cover
Contact Name
Ofi Hidayat
Contact Email
ofi.hidayat@uts.ac.id
Phone
+6282244500788
Journal Mail Official
ilkom@uts.ac.id
Editorial Address
PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS TEKNOLOGI SUMBAWA Jalan Olat Maras, Batu Alang, Kec. Moyo Hulu Kabupaten Sumbawa, Nusa Tenggara Barat, 84371
Location
Kab. sumbawa,
Nusa tenggara barat
INDONESIA
KAGANGA KOMUNIKA: Journal of Communication Science
Core Subject : Social,
Strategi Komunikasi, Public Relation, Komunikasi Sosial Budaya, Manajemen Komunikasi, Media dan Komunikasi, Komunikasi Bisnis, Komunikasi Politik, Komunikasi Pembangunan.
Articles 35 Documents
PASAJI PONAN SEBAGAI WUJUD KOMUNIKASI BUDAYA (Studi Interpretatif Terhadap Masyarakat Desa Poto Kecamatan Moyo Hilir Dalam Memaknai Tradisi Pasaji Ponan) Husniatun Isnaini; Miftahul Arzak
KAGANGA KOMUNIKA: Journal of Communication Science Vol. 1 No. 1 (2019): Edisi 1
Publisher : Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Teknologi Sumbawa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (822.556 KB) | DOI: 10.36761/kagangakomunika.v1i1.408

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menguraikan makna Tradisi Pasaji Ponan sebagai salah satu wujud komunikasi budaya yang diselenggarakan secara rutin oleh masyarakat Ponan (Dusun Poto dan Dusun Lengas-Desa Poto, serta Dusun Malili-Desa Berare Kecamatan Moyo Hilir). Penelitian dilakukan di Desa Poto dengan pertimbangan bahwa Desa Poto merupakan lokasi diselenggarakannya Tradisi Pasaji Ponan, sehingga peneliti memusatkan perhatian hanya pada pemaknaan masyarakat Desa Poto terhadap tradisi tersebut. Metode yang digunakan ialah metode deskriptif kualitatif dengan paradigma Interpretatif serta Teori Interaksi Simbolik gagasan George Herbert Mead. Adapun informan yang dipilih adalah masyarakat Desa Poto yang terdiri dari 4 (empat) karakteristik tokoh yaitu tokoh agama, tokoh masyarakat, tokoh pemuda, serta tokoh wanita yang didapatkan melalui teknik purposive sampling. Terdapat 2 (dua) jenis data yang diperlukan yaitu data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh melalui teknik wawancara mendalam, sedangkan data sekunder diperoleh dengan teknik kepustakaan yaitu pengambilan data-data dari literatur yang sesuai dengan tema penelitian. Setelah data diperoleh, selanjutnya data dianalisis dengan menggunakan metode interaktif Miles dan Huberman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Tradisi Pasaji Ponan bagi masyarakat Desa Poto dimaknai sebagai sebuah upacara yang menyentuh sisi kehidupan manusia secara kompleks. Makna tradisi ini terbagi menjadi 2 (dua) kelompok: makna umum dan makna khusus. Dalam makna umum, Tradisi Pasaji Ponan merupakan sebuah perwujudan hubungan sosial-keagamaan (hablumminall?h wa hablumminannas). Sedangkan dalam makna khusus, tradisi tersebut dimaknai sebagai salah satu upaya manusia untuk memperoleh kebahagiaan.
ANALISIS SEMIOTIKA MOTIF KRE ALANG DAN SAPU ALANG SUMBAWA Putra Kristian Kemas PJ; Aka Kurnia SF
KAGANGA KOMUNIKA: Journal of Communication Science Vol. 1 No. 1 (2019): Edisi 1
Publisher : Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Teknologi Sumbawa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1887.099 KB) | DOI: 10.36761/kagangakomunika.v1i1.409

