cover
Contact Name
Didik Sumanto
Contact Email
jipmi@unimus.ac.id
Phone
+6282221586617
Journal Mail Official
jipmi@unimus.ac.id
Editorial Address
Jalan Kedungmundu Raya No. 18 Tembalang Kota Semarang
Location
Kota semarang,
Jawa tengah
INDONESIA
JURNAL INOVASI DAN PENGABDIAN MASYARAKAT INDONESIA
ISSN : -     EISSN : 28295617     DOI : https://doi.org/10.26714/jipmi
Jurnal Inovasi dan Pengabdian Masyarakat Indonesia (JIPMI) mewadahi publikasi kegiatan pengabdian masyarakat dan temuan inovasi teknologi terapan diutamakan yang berhubungan dengan bidang kesehatan.
Arjuna Subject : Umum - Umum
Articles 10 Documents
Search results for , issue "Vol 2 No 1 (2023): Januari" : 10 Documents clear
Penyuluhan dan Pelatihan Pada Kelompok Tani Durian Sebagai Upaya Meningkatkan Value-Added Produk Berbahan Durian Fatmasari Sukesti; Haerudin; Hardiwinoto; Alwiyah; Ery Wibowo; Ayu Noviani Hanum; Ida Kristiana
JURNAL INOVASI DAN PENGABDIAN MASYARAKAT INDONESIA Vol 2 No 1 (2023): Januari
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26714/jipmi.v2i1.67

Abstract

Latar belakang: Petani durian di Kecamatan Gunungpati belum banyak melakukan pengolahan produk dari buah durian yang dihasilkan. Sebagian besar petani hanya menjual buah durian sebagai buah segar saja. Hal ini disebabkan kurangnya pengetahuan para petani tentang cara pengolahan buah durian menjadi produk lain yang memiliki nilai jual lebih baik.  Tujuan: Untuk meningkatkan pengetahuan petani durian dalam mengolah buah segar hasil panen sehingga meningkatkan nilai jual sebagai produk olahan industri rumah tangga. Metode: Kegiatan pengabdian dilakukan dalam bentuk penyuluhan yang dilaksanakan secara luring dan daring dengan materi value added produk pertanian, kewirausahaan, kelayakan usaha budidaya durian, analisis usaha dan pengolahan durian, digital marketing, pembukuan sederhana UMKM, dan pengembangan usaha melalui kredit bank serta praktik pembuatan pie buah durian. Hasil:.Kelompok tani memperoleh pengetahuan tentang manajemen pengelolaan sebuah usaha sekaligus ketrampilan mengolah durian menjadi produk olahan berupa pie durian. Kesimpulan: Kelompok tani buah masih banyak belum mengetahui cara pengolahan pasca panen, sehingga perlu adanya program edukasi untuk peningkatan pengetahuan dan diversifikasi produk olahan buah. Kata Kunci: durian, pelatihan, penyuluhan, petani durian, value-added __________________________________________________________________________________________ Background: Durian farmers in Gunungpati District have not done much product processing from the durian fruit they produce. Most farmers only sell durian fruit as fresh fruit. This is due to the lack of knowledge of the farmers about how to process durian fruit into other products that have a better selling value. Objective: To increase the knowledge of durian farmers in processing fresh fruit from the harvest so as to increase the sale value as a processed product for the home industry. Method: Community service activities are carried out in the form of counseling which is carried out offline and online with material on value-added agricultural products, entrepreneurship, business feasibility of durian cultivation, business analysis and processing of durian, digital marketing, simple MSME bookkeeping, and business development through bank credit and manufacturing practices durian pie. Result: The farmer group gained knowledge about the management of a business as well as the skills to process durian into a processed product in the form of durian pie. Conclusion: Many fruit farmer groups still don't know how to post-harvest processing, so an educational program is needed to increase knowledge and diversify processed fruit products.   Keywords: durian fruit,  training, counseling, durian farmers, value-added
Edukasi Pengetahuan Infeksi Jamur Superfisial dan Potensi Penggunaan Tanaman Obat sebagai Terapi Antijamur Kanti Ratnaningrum; Maya Dian Rakhmawatie; Nanik Marfu’ati
JURNAL INOVASI DAN PENGABDIAN MASYARAKAT INDONESIA Vol 2 No 1 (2023): Januari
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26714/jipmi.v2i1.69

