cover
Contact Name
Dedeh Fardiah
Contact Email
uptpublikasi@unisba.ac.id
Phone
+6285294008040
Journal Mail Official
jrjmd@unisba.ac.id
Editorial Address
UPT Publikasi Ilmiah lantai 4, Rektorat Unisba, Jln Tamansari No.20, 40116
Location
Kota bandung,
Jawa barat
INDONESIA
Jurnal Riset Jurnalistik dan Media Digital
ISSN : 28083067     EISSN : 27986403     DOI : https://doi.org/10.29313/jrjmd.v1i2
Jurnal Riset Jurnalistik dan Media Digital Jurnal Riset Jurnalistik dan Media Digital (JRJMD) adalah jurnal peer review dan dilakukan dengan double blind review (direview secara tertutup) yang mempublikasikan kajian teoritik dan hasil riset terhadap isu-isu empirik dalam sub kajian Jurnalistik dan media digital. JRJMD ini dipublikasikan pertamanya 2021 dengan eISSN 2798-6403 yang di kelola dan di publikasikan oleh UPT Publikasi Ilmiah, Universitas Islam Bandung. Semua artikel diperiksa plagiasinya dengan perangkat lunak anti plagiarisme. Jurnal ini akan ter-indeks di Google Schoolar, Garuda, Crossref, dan DOAJ. Terbit setiap Juli dan Desember.
Articles 11 Documents
Search results for , issue "Volume 3, No. 1, Juli 2023 Jurnal Riset Jurnalistik dan Media Digital (JRJMD)" : 11 Documents clear
Analisis Framing Pan dan Kosicki mengenai Pro Kontra Deforestasi Hutan di Indonesia dalam Bingkai Media Daring Tempo.co dan Detik.com M. Abdi Octavianus; Doddy Iskandar
Jurnal Riset Jurnalistik dan Media Digital Volume 3, No. 1, Juli 2023 Jurnal Riset Jurnalistik dan Media Digital (JRJMD)
Publisher : UPT Publikasi Ilmiah Unisba

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/jrjmd.v3i1.1754

Abstract

Abstract. At the end of 2021, the audience in Indonesia was enlivened by a “tweet” from the Minister of Environment and Forestry Siti Nurbaya posted on her Twitter account. "The massive development of President Jokowi's era must not stop in the name of a "carbon mission or in the name of deforestation," reads a tweet posted by Siti Nurbaya on Wednesday, November 3, 2021—the post was deleted when the author visited her account on Monday, January 17. 2022. His position as Minister of the Environment and Maritime Affairs has made his tweets widely discussed by netizens. Reporting from Suara.com, the newly uploaded tweet in approximately 21 hours has received 988 replies, 6100 retweets, and 681 likes. This study aims to determine the construction of media coverage of Tempo.co and Detik.com in reporting the tweets of the Minister of Environment and Forestry Siti Nurbaya. The method used is qualitative with a framing analysis approach using the Pan and Kosicki model and data collection techniques by observation, literature study, and interviews. As for the results of the research are, 1) Syntactical Structure, the two media frame the news that invites the reader to evaluate each of the information. 2) In Script Structure, Tempo.co failed to include the where element. So that makes the 5W + 1H elements incomplete. 3) In Thematic Structure, both Detik.com and Tempo.co media mostly use “yang” and “and” which refers to important things being discussed. 4) In terms of rhetorical structure, the use of photos, both of which use photos of Siti Nurbaya, although Tempo.co's second story only contains a quote from the Democrat Party politician, Irwan Fecho. Abstrak. Pada akhir tahun 2021, khalayak di Indonesia diramaikan oleh “cuitan” dari Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya yang diposting di akun Twitter miliknya. “Pembangunan besar-besaran era Presiden Jokowi tidak boleh berhenti atas nama ëmisi karbon atau atas nama deforestasi.”, begitu bunyi twit yang diposting oleh Siti Nurbaya pada Rabu, 3 November 2021—postingan tersebut telah dihapus saat penulis mengunjungi akunnya pada Senin, 17 Januari 2022. Jabatan sebagai Menteri Lingkungan Hidup dan Kelautan menjadikan cuitannya ramai diperbincangkan warganet. Dilansir dari Suara.com, twit yang baru diunggah kurang lebih 21 jam sudah mendapat 988 balasan, 6100 retweet, dan 681 like. Penelitian ini bertujuan mengetahui kontruksi pemberitaan media Tempo.co dan Detik.com dalam memberitakan cuitan Menteri LHK Siti Nurbaya. Metode yang dipakai adalah kualitatif dengan pendekatan analisis framing menggunakan model Pan dan Kosicki serta teknik pengumpulan data secara observasi, studi kepustakaan, dan wawancara. Adapun untuk hasil penelitiannya adalah, 1) Secara Struktur Sintaksis, kedua media tersebut membingkai berita yang mengajak pembaca untuk menilai masing-masing dari informasi tersebut. 2) Secara Struktur Skrip, Tempo.co luput mencantumkan unsur where. Sehingga membuat tidak kelengkapan unsur 5W+1H. 3) Secara Struktur Tematik, Kedua media Detik.com dan Tempo.co lebih banyak menggunakan “yang” serta “dan” yang merujuk pada hal penting yang dibahas. 4) Secara Struktur Retoris, penggunaan foto, kedua berita tersebut sama-sama menggunakan foto Siti Nurbaya, meskipun pada berita kedua Tempo.co yang hanya berisi kutipan politikus Partai Demokrat, Irwan Fecho.
Analisis Framing Pan dan Kosicki mengenai Pro Kontra Deforestasi Hutan di Indonesia dalam Bingkai Media Daring Tempo.co dan Detik.com M. Abdi Octavianus; Doddy Iskandar
Jurnal Riset Jurnalistik dan Media Digital Volume 3, No. 1, Juli 2023 Jurnal Riset Jurnalistik dan Media Digital (JRJMD)
Publisher : UPT Publikasi Ilmiah Unisba

