cover
Contact Name
Kadek Adi Indra Brata
Contact Email
info.ppjunwar02@gmail.com
Phone
+6282227770890
Journal Mail Official
jurnalsutramas@gmail.com
Editorial Address
Fakultas Teknik dan Perencanaan, Universitas Warmadewa. Jl. Terompong 24 Tanjung Bungkak Denpasar Bali, Indonesia
Location
Kota denpasar,
Bali
INDONESIA
Jurnal Sutramas
Published by Universitas Warmadewa
ISSN : 28071743     EISSN : 27989968     DOI : https://doi.org/10. 22225/sutramas
Core Subject : Engineering,
Jurnal Sutramas is a scientific journal that publishes original articles based on the latest knowledge, research, and applied research as well as the latest scientific developments in Community service in engineering and planning and multidisciplinary fields related to architecture, and open to all methodological approaches and theoretical uses
Articles 36 Documents
Perencanaan Renovasi Atap Bale Banjar Kaja, Desa Pakraman Panjer, Denpasar, Bali I Gede Surya Darmawan; I Wayan Wirya Sastrawan; Ni Komang Ayu Agustini
Jurnal Sutramas Vol. 1 No. 1 (2021): Jurnal Sutramas
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Warmadewa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (184.197 KB)

Abstract

Keberadaan Banjar di Bali memiliki peranan yang sangat vital bagi anggota masyarakatnya yang lebih dikenal sebagai karma banjar tak terkecuali Banjar Kaja Desa Pakraman Panjer, yang terletak di Jl Waturenggong, Denpasar, dengan 173 Krama Banjar Pengarep. Banyaknya krama banjar pengarep ini menjadikan vitalnya keberadaan Banjar Kaja sebagai kegiatan-kegiatan sosial keagamaan. Pasca adanya hujan angin yang cukup kencang sekitar Bulan Maret 2017, membuat struktur atap dan pentutup atap genteng Wantilan Banjar Kaja jatuh. Hal ini dikarenakan material kayu sebagai struktur atap yang sudah lapuk, serta ukuran balok struktur kayu yang tidak sesuai dengan bentang atap. Akhirnya warga banjar secara inisiatif berbondong-bondong melaksanakan kerja bakti untuk menurunkan sisa-sisa kap atap serta genteng sambil menunggu solusi perbaikan atap baik dari segi jenis material serta faktor biaya. Pasca gotong-royong tersebut, kondisi Bale Banjar Kaja menjadi nyaris tak beratap pada sisi tengahnya yang membuat hujan maupun sinar matahari langsung mengenai lantai Bale Banjar Kaja. Segala bentuk kegiatan yang dilakukan dalam Bale Banjar pun menjadi terganggu terlebih saat terjadi hujan deras. Berdasarkan permasalahan diatas, maka sangat diperlukan suatu perencanaan renovasi struktur atap Wantilan Bale Banjar agar segera dapat difungsikan kembali. Aspek ketahanan dan kekuatan struktur, mudah dan cepat dalam aplikasi serta nilai estetika menjadi hal utama dalam analisa struktur atap yang akan dipakai disamping faktor biaya. Untuk menghasilkan gambar dan rencana anggaran biaya diperlukan juga konsultasi dan presentasi dengan pihak mitra yang diajak bekerjasama sehingga dokumen perencanaan dapat segera dirampungkan sebagai tahap akhir dari bentuk PKM ini
Pemberdayaan Obyek Guna Lahan Di Kawasan Desa Sanur Sebagai Alternatif Ruang Terbuka Hijau (RTH) Kota Denpasar Ni Komang Armaeni; Putu Gede Suranata; I Wayan Gde Erick Triswandana
Jurnal Sutramas Vol. 1 No. 1 (2021): Jurnal Sutramas
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Warmadewa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (276.126 KB)