Abstract

Latar belakang: Infeksi jamur superfisial masih menjadi masalah kesehatan di Indonesia. Indonesia merupakan daerah tropis dengan tingkat kelembaban tinggi. Hal ini merupakan kondisi yang baik untuk pertumbuhan jamur. Sebagian penderita infeksi jamur superfisialis masih memilih menggunakan obat yang dijual bebas tanpa resep dokter. Penggunaan obat tanpa resep dokter meningkatkan potensi resistensi obat. Indonesia memiliki variasi tumbuhan yang dapat digunakan sebagai alternatif pengobatan termasuk sebagai antijamur. Tujuan: Meningkatkan pengetahuan infeksi jamur superfisialis dan potensi tanaman obat yang digunakan sebagai terapi antijamur. Metode: Edukasi berbentuk kegiatan edukasi dengan materi infeksi jamur superfisial dan potensi penggunaan tanaman obat sebagai terapi antijamur. Kegiatan dilakukan di laboratorium Biomedik Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Semarang menggunakan media power point. Evaluasi dilakukan menggunakan analisis kuantitatif hasil pre-test dan post-test. Hasil: Terdapat peningkatan signifikan pengetahuan peserta edukasi dengan rerata 24,6 poin (p=0,005). Kesimpulan: Terdapat peningkatan pengetahuan perihal infeksi jamur superfisial dan potensi penggunaan tanaman obat sebagai terapi antijamur. Kata Kunci: antijamur, dermatofitosis, infeksi jamur, tanaman obat ________________________________________________________________________________________ Abstract Background: Superficial fungal infection is still a health problem in Indonesia. Indonesia is a tropical area with high humidity levels. These are favorable conditions for fungal growth. Some people with superficial fungal infections still choose to use over-the-counter drugs without a doctor's prescription. The use of drugs without a doctor's prescription increases the potential for drug resistance. Indonesia has a variety of plants that can be used as traditional drugs, including antifungals. Objective: Increase knowledge of superficial fungal infections and the potency of medicinal plants used as antifungal therapy. Method: This activity is outreach with material on superficial fungal infections and the potential use of medicinal plants as antifungal therapy. The activity was carried out in the Biomedical Laboratory of the Faculty of Medicine Universitas Muhammadiyah Semarang using PowerPoint media. Result: There is a significant increase in the knowledge of participants, with an average increase of 24.6 points (p-value 0,005). Conclusion: There is an increase in knowledge about superficial fungal infections and the potential use of medicinal plants as antifungal therapy.   Keywords: antifungal, dermatophytosis, fungal infection, medicinal plant
Peningkatan Pengetahuan Dan Ketrampilan Pembuatan Sari Pebren Tanpa Limbah Pada Ibu-Ibu Aisyiyah Kowangan Sufiati Bintanah; Yuliana Noor Setiawati Ulvie; Abdul Rohman
JURNAL INOVASI DAN PENGABDIAN MASYARAKAT INDONESIA Vol 2 No 1 (2023): Januari
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26714/jipmi.v2i1.71

