cover
Contact Name
Agustinus Konda Malik
Contact Email
aguskondamalik@staf.undana.ac.id
Phone
+6281237987345
Journal Mail Official
jurnalpeternakan@undana.ac.id
Editorial Address
Jl. Adisucipto Penfui, Kupang Nusa Tenggara Timur, Indonesia
Location
Kota kupang,
Nusa tenggara timur
INDONESIA
Jurnal Peternakan Lahan Kering
ISSN : -     EISSN : 27147878     DOI : -
Jurnal Peternakan Lahan Kering (JPLK) menerbitkan artikel hasil penelitian yang meliputi Produksi ternak, Pakan dan nutrisi ternak, Reproduksi dan pemuliaan ternak, Teknologi hasil ternak, Sosial ekonomi peternakan, dan Kesehatan ternak
Articles 9 Documents
Search results for , issue "Vol. 1 No. 4 (2019): Desember" : 9 Documents clear
Pertumbuhan dan Produksi panen kedua Rumput Brachiaria hibryd Cv. Mulato yang diberi Bokashi Feses Kambing dengan Dosis yang Berbeda (Growth and production second harvest of Brachiaria hibryd cv. Mulato grass fertilized with different dosages bokashi goat Viktoriano Nuru Mudap; Herayanti Panca Nastiti; Yoakim Harsoeto Manggol
Jurnal Peternakan Lahan Kering Vol. 1 No. 4 (2019): Desember
Publisher : Jurnal Peternakan Lahan Kering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (161.658 KB)

Abstract

Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Lapangan Fakultas Peternakan Universitas Nusa Cendana Kupang. Tujuan penelitian untuk mengetahui Pertumbuhan dan Produksi rumput Brachiaria hybrid cv. Mulato yang diberi bokashi Feses kambing dengan dosis yang berbeda pada panen ke II. Materi yang digunakan adalah 16 polybag rumput Brachiaria hybrid cv. Mulato. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan empat perlakuan dan empat ulangan. Perlakuan tersebut adalah P0: tanpa pupuk bokashi (kontrol), P1: pupuk bokashi 200 gram/polybag, P2: pupuk bokashi 300 gram/polybag, P3: pupuk bokashi 400 gram/polybag. Variabel yang diteliti adalah tinggi tanaman, jumlah anakan, produksi bahan segar, dan produksi bahan kering. Hasil analisis ragam menunjukkan bahwa perlakuan berpengaruh tidak nyata (P>0,05) terhadap tinggi tanaman, jumlah anakan, bahan segar, dan bahan kering. Disimpulkan bahwa bokashi Feses kambing cenderung meningkatkan pertumbuhan tinggi tanaman, jumlah anakan, produksi bahan segar dan produksi bahan kering rumput Brachiaria hybrid cv. Mulato. Kata Kunci: Bokashi, Brachiaria, Mulato, Pertumbuhan, Produksi The research has been carried out at the Field Laboratory of the Faculty of Animal Husbandry, Nusa Cendana University, Kupang. The purpose of the study was to evaluate the growth and production of the second harvest Brachiaria Hybrid Cv. Mulato fertilized with differents bokashi Goats Feces. The material used were 16 polybags of Brachiaria hybrid cv. Mulato. This study used a completely randomized design (CRD) with four treatments and four replications. The treatment tried was P0: without bokashi Goat feces (control), P1: 200 gram bokashi Goat feces/polybag, P2: 300 gram bokashi Goat feces /polybag, P3: 400 gram bokashi Goat feces / polybag. The variables studied were plant height, number of tiller, fresh material, and dry material. The results of variance analysis showed that the treatment had no significant effect (P> 0.05) on plant height, number of tiller, fresh Matter, and Dry Matter. It was concluded that goat feces bokashi tends to increase the growth of plant height, number of tillers, fresh matterl production and production of dry matter Brachiaria hybrid cv. Mulato grass Keywords: Bokashi, Brachiaria, Mulato, growth, Production
Pengaruh Umur Panen Terhadap Kecernaan In Vitro dan Nilai Energi Fodder Jagung Sebagai Pakan Pedet (Effect of Harvesting Age on In Vitro Digestibility and Energetic Value of Maize Fodder as Calf Feed) D. Takanjanji; I G. N. Jelantik; Welmintje Marlene Nalley; T. T. Nikolaus
Jurnal Peternakan Lahan Kering Vol. 1 No. 4 (2019): Desember
Publisher : Jurnal Peternakan Lahan Kering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (222.042 KB)

Abstract

