cover
Contact Name
Dwi Nurwulan Pravitasari
Contact Email
saintika_medika@umm.ac.id
Phone
+628123086679
Journal Mail Official
saintika_medika@umm.ac.id
Editorial Address
Editorial Office: Faculty of Medicine University of Muhammadiyah Malang Jl. Bendungan Sutami No 188A Malang, East Java
Location
Kota malang,
Jawa timur
INDONESIA
Saintika Medika: Jurnal Ilmu Kesehatan dan Kedokteran Keluarga.
ISSN : 0216759X     EISSN : 2614476     DOI : https://doi.org/10.22219/
Core Subject : Health,
Journal of Saintika Medika is a peer-reviewed and open access journal that focuses on promoting medical sciences generated from basic sciences, clinical, and community or public health research to integrate researches in all aspects of human health. This journal publishes original articles, reviews, and also interesting case reports. Brief communications containing short features of medicine, latest developments in diagnostic procedures, treatment, or other health issues that is important for the development of health care system are also acceptable. Letters and commentaries of our published articles are welcome.
Articles 8 Documents
Search results for , issue "Vol. 13 No. 1 (2017): JUNI 2017" : 8 Documents clear
HUBUNGAN PENGGUNAAN ANTIBIOTIK DENGAN TINGKAT KEKAMBUHAN ISPA PADA BALITA DI PUSKESMAS CILEMBANG KOTA TASIKMALAYA PERIODE 1 JANUARI – 31 DESEMBER 2016 Silka Reslia Riswanto; Dyah Retnani Basuki; Muhammad Fadhol Romdhoni
Saintika Medika Vol. 13 No. 1 (2017): JUNI 2017
Publisher : Universitas Muhammadiyah Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22219/sm.v13i1.5219

Abstract

Silka Reslia Riswanto1, Dyah Retnani Basuki1, Muhammad Fadhol Romdhoni11Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Purwokerto  ABSTRAKLatar Belakang: Antibiotik  adalah  zat  atau bahan yang digunakan untuk mencegah dan mengobati suatu infeksi karena bakteri. Di negara Amerika Serikat  terdapat  50  juta resep antibiotik yang tidak diperlukan dari 150 juta resep setiap tahunnya penggunaan antibiotik terus meningkat yang menyebabkan antara lain penggunaan obat yang tidak tepat akan menimbulkan banyak masalah segi efektivitas, efek samping, interaksi, ekonomi dan penyalahgunaan obat, sehingga memberikan banyak dampak negatif antara lain mutu dan pengelolaan pelayanan obat, resistensi obat, efek samping pada pasien, alergi bagi pasien yang alergi serta psikososial.Tujuan: Mengetahui hubungan penggunaan antibiotik dengan tingkat kekambuhan ISPA pada balita.Metode: Penelitian analitik observasional  dengan cross-sectional, melibatkan 76 sampel dengan random sampling, analisis data menggunakan uji Chi Square.Hasil: Hasil yang diperoleh penggunaan antibiotik terhadap balita ISPA sebanyak 53,95%, balita mengalami kekambuhan sebanyak 46,34% dan uji Chi Square diperoleh nilai  p value 0,004 (p = <0,05).Kesimpulan:Terdapat hubungan antara penggunaan antibiotik dengan tingkat kekambuhan ISPA pada balita.
Program Proteksi Pernapasan di PT X-Med Manila, Filipina rubayat indradi
Saintika Medika Vol. 13 No. 1 (2017): JUNI 2017
Publisher : Universitas Muhammadiyah Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22219/sm.v13i1.5412