Abstract

Latar belakang: Pandemi covid 19 tidak hanya berdampak pada kesehatan masyarakat akan tetapi juga berdampak terhadap perekonomian, pendidikan dan juga kehidupan sosial pada masyarakat. Banyak keluarga yang kehilangan pendapatan karena banyaknya pemutusan hubungan kerja sehingga membutuhkan ketrampilan berwirausaha bagi para ibu rumah tangga untuk menumbuhkan ekonomi keluarga. Sari pebren merupakan minuman sehat dengan bahan dasar tempe kedelai dan rice bren yang dibuat tanpa limbah yang berpotensi untuk meningkatkan ekonomii keluarga. Tujuan:  Meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan ibu-ibu Aisyiyah Kowangan dalam Pembuatan sari pebren tanpa limbah. Metode: Kegiatan ini dilakukan dalam bentuk pelatihan dengan materi teori dan praktik. Keberhasilan kegiatan diukur berdasarkan penilaian pre-test dan post-test. Hasil: Pengetahuan partisipan dalam pembuatan pebren meningkat sebesar 95.12%, pengetahuan pembuatan label meningkat sebesar 83.72%, pengetahuan pemasaran digital meningkat sebesar 77.5%, pengetahuan pengurusan NIB meningkat 87.7%, pengetahuan pengurusan sertifikat halal meningkat 84.44%. Hasil evaluasi praktik yang dilakukan baik pada tahap persiapan, proses pengolahan, penyajian maupun kreatifitas sebagian besar kelompok mendapatkan nilai lebih dari 80, artinya semua kelompok melakukan praktik dengan baik sesuai arahan pembimbing saat demonstrasi dilakukan. Evaluasi terhadap potensi sari pebren 84% dalam kategori baik. Partisipan menyatakan bahwa kegiatan sangat bermanfaat sebesar 66%, sisanya sebesar 34% mengatakan bermanfaat untuk meningkatkan ekonomi keluarga. Kesimpulan: Pembuatan sari pebren tanpa limbah sangat bermanfaat bagi ibu-ibu Aisyiyah Kowangan untuk meningkatkan ekonomi keluarga. Kata Kunci: aisyiyah kowangan, ketrampilan, pengetahuan, sari pebren tanpa limbah ________________________________________________________________________________________ Abstract Background: The covid 19 pandemic impacts public health and the community's economy, education and social life. Many families have lost their income due to the many layoffs, thus requiring entrepreneurship skills for housewives to grow the family economy. Sari Pebren (Tempeh Rice Bran) is a healthy drink with the basic ingredients of soybean tempeh and bran rice which is made without waste and can improve the family's economy. Aisyiah is a women's activity group with recitation, entrepreneurship, and health activities. Objective: to increase the knowledge and skills of Aisyiyah Kowangan women in making Pebren juice without waste. Method: This activity is carried out through theoretical and practical training. Activity assessment is based on pre-test and post-test assessments. Result: Based on the evaluation results, increased knowledge by 95.12%, participants increased their knowledge in the process of making Pebren by 83.72%, participants increased label making by 7.5%, participants increased knowledge in digital marketing, 87.7% there was an increased knowledge in the management of NIB and 84.44%, increased knowledge in the management of halal certificates. The evaluation results in preparation, processing, presentation, and group creativity got a score of > 80, meaning that all groups practised well by the supervisor's guidance when the demonstration was carried out. Evaluation of the potential of Pebren juice, 84% categorised as good and evaluation of activities, 66% said it was beneficial, and 34% said it helped improve the family economy. Conclusion: Making pe bren juice without waste is beneficial for Aisyiyah Kowangan women to strengthen the family economy. Keywords: aisyiyah kowangan, skills, knowledge, pebren-extract without waste
In House Training Upaya Peningkatan Kemampuan Perawat Dalam Memenuhi Kebutuhan Spiritual Care Pasien Tina Muzaenah; Mustiah Yulistiani; Siti Nurjanah; Istianah
JURNAL INOVASI DAN PENGABDIAN MASYARAKAT INDONESIA Vol 2 No 1 (2023): Januari
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26714/jipmi.v2i1.72