Abstract

Ruang Terbuka Hijau (RTH) memiliki banyak fungsi selain fungsi ekologi sebagai paru-paru kota atau wilayah. Kota Denpasar memiliki setidaknya 1.091,07 Ha Ruang Terbuka Hijau Kota (RTHK) dimana belum semua potensinya dimanfaatkan dengan optimal sebagai contoh RTHK Desa Sanur Kaja. Topografi Desa Sanur Kaja khususnya pada area Jl. Hangtuah dan Jl. Sedap Malam merupakan daerah dataran rendah dengan ketinggian 0-7 meter diatas permukaan laut dengan pemanfaatan lahan sebagai Ruang Terbuka Hijau seluas kurang lebih 39,4311 Ha sesuai dengan dokumen RTRW Kota Denpasar tahun 2011-2031. Dari hasil pengumpulan data menggunakan citra satelit dan superimpose pengukuran lapangan, didapatkan adanya pelanggaran terkait pembangunan bangunan dengan peruntukan rumah tinggal dan usaha. Pelanggaran yang terekam adalah seluas 11.6529 Ha sehingga menyisakan kurang lebih 27.7782 Ha RTH Existing yang harus diselamatkan dengan melakukan pengembangan untuk nantinya dapat di transformasi sebagai Objek Daya Tarik Wisata
Pengabdian Berbasis Masterplan Dalam Pengembangan Pura Bukit Amerta bagi Kelompok Umat Hindu Jawa di Kec. Karangdoro, Banyuwangi – Jawa Timur Made Suryanatha Prabawa; Gde Bagus Andhika Wicaksana; Made Anggita Wahyudi Linggasani
Jurnal Sutramas Vol. 1 No. 1 (2021): Jurnal Sutramas
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Warmadewa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (555.488 KB)

Abstract

Pura Bukit Amerta merupakan salah satu Pura di Provinsi Jawa Timur, tepatnya berlokasi di Dusun Blokagung, Desa Karangdoro, Kecamatan Tegal Sari, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur. Sejarah Pura Bukit Amerta berawal dari punden yang berupa batu.Batu tersebut berada di Bukit Tambur yang ada di Dusun Blokagung, Desa Karangdoro. Batu tersebut dapat mengeluarkan suara merdu sehingga dikeramatkan dan di sini pula umat Hindu memohon tirtha amerta yang dipimpin oleh sesepuh umat.Batu tersebut merupakan Batu Lingga Yoni yang diyakini sebagai Lingga Yoni peninggalan Maharsi Markandeya. Berdasarkan penggalan sejarah tersebut mulailah muncul sebuah Pura dengan nama “Pura Bukit Amerta”. Potensi yang terlihat adalah melalui sejarahnya dan mulai dikenalnya pura maka akan memiliki pemedek yang semakin bertambah. Bertambahnya pemedek beserta dampak lain yang mengikuti perlu diberi solusi sebagai tanggapan menjawab permasalahan yang akan datang. Permasalahan lain yang cukup signifikan diamati adalah Pura Bukit Amertha belum memperlihatkan lokalitasnya sebagai tempat ibadah berarsitektur Jawa Kuno layaknya bangunan ibadah Hindu Jawa pada masanya. Berdasarkan hal tersebut dibuatkanlah Masterplan perencanaan dimulai dengan kajian dan output berupa gambar perecanaan (2D dan 3D) dan RAB (Rencana Anggaran Biaya). Produk output tersebut diharapkan dapat mempermudah pengemong pura dalam pengembangan pura serta pengajuan dana untuk perbaikan maupun pembangunan massa baru
Kemitraan Masyarakat dan Laboratorium Teknik Sipil untuk Mengatasi Kendala Perijinan IMB di Wilayah Sanur Kaja Wayan Jawat; Putu Ika Wahyuni; I Ketut Nudja
Jurnal Sutramas Vol. 1 No. 1 (2021): Jurnal Sutramas
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Warmadewa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (213.675 KB)

