cover
Contact Name
Betty Masruroh
Contact Email
publisher@um.ac.id
Phone
+6285733562345
Journal Mail Official
jihi3s.journal@um.ac.id
Editorial Address
Jl. Semarang No. 5 Malang
Location
Kota malang,
Jawa timur
INDONESIA
Jurnal Integrasi dan Harmoni Inovatif Ilmu-ilmu Sosial
ISSN : -     EISSN : 27970132     DOI : http://dx.doi.org/10.17977/um063
Jurnal Integrasi Dan Harmoni Inovatif Ilmu-Ilmu Sosial (JIHI3S) is a journal focused on articles of research and community service in social sciences and humanities such as civics, laws, history, economics, sociology, geography, anthropology, politics, culture, religion, and also educational perspectives such as Citizenship Education, Geography Education, Sociology Education, Economic Education, Historical Education, Anthropological Education, Religious Education, Communication Studies for Educational Needs, Social Studies, and other relevant social sciences.
Articles 15 Documents
Search results for , issue "Vol. 1 No. 5 (2021)" : 15 Documents clear
Implementasi pemanfaatan google classroom, google meet, dan instagram dalam proses pembelajaran online menuju abad 21 Kusuma Dewi; Tuisda Pratisia; Alfyananda Kurnia Putra
Jurnal Integrasi dan Harmoni Inovatif Ilmu-Ilmu Sosial (JIHI3S) Vol. 1 No. 5 (2021)
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (374.975 KB) | DOI: 10.17977/um063v1i5p533-541

Abstract

Merujuk pada fenomena penyebaran Covid-19 yang kian masif mempengaruhi proses pembelajaran, maka akademisi perlu mengadopsi atau memilih teknologi yang efektif. Melibatkan TIK secara efektif dan efisien dalam proses pembelajaran akan mendukung revolusi pendidikan menuju pencapaian tujuan pembelajaran abad 21. Penelitian ini bertujuan untuk mengajukan inovasi metode pembelajaran during untuk mencapai kognitif, psikomotorik, dan karakter siswa berbasis TIK di SMA Negeri 1 Batu. Adapun platform pembelajaran daring yang digunakan dalam penelitian ini yaitu google classroom dan google meet. Tidak hanya itu penggunaan media sosial dijadikan sebagai learning tools yaitu instagram. Dengan mengintegrasikan penggunaan google classroom, google meet, dan instagram ini maka dapat mempermudah guru maupun siswa dalam proses pembelajaran daring. Pengintegrasian tersebut memberikan pendidikan karakter disiplin, keaktifan, pencapaian kreativitas, melek informasi, berkolaborasi, dan tanggung jawab siswa. Sehingga inovasi metode ini dapat dijadikan alternatif dalam pembelajaran daring.
Perilaku konsumtif sebagai dampak online shop di kalangan mahasiswa Sosiologi 2019 Universitas Negeri Malang Catur Dian Rahayu; Hasna Bararah M; Kalya Nabila Zuhdi; Muhammad Iqbal Perdana; Nabilah Fina Aprilia; Pramana Herjati Putra Dionchi; Ananda Dwita Yuniar
Jurnal Integrasi dan Harmoni Inovatif Ilmu-Ilmu Sosial (JIHI3S) Vol. 1 No. 5 (2021)
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (197.078 KB) | DOI: 10.17977/um063v1i5p542-546

