cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota malang,
Jawa timur
INDONESIA
Jurnal Ilmiah Psikologi Terapan
ISSN : 23018267     EISSN : 25408291     DOI : -
Core Subject : Social,
JIPT (Jurnal Ilmiah Psikologi Terapan) publishes a scientific papers on the results of the study/research and review of the literature in the sphere of psychology.
Arjuna Subject : -
Articles 10 Documents
Search results for , issue "Vol 6, No 1 (2018)" : 10 Documents clear
Dialogic Reading untuk Mengembangkan Pemahaman Empati Anak Usia 3-4 Tahun Petrisia, Korifanny; Salim, Rose Mini Agoes; Savitri, Luh Surini Yulia
Jurnal Ilmiah Psikologi Terapan Vol 6, No 1 (2018)
Publisher : University of Muhammadiyah Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (329.461 KB) | DOI: 10.22219/jipt.v6i1.5212

Abstract

Abstrak. Meningkatnya jumlah anak-anak sebagai pelaku beberapa tindak kejahatan memperlihatkan bahwa anak membutuhkan empati sebagai penyangga perilaku. Pemahaman empati akan membantu anak memahami apa yang dirasakan oleh orang lain sehingga akan peka saat melakukan sebuah perilaku. Penelitian ini bertujuan untuk melihat efektivitas dialogic reading untuk mengembangkan pemahaman empati anak usia 3-4 tahun. Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah Empathy Scale for Children (ESC). Disain penelitian ini adalah one group pre-test-post-test design. Dialogic reading merupakan metode pembacaan cerita interaktif dengan tanya jawab antara pembaca cerita dengan anak. Penelitian ini menggunakan 4 buku cerita bergambar yang bercerita mengenai perasaan senang, sedih, marah dan takut. Dialogic reading dilakukan selama 4 hari pada TK XY, Kota Payakumbuh, Sumatera Barat dengan total partisipan sebanyak 29. Analisis hasil penelitian menunjukkan bahwa dialogic reading secara signifikan meningkatkan pemahaman empati anak usia 3-4 tahun. Untuk penelitian selanjutnya, dapat melakukan checklist perilaku sebelum dan sesudah intervensi atau melakukan dialogic reading secara individu dengan orang tua atau guru. Kata kunci: Empati, pembacaaan buku cerita, buku cerita bergambar, dialogic reading Abstract. The increasing number of children as offenders shows that children need empathy as buffer for their behavior. Empathy understanding will help children to have perspectives of what other people feel, hence children will have some consideration before act. The aim of this research is to test the effectiveness dialogic reading to develop empathy understanding of children age 3-4 years old. The effectiveness of dialogic reading is measured using Empathy Scale for Children (ESC). The Research design is one group pre-test-post-test design. This research using dialogic reading, which is interactive reading method between the storyteller and children. The dialogic reading uses 4 picture storybooks each about happy, sad, anger and scare that conducted for 4 days at XY Kindergarten, Payakumbuh, West Sumatra. The statistical results demonstrate that there is significant difference at children’s empathy understanding score before and after the dialogic reading. For further research, can do the behavior checklist before and after the intervention or do one to one book reading with teacher or parent. Keyword: Empathy, book reading, picture storybook, dialogic reading
GAMBARAN PERILAKU DISREGULASI EMOSI ANAK PRASEKOLAH USIA 3-4 TAHUN Putri, Christopora Intan Himawan; Primana, Linda
Jurnal Ilmiah Psikologi Terapan Vol 6, No 1 (2018)
Publisher : University of Muhammadiyah Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (600.821 KB) | DOI: 10.22219/jipt.v6i1.5113