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/jrjmd.v3i1.1754

Abstract

Abstract. At the end of 2021, the audience in Indonesia was enlivened by a “tweet” from the Minister of Environment and Forestry Siti Nurbaya posted on her Twitter account. "The massive development of President Jokowi's era must not stop in the name of a "carbon mission or in the name of deforestation," reads a tweet posted by Siti Nurbaya on Wednesday, November 3, 2021—the post was deleted when the author visited her account on Monday, January 17. 2022. His position as Minister of the Environment and Maritime Affairs has made his tweets widely discussed by netizens. Reporting from Suara.com, the newly uploaded tweet in approximately 21 hours has received 988 replies, 6100 retweets, and 681 likes. This study aims to determine the construction of media coverage of Tempo.co and Detik.com in reporting the tweets of the Minister of Environment and Forestry Siti Nurbaya. The method used is qualitative with a framing analysis approach using the Pan and Kosicki model and data collection techniques by observation, literature study, and interviews. As for the results of the research are, 1) Syntactical Structure, the two media frame the news that invites the reader to evaluate each of the information. 2) In Script Structure, Tempo.co failed to include the where element. So that makes the 5W + 1H elements incomplete. 3) In Thematic Structure, both Detik.com and Tempo.co media mostly use “yang” and “and” which refers to important things being discussed. 4) In terms of rhetorical structure, the use of photos, both of which use photos of Siti Nurbaya, although Tempo.co's second story only contains a quote from the Democrat Party politician, Irwan Fecho. Abstrak. Pada akhir tahun 2021, khalayak di Indonesia diramaikan oleh “cuitan” dari Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya yang diposting di akun Twitter miliknya. “Pembangunan besar-besaran era Presiden Jokowi tidak boleh berhenti atas nama ëmisi karbon atau atas nama deforestasi.”, begitu bunyi twit yang diposting oleh Siti Nurbaya pada Rabu, 3 November 2021—postingan tersebut telah dihapus saat penulis mengunjungi akunnya pada Senin, 17 Januari 2022. Jabatan sebagai Menteri Lingkungan Hidup dan Kelautan menjadikan cuitannya ramai diperbincangkan warganet. Dilansir dari Suara.com, twit yang baru diunggah kurang lebih 21 jam sudah mendapat 988 balasan, 6100 retweet, dan 681 like. Penelitian ini bertujuan mengetahui kontruksi pemberitaan media Tempo.co dan Detik.com dalam memberitakan cuitan Menteri LHK Siti Nurbaya. Metode yang dipakai adalah kualitatif dengan pendekatan analisis framing menggunakan model Pan dan Kosicki serta teknik pengumpulan data secara observasi, studi kepustakaan, dan wawancara. Adapun untuk hasil penelitiannya adalah, 1) Secara Struktur Sintaksis, kedua media tersebut membingkai berita yang mengajak pembaca untuk menilai masing-masing dari informasi tersebut. 2) Secara Struktur Skrip, Tempo.co luput mencantumkan unsur where. Sehingga membuat tidak kelengkapan unsur 5W+1H. 3) Secara Struktur Tematik, Kedua media Detik.com dan Tempo.co lebih banyak menggunakan “yang” serta “dan” yang merujuk pada hal penting yang dibahas. 4) Secara Struktur Retoris, penggunaan foto, kedua berita tersebut sama-sama menggunakan foto Siti Nurbaya, meskipun pada berita kedua Tempo.co yang hanya berisi kutipan politikus Partai Demokrat, Irwan Fecho.
Hubungan antara Menonton Tayangan Konten di Kanal Youtube Clarin Hayes dengan Pengetahuan Kesehatan Subscribers Annisa Latifah; Santi Indra Astuti
Jurnal Riset Jurnalistik dan Media Digital Volume 3, No. 1, Juli 2023 Jurnal Riset Jurnalistik dan Media Digital (JRJMD)
Publisher : UPT Publikasi Ilmiah Unisba

