cover
Contact Name
Didik Sumanto
Contact Email
jipmi@unimus.ac.id
Phone
+6282221586617
Journal Mail Official
jipmi@unimus.ac.id
Editorial Address
Jalan Kedungmundu Raya No. 18 Tembalang Kota Semarang
Location
Kota semarang,
Jawa tengah
INDONESIA
JURNAL INOVASI DAN PENGABDIAN MASYARAKAT INDONESIA
ISSN : -     EISSN : 28295617     DOI : https://doi.org/10.26714/jipmi
Jurnal Inovasi dan Pengabdian Masyarakat Indonesia (JIPMI) mewadahi publikasi kegiatan pengabdian masyarakat dan temuan inovasi teknologi terapan diutamakan yang berhubungan dengan bidang kesehatan.
Arjuna Subject : Umum - Umum
Articles 93 Documents
Sosialisasi Peningkatan Pengetahuan Covid-19 Melalui Pelatihan Dan Media Promosi Kesehatan Di Kelurahan Sendangguwo RW.01 Mifbakhuddin Mifbakhuddin; Sri Haryani
JURNAL INOVASI DAN PENGABDIAN MASYARAKAT INDONESIA Vol 1 No 2 (2022): April
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (505.466 KB) | DOI: 10.26714/jipmi.v1i2.1

Abstract

Latar belakang: Covid-19 adalah penyakit menular yang menyerang pada manusia dan angka kematian Covid-19 sebanyak 3%. Kegiatan penyuluhan tentang Covid-19 merupakan kegiatan yang dilakukan untuk memberikan pengetahuan tentang pencegahan penularan Covid-19. Berdasarkan hasil survei dengan kuesioner yang telah dilakukan pada warga RW 01 RT 05 bahwa dari 26 KK ada 7 KK ( 26,9% ) tidak pernah di datangi oleh pelayanan kesehatan, namun 19 KK pernah di datangi oleh pelayanan kesehatan tidak mengenai edukasi Covid-19 dan protokol kesehatan. Tujuan: Tujuan PKM ini adalah upaya peningkatan pengetahuan, keterampilan dan pengembangan peran warga RW 001 RT 05 Kelurahan Sendangguwo, Kota Semarang. Metode: Kegiatan PKM ini menggunakan metode 1) penyuluhan untuk edukasi Covid-19, 2) pelatihan membuat masker kain tanpa sentuhan benang dan jarum jahit, 3) membuat liflet edukasi singkat mengenai Covid-19, 4) pengiriman video edukasi Covid-19 dan cara membuat masker kain secara praktis. Hasil: Pengetahuan tentang Covid-19 warga RT. 05 mengalami peningkatan hingga 100% setelah mendapatkan penyuluhan dan pelatihan. Pembagian liflet mendapat respon yang baik dari warga RT 05, seperti langsung membaca liflet untuk mengetahui isi dari liflet tersebut. Media KIE Covid-19 berupa video (cara membuat masker kain secara praktis) telah disebarkan melalui whatsapp grup RT.05 dan mendapatkan respon baik. Kesimpulan: Seluruh rencana kegiatan terlaksana dengan baik. Meningkatkan pendekatan kepada masyarakat untuk selalu mengingatkan protokol kesehatan yang sudah diberikan pada saat penyuluhan kesehatan, agar tidak terjadi penularan covid- 19. Kata kunci: warga, penyuluhan, liflet, media KIE, edukasi ______________________________________________________________________________________ Abstract Background: Covid-19 is an infectious disease that attacks humans and the Covid-19 mortality rate is 3%. Counseling activities about COVID-19 are activities carried out to provide knowledge about preventing the transmission of COVID-19. Based on the results of a survey with a questionnaire that has been conducted on residents of RW 01 RT 05 out of 26 families there are 7 families (26.9%) who have never been visited by health services, but 19 families have been visited by health services not regarding COVID-19 education. and health protocols. Objective: The purpose of this PKM is an effort to increase knowledge, and skills and develop the role of residents of RW 001 RT 05 Sendangguwo Village, Semarang City. Results: The results of counseling and training have increased reaching 100%, the level of knowledge is obtained from the post-test given by residents of RT 05 during the Covid-19 education counseling. The distribution of the leaflets received a good response from the residents of RT 05, such as directly reading the leaflet to find out the contents of the leaflet. The KIE Covid-19 media in the form of a video (how to make a practical cloth mask) has been distributed via Whatsapp group RT 05 and received a good response. Conclusion: All planned activities were carried out well. Increasing the approach to the community to always remind the health protocols that have been given during health counseling, so that there is no transmission of Covid-19. Keywords: inhabitant, counseling, leaflet, KIE media, education
Sosialisasi Kebiasaan Cuci Tangan Sebagai Upaya Pencegahan Penularan Covid-19 Di Kelurahan Bulusan Kota Semarang Ulfa Nurullita; Mugram Rashid Samual; Fiki Imania; Wulandari Meikawati
JURNAL INOVASI DAN PENGABDIAN MASYARAKAT INDONESIA Vol 1 No 2 (2022): April
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (545.683 KB) | DOI: 10.26714/jipmi.v1i2.2