Penelitian ini dilaksanakan dengan tujuan mengkaji pengaruh umur panen terhadap kecernaan in vitro dan nilai energi fodder jagung. Penelitian ini dilaksanakan mengikuti rancangan acak lengkap dengan 6 perlakuan dan 3 ulangan. Perlakuan yang dicobakan adalah umur panen fodder jagung masing-masing pada hari ke-0 (U0) yaitu pada saat pengecambahan sebagai kontrol, dan pada hari ke-2 (U2), ke-4 (U4), ke-6 (U6), ke-8 (U8) dan ke-10 (U10) terhitung dari waktu pengecambahan. Parameter yang diukur adalah kecernaan in vitro bahan kering (KcBKin vitro) dan bahan organik (KcBOin vitro), kandungan energi bruto (GE), energi tercerna (DE) dan energi termetabolis (ME). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa fodder jagung sangat potensial digunakan sebagai pakan suplemen pedet karena memiliki kecernaan in vitro lebih dari 75% dan dengan nilai energi termetabolis antara 11-13 MJ/kg BK. Nilai kecernaan in vitro dan nilai energi foder jagung menurun secara signifikan (P<0,05) pada hari ke-8 sehingga waktu terbaik untuk pemanenan fodder jagung yang akan digunakan sebagai pakan suplemen pedet adalah pada hari ke-6 setelah penyemaian. Kata Kunci : fodder jagung, in vitro, nilai energi, pakan pedet This experiment was conducted with the objective to study the effect of harvesting age on the in vitro dry matter and organic matter digestibility of corn fodder. The experiment was following a completely randomized design with six treatments and three replications. The treatments were before sprouting (U0) as control, and respectively 2 (U2), 4 (U4), 6 (U6), 8 (U8) and 10 (U10) days after sprouting. Variables measured were in vitro dry matter (IVDMD) and organic matter (IVOMD), the content of gross energy (GE), digestible energy (DE) and metabolizable energy (ME). The result of the experiment showed that corn fodder was a highly potential calf feed supplement since it had IVDMD and IVOMD more than 75% and contained high ME varying 11 to 13 MJ/kg DM. In vitro digestibility of dry matter and organic matter as well as its energetic values significantly declined (P<0.05) at day 8 onward after sprouting. Hence, the best time to harvest corn fodder to be used as calf supplement is six days after sprouting. Key words : Maize fodder, IVDMD, IVOMD, Energy Content, Calf feed
Analisis Kelayakan Finansial Usaha Ternak Sapi Potong di Kecamatan Amarasi Kabupaten Kupang (Analysis of financial feasibility of beef cattle farm in Kecamatan Amarasi Kabupaten Kupang) Rafensius Landupraing; Matheos F Lalus; Tenang Tenang
Jurnal Peternakan Lahan Kering Vol. 1 No. 4 (2019): Desember
Publisher : Jurnal Peternakan Lahan Kering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (216.819 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pendapatan serta kelayakan finansial usaha ternak sapi potong di Kecamatan Amarasi Kabupaten Kupang. Tahap pertama penelitian adalah penentuan desa contoh yang dilakukan secara purposif dan tahap selanjutnya penentuan petani/peternak contoh (responden) dilakukan secara acak sederhana (simple random sampling). Data yang terkumpul ditabulasi dan dianalisis secara deskriptif. Selanjutnya dilakukan analisis untuk mengukur tingkat kelayakan ternak sapi potong dengan menggunakan kriteria investasi net present value (NPV),net benefit cost ratio (Net B/C),dan internal rate of return (IRR).Hasil analisismenunjukkan bahwa R/C sebesar 1,56, artinya bahwa apabila peternak dalam usaha memelihara ternak sapi mengeluarkan biaya sebesar Rp1.000,-maka peternak tersebut akan memperoleh penerimaan sebesar 1,56 kali dari total biaya yang dikeluarkan tersebut atau sebesar Rp1.560,-.B/C sebesar 0,56menggambarkan bahwa dengan mengeluarkan biaya sebesar Rp1.000 akan diperoleh laba sebesar Rp 560,-.Nilai B/C ini positif yang berarti dari sudut kriteria ini usaha penggemukan sapi secara finansial layak. NPV sebesar Rp6.250.051,141 pada discount faktor sebesar 12%. Nilai NPV positif berarti usaha tersebut layak secara finansial. Nilai IRR yang diperoleh sebesar 38,13%. menggambarkan bahwa pada tingkat suku bunga bank 15%, usaha ini layak dilaksanakan Dengan kata lain pada tingkat suku bunga 38%, NPV = 0. Dari hasil analisis dapat disimpulkan bahwa usaha sapi potong layak secara finansial. Kata