cover
Contact Name
Netti Ermawati
Contact Email
netty@ugm.ac.id
Phone
+6289527548628
Journal Mail Official
gamajop.psikologi@ugm.ac.id
Editorial Address
Unit Research Development and Community Research Faculty of Psychology - Universitas Gadjah Mada - Yogyakarta - Indonesia Building A 2nd Floor Jl. Sosio Humaniora No. 1, Bulaksumur Yogyakarta, 55781
Location
Kab. sleman,
Daerah istimewa yogyakarta
INDONESIA
Gadjah Mada Journal of Psychology (GamaJoP)
ISSN : -     EISSN : 24077798     DOI : -
Gadjah Mada Journal of Psychology (GamaJoP) ISSN 2407-7798 is an open-access journal disseminating empirical research on current topics in the broad area of psychology (clinical, social, developmental, educational or Industrial and Organizational) with a behavioral, cognitive, positive psychology and/or neuropsychological perspectives Gadjah Mada Journal of Psychology (GamaJoP) accepts articles using quantitative and or qualitative research methodology that meets the standard publication in this journal. The primary target audiences of this journal are academicians, graduate students, practitioners, and other professionals with interest in psychology
Articles 8 Documents
Search results for , issue "Vol 6, No 1 (2020)" : 8 Documents clear
Penalaran Probabilistik dan Keyakinan terhadap Gejala Paranormal Mahasiswa Psikologi Analisa Widyaningrum; Thomas Dicky Hastjarjo
Gadjah Mada Journal of Psychology (GamaJoP) Vol 6, No 1 (2020)
Publisher : Faculty of Psychology, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (453.851 KB) | DOI: 10.22146/gamajop.49900

Abstract

Keyakinan terhadap gejala paranormal merupakan permasalahan pseudoscience atau ilmu pengetahuan lancung. Penelitian ini akan mengkaji keyakinan terhadap gejala paranormal para mahasiswa psikologi di kota Yogyakarta. Kognisi manusia khususnya kemampuan mahasiswa dalam melakukan penalaran probabilistik berhubungan dengan keyakinan terhadap gejala paranormal. Penelitian ini menjadikan penalaran probabilistik menjadi prediktor atas keyakinan mengenai gejala paranormal dari 105 mahasiswa peserta matakuliah Psikologi Umum di dua Universitas di kota Yogyakarta. Pengukuran kepercayaan terhadap gejala paranormal memakai skala adaptasi dari skala Tobacyk yang terdiri dari 26 item favorabel sedangkan kemampuan penalaran probabilistik diukur oleh sembilan (9) soal pilihan ganda dengan 4 pilihan jawaban yang tersedia. Analisis regresi menghasilkan nilai R = 0,265 (F = 7,802; p < 0,05) yang berarti penalaran probabilistik dapat menjadi prediktor keyakinan mengenai gejala paranormal. Tidak terdapat perbedaan penalaran probabilistik dan keyakinan terhadap gejala paranormal antara mahasiswa laki-laki dan perempuan.
Perbandingan Properti Psikometri antara Tes PAPs Berbentuk Computer-Based dan Paper and Pencil Test Ariana Marastuti; Wahyu Jati Anggoro; Ramadhan Dwi Marvianto; Abdullah Azzam Al Afghani
Gadjah Mada Journal of Psychology (GamaJoP) Vol 6, No 1 (2020)
Publisher : Faculty of Psychology, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (707.349 KB) | DOI: 10.22146/gamajop.51852

Abstract

Perkembangan zaman yang diikuti dengan perkembangan teknologi telah menawarkan berbagai kemudahan dalam hal administrasi tes. Salah satunya adalah administrasi tes berbasis komputer atau yang lazim dinamakan dengan Computer Based Test (CBT). CBT dikembangkan untuk menjadi alternatif penyelenggaraan tes dengan menggunakan Paper and Pencil Test (PPT). Secara praktis CBT memiliki banyak keuntungan dibanding dengan PPT namun perbandingan mengenai properti psikometris pada kedua bentuk tes ini masih perlu ditelaah lebih lanjut. Penelitian mengenai paralelisme kedua model administrasi tes ini belum banyak dilakukan, terutama pada tes-tes yang dikembangkan oleh Fakultas Psikologi UGM seperti Tes Potensi Akademik Pascasarjana (PAPs). Analisis pada penelitian ini dilakukan dengan mengikutsertakan taraf kesukaran dan daya diskriminasi menggunakan pendekatan Item Response Theory (IRT), indeks ketepatan model dan struktur pengukuran sebagai bukti validitas konstruk. Temuan dari penelitian ini menunjukkan bahwa Tes PAPs secara umum tergolong memiliki kesetaraan pada parameter taraf kesukaran butir, daya diskriminasi butir dan tingkat ketepatan butir ketika disajikan dalam bentuk CBT dan PPT. Sehingga, Tes PAPs ke depannya dapat disajikan dalam kedua bentuk tersebut secara bergantian.
Resiliensi pada Narapidana Tindak Pidana Narkotika Ditinjau dari Kekuatan Emosional dan Faktor Demografi Martha Widiana Mayangsari; Suparmi -
Gadjah Mada Journal of Psychology (GamaJoP) Vol 6, No 1 (2020)
Publisher : Faculty of Psychology, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (702.021 KB) | DOI: 10.22146/gamajop.52137