Abstract

Latar belakang: COVID -19 menular melalui  droplets yang keluar saat seseorang yang terinfeksi berbicara, bersin atau batuk. Di RT 5 RW 3 Timoho Timur Kelurahan Bulusan Kecamatan Tembalang Kota Semarang, pada  awal September 2020 telah tercatat 1 kasus Covid-19. Upaya pencegahan yang  dapat  dilakukan dengan mudah adalah mencuci tangan menggunakan sabun atau handsanitizer, tidak menyentuh area wajah dan menggunakan masker dengan baik. Tujuan: mencegah penularan COVID-19 di wilayah tersebut dengan menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat, khususnya kebiasaan mencuci tangan yang baik dan benar. Metode: sosialisasi praktek cuci tangan yang baik dan benar dengan pemberian leaflet, pemasangan poster dan pemberian fasilitas cuci tangan di tempat yang strategis. Hasil: Hasil pengabdian masyarakat ini adalah disampaikannya sosialisasi cuci tangan yang benar kepada ketua RT, penyerahan leaflet kepada ketua RT, distribusi media sosialisasi berupa leaflet oleh ketua RT, pemasangan poster di tempat yang strategis, dan penyediaan fasilitas cuci tangan untuk warga. Leaflet telah diterima oleh tiap kepala keluarga, dan warga telah memanfaatkan fasilitas cuci tangan sebelum dan sesudah beraktifitas. Kesimpulan: Pemberian sosialisasi dan fasilitas sarana prasarana dapat meningkatkan pengetahuan dan mendorong perubahan perilaku masyarakat. Kata kunci: sosialisasi, kebiasaan cuci tangan, pencegahan, penularan covid-19 ___________________________________________________________________________________________ Abstract Background: COVID -19 is transmitted through droplets that come out when an infected person talks, sneezes, or coughs. In RT 5 RW 3 East Timoho, Bulusan Village, Tembalang District, Semarang City, at the beginning of September 2020, 1 Covid-19 case was recorded. Prevention efforts that can be done easily are washing hands using soap or hand sanitizer, not touching the face area, and using masks properly. Objective: prevent the transmission of COVID-19 in the area by implementing clean and healthy living behaviors, especially proper and correct habits of washing hands. Methods: socialization/education on proper and correct handwashing practices by giving leaflets, placing posters, and providing hand-washing facilities in strategic places. Results: The results of this community service are the delivery of proper handwashing socialization to the local neighborhood chair, the handover of leaflets to the local neighborhood chair, the distribution of leaflets by the local neighborhood chair, poster installation in strategic places, and the provision of hand washing facilities for residents. Leaflets have been received by each family head, and residents have used the hand-washing facilities before and after activities. Conclusion: The provision of socialization and infrastructure facilities can increase knowledge and encourage changes in community behavior. Keywords: Socialization, hand washing habits,  preventive, covid-19 transmission
Sosialisasi Penerapan Protokol Kesehatan Dalam Pembukaan Kembali Layanan Posyandu dan PAUD RW.2 Tegalkangkung Kedungmundu Semarang Rahayu Astuti; Vira Suci Kurniasari
JURNAL INOVASI DAN PENGABDIAN MASYARAKAT INDONESIA Vol 1 No 2 (2022): April
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (672.394 KB) | DOI: 10.26714/jipmi.v1i2.3