Abstract

Abstrak. Regulasi emosi merupakan kemampuan anak dalam mengekspresikan, mengenali dan mengatur emosi agar dapat ditampilkan sesuai dengan norma sosial yang berlaku. Sebaliknya, disregulasi emosi merupakan ketidakmampuan dalam meregulasi emosi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perilaku disregulasi emosi yang muncul pada anak prasekolah usia 3-4 tahun. Metode eksploratif kualitatif digunakan untuk melihat gambaran perilaku disregulasi emosi yang muncul pada anak usia 3-4 tahun. Hasil wawancara dengan guru, observasi perilaku disregulasi emosi anak serta data penunjang lainnya menunjukkan bahwa terdapat beberapa perilaku yang berhubungan dengan disregulasi emosi ada anak usia prasekolah usia 3-4 tahun. Perlu diadakan intervensi terkait perilaku disregulasi emosi anak usia prasekolah untuk mencegah perilaku agresif di masa mendatang.Kata kunci: disregulasi emosi, regulasi emosi, prasekolahAbstract. Emotional regulation is the ability of children to express, recognize and manage emotions to be displayed in accordance with prevailing social norms. Conversely, emotional dysregulation is an inability to regulate emotions. This study aims to determine the behavior of emotional dysregulation that appears in preschool children aged 3-4 years. Qualitative explorative method is used to see the description of emotional dysregulation behavior that appears in children aged 3-4 years. The results of interviews with teachers, observation of emotional dysregulation behavior of children and other supporting data indicate that there are some behaviors associated with emotional dysregulation there are preschool children aged 3-4 years. Interventions regarding the behavior of emotional dysregulation of preschool-aged children need to be organized to prevent aggressive behavior in the futureKeywords: disregulation emotion, regulation emotional, preschool
PSIKOEDUKASI SEKS UNTUK MENCEGAH PELECEHAN SEKSUAL PADA ANAK PRASEKOLAH Sulistiyowati, Anugrah; Matulessy, Andik; Pratikto, Herlan
Jurnal Ilmiah Psikologi Terapan Vol 6, No 1 (2018)
Publisher : University of Muhammadiyah Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (650.552 KB) | DOI: 10.22219/jipt.v6i1.5171

Abstract

Abstrak. Pelecehan seksual pada anak adalah perilaku yang mengarah pada hal yang bersifat seksual pada anak, tidak dikehendaki oleh anak, serta menimbulkan dampak negative pada anak. Kasus pelecehan seksual pada anak semakin meningkat pertahunnya sehingga perlu dilakukan pencegahan melalui psikoedukasi seks pada anak prasekolah. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui pengaruh psikoedukasi seks dalam meningkatkan pengetahuan tentang pelecehan seksual anak prasekolah. Penelitian tersebut menggunakan metode penelitian kuantitatif dengan desain one group pretest posttest. Subyek yang digunakan dalam penelitian adalah siswa TK atau prasekolah sebanyak 10 siswa laki-laki dan 10 siswa perempuan yang dipilih secara purposif. Penelitian ini dianalisis menggunakan Uji Wilcoxon singed rank digunakan untuk mengukur pengaruh psikoedukasi seks untuk meningkatkan pengetahuan tentang pelecehan seksual pada anak prasekolah sebelum dan sesudah intervensi. Didapatkan nilai z sebesar -3.926 dengan p=0.000 (p<0.01) hal ini menunjukan pengetahuan tentang pelecehan seksual pada anak setelah diberikan intervensi meningkat, namun tidak ada perbedaan pengetahuan antara anak laki-laki dengan anak perempuan.Kata kunci: Pelecehan seksual anak, psikoedukasi seksAbstract. Child Sexual Abuse is a form of violation against children?s right and it leads to various negative effects on them. Child Sexual Abuse cases is growing day each day. In order to protect them, it is necessary to conduct primary prevention through improving knowledge about child sexual abuse towards pre-school children. This study aimed to observe the effectiveness of psycho sexual education to improve child sexual abuse knowledge among pre-school girl and boy. This study used quantative method with one group pre-test post-test group design. The subjects of this study were pres-school student (kindergarten students) selected by purposive sampling method. Wilcoxon Sign-Ranked Test used to measure the effect of psycho sexual education to improve child sexual abuse knowledge among pre-school students before and after intervention gained z score -3,926 at p0.000 (p<0.01). This results showed there was sexual abuse knowledge improvement towards children after given intervention, but there was sexual abuse knowledge improvement no differences between girl and boy students.Key words : Child sexual abuse, Psychoeducation Sex
PENGARUH PELATIHAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL TERHADAP KOHESIVITAS KELOMPOK PADA DIVISI FOOD AND BEVERAGE PRODUCT HOTEL X BINTANG 5 YOGYAKARTA Setiawati, Ammy Novita; Riyono, Bagus
Jurnal Ilmiah Psikologi Terapan Vol 6, No 1 (2018)
Publisher : University of Muhammadiyah Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (792.968 KB) | DOI: 10.22219/jipt.v6i1.4560