kunci: ternak sapi potong, pendapatan finansial, kelayakan finansial, penerimaan. This study aimed to: Analyzis income and financial feasibility of beef cattle production in the district of Amarasi, Regency of Kupang.The first: selectingvillagespurposively basedand the second selecting farmers by applying simple random sampling.Data were the colected to tabulating and analysis descriptively. Further analysis is done to measure the feasibility of beef cattle using NPV,Net B/C, andIRR criteria.The result of analysis shows that R/C is 1.56, meaning that if the farmer in the business of raising livestock cost, Rp 1,000, then the farmer will get the revenue of 1.56 times from the total cost incurred or equal to Rp1.560 B/C of 0.56, illustrates that with the cost of Rp1000 will be obtained profit of Rp560, -.This B/C score is positive which means that from this angle of criterion the cattle fattening business is financially feasible.NPV of 6,250,051,141 at a discount factor of 12%.A positive NPV score means the business is financially feasible. The IRR value illustrates that at the interest rate 38,13% the. In other words at the interest rate of 39%, NPV = 0. From the analysis it can be concluded that the cattle production is financially viable. Keywords: beef catlle production, financial income, Financial feasibility, revenue
Pengaruh Penggunaan Konsentrat Sierad Dalam Pakan Lokal Timor Terhadap Konsumsi dan Kecernaan Bahan Kering dan Organik Ternak Babi Fase Starter-Grower (Effect of Including Sierad Concentrate Into Local Timor Feeds on Intake and Digestibiity of Dry and Org Irma Enjelin Sinlaeloe; Ni Nengah Suryani; Johanis Ly
Jurnal Peternakan Lahan Kering Vol. 1 No. 4 (2019): Desember
Publisher : Jurnal Peternakan Lahan Kering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (188.331 KB)

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penggunaan 3 jenis konsentrat: KGP709 (KGP), Hi-Grow152 (HG152), Konsentrat Grower Babi (KGB) dan campuran ketiganya dalam pakan berbasis pollard terhadap konsumsi dan kecernaan protein dan energi ternak babi fase grower-finisher. Materi yang digunakan adalah 12 ekor ternak babi peranakan landrace jantan kastrasi berumur 3,5 bulan dengan berat badan awal 34-46 kg (rata-rata 41,08kg; KV= 11,62%). Metode yang digunakan adalah metode percobaan menggunakan rancangan acak kelompok (RAK) 4 perlakuan dan 3 ulangan. Perlakuan yang dicobakan yakni P1= 55% pollard + 35% jagung + 10% KGP709; P2 = 55% pollard + 35% jagung + 10% HG152; P3 = 55% pollard + 35% jagung + 10% KGB; dan P4 = (55% pollard + 35% jagung + 10% campuran konsentrat). Variabel yang diteliti adalah: konsumsi dan kecernaan protein dan energi. Hasil analisis ragam menunjukkan penggunaan ketiga jenis konsentrat dan campuran ketiganya berpengaruh nyata (P<0,05) terhadap konsumsi dan kecernaan protein, namun tidak berpengaruh nyata (P>0,05) terhadap konsumsi dan kecernaan energi. Disimpulkan bahwa penggunaan ketiga jenis konsentrat dan campuran ketiganya dalam pakan berbasis pollard memberikan hasil yang berbeda terhadap konsumsi dan kecernaan protein, namun memberikan hasil yang relatif sama terhadap konsumsi dan kecernaan energi. Penggunaan konsentrat HG152, KGP709 dan campuran ketiganya menghasikan rataan konsumsi dan kecernaan protein yang relatif sama, namun lebih tinggi dari hasil penggunaan KGB. Kata kunci: ternak babi, koncentrat, konsumsi, kecernaan, protein, energi. The study aimed at evaluating the effect of including 3 concentrates: KGP709 (KGP), Hi-Grow152 (HG152), Konsentrat Grower Babi (KGB) and their mixture in the pollard based-feed on protein and energy intake and digestibility grower-finisher pig. There were 12 landrace crossbred barrows 3.5 months old with 34-46 kg (avg. 41.08kg; CV= 11.62%) initial body weight used in the study. Trial method using block design 4 treatments with 3 replicates procedure was applied in the study. The 4 treatment feeds offered were P1= 55% pollard + 35% corn meal + 10% KGP709; P2 = 55% pollard + 35% corn meal + 10% HG152; P3 = 55% pollard + 35% corn + 10% KGB; and P4 = (55% pollard + 35% corn meal + 10% mixture of: KGP709+ HG152+ KGB). The variables studied were: intake protein and energy, and protein and energy digestibility. Statistical analysis shows that effect of including 3 concentrates is significant (P<0.05) on intake and digestibility protein but not significant (P>0.05) on intake and digestibility energy. The conclusion is that including 3 concentrates into pollard based-feed performs different in intake and digestibility protein but similar in intake and digestibility energy of grower-finisher pig. Including concentrates HG152, KGP709 and the mixture of 3 concentrates performs the similar results intake and digestibility protein but higher than results of including concentrate KGB. Key words: pig, concentrate, intake, digestibility, protein, energy
Pengaruh Penggunaan Tepung Daun Katuk (Sauropus Androgynus L. Merr) Dalam Ransum Terhadap Kecernaan Bahan Kering Dan Bahan Organik Pada Ternak Babi Maria Magdalena Yeliana Sanda; Sabarta Sembiring; Tagu Dodu
Jurnal Peternakan Lahan Kering Vol. 1 No. 4 (2019): Desember
Publisher : Jurnal Peternakan Lahan Kering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (190.409 KB)

Abstract

Penelitian ini telah dilaksanakan di Dusun Neketuka, Desa Baumata Timur, Kecamatan Taebenu, Kabupaten Kupang selama 8 minggu dimulai dari tanggal 23 Juni 2018 sampai tanggal 18 Agustus 2018. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh penggunaan tepung daun katuk dalam ransum terhadap konsumsi dan kecernaan bahan kering dan bahan organik ternak babi. Materi yang digunakan adalah 12 ekor ternak babi jantan kastrasi peranakan landrace berumur 4-5 bulan dengan bobot badan awal 26,5-55,5 kg, rata-rata 42,29 kg (KV= 19,69%). Penelitian ini menggunakan Racangan Acak Kelompok (RAK) 4 perlakuan dengan 3 ulangan. Perlakuan yang dicobakan adalah R0: 100% ransum basal tanpa tepung daun katuk (kontrol); R1: 97% ransum basal + 3% tepung daun katuk; R2: 94% ransum basal + 6% tepung daun katuk; R3: 91% ransum basal + 9% tepung daun katuk. Variabel yang diteliti adalah konsumsi dan kecernaan bahan kering dan bahan organik. Hasil analisis statistika menunjukkan bahwa perlakuan berpengaruh tidak nyata (P>0,05) terhadap konsumsi dan kecernaan bahan kering dan bahan organik. Disimpulkan bahwa penggunaan tepung daun katuk (Sauropus androgynus L. Merr) pada level 3%, 6% dan 9% dalam ransum menghasilkan konsumsi dan kecernaan bahan kering dan bahan organik yang relatif sama. Berdasarkan hasil penelitian ini disarankan untuk melakukan penelitian lanjutan dengan level yang lebih tinggi agar memperoleh hasil yang lebih optimal. Kata kunci: babi, katuk , bahan kering, bahan organik. The study was carried out in Desa Baumata, Taebenu District, Kupang Region, for 8 weeks: June 23th to Agustus 18th,2018. The study aimed at evaluating the effect of including Sauropus androgynus L. Merr leaves meal into basal diet on dry matter and orgnic matter intake and digestibility of pig. There were 12 landrace crossbred piglets 4-5 months of age with 26,5-55,5 kg, average 42,29kg (CV= 19,69%) initial body weight used in the study. Completely randomized block design 4 treatments with 3 replicates procedure was applied in the study. The 4 treatment diets offered in the trial were: R0: 100% basal diet without androgynus (control); R1: 97% basal diet + 3% androgynus leaves meal; R2: 94% basal diet + 6% androgynus leaves meal; and R3: 91% basal diet + 9% androgynus leaves meal. Variable studied were: intake and digestibility of dry matter and organic matter. Statistical analysis showes that effect of treatment is not significant (P>0,05) on either intake or digestibility of either dry or organic matter. The conclusion is that including 3%, 6% and 9% Sauropus androgynusL. Merr leaves meal into basal diet performances the similiar results in both intake and digestibility of both dry matter and organic matter. Based on the results of this study it is recommended to conduct further research with a higher level in order to obtain more optimal results. Key words: pig, Sauropus androgynus, dry , organic.