Abstract

Latar belakang: Perawat adalah tenaga kesehatan profesional yang memiliki kesempatan paling banyak berinteraksi dengan pasien dan kesempatan paling besar untuk memberikan pelayanan kesehatan berupa asuhan keperawatan komprehensif dengan membantu pasien memenuhi kebutuhan dasar yang holistik termasuk kebutuhan spiritual. Kebutuhan spiritual merupakan kebutuhan untuk mempertahankan atau mengembalikan keyakinan dan memenuhi kewajiban agama serta untuk mendapatkan maaf (pengampunan), mencintai, menjalin hubungan penuh rasa percaya dengan Tuhan. Perawatan spiritual diyakini dapat menurunkan tingkat depresi pasien-pasien dengan penyakit kronik dan dijadikan sebagai kekuatan dan koping individu yang dapat memberikan dukungan moril, semangat hidup dalam menghadapi kenyataan tentang penyakitnya. In House Training diselenggarakan untuk memberikan pelatihan asuhan perawatan ibadah praktis kepada perawat-perawat RSI Purwokerto sehingga memiliki kompetensi khusus untuk memenuhi kebutuhan spiritual pasien selama dirawat di rumah sakit.  Perawatan ibadah praktis yang diajarkan meliputi tata cara berwudlu bagi orang yang sakit, tayamum, dan sholat orang sakit. Tujuan: untuk meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan perawat-perawat RSI Purwokerto dalam memberikan asuhan keperawatan spiritual. Metode: Tim Pengmas memberikan edukasi dengan metode penyuluhan kesehatan dan demonstrasi yang diakhiri dengan evaluasi ibadah praktis orang sakit (wudlu dengan spray, tayamum, sholat orang sakit). Hasil: Adanya peningkatkan pengetahuan dan ketrampilan perawat-perawat RSI Purwokerto setelah mengikuti kegiatan yaitu rata-rata skor pengetahuan meningkat dari 57 menjadi 77 dan kemampuan ketrampilan dalam melakukan parktek ibadah orang sakit baik ketrampilan tayamum, wudlu dengan spray maupun sholat dengan posisi duduk yaitu meningkat dari skor 60 menjadi 86, 67 menjadi 82 dan 55 menjadi 87. Kesimpulan: In House Training dapat meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan perawat tentang asuhan keperawatan spiritual. Kata Kunci: ibadah praktis, kebutuhan spiritual, kemampuan perawat, perawatan spiritual _________________________________________________________________________________________ Abstract Background: Nurses are professional health workers who have the most opportunities to interact with patients and the greatest opportunities to provide health services in the form of comprehensive nursing care by helping patients meet basic holistic needs including spiritual needs. Spiritual needs are the need to maintain or restore faith and fulfill religious obligations and get forgiveness, love, and have a trusting relationship with God. Spiritual care is believed to be able to reduce the depression level of patients with chronic illnesses and serve as a strength and individual coping that can provide moral support and enthusiasm for life in facing the reality of their illness. In-House Training is held to provide practical worship care training to nurses at RSI Purwokerto so that they have special competence to meet the spiritual needs of patients while in the hospital. Practical worship treatments that are taught include procedures for ablution for sick people, tayammum, and prayers for sick people. Objective: to increase the knowledge and skills of nurses at RSI Purwokerto in providing spiritual nursing care. Method: The Community Service Team provides education using health education methods and demonstrations that end with an evaluation of the practical worship of sick people (ablution with spray, tayammum, prayers for sick people). Result: There was an increase in the knowledge and skills of the nurses at RSI Purwokerto after participating in the activity, namely the average knowledge score increased from 57 to 77, and the skills in carrying out the practice of praying for sick people, both tayammum skills, ablution with spray and prayer in a sitting position, namely increased from a score of 60 becomes 86, 67 becomes 82 and 55 becomes 87. Conclusion: In House Training can increase the knowledge and skills of nurses regarding spiritual nursing care. Keywords: practical worship, spiritual needs, ners skill, spiritual care
Observasi Kesehatan Mental pada Mompreneur di Taman Kanak-Kanak Kuncup Mekar Gogik Muhimatul Ifadah; Diki Bima Prasetio
JURNAL INOVASI DAN PENGABDIAN MASYARAKAT INDONESIA Vol 2 No 1 (2023): Januari
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26714/jipmi.v2i1.75

Abstract

Latar belakang: Mompreneur atau ibu yang bekerja merupakan  kelompok yang   rentan   dan   berisiko   terhadap hazard psikososial. Kesejahteraan  keluarga  ibu  bekerja menjadi    berkurang dikarenakan    mompreneur  mengalami  stress  akibat  konflik peran  ganda  dan  beban  kerja  berlebihan. Kesehatan mental dapat diukur dengan melihat tingkat kecemasan stres seseorang. Tujuan: Untuk mengetahui kesehatan mental ibu pekerja yang memiliki anak usia Taman Kanak-Kanak. Metode: Observasi dilakukan pada 36 mompreneur di TK Kuncup Mekar Gogik. Teknik pengambilan data menggunakan metode angket. Hasil: Mompreneur merasa mudah marah karena hal-hal sepele (75%), selain itu kadang-kadang mereka mengkhawatirkan hal-hal yang belum tentu terjadi. Sebagian besar dari mompreneur yang kadang-kadang merasa sulit untuk bersabar (63,9%) dan mudah tersinggung (61,1%) serta (25%) dari mereka sering kelelahan karena pekerjaan. Mengenai hubungan komunikasi dengan anak mereka mengakui jika hubungannya dekat dengan anak (75%), sering menjelaskan tentang hal-hal yang tidak boleh dilakukan oleh anak (80,6%), sering melakukan diskusi dengan anak (61,1%), serta merasa harus belajar tentang perkembangan anak meskipun sibuk bekerja (75%). Kesimpulan: Ibu dituntut untuk mengerjakan kewajibannya terhadap pekerjaan, namun pada saat yang bersamaan ibu juga dituntut untuk tidak melupakan kodratnya sebagai ibu dan istri, ibu bekerja tetap berusaha untuk memenuhi kebutuhan dan memberikan pelayanan yang terbaik bagi suami dan anak-anaknya. Kata Kunci: kesehatan mental, stress, mompreneur _______________________________________________________________________________________ Abstract Background: Mompreneurs or working mothers are a vulnerable group and are at risk for psychosocial hazards. The welfare of working mothers' families is reduced because mompreneurs experience stress due to multiple role conflicts and excessive workloads. Mental health can be measured by looking at a person's level of anxiety and stress. Objective: To determine the mental health status of working mothers of kindergarten students. Methods: Observations were made on 36 mompreneurs at Kuncup Mekar Gogik Kindergarten. Data collection techniques using the questionnaire method. Result: Mompreneurs feel irritable because of trivial things (75%), besides that sometimes they worry about things that don't necessarily happen. There is also a large proportion of mompreneurs who sometimes find it difficult to be patient (63.9%) and easily irritated (61.1%) and (25%) of them are often exhausted because of work. Regarding communication relations with their children, they admit that they have a close relationship with children (75%), most of the children should not do (80.6%), often have discussions with children (61.1%), and feel have to learn about child development even though busy at work (75%). Conclusion: Mothers are required to carry out their obligations towards work, but at the same time mothers are also required not to forget their nature as mothers and wives, working mothers still try to fulfill their needs and provide the best service for their husbands and children.   Keywords: mental health, stress, mompreneur
Peningkatan Pengetahuan Siswa SMP Terkait Dampak Pernikahan Dini Tutik Lestari; Tati Sumiati; Mudini Muhlis
JURNAL INOVASI DAN PENGABDIAN MASYARAKAT INDONESIA Vol 2 No 1 (2023): Januari
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26714/jipmi.v2i1.77