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk melihat efektifitas pelatihan komunikasi interpersonal terhadap kohesivitas kelompok dalam divisi food & beverage product hotel X bintang 5 Yogyakarta. Materi dan desain pelatihan yang digunakan dalam penelitian ini disusun dengan menggunakan  unsur-unsur komunikasi interpersonal menurut Devito (1989) yaitu: keterbukaan, sikap empati, sikap mendukung, sikap positif serta kesetaraan. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen dengan desain penelitian untreated control group design with pretest and posttest. Responden terdiri dari 32 subjek yang dibagi menjadi dua kelompok, yaitu kelompok eksperimen dan kelompok kontrol . Pengukuran kohesivitas kelompokmenggunakan skala kohesivitas kelompok yang disusun berdasarkan teori kohesivitas kelompok Widmeyer (Paola & Carless, 2000) dalam 4 dimensi yaitu, yaitu integrasi kelompok tugas, integrasi kelompok sosial, ketertarikan individu kepada kelompok tugas, dan ketertarikan individu kepada kelompok sosial. Hasil analisis data dengan menggunakan wilcoxon T-Test ditemukan perbedaan yang signifikan sebelum dan sesudah dilakukannnya pelatihan komunikasi interpersonaldengan nilai Z= -3,519 dan signifikansi  0,000 (P<0,05). Kata Kunci :Pelatihan komunikasi interpersonal, kohesivitas kelompokThis study aims to look at the effectiveness of the training of interpersonal communication on group cohesiveness in the division of food & beverage product X 5 star hotel in Yogyakarta. The materials and design of training used in this study have been prepared using the elements of interpersonal communication according to DeVito (1989), namely: openness, empathy, being supportive, positive attitude and equality. This research used experimental research design untreated control group design with pretest and posttest. Respondents consisted of 32 subjects were divided into two groups: the experimental group and the control group. Measurement of group cohesiveness using group cohesiveness scale which is based on the theory of group cohesiveness Widmeyer (Paola & Carless, 2000) in four dimensions, namely the integration of the task group, the integration of social groups, interest groups of individuals to the task, and the interest of the individual to the social group.The results of data analysis using Wilcoxon T-test found significant difference before, after and follow up after the perpetration of interpersonal communication training with a value of Chi Square = 5.200 and 0.000 significance ( P < 0.05 ) . Keywords: Training of interpersonal communication , group cohesiveness
DUKUNGAN SOSIAL TEMAN VIRTUAL MELALUI MEDIA INSTAGRAM PADA REMAJA AKHIR Rahmawati, Ainun; Nurhamida, Yuni
Jurnal Ilmiah Psikologi Terapan Vol 6, No 1 (2018)
Publisher : University of Muhammadiyah Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1092.987 KB) | DOI: 10.22219/jipt.v6i1.5534