Abstract

Latar Belakang: PT. X-Med Manila merupakan perusahaan yang memproduksi peralatanpenunjang fungsi gigi dan mulut. Debu dari proses produksi alat-alat tersebut dapatmengganggu sistem pernapasan, sehingga pekerja dapat mengalami batuk dan pilek. Tujuanprogram ini adalah menjaga kesehatan pekerja melalui strategi yang efektif untuk memastikankualitas udara yang baik di lingkungan kerja. Manfaat yang dapat dicapai yaitu mengurangipaparan debu pada pekerja agar sesuai standar OSHA 2013 yaitu di bawah 3 mg/m3.Metode: Untuk menilai lingkungan kerja, dilakukan survei lingkungan kerja, melakukan telaahdokumen kesehatan dan keselamatan kerja (K3) yang ada, serta wawancara dengan pihakterkait. Bahaya di lingkungan kerja diidentifikasi serta dianalisis menggunakan kriteriamagnitude of the problem, feasibility, serta impact dari program.Hasil: Selama 3 minggu pelaksanaan program ini, didapatkan hal-hal sebagai berikut: (1)Pembuatan kebijakan tertulis mengenai K3; (2) Pembentukan panitia pelaksana K3; (3)Mengukur dan menilai kualitas udara; (4) Meningkatkan pengetahuan pekerja mengenaikesehatan pernapasan.Kesimpulan: program yang telah dilaksanakan meliputi pembuatan kebijakan K3, pembentukanpanitia pelaksana K3, analisis debu, distribusi materi edukasi kesehatan pernapasan, danpengadaan penyuluhan. Perlu penerapan program jangka panjang secara efektif, efisien, dankonsisten.Kata kunci: lingkungan kerja, kebijakan, K3, debu, kualitas udara
HUBUNGAN PERSEPSI MASYARAKAT TENTANG KUALITAS PELAYANAN POSYANDU LANSIA TERHADAP KUNJUNGAN POSYANDU LANSIA DI PUSKESMAS X KOTA KEDIRI Gita Sekar Prihanti; Genio Rachmadana; Irvia Widya Ramadani
Saintika Medika Vol. 13 No. 1 (2017): JUNI 2017
Publisher : Universitas Muhammadiyah Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22219/sm.v13i1.5414

Abstract

Latar Belakang : Pembangunan kesehatan yang merupakan salahsatu program prioritas dalam mewujudkan agenda pembangunan nasional mempunyai arah kebijakan yaitu meningkatnya akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan masyarakat yang ditandai dengan meningkatnya angka harapan hidup, meningkatkankesejahteraanhidup, dan meningkatkan kesehatan masyarakat terutama, masyarakat lansia. Metode : Desain penelitian cross sectional. Pengambilan sampel dengan teknik total sampling. Jumlah sampel 81 orang. Pelaksanaan penelitian dilakukan di Bulan Mei 2016. Hasil Penelitian : Berdasarkan hasil kuesioner didapatkan laki-laki 13 orang (16%) dan wanita 68 orang (84%). Dari penelitian di dapatkan dimensi kualitas pelayanan empathy mempunyai pengaruh paling besar dengan rata-rata terbanyak sebesar 3.96. Hasil analisis multivariate regresi logistik didapatkan hubungan yang signifikan antara dimensi kualitas pelayanan empathy terhadap kunjungan posyandu lansia yaitu dengan (p =0,022). Kesimpulan : Terdapat hubungan antara persepsi masyarakat tentang kualitas pelayanan Posyandu Lansia terhadap kunjungan lansia lansia di Puskesmas X Kota Kediri. Kata Kunci: persepsimasyarakat, kualitaspelayanan, posyandulansia, Puskesmas X.
CROSS TALK ANTARA SEL PUNCA KANKER DENGAN LINGKUNGAN MIKRO Ruby Riana Asparini
Saintika Medika Vol. 13 No. 1 (2017): JUNI 2017
Publisher : Universitas Muhammadiyah Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22219/sm.v13i1.5431

Abstract

Pengetahuan tentang biologi tumor dan terapi tumor telah berkembang. Namun tumor tetapmerupakan penyakit umum yang mematikan di seluruh dunia. Sel punca kanker adalah bagian dari sel kankerdengan kemampuan sel punca, yang dapat mendorong pertumbuhan tumor, kekambuhan dan tahan terhadapbanyak perawatan antikanker saat ini.Tumor padat dianggap sebagai “organ” yang terdiri dari sel kanker danstroma tumor. Lingkungan mikro tumor membentuk stroma tumor, yang menempati sebagian besar massatumor, termasuk matriks ekstraselular (ECM), sel induk mesenchymal (MSC), sel endotel, sel imun, dan, lebihdari itu, jaringan sitokin dan faktor pertumbuhan. Lingkungan mikro atau nichesekitarsel punca kanker sebagian besarmengatur nasib seluler mereka. Pengetahuan terbaru mengungkapkan bahwa lingkungan mikro mendukung pembaharuandiri sel punca kanker dan sekaligus berfungsi sebagai penghalang fisik terhadap pemberian obat. Lingkungan mikro tumormemainkan peran penting dalam setiap tahap perkembangan tumor.Kata Kunci : Cross Talk, sell punca.
HIPERGLIKEMIA PADA ANAK Diah Hermayanti; Erlin Nursiloningrum
Saintika Medika Vol. 13 No. 1 (2017): JUNI 2017
Publisher : Universitas Muhammadiyah Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22219/sm.v13i1.5443

