cover
Contact Name
Yahyah
Contact Email
yahyahrachim@gmail.com
Phone
+628113828906
Journal Mail Official
baharipapadak00@gmail.com
Editorial Address
Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur, Indonesia
Location
Kota kupang,
Nusa tenggara timur
INDONESIA
JURNAL BAHARI PAPADAK
ISSN : -     EISSN : 27236536     DOI : -
Jurnal Bahari Papadak adalah sebuah jurnal nasional dalam bidang ilmu-ilmu kelautan dan perikanan yang di kelolah oleh Program Studi Manajemen Sumberdaya Perairan, Fakultas Kelautan dan Perikanan, Universitas Nusa Cendana. Tujuan utamanya adalah menyajikan artikel-artikel hasil riset atau penelitian yang berkualitas yang meliputi semua sub-bidang kajian dalam lingkup ilmu kelautan dan perikanan. Jurnal ini menyediakan ruang publikasi bagi akademisi, peneliti, mahasiswa dan kalangan professional lainnya. Artikel ilmiah yang diajukan untuk diterbitkan dalam jurnal ini harus memenuhi kriteria-kriteria tertentu, merupakan paper asli (bebas plagiarisme), tidak dipublikasikan atau tidak sedang diajukan ke jurnal lain. Lingkup topik Jurnal Bahari Papadak meliputi manajemen sumberdaya perairan, perikanan tangkap, pengolahan hasil perikanan, sosial ekonomi perikanan, ilmu kelautan, bioteknologi perikanan, biologi dan ekologi biota perairan, serta penilaian dan pengelolaan ekosistem perairan.
Articles 28 Documents
Search results for , issue "Vol 2 No 2 (2021): Jurnal Bahari Papadak" : 28 Documents clear
PARAMETER SOSIAL KERANG DARAH (Anadara granosa) KONSUMSI TERHADAP PERSEPSI RAMAH LINGKUNGAN PRODUSEN DI DESA OEBELO Crisca B. Eoh
Jurnal Bahari Papadak Vol 2 No 2 (2021): Jurnal Bahari Papadak
Publisher : Universitas Nusa Cendana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (578.925 KB)

Abstract

Abstrak- Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik produsen (umur, jenis kelamin, pengalaman dan pemahaman) kerang darah (Anadara granosa) konsumsi terhadap persepsi ramah lingkungan di desa Oebelo. Teknik analisa data yang digunakan, yaitu : ”Analisis Kuantitatif”. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai umur, jenis kelamin, pengalaman dan pemahaman produsen konsumsi kerang darah terhadap persepsi ramah lingkungan di desa Oebelo yang diberikan oleh 30 orang adalah 4, 4, 1 dan 2 dengan rerata nilainya, yaitu : 4.00, 4.00, 3.00 dan 2.00. Selanjutnya kriteria persepsi ramah lingkungan produsen pada umur, jenis kelamin, pengalaman dan pemahaman produsen konsumsi kerang darah dari 30 orang (100 %) dengan dominansi persentasenya adalah18 orang (60 %), laki-laki 10 orang (33.33 %) dari 16 orang (53.33 %) dan perempuan 9 orang (30 %) dari 14 orang (46.66 %), serta 17 orang (56.67 %) dan12 orang (40 %) menyatakan”Puas, Puas, Netral dan Tidak Puas” dengan kriteria beratnya 800 gr, 800 gr, 600 gr dan 400 gr, sedangkan kriteria umur, jenis kelamin, pengalaman dan pemahaman produsen konsumsi kerang darah terhadap persepsi ramah lingkungan, yaitu : ≥ 37 tahun, 16 – 30 tahun dan kelas VII – IX / sederajat. Kata kunci : Parameter Sosial, Kerang Darah Konsumsi Produsen, Persepsi Ramah Lingkungan
KAJIAN JENIS, KEPADATAN DAN KEANEKARAGAMAN MAKROZOOBENTOS DI OESAPA BARAT KOTA KUPANG Etheldreda Emilie Suban Raya Riantoby; Chaterina A. Paulus; Aludin Al Ayubi
Jurnal Bahari Papadak Vol 2 No 2 (2021): Jurnal Bahari Papadak
Publisher : Universitas Nusa Cendana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (428.649 KB)