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/jrjmd.v3i1.1755

Abstract

Abstrack. Health-related educational content is of particular concern and is much sought after by the public today, especially matters related to mental health. One of the mental health influencers who often provides mental health education through video shows on YouTube is Clarin Hayes. This study aims to determine the relationship between watching Clarin Hayes' YouTube content and subscribers' health knowledge. The research method used in this study is a quantitative method using a correlational approach. Data collection techniques are carried out by distributing questionnaires or questionnaires. Based on the results of the research that has been done, it can be concluded that there is a fairly strong relationship between watching Clarin Hayes' YouTube content and knowledge of subscribers' health. This is in accordance with the uses and gratification theory which explains that the mass media, namely YouTube Clarin Hayes has the ability to meet the information needs about health desired by subscribers. Abstrak. Konten edukasi terkait kesehatan menjadi perhatian tersendiri dan banyak dicari oleh masyarakat saat ini terutama hal yang menyangkut dengan kesehatan mental. Salah satu influencer kesehatan yang sering memberikan edukasi kesehatan mental melalui tayangan video di youtube adalah Clarin Hayes Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengetahui hubungan antara menonton tayangan konten youtube Clarin Hayes dengan pengetahuan kesehatan mental subscriberss. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah kuantitatif dengan menggunakan pendekatan korelasional. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara menyebarkan angket atau kuisioner. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang cukup berarti antara menonton tayangan konten youtube Clarin Hayes dengan pengetahuan kesehatan mental subscribers. Hal ini sesuai dengan teori uses and gratification yang menerangkan bahwa media massa yakni youtube Clarin Hayes memiliki kemampuan untuk memenuhi kebutuhan informasi mengenai kesehatan yang diinginkan oleh subsribers.
Persepsi Mahasiswa Bandung pada Konten Podcast Deddy Corbuzier Muhamad Rifqi Slamet; Tia Muthiah Umar
Jurnal Riset Jurnalistik dan Media Digital Volume 3, No. 1, Juli 2023 Jurnal Riset Jurnalistik dan Media Digital (JRJMD)
Publisher : UPT Publikasi Ilmiah Unisba