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran kekuatan emosional yang terdiri dari karakter keberanian, harapan, semangat, kecerdasan sosial, cinta, dan humor terhadap resiliensi dan perbedaan faktor demografi (usia, tingkat pendidikan, dan lama menjalani pidana) terhadap resiliensi pada narapidana tindak pidana narkotika. Ada dua hipotesis dalam penelitian ini, yaitu “ada peran signifikan antara kekuatan emosional terhadap resiliensi” dan “ada perbedaan signifikan antara faktor demografi terhadap resiliensi”. Uji hipotesis dilakukan melalui analisis regresi dan ANOVA terhadap 35 narapidana yang berusia antara 45-55 tahun. Hipotesis pertama dalam penelitian ini diterima dengan menghasilkan nilai F=3,160 (p<0,05), sehingga menunjukkan kekuatan emosional berperan signifikan terhadap resiliensi pada narapidana tindak pidana narkotika. Namun hipotesis kedua ditolak (p>0,05), tidak ada perbedaan signifikan antara faktor demografi (usia, tingkat pendidikan, dan lama menjalani pidana) terhadap resiliensi pada narapidana tindak pidana narkotika. Kekuatan emosional berkontribusi terhadap resiliensi sebesar 40,4%. Hal ini mengindikasikan kekuatan emosional layak dipertimbangkan untuk menjadi prediktor resiliensi narapidana.
Perfeksionisme pada Penari: Adaptif atau Maladaptif? Talitha Noveasara Dayo; Syarifah Faradina
Gadjah Mada Journal of Psychology (GamaJoP) Vol 6, No 1 (2020)
Publisher : Faculty of Psychology, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (603.341 KB) | DOI: 10.22146/gamajop.52696

Abstract

Tarian merupakan salah satu hasil karya seni yang dilakukan oleh penari yang menguasai teknik-teknik tari tertentu yang dilakukan, baik secara individu maupun kelompok. Penari mendapatkan penilaian subjektif berupa kritikan dan dituntut untuk meningkatkan kualitas penampilan yang menimbulkan kecenderungan perfeksionisme. Perfeksionisme adalah penetapan standar tinggi pada suatu kinerja atau penampilan yang bersifat adaptif (conscientious perfectionism) yang mendorong individu menjadi teratur dan rapi, dan bersifat maladaptif (self-evaluative perfectionism) yang menjadikan individu menilai diri secara negatif dan berlebihan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat perfeksionisme pada penari di Aceh terhadap 343 penari yang terdiri dari 219 perempuan dan 124 laki-laki dengan rentang usia 19-39 tahun (M=21,38) yang dipilih dengan menggunakan purposive sampling. Pengumpulan data penelitian menggunakan Perfectionism Inventory dengan (α) = 0,917. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif deskriptif. Hasil analisis deskriptif dan crosstab menunjukkan bahwa perfeksionisme pada 290 (84,5%) penari Aceh berada pada tingkat tinggi, terutama pada kategorisasi jenis tari tradisional, penari perempuan, dan penari berusia dewasa awal. Hasil analisis juga menunjukkan bahwa self-evaluative perfectionism berada pada kategori tinggi, sedangkan conscientious perfectionism berada pada kategori rendah.
Peran Kontrol Diri dan Mediasi Orang Tua terhadap Perilaku Penggunaan Internet Secara Berlebihan Izzanil Hidayati; Tina Afiatin
Gadjah Mada Journal of Psychology (GamaJoP) Vol 6, No 1 (2020)
Publisher : Faculty of Psychology, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (621.12 KB) | DOI: 10.22146/gamajop.52744

Abstract

Perilaku penggunaan internet yang berlebihan pada remaja muncul sebagai interaksi dari berbagai faktor, diantaranya ialah kontrol diri dan mediasi orang tua. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk menguji secara empiris peran kontrol diri dalam memediasi hubungan antara  mediasi orang tua terhadap kecenderungan perilaku penggunaan internet secara berlebihan pada remaja. Partisipan penelitian ini adalah 327 remaja berusia 15-18 tahun (139 laki-laki, 188 perempuan). Skala yang digunakan dalam penelitian ini meliputi skala kontrol diri, skala mediasi orang tua, dan skala perilaku penggunaan internet secara berlebihan. Dengan prosedur pengujian variabel mediator, analisis regresi menunjukkan bahwa penggunaan internet secara berlebihan merupakan prediktor bagi mediasi orang tua (b =-0,610; p < 0,05) maupun kontrol diri (b =-0,503 ; p < 0,05). Peran penggunaan internet berlebihan ini menurun ketika regresinya dengan mediasi orang tua dengan mengikutsertakan kontrol diri. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kontrol diri berperan sebagai mediasi pada hubungan mediasi orang tua terhadap kecenderungan perilaku penggunaan internet secara berlebihan pada remaja.
Hubungan Materialisme dengan Subjective Well-Being yang Dimoderasi oleh Religiositas pada Ibu Rumah Tangga Devi Lutfia; Rahmat Hidayat
Gadjah Mada Journal of Psychology (GamaJoP) Vol 6, No 1 (2020)
Publisher : Faculty of Psychology, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (649.6 KB) | DOI: 10.22146/gamajop.53049