Abstract

Abstrak. Remaja akhir sendiri memiliki kebutuhan untuk berkomunikasi dengan teman sebaya, sehingga media instagram menjadi kebutuhan sehari-hari. Media instagram merupakan kemajuan teknologi yang perlahan menggeser sosialisasi secara langsung menjadi virtual. Dukungan sosial teman virtual yaitu dukungan sosial yang didapat melalui dunia maya. Tujuan dari penelitian ini untuk menggambarkan dukungan sosial teman virtual melalui media instagram. Subjek penelitian berjumlah 428 mahasiswa dengan metode pengambilan data purposive sampling. Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan kuisoner berdasarkan bentuk dukungan yaitu bentuk dukungan sosial instrumental, informasional, emosional, penghargaan diri dan jaringan sosial. Hasil dari penelitian ini yaitu bentuk dukungan tertinggi pada dukungan instrumental berjumlah 86,9 %, urutan kedua yaitu bentuk dukungan informasional berjumlah 79,7 %, urutan ketiga yaitu bentuk dukungan jaringan sosial berjumlah 56,5 %, diurutan keempat bentuk dukungan penghargaan berjumlah 34,8% dan diuruta kelima bentuk dukungan emosional berjumlah 23,6 %. Kata kunci : dukungan sosial teman virtual, instagram, remaja akhir Abstract. Late teens themselves have a need to communicate with peers, so that instagram media into their daily needs. Media instagram is slowly shifting technological advances directly into a virtual socialization. Social support virtual friends that social support is obtained through cyberspace. The purpose of this study to describe the social support virtual friends via instagram media. Subjects numbered 428 students with purposive sampling method of data collection. Collecting data in this study using a questionnaire based on the form of support is a form of social support instrumental, informational, emotional, self-esteem and social networks. Results from this research that the highest form of support in instrumental support amounted to 86.9%, The second sequence that forms informational support amounted to 79.7%, the third is a form of social networking support amounted to 56.5%, in fourth form of support awards amounted to 34.8% and the fifth in the form of emotional support amounted to 23.6%. Keywords: social support virtual friends, instagram, late adolescence
DUKUNGAN TEMAN SEBAYA DAN KEMATANGAN KARIER MAHASISWA TINGKAT AKHIR Hendayani, Novia; Abdullah, Sri Muliati
Jurnal Ilmiah Psikologi Terapan Vol 6, No 1 (2018)
Publisher : University of Muhammadiyah Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (739.58 KB) | DOI: 10.22219/jipt.v6i1.5189

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dukungan teman sebaya dengan kematangan karier pada mahasiswa tingkat akhir di Universitas ?X?. Hipotesis yang diajukan adalah ada hubungan positif antara dukungan teman sebaya dengan kematangan karier pada mahasiswa tingkat akhir di Universitas ?X?. Subjek penelitian ini adalah mahasiswa tingkat akhir Universitas ?X?yang berada pada semester 7 ke atas dan berusia antara 21-24 tahun sebanyak 110 subjek. Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala kematangan karier sebanyak 29 aitem dan skala dukungan teman sebaya sebanyak 29 aitem yang dikonstruksikan dengan model penskalaan Likert. Hasil penelitian dianalisis dengan teknik korelasi product moment dengan bantuan program SPSS 16.0. Hasil korelasi r = 0,545 dan taraf signifikansi p = 0,000 dimana p ? 0,05 hal ini menunjukkan bahwa ada hubungan positif antara dukungan teman sebaya dengan kematangan karier pada mahasiswa tingkat akhir di Universitas ?X?. Dukungan teman sebaya memberikan sumbangan efektif sebesar 29,7% terhadap kematangan karier, sedangkan 70,3% diberikan oleh faktor lain. Kata kunci : Kematangan Karier, Dukungan Teman Sebaya, Mahasiswa Tingkat Akhir This study aims to determine the relationship between peer support and career maturity in the final grade students at the ?X? University. The hypothesis proposed is that there is a positive relationship between peer support and career maturity in the final grade students at ?X? University. The subject of this research is the final level of the University of ?X?which is in the 7th and above semester and aged between 21-24 years as many as 110 subjects. Measuring tools used in this study is the scale of career maturity as much as 29 item and peer support scale of 29 item constructed with Likert scaling model. The results were analyzed by product moment correlation technique with SPSS 16.0 program. The result of correlation r = 0,545 and significance level p = 0,000 where p ? 0,05 this indicates that there is positive relation between peer support with career maturity at final level student at ?X? University. Peer support provides 29.7% effective contribution to career maturity, while 70.3% is given by other factors. Keywords : Career Maturity, Peers Support, Final Year Students
Pengaruh Perilaku Bullying terhadap Empati Ditinjau dari Tipe Sekolah Arofa, Isnaini Zakiyyah; Hudaniah, Hudaniah; Zulfiana, Uun
Jurnal Ilmiah Psikologi Terapan Vol 6, No 1 (2018)
Publisher : University of Muhammadiyah Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1059.857 KB) | DOI: 10.22219/jipt.v6i1.5435