Abstract

The presence of technology brings about a change in people's lives, with technology of all activities being more comfortable. Technological changes have taken place in the field of digital marketing, such as shopping online. The presence of an online shop provides considerable comfort in shopping activities. But with that convenience, it can also establish higher consumption patterns. This consumption pattern was analyzed using the concept of the consumption of Jean Boudrilland. The study USES a descriptive qualitative approach with the data-collection technique of structured interviews. In the study two results have been found, the first of these is consensual behaviors among sociology students where they buy goods through online shops out of sheer need. The second result was that a sociology student was seeking to remain unaffected by the ease of shopping through online shops in order to avoid the form of consumer behavior. From such exposure it can be concluded that the concept of consumptive society by Jean Boudrilland is relevant to today's lives where people tend to satisfy the urge to buy things instead of the need. Kehadiran teknologi membawa perubahan dalam kehidupan masyarakat, dengan adanya teknologi segala aktivitas dapat dilakukan dengan lebih nyaman. perubahan karena teknologi turut hadir dalam bidang digital marketing seperti hadirnya online shop. Kehadiran online shop cukup memberikan kenyamanan dalam aktivitas belanja. Namun dengan kenyamanan tersebut dapat pula membentuk pola konsumsi yang semakin tinggi. Pola konsumsi ini dianalisis menggunakan konsep masyarakat konsumsi dari Jean Boudrilland. Penelitian ini menggunakan metode pendekatan kualitatif deskriptif dengan teknik pengumpulan data yakni wawancara terstruktur. Dalam penelitian ini ditemukan dua hasil, yang pertama adanya perilaku konsumtif di kalangan mahasiswa sosiologi dimana mereka membeli barang melalui online shop karena keinginan bukan kebutuhan. Hasil yang kedua yakni ditemukan adanya mahasiswa Sosiologi yang berusaha untuk tidak terpengaruh kemudahan berbelanja melalui online shop dengan tujuan agar tidak terbentuk perilaku konsumtif. Dari pemaparan tersebut dapat disimpulkan bahwa konsep masyarakat konsumtif oleh Jean Baudrillard relevan dengan kehidupan saat ini dimana masyarakat cenderung memuaskan keinginan membeli suatu barang bukan atas dasar kebutuhan.
Upaya pelestarian kesenian Bantengan di wilayah Prigen Kabupaten Pasuruan (dalam perspektif tindakan sosial Max Weber) Desi Nur Afifah; Irawan Irawan
Jurnal Integrasi dan Harmoni Inovatif Ilmu-Ilmu Sosial (JIHI3S) Vol. 1 No. 5 (2021)
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (467.557 KB) | DOI: 10.17977/um063v1i5p547-557

Abstract

Bantengan art is an art featuring dance, music, or spells with magical and philosophical nuances. This art is a development of the art of pencak silat which finally stood alone as a typical culture of East Java. In 2019, Bantengan art was designated as an Intangible Cultural Heritage by the Ministry of Education and Culture with the category of performing arts represented by Pasuruan Regency and Batu City. The development of bantengan art cannot be separated from the role of the community, especially associations and cultural actors. As discussed in this research, the researcher tries to describe how the efforts to preserve banteng art in the Prigen area were analyzed using descriptive qualitative methods. The research subjects were members of the Bantengan Budi Mulyo group and the community who were selected using purposive sampling technique. The results showed that the activities carried out by Budi Mulyo Bantengan Group were classified as directed, organized, and of social value. This is in accordance with the theory of social action put forward by Max Weber where an action has a meaning or subjective meaning that is directed to the actions of others. The research also found that Budi Mulyo's bantengan group acts as a unifying tool for people who love and want to preserve Bantengan art in the Prigen area. Kesenian Bantengan merupakan seni yang menampilkan tarian, musik, atau mantra bernuansa magis dan filosofis. Kesenian ini merupakan pengembangan dari kesenian pencak silat yang akhirnya berdiri sendiri sebagai sebuah kebudayaan khas Jawa Timur. Pada tahun 2019, kesenian Bantengan ditetapkan sebagai Warisan Budaya Tak Benda oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dengan kategori seni pertunjukkan diwakili oleh Kabupaten Pasuruan dan Kota Batu. Berkembangnya kesenian bantengan tidak lepas dari peran masyarakat, terutama paguyuban dan pelaku budaya. Seperti yang dibahas dalam penelitian ini, dimana peneliti berusaha mendeskripsikan bagaimana upaya pelestarian kesenian bantengan di wilayah Prigen yang dianalisis menggunakan metode kualitatif deskriptif. Subjek penelitian adalah anggota kelompok Bantengan Budi Mulyo dan masyarakat yang dipilih menggunakan teknik purposive sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kegiatan yang dilakukan oleh Kelompok Bantengan Budi Mulyo tergolong terarah, terorganisir, serta bernilai sosial. Hal ini sesuai dengan teori tindakan sosial yang dikemukakan oleh Max Weber dimana suatu tindakan yang memiliki makna atau arti subjektif yang diarahkan kepada tindakan orang lain. Dari penelitian ditemukan pula bahwa kelompok Bantengan Budi Mulyo berperan sebagai alat pemersatu masyarakat yang mencintai dan ingin melestarikan seni Bantengan di kawasan Prigen.
Penggunaan Bahasa Indonesia yang benar sebagai representasi kesantunan mahasiswa Dewi Ayu Anggraeni; Ananda Dwitha Yuniar
Jurnal Integrasi dan Harmoni Inovatif Ilmu-Ilmu Sosial (JIHI3S) Vol. 1 No. 5 (2021)
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (217.098 KB) | DOI: 10.17977/um063v1i5p558-565