Abstract

Pendahuluan Diabetes mellitus (DM) merupakan penyakit metabolik ditandai oleh hiperglikemia yang disebabkan berkurangnya produksi atau kerja insulin. DM dapat menyerang anak-anak. Kami melaporkan kasus hiperglikemia pada anak berusia 9 tahun dengan kadar C-peptida dalam batas normal. KasusAnak perempuanberusia 9 tahun, dibawa ke rumah sakit dikeluhkan lemah badan selama satu minggu. Pasien juga dikeluhkan sering kencing terutama di malam hari selama sebulan dan bekas kencing dirubung oleh semut. Pemeriksaan fisik dalam batas normal. Pemeriksaan laboratorium hari pertama : hemoglobin 14,8 g/dl, leukosit 9.860 sel/ul, trombosit 297.000 sel/ul, gula darah acak 328 mg/dl. Pemeriksaan hari kedua : gula darah puasa 274 mg/dl, gula darah 2 jam post prandial 370 mg/dl, dan glukosuria. Pemeriksaan C-Peptida 2,74 ng/ml (normal 1,1 – 4,4 ng/ml)PembahasanPada pasien anak ini ditemukan gejala khas diabetes yaitu fatigue dan poliuri. Pada pemeriksaan laboratorium didapatkan hiperglikemia. Sesuai dengan pedoman dari PERKENI pasien ini didiagnosis sebagai DM, yaitu tipe-1, dengan diferential diagnosis Maturity onset diabetes of the young (MODY) mengingat kadar C-peptida dalam batas normal.  DM tipe 1 disebabkan oleh karena kerusakan  sel beta pankreas akibat adanya autoantibodi terhadap pankreas. Sedangkan MODY disebabkan oleh mutasi genetik pada sel â pankreas sehingga terjadi inefektifitas produksi atau gangguan pelepasan insulin. Pemeriksaan tambahan seperti deteksi antibodi sel islet disarankan untuk menetapkan diagnosis DM tipe 1, dan pemeriksaan genetik untuk mendeteksi terjadinya mutasi sel â pankreas. SimpulanDiagnosis Type-1 Diabetes mellitu, dengan diagnosis banding Maturity onset diabetes of the young(MODY)Kata Kunci: hiperglikemia anak, C-peptida, Diabetes mellitus tipe-1, MODY
EFEK ANTI MIKROBA EKSTRAK BUNGA CENGKEH (SYZYGIUM AROMATICUM) TERHADAP METHICILLIN-RESISTANT STAPHYLOCOCCUS AUREUS (MRSA)SECARA IN VITRO. Afaf Azizah; Irma Suswati; Sulistyo Mulyo Agustin
Saintika Medika Vol. 13 No. 1 (2017): JUNI 2017
Publisher : Universitas Muhammadiyah Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22219/sm.v13i1.5444