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/jrjmd.v3i1.1756

Abstract

Abstract. The development of internet technology plays an important role in modern communication. The number of internet users is increasing rapidly every year. Human life is greatly helped by the internet, such as in business, shopping to education. Then everyone can position themselves as communicators through their own media such as blogs, youtube or internet radio. This study aims to find out how Bandung students perceive the content of Deddy Corbuzier's podcast through their respective perceptions. This research is a qualitative descriptive research, namely research that reveals certain social situations by correctly describing the reality formed by words based on relevant data collection and data analysis techniques, while in this study using the number of sources 5 [five] people. Data collection techniques used are in-depth interviews (online) and observation. This research on the perceptions of Bandung students will also look at the effects of mass communication directly or indirectly, see and analyze the psychological, socio-cultural and language barriers to communication, especially for students who have very diverse cultural backgrounds as part of the program. Indonesian society. Students as part of those who are educated in an academic environment, of course have the intellectual power to analyze a mass media in the form of podcasts; in addition to the figure and communication style of Deddy Corbuzier as a public figure and host who has a strong influence and allure for students and the user community as well as podcast connoisseurs. Students can also see and analyze Deddy Corbuzier's behavior in the podcast as a good, polite, and friendly personal figure even though under certain conditions he looks like an athlete in tight clothes but of course it is adjusted to the speakers and the content he is facing. This can have a positive effect on the development and creativity of students in general. Abstrak. Perkembangan teknologi internet memegang peranan penting dalam komunikasi jaman modern ini. Jumlah pengguna internet semakin bertambah dengan cepat tiap tahunnya. Kehidupan manusia banyak terbantu dengan adanya internet seperti dalam berbisnis, berbelanja hingga pendidikan. Kemudian semua orang dapat berposisi sebagai komunikator melalui medianya sendiri seperti blog, youtube atau radio internet. Penelitian ini telah menemukan bagaimana persepsi Mahasiwa Bandung tentang konten podcast Deddy Corbuzier melalui persepsinya masing-masing. Penelitian ini merupakan deskripstif kualitatif yakni Penelitian yang mengungkapkan situasi sosial tertentu dengan mendeskripsikan kenyataan secara benar dibentuk oleh kata-kata berdasarkan teknik pengumpulan data dan analisis data yang relevan, Adapun dalam Penelitian ini menggunakan jumlah narasumber 5 [lima] orang. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu wawancara mendalam (secara online) dan observasi. Penelitian atas persepsi Mahasiswa Bandung ini pun akan melihat efek-efek komunikasi massa secara langsung maupun tidak langsung, melihat dan menganalisa hambatan-hambatan berkomunikasi secara psikologis, sosio kultural dan hambatan berbahasa terutama bagi Mahasiswa yang memiliki latar belakang budaya yang sangat beragam sebagai bagian dari bagian masyarakat Indonesia. Mahasiswa sebagai bagian dari kalangan yang di didik dalam lingkungan akademis, tentu memiliki daya intelektual untuk menganalisa sebuah media massa berupa podcast; selain terhadap sosok dan gaya berkomunikasi Deddy Corbuzier sebagai “public figure” dan “host” yang memiliki daya kuat pengaruh dan daya pikat bagi Mahasiswa dan masyarakat pengguna maupun penikmat “podcast”. Mahasiswa pun dapat melihat dan menganalisa sikap Deddy Corbuzier dalam “podcast” tersebut sebagai sosok pribadi yang baik, sopan, dan ramah meskipun dalam kondisi tertentu terlihat berpakaian layaknya seorang atlet dengan baju ketat namun tentu disesuaikan dengan narasumber dan konten yang berada dihadapannya. Hal ini dapat memberikan efek secara positif bagi pengembangan dan kreatifitas atas diri Mahasiswa pada umumnya.
Pengaruh Fashion Influencer Thrift @rayiputra26 terhadap Gaya Busana Followers Instagram @rayiputra26 Dila Putri Fatharani; Dian Widya Putri
Jurnal Riset Jurnalistik dan Media Digital Volume 3, No. 1, Juli 2023 Jurnal Riset Jurnalistik dan Media Digital (JRJMD)
Publisher : UPT Publikasi Ilmiah Unisba

