cover
Contact Name
Ersila Devy Rinjani
Contact Email
ersiladevy28@gmail.com
Phone
+6281373501695
Journal Mail Official
ersiladevy28@gmail.com
Editorial Address
Jalan Menoreh Tengah X/22 Sampangan Semarang
Location
Kota semarang,
Jawa tengah
INDONESIA
MAGISTRA: Media Pengembangan Ilmu Pendidikan Dasar dan Keislaman
ISSN : 20872305     EISSN : 26152282     DOI : 10.31942/mgs
Core Subject : Education,
MAGISTRA: Media Pengembangan Ilmu Pendidikan Dasar dan Keislaman — ISSN (print) 2087-2305. diterbitkan oleh Pusat Kajian dan Pengembangan Ilmu-ilmu Keislaman (PKPI2) Fakultas Agama Islam Universitas Wahid Hasyim Semarang sebagai media pengembangan kajian tentang ilmu-ilmu pendidikan dasar (Madrasah Ibtidaiyah dan Sekolah Dasar) dan Keislaman.
Articles 99 Documents
MELATIH KECERDASAN MATEMATIS LOGIS ANAK MELALUI KEGIATAN FUN COOKING DI SD NU METRO LAMPUNG Masrurotul Mahmudah; Nur Laili; Muh. Ngali Zainal Makmun
MAGISTRA: Media Pengembangan Ilmu Pendidikan Dasar dan Keislaman Vol 12, No 1 (2021)
Publisher : Universitas Wahid Hasyim Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (549.663 KB) | DOI: 10.31942/mgs.v12i1.3946

Abstract

This research was motivated by curiosity in terms of developing logical mathematical intelligence in first grade students at SD NU Metro Lampung. This research focused on Fun Cooking activities which aim to develop children's interests and talents. This study uses critical analysis method, so this study is descriptive qualitative analysis to become a learning innovation in students development at mathematical intelligence. From the results of the study, it can be seen that the first grade students at SD NU are very enthusiastic in participating in Fun Cooking activities. Through several processes, stages and explanations conveyed by the teacher, it turns out that the development of children's logical mathematical intelligence, in first grade students is very efficient and it can be seen that children are able to understand various types of staple food ingredients, dosages in making dough, children are able to understand numbers, understand the duration of time to bake cakes, be creative in printing and make innovations on pizza, understand geometric shapes, for example round, square, triangle, and so on. Keywords: Fun Cooking, Mathematical Intelligence, Interests and Talents
GAMBAR ANIMASI SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN IPS DI SEKOLAH DASAR Zulaikhah Zulaikhah
MAGISTRA: Media Pengembangan Ilmu Pendidikan Dasar dan Keislaman Vol 4, No 1 (2013)
Publisher : Universitas Wahid Hasyim Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (512.647 KB) | DOI: 10.31942/mgs.v4i1.951

Abstract

Abstrak Media gambar animasi yang berupa film atau video merupakan media yang digunakan untuk mengkomunikasikan pesan pada siswa pada pembelajaran IPS meliputi bentuk-bentuk atau unsur-unsur verbal (teks atau kata-kata),  sound/suara, juga unsur-unsur grafik (gambar dan yang sejenis gambar)sepertidrawing/lukisan, chart ,gambar/foto warna dan sejenisnya, poster dan kartun, dimana sumber-sumber media tersebut bisa berasal dari textbook, bahan-bahan referensi, koran, jurnal, baik yang dibuat sendiri oleh guru, ahli media maupun siswa. Media gambar animasi termasuk media yang masih jarang dipakai dalam pembelajaran IPS. Hal ini dikarena-kan guru belum terbiasa menggunakan dan mengilustrasikan materi dengan gambar, padahal jika gambar animasi dibuat dan disajikan sesuai dengan per-syaratan yang baik, tentu akan menambah semangat dan motivasi siswa dalam mengikuti proses pembelajaran. Media gambar animasi, dapat memberi gagasan dan dorongan kepada guru dalam mengajar anak-anak Sekolah Dasar atau Madrasah Ibtidaiyah agar lebih kreatif dalam mengembangkan alat peraga agar para murid menjadi senang belajar.Kata Kunci: gambar animasi, media pembelajaran
PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI BAHAN AJAR DIALOGIS KOMIK SEPEKAN BERBANTUAN POWERPOINT DI KELAS 5B SDN SAMPANGAN 01 Dian Marta Wijayanti
MAGISTRA: Media Pengembangan Ilmu Pendidikan Dasar dan Keislaman Vol 8, No 2 (2017): MAGISTRA
Publisher : Universitas Wahid Hasyim Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (824.976 KB) | DOI: 10.31942/mgs.v8i1.1994