Abstract

In an educational environment, Lecturers apply the correct way of speaking in Indonesian to students as a sign of maintaining social and cultural values. Students are the younger generation who play an important role for the nation, so students are trained to be polite according to ethics, especially in language. So that students are expected to use the correct Indonesian language in communicating. The correct Indonesian language is used as a unifying language for the nation besides that it also functions as a form of language politeness for students. Therefore, this paper describes the representation of politeness of the State University of Malang Sociology students in using the correct Indonesian language. The research method used is qualitative and data collection techniques by interview. The results obtained are that for students using the correct Indonesian language is something important because lecturers are parents at campus, have high knowledge, have a lot of experience than students, and are older than students. To realize politeness towards lecturers, when students communicate with lecturers it is very necessary to use correct Indonesian so that students have a good image in front of the lecturer, so that the lecturer will label students as polite to lecturers. Dalam lingkungan pendidikan, Dosen menerapkan cara bertutur kata dengan menggunakan bahasa Indonesia yang benar kepada mahasiswa sebagai tanda untuk menjaga nilai sosial dan budaya. Mahasiswa adalah generasi muda yang berperan penting bagi bangsa, sehingga mahasiswa dilatih untuk bersikap santun sesuai etika terutama dalam berbahasa. Sehingga mahasiswa diharapkan menggunakan Bahasa Indonesia yang benar dalam berkomunikasi. Bahasa Indonesia yang benar digunakan sebagai bahasa pemersatu bangsa, selain itu juga berfungsi sebagai wujud kesantunan berbahasa bagi Mahasiswa. Oleh karena itu, tulisan ini menjelaskan representasi kesantunan mahasiswa Sosiologi Universitas Negeri Malang dalam menggunakan bahasa Indonesia yang benar. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif dan teknik pengumpulan data dengan wawancara. Hasil yang diperoleh yaitu bagi mahasiswa menggunakan Bahasa Indonesia yang benar adalah sesuatu yang penting karena dosen adalah orangtua di kampus, memiliki ilmu pengetahuan yang tinggi, memiliki banyak pengalaman daripada mahasiswa, serta lebih tua daripada mahasiswa. Untuk mewujudkan kesantunan terhadap dosen, ketika mahasiswa berkomunikasi dengan dosen sangat diperlukan menggunakan bahasa Indonesia yang benar agar mahasiswa memiliki citra yang baik didepan dosen, sehingga dosen akan memberi labelling sebagai mahasiswa yang santun terhadap dosen.
Dinamika dan pola kekuasaan pemilik tempat kerja terhadap mahasiswa pekerja paruh waktu di Kota Malang Siti Nur Azizah; Nanda Harda Pratama Meiji; Nur Hadi; Elya Kurniawati
Jurnal Integrasi dan Harmoni Inovatif Ilmu-Ilmu Sosial (JIHI3S) Vol. 1 No. 5 (2021)
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (332.637 KB) | DOI: 10.17977/um063v1i5p566-581