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/jrjmd.v3i1.1757

Abstract

Abstract. The Instagram account @rayiputra26 is often associated by many people as a fashion influencer account and how to dress luxuriously which is often uploaded, but in reality the photo uploads that are often uploaded by @rayiputra26 in highlighting the style of dress are the result of thrifting, the research method used in research This is with a quantitative approach. The sample in this study was 100 respondents, namely Instagram Followers @rayiputra26. Data collection techniques are by distributing questionnaires and observation. The data analysis technique used descriptive analysis, validity test, reliability test and hypothesis testing. The purpose of this study is to find out and analyze whether there is an influence of Fashion Influencer Thrift on the Instagram account @rayiputra26 on the fashion style of Instagram followers @rayiputra26. The results of the research on the influence of Thrift Fashion Influencers have a significant and significant influence on the Instagram account @rayiputra26 on the fashion style of Instagram followers @rayiputra26. Abstrak. Akun Instagram @rayiputra26 sering dikaitkan oleh banyak orang sebagai akun fashion influencer dan cara berpakaian mewah yang sering di unggah, akan tetapi dalam kenyataanya unggahan foto yang sering diunggah oleh @rayiputra26 dalam menonjolkan gaya berpaikan itu adalah hasil dari thrifting, Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu dengan pendekatan kuantitatif. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 100 responden yaitu Followers Instagram @rayiputra26. Teknik pengumpulan data yaitu dengan cara penyebaran kuesioner dan observasi. Teknik analisis data menggunakan analisis deskriptif, uji validitas, uji reliablititas dan uji hipotesis. Tujuan penelitian ini yaitu Untuk mengetahui dan menganalisis Apakah terdapat pengaruh Fashion Influencer Thrift Pada Akun Instagram @rayiputra26 terhadap Gaya Busana Followers Instagram @rayiputra26. Hasil penelitian mengenai pengaruh Fashion Influencer Thrift memperoleh pengaruh dan signifikan Pada Akun Instagram @rayiputra26 terhadap Gaya Busana Followers Instagram @rayiputra26.
Gaya Penulisan Media Ormas Islam Alif Gibran; Askurifai Baksin
Jurnal Riset Jurnalistik dan Media Digital Volume 3, No. 1, Juli 2023 Jurnal Riset Jurnalistik dan Media Digital (JRJMD)
Publisher : UPT Publikasi Ilmiah Unisba