Abstract

Abstrak Ketuntasan pembelajaran IPS di kelas 5B SDN Sampangan 01 hanya 36%. Pembelajaran sebelumnya masih berlangsung kurang inovatif. Guru hanya menggunakan buku paket tanpa dibantu bahan ajar lain yang lebih menarik. Maka dari itu peneliti memperbaiki kegiatan pembelajaran dengan menggunakan bahan ajar dialogis KOMIK SEPEKAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas dengan 3 siklus. Subyek penelitian adalah siswa kelas 5B SDN Sampangan 01 tahun 2016. Hasil penelitian memperlihatkan adanya peningkatan aktivitas siswa. Pembelajaran berjalan lebih bermakna karena siswa dapat memahami kronologi peristiwa sejarah pasca kemerdekaan melalui bahan ajar yang memiliki warna menarik. Ketuntasan klasikal meningkat dari 36% menjadi 80%.Kata kunci: IPS, komik, powerpointAbstact The completeness of IPS learning in 5B grader of Sampangan 01 elementary school onl 36%, because the previous learning is conducted less innovative. The teacher only use school book without another interesting complement teaching material. Because of that case, the writer construct learning activity by using teaching material dialogis KOMIK SEPEKAN. This study using action research with 3 cycles. The subject is 5B graders of Sampangan 01 elementary school in 20016. The result show there is increasing on student activity. Learning activity runs meaningfull because students easy to understand the chronology of Indonesia history after independence by teaching material which has interesting atmosphere. Clasical completeness is increase from 36% to 80%.Keywords: IPS, comic, powerpoint 
SINERGITAS PERAN TRI PUSAT PENDIDIKAN DALAM PEMBELAJARAN BERBASIS DARING DI MASA PANDEMI COVID-19 Sukarman Sukarman
MAGISTRA: Media Pengembangan Ilmu Pendidikan Dasar dan Keislaman Vol 11, No 2 (2020)
Publisher : Universitas Wahid Hasyim Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (657.458 KB) | DOI: 10.31942/mgs.v11i2.3940

Abstract

Abstrak Tulisan ini dilatarbelakangi oleh adanya pergeseran paradigma pembelajaran berbasis luring pada pembelajaran berbasis daring di masa pandemic Covid-19. Hal tersebut merupakan dampak dari adanya upaya pencegahan dan memutus rantai penyebaran wabah Covid-19 dengan melakukan pembatasan sosial yang berdampak pada banyak aspek kehidupan termasuk pendidikan. Tujuan dari penelitian penelitian ini adalah untuk menganalisa bagaimana problematika, kelebihan, kekurangan, dan kendala dari pelaksanaan pembelajaran berbasis daring di masa pandemic Covid-19 di MI Miftahul Huda Jepara. Temuan dari penelitian ini adalah pembelajaran berbasis daring sangat membantu proses belajar mengajar di masa pandemic Covid-19. Namun pembelajaran berbasis daring juga memunculkan persoalan baru yang kompleks bagi guru, orang tua, dan peserta didik. Kata kunci: pembelajaran daring, pusat pendidikan, Covid-19 Abstract Background of this paper is changes on paradigm offline-based learning to online-based learning during pandemic Covid-19. This is the impact of efforts to prevent and cut off the chain of Covid-19 spread by carrying social distancing that have an impact on many aspects in life including education. The purpose of this research study is to analyze how the problems, strengths, weaknesses, and constraints of implementing online-based learning during pandemic Covid-19 at MI Miftahul Huda Jepara. The findings of this study are that online-based learning has greatly helped the teaching and learning process during pandemic Covid-19. However, online-based learning also raises new, complex problems for teachers, parents, and students. Keywords: online learning, education center, Covid-19
PENINGKATAN HASIL BELAJAR MENGGUNAKAN METODE DEMONSTRASI PADA BIDANG STUDI AL-QUR’AN HADITS MI Ali Imron
MAGISTRA: Media Pengembangan Ilmu Pendidikan Dasar dan Keislaman Vol 7, No 1 (2016): MAGISTRA
Publisher : Universitas Wahid Hasyim Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (731.412 KB) | DOI: 10.31942/mgs.v7i1.1985