Abstract

Abstrak – Makrozoobentos merupakan salah satu biota laut yang menetap di dasar perairan dan lebih sensitif terhadap gangguan lingkungan. Perubahan jenis, kepadatan dan keanekaragaman komunitas makrozoobentos terutama infauna merupakan respon dari akibat adanya bahan pencemar pada sedimen yang berasal dari aktivitas antropogenik. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui jenis, kepadatan dan keanekaragaman makrozoobentos di sekitar lokasi ekowisata mangrove Oesapa Barat, Kota Kupang. Metode yang digunakan adalah metode kualitatif dan kuantitatif. Sampel makrozoobentos diambil pada 3 transek yang terdiri dari 3 plot pengamatan pada masing-masing transek dengan ukuran plot 2 meter x 2 meter. Analisis data menggunakan formula Indeks keanekaragaman Shanon-Winner dan perhitungan kepadatan populasi makrozoobentos dihitung dengan menghitung jumlah kepadatan individu yang dilakukan per satuan luas area pengambilan sampel. Hasil penelitian menemukan sebanyak 7 jenis makrozoobentos dengan nilai komposisi jenis tertinggi pada Nerita lineata sebesar 23,74%, dan terendah pada jenis Macrophtalimus hoscii sebesar 2,33%. Nilai kepadatan populasi makrozoobentos pada transek I dan II sebesar 6 ind/m² dengan nilai indeks keanakeragaman transek I sebesar 0,353 dan transek II nilai indeks keanakeragaman sebesar 0,354, sedangkan nilai kepadatan populasi transek III sebesar 10 ind/m² dengan nilai indeks keanekeragaman sebesar 0,357. Kata Kunci: Makrozoobentos, Komposisi Jenis, Kepadatan populasi, Indeks Keanekaragaman. Abstract – Macrozoobenthos is one of the marine biotas that resides at the bottom of the waters and is more sensitive to environmental disturbances. Changes in the type, density, and diversity of macrozoobenthic communities, especially infauna, are a response to the presence of contaminants in sediments originating from anthropogenic activities. The purpose of this study was to determine the type, density, and diversity of macrozoobenthos around the Oesapa Barat mangrove ecotourism site, in Kupang City. The methods used are qualitative and quantitative. Macrozoobenthos samples were taken from 3 transects consisting of 3 observation plots on each transect with a plot size of 2 meters x 2 meters. Data analysis used the Shannon-Winner diversity index formula and the calculation of macrozoobenthos population density was calculated by calculating the number of individual densities per unit area of the sampling area. The study's results found 7 species of macrozoobenthos with the highest species composition value in Nerita lineata of 23.74%, and the lowest in Macrophtalimus hoscii of 2.33%. The population density value of macrozoobenthos on transects I and II was 6 ind/m² with a diversity index value of for transect I 0.353 and for transect II a diversity index value of 0.354. In comparison, the population density value for transect III was 10 ind/m² with a diversity index value of 0.357. Keywords: Macrozoobenthos, Species Composition, Population Density, Diversity Index.
KOMPOSISI SAMPAH LAUT DI PESISIR PANTAI KABUPATEN MALAKA, PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR Roberto Andri Quinus Jangga; Ismawan Tallo; Lumban N. L. Toruan
Jurnal Bahari Papadak Vol 2 No 2 (2021): Jurnal Bahari Papadak
Publisher : Universitas Nusa Cendana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (347.11 KB)