Abstract

The phenomenon of students studying while working is not a sticky thing in society, many students choose to study while working for various reasons. Facing the world of work must be faced with the provisions of work regulations that part-time workers must be able to adapt, coming from the world of education and plunging into the world of work is not an easy thing because they have to divide their thoughts into several focuses. This study aims to describe and analyze the dynamics of part-time worker while working and how the power patterns exercised by workplace owners over part-time worker. The method used in this research is qualitative. The data collection method used in-depth interviews and observations in the work environment of part-time worker. The research informants were selected purposively by requiring that they were in college while working part time. The results of the study explain that the owner of the workplace has a broader pattern of power and dominance due to his higher position than the worker, the power patterns including salaries below the minimum wage, binding work regulations, and policies that are more profitable for the workplace owner. The dynamics felt by part-time working students are also a challenge in terms of adapting to the world of work. Fenomena mahasiswa kuliah sambil bekerja bukanlah hal yang tabu di masyarakat, banyak sekali mahasiswa yang memilih untuk kuliah sambil bekerja dengan alasan yang bermacam-macam. Menghadapi dunia kerja pasti dihadapkan dengan ketentuan peraturan kerja yang harus bisa diadaptasi oleh mahasiswa pekerja paruh waktu, datang dari dunia pendidikan dan terjun ke dunia kerja bukan suatu hal yang mudah karena mereka harus membagi pikirannya menjadi beberapa fokus. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menganalisis mengenai bagaimana dinamika mahasiswa pekerja paruh waktu selama bekerja serta bagaimana pola kekuasaan yang dilakukan pemilik tempat kerja terhadap mahasiswa pekerja paruh waktu. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif. Metode pengumpulan data menggunakan wawancara mendalam beserta observasi di lingkungan kerja mahasiswa pekerja paruh waktu. Informan penelitian dipilih secara purposive dengan mensyaratkan bahwa mereka sedang kuliah sambil bekerja paruh waktu. Hasil penelitian menjelaskan bahwa pemilik tempat kerja memiliki pola kekuasaan dan dominasi lebih luas dikarenakan posisinya yang lebih tinggi daripada pekerja, pola kekuasaan tersebut diantaranya gaji dibawah UMR, peraturan kerja yang mengikat, serta kebijakan yang lebih banyak menguntungkan pemilik tempat kerja. Dinamika yang dirasakan mahasiswa pekerja paruh waktu juga menjadi tantangan dalam hal beradaptasi di dunia kerja.
Perbedaan aliran dalam Islam sebagai konflik hubungan pernikahan dalam perspektif Lewis A. Coser Grenada Tri Kardiana; Ahmad Arif Widianto
Jurnal Integrasi dan Harmoni Inovatif Ilmu-Ilmu Sosial (JIHI3S) Vol. 1 No. 5 (2021)
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (238.067 KB) | DOI: 10.17977/um063v1i5p582-590

Abstract

The topic of the problem in this research is that there are not a few couples whose relationships are in different schools even though they are in the same Islamic religion. This study aims to analyze what conflicts will occur in a marriage relationship with different streams. So, in this study, the researcher wants to use the conflict theory according to Lewis A. Coser as a knife of analysis. The method used in this research is a qualitative approach, namely the process of exploring and understanding the meaning of individual and group behavior, describing social problems or humanitarian problems. Meanwhile, the type of research used is descriptive qualitative. The sample used was 3 married couples with different sects and 2 unmarried couples, but dating people from different sects. The result of this research is that conflicts can occur between partners, such as forcing them to enter into one of the pairs of streams and it can also occur between families such as damage to the relationship between parents and children. Topik Permasalahan dalam penelitian ini adalah tak sedikit jumlah pasangan yang menjalin hubungannya berada dalam perbedaan aliran meskipun dalam agama islam yang sama. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis konflik-konflik apa sajakah yang akan terjadi pada hubungan pernikahan berbeda aliran. Sehingga, dalam penelitian ini peneliti ingin menggunakan teori Konflik menurut Lewis A. Coser sebagai pisau analisisnya. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Pendekatan Kualitatif yaitu proses eksplorasi dan memahami makna perilaku individu dan kelompok, menggambarkan masalah sosial atau masalah kemanusiaan. Sedangkan, jenis penelitian yang digunakan adalah kualitatif deskriptif. Sampel yang digunakan adalah 3 orang pasangan yang sudah menikah dengan berbeda aliran dan 2 orang yang belum menikah, namun berpacaran dengan orang yang berbeda aliran. Hasil dari penelitian ini adalah konflik bisa terjadi antar pasangan seperti pemaksaan untuk masuk kedalam salah satu aliran pasangan dan juga bisa terjadi antar keluarga seperti rusaknya hubungan antara orang tua dengan anak.
Implementasi m-learning berbasis Mobile Context Aware System (MCAS) dalam pembelajaran Geografi pada masa pandemi Covid-19 Alfyananda Kurnia Putra; Muhammad Naufal Islam; Dian Ahmad Sasmito; Alfa Yusrotin
Jurnal Integrasi dan Harmoni Inovatif Ilmu-Ilmu Sosial (JIHI3S) Vol. 1 No. 5 (2021)
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (319.219 KB) | DOI: 10.17977/um063v1i5p591-597