Kinerja Pertumbuhan Sapi Bali Penggemukan Pola Peternak Melalui Suplementasi Konsentrat Mengandung Tepung Bonggol Pisang Fermentasi dengan Imbuhan Zn-Biokompleks Marinus Umbu Langu; Yohanis Umbu Laiya Sobang; Johny Nada Kihe
Jurnal Peternakan Lahan Kering Vol. 1 No. 4 (2019): Desember
Publisher : Jurnal Peternakan Lahan Kering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (249.115 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian pakan konsentrat mengandung tepung bonggol pisang fermentasi dengan imbuhan Zn-biokompleks terhadap pertambahan berat badan harian dan ukuran linear tubuh ternak sapi Bali pengemukan pola peternak.Ternak yang digunakan adalah 4 ekor sapi Bali jantan bakalanpadakisaran umur 1 – 1,5 tahun dengan berat badan 125-150kg dengan rataan 141kg. Penelitian ini menggunakanRancangan Bujur Sangkar Latin (RBSL) dengan 4 perlakuan dan 4 periode sebagai ulangan.Perlakuan tersebut adalah sebagai berikut:P0; pakan pola peternak + 1kg pakan konsentrat tanpa tepung bonggol pisang terfermentasi+65mg Zn biokompleks, P1; pakan pola peternak + 1kg pakan konsentrat mengandung 10% tepung bonggol pisang terfermentasi + 65mg Zn biokompleks, P2; pakan pola peternak + 1kg pakan konsentrat mengandung 20% tepung bonggol pisang terfermentasi + 65mg Zn biokompleks, P3; pakan pola peternak + 1kg pakan konsentrat mengandung 30% tepung bonggol pisang terfermentasi + 65mg Zn biokompleks. Hasil penelitian menunjukkan pertambahan berat badan harian P0=0.51±0,09kg/e/h, P1=0.56±0,06kg/e/h, P2= 0.63±0,15kg/e/h, P3=0.58±0,03kg/e/h,pertambahan lingkar dada P0=0.14±0,04cm/e/h, P1= 0.18±0,05cm/e/h, P2=0.19±0,04 cm/e/h, P3=0.15±0,02cm/e/h), pertambahan tinggi pundak P0=0.11±0,04cm/e/h), P1=0.18±0,04cm/e/h), P2 = 0.22±0,10cm/e/h), P3= 0.18±0,17cm/e/h, pertambahan panjang badan P0= 0.12±0,04cm/e/h,P1 = 0.16±0,04cm/e/h, P2 = 0.18±0,04 cm/e/h,P3 = 0.14±0,0 cm/e/h. Hasil analisis statistik menunjukkan bahwa perlakuan berpengaruh tidak nyata (P>0,05) terhadap pertambahan berat badan harian dan ukuran linear tubuh sapi Bali jantan penggemukan pola peternak. Kesimpulan :pemberian pakan konsentrat mengandung tepung bonggol pisang fermentasi dengan level yang berbeda dengan imbuhan Zn-biokompleks memberikan pengaruhyangrelatif sama antar perlakuan terhadap kinerja pertumbuhan sapi Bali jantan penggemukan. Kata Kunci: sapi Bali, konsentrat, performance, bonggol, fermentasi, Zn-biokompleks. This study aims to determine the effect of feeding concentrated feed containing fermented banana corm meal with Zn biocomplex additive on daily weight gain and the linear measure mentsof body size of farmers patterns fattening bali cattle. There were 4 Bali cattle 1 - 1.5 years old with 125-150kg, average of 141kg and KV of 5.72% body weight. This study used the Latin Square Design (LSD) with 4 treatments and 4 periods as replicates. The 4 treatments were: P0; local feed by farmers pattern + 1kg feed concentrate without fermented banana cormmealflour + 65mg Zn biocomplex, P1; local feed by farmers pattern + 1kg of feed concentrate containing 10% fermented banana cormmeal + 65mg Zn biocomplex, P2; local feed by farmers pattern + 1kg of feed concentrate containing 20% fermented banana corm meal + 65mg Zn biocomplex, P3; local feed by farmers pattern + 1 kg of feed concentrate containing 30% fermented banana corm meal+ 65mg Zn biocomplex. The results showed that daily weight gain P0=(0.51±0,09kg/e/ h), P1=(0.56±0,06kg/e/h), P2= (0.63±0,15kg/e/h), P3=(0.58±0,03kg/e/h), increase of chest circumference P0=(0.14±0,04cm/e/h), P1= (0.18±0,15cm/e/h), P2=(0.19±0,04cm/e/h), P3=(0.15±0,02cm/e/h), increase of shoulder height P0= (0.11±0,04cm/e/h), P1=(0.18±0,04cm /e/h), P2=(0.22±0,10cm/e/h), P3=(0.18±0,017cm/e/h), increase