Abstract

Madrasah merupakan institusi pendidikan bercorak ke-Islaman, dari sisi budaya posisi ini sangat strategis sebab karakter ke-Islaman dapat dibangun secara moderat sejak dini. Secara politis, eksistensi madrasah dapat dijadikan sebagai parameter kekuatan Islam. Madrasah memiliki kontribusi penting dalam keikutsertaannya mencerdaskan kehidupan bangsa. Banyaknya jumlah Madrasah di Indonesia serta jumlah peserta didiknya pada tiap Madrasah, menjadikan lembaga ini layak diperhitungkan dalam pembangunan bangsa di bidang pendidikan dan moral. Perbaikan secara terus menerus dilakukan terhadap madrasah, baik dari segi manajemen, akademik (kurikulum) maupun fasilitas, hingga menjadikan madrasah keluar dari kesan tradisional dan kolot. Madrasah Ibtidaiyah (MI) setingkat Sekolah Dasar (SD), sebagai sebuah institusi di tingkat dasar MI memiliki peran yang cukup vital karena merupakan institusi pendidikan Islam di tingkat dasar yang berperan ganda. MI tidak hanya mengenalkan ilmu pengetahuan umum, namun juga melakukan transfer nilai-nilai keagamaan, sehingga diperlukan pengelolaan yang baik dan profesional. Salah satu bidang keagamaan yang disampaikan di MI adalah bidang studi Al-Qur’an Hadits, dengan tujuan memberikan kemampuan dasar membaca, menulis, membiasakan, dan menggemari membaca Al-Qur’an dan Hadits. Membina dan membimbing perilaku peserta didik dengan berpedoman pada isi kandungan ayat Al-Qur’an dan Hadits. Tujuan sebagai hasil belajar tersebut membutuhkan metode untuk mencapainya, dan di antara metode yang digunakan adalah metode demonstrasi.Kata kunci: hasil belajar, metode demonstrasi, Al-Qur’an Hadits MIMadrasah is an Islamic educational institution. From culture side, this positionis very strategic because the Islamic characters can be built moderately early. Politically, the existence of madrasah can be used as parameter of Islamic power. Madrasah has an important contribution in educating the nation. A large number of Madrasah in Indonesia as well as the number of learners in each Madrasah, making this institution to be reckoned in the national development in education and moral. Continual improvements always do to madrasah, both in management, academic (curriculum) and facilities. Those make madrasah is not like traditional and out of date. Islamic Elementary School (MI) as level as Elementary School (SD), is an institution on basic level. MI has a vital role because is an Islamic education institution on basic level which has dual roles. MI not only introduces the general science, but also to transfer religious values, so needed good management and professional. One of religious field delivered by MI is Al- Qur'an Hadits study. It goals to give basic skills of reading, writing, adapt, and fond of reading Al-Qur'an and Hadits. Nurture and guide learners’ behavoiur based on the content of Al-Qur'an and Hadits. The aim of learning result need some methods to achieve it, and among those methods used is demonstration method.Keywords: Learning Result, Demonstration Method, Al-Quran and Hadits for MI
Hubungan Kematangan Beragama Dengan Karakter Al-ḤIRṢ Mahasiswa PGMI Fakultas Tarbiyah IPMAFA Pati Mohamad Agus Jauhari; Latifah Nuraini; M Sofyan Alnashr
MAGISTRA: Media Pengembangan Ilmu Pendidikan Dasar dan Keislaman Vol 10, No 2 (2019): MAGISTRA
Publisher : Universitas Wahid Hasyim Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (184.059 KB) | DOI: 10.31942/mgs.v10i2.3105