Abstract

Wilayah kota Denpasar merupakan pusat perekonomian, pusat pendidikan dan sebagai ibu kota Provinsi Bali. Pertumbuhan penduduk tiap tahunnya berimbas terhadap meningkatnya perekonomian serta kebutuhan hidup, sehingga angka pembangunan yang terjadi di Kota Denpasar juga mengalami peningkatan. Salah satu permasalahan kota yaitu pemukiman, khususnya kebutuhan masyarakat untuk memperoleh hunian yang layak dan harga terjangkau. Untuk membangun hunian dibutuhkan persyaratan Ijin Mendirikan Bangunan (IMB) dimana dalam pengurusan tersebut terdapat beberapa kendala yang dihadapi masyarakat. Beberapa kendala tersebut antara lain: belum pahamnya masyarakat terkait alur pengurusan IMB, berapa besar biaya yang akan dikeluarkan untuk mengurus IMB, pengurusan dokumen lingkungan, dan pengujian daya dukung tanah, dan pemenuhan persyaratan teknis bangunan lainnya. Adapun rencana solusi yang ingin disusun dalam pengabdian masyarakat kali ini adalah pendampingan terhadap masyarakat yang melakukan pengurusan IMB khususnya Desa Sanur Kaja Kecamatan Denpasar Selatan sekaligus mengidentifikasi kendala lain yang dihadapi masyarakat selama melakukan pengurusan IMB. Selain itu adapun solusi tambahan yang diberikan adalah menyediakan jasa pengetesan tanah yang akan dibangun dengan melibatkan Laboratorium Teknik Sipil Universitas Warmadewa. Pelaksanaan pengabdian masyarakat ini dilakukan dengan proses wawancara dan diskusi dengan pihak perangkat desa dan masyarakat untuk identifikasi permasalahanselama pembangunan dan pengurusan IMB.
Pelatihan Pembuatan “Sajeng Tabuh” Hasil Fermentasi Ubi Jalar Untuk Meningkatkan Kemandirian Kearifan Lokal di Kelurahan Sesetan I Wayan Suanda
Jurnal Sutramas Vol. 1 No. 1 (2021): Jurnal Sutramas
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Warmadewa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (587.346 KB)

Abstract

Ketersediaan jenis umbi-umbian lokal seperti ubi jalar (Ipomoea batatas L.) di Indonesia termasuk Bali sangat melimpah, namun penggunaannya sebagian besar untuk tepung, makanan dan camilan serta minuman. Masyarakat Bali yang mayoritas beragama Hindu tidak terlepas dari kegiatan Upacara keagamaan berupa Panca Yadnya, termasuk di dalamnya Upacara Bhuta Yadnya sebagai persembahan suci kepada para Bhuta Kala untuk menjaga keharmonisan alam semesta beserta penghuninya dengan menghaturkan banten sesaji dan perlengkapannya serta, arak berem petabuhan yang sering disebut “Sajeng Tabuh”. Sajeng Tabuh terdiri dari “Arak Tabuh” yaitu air tape yang berwarna putih merupakan hasil fermentasi ubi jalar madu yang dagingnya berwarna putih kekuningan dan “Berem Tabuh”, yaitu air tape bewarna merah tua hasil fermentasi ubi jalar ungu. Penggunaan Sajeng Tabuh sebagai sarana upacara, maka kebutuhan akan Sajeng Tabuh meningkat terus. Oleh karena itu perlu ada sentra-sentra produksi dalam bentuk industri rumah tangga (home industry) sebagai bentuk inovasi dan kreativitas masyarakat untuk meningkatkan kemandirian dan kearifan lokal serta meningkatkan pertumbuhan ekonomi masyarakat, sebagai konsep pembangunan berkelanjutan yang popular disebut “Green Economy”. Oleh karena itu dalam Kegiatan Bakti Sosial (Baksos) Mahasiswa dan Dosen IKIP PGRI Bali memberikan kegiatan salah satunya berupa: Pelatihan Pembuatan “Sajeng Tabuh” Hasil Fermentasi Ubi Jalar (Ipomoea batatas L.) sebagai Sarana Upakara kepada PKK Kelurahan Sesetan Kecamatan Denpasar Selatan.
Perencanaan Dan Penataan Tukad Mas Di Banjar Teges Kawan, Desa Peliatan, Kecamatan Ubud I Putu Hartawan; I Nyoman Gede Maha Putra; I Gede Surya Darmawan
Jurnal Sutramas Vol. 1 No. 2 (2021): Jurnal Sutramas
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Warmadewa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1533.762 KB)