Abstract

Semakin tahun perilaku bullying semakin meningkat baik secara verbal, fisik maupun psikologi. Bullying merupakan tindakan intimidasi yang dilakukan pihak yang lebih kuat terhadap pihak yang lebih lemah. Salah satu faktor dari perilaku bullying adalah kemampuan empati yang rendah. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui apakah ada perbedaan perilaku bullying pada tipe single sex school dan coeducational schools setelah dikendalikan oleh empati. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif uji ancova, dengan skala perilaku bullying dan skala empati Interpersonal Reactivity Index (IRI. Jumlah subjek sebanyak 385 santri perempuan dengan teknik cluster random sampling. Hasil penelitian menunjukkan adanya perbedaan perilaku bullying ditinjau dari tipe sekolah single sex school dan coeducational school setelah dikendalikan oleh empati nilai signifikansi sebesar 0,001 ( P ≤ 0,05 = 0,001 ≤ 0,05). Besaraan sumbagan pengendalian empati terhadap perilaku bullying hanya sebesar 3,3% sisanya dipengaruhi faktor lain yang tidak dijelaskan pada penulis pada penelitian ini. Kata kunci : Perilaku bullying, empati, dan tipe sekolah More years of bullying behavior is increasing both verbally, physically and psychologically. Bullying is an act of intimidation by a stronger party against a weaker party. One factor of bullying behavior is low empathy. The purpose of this study was to find out whether there are differences in bullying behavior on single sex school type and coeducational schools after being controlled by empathy. The method used in this study is quantitative ancova test, with the scale of bullying behavior and empathy scale Interpersonal Reactivity Index (IRI) The number of subjects as much as 385 female santri with cluster random sampling technique.The results showed the differences in bullying behavior in the type of school single sex school And coeducational school after being controlled by empathy significance value of 0.001 (P ≤ 0.05 = 0.001 ≤ 0.05) . In addition, the contribution of empathy control to bullying behavior is only 3.3%. The rest is influenced by other factors not explained to the authors in this study.Keywords: Bullying behavior, empathy, and school type
Family Function dan Loneliness pada Remaja dengan Orang Tua Tunggal Hidayati, Diana Savitri
Jurnal Ilmiah Psikologi Terapan Vol 6, No 1 (2018)
Publisher : University of Muhammadiyah Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (583.592 KB) | DOI: 10.22219/jipt.v6i1.5432

Abstract

Perubahan struktur keluarga pada keluarga dengan orang tua tunggal akibat perceraian sedikit banyak akan mempengaruhi family functioning keluarga tersebut. Kondisi family functioning tersebut diduga mempunyai korelasi dengan terjadinya loneliness pada remaja sebagai salah satu anggota keluarga dari keluarga dengan orang tua tunggal. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui hubungan antara family functioning dan loneliness pada remaja dengan orang tua tunggal. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif korelasional dengan subyek penelitiannya berjumlah 106 remaja berusia 15-18 tahun yang tinggal dengan orang tua tunggal karena perceraian. Metode pengumpulan data melalui skala yaitu skala Family Asessment Device (FAD) dan R-UCLA Loneliness Scale yang masing-masing telah diterjemahkan ke Bahasa Indonesia dan telah melalui uji validasi. Hasil penelitian menyatakan bahwa hipotesa penelitian yang diajukan diterima yang berarti bahwa ada hubungan negatif antara family functioning dan loneliness yang dibuktikan oleh perhitungan statistik dengan nilai signifikansi (p) sebesar 0,038.Kata kunci : family functioning, lonelinessWhen parents get divorced, so there will be a change into a family functioning of  this new family. A family functioning  will be predicted to rise loneliness in a teenage. The aim of this study is to determine the relationships of family functioning and loneliness in teenage who live with singgle parents after divorced.  Methode research is a quantitative approach to correlation with number of subjects were 106 teenage who 15-18 years old. Methode of data collecting  in this study by Family Asessment Device (FAD) and R-UCLA loneliness scale. The results showed that there is a significant correlations  between family functioning  and loneliness (r = -0.202; p = 0.038; Correlation is significant at the 0.05 level).Keywords : family functioning, loneliness
Mental Toughness dan Competitive Anxiety pada Atlet Bola Voli Algani, Panji Wahyu; Yuniardi, Muhammad Salis; Masturah, Alifah Nabilah
Jurnal Ilmiah Psikologi Terapan Vol 6, No 1 (2018)
Publisher : University of Muhammadiyah Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (521.182 KB) | DOI: 10.22219/jipt.v6i1.5433