Abstract

Abstrak - Sampah laut merupakan masalah lingkungan yang saat ini sudah menjadi isu global dan menarik perhatian semua orang dikarenakan dampaknya terhadap lingkungan laut yang begitu persisten. Salah satu yang memperhatikan saat ini adalah banyaknya sampah laut pada daerah pantai. Tujuan dari kajian ini adalah untuk mengetahui jenis sampah yang mendominasi penyebaran sampah pada setiap pantai. Kajian ini dilakukan di pesisir Kabupaten Malaka pada Bulan Agustus 2020 di sembilan pantai. Metode yang digunakan yaitu sampling dengan adaptasi metode Guidelines on Survey and Monitoring of Litter berdasarkan UNEP (2009). Sampling yang dilakukan dari arah darat yang berbatasan dengan aktivitas antropogenik, sand dune, dan vegetasi menuju arah laut dengan menarik garis sepanjang 100 m dan lebar 10 m yang kemudian lebar transek dibagi menjadi sepuluh jalur dengan jarak masing-masing 1 m. Hasil dari kajian ini adalah komposisi jenis sampah sebesar 76% (plastik ), 8% (Lain-lain ), 5% (Kertas dan Kardus), 0 4% (busa atau gabus), 1% (kain), 2% (gelas dan keramik), 1% (logam), 2% (karet), dan 2% (kayu). Kata Kunci: Sampah laut, Kabupaten Malaka, Komposisi Jenis Abstract - Marine debris is an environmental problem that has now become a global issue and attracts everyone's attention to the persistent marine environment. One thing that is currently paying attention is the amount of marine debris in coastal areas. The purpose of this study is to determine the type of waste that dominates the distribution of waste on each beach. This study was conducted on the coast of Malacca Regency in August 2020 on nine beaches. The method used is sampling with an adaptation of the Waste Survey and Monitoring Guidelines based on UNEP (2009). Sampling was carried out from the land direction with anthropogenic activities, sand dunes, and vegetation towards the sea by drawing a line 100 m long and 10 m wide, then the width of the transect was divided into ten lines with a distance of 1 m each. The results of this study consist of 76% (plastic), 8% (Others), 5% (Paper and Cardboard), 0 4% (foam or cork), 1% (fabric), 2% (glass and ceramics), 1% (metal), 2% (rubber), and 2% (wood). Keywords : Marine debris, Malaka Regency, Type Composision
KAJIAN KOMPOSISI DAN KEPADATAN JENIS SAMPAH LAUT PADA KAWASAN EKOWISATA MANGROVE, DI KELURAHAN OESAPA BARAT, KOTA KUPANG Chezya Brygita Salestin; Lady Cindy Soewarlan; Chaterina Agusta Paulus
Jurnal Bahari Papadak Vol 2 No 2 (2021): Jurnal Bahari Papadak
Publisher : Universitas Nusa Cendana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (595.502 KB)

Abstract

Abstrak - Ekowisata mangrove merupakan objek wisata yang berwawasan lingkungan dimana wisata tersebut mengutamakan aspek keindahan yang alami tanpa merusak ekosistem tersebut. Hutan mangrove cukup tahan terhadap berbagai gangguan dan tekanan lingkungan, namun sangat peka terhadap pengendapan atau sedimentasi, juga beragam aktivitas lain seperti pembuangan limbah dan sampah. Merujuk pada beberapa penelitian telah dilakukan, kebaruan dari penelitian ini selain dilakukan pada titik lokasi dan bulan yang berbeda guna mendapatkan data pola sebaran sampah di lokasi yang sama yakni kawasan ekowisata mangrove di Kelurahan Oesapa Barat, Kota Kupang. Metode yang digunakan yaitu studi literatur, observasi yang terdiri dari pendekatan kualitatif dan kuantitatif. Tahapan Penelitian melingkupi penetapan transek dan plot pengamatan, pengambilan sampel dan analisis komposisi dan kepadatan jenis sampah laut. Hasil penelitian diperoleh nilai komposisi jenis dan total kepadatan sampah laut didominasi oleh sampah plastik dengan nilai komposisi sebesar 45,455% dan kepadatan sebesar 2,030 item/m2. Kata Kunci: Komposisi Jenis, Kepadatan Sampah Laut, Ekowisata Mangrove. Abstract – Mangrove Ecotourism is an environmentally sound tourist attraction where tourism prioritizes natural beauty without destroying the ecosystem. Mangrove forests are quite resistant to various disturbances and environmental pressures, but are very sensitive to settling or sedimentation, as well as various other activities such as waste and garbage disposal. Referring to several studies that have been conducted, the novelty of this research is that it was carried out at different locations and months in order to obtain data on the pattern of waste distribution at the same location, namely the mangrove ecotourism area in the west Oesapa urban village, Kupang City. The method used is literature study, observation consisting of qualitative and quantitative approaches. The research phases covered the determination of transects and observation plots, sampling and analysis of the composition and density of marine debris species. The results showed that the type composition and total density of marine debris were dominated by plastic waste with a composition value of 45,455% and a density of 2,030 items/m2. Keywords : Composition of Types, Density of Marine Debris, Mangrove Ecotourism.
UKURAN LAYAK TANGKAP KEPITING BAKAU (Scylla spp.) HASIL TANGKAPAN NELAYAN DI DESA TANAH MERAH, KECAMATAN KUPANG TENGAH, KABUPATEN KUPANG, PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR Maria Maximiliana Beku; Kiik G. Sine; Aludin A. Ayubi
Jurnal Bahari Papadak Vol 2 No 2 (2021): Jurnal Bahari Papadak
Publisher : Universitas Nusa Cendana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (831.783 KB)