Abstract

Latar belakang: Posyandu di kota Semarang mulai Januari 2022 secara bertahap dibuka. Salah satu Posyandu yang akan buka adalah Posyandu Angrek 1 yang terletak di Tegalkangkung (RW 2), juga rencana buka PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini). Sebelum buka, maka perlu dilakukan sosialisasi hal-hal yang harus diperhatikan bagi pengelola posyandu maupun PAUD dan kepada ibu-ibu. Tujuan: 1). Melakukan sosialisasi kepada ibu balita, ibu hamil dan WUS tentang penerapan protokol kesehatan dan apa yang harus dilakukan jika posyandu dan PAUD dibuka . 2). Melakukan kerjasama dengan kader posyandu Anggrek 1 terkait informasi yang diperoleh dari Puskesmas Kedungmundu untuk disosialisasikan ke masyarakat. Metode: langkah-langkah dalam melaksanakan solusi yang ditawarkan yaitu : 1) Audiensi kepada pengurus Posyandu Anggrek 1 dan pengelola PAUD dalam identifikasi masalah terkait kesiapan sarana dan prasarana yang harus ada pada saat buka posyandu dan PAUD. 2) Sosialisasi kepada ibu balita, ibu hamil dan WUS 3) Sosialisasi oleh kader tentang hasil penyuluhan yang diperoleh dari Puskesmas. Hasil: 1) Pada audensi hasil identifikasi masalah untuk kelengkapan sarana dan prasarana untuk buka posyandu, hampir semua sudah ada namun sarana yang belum disiapkan adalah ketersediaan masker cadangan dan perlengkapan desinfeksi. Pengelola PAUD belum menyiapkan semua sarana protokol Kesehatan. 2) Pada saat sosialisasi ibu-ibu antusias dan tertarik. Kesimpulan: 1). Ibu-ibu, pengelola posyandu dan PAUD antusias dalam kegiatan sosialisasi 2). Telah dilakukan kerjasama dengan kader posyandu Anggrek 1. Kata kunci: Sosialisasi, Penerapan protokol kesehatan, Posyandu, PAUD _________________________________________________________________________________________ Abstract Background: Posyandu in Semarang city starting in January 2022 gradually opened. One of the Posyandu that will open is the Anggrek 1 Posyandu located in Tegalkangkung (RW 2), as well as plans to open PAUD (Early Childhood Education). Before opening, it is necessary to conduct socialization of things that must be considered for Posyandu and PAUD managers and for mothers. Objectives: 1) Conduct socialization with mothers of children under five, pregnant women, and WUS about the implementation of health protocol and what to do if posyandu and PAUD are opened. 2) Collaborating with Anggrek 1 Posyandu cadres regarding information obtained from the Kedungmundu Health Center to be disseminated to the public. Methods: the steps in implementing the solution offered are: 1) Audience to Anggrek 1 Posyandu management and PAUD managers in identifying problems related to the readiness of facilities and infrastructure that must be available at opening time posyandu and PAUD. 2) Socialization to mothers of children under five, pregnant women, and WUS 3) Socialization by cadres about the result of counseling obtained from Puskesmas. Result: 1) The results of the identification of problems for the completeness of facilities and infrastructure to open posyandu almost all of them already exist but the facilities that have not been prepared are the availability of spare masks and availability of disinfection equipment. PAUD management has not prepared all the health protocol facilities 2) At the time of socialization, mothers were enthusiastic and interested. Conclusion: 1) Mothers, posyandu, and PAUD managers were enthusiastic about the socialization activities. 2) A collaboration with Anggrek 1 Posyandu cadres has been carried out. Keywords: Socialization, Implementation of health protocol, Posyandu, PAUD
Penyuluhan Jajanan Sehat Untuk Anak Indonesia Sehat Tahara Dilla Santi; Aditya Candra
JURNAL INOVASI DAN PENGABDIAN MASYARAKAT INDONESIA Vol 1 No 2 (2022): April
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (600.869 KB) | DOI: 10.26714/jipmi.v1i2.4

Abstract

Latar belakang: Anak usia sekolah dasar (7-13 tahun) belum mampu menentukan hal yang baik untuk kesehatan tubuhnya, termasuk dalam hal memilih jajanan yang sehat. Banyaknya pedagang yang menjajakan makanan cepat saji di lingkungan sekolah merupakan masalah bagi kesehatan anak. Upaya dini yang harus dilakukan adalah memberikan penyuluhan kepada anak terkait jajanan sehat. Tujuan: Untuk meningkatkan pengetahuan anak tentang jajanan sehat. Metode: Kegiatan penyuluhan dilaksanakan di aula SDN 49 Banda Aceh yang diikuti oleh perwakilan siswa kelas II, III, IV dan V. Tim pengabdian memberikan pretest sebelum pelaksanakaan penyuluhan tentang jajanan yang sehat dan tidak sehat yang disajikan melalui power point. Selanjutnya pemutaran film bertemakan dampak salah memilih jajanan pada anak. Tim memberikan posttest dan membagikan bingkisan makanan sehat terdiri dari susu kotak, air mineral, biskuit dan kue.  Hasil: Kegiatan pengabdian meningkatkan pengetahuan siswa dengan nilai posttest (83.62±2.83) dan nilai pretest (66.73±3.42). Keaktifan siswa mencapai 90% dalam menjawab pertanyaan yang disampaikan tim.  Kesimpulan: Penyuluhan jajanan sehat dapat meningkatkan pengetahuan dan melatih kemampuan anak dalam memilih jajanan yang dijual lingkungan sekolah. Selanjutnya diharapkan kepada pihak sekolah dapat membimbing siswa saat memilih jajanan. Selain itu kantin sekolah lebih diberdayakan dalam penyediaan jajanan sehat untuk anak. Kata kunci: penyuluhan, jajanan sehat, anak __________________________________________________________________________________________ Abstract Background: Elementary school-age children (7-13 years) have not been able to determine what is good for their body health, including choosing healthy snacks. The number of traders selling fast food in the school environment is a problem for children's health. An early effort that must be done is to provide counseling to children regarding healthy snacks. Objective: To increase children's knowledge about healthy snacks. Methods: The counseling activity was carried out in the hall of SDN 49 Banda Aceh which was attended by representatives of class II, III, IV, and V students. The service team gave a pretest before the implementation of counseling about healthy and unhealthy snacks presented through power points. Furthermore, the screening of the film with the theme of the impact of choosing the wrong snacks on children. The team gave a posttest and distributed healthy food packages consisting of boxed milk, mineral water, biscuits, and cakes. Results: Service activities increased students' knowledge with posttest scores (83.62±2.83) and pretest scores (66.73±3.42). The activeness of students reached 90% in answering questions submitted by the team. Conclusion: Counseling on healthy snacks can increase knowledge and train children's abilities in choosing snacks that are sold in the school environment. Furthermore, it is hoped that the school can guide students when choosing snacks. In addition, the school canteen is more empowered in providing healthy snacks for children.  Keywords: counseling, healthy snacks, children
Peduli Gempa Pidie Jaya: Sebuah Aksi Kemanusiaan Aditya Candra; Tahara Dilla Santi
JURNAL INOVASI DAN PENGABDIAN MASYARAKAT INDONESIA Vol 1 No 3 (2022): Juli
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (587.489 KB) | DOI: 10.26714/jipmi.v1i3.5