Abstract

Abstrak Penelitian ini bertujuan mengetahui hubungan kematangan beragama dengan karakter Al Ḥirṣ mahasiswa Program Studi PGMI Fakultas Tarbiyah IPMAFA Pati Tahun 2019. Penelitian ini merupakan penelitian diskriptif kuantitatif dengan desain penelitian korelatif yang menghubungkan dua variabel, yaitu kematangan beragama sebagai variabel bebas dan karakter Al Ḥirṣ sebagai variabel terikat. Subjek penelitian adalah mahasiswa Program Studi PGMI IPMAFA sebanyak 241 mahasiswa dan diambil sampel 24 mahasiswa. Teknik analisis data yang digunakan adalah dengan analisis korelasi product moment. Berdasarkan hasil analisis data diperoleh bahwa terdapat hubungan positif antara kematangan beragama dengan karakter al Ḥirṣ. Hal ini ditunjukkan dengan nilai r hitung lebih besar dari r tabel (0,416>0,4044) dan nilai signifikansi 0,043 lebih kecil dari 0,05. Kematangan agama dan karakter al Ḥirṣ mahasiswa PGMI yang baik berdampak pada sikap disiplin mahasiswa mengikuti pembelajaran dan diskusi di kelas. Dua hal ini juga menjadi elemen penting bagi pengembangan diri mahasiswa PGMI.
GERAKAN LITERASI MEMBACA, MENUJU PENDIDIKAN MADRASAH MANDIRI BERPRESTASI DI MIN KOTA SEMARANG Moch Fatkhurronji
MAGISTRA: Media Pengembangan Ilmu Pendidikan Dasar dan Keislaman Vol 13, No 1 (2022)
Publisher : Universitas Wahid Hasyim Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (334.978 KB) | DOI: 10.31942/mgs.v13i1.6447

Abstract

Semarang's Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) is attempting to run a school literacy movement centered on the Reading Literacy Movement. The goal of this movement is to improve reading literacy skills. The Semarang State Madrasah Ibtidaiyah (MIN) community quickly responded to the ministry's policy at the implementation level in educational institutions, and it became one of the MIN icons that started the School Reading Literacy Movement (GLS) in Semarang. This study takes a qualitative approach, with data collected through interviews, observation, and documentation studies. This study collects data from madrasah principals' management in the implementation of the school literacy movement, particularly in the reading aspect, by utilizing four management functions: planning, organizing, actuating, controlling/evaluating (POAC/E). To begin, the planning function is responsible for planning, conceptualizing, and formulating the goals to be achieved. The second is the organizing function, which assigns tasks to the reading literacy movement's actors. Third, actuating/implementation is accomplished by making changes to previously planned items and then instilling motivation in each task. Fourth, the function of evaluating/evaluating is to control the activities that occur between planning and implementation. Supporting factors in the implementation of the student reading literacy movement include: 1. the madrasa principal's enthusiasm; 2. stakeholder support; 3. enthusiastic students; and 4. a child-friendly environment. The following factors are impeding students' reading literacy movement: 1. students' abilities are not evenly distributed; 2. students do not collect readings on time. So, in order to properly resolve problems, all components of the madrasa must be involved Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) di Kota semarang berupaya menjalankan Gerakan literasi sekolah, yang berfokus pada Gerakan Literasi Membaca. Harapan dari gerakan ini untuk mengembangkan kompetensi kompetensi literasi membaca. Pada tataran implementasi di lembaga pendidikan, kebijakan kementerian tersebut direspon dengan cepat oleh civitas Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) Kota Semarang, kemudian hal tersebut menjadi salah satu icon MIN yang memulai Gerakan Literasi Membaca Sekolah (GLS) di Kota Semarang. Penelitian ini merupakan penelitian dengan pendekatan kualitatif, dengan metode pengumpulan data menggunakan teknik wawancara, observasi dan studi dokumentasi. Penelitian ini menghasilkan data dari manajemen kepala madrasah dalam implementasi gerakan literasi sekolah khususnya pada aspek membaca adalah dengan menggunakan empat fungsi manajemen yaitu planning, organizing, actuating, controlling/ Evaluating (POAC/E). Pertama, dengan fungsi planning /perencanaan, hal ini merencanakan, mengkonsep, dan merumuskan tujuan yang ingin dicapai. Kedua yaitu fungsi organizing /pengorganisasian, membagi tugas kepada para pelaku gerakan literasi membaca. Ketiga, actuating/ pelaksanaan, dilakukan dengan menyesuaikan dengan hal yang telah direncanakan sebelumnya, kemudian ditambah motivasi disetiap tugasnya. Keempat, fungsi evaluating/ evaluasi, kegiatan ini adalah mengontrol kegiatan antara perencanaan dengan pelaksanaan jika sudah sesuai maka, dilakukan pengembangan, jika belum sepenuhnya maka dilakukan perbaikan. Faktor pendukung dalam implementasi gerakan literasi membaca murid, dengan bentuk beberapa hal, diantaranya 1. Antusias kepala madrasah; 2. Dukungan stakeholder; 3. Antusias murid; 4. Lingkungan yang ramah anak. Faktor penghambat pada gerakan literasi membaca murid adalah 1. Kemampuan murid tidak merata; 2. Murid tidak mengumpulkan hasil bacaan tepat waktu. Sehingga perlu adanya perlibatan seluruh komponen di madrasah agar problematika bisa teratasi dengan baik.
KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN JIGSAW BERBANTUAN LKS DALAM MATA PELARAJAN IPS Mega Wahyuningsih
MAGISTRA: Media Pengembangan Ilmu Pendidikan Dasar dan Keislaman Vol 8, No 2 (2017): MAGISTRA
Publisher : Universitas Wahid Hasyim Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (918.888 KB) | DOI: 10.31942/mgs.v8i2.2627