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menguji peran religiositas sebagai moderator dalam hubungan antara materialisme dengan subjective well-being. Hipotesis dalam penelitian ini adalah religiositas memoderasi hubungan materialisme dengan subjective well-being serta menurunkan dampak negatif materialisme terhadap subjective well-being. Subjek penelitian (N=160) merupakan ibu rumah tangga usia 20-40 tahun. Pengambilan data menggunakan Material Value Scale (MVS), Satisfaction with Life Scale (SWLS), Positive Affect and Negative Affect Schedule (PANAS) dan skala religiositas. Data dianalisis menggunakan Moderated Regression Analysis (MRA). Dari hasil analisis ditemukan nilai koefisien parameter variabel moderat -0,055 dengan signifikansi sebesar 0,006. Artinya, religiositas memoderasi hubungan antara materialisme dengan subjective well-being. Efek moderasi religiositas ini terjadi karena secara bersamaan, pada satu sisi dimensi religiositas menekan nilai materialisme  dan meningkatkan subjective well-being pada sisi lain.
The Dynamic of Cheating: Descriptive Study of Intention to Cheat Ilham Phalosa Reswara
Gadjah Mada Journal of Psychology (GamaJoP) Vol 6, No 1 (2020)
Publisher : Faculty of Psychology, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (648.331 KB) | DOI: 10.22146/gamajop.53589

Abstract

Cheating is strongly related to other unethical behaviors. It happens everywhere, including in universities. College students, ideally, should be prevented from cheating to minimize the potential of conducting unethical behaviors in the future. To design effective intervention, examining the cause of cheating is absolutely necessary. Cheating, like any other behavior, can be predicted by knowing its intention and the components of intention using the Theory of Planned Behavior. The present study explained the intention to cheat while studying in university along with its determinants and beliefs. The present study obtained data using online questionnaire based on the Theory of Planned Behavior to 233 participants. Regression analysis was performed to describe the significance level of each determinant and belief. The result showed that the determinant which had significant influence toward intention to cheat was attitude toward behavior (p = 0.00; β = 0.769; t = 15.620). The most significant belief in that determinant was “cheating during learning in university can help one earning good grade without studying hard”. Therefore, present study can be used as a basis to design interventions to reduce intention to cheat in university students.
Komparasi Antara Tingkat Kepuasan Seksual dan Kepuasan Hubungan (Hubungan Friends with Benefit vs. Hubungan Konvensional) M. Arief Sumantri; Yunita Trisna Dewi
Gadjah Mada Journal of Psychology (GamaJoP) Vol 6, No 1 (2020)
Publisher : Faculty of Psychology, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (893.123 KB) | DOI: 10.22146/gamajop.53991

Abstract

Penelitian ini akan membandingkan tingkat kepuasan hubungan dan kepuasan seksual. Pengukuran kepuasan hubungan memakai Relationship Assesment Scale yang telah dimodifikasi oleh peneliti, sedangkan untuk kepuasan seksual menggunakan single item yang disusun oleh peneliti. Penelitian ini melibatkan 178 partisipan (89 kelompok FWB, 89 kelompok konvensional), pengumpulan data dilakukan secara online. Analisis data menggunakan independent sample t-test dan analisis kovarians. Hasil penelitian menunjukkan adanya perbedaan kepuasan seksual (t = -3,74, p = 0,000) dan kepuasan hubungan (t = 5,88, p = 0,000) antara kelompok konvensional (menikah atau pacaran) dengan FWB. Perbedaan jenis ikatan terbukti memberikan efek terhadap kepuasan hubungan (F = 65,604, p < 0,01, Ƞ2p = 0,273), kelompok konvensional berdasarkan estimasi means memberi efek yang lebih tinggi. Perbedaan jenis ikatan juga berkontribusi terhadap kepuasan seksual (F = 42,008, p < 0,01, Ƞ2p = 0,194), kelompok FWB memberi efek yang lebih tinggi. Perbedaan jenis ikatan (ikatan resmi/ konvensional dan tidak resmi/ FWB) dapat dijadikan rujukan mengapa kepuasan hubungan untuk hubungan konvensional (menikah atau pacaran) lebih tinggi dari hubungan FWB, dan mengapa kepuasan seksual pada kelompok FWB lebih tinggi dari hubungan konvensional. 

Page 1 of 1 | Total Record : 8