Abstract

Learning during the Covid-19 pandemic caused learning activity to be online and causes student’s boredom in Geography. Therefore, teachers must integrating the technology in learning process, with mobile learning (M-Learning) based on mobile context aware systems (MCAS). The study purpose is to determine student’s opinions about implementation of MCAS based M-Learning during the pandemic. This research is a descriptive qualitative with a mix method approach used collection techniques field research and literature study. The results showed that students had a positive opinion regarding the implementation of MCAS based M-Learning during the pandemic, with an average score of 3.40-3.70 out of 4.00. Pembelajaran pada masa pandemi Covid-19 menyebabkan pembelajaran menjadi online sehingga menyebabkan terjadinya kejenuhan siswa dalam proses pembelajaran Geografi. Oleh karena itu, guru harus mampu mengintegrasikan teknologi dalam pembelajaran, melalui mobile learning (M-Learning) berbasis mobile context aware systems (MCAS). Penelitian ini bertujuan mengetahui opini siswa dalam penerapan M-Learning berbasis MCAS pada masa pandemi. Jenis penelitian ini termasuk kualitatif deskriptif dengan pendekatan mix method serta teknik pengumpulan data berupa penelitian lapangan serta studi kepustakaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa siswa memiliki opini positif terkait implementasi M-Learning berbasis MCAS pada masa pandemi, dengan perolehan skor rata-rata skor 3,40-3,70 dari 4,00.
Interelasi kecerdasan sosial dengan interaksi sosial mahasiswa luar Jawa Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Malang Mochamad Ilham Akbar; Tasya Kartika Chandra; Riska Ayu Setyowati; Faizah Isnaeni; Safira Lailatuz Zahro; Ananda Dwitha Yuniar
Jurnal Integrasi dan Harmoni Inovatif Ilmu-Ilmu Sosial (JIHI3S) Vol. 1 No. 5 (2021)
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (208.487 KB) | DOI: 10.17977/um063v1i5p598-604

Abstract

Social intelligence is an individual's ability to take action and mindset in living life as a social being. Social intelligence is used by individuals to interact and understand other individuals, phenomena or the environment around them. This social intelligence consists of basic empathy, listening, empathic accuracy, and social understanding or cognition. Meanwhile, this social facility consists of synchrony, self-presentation, influence, and care. At this time in the world of academia, it focuses more on critical thinking which tends to lead to intellectual intelligence. Social intelligence is very important for students in the world of academia and for their adjustment to the social environment which is useful as a support for social life. It is important for a student to have social intelligence so that his life is balanced between his intellectual and social abilities. Because with social intelligence, students will find it easier to build good relationships with the community. the importance of social intelligence for students needs to be studied in academia at this time. To study this, the researcher examined the interrelation of social intelligence with the social interaction of students outside Java at the Faculty of Social Sciences, State University of Malang. The research method used was a qualitative method with a descriptive approach. The data collection techniques used were observation and interviews. Kecerdasan sosial merupakan kemampuan individu dalam melakukan tindakan dan pola pikir dalam menjalani kehidupan sebagai makhluk sosial. Kecerdasan sosial digunakan oleh individu untuk berinteraksi dan memahami individu lain, fenomena atau lingkungan disekitarnya. Kecerdasan sosial ini terdiri dari empati dasar, mendengarkan, ketepatan empatik, dan pengertian atau kognisi sosial. Sedangkan fasilitas sosial ini terdiri dari sinkroni, presentasi diri, pengaruh, dan kepedulian. Pada saat ini dalam dunia akademisi lebih menitik beratkan pada pemikiran kritis yang cenderung mengarah pada kecerdasan intelektual. Kecerdasan sosial sangat penting bagi mahasiswa dalam dunia akademisi dan untuk penyesuaian diri terhadap lingkungan sosial yang berguna sebagai penunjang kehidupan bermasyarakat. Kecerdasan sosial penting dimiliki oleh seorang mahasiswa agar kehidupannya seimbang antara kemampuan intelektual dan sosialnya. Karena dengan adanya kecerdasan sosial maka mahasiswa akan lebih mudah membangun hubungan yang baik dengan masyarakat. pentingnya kecerdasan sosial bagi mahasiswa ini perlu untuk dikaji dalam dunia akademisi pada saat ini. Untuk mengkaji hal ini, peneliti mengkaji interelasi kecerdasan sosial terhadap interaksi sosial mahasiswa luar jawa di Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Malang dengan metode penelitian yang peneliti gunakan adalah metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif dengan teknik observasi dan wawancara sebagai teknik pengumpulan data.
Kesadaran mahasiswa terhadap etika berbahasa Grenada Tri Kardiana; Mita Nur Zahwa; Nurmalita Istifayza; Vina Aprilia; Windi Trisna Devi; Devi Melati Sari; Ananda Dwitha Yuniar
Jurnal Integrasi dan Harmoni Inovatif Ilmu-Ilmu Sosial (JIHI3S) Vol. 1 No. 5 (2021)
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (254.738 KB) | DOI: 10.17977/um063v1i5p605-613