Abstract

Latar belakang: Gempa yang terjadi di Pidie Jaya berdampak luas pada masalah kesehatan, kerusakan material dan korban jiwa. Korban gempa menempati tenda-tenda pengungsian yang didirikan pasca gempa terjadi. Kekurangan sandang, pangan sangat dirasakan oleh masyarakat. Peduli gema Pidie Jaya ditunjukkan dengan pemberian bantuan dan pendekatan pada korban. Tujuan:  Untuk memberikan pendekatan PHBS dan menyalurkan bantuan kebutuhan sandang dan pangan korban terdampak gempa. Metode: Pendekatan dan mengedukasi PHBS dilaksanakan di wilayah terparah gempa yaitu desa Kuta Pangwa. Peserta penyuluhan terdiri dari bapak-bapak dan ibu-ibu di tenda-tenda pengungsian. Hasil: Kegiatan yang dilakukan meliputi penyuluhan dan pemberian bantuan. Peserta antusias mendengarkan penyuluhan PHBS. Materi yang disampaikan dengan metode ceramah, dan praktek mencuci tangan pakai sabun dengan baik dan benar. Kegiatan selanjutnya pemberian bantuan berupa minyak, gula, beras, telur, susu, pampers, susu bayi, dan lainnya. Selanjutnya dibagikan juga pakaian baru baik untuk orang dewasa maupun anak-anak. Kesimpulan: Kegiatan ini memberikan manfaat untuk korban gempa berupa pengetahuan tentang cuci tangan pakai sabun. Selain itu, penyerahan bantuan sembako dan lainnya untuk kebutuhan sehari-hari masyarakat. Kata kunci: peduli gempa, PHBS, penyaluran bantuan ______________________________________________________________________________________ Abstract Background: The earthquake that occurred in Pidie Jaya had a wide impact on health problems, material damage and loss of life. Earthquake victims occupied refugee camps that were erected after the earthquake occurred. Lack of clothing, food is felt by the community. Pidie Jaya's echoes of care are shown by providing assistance and approaches to victims. Objective: To provide a PHBS approach and distribute assistance for the clothing and food needs of victims affected by the earthquake. Methods: Approaching and educating PHBS was carried out in the area worst hit by the earthquake, namely the village of Kuta Pangwa. The counseling participants consisted of men and women in refugee camps. Result: The activities carried out included counseling and providing assistance. Participants enthusiastically listened to the PHBS counseling. The material was delivered using the lecture method, and the practice of washing hands with soap properly and correctly. The next activity was providing assistance in the form of oil, sugar, rice, eggs, milk, diapers, baby milk, and others. Furthermore, new clothes were also distributed for both adults and children. Conclusion: This activity provides benefits for earthquake victims in the form of knowledge about washing hands with soap. In addition, the delivery of food and other assistance for the daily needs of the community Keywords: earthquake care, PHBS, aid distribution
Edukasi Bahaya Asap Rokok Melalui Komik ASETARO Di SD N Jembrak Kecamatan Pabelan Kabupaten Semarang Trixie Salawati; Nurina Dyah Larasaty; Rachma Laila Zein
JURNAL INOVASI DAN PENGABDIAN MASYARAKAT INDONESIA Vol 1 No 2 (2022): April
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (574.136 KB) | DOI: 10.26714/jipmi.v1i2.6