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menganalisis nama-nama motif serta makna simbolik pada motif Kre Alang dan Sapu Alang dan mengetahui bagaimana makna simbolik pada motif Kre Alang dan Sapu Alang diterapkan dalam kehidupan sekarang. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif menggunakan analisis semiotika Charles Sanders Pierce, yaitu berdasarkan representament, object, interpretant. Objek dalam penelitian ini adalah Kre Alang dan Sapu Alang. Penelitian ini menggunakan data wawancara, observasi, dan dokumentasi. Penelitian ini memfokuskan pada makna atau arti dari sebuah tanda-tanda, simbol dan lambang yang tersembunyi pada Kre Alang dan Sapu Alang dan bagaimana diterapkan dalam kehidupan sekarang. Data diperoleh melalui analisis semiotika. Adapun tempat penelitian adalah di Dusun Sameri, Desa Poto, Kecamatan Moyo Hilir, Sumbawa. Berdasarkan hasil analisis semiotika menemukan bahwa dari simbol motif lonto engal, gili liyuk, lasuji terbentuk pada kehidupan masyarakatnya yang masih memegang teguh adat istiadat yang mereka percayai sebagai wujud harapan dan doa-doa, namun ada yang diterapkan dan terjaga meskipun ada juga yang mulai ditinggalkan akibat pekembangan jaman yang semakin modernisasi
POLA KOMUNIKASI KEPEMIMPINAN SULTAN MUHAMMAD KAHARUDDIN III (1931-1958) Ridho Fisabilillah; Abbyzar Aggasi
KAGANGA KOMUNIKA: Journal of Communication Science Vol. 1 No. 1 (2019): Edisi 1
Publisher : Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Teknologi Sumbawa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (766.166 KB) | DOI: 10.36761/kagangakomunika.v1i1.410

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pola komunikasi yang diterapkan oleh Sultan Muhammad Kaharuddin III pada ranah kepemiminan di masa non-kontemporer. Pemilihan Sultan Muhamamd Kaharuddin III adalah bukan lain karena beliau dianggap mampu menjaga kedaulatan Sumbawa yang pada zaman kekuasaannya menghadapi tiga zaman sekaligus, yakni kolonialisme Belanda, kependudukan Jepang, dan transisi bergabungnya dengan Republik Indonesia. Substansi penelitian yang dikaji adalah bagaimana pola komunikasi yang diterapkan dan komunikasi politik leadership, kemudian dari variabel tersebut peneliti mencoba untuk membedah lebih dalam faktor-faktor penyebab terjadinya komunikasi tersebut dilakukan oleh Sultan Muhammad Kaharuddin III sehinngga menjadi sebuah pola. Supaya bisa menyentuh substansi penelitian tersebut peneliti menggunakan beberapa teori, diantaranya adalah teori pola komunikasi yang dikemukakan oleh Onong Uchdjana Effendi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pola komunikasi kepemimpinan Sultan Muhammad Kaharuddin III pada periode 1931-1958 memiliki sifat demokratis. Meskipun sebenarrnya Sultan sebagai Raja memiliki otoritas yang tinggi, namun Sultan tetap melakukan musyawarah untuk menentukan sebuah tindakan dan kebijakan terhadap kesultanan Sumbawa
MEDIA SOSIAL INSTAGRAM SEBAGAI MEDIA DAKWAH (Analisis Isi Pada Akun @tentangislam dan @harakahislamiyah) Ulya Dinillah; Aka Kurnia SF
KAGANGA KOMUNIKA: Journal of Communication Science Vol. 1 No. 1 (2019): Edisi 1
Publisher : Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Teknologi Sumbawa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1401.498 KB) | DOI: 10.36761/kagangakomunika.v1i1.411

Abstract

Kemunculan media sosial instagram yang banyak digunakan oleh berbagai golongan masyarakat dalam berkomunikasi dan bertukar informasi tidak luput dari perhatian para aktivis dakwah untuk berdakwah. Oleh karenanya, penelitian ini merupakan penelitian yang mencoba menjabarkan tentang penggunaan instagram sebagai media dakwah oleh akun @tentangislam dan @harakahislamiyah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penerapan komunikasi persuasif baik secara rasional maupun emosional oleh Mar’at serta teori pesan dakwah oleh Al-Bayanuni yang membagi pesan dakwah dalam aspek akidah, syariah dan akhlak. Dari hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pesan dakwah yang dibagikan selama bulan Maret-Mei 2019 yaitu akun @tentangislam lebih banyak menggunakan penerapan komunikasi persuasif secara emosional, sedangkan akun @harakahislamiyah lebih banyak menggunakan komunikasi persuasif secara rasional. Adapun materi dakwah dari kedua akun tersebut ditemukan lebih dominan membagikan materi dakwah syariah daripada materi akidah dan akhlak. Akun @harakahislamiyah mengandalkan desain visual ilustrasi yang berwarna warni dan terlihat lebih menarik dalam setiap kontennya, sedangkan akun @tentangislam hanya dengan gambar tekstual dan diikuti caption yang detail dan jelas dalam menjelaskan maksud dari pesan dakwahnya.
STRATEGI KOMUNIKASI ORGANISASI KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN SUMBAWA DALAM MEMPERSIAPKAN PEMILIHAN GUBERNUR NUSA TENGGARA BARAT TAHUN 2018 (Studi Kasus : Komunikasi Organisasi Internal Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Sumbawa) Abdulloh Zahid Syakir; Abbyzar Aggasi
KAGANGA KOMUNIKA: Journal of Communication Science Vol. 1 No. 1 (2019): Edisi 1
Publisher : Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Teknologi Sumbawa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (615.082 KB) | DOI: 10.36761/kagangakomunika.v1i1.412