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/jrjmd.v3i1.1758

Abstract

Abstract. The media of Islamic organizations in Indonesia can now be said to be an online media that is needed by the community, especially those who are involved in these Islamic organizations. The presence of information that feels closer personally and geographically makes Islamic mass media media the community's choice of media when the need for valid information is difficult to find. Of the various types of Islamic media organizations in Indonesia, each has its own characteristics, ranging from the variety of websites they manage to different writing styles, one of which is the style of the environment. This research focuses on how the diversity of writing between NU Jabar and Persis media can be written so as to produce the finding that how a media can determine the language style / style of its environment which is so diverse, even though it is still in the same source or rule, namely Islam. The method used in this research is qualitative with a case study approach, and uses data collection techniques in the form of observations, interviews, and literature studies. The results of the research are 1) The writing format on the West Java and Persis NU media there are some basic differences, such as the difference in the font used where NU uses the Metropolis Semibold Family font, while Persis.or.id uses the Trebuchet MS font. In the West Java NU media, they set a standard number of words for each article, which is 300 words, while in Persis they are more flexible by not specifying a minimum number of words. 2) There are differences in the mention of religious figures in the NU Jabar and Persis media, NU Jabar uses the words H. (Haji) and KH. (Kyai Haji) for the designation of religious figures, while Persis mentions Ustad or Al-Ustad. There are also many differences regarding the mention of events, for example, the mention of the word Ramadan, Prayer, Pupils and so on. 3) Basically, the West Java and Persis NU media still refer to the KBBI in determining each word choice they use. However, both of them agreed that some differences in words or what is commonly called the selingkung style is a natural thing considering this is the hallmark of an organization which eventually becomes the hallmark of the media. Abstrak. Media ormas Islam di Indonesia saat ini bisa dibilang menjadi media online yang dibutuhkan oleh masyarakat, terutama mereka yang berkecimpung di organisasi Islam tersebut. Hadirnya informasi yang terasa lebih dekat secara personal maupun geografis menjadikan media ormas Islam menjadi media pilihan masyarakat ketika kebutuhan akan informasi yang valid sulit ditemukan. Dari berbagai jenis organisasi media Islam di Indonesia, masing-masing memiliki ciri khasnya tersendiri, mulai dari keberagaman website yang mereka kelola hingga gaya penulisan yang berbeda-beda, salah satunya adalah gaya selingkungnya. Penelitian ini berfokus kepada bagaimana keberagaman penulisan antara media NU Jabar dan Persis dapat ditulis sehingga menghasilkan temuan bahwa bagaimana sebuah media bisa menentukan gaya bahasa/gaya selingkungnya yang begitu beragam, walaupun masih dalam sumber atau kaidah yang sama yaitu agama Islam. Metode yang digunakan pada penelitian ini yaitu kualitatif dengan pendekatan studi kasus, serta menggunakan teknik pengumpulan data berupa observasi, wawancara, dan studi pustaka. Adapun hasil penelitiannya yaitu 1) Format penulisan pada media NU Jabar dan Persis terdapat beberapa perbedaan yang mendasar, seperti perbedaan font yang digunakan dimana NU menggunakan font MetropolisSemibold Family, sedangkan Persis.or.id menggunakan font Trebuchet MS. Pada media NU Jabar, mereka menetapkan standar jumlah kata tiap tulisan yaitu 300 kata, sedangkan pada media Persis mereka lebih fleksibel dengan tidak menentukan minimal jumlah kata. 2) Terdapat perbedaan penyebutan tokoh keagamaan pada media NU Jabar dan Persis, NU Jabar menggunakan kata H. (Haji) dan KH. (Kyai Haji) untuk sebutan tokoh keagamaan, sedangkan Persis menyebutkan Ustad atau Al-Ustad. Terdapat pula banyak perbedaan terkait penyebutan peristiwa contohnya seperti penyebutan kata Ramadhan, Sholat, Murid dan sebagainya. 3) Pada dasarnya, media NU Jabar dan Persis masih merujuk kepada KBBI dalam menentukan setiap pemilihan kata yang mereka gunakan. Namun keduanya bersepakat bahwa beberapa perbedaan kata atau yang biasa disebut gaya selingkung merupakan hal yang wajar mengingat hal ini merupakan ciri khas suatu organisasi yang akhirnya menjadi ciri khas pada media tersebut.
Literasi Digital dalam Menanggulangi Perundungan Siber di Dunia Olahraga Jufadli Rachmad Dasdar; Yadi Supriadi
Jurnal Riset Jurnalistik dan Media Digital Volume 3, No. 1, Juli 2023 Jurnal Riset Jurnalistik dan Media Digital (JRJMD)
Publisher : UPT Publikasi Ilmiah Unisba