Abstract

Latar belakang: Perlindungan terhadap anak-anak dari bahaya merokok penting untuk dilakukan, karena anak-anak berpeluang untuk menjadi perokok aktif dan pasif. Tidak hanya di perkotaan, anak-anak di pedesaan juga memiliki peluang yang sama untuk terkena penyakit akibat rokok. Analisis situasi di SD N Jembrak Kecamatan Pabelan Kabupaten Semarang menunjukkan bahwa para siswa membutuhkan informasi tentang bahaya asap rokok bagi kesehatan mereka. Tujuan: para siswa mengetahui bahaya asap rokok bagi kesehatan, sehingga dapat melindungi dari dari bahaya asap rokok. Metode: Edukasi kesehatan menggunakan media komik ASETARO, yang diawali dengan pre-test dan diakhiri dengan pos-test dan tanya jawab. Pre-test dan post-test digunakan untuk evaluasi hasil edukasi. Hasil: Para siswa menyukai edukasi melalui komik ASETARO karena mereka memperoleh informasi secara menyenangkan melalui gambar-gambar yang menarik dan mudah dipahami. Pada hasil pre-test hanya 8% siswa yang memperoleh nilai pengetahuan dalam kategori baik, namun pada hasil post-test telah meningkat menjadi 83%. Hal ini menunjukkan bahwa setelah memperoleh informasi tentang bahaya asap rokok melalui komik ASETARO pengetahuan siswa mengalami peningkatan. Kesimpulan: Kegiatan pengabdian masyarakat menggunakan media komik ASETARO pada siswa di SDN Jembrak Kecamatan Pabelan Kabupaten Semarang mengenai bahaya asap rokok dapat meningkatkan pengetahuan sasaran. Kata kunci: Edukasi kesehatan, bahaya asap rokok, komik ASETARO __________________________________________________________________________________________ Abstract Background: It is important to protect children from the harm of smoking because children have the opportunity to become active and passive smokers. Not only in urban areas, but children in rural areas also have the same opportunity to get diseases caused by smoking. Analysis of the situation at SD N Jembrak, Pabelan District, Semarang Regency, showed that students needed information about the harmful of cigarette smoke on their health. Objective: students know the harm of cigarette smoke to health, so they can protect themselves from the harm of cigarette smoke. Method: Health Education using ASETARO Comic media, which begins with a pre-test and ends with a post-test and question and answer. Pre-test and Post-test are used to evaluate educational outcomes. Result: The students liked education through ASETARO comics because they got information in a fun way through interesting and easy-to-understand. In the pre-test results, only 8% of students obtained knowledge scores in the good category, but the post-test results increased to 83%. This shows that after obtaining information about the harmful of cigarette smoke through ASETARO Comics, students' knowledge has increased. Conclusion: Community service activities using ASETARO Comics media to students at SDN Jembrak, Pabelan District, Semarang Regency about the harmful of cigarette smoke can increase children's knowledge. Keywords: Health education, the harmful of cigarette smoke, ASETARO comics
Pendampingan Program Berhenti Merokok Pada Siswa SMK Muhammadiyah 3 Klaten Utara Kabupaten Klaten Sutaryono Sutaryono; Rezyana Budi Syahputri
JURNAL INOVASI DAN PENGABDIAN MASYARAKAT INDONESIA Vol 1 No 2 (2022): April
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (584.303 KB) | DOI: 10.26714/jipmi.v1i2.7