Abstract

Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Sumbawa merupakan lembaga atau organisasi resmi yang lahir dari Undang–Undang Dasar 1945 Negara Kesatuan Republik Indonesia yang bersifat formal dan hierarkis, bertugas untuk menyelenggarakan pemilihan ditingkat kabupaten/kota. Secara struktural KPU Kabupaten Sumbawa dibagi menjadi dua: Komisioner dan Sekretariat yang bekerjasama dalam menjalankan tugas dan fungsinya. Strategi komunikasi perlu diterapkan oleh setiap organisasi agar hubungan manusia dalam organisasi tetap terjaga dengan baik. Tujuan penelitian ini ialah untuk mengetahui strategi komunikasi organisasi yang digunakan oleh internal KPU Kabupaten Sumbawa dalam mempersiapkan Pemilihan Gubernur NTB Tahun 2018. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif–deskriptif, dengan teori strategi komunikasi Chris Agrys. Pengumpulan dilakukan dengan observasi non–participant, wawancara, dokumentasi, dan audio visual. Analisis data menggunakan reduksi, display data, dan kesimpulan verifikasi. Dari penelitian yang dilakukan, ditemukan bahwa strategi komunikasi organisasi diterapkan oleh KPU Kabupaten Sumbawa dengan baik. Suasana kekeluargaan dalam internal KPU Kabupaten Sumbawa yang menjadikan hubungan manusia dalam internal organisasi terjaga dengan baik, ialah wujud dari hasil strategi komunikasi organisasi yang dilakukan oleh komisioner dan sekretariat KPU Kabupaten Sumbawa.
AKOMODASI KOMUNIKASI DALAM INTERAKSI ANTAR BUDAYA MASYARAKAT EX TIMOR TIMUR DENGAN MASYARAKAT SUMBAWA DI DESA PENYARING KABUPATEN SUMBAWA Faiz Muhammad; Abbyzar Aggasi
KAGANGA KOMUNIKA: Journal of Communication Science Vol. 2 No. 1 (2020): Edisi 2
Publisher : Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Teknologi Sumbawa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (348.43 KB) | DOI: 10.36761/kagangakomunika.v2i1.622

Abstract

Kemerdekaan Timor Timur (sekarang Timor Leste) atas Indonesia pada tahun 1998 membuat warga Timor Timur yang pro terhadap integrasi harus keluar dari Timor Timur. Kebanyakan dari mereka akhirnya tinggal di camp pengungsian yang berada di Atambua, sebagian dari mereka tinggal di sekitaran NTT dan sebagian dari mereka memilih untuk merantau diluar NTT. Beberapa dari mereka memilih untuk tinggal di Sumbawa, NTB dan menetap terus hingga sekarang. Berbaur dengan masyarakat setempat merupakan hal yang wajib dilakukan oleh setiap pendatang guna mendapatkan keamanan, kenyamanan serta kemudahan dalam melangsungkan kehidupan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui akomodasi komunikasi yang digunakan oleh masyarakat ex Timor Timur yang tinggal di Desa Penyaring dalam berbaur dengan masyarakat setempat. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif, dengan teori akomodasi komunikasi West dan Turner. Pengumpulan data dilakukan dengan observasi secara langsung dengan tinggal dan berbaur dengan masyarakat ex Timor Timur, dan juga dengan wawancara. Analisis data menggunakan reduksi, display data, dan kesimpulan verifikasi. Dari penelitian yang dilakukan, ditemukan bahwa masyarakat ex Timor Timur menggunakan akomodasi komunikasi ketika berbaur dengan masyarakat Sumbawa, baik melalui strategi konvergensi maupun divergensi, namun tidak secara akomodasi berlebihan. Akomodasi komunikasi yang mereka lakukan berhasil sehingga akhirnya mereka bisa bertahan tingga di Desa Penyaring, Sumbawa hingga saat ini.Kata Kunci: Komunikasi; Antarbudaya; ExTimor Timur; Sumbawa; Akomodasi Komunikasi.
ANALISIS RESEPSI FOLLOWERS AKUN INSTAGRAM @Maknews PADA KONTEN RELIGI #JumatBerkah Muhammad Azhari; Apriadi Apriadi
KAGANGA KOMUNIKA: Journal of Communication Science Vol. 2 No. 1 (2020): Edisi 2
Publisher : Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Teknologi Sumbawa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (304.772 KB) | DOI: 10.36761/kagangakomunika.v2i1.623