Abstract

Latar belakang: Isu pernikahan dini merupakan salah satu pelanggaran HAM di kalangan perempuan muda. Beberapa faktor penyebabnya dapat dipicu dari dalam diri maupun lingkungan sekitar seseorang. Dampak dari pernikahan dini secara psikologis dapat menganggu gangguan mental, tekanan sosial dan kecanduan maupun dampak kesehatan adalah keguguran, persalinan premature, berat badan lahir rendah dan kelainan bawaan, mudah terjadi infeksi, anemia kehamilan dan kematian ibu serta berbagai dampak lainnya. Tujuan: Memberikan informasi melalui penyuluhan tentang dampak dari pernikahan dini kepada perwakilan OSIS SMP di Kota Ternate. Metode: Kegiatan penyuluhan dilaksanakan di Royal Resto Function Kelurahan Kalumpang Kecamatan Kota Ternate Tengah yang diikuti oleh perwakilan OSIS SMP di Kota Ternate sebanyak 36 orang. Pre-test diberikan sebelum penyuluhan berlangsung, kemudian dilanjutkan dengan pemberian penyuluhan tentang dampak pernikahan dini menggunakan media PPT dan proyektor. Kegiatan diakhiri dengan pemberian post-test kepada para peserta. Hasil: Adanya peningkatan pengetahuan bagi peserta berdasarkan hasil pre-test dan post-test dengan rata-rata nilai post tes lebih tinggi dibandingkan nilai rata-rata pre-test. Kesimpulan: Terjadinya peningkatan pengetahuan tentang dampak pernikahan dini pada perwakilan OSIS SMP di Kota Ternate. Kata Kunci: penyuluhan, pernikahan dini, siswa _________________________________________________________________________________________ Abstract Background:  The issue Early marriage is a form of human right violation among young women. Several causative factors can be triggered from within and from the environment around a person. The impact of early marriage psychologically can interfere with mental disorders, social pressure and addiction as well as health impacts, namely miscarriage, premature labor, low birth weight and congenital abnormalities, easy infection, anemia of pregnancy and maternal death. Objective: To Provide information through counseling about early marriage to representatives of the Middle School Student Council in Ternate City. Method: The counseling activity was carried out at the Royal Resto Function of Kalumpang Village, Central Ternate City District, which was attended by representatives of Middle School Student Council from Ternate City 36 people. The pre-test was given before the counseling took place, then continued with the provision of counseling on early marriage using PPT and projector media. The activity ended with giving post-tests to the participants. Result: There is an increase in knowledge for participants based on the results of the pre-test and post-test with an average post-test score higher than the pre-test average score. Conclusion: There was an increase in knowledge about early marriage among representatives of Ternate Junior High School Student Council. Keywords:  counseling, early marriage, student
Pengenalan Dan Pelatihan Software Minitab Kepada Guru-Guru MA Khalifa Nusantara Denpasar Bali: Adika Setia Brata; Alfian Anhar; Windy Lestari
JURNAL INOVASI DAN PENGABDIAN MASYARAKAT INDONESIA Vol 2 No 1 (2023): Januari
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26714/jipmi.v2i1.85