Abstract

Latar belakang: Proporsi perokok pada usia di atas 15 tahun mengalami peningkatan setiap tahunnya, khususnya pada remaja laki-laki. Kebiasaan merokok pada pelajar disebabkan karena kesalah pahaman informasi, pengaruh iklan dan pengaruh teman. Pengetahuan yang cukup akan memotivasi remaja untuk berperilaku hidup sehat karena individu dapat mempersepsikan informasi tersebut sesuai dengan predisposisi psikologisnya. Pengetahuan yang memadai tentang bahaya rokok bagi kesehatan diharapkan membuat orang yang belum merokok tetap tidak merokok dan para perokok bisa menghentikan kebiasaan yang sangat berbahaya ini. Tujuan: Pengabdian ini bertujuan meningkatkan pengetahuan siswa untuk berhenti merokok. Metode: Pendampingan ini dilakukan dengan persiapan yang melibatkan optimalisasi komunitas sekolah (OSIS), penyuluhan dengan metode participatory training, pelatihan pengurus dan kader berhenti merokok. Hasil: Peserta menunjukkan tingkat pengetahuan setelah kegiatan lebih tinggi daripada tingkat pengetahuan sebelum kegiatan yaitu sebesar 40%. Kesimpulan: Terdapat peningkatan pengetahuan setelah dilakukkannya program pendampingan berhenti merokok terhadap pengetahuan siswa tentang bahaya rokok di SMK Muhammadiyah 3 Klaten Utara. Kata kunci: program berhenti merokok, penyuluhan, bermain peran ______________________________________________________________________________________ Abstract Background: The proportion of smokers over the age of 15 years has increased every year, especially in teenage boys. Smoking habits in students are caused by misunderstanding information, the influence of advertisements, and the influence of friends. Sufficient knowledge will motivate adolescents to behave in a healthy life because individuals can perceive the information according to their psychological predisposition. Adequate knowledge about the dangers of smoking to health is expected to keep people who have not smoked from smoking and smokers can stop this very dangerous habit. Objective: It aims to determine the knowledge of students to stop smoking. Methods: This is carried out with preparations that involve optimizing the school community (OSIS), counseling using participatory training methods, and training administrators and cadres of smoking cessation programs. Results: Participants showed that the level of knowledge after the activity was higher than the level of knowledge before the activity, which was 40%. Conclusion: There was an increase in knowledge after the smoking cessation mentoring program was carried out by students' knowledge about the dangers of smoking at SMK Muhammadiyah 3 Klaten Utara. Keywords: smoking cessation program, counseling, roleplay
Pemanfaatan Jagung Sebagai Bahan Dasar Pembuatan Putu Ayu Untuk Penguatan Produk Lokal Risza Yunita Putri; Eka Puji Lestari; Fiqa Ayyatika Fajriyah; Devia Azzahra Oktaviani; Alvilaila Alvilaila; Rizky Safri Hansyah; Wakhid Setyo Bahari; Nada Misi Islamy; Cut Ellen Iftitan Ariyani; Hadi Prawoto; Annis Illa Hwa Dzati; Shinta Dzannuba Ahshoria; Zyndi Ningtyasari; Alief Ababiel
JURNAL INOVASI DAN PENGABDIAN MASYARAKAT INDONESIA Vol 1 No 1 (2022): Januari
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (648.633 KB) | DOI: 10.26714/jipmi.v1i1.8

Abstract

Latar belakang: Desa Bener merupakan salah satu wilayah di Kecamatan Tengaran, Kabupaten Semarang yang terletak di kaki gunung merbabu bagian utara yang berbatasan langsung dengan Kota Salatiga. Sebagian besar masih berupa persawahan dan ladang dengan total penduduk 5939, hal ini harusnya menjadikan Desa Bener menjadi desa yang berpotensi memiliki pendapatan yang tinggi dari luas wilayah dan SDM yang dimiliki. Namun dilihat dari hasil observasi, masih banyak sekali kurangnya kesadaran dari SDM terutama petani dan pedagang untuk mengolah hasil bumi Desa Bener untuk dijadikan berbagai produk yang nilai jualnya tinggi.  Metode: Metode yang dilakukan dalam kegiatan pengabdian masyarakat ini berupa pelatihan secara langsung mengenai pembuatan Putu Ayu Jagung yang menarik dan mudah dipahami sehingga memungkinkan untuk dipraktikkan sendiri di rumah. tahapan yang kami lakukan dalam kegiatan pengabdian kepada masyarakat, diantaranya adalah persiapan program pendampingan sejak persiapan, pembuatan, pengemasan dan pemasaran Putu Ayu Jagung. Hasil: Kegiatan pengabdian masyarakat ini dapat berjalan dengan baik, masyakat merasa senang untuk mengikuti kegiatan ini karena dapat ilmu baru yang dapat mereka kembangkan nantinya, dan melalui kegiatan pengabdian ini masyarakat diajarkan supaya bisa memanfaatkan jagung tidak hanya di jual sebagai makanan ternak tapi bisa di olah menjadi makanan yang bernilai jual. Kesimpulan: Kesimpulan dari pengabdian masyarakat ini yaitu para petani jagung di desa bener sudah dapat memahami dengan baik bahwa jagung tidak hanya bermanfaat untuk di jual untuk pakanan ternak tapi juga dapat di olah untuk dijadikan makanan yang dapat dijual. Kata kunci: jagung, putu ayu, produk local, Desa Bener, Salatiga ________________________________________________________________________________________ Abstract Background: Bener Village is one of the areas in Tengaran District, Semarang Regency which is located at the foot of Merbabu Mountain in the north which is directly adjacent to Salatiga City. Most of it is still in the form of rice fields and fields with a total population of 5939, this should make Bener Village a village that has the potential to have high income from the area and human resources it has. However, judging from the results of observations, there is still a lot of lack of awareness from human resources, especially farmers and traders to process the produce of Bener Village to be made into various products with high selling value. Methods: The method used in this community service activity is in the form of direct training on making Putu Ayu Corn which is interesting and easy to understand so that it is possible to practice it yourself at home. The stages we carry out in community service activities, include the preparation of mentoring programs from the preparation, manufacture, packaging, and marketing of Putu Ayu Corn. Result: This community service activity can run well, the community feels happy to take part in this activity because get new knowledge that they can develop later, and through this service activity the community is taught that they can use corn not only to be sold as animal feed but can be processed into food that is worth selling. Conclusion: The conclusion from this community service is that corn farmers in the village of Benar have been able to understand well that corn is not only useful for selling for animal feed but can also be processed to be used as food that can be sold. Keywords: corn, putu ayu, local product, Bener Village, Salatiga
Pemberdayaan dan Pengabdian Masyarakat Berbasis Penerapan Keilmuan Guna Meningkatkan Kualitas Hidup Masyarakat di Desa Tegalwaton Desy Aviolina; Dzuriyah Muwafiqoh; Ahmed Sajid Sabiq; Nabella Puji Astuti; Zehan Baihaqi; Firdaus Bani Adam; Putri Nova Della; Astrie Yuniartha; Diah Ayu Dwi Yanti; Ana Afilya; Niken Aulia Ramanda; Naumilla Hamaq; Asmarani Asmarani; Sabrina Putri Darmawan; Muhammad Amar Ma’ruf As Salami
JURNAL INOVASI DAN PENGABDIAN MASYARAKAT INDONESIA Vol 1 No 2 (2022): April
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (631.275 KB) | DOI: 10.26714/jipmi.v1i2.9