Abstract

Methicillin-Resistant Staphylococcus aureus (MRSA) merupakan salah satu bakteri penyebab infeksi, angka kejadiannya cukup tinggi. MRSA resisten terhadap beberapa antibiotik seperti beta-laktam(18%), rifampisin (6,7%), floroquinolon (84%), linezolid (1,3%) dan ampicillin (93,4%). Ekstrak bunga cengkeh mempunyai efek antimikroba karena mengandung eugenol, flavonoid, tannin, saponin, alkaloid dan phenol yang dapat merusak struktur sel bakteri.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek antimikroba ekstrak bunga cengkeh (Syzygium aromaticum) terhadap MRSA secara in vitro.Metode yang digunakan experimental post test only group designdengan metode dilusi tabung berbagai konsentrasi ekstrak bunga cengkeh 0,39%, 0,195%, 0,097%, 0,049%, 0,024%, 0,012%, 0,006%, 0,003%. Analisis data menggunakan One Way Anova.Hasil penelitain menunjukkan Kadar Bunuh Minimal (KBM) adalah 0,39%. Uji One Way Anova p=0,000 (p<0,05) menunjukkan terdapat perbedaan signifikan antara konsentrasi ekstrak bunga cengkeh dengan jumlah koloni MRSA. Ekstrak bunga cengkeh dapat membunuh MRSA dengan cara merusak struktur sel bakteri. Kesimpulan yang dapat ditarik adalah ekstrak bunga cengkeh (Syzygium aromaticum) mempunyai efek antimikroba terhadap MRSA secara in vitro. Kata kunci : Ekstrak bunga cengkeh (Syzygium aromaticum), MRSA, KBM.
PENGARUH EKSTRAK BIJI ANGGUR (VITIS VINIFERA) VAR ALPHONSO LAVALLEE TERHADAP FUNGSI GINJAL MENCIT JANTAN (MUS MUSCULUS) MODEL HIPERURISEMIA Mira Wiji Lestari; dr Isbandiah; Annisa Hasanah
Saintika Medika Vol. 13 No. 1 (2017): JUNI 2017
Publisher : Universitas Muhammadiyah Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22219/sm.v13i1.5447

Abstract

Pengaruh Ekstrak Biji Anggur (Vitis vinivera) var Alphonso lavallee Terhadap Fungsi Ginjal Mencit Jantan (Mus musculus) Model Hiperurisemia.Latar Belakang : Prevalensi hiperurisemia di Indonesia sebesar 18% populasi. Hiperurisemia dapat menyebabkan terjadinya disfungsi ginjal.Kreatinin merupakan salah satu parameter untuk mengukur fungsi ginjal.Terjadinya disfungsi ginjal dapat dicegah menggunakan biji anggur var Alphonso lavallee.Biji anggur ini memiliki kandungan polifenol tinggi terutama proanthocyanidin, flavonoid, dan resveratrol yang berfungsi sebagai antiinflamasi, antioksidan, inhibisi COX-2, dan meningkatkan produksi NO.Tujuan:Mengetahui pengaruh ekstrak biji anggur var Alphonso lavallee terhadap fungsi ginjal mencit jantan (Mus musculus) model hiperurisemia.Metode : Eksperimental, The Post Test Only Control Group Design. Sampel terdiri dari 30 ekor mencit jantan yang dibagi menjadi 5 kelompok diantaranya kelompok kontrol -, kontrol + , dam 3 kelompok perlakuan. Semua kelompok kecuali kontrol – diinduksi dengan kalium oksonat 250 mg/kg/hari dan 3 kelompok perlakuan diberi ekstrak biji anggur var Alphonso lavallee dengan dosis 3.5 mg/ekor mencit/hari, 7 mg/ekor mencit/hari, dan 14 mg/ekor mencit/hari peroral selama 7 hari. Kreatinin serum diukur menggunakan spektrofotometer untuk menilai fungsi ginjal mencit.Analisis data menggunakan uji One way ANOVA, post hoc bonferroni, dan uji regresi.Hasil Penelitian : Ekstrak biji anggur var Alphonso lavallee dapat menurunkan kadar kreatinin serum secara signifikan dengan p < 0.001 pada dosis mulai dari 7 mg/ekor mencit/hari.Kesimpulan : Ekstrak biji anggur var Alphonso lavallee berpengaruh dalam mencegah terjadinya kerusakan fungsi ginjal pada mencit hiperurisemia. Kata kunci : Biji anggur var Alphonso lavallee, polifenol, fungsi ginjal, kalium oksonat
PATOFISIOLOGI NYERI (PAIN) Mochamad Bahrudin
Saintika Medika Vol. 13 No. 1 (2017): JUNI 2017
Publisher : Universitas Muhammadiyah Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22219/sm.v13i1.5449