Abstract

Latar belakang: Seorang pendidik mempunyai tugas untuk selalu mengembangkan diri secara teknik pembelajaran atau penelitian. perkembangan teknologi ternyata belum mampu memberikan hasil yang diharapkan. Sering sekali kita temukan beberapa pendidik atau peneliti diantaranya: 1) masih menggunakan hardcopy sebagai bahan penelitian dan perhitungan, 2) kebanyakan bahan ajar yang digunakan untuk proses media pembelajaran tersaji dalam bentuk text. 3) kurangnya keterampilan seorang pendidik dalam menyampaikan materi berbasis aplikasi software. Tujuan: Program ini dilaksanakan agar para guru dalam membuat media pembelajaran, pengelolaan data, atau penelitian dapat menggunakan aplikasi statistika terutama aplikasi software minitab yang dapat menghasilkan perhitungan otomatis dengan tingkat keakuratan serta penarikan kesimpulan yang lebih akurat. Metode: Salah satu tahap kegiatan program pengenalan dan pelatihan aplikasi software minitab yaitu dilaksanakan dengan beberapa tahap: 1) observasi dan wawancara terkait keterampilan guru-guru dalam pembelajaran dan penelitian menggunakan aplikasi software matematika; 2) pengenalan dan pendampingan penggunaan aplikasi software minitab; 3) praktik dan uji coba pengolahan data menggunakan aplikasi software minitab; 4) membuat media pembelajaran melalui aplikasi software minitab; serta 5) memberikan kuesioner untuk melihat perkembangan setelah pelatihan aplikasi software minitab. Hasil: Melalui program pengenalan dan pelatihan aplikasi software minitab, menunjukkan peserta para guru sudah dapat mengenal dan menggunakannya. Berdasarkan dari hasil pemberian nilai kuesioner, dapat disimpulkan kegiatan pengabdian pengenalan aplikasi software minitab meningkatkan kretivitas para guru dalam menggunakan aplikasi software minitab sebesar 96% dibandingkan dengan sebelum program pengenalan dan pelatihan. Kesimpulan: program pengenalan dan pelatihan aplikasi software minitab yang tepat akan memberikan dampak perkembangan para guru dalam media pembelajaran dan penelitian menggunakan aplikasi. Kata Kunci: media pembelajaran, pengelolahan data, program minitab _____________________________________________________________________________________ Abstract Background: An educator has a duty to always develop himself in learning techniques or research. Technological developments have not been able to provide the expected results. Very often we find educators or researchers including: 1) still using hardcopy as material for research and calculations, 2) most of the teaching materials used for the process of learning media are presented in text form. 3) the lack of skills of an educator in delivering material based on software applications. Objective: This program is implemented so that teachers in creating instructional media, data management, or research can use statistical applications, especially the Minitab software application which can produce automatic calculations with a more accurate level of accuracy and draw conclusions. Method: One of the stages of the introduction and training program for Minitab software applications is carried out in several stages: 1) observation and interviews related to the skills of teachers in learning and research using mathematical software applications; 2) introduction and assistance in the use of Minitab software applications; 3) data processing practices and trials using the Minitab software application; 4) create learning media through minitab software applications; and 5) giving a questionnaire to see developments after the Minitab software application training. Result: Through the Minitab software application introduction and training program, it shows that the participants are teachers who are able to recognize and use it. Based on the results of scoring the questionnaire, it can be concluded that the minitab introduction service activity increased the creativity of teachers in using the Minitab software application by 96% compared to before the introduction and training program. Conclusion: the introduction and training program for the proper Minitab software application will have an impact on the development of teachers in learning media and research using applications.   Keywords: learning tools, data management, minitab program
Penyuluhan Tentang Cegah Stunting Menuju Kelurahan Sehat Agustin Rahayu; Diah Merdekawati Surasno; Suryani Mansyur; Andiani; Musiana
JURNAL INOVASI DAN PENGABDIAN MASYARAKAT INDONESIA Vol 2 No 1 (2023): Januari
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26714/jipmi.v2i1.86