Abstract

Latar belakang: Desa Tegalwaton adalah Salah satu desa yang berada di Kecamatan Tengaran, Kabupaten Semarang, Provinsi Jawa Tengah. Jumlah penduduk di Desa Tegalwaton berjumlah 4.783 jiwa. Jumlah Taman Kanak-Kanak berjumlah 2, Madrasah Ibtida’iyah berjumlah 2 dan Sekolah Dasar berjumlah 2. Berdasarkan observasi, di temukan beberapa masalah yaitu kurangnya minat belajar siswa sekolah dasar akibat terlalu lamanya sekolah online yang dilaksanakan selama masa pandemi ini serta kurangnya minat siswa pada pelajaran sains. Tujuan: Pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk memotivasi siswa Sekolah Dasar mengenai pentingnya belajar dan sains di masa pandemi Covid-19. Metode: Program pengabdian di desa Tegalwaton berfokus pada dua program kerja yaitu Rumah Belajar dan Sains Asik yang dilakukan selama kurun waktu 27 Januari – 28 Februari 2022.  Metode kegiatan yang digunakan pada Rumah Belajar adalah Metode Ceramah dan Tanya Jawab, sedangkan pada program Sains Asik menggunakan metode Perlombaan dan Praktik. Hasil: Indikator keberhasilan dari kegiatan Rumah Belajar sebesar 100% yang mencakup meningkatnya pemahaman siswa dalam belajar dan antusias siswa mengikuti kegiatan Rumah Belajar. Sedangkan kegiatan Sains Asik merupakan kegiatan untuk menumbukan jiwa bertanya seperti seorang ilmuan dengan menerapkan Sain pada kehidupan sehari hari ini di ikuti oleh 15 anak dari Dusun Rekesan Desa Tegalwaton. Kegiatan ini sains ini telah memberikan  stimulus  dan  mengarahkan  siswa untuk bisa meningkatkan  minat serta mengembangkan   kemampuan   berpikir   kritisnya. Kesimpulan: Dengan adanya kegiatan Rumah Belajar dan Sains Asik meningkatkan kemampuan belajar dari siswa dan meningkatkan rasa ingin tahu siswa terhadap sains dan menerapkannya di kehidupan sehari-hari. Kata kunci: anak-anak, rumah belajar, sains asik, Tegalwaton, Salatiga _________________________________________________________________________________________ Abstract Background: Tegalwaton Village is one of the villages located in Tengaran District, Semarang Regency, Central Java Province. The total population of Tegalwaton Village is 4,783 people. The number of Kindergartens is 2, Madrasah Ibtida'iyah is 2, and Elementary Schools is 2. Based on observations, several problems were found, namely the lack of interest in learning for elementary school students due to too long online schooling during this pandemic period and the lack of student interest in science lessons. Objective: This community service aims to motivate elementary school students about the importance of learning and science during the Covid-19 pandemic.  Results: The success indicator of the Learning House activity was 100% which included increasing students' understanding of learning and enthusiastic students participating in Learning House activities. While the Fun Science activity is an activity to cultivate a questioning spirit like a scientist by applying science to everyday life, 15 children from Rekesan Hamlet, Tegalwaton Village, participated in this activity. This science activity has provided a stimulus and directed students to be able to increase their interest and develop their critical thinking skills. Conclusion: With the fun Learning and the Science House activities, it will improve the learning abilities of students and increase students' curiosity about science and apply it in everyday life. Keywords: children, schoolhouse, science fun, Tegalwaton, Salatiga
Penerapan Perangkap Nyamuk Sederhana Dalam Memberantas Kejadian Demam Berdarah Dengue Di Kelurahan Rowosari, Kecamatan Tembalang, Semarang Dini Saraswati; Eka Ulyati; Nila Okta; Netty Ami; Efa Khasanah; Eza Yunas Restiawan; Anna Nailis; Ummi Hani; Irfanul Chakim
JURNAL INOVASI DAN PENGABDIAN MASYARAKAT INDONESIA Vol 1 No 1 (2022): Januari
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (548.112 KB) | DOI: 10.26714/jipmi.v1i1.11