Abstract

Abstrak - Penelitian mengenai morfometrik pada kepiting bakau dilaksanakan dengan tujuan untuk mengetahui ukuran layak tangkap dari pada kepiting bakau yang ditangkap oleh nelayan. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Tanah Merah, Kabupaten Kupang sebanyak 13 kali pengambilan sampel. Sampel yang terkumpul akan diukur secara mofometrik pada bagian tubuhnya meliputi 10 bagian, diantaranya; panjang karapas, lebar karapas, tinggi karapas, frontal margin, panjang profundus chela sebelah kanan, panjang chella sebelah kanan, tinggi chela sebelah kanan, panjang profundus chela sebelah kiri, panjang chela sebelah kiri, tinggi chela sebelah kiri dan pengukuran bobot tubuh. Hasil pengukuran menunjukan bahwa panjang terbanyak pada selang kelas 53,91 - 61,30 mm sebanyak 32,7 % , ukuran lebar terbanyak pada selang kelas 79,55 - 93,40 mm sebanyak 46,7 % dan ukuran berat terbanyak pada selang kelas 87,84 – 148,51 gram sebanyak 35,5 %, sehingga dapat disimpulkan bahwa kepiting bakau yang ditangkap oleh nelayan adalah dibawah ukuran layak tangkap. Kata Kunci : Morfometrik, Ukuran layak tangkap, Desa Tanah Merah Abstract - Research on morphometrics in mangrove crabs was carried out with the aim of knowing the size of the catch of mangrove crabs caught by fishermen. This research was conducted in Tanah Merah Village, Kupang Regency as many as 13 times sampling. The collected samples will be measured mofometrically on the body parts covering 10 parts, in cluding, carapace length, carapace width, carapace height. frontal margin, right chela deep length, right chela length, right chelal height, left chela deep length, left chela length, left chelal heigh tand body weight measurement. The measurement results show that the high est length is in the class range of 53.91 - 61.30 mm as much as 32.7%, the highest width is in the class range of 79.55 - 93.40 mm as much as 46.7% and the highest weight size is in the class 87 range of 84-148.51 grams as much as 35.5%, so it can be concluded that the mangrove crabs caught by fishermen are below the size suitable for catching. Key words : Morphometric, Catch size, Tanah Merah Village
TARAF KESADARAN MASYARAKAT PESISIR KELURAHAN KELAPA LIMA DAN PASIR PANJANG MENGENAI KEBERSIHAN LINGKUNGANNYA Christanto Salut; Alexander L. Kangkan; Kiik G. Sine
Jurnal Bahari Papadak Vol 2 No 2 (2021): Jurnal Bahari Papadak
Publisher : Universitas Nusa Cendana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (361.74 KB)