Abstract

Latar belakang: Stunting adalah masalah kurang gizi kronis yang disebabkan oleh kurangnya asupan gizi dalam waktu yang cukup lama, sehingga mengakibatkan gangguan pertumbuhan pada anak yakni tinggi badan anak lebih rendah atau pendek (kerdil) dari standar usianya. Tujuan: Untuk meningkatkan pengetahuan tentang stunting pada ibu hamil dan ibu yang memiliki balita di Kelurahan Rum Balibunga. Metode: dilakukan penyuluhan yang kemudian untuk melihat indikator keberhasilan yang dicapai maka, dalam penyuluhan ini menggunakan pre-test dan post-test. Hasil: Rerata nilai pengetahuan peserta tentang stunting mengalami peningkatan yaitu semula hasil pre-test sebesar 5,20 menjadi sebesar 7,60 saat post-test (p = 0.000).  Nilai pengetahuan ibu tentang stunting yang mengalami peningkatan menunjukan bahwa materi yang diberikan melalui penyuluhan dapat diterima dan dipahami dengan baik. Kesimpulan: kegiatan penyuluhan dapat meningkatkan pengetahuan tentang pencegahan stunting. Direkomendasikan kepada tenaga kesehatan untuk terus memberikan edukasi terkait stunting dan pencegahannya sehingga masyarakat dapat lebih berperan aktif dalam mencegah stunting pada anak. Kata Kunci: pengetahuan, penyuluhan, stunting ______________________________________________________________________________________ Abstract Background: Stunting is a chronic malnutrition problem caused by a lack of nutrition for a long time, thus causing growth retardation in children, namely the child's height is lower or shorter (dwarf) than the standard age. Objective: To increase knowledge about stunting in pregnant women and mothers with toddlers in Rum Balibunga Village Method: counseling with pre-test and post-test to see indicators of success achieved. Result: The average value of participants' knowledge about stunting increased, namely the pre-test result was 5.20 to 7.60 during the post-test (p=0.000). The value of the mother's knowledge about stunting which has increased shows that the material provided through counseling can be well received and understood. Conclusion: extension activities can increase knowledge about stunting prevention. It is recommended that health workers continue to provide education regarding stunting and its prevention so that the community can play a more active role in preventing stunting in children.   Keywords:  knowledge, counseling, stunting
Pelatihan Pembuatan Bolu Biji Hanjeli Kepada Masyarakat Kawasan Geopark Ciletuh, Kabupaten Sukabumi Puji Rahmawati Nurcahyani; Dewi Nur Azizah; Gilang Garnadi Suryadi; Shinta Maharani
JURNAL INOVASI DAN PENGABDIAN MASYARAKAT INDONESIA Vol 2 No 1 (2023): Januari
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26714/jipmi.v2i1.88

Abstract

Latar belakang: Kawasan geopark Ciletuh memiliki potensi pangan lokal yang dikenal sebagai hanjeli. Hanjeli memiliki kadar pati dan karbohidrat yang tinggi, protein yang rendah dan komponen kalsium, maka hanjeli dinilai sangat baik untuk diolah menjadi bahan pangan. Penggunaan tepung bebas gluten untuk bahan pembuatan bolu sangat baik untuk penderita celiac dan intoleransi gluten. Tujuan: Kegiatan ini merupakan upaya untuk meningkatkan nilai ekonomi hanjeli dan meningkatkan pengetahuan masyarakat terhadap produk olahan hanjeli. Metode: Tim pengabdian masyarakat Program Studi Pendidikan Teknologi Agroindustri, Fakultas Pendidikan Teknologi dan Kejuruan, Universitas Pendidikan Indonesia bekerjasama dengan Rumah Hanjeli Indonesia telah membuat formulasi produksi bolu berbahan tepung hanjeli. Tim pengabdian memberikan pelatihan dan edukasi kepada masyarakat di sekitar Kawasan Geopark Ciletuh tentang pemanfaatan biji hanjeli dan potensi pengolahannya menjadi produk pangan yang dapat meningkatkan nilai ekonomi dari biji hanjeli. Hasil: Pembuatan bolu dengan tepung hanjeli dihadiri 12 peserta yang aktif bertanya dan berdiskusi selama pelatihan berlangsung. Kesimpulan: Transfer pengetahuan dan ketrampilan dalam pembuatan bolu dengan tepung hanjeli dapat dilakukan dengan baik.  Ketrampilan yang diperoleh dapat dikembangkan lebih lanjut jika produksi akan ditingkatkan pada skala komersial. Kata Kunci: bolu, hanjeli, kawasan geopark, pengabdian masyarakat, rumah hanjeli indonesia __________________________________________________________________________________________ Abstract Background: The Ciletuh Geopark area has a local food known as hanjeli. Hanjeli has high levels of starch and carbohydrates, low proteins, and calcium components, therefore, hanjeli is considered for food ingredient. The gluten-free flour for cake-making is beneficial for people with celiac and gluten intolerance. Objective: This training activity is to improve the community's knowledge of processed hanjeli products, the economic value of hanjeli flour, and the surrounding community's economy. Method: The community service team of the Agro-industrial Technology Education Study Program, Faculty of Technology and Vocational Education, Universitas Pendidikan Indonesia had created a formulation of cake production made from hanjeli flour. The community service team in collaboration with Rumah Hanjeli Indonesia provided education and training to the community around the Ciletuh Geopark Area about the utilization of hanjeli seeds and the food product processing that it can increase the economic value of hanjeli sources. Result: The training for making cakes with hanjeli flour was attended by 12 participants who actively asked questions and discussed. Conclusion: The transfer of knowledge and skills in making cakes with hanjeli flour has been done successfully. The skills acquired have to be further developed when the production is scaled up commercially. Keywords: cake, hanjeli, geopark area, community service, rumah hanjeli indonesia
Sosialisasi Stunting Balita Pada Ibu PKK RT 03 RW 02 Tegalkangkung Kedungmundu Kota Semarang Rahayu Astuti; Ismi Elya Wirdati; Heni Rusmitasari
JURNAL INOVASI DAN PENGABDIAN MASYARAKAT INDONESIA Vol 2 No 1 (2023): Januari
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26714/jipmi.v2i1.91