Abstract

Modernization also causes a shift in interaction patterns and changes in values in society. There are still many people who do not have ethics in the campus environment, such as speaking impolitely with peers or with elders. This research was conducted to find out how to ethically speak student language to lecturers in the Sociology Department. This Research uses qualitative research method with a descriptive approach. This data collection technique is done by means of interviews. The informants of this study were lecturers of the Department of Sociology, Faculty of Social Sciences based on the criteria. The criteria used are different ages, namely senior lecturers and junior lecturers. In addition, informants were also obtained from active sociology students and came from different generations. The result of this study is that one of the factors that influence the language ethics of students is the difference of age between students and lecturers that not too far, so that students think of lecturers as their own friends, which makes them free to speak according to their wishes without thinking about who the interlocutor is and the solution for handling bad ethics is by holding activities that explain the importance of good ethics at campus since new students are in the campus environment. Modernisasi juga menimbulkan pergeseran pola interaksi dan berubahnya nilai-nilai dalam masyarakat. Masih banyak manusia yang tidak ber-etika di lingkungan kampus seperti cara berbicara yang kurang sopan baik dengan teman sebaya ataupun dengan yang lebih tua. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui cara beretika dalam berbahasa mahasiswa kepada dosen yang ada di Jurusan Sosiologi. Di dalam penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Teknik pengumpulan data ini dilakukan dengan cara wawancara. Informan penelitian ini adalah dosen jurusan Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial dengan berdasarkan kriteria. Kriteria yang digunakan adalah umur yang berbeda yakni dosen senior dan dosen junior. Selain itu, informan juga didapatkan dari beberapa mahasiswa aktif dan berasal dari berbeda-beda angkatan. Hasil dari penelitian ini yaitu salah satu faktor yang mempengaruhi etika berbahasa mahasiswa adalah adanya perbedaan usia yang tidak terlalu jauh antara mahasiswa dengan dosen, sehingga para mahasiswa menganggap dosen seperti temannya sendiri yang membuat mereka bebas berbahasa sesuai dengan kemauannya tanpa memikirkan siapa lawan bicaranya dan solusi untuk menangani etika yang kurang baik adalah dengan mengadakan kegiatan yang menjelaskan pentingnya beretika yang baik di kampus sejak mahasiswa baru berada di lingkungan kampus.
Eksistensi tradisi Sekaten di Yogyakarta terhadap integerasi dalam beragama di masyarakat Kecamatan Godomanan, Kotamadya Yogyakarta, Provinsi DIY, tahun 2020 Muhammad Kresna Dutayana; Irawan Irawan
Jurnal Integrasi dan Harmoni Inovatif Ilmu-Ilmu Sosial (JIHI3S) Vol. 1 No. 5 (2021)
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (287.003 KB) | DOI: 10.17977/um063v1i5p614-627

Abstract

In the Sekaten tradition, it has a cause and effect from the existence of integration in society, in which the existence of the Sekaten tradition in Yogyakarta is there an influence on integration in religion and diversity in Yogyakarta society. This article in its discussion uses qualitative research, using data triangulation techniques with observation, interviews, and documentation. Sampling using quota sampling, to 20 residents from Godomanan District. From the results obtained, it is explained that the Sekaten tradition can create integration in religion and diversity in society. Dalam tradisi Sekaten mempunyai sebab akibat dari adanya integrasi dalam masyarakat, yang mana eksistensi tradisi Sekaten di Yogyakarta apakah ada pengaruh terhadap integrasi dalam beragama maupun keberagamaan di masyarakat Yogyakarta. Artikel ini dalam pembahasannya menggunakan penelitian kualitatif, menggunakan teknik triangulasi data dengan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Pengambilan sampel menggunakan quota sampling, kepada 20 warga dari Kecamatan Godomanan. Dari hal hasil yang didapatkan menjelaskan jika tradisi Sekaten ini bisa menciptakan integrasi dalam beragama maupun keberagamaan di masyarakat.

Page 1 of 2 | Total Record : 15