of body length P0=(0.12±0,04cm/e/h), P1=(0.16 ±0,04cm/e/h), P2=(0.18±0,04cm/e/h), P3= (0.14±0,00 cm/e/h). Statistical analysis showed that the treatment had not significant effect (P> 0.05) on daily weight gain, and the linear measurements of body size of Bali cattle fattening farmers patterns. Conclusion: the provision of concentrate feed containing fermented banana corm meal with different levels biocomplex Zn perform the similar results in growth performance of fattening Bali cattle. Keywords: male Bali cattle, concentrate, performance, fermenttion banana corm, Zn biocomplex
Pengaruh Penggunaan Berbagai Jenis Konsentrat dalam Pakan Berbasis Pollard Terhadap Konsumsi dan Kecernaan Protein dan Energi Ternak Babi Fase Starter-Grower Veronika Koroh; Johanis Ly; Sabarta Sembiring
Jurnal Peternakan Lahan Kering Vol. 1 No. 4 (2019): Desember
Publisher : Jurnal Peternakan Lahan Kering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (254.569 KB)

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penggunaan 3 jenis konsentrat: KGP709 (KGP), Hi-Grow152 (HG152), Konsentrat Grower Babi (KGB) dan campuran ketiganya dalam pakan berbasis pollard terhadap konsumsi dan kecernaan protein dan energi ternak babi fase grower-finisher. Materi yang digunakan adalah 12 ekor ternak babi peranakan landrace jantan kastrasi berumur 3,5 bulan dengan berat badan awal 34-46 kg (rata-rata 41,08kg; KV= 11,62%). Metode yang digunakan adalah metode percobaan menggunakan rancangan acak kelompok (RAK) 4 perlakuan dan 3 ulangan. Perlakuan yang dicobakan yakni P1= 55% pollard + 35% jagung + 10% KGP709; P2 = 55% pollard + 35% jagung + 10% HG152; P3 = 55% pollard + 35% jagung + 10% KGB; dan P4 = (55% pollard + 35% jagung + 10% campuran konsentrat). Variabel yang diteliti adalah: konsumsi dan kecernaan protein dan energi. Hasil analisis ragam menunjukkan penggunaan ketiga jenis konsentrat dan campuran ketiganya berpengaruh nyata (P<0,05) terhadap konsumsi dan kecernaan protein, namun tidak berpengaruh nyata (P>0,05) terhadap konsumsi dan kecernaan energi. Disimpulkan bahwa penggunaan ketiga jenis konsentrat dan campuran ketiganya dalam pakan berbasis pollard memberikan hasil yang berbeda terhadap konsumsi dan kecernaan protein, namun memberikan hasil yang relatif sama terhadap konsumsi dan kecernaan energi. Penggunaan konsentrat HG152, KGP709 dan campuran ketiganya menghasikan rataan konsumsi dan kecernaan protein yang relatif sama, namun lebih tinggi dari hasil penggunaan KGB. Kata kunci: ternak babi, koncentrat, konsumsi, kecernaan, protein, energi. The study aimed at evaluating the effect of including 3 concentrates: KGP709 (KGP), Hi-Grow152 (HG152), Konsentrat Grower Babi (KGB) and their mixture in the pollard based-feed on protein and energy intake and digestibility grower-finisher pig. There were 12 landrace crossbred barrows 3.5 months old with 34-46 kg (avg. 41.08kg; CV= 11.62%) initial body weight used in the study. Trial method using block design 4 treatments with 3 replicates procedure was applied in the study. The 4 treatment feeds offered were P1= 55% pollard + 35% corn meal + 10% KGP709; P2 = 55% pollard + 35% corn meal + 10% HG152; P3 = 55% pollard + 35% corn + 10% KGB; and P4 = (55% pollard + 35% corn meal + 10% mixture of: KGP709+ HG152+ KGB). The variables studied were: intake protein and energy, and protein and energy digestibility. Statistical analysis shows that effect of including 3 concentrates is significant (P<0.05) on intake and digestibility protein but not significant (P>0.05) on intake and digestibility energy. The conclusion is that including 3 concentrates into pollard based-feed performs different in intake and digestibility protein but similar in intake and digestibility energy of grower-finisher pig. Including concentrates HG152, KGP709 and the mixture of 3 concentrates performs the similar results intake and digestibility protein but higher than results of including concentrate KGB. Key words: pig, concentrate, intake, digestibility, protein, energy