Abstract

Abstrak Penelitian ini dilatarbelakangi rendahnya hasil belajar IPS. Hal tersebut disebabkan kurangnya pemahaman materi yang disampaikan guru, kurangnya variasi guru dalam proses belajar mengajar di dalam kelas, dan hasil belajar masih di bawah KKM. Tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui keefektifan model pembelajaran Jigsaw berbantuan LKS pada materi Menghargai Perjuangan Kemerdekaan Indonesia kelas V SDN Pleburan 03 Semarang dilihat pada ketuntasan belajar dan hasil belajar. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif dalam bentuk True Eksperimental Design dengan desain desain Pre test – Post test Kontrol Design. Populasi penelitian adalah 40 siswa kelas VA dan VB siswa SDN Pleburan 03 Semarang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa model pembelajaran Jigsaw berbantuan LKS efektif terhadap hasil belajar siswa. Hal ini terbukti dengan hasil analisis akhir dengan menggunakan Uji t-test didapatkan thitung= 3,218 ttabel= 2,021 dengan dk n_1+n_2 – 1 = 39 dan α = 5%. Sehingga diperoleh t hitung > t tabel yakni 3,218 > 2,021 maka Ho ditolak dan Ha diterima. Hal itu terbukti dengan nilai rata-rata dan ketuntasan belajar kelas eksperimen lebih baik daripada nilai rata-rata dan ketuntasan belajar kelas kontrol. Dimana nilai rata-rata kelas eksperimen sebesar 83,25, sedangkan nilai rata-rata kelas kontrol sebesar 75,75 dan ketuntasan belajar klasikal kelas eksperimen sebesar 95% sedangkan ketuntasan belajar kelas kontrol 90% Kata Kunci: Keefektifan, Jigsaw Abstract The background of this research is the low learning result of IPS lesson. It is caused by the lack of students’ understanding on the material delivered by the teacher, teacher variations on learning process in classroom, and the learning result still under Minimum Completeness Criteria (KKM). The aim to be achieved in this research is to find out the effectiveness of Jigsaw learning model assisted by LKS in material Respecting the Struggle of Indonesian Independence in SDN Pleburan 03 Semarang seen by the completeness of learning and learning result. Mega Wahyuningsih Keefektifan Model... 163 MAGISTRA - Volume 8 Nomor 2 Desember 2017 This research using quantitative in form True Experimental Design with Pre test - Post test Design Control. The population of the study was 40 students of VA and VB classes in SDN Pleburan 03 Semarang. The results showed that the Jigsaw learning model assisted by LKS is effective on student learning outcomes. This is prooved by the results of the final analysis using the t-test Test obtained t = 3.218 t table = 2.021 with dk n_1 + n_2 - 1 = 39 and α = 5%. So that t count> t table is 3,218> 2,021 then Ho is rejected and Ha is accepted. This is prooved by the average value and completeness of the experimental class learning better than the average value and completeness of learning the control class. Where the average value of the experimental class is 83.25, while the average value of the control class is 75.75 and the classical learning completeness of the experimental class is 95% while the completeness of the control class is 90%. Key Word: Efectivity, Jigsaw
Implementasi Pembelajaran blended learning di MI MASKUR Maskur Maskur; Muhammad Khoirul Anwar; Trianah Trianah Trianah
MAGISTRA: Media Pengembangan Ilmu Pendidikan Dasar dan Keislaman Vol 12, No 2 (2021)
Publisher : Universitas Wahid Hasyim Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (629.131 KB) | DOI: 10.31942/mgs.v12i2.5605