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/jrjmd.v3i1.1788

Abstract

Abstract. As a celebrity in sports, athletes usually use social media to maintain relationships with their fans. But it's not uncommon for an athlete to experience bullying, not infrequently social media accounts belonging to athletes and football clubs are flooded with scathing comments and even insults. This insult has a negative impact on the mentality and performance of athletes and the perpetrators of bullying themselves so that education regarding digital literacy related to cyberbullying in the world of sports is something that is considered important. As one of the teams with the largest supporter base in Indonesia, Persib's management and players' social media accounts are certainly not free from criticism. Some of these criticisms even lead to cyberbullying. The research discusses digital literacy efforts carried out by the Persib Bandung football club regarding cases of cyber bullying in the world of sports. The research was conducted using a case study analysis approach by interviewing a number of sources, namely Persib's Creative Director, Persib’s Head of Communication, Persib's Content Manajer, and Persib's Vice President of Commercial. The research results show that the digital literacy efforts carried out by Persib Media are influenced by various pressures and negative comments received by the club, based on Persib's vision in shaping the mentality of its supporters, as well as the view that Persib is a platform that can be used to educate and build society. through character development. Abstrak. Sebagai seorang selebritas di bidang olahraga, atlet biasanya menggunakan media sosial untuk menjaga hubungan dengan para penggemarnya. Namun tak jarang seorang atlet mengalami perundungan, tak jarang akun media sosial milik atlet maupun klub sepak bola dibanjiri oleh komentar-komentar pedas bahkan cacian. Cacian tersebut berdampak buruk pada mental hingga performa atlet maupun pelaku perundungan itu sendiri sehingga adanya edukasi mengenai literasi digital terkait perundungan siber di dunia olahraga menjadi hal yang dirasa penting. Sebagai salah satu tim dengan basis supporter terbesar di Indonesia, akun media sosial milik manajemen maupun para pemain Persib tentunya tak terlepas dari kritikan. Beberapa dari kritikan tersebut bahkan mengarah pada perundungan siber. Penelitian membahas terkait upaya literasi digital yang dilakukan oleh klub sepak bola Persib Bandung terkait kasus perundungan siber di dunia olahraga. Penelitian dilakukan menggunakan pendekatan analisis studi kasus dengan mewawancarai sejumlah narasumber yakni Creative Director Media Persib, Head of Communication Persib, Content Manajer Media Persib, dan Vice President Commercial Persib. Hasil Penelitian menunjukan bahwa upaya literasi digital yang dilakukan Media Persib dipengaruhi oleh berbagai tekanan dan komentar negatif yang diterima oleh klub, didasari oleh visi Persib dalam membentuk mental suporternya, serta pandangan bahwa Persib sebagai platform yang dapat digunakan untuk yang dapat digunakan untuk mengedukasi serta membangun masyarakat melalui pembangunan karakter.
Praktik Jurnalisme Lingkungan dalam Pemberitaan Pembangunan Bendungan Bener, Desa Wadas, Kabupaten Purworejo Jawa Tengah Eriza Reziana; Alex Sobur
Jurnal Riset Jurnalistik dan Media Digital Volume 3, No. 1, Juli 2023 Jurnal Riset Jurnalistik dan Media Digital (JRJMD)
Publisher : UPT Publikasi Ilmiah Unisba

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/jrjmd.v3i1.1789

Abstract

Abstract. The local government's plans for the Bener dam construction project require mining of andesite rocks in Wadas Village. Conditions heated up when residents responded to the refusal, leading to clashes involving the police and residents. The media is busy reporting on this land acquisition conflict as awareness of environmental problems. This research focuses on framing the practice of environmental journalism in reporting on the construction of the Bener dam by Viva.co.id and Okezone.com media. This study uses a qualitative research type with the Robert N. Entman model framing analysis approach consisting of four elements Define Problems, Diagnose Causes, Make Moral Judgment, and Treatment Recommendation. The primary data source is the news on the construction of the Bener Dam on Viva.co.id and Okezone.com media. The results of the study found the framing of the Bener dam construction news from two different points of view. Viva frames the practice of environmental journalism which leads to eco-populism which favors the interests of the people whereas, Okezone leads to eco-developmentalism which focuses on environmental development. Abstrak. Rencana pemerintah daerah terkait proyek pembangunan bendungan Bener memerlukan proses penambangan batuan andesit di Desa Wadas. Kondisi semakin memanas ketika warga merespon penolakan, hingga terjadilah aksi bentrok melibatkan aparat kepolisian dengan warga. Media ramai memberitakan konflik pembebasan lahan ini sebagai kesadaran akan permasalahan lingkungan hidup. Penelitian ini berfokus pada pembingkaian praktik jurnalisme lingkungan hidup pada pemberitaan pembangunan bendungan Bener media Viva.co.id dan Okezone.com. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif dengan pendekatan analisis framing model Robert N. Entman terdiri dari empat elemen Define Problems, Diagnose Causes, Make Moral Judgement, dan Treatment Recommendation. Sumber data primer yakni pemberitaan pembangunan bendungan Bener pada media Viva.co.id dan Okezone.com. Hasil penelitian menemukan pembingkaian berita pembangunan bendungan Bener dengan dua sudut pandang yang berbeda. Viva membingkai praktik jurnalisme lingkungan yang mengarah pada eco-populism yang memihak kepada kepentingan rakyat sedangkan, Okezone mengarah pada eco-developmentalism yakni memfokuskan pada pembangunan lingkungan.
Mitos Tumbuhan Medis sebagai Simbol Bahan Narkotika dalam Film Dokumenter Muhammad Aldy Febiansyah; Firmansyah; Dadi Ahmadi
Jurnal Riset Jurnalistik dan Media Digital Volume 3, No. 1, Juli 2023 Jurnal Riset Jurnalistik dan Media Digital (JRJMD)
Publisher : UPT Publikasi Ilmiah Unisba