Analisis Pendapatan Usaha Ternak Babi dari Dua Cara Penjualan yang Berbeda di Kota Kupang (Income Analysis of Pig Business from Two Different Ways of Sales In Kupang City) Nevvlin Febrianti Lalus; Johanes G. Sogen; Solvi M. Makandolu
Jurnal Peternakan Lahan Kering Vol. 1 No. 4 (2019): Desember
Publisher : Jurnal Peternakan Lahan Kering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (257.528 KB)

Abstract

Suatu penelitian tentang usaha ternak dari dua cara penjualan yang berbeda telah dilaksanakan di Kota Kupang pada bulan Januari 2019 dengan tujuan: 1) mengetahui dan menganalisis besarnya pendapatan dari dua cara penjualan ternak babi; 2) mengetahui apakah ada perbedaan pendapatan dari dua cara penjualan ternak babi. Pengambilan contoh dilakukan secara bertahap yaitu penentuan tiga kecamatan contoh secara purposif, penentuan enam kelurahan contoh secara purposif dan penentuan 118 peternak contoh secara acak non proposional. Metode analisis data yang digunakan adalah analisis pendapatan, kemudian dilanjutkan dengan uji beda rata-rata. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata pendapatan usaha ternak babi dari kelompok peternak yang menjual anak babi Rp6.591.243,23/tahun atau Rp101.403,74/hari, sedangkan pendapatan dari kelompok peternak yang menjual babi penggemukan adalah Rp6.131.431,99 atau Rp36.715,16/hari. Hasil analisis uji-t menunjukkan bahwa ada perbedaan yang sangat nyata dari dua cara penjualan, dimana kelompok peternak yang menjual anak babi memiliki pendapatan yang lebih besar dari pada kelompok peternak yang menjual babi penggemukan (P <0,01). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa usaha ternak babi yang menjual produknya berupa anak babi lebih menguntungkan jika dibandingkan dengan usaha ternak babi yang menjual produknya berupa babi penggemukan. Kata kunci : ternak babi, anak babi, babi penggemukan, pendapatan. A study of PIG livestock business from two different ways of selling was carried out in Kupang City in January 2019 with the aim of: 1) knowing and analyzing the amount of income from two ways of selling pigs; 2) find out if there are differences in income from the two ways of selling pigs. Sampling was carried out in multi stages sampling, namely the determination of three sample districts in a purposive manner, the determination of six sample villages of the three selected districts in a purposive manner and the determination of 118 sample of pig breeders in a non-proportional random manner. Data analysis method used is income analysis, then proceed with the average difference test. The results showed that the average income earned from a group of farmers selling piglets was Rp.6,591,243.23/year or Rp101,403.74/day, while the income from a group of farmers selling fattening pigs was Rp6,131,431.99 or Rp.36,715.16/day. The results of the t-test analysis showed that there were a highly significant differences in the two sales methods, where the group of farmers selling pigs had a higher income than the group of farmers selling fattening pigs (P <0.01). Thus, it can be concluded that the business of pigs selling their products in the form of piglets is more profitable compared to the business of pigs selling products in the form of fattening pigs. Keywords: Pigs, piglet, fattening pigs, income
Pengaruh Penggunaan Berbagai Jenis Konsentrat dalam Pakan Berbasis Pollard Terhadap Konsumsi dan Kecernaan Bahan Kering dan Bahan Organik Ternak Babi Fase Grower Marianus Knaofmone; Sabarta Sembiring; I Made S. Aryanta