Abstract

Tukad Mas adalah salah satu anak sungai yang membentang dari Desa Peliatan sampai ke Desa Mas melalui beberapa banjar antara lain, Banjar Yangloni, Banjar Teges Kawan, dan banjar-banjar di Desa Mas. Tukad Mas mempunyai beberapa potensi yaitu, debit air sungai yang tidak pernah kering, ruang terbuka publik yang dapat dimanfaatkan untuk ruang terbuka hijau dengan penataan landscape yang baik, serta dapat dibuatkan tempat pemandian warga di bibir tukad. Potensi lain adalah terdapat sumber air dari beji yang mengalir ke Tukad Mas. Perkembangan Ubud mejadi kawasan pariwisata turut memberikan dampak terhadap Tukad Mas di Banjar Teges Kawan. Area pinggir tukad yang pada umumnya terletak di belakang rumah (teba) banyak dimanfaatkan untuk pembangunan akomodasi penginapan. Pembangunan penginapan juga sampai ke area bibir tukad. Berdasarkan observasi awal ditemukan terdapat pembuangan limbah ke aliran air tukad. Hal tersebut menyebabkan keinginan warga sekitar untuk mandi dan mencuci pakian ke tukad berkuarang. Temuan lain adalah area tukad tidak terawat dan banyak warga yang membuang sampah ke area pinggir tukad. Berdasarkan permasalahan tersebut diusulkan beberapa solusi antara lain, pembersihan area tukad, perencanaan akses, penataan area pinggir tukad sebagai ruang terbuka hijau, penambahan artwork dan penggunaan material alami.
Penyusunan Paket – Paket Wisata Melalui Pendekatan Eko Arsitektur di Desa Wisata Nyambu, Kecamatan Kediri, Kabupaten Tabanan, Bali I Gede Surya Darmawan; I Wayan Wirya Sastrawan; I Wayan Widanan
Jurnal Sutramas Vol. 1 No. 2 (2021): Jurnal Sutramas
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Warmadewa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2187.218 KB)

Abstract

Desa Nyambu merupakan salah satu dari 38 Desa Wisata yang ada di Kabupaten Tabanan yang diresmikan tahun 2016 dan diharapkan menjadi salah satu desa wisata unggulan di Tabanan. Desa Wisata Nyambu (DWN) memiliki potensi wisata berbasis alam yakni : persawahan, memiliki 22 mata air/pancoran dan 67 Pura yang saling terkait dengan perjalanan suci Dang Hyang Nirartha. DWN juga memiliki potensi budaya asli masyarakat pedesaan yaitu pembuatan sarana upacara keagamaan, kuliner, jajanan khas Tabanan serta terdapatnya seniman-seniman tari, tabuh dan lukis. Namun pertumbuhan tingkat kunjungan wisatawan ke DWN agak meningkat namun tidak terlalu signifikan yaitu 450 – 610 orang/ tahun atau 40 orang wisatawan setiap bulannya. Pemanfaatan potensi alam dan budaya DWN masih belum maksimal sehingga kurang dikenal luasnya DWN yang lebih memilih mengunjungi obyek wisata yang lebih terkenal disana yaitu Tanah Lot. Berdasarkan penelusuran di lapangan, terdapat permasalahan utama yang akan dicarikan solusi oleh tim PKM yaitu belum tersusunnya dengan baik dan terintegrasi potensi-potensi alam dan budaya dari DWN. Dari Tim PKM menawarkan solusi pembuatan paket-paket wisata yang saling bersinergi dengan pendekatan eko arsitektur yang menitik beratkan pada desain yang ramah lingkungan dan menghargai alam dan budaya setempat dengan tetap bertujuan untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat di DWN. Paket wisata tersebut terdiri dari : susur sawah, susur budaya, susur sepeda, susur sungai serta pemanfaatan rumah tinggal masyarakat untuk dijadikan homestay.
Development of Visual Media Products for Children with Special Needs at the Denpasar Autism Center Gde Bagus Andhika Wicaksana; Anak Agung Istri Manik Warmadewi; Putu Nugrahaeni Widiasavitri
Jurnal Sutramas Vol. 1 No. 2 (2021): Jurnal Sutramas
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Warmadewa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (658.923 KB)

Abstract

The Special Needs Child Development Group is an educational service center for children with autism located in the PLA (Autism Service Center) Denpasar City. In the learning process, children with autism have special characteristics and characteristics in observing and responding to something and tend to capture information or learn faster by using visualization. One of the interesting ways to improve children's storytelling skills is to provide picture books. Because picture books have a visualization effect that can stimulate the eyes to enjoy the picture and understand the text that explains the picture. There are several important problems regarding visual media which consist of the need for alternative visual media products to train children's sensory which is still limited to seeing sensory stimuli, media that can train other sensory types such as audio, taste, and touch, Adjustment of Visual Media Products to psychological growth and development are needed. autistic children and locality characteristics of the types of visual media objects that are used as teaching materials do not characterize the regional environment in Indonesia because some of the visual media come from abroad. Visual media products for learning media can be in the form of books and types of interactive games with the aim of providing cognitive and motoric impact, with content that will be adapted to the psychological condition of the child, of course, by highlighting elements of local characteristics in the object design to facilitate the learning process for children with autism. In developing visual media products that are intended as learning media for autistic children, the method used is ADDIE (Analysis, Design, Development, Implementation, and Evaluation) which is a learning model based on which each phase of the implementation process produces learning stages designed with specific objectives The sustainability aspect of this PKM program is the development of advanced visual media products and the design of special facilities for autistic children. So that gradually the needs and access to better education can be obtained by all children with special needs on a city and regional scale.
Pengabdian Kepada Masyarakat Berbasis Masterplan Penataan Kawasan Kuliner Kampoeng Kepiting di Kelurahan Tuban, Kecamatan Kuta, Kabupaten Badung, Bali I Wayan Wirya Sastrawan; I Gede Surya Darmawan; Dewa Ayu Nyoman Sriastuti
Jurnal Sutramas Vol. 1 No. 2 (2021): Jurnal Sutramas
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Warmadewa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1696.673 KB)