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/jrjmd.v3i1.1880

Abstract

Abstract. The film How To Change Your Mind is a film whose title explains that we have to change our thinking when watching this film. This film tells about how Michael Pollan and also the narrator in the film tell and explain how psychedelics change our minds. Psychedelic which means "Mind Manifestation" is an effect or condition when we try substances that have psychedelic effects or are now included in class I narcotics. This research takes data from the documentary series How To Change Your Mind which is based on a book entitled How To Change Your Mind by Michael Pollan. This film tells how psychedelic effects occurred in the past and the impact we can still feel today. Uniquely, this psychedelic was banned due to a problematic CIA mind control experiment, while this psychedelic can help someone get out of someone's suicidal ideation. The research aims to examine what meanings are related to informative messages from the meaning of semiotics. This study uses a qualitative approach to Roland Barthes' semiotic analysis in the film How To Change Your Mind. By analyzing the denotative, connotative and mythical signs taken from this film, the researcher found the research results in the form of data taken by observing the film through scenes or scenes, dialogues, background music used in the film to some of the characters involved. Abstrak. Film How To Change Your Mind merupakan film yang judulnya menjelaskan bahwa kita harus merubah pemikiran kita ketika menonton film ini. Film ini menceritakan tentang bagaimana Michael Pollan dan juga narator dalam film tersebut menceritakan serta menejelaskan bagaimana psikedelik merubah pikiran kita. Psikedelik yang mempunyai arti “Manifestasi Pikiran” merupakan efek atau keadaan saat kita mencoba zat-zat yang memiliki efek psikedelik atau sekarang dimasukan kedalam narkotika golongan I. Penelitian ini mengambil data dari film series dokumenter How To Change Your Mind yang diangkat berdasarkan buku yang berjudul How To Change Your Mind oleh Michael Pollan. Film ini menceritkan bagaimana efek psikedelik terjadi di masa lampau dan dampaknya yang sampai sekarang masih bisa kita rasakan. Uniknya psikedelik ini dilarang akibat ekperimen pengendalian pikiran CIA yang bermasalah sedangkan psikedelik ini dapat membantu seseorang keluar dari keingingan bunuh diri yang dialamai seseorang. Penelitian bertujuan untuk meneliti makna apa saja yang berkaitan dengan pesan informatif dari sisi pemaknaan semiotika. Penelitian ini menggunakan metodologi pendekatan kualitatif analisis semiotika Roland Barthes dalam film How To Change Your Mind. Dengan menganalisis tanda denotatif, konotatif serta mitos yang diambil dari film ini, peneliti menemukan hasil penelitian berupa data yang diambil dengan cara observasi film melalui scene atau adegan, dialog, latar musik yang digunakan dalam film tersebut kepada beberapa tokoh yang terlibat.
Tular Nalar: Upaya Melahirkan Lingkar Epistemik Literasi Digital Finsensius Yuli Purnama; Adven Sarbani
Jurnal Riset Jurnalistik dan Media Digital Volume 3, No. 1, Juli 2023 Jurnal Riset Jurnalistik dan Media Digital (JRJMD)
Publisher : UPT Publikasi Ilmiah Unisba

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/jrjmd.v3i1.2234

Abstract

Abstract. Traditional intellectuals only focus on theory and never place their investigations as an effort to solve existing social problems. On the other hand, the link between academic activities that answer problems and engage in concrete issues in society will foster what is known as organic intellectuals. Abstrak. Intelektual tradisional hanya berkutat pada teori dan tidak pernah menempatkan penyelidikannya sebagai upaya menyelesaikan persoalan sosial yang ada. Di lain pihak, keterkaitan kegiatan akademik yang menjawab persoalan dan terlibat dalam isu-isu konkret dalam masyarakat akan menumbuhkan apa yang disebut sebagai intelektual organik.

Page 1 of 2 | Total Record : 11