Jurnal Peternakan Lahan Kering Vol. 1 No. 4 (2019): Desember
Publisher : Jurnal Peternakan Lahan Kering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (162.615 KB)

Abstract

Penelitian ini dilaksanakan di Kelompok Usaha Bersama (KUB) Moria Manutapen-Kecamatan Alak–Kota Kupang pada tanggal 26 Agustus sampai dengan 28 Oktober 2018. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penggunaan pakan berbasis pollard terhadap konsumsi dan kecernaan bahan kering dan bahan organik ternak babi fase grower. Materi yang digunakan adalah 12 ekor ternak babi jantan kastrasi peranakan landrace berumur 3,5 bulan dengan berat badan awal 34,00-46,00 kg (rata-rata 41,08 kg; KV= 11,63%). Metode yang digunakan adalah metode percobaan dengan rancangan acak kelompok (RAK) yang terdiri dari 4 perlakuan dan 3 ulangan. Perlakuan yang dicobakan yakni P1 = (55% pollard + 35% jagung + 10% KGP709); P2 = (55% pollard + 35% jagung + 10% HG152); P3 = (55% pollard + 35% jagung + 10% KGB) dan P4 = (55% pollard + 35% jagung + 10% campuran ketiga konsentrat).Variabel yang diteliti adalah: konsumsi bahan kering (BK) dan bahan organik (BO)- dan kecernaan BK dan BO. Hasil analisis ragam menunjukkan penggunaan ketiga jenis konsentrat dan campuran ketiganya berpengaruh tidak nyata (P>0,05) terhadap konsumsi BK dan kecernaan BK, namun berpengaruh sangat nyata (P<0,01) terhadap konsumsi BO dan kecernaan BO ternak babi fase grower. Disimpulkan bahwa penggunaan ketiga jenis konsentrat dan campuran ketiganya dalam pakan berbasis pollard memberikan hasil yang relatif sama terhadap konsumsi dan kecernaan BK, namun memberikan hasil yang berbeda terhadap konsumsi BO dan kecernaan BO. Penggunaan konsentrat 10% KGP709, HG152 dan campuran ketiganya memberikan hasil yang relatif sama dan lebih tinggi dari KGB, sehingga dapat disarankan untuk peternak agar memilih dan menggunakan salah satu konsentrat ataupun campuran 3 konsentrat dengan taraf 10% dalam campuran pakan untuk ternak babi. Kata kunci: ternak babi, konsentrat, konsumsi, kecernaan, BK, BO. The study was carried out in Moria Bussiness unit in Manutapen-Kecamatan Alak–Kota Kupang. The study aimed at evaluating the effect of including different concentrates int pollard-based feed on dry matter and organic matter intake and digestibility in grower pig. There were 12 landrace crossbred barrows 1.5-2 months old with 13.00 – 19.00 kg (CV = 11.09%) initial body weight used in the study. Trial method using complete block design 4 treatments with 3 replicates procedure was applied in the study. The 4 treatment feeds were formulated as: P1: pollard (55%) + corn meal (35%) + 10% concentrate KGP 709; P2: 55% pollard + 35% corn meal + 10% concentrate HG 152; P3: 55% pollard + 35% corn meal + 10% concentrate KGB; and P4: 55% pollard + 35% corn meal + 10% concentrate mixture (3.3% KGP 709 + 3.3% consentrat HG152 + 3.3% concentrate KGB 8.3%. Variable evaluated were: intake and digestibility of dry matter and organic matter. Statistical analysis shows that effect of including different concentrates into pollard-based feed is highly significant (P<0.01) on both either intake and digestibility of organic matter in grower pig. The conclusion is that including different concentrates into pollard-based feed performs the similar results in both intake and digestibility of dry matter but different in both intake and digestibility of organic matter. Using 10% KGP709, HG152 and their mixture are similar and higher than using KGB, and therfore, farmer can used on of the concentrate upto 10% in pig feed. Key words: pig, consentrate, intake, digestibility, DM, OM.

Page 1 of 1 | Total Record : 9