Abstract

Latar belakang: Salah satu masalah gizi yang saat ini menjadi program nasional adalah stunting. Berdasarkan data dari Kementerian Kesehatan RI tahun 2020, prevalensi stunting sebesar 24,1% diharapkan pada tahun 2024 turun menjadi 14%. Prevalensi stunting di Jawa Tengah masih 20,9% dan kota Semarang 21,3%. Tujuan: Meningkatkan pengetahuan tentang Stunting pada ibu-ibu PKK. Metode: Kegiatan pengabdian dilaksanakan dengan sosialisasi menggunakan metode ceramah dan diskusi. Hasil: Hasil pengukuran pre-test dan post-test, sebelum dan setelah dilakukan sosialisasi tentang stunting pada ibu-ibu PKK RT 3 RW 2, diperoleh hasil bahwa nilai pre-test berkisar 0-100 dengan nilai 57,9 ± 19,5 (x  ± SD). Nilai hasil post-test  berkisar 50-100  dengan nilai 85,5 ± 16,6 (x  ± SD). Rerata nilai pengetahuan pre-test dan post-test berdistribusi tidak normal, namun berbeda bermakna (p=0,000). Rerata nilai pengetahuan sebelum soaialisasi 57,9 dan sesudah sosialisasi 85,5. Kesimpulan: Kegiatan sosialisasi dengan penyuluhan dapat meningkatkan pengetahuan ibu tentang stunting. Direkomendasikan melaksanakan sosialisasi tentang kesehatan secara berkala kepada ibu PKK untuk menjaga derajat kesehatan masyarakat. Kata Kunci: balita, penyuluhan, perilaku sehat, sosialisasi, stunting _________________________________________________________________________________________ Abstract Background: One of the nutritional problems that are currently a national program is stunting. Based on data from the Indonesian Ministry of Health for 2020, the prevalence of stunting is 24.1% and it is hoped that in 2024 it will decrease to 14%. The prevalence of stunting in Central Java is still 20.9% and in Semarang city is 21.3%. Objective: Increase knowledge about stunting among PKK mothers. Method: Community service activities are carried out by outreach using lecture and discussion methods. Results: The results of the pre-test and post-test measurements, before and after the socialization about stunting for PKK RT 3 RW 2 mothers, showed that the pre-test scores ranged from 0-100 with a value of 57.9 ± 19.5 (x  ± SD). Post-test results ranged from 50-100 with a value of 85.5 ± 16.6 (x  ± SD). The mean pre-test and post-test knowledge scores were not normally distributed, but significantly different (p=0.000). The mean value of knowledge before socialization was 57.9 and after socialization was 85.5. Conclusion: Outreach activities with counseling can increase mothers' knowledge about stunting. It is recommended to carry out periodic health outreach to PKK mothers to maintain the health status of the community. Keywords: toddlers, counseling, healthy behavior, socialization, stunting

Page 1 of 1 | Total Record : 10