Abstract

Internet merupakan bagian yang berperan penting untuk mempermudah masyarakat yang ingin mengakses berbagai jenis informasi dan aplikasi dari berbagai macam platform yang tersedia salah satunya media sosial. Instagram merupakan salah satu media sosial yang dapat digunakan untuk bertukar informasi dengan membagikan foto atau video. Instagram juga dilengkapi dengan fitur ruang komentar yang dapat digunakan untuk menyampaikan pendapat khalayak tentang informasi yang disampaikan. Dalam penelitian ini, peneliti akan membahas tentang pengklasifikasian resepsi followers akun instagram @maknews pada konten religi #jumatberkah sesuai dengan tiga posisi penonton yang dikemukakan oleh Stuart Hall. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana resepsi followers akun instagram @maknews pada konten religi #jumatberkah. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Sedangkan metode yang digunakan adalah metode analisis resepsi. Peneliti menggunakan metode analisis resepsi dengan tujuan untuk melakukan analisis secara detail terhadap objek yang akan diteliti. Sedangkan spesifikasi penelitian ini adalah deskriptif yang bertujuan untuk menggambarkan fakta secara sistematis sehingga lebih mudah untuk dipahami dan disimpulkan. Adapun hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat sikap kritis khalayak yang dapat dilihat dari jumlah komentar. Terkait dengan tiga posisi penonton milik Stuart Hall, penulis menemukan bahwa kebanyakan khalayak yang memberikan komentar berada pada posisi Hegemoni Dominan. Hal ini sedikit berbeda dengan pendapat Stuart Hall dalam Storey (1996 : 15) yang menyebutkan bahwa secara umum mayoritas penonton (khalayak) berada dalam posisi Negosiasi. Kata Kunci : Instagram, Analisi Resepsi, Konten Religi, Khalayak.
REPRESENTASI FEMINISME DALAM FILM 7 HARI 7 CINTA 7 WANITA Wiwin Triana Indah Lestari; Deddy Suprapto
KAGANGA KOMUNIKA: Journal of Communication Science Vol. 2 No. 1 (2020): Edisi 2
Publisher : Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Teknologi Sumbawa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (380.648 KB) | DOI: 10.36761/kagangakomunika.v2i1.624

Abstract

Penelitian ini bertujuan melihat bagaimana representasi feminisme dalam film 7 Hari 7 Cinta 7 Wanita. Film ini mengangkat isu-isu sensitif tentang perempuan dengan menampilkan 7 wanita dengan masalah yang berbeda-beda. Penelitian ini bersifat kualitatif dan data-data dalam film tersebut dibedah menggunakan pisau analisi wacana kritis Sarah Mills yang memusatkan perhatiannya pada wacana mengenai feminisme bagaimana wanita ditampilkan dalam teks, baik dalam novel, gambar, foto, ataupun dalam berita. Titik perhatian dari perspektif wacana feminis adalah menunjukkan bagaimana teks bias dalam menampilkan wanita. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa nilai feminisme di dalam film ini lebih mengangkat tentang perempuan yang telah memperjuangakan persamaan gender dalam bidang ekonomi yaitu seperti perempuan-perempuan pada tokoh ini bekerja untuk membiaayai keluarga mereka. Seperti bekerja sebagai buruh tekstil untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga serta biaya bersalinnya, sebagai pelacur untuk mengobati kangker mulut rahim yang diderita, dan ningsih yang bekerja dikantor untuk membiayai keluarganya. Film sendiri memiliki kekuatan di masyarakat, dimana film media yang sangat dekat dengan masyrakat untuk membentuk opini masyrakat tentang kehidupan sosial, politik, ekonomi dan budayaKata Kunci: Feminisme; Perempuan; Film; Representasi; Bias Gender.
ANALISIS WACANA KRITIS DALAM PEMBERITAAN SKANDAL X DI CHANNEL YOUTUBE BBC LONDON Pratiwi Sakti; Fitra Hasri Rosandi; Junaidin Junaidin; Irma Zavitri
KAGANGA KOMUNIKA: Journal of Communication Science Vol. 2 No. 1 (2020): Edisi 2
Publisher : Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Teknologi Sumbawa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (356.502 KB) | DOI: 10.36761/kagangakomunika.v2i1.625