Abstract

AbstractThe Covid-19 pandemic is the reason for these two semesters of online learning. Because the progression of cases is slowing, schools have more leeway to hold Limited Face-to-Face Meetings. Learning in a mixed learning environment with only a few face-to-face meetings is possible. The purpose of this study was to determine how blended learning was implemented at the research site. The lack of face-to-face implementation has significant ramifications that various institutions must address, particularly the readiness to provide the infrastructure required for both offline and online learning in the classroom. MI NU 28 Roudlotussibyan Kendal implements learning in two ways: offline and online, or more precisely, blended learning. To collect data, this study employs qualitative research methods such as observation, documentation, and interviews. According to the study's findings, blended learning is implemented with a limited amount of face-to-face interaction and the use of numerous learning platforms as the media, such as Google Classroom, Google Meet, and WhatsApp. Blended learning implementation is hampered by a lack of appropriate infrastructure, internet network limits, and instructor challenges in classroom management. When compared to using only online learning, the benefits of implementing blended learning include increased student engagement, improved learning outcomes, and increased student motivation to learn.Key Words: Blended learning, Madrasah ibtidaiyah, Madrasah ibtidaiyah
PERAN FURU KELAS DALAM MEMBERIKAN LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING DI SDN WATUAJI 01 KABUPATEN JEPARA fitria martanti
MAGISTRA: Media Pengembangan Ilmu Pendidikan Dasar dan Keislaman Vol 6, No 2 (2015): MAGISTRA
Publisher : Universitas Wahid Hasyim Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (773.136 KB) | DOI: 10.31942/mgs.v6i2.1776

Abstract

AbstrakKegiatan Bimbingan dan Konseling di Sekolah Dasar tidak diberikan oleh Guru Pembimbing secara khusus, sehingga guru kelas harus juga memberikan layanan bimbingan konseling kepada semua siswa tanpa terkecuali. Guru Sekolah dasar tentunya harus mendapat pengetahuan yang cukup selain dalam melaksanakan tugas sebagai guru kelas, juga dalam memberikan layanan bimbingan konseling. Penelitian ini berupaya untuk melihat bagaimana peran guru kelas dalam pelaksanaan Bimbingan Konseling di SDN Watuaji 01 Kabupaten Jepara. Adapun hasil penelitian menunjukkan pemberian layanan bimbingan dan konseling secara menyeluruh belum dilkukan secara maksimal. Guru juga belum melakukan catatan secara tertulis tentang berbagai permasalahan yang terjadi, solusi maupun perkembangan masalah hingga masalah tersebut dapat terselesaikan dengan baik. Adapun upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan peran guru kelas dalam memberikan layanan bimbingan dan konseling adalah melakukan pelatihan tentang pelaksanaan pemberian layanan bimbingan dan konseling oleh guru Sekolah Dasar, menyelenggarakan berbagai seminar tentang upaya pemberian layanan bimbingan dan konseling oleh guru Sekolah Dasar dan pengupayaan peran maksimal Kelompok Kerja Guru (KKG) dan Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP)Kata Kunci: Guru Kelas, Bimbingan dan KonselinAbstractGuidance and Counseling in elementary school are not provided by Teachers Advisors specifically, so classroom teachers should also provide counseling services to all students without exception. The elementary school teacher surely must have sufficient knowledge in addition to carrying out duties as a classroom teacher, also in providing counseling services. This study attempted to see how the class teacher's role in the implementation of Guidance and Counseling at SDN 01 Watuaji Jepara regency. The research results indicate the provision of guidance and counseling services as a whole has not dilkukan maximum. She also has not made a written note of the various issues involved, as well as the development of problem solutions until the issue can be resolved properly. The effort can be done to enhance the role of19Fitria Martanti Peran Guru Kelas Dalam Memberikan Layanan….MAGISTRA - Volume 6 Nomor 2 Oktober 2015classroom teachers in providing guidance and counseling services is to conduct training on the implementation of the provision of guidance and counseling services by elementary school teachers, organizes various seminars on efforts to provide guidance and counseling services by elementary school teachers and the insistence on maximum role group Teachers work (KKG) and Subject Teachers Council.Keywords: Master Class, Guidance and Counseling

Page 4 of 10 | Total Record : 99