Abstract

Abstrak. Competitive anxiety merupakan suatu hal negatif dalam menghadapi kompetisi karena dapat menurunkan capaian prestasi dan hal ini diindikasi salah satunya terkait dengan mental toughness atau kemampuan untuk bersikap positif ketika menghadapi suatu tekanan khususnya dalam sebuah pertandingan. Penelitian ini bertujuan untuk menguji hubungan antara mental toughness dengan competitive anxiety pada atlet bola voli. Terdapat 118 responden yang mengisi lengkap dan data selanjutanya dianalisis melalui product moment correlation Pearson SPSS 21.0. Hasil menunjukkan adanya hubungan negatif yang signifikan antara mental toughness dengan competitive anxiety (r = -0,670 dan p < 0,001). Semakin mampu seorang atlit untuk bersikap positif terhadap tekanan maka semakin rendah kecemasannya menghadapi kompetisi. Kata kunci: mental toughness, competitive anxiety, atlet Abstract. Competitive anxiety could distract concentration and eventually could decrease achievement. It has been indicated that competitive anxiety is related to mental toughness or an ability to develop a positive attitude in handling pressure particularly a competition. This study aimed to investigate the relationship between mental toughness and competitive anxiety. This study recruited 118 volleyball athletes and their data subsequently was analysed through product moment correlation Pearson SPSS 21.0. The result revealed that there was a significant negative correlation between mental toughness and competitive anxiety behavior (r = -0,670 and p < 0,001). More able to positively perceive pressure and handling the situation, athletes would be less anxiety in facing the competition. Keyword: mental toughness, competitive anxiety, athletes
Parent’s academic expectation dan Konsep Diri Akademik Terhadap Kecemasan Menghadapi Ujian Nasional siswa SMA Permatasari, Dian Putri; Rahajeng, Unita Werdi; Fitriani, Afia; Kurniawati, Yunita
Jurnal Ilmiah Psikologi Terapan Vol 6, No 1 (2018)
Publisher : University of Muhammadiyah Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (701.328 KB) | DOI: 10.22219/jipt.v6i1.5030

Abstract

Ujian nasional merupakan salah tahap yang harus dilalui siswa SMA sebelum mereka dinyatakan lulus dari sekolah menengah. Meskipun tidak lagi menjadi prasyarat kelulusan, namun menghadapi ujian nasional tetap menimbulkan kecemasan tersendiri. Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi kecemasan dalam menghadapi ujian, diantaranya adalah faktor internal dan juga faktor eksternal dari siswa yang bersangkutan. Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh parent’s academic expectation dan konsep diri akademik terhadap kecemasan dalam menghadapi ujian nasional pada siswa SMA. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif. Instrumen penelitian menggunakan 3 skala, yaitu skala parent’s educational expectation, skala konsep diri akademik, dan skala kecemasan ujian. Responden dalam penelitian ini berjumlah 163 siswa SMA. Data dianalisis menggunakan teknik analisis regresi berganda. Hasil penelitian menunjukkan nilai F = 31,90 dengan p = 0.000, artinya terdapat pengaruh yang signifikan antara harapan orang tua dan konsep diri terhadap kecemasan dalam menghadapi ujian nasional pada siswa SMA. 

Page 1 of 1 | Total Record : 10