Abstract

Bali adalah medan magnet pariwisata dunia dengan berjuta potensi alam dan budaya masyarakat setempat, tak terkecuali keindahan pesisir dan hutan bakaunya. Potensi inilah yang dimanfaatkan Kelompok Nelayan Wanasari di Desa Adat Tuban, Badung yang mendirikan kawasan kuliner “Kampoeng Kepiting” (KK) dengan konsep ekowisata yang mengandalkan keindahan alam pesisir dan hutan mangrove dengan tetap mempertahankan unsur konservasi. Semenjak didirikan tahun 2013 hingga awal tahun 2020, jumlah kunjungan wisatawan ke KK cenderung meningkat. Namun, semenjak adanya pandemi covid 19 Maret 2020, pariwisata Bali terpuruk dengan tidak adanya wisatawan lokal dan asing mendatangi obyek-obyek wisata di Bali termasuk ke kawasan KK. Hasil penelusuran di lapangan didapatkan beberapa permasalahan yaitu : hampir seluruh bangunan, jalan setapak, dan keramba kepiting rusak tanpa terawat, wisata masih sebatas kuliner, masih banyak yang dapat dikembangkan dari sisi paket-paket wisata lainnya dengan pemanfaatan potensi alam, belum tertatanya sirkulasi KK dengan areal keramba kepiting, tempat memancing, dermaga nelayan, dan area melasti. Berdasarkan permasalahan ini, solusi yang ditawarkan Tim PKM antara lain : masterplan penataan KK dengan pendekatan arsitektur ekologis, penataan parkir kendaraan, sirkulasi nelayan, sirkulasi ke pura dan areal melasti, dan sirkulasi ke permukiman penduduk, desain spot-spot menarik dengan dengan material ramah lingkungan dan ekonomis dengan memanfaatkan view keluar dan kedalam site. Keseluruhan dokumen ini dapat dijadikan landasan mitra dalam pengajuan bantuan pembangunan dalam bentuk CSR kepada Pemerintah Kabupaten Badung, Provinsi, dan Nasional.
Design Of Sensory Park As Educational Park For Children With Special Needs At Autism Service Center, Denpasar City Made Anggita Wahyudi Linggasani; Ni Made Widya Pratiwi; Putu Nugrahaeni Widiasavitri
Jurnal Sutramas Vol. 1 No. 2 (2021): Jurnal Sutramas
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Warmadewa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (437.426 KB)

Abstract

Autism is defined as a special behavior that affects a person in communicating or interacting with other people or certain objects. There are varying degrees of autism, but some of the common behaviors associated with this disability include poor motor skills, speech delays, difficulties with skills such as reasoning, and very narrow interests. The Growth and Development Group for Children with Special Needs is an educational service for children with special needs in Denpasar City. Currently, almost all facilities are available in PLA, but outdoor facilities in the form of sensory gardens are not yet available. Therefore, partners want to provide a sensory garden to meet the educational needs of children with special needs and until now it is still difficult to find expertise to design this special garden. There are several problems that are summarized related to the procurement of this sensory park, namely the limitations of available land, the ideal sensory garden design and calculation of the estimated cost of sensory garden realization. By using the design method and approach to the needs of children with special needs, psychological aspects and sensory sensitivity are the main things in the preparation of this sensory garden design. Seeing these obstacles, it is necessary to design an ideal sensory garden, because PLA wants to realize this park and get funding from the government for the sustainability and educational needs of students with special needs.

Page 1 of 4 | Total Record : 36