didapatkan langsung menggambarkan kondisi gelombang yang terjadi. Sehingga dapat langsung mengenali jenis gelombang yang terjadi dan menentukan langsung layout Break Water.

Page 1 of 4 | Total Record : 40