Abstract

Wacana seksualitas adalah hal yang tabu dalam masyarakat Asia, umumnya masyarakat penganut agama tertentu. Namun perkembagan media terlihat pesat telah mengikis paradigm lama dan memunculkan wacana yang tanpa sekat di media sosial. Penelitian yang sederhana ini berusaha mengupas unsur mikro linguistik dan makro linguistik dalam wacana pemberitaan di channel youtube BBC London mengenai skaldal X menggunakan teori analisis wacana yang dikembangkan oleh Michel Foucolt, Norman Fairclough, dan Teun A. Van Dijk. Analisis unsur mikro dalam wacana dibutuhkan untuk mengidentifikasi kohesi dan koherensi teks. Adapun analisis wacana makro digunakan untuk melihat unsur kognisi sosial, power, dan praktik sosial budaya yang ada dalam wacana. Hasil analisis menampilkan wacana bersifat netral dan tidak memberatkan salah satu jenis kelamin bahkan tidak menonjolkan korban sebagai pihak yang dirugikan dalam wacana dengan tidak menggunakan pilihan kata victim dan lebih memilih kata pronominal bagi para korban.Kata kunci: Analisis Wacana; Mikro –makro linguistic.
POLA KOMUNIKASI USTADZ DALAM MEMBINA AKHLAK SANTRI (Studi Kasus Pondok Pesantren Modern Dea Malela) Muhammad Fadhillah; Apriadi Apriadi
KAGANGA KOMUNIKA: Journal of Communication Science Vol. 2 No. 1 (2020): Edisi 2
Publisher : Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Teknologi Sumbawa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (430.067 KB) | DOI: 10.36761/kagangakomunika.v2i1.626

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pola komunikasi Ustadz dalam membina akhlak santri serta faktor yang menjadi penghambat dalam pembinaan akhlak santri di Pondok Pesantren Dea Malela kabupaten Sumbawa. penelitian ini menggunakan Pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif, dan teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi lapangan, wawancara mendalam, dan studi dokumentasi. Adapun hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pola komunikasi dalam pembinaan akhlak santri di pondok pesantren Dea Malela menggunakan pola roda dan pola rantai. Pola komunikasi Pola roda memiliki pimpinan yang jelas, sehingga semua informasi yang berjalan harus terlebih dahulu disampaikan kepada pemimpin, di Pondok Pesantren Dea Malela pembinaan akhlak santri terpusat melalui biro pengasuhan, lembaga ini yang mengatur dan memiliki sistem dalam pembinaan santri sehingga Ustadz dan Musrif (Pembimbing Santri) mengikuti arahan dari biro pengasuhan. Pola rantai memiliki lima tingkatan yang disebut dengan komunikasi atas dan komunikasi bawah yang aliran informasinya terjadi dari atas ke bawah dan sebaliknya, di Pondok Pesantren Dea Malela ketika ada permasalahan santri maka langkah pertama santri melaporkan ke Organisasi Santri (pengurusnya santri senior) yang selanjutnya dari Organisasi tersebut meneruskan ke Musrif dan akhirnya bermuara ke biro pengasuhan dan begitu juga sebaliknya ketika ada sebuah aturan terkait pengasuhan tahapannya melalui musrif dan berlanjut ke Organisasi Santri, selanjutnya disosialisasikan secara menyeluruh ke santri-santri melalui kegiatan pembinaan.Kata Kunci : Pola komunikasi; Pembinaan; Akhlak; Santri.

Page 1 of 4 | Total Record : 35