Abstract

Abstrak - Penelitian ini dimaksudkan untuk menentukan taraf kesadaran masyarakat pesisir di kota Kelapa Lima dan Pasir Panjang. Metode yang digunakan dalam pengujian ini adalah dengan menggunakan metode Obsevasi dan Wawancara. Informasi observasional diperiksa dengan menggunakan pemeriksaan pencerahan subjektif, sementara pembicaraan dengan informasi dipecah menggunakan prosedur penilaian berdasarkan skala informasi, kemudian, pada saat itu, informasi diperkenalkan dalam struktur yang rata dan kemudian digambarkan secara kuantitatif dan subjektif. Wilayah tempat pengumpulan informasi adalah RT/RW yang berada di kawasan pesisir pantai. Hasil yang didapat dalam penelitian ini menemukan bahwa taraf kesadaran masyarakat pesisir Kelapa Lima dan Pasir Panjang dalam hal kebersihan lingungannya secara umum berada pada klasifikasi yang sangat tinggi yang dipicu oleh bantuan dari pemerintah lingkungan dan kerjasama daerah dalam pelaksanaan proyek-proyek tertentu, misalnya melakukan jumat bersih yang rutin dilaksanakan yang dibatasi oleh pimpinan RT di setiap kelurahan, selain itu daerah berkepentingan dengan kegiatan untuk menjaga kebersihan pantai yang biasanya dilakukan oleh para penggiat kebersihan daerah seperti adanya dinas terkait, misalnya beberapa perguruan tinggi yang sering melakukan kegiatan administrasi daerah sebagai sosialisasi dan kegiatan bersih pantai dengan dilanjutkan dengan mengikutsertakan masyarakat sekitar wilayah pantai, sehingga jelas akan mempengaruhi area lokasi terdekat sehingga mereka tetap fokus pada kebersihan lingkungannya. Kata Kunci: Masyarakat Pesisir, Kesadaran, Kebersihan. Abstrack - This study is intended to determine the level of awareness of coastal communities in the cities of Kelapa Lima and Pasir Panjang. The method used in this test is to use the method of Observation and Interview. Observational information is checked using subjective enlightenment checks, while conversations with information are broken down using a rating procedure based on an information scale, then, at that point, information is introduced in a flattened structure and then described quantitatively and subjectively. The area where information is collected is the RT/RW located in the beach front area. The results obtained in this study found that the level of awareness of the coastal communities of Kelapa Lima and Pasir Panjang in terms of climate tidiness in general was at a very high classification which was triggered by assistance from the environmental government and regional cooperation in the implementation of certain projects, such as clean Friday gymnastics. which is routinely carried out which is limited by the RT leadership in each kelurahan, in addition to the area having an interest in activities to maintain the neatness of the coastal climate. which is usually carried out by local cleaning activists such as the existence of related agencies, for example several universities that often carry out regional administration exercises as socialization and beach cleaning exercises followed by involving the community around the coastal area, so that it will clearly affect the nearest local area so that they stay focused on environmental cleanliness. Keywords : Coastal Communities, Awareness, Cleanlines
KOMPOSISI DAN PRODUKSI IKAN HASIL TANGKAPAN MINI PURSE SEINE DI PERAIRAN TELUK KUPANG Charles Giovanni Bere; Yahyah .; Crisca B. Eoh
Jurnal Bahari Papadak Vol 2 No 2 (2021): Jurnal Bahari Papadak
Publisher : Universitas Nusa Cendana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (307.167 KB)

Abstract

Abstrak - Mini purse seine adalah alat tangkap berupa kantong yang dilengkapi dengan cincin dan purse line yang terletak di bawah tali ris yang berfungsi untuk menyatukan bagian pembawa jaring pada saat beroperasi dengan cara menarik purse seine sehingga jaring membentuk kantong. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui produksi dan komposisi ikan hasil tangkapan alat tangkap mini purse seine di perairan Teluk Kupang. Pengambilan sampel dilakukan sebanyak 8 kali dalam satu bulan dan metode yang digunakan adalah survei deskriptif. Peneliti menemukan komposisi jumlah hasil tangkapan mini purse seine di perairan Teluk Kupang dari 7 jenis ikan terlihat bahwa ikan tongkol memiliki jumlah hasil tangkapan tertinggi pada ikan tongkol 1980 kg dengan komposisi persentase 88% dan hasil tangkapan terendah adalah terdapat pada ikan selar sebanyak 40 kg dengan persentase komposisi (1,78%); ikan layang sebanyak 40 kg dengan komposisi persentase yaitu (1,78%) sedangkan total produksi setiap jenis ikan hasil tangkapan mini purse seine ini secara total bervariasi tinggi rendahnya total produksi selama 1 bulan, jumlah produksi tertinggi adalah ditemukan pada ikan tongkol, ikan tembang dan ikan kembung. Selain itu jumlah produksi ikan dari hasil tangkapan ini, jika dilihat dari tinggi rendahnya variasi berdasarkan total produksi semua jenis ikan dan lama perjalanan selama 1 bulan yaitu produksi hasil tangkapan mini purse seine tertinggi adalah pada trip I sebesar 1000 kg, kemudian pada trip V sebesar 300 kg dan terendah pada trip IV sebesar 50 kg. Kata Kunci : Produksi Hasil Tangkapan, Komposisi Ikan, Mini Purse Seine, Teluk Kupang Abstract - Mini purse seine is a fishing gear in the form of a bag equipped with a ring and purse line which is located under the ris line which functions to unite the carrying parts of the net during operation by pulling the purse seine so that the net forms a bag. The purpose of this study was to determine the production and composition of fish caught by mini purse seine fishing gear in the waters of Kupang Bay. Sampling was carried out 8 times in one month and the method used was a descriptive survey. Researchers found the composition of the number of mini purse seine catches in the waters of Kupang Bay from 7 types of fish, it was seen that tuna fish had the highest catch in 1980 kg tuna with a percentage composition of 88% and the lowest catch was found in tuna fish as much as 40 kg with a percentage of 88%. composition (1.78%); scad fish as much as 40 kg with a percentage composition of (1.78%) while the total production of each type of fish caught in mini purse seines varies in total, high and low total production for 1 month, the highest amount of production is found in tuna, tembang fish and mackerel. In addition, the amount of fish production from this catch, if viewed from the high and low variation based on the total production of all types of fish and the length of the journey for 1 month, namely the production of the highest mini purse seine catch was on trip I of 1000 kg, then on trip V of 300 kg and the lowest on the IV trip of 50 kg. Keywords : Catch Production, Fish Composition, Mini Purse Seine, Kupang Bay
TINJAUAN EKONOMI KERANG DARAH (Anadara granosa) KONSUMSI PRODUSEN RAMAH LINGKUNGAN DI DESA OEBELO Crisca B. Eoh
Jurnal Bahari Papadak Vol 2 No 2 (2021): Jurnal Bahari Papadak
Publisher : Universitas Nusa Cendana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (585.312 KB)