Abstract

Latar belakang: Berdasarkan hasil survey dan wawancara pada tokoh masyarakat dan tokoh agama serta warga Kelurahan Rowosari masalah kesehatan yang dihadapi yaitu angka bebas jentik di wilayah kelurahan rowosari masih rendah yaitu 75%. Hal ini kemudian menjadikan kelurahan rowosari menjadi salah satu kelurahan dengan angka kejadian tertinggi di kota Semarang. Tujuan: Tujuan dari pengabdian ini yaitu untuk memberikan informasi dan kemampuan kepada masyarakat kelurahan Rowosari agar dapat memberantas nyamuk penyebab demam berdarah dengue di lingkungan sekitarnya. Metode: Pengabdian masyarakat menggunakan 3 metode pendekatan  yaitu; penyuluhan cara penularan dan pencegahan DBD, pelatihan cara pembuatan ovitrap sederhana dan pelatihan cara pembuatan dan penggunaan alat penyedot larva sederhana.  Hasil: Penyuluhan di SDN Rowosari 01 didapatkan bahwa dari 57 responden sesudah diadakan penyuluhan mempunyai pengetahuan baik tentang DBD yaitu sebanyak 36 responden (63,2%). Selain itu, penyuluhan di MI Miftahul Ulum 02 didapatkan bahwa dari 36 responden sesudah diadakan penyuluhan mempunyai pengetahuan baik tentang DBD yaitu sebanyak 20 responden (55,6%). Dari 22 responden sesudah diadakan pelatihan mempunyai pengetahuan baik tentang pembuatan ovitrap dan alat penyedot larva yaitu sebanyak 16 responden (72,7%). Nilai perhitungan statistik menunjukkan bahwa ada perbedaan tingkat pengetahuan sebelum dan sesudah penyuluhan dan pelatihan. Kesimpulan: Masyarakat telah terbukti mampu membuat secara mandiri ovitrap dan alat penyedot larva sederhana yang dapat di aplikasikan dalam skala rumah tangga. Rekomendasi pengabdi terhadap masyarakat sekitar yaitu masyarakat harus lebih sadar untuk ikut serta dalam menyelesaiakan masalah kesehatan yang ada di lingkungannya. Kata kunci: DBD, ovitrap, penyedot larva, pencegahan, Rowosari, Semarang _________________________________________________________________________________________ Abstract Background: Based on the results of surveys and interviews with community and religious leaders as well as residents of the Rowosari Village, the health problem faced is the larva-free rate in the Rowosari village area, which is still low at 75%. This then makes Rowosari village one of the villages with the highest incidence rate in the city of Semarang.  Objective: The purpose of this service is to provide information and capabilities to the Rowosari sub-district community so that they can eradicate mosquitoes that cause dengue hemorrhagic fever in the surrounding environment. Methods: Community service uses 3 approaches, namely; counseling on methods of transmission and prevention of DHF, training on how to make a simple ovitrap, and training on how to manufacture and use a simple larva suction device. Results: Counseling at SDN Rowosari 01 found that from 57 respondents after the counseling had good knowledge about DHF, as many as 36 respondents (63.2%). In addition, counseling at MI Miftahul Ulum 02 found that of 36 respondents after the counseling had good knowledge about DHF, as many as 20 respondents (55.6%). Of the 22 respondents after the training had good knowledge about the manufacture of ovitrap and larva suction devices, as many as 16 respondents (72.7%). The value of statistical calculations shows that there are differences in the level of knowledge before and after counseling and training. Conclusion: The community has been proven to be able to independently make ovitraps and simple larva suction devices that can be applied at a household scale. The recommendation for the service to the surrounding community is that the community must be more aware to participate in solving health problems in their environment. Keywords:  DHF, ovitrap, larva suction, Prevention, Rowosari, Semarang

Page 1 of 10 | Total Record : 93