Abstract

Nyeri adalah pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan, baik aktual maupun potensial atau yang digambarkan dalam bentuk kerusakan tersebut.Mekanisme timbulnya nyeri didasari oleh proses multipel yaitu nosisepsi, sensitisasi perifer, perubahan fenotip, sensitisasi sentral, eksitabilitas ektopik, reorganisasi struktural, dan penurunan inhibisi. Antara stimulus cedera jaringan dan pengalaman subjektif nyeri terdapat empat proses tersendiri : tranduksi, transmisi, modulasi, dan persepsi.Rangsang nyeri diterima oleh nosiseptor di kulit dan visera. Sel yang nekrotik akan melepaskan K+ dan protein intrasel yang dapat mengakibatkan inflamasi. Mediator penyebab nyeri akan dilepaskan. Leukotrien, prostatglandin E2, dan histamine akan mensensitisasi nosiseptor  selain itu lesi jaringan juga mengaktifkan pembekuan darah sehingga melepaskan bradikinin dan serotonin. Jika terdapat penyumbatan pembuluh darah, akan terjadi iskemia dan penimbunan K+ dan H+ ekstrasel yang diakibatkan akan semakin mengaktifkan nosiseptor yang telah tersensitasi. Perangsangan nosiseptor melepaskan substansi peptide P (SP) dan peptide yang berhubungan dengan gen kalsitonin (CGRP), yang meningkatkan respon inflamasi dan menyebabkan vasodilatasi serta meningkatkan permeabilitas vaskular. Kata kunci : nyeri, nosiseptor

Page 1 of 1 | Total Record : 8


Filter by Year

2017 2017


Filter By Issues
All Issue Vol. 20 No. 1 (2024): June 2024 Vol. 19 No. 2 (2023): December 2023 Vol. 19 No. 1 (2023): June 2023 Vol. 18 No. 2 (2022): December 2022 Vol. 18 No. 1 (2022): June 2022 Vol. 17 No. 2 (2021): December 2021 Vol. 17 No. 1 (2021): June 2021 Vol. 16 No. 2 (2020): December 2020 Vol. 16 No. 1 (2020): June 2020 Vol 16, No 1 (2020): June 2020 (on progress) Vol 16, No 1 (2020): June 2020 Vol. 15 No. 2 (2019): December 2019 Vol 15, No 2 (2019): December 2019 Vol 15, No 1 (2019): JUNI 2019 Vol. 15 No. 1 (2019): JUNI 2019 Vol. 14 No. 2 (2018): DESEMBER 2018 Vol 14, No 2 (2018): DESEMBER 2018 Vol. 14 No. 1 (2018): JUNI 2018 Vol 14, No 1 (2018): JUNI 2018 Vol 13, No 2 (2017): DESEMBER 2017 Vol. 13 No. 2 (2017): DESEMBER 2017 Vol. 13 No. 1 (2017): JUNI 2017 Vol 13, No 1 (2017): JUNI 2017 Vol 12, No 2 (2016): DESEMBER 2016 Vol. 12 No. 2 (2016): DESEMBER 2016 Vol. 12 No. 1 (2016): JUNI 2016 Vol 12, No 1 (2016): JUNI 2016 Vol 11, No 2 (2015): Desember 2015 Vol. 11 No. 2 (2015): Desember 2015 Vol. 11 No. 1 (2015): Juni 2015 Vol 11, No 1 (2015): Juni 2015 Vol 10, No 2 (2014): Desember 2014 Vol. 10 No. 2 (2014): Desember 2014 Vol 10, No 1 (2014): Juni 2014 Vol. 10 No. 1 (2014): Juni 2014 Vol. 9 No. 2 (2013): Desember 2013 Vol 9, No 2 (2013): Desember 2013 Vol 9, No 1 (2013): Juni 2013 Vol. 9 No. 1 (2013): Juni 2013 Vol 8, No 2 (2012): Desember 2012 Vol. 8 No. 2 (2012): Desember 2012 Vol 8, No 1 (2012): Juni 2012 Vol. 8 No. 1 (2012): Juni 2012 Vol. 5 No. 2 (2009): Juli 2009 Vol. 7 No. 2 (2011): Desember 2011 Vol 7, No 2 (2011): Desember 2011 Vol 7, No 1 (2011): Januari 2011 Vol. 7 No. 1 (2011): Januari 2011 Vol. 6 No. 2 (2010): Desember 2010 Vol 6, No 2 (2010): Desember 2010 Vol. 6 No. 1 (2010): Januari 2010 Vol 6, No 1 (2010): Januari 2010 Vol 5, No 2 (2009): Juli 2009 Vol. 5 No. 1 (2009): Januari 2009 Vol 5, No 1 (2009): Januari 2009 More Issue