Abstract

Abstark - Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik pemahaman (tingkat pendidikan), pengalaman dan mendiskripsikan ukuran A. granosai (berat) konsumsi, serta harga jual (Rp.) produsen ramah lingkungan di desa Oebelo. Teknik analisa data yang digunakan, yaitu : ”Analisis Kuantitatif”. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai pemahaman, pengalaman, ukuran (berat) dan harga jual (Rp.) kerang darah konsumsi produsen ramah lingkungan di desa Oebelo yang diberikan oleh 30 orang adalah sebagai berikut : 2, 1, 4 dan 4 dengan rerata nilainya, yaitu : 2, 3, 4.00 dan 4.00. Selanjutnya kriteria lainnya berupa pemahaman, pengalaman, ukuran (berat) dan harga jual (Rp.) dari produsen ramah lingkungan tentang kerang darah konsumsi untuk 30 orang (100 %) dengan dominansi persentasenya adalah 12 orang (40 %) menyatakan ”Tidak Puas” dengan kriteria beratnya 400 gr, 17 orang (56.67 %) menyatakan ”Netral” dengan kriteria beratnya 600 gr, 18 orang (60 %) yang menyatakan ”Puas” dengan kriteria beratnya 800 gr dan18 orang (60 %) yang menyatakan ”Puas” dengan kriteria harga jual (Rp.) kerang darah konsumsi, yaitu : ≥ Rp. 20.000,- – < Rp. 25.000,- per kg. Kata Kunci : Tinjauan Ekonomi, Kerang Darah Konsumsi, Produsen Ramah Lingkungan
SEGMENTASI DAN TARGET PASAR PRODUK UMKM SEKTOR PERIKANAN MELALUI STRATEGI BAURAN PEMASARAN DI KOTA KUPANG Chairul Pua Tingga; Zainal Arifin Pua Geno
Jurnal Bahari Papadak Vol 2 No 2 (2021): Jurnal Bahari Papadak
Publisher : Universitas Nusa Cendana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (141.47 KB)

Abstract

Abstrak - Pemasaran bukan lagi sebagai ilmu pengetahuan, namun sudah menjadi filosofi usaha termasuk pada Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). MSegmentasi pasar merupakan langkah awal dalam menyusun bauran pemasaran yang terkenal dengan 4P (Product, Price, Place, Promotion). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penerapan segmentasi dan target pasar sebagai dasar merencanakan bauran pemasaran produk UMKM sektor perikanan di Kota Kupang. Metode penelitian ini adalah deskriptif kualitatif yaitu menggambarkan secara sistematika, factual, dan akurat mengenai fakta-fakta berdasarkan hasil wawancara dan observasi. Tahapan analisis data antara lain: reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan UMKM sektor perikanan belum menerapkan strategi segmentasi dan target pasar yang sistematis serta belum menjadikan strategi segmentasi dan target pasar sebagai pedoman dalam menyusun bauran pemasaran. Aktivitas usaha UMKM sektor perikanan di Kota Kupang masih berorientasi pada volume penjualan, sehingga produk-produk yang dihasilkan sulit bersaing di pasar. Kata Kunci : Segmentasi Pasar, Target Pasar, Bauran Pemasaran Abstract - Marketing is no longer a science, but has become a business philosophy including in Micro Small and Medium Enterprises (MSMEs). Market segmentation is the first step in crafting a well-known marketing mix with 4P (Product, Price, Place, Promotion). This research aims to find out the application of segmentation and target market as a basis for planning the marketing mix of MSME products in the fisheries sector in Kupang City. This research method is qualitative descriptive, which describes systematically, factually, and accurately the facts based on interviews and observations. The stages of data analysis include: data reduction, presentation of data, and withdrawal of conclusions. The results showed that fisheries sector MSMEs have not implemented systematic segmentation and target market strategies and have not made segmentation strategies and target markets as guidelines in compiling the marketing mix. The business activities of MSMEs in the fisheries sector in Kupang City are still oriented to sales volume, so the products produced are difficult to compete in the market. Keyword s: Market Segmentation, Target Market, Marketing Mix
EFEKTIFITAS PENAMBAHAN JARING KANTONG PADA BUDIDAYA RUMPUT LAUT Kappaphycus striatum SISTEM TALI RAWAI Lukas G. G. Serihollo; Rifqah Pratiwi; Ni Putu Dian Kusuma; Pieter Amalo; Lego Suhono
Jurnal Bahari Papadak Vol 2 No 2 (2021): Jurnal Bahari Papadak
Publisher : Universitas Nusa Cendana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (435.759 KB)

Abstract

Abstrak - Penelitian dilakukan untuk mengetahui pertumbuhan Kappaphycus striatum dibudidayakan dengan sistem tali rawai dan jaring kantong yang dibudidayakan selama 42 hari. Penelitian menggunakan dua perlakuan, yakni budidaya rumput laut dengan tali rawai dan jaring kantong dengan empat pengulangan. Desain yang digunakan dalam penelitian ini yaitu Randomize Pretest-Posttest Control Group Design yang kemudian dianalisis dengan Uji-t dua sampel. Laju pertumbuhan spesifik, pertumbuhan mutlak, dan pertumbuhan relatif Kappaphycus striatum pada sistem tali rawai masing-masing berkisar antara 2,52 ± 0,23 % per hari, 140,82 ± 19,46 gram, 91,7 ± 9,73 %, dan pada sistem jaring kantong masing-masing berkisar antara 3,58 ± 0,26 % per hari, 239,32 ± 21,95 gram dan 153,41 ± 10,97%. Nilai-nilai tersebut dipengaruhi oleh perubahan variabel kualitas air selama periode budidaya. Berdasarkan uji t, sistem tali rawai dan jaring kantong secara signifikan berbeda nyata (p < 0,05) satu sama lain. Kondisi parameter kualitas air suhu, pH, oksigen terlarut, kecepatan arus dan kedalaman sesuai dengan standar yang ditetapkan, sebaliknya pada parameter salinitas, kecerahan, nitrat dan ortofosfat belum mendukung pertumbuhan optimal untuk budidaya Kappaphycus striatum. Namun secara keseluruhan disimpulkan bahwa penggunaan jaring kantong pada budidaya rumput laut Kappaphycus striatum memiliki pertumbuhan yang lebih baik dibandingkan dengan sistem tali rawai. Kata Kunci: Rumput Laut, Kappaphycus striatum, Jaring Kantong, Tali Rawai Abstract - The study was conducted to determine the growth of Kappaphycus striatum cultivated with a longline and bag net system which was cultivated for 42 days. The study used two treatments, namely seaweed cultivation with longlines and bag nets with empathy. The design used in this study was the Randomize Pretest-Posttest Control Group Design which was then analyzed by using a two-sample t-test. Specific growth rates, absolute growth, and relative growth of Kappaphycus striatum in the longline system ranged from 2.52 ± 0.23% day-1, 140.82 ± 19.46 g, 91.7 ± 9.73%, respectively. And in the bagged net system, respectively around 3.58 ± 0.26% day-1, 239.32 ± 21.95 g and 153.41 ± 10.97%. These values ​​are influenced by changes in air quality variables during the cultivation period. Based on the t-test, the longline system and bag nets were significantly different (p < 0.05) from each other. The parameters of air quality, pH, dissolved oxygen, current velocity, and depth were by the established standards, on the other hand, the parameters of salinity, brightness, nitrate, and orthophosphate did not support optimal growth for Kappaphycus striatum cultivation. But overall the key is that the use of bag nets in seaweed cultivation Kappaphycus striatum has better growth compared to the longline system. Keywords : Seaweed, Kappaphycus striatum, Bag Net, Longline.

Page 1 of 3 | Total Record : 28