cover
Contact Name
Moh Shidqon
Contact Email
ajid.shidqon@trisakti.ac.id
Phone
+6281574360223
Journal Mail Official
abdikaryasakti@trisakti.ac.id
Editorial Address
Sekretariat Program Doktor Ilmu Ekonomi Kosentrasi Akuntansi Gedung Hendriawan Sie (S) Lt. 1 Jl. Kyai Tapa No.1 Grogol-Jakarta Barat Tlp. 021 56969061, 5603646, 5663232, Pes. 8346, Fax. 021 5644270
Location
Kota adm. jakarta barat,
Dki jakarta
INDONESIA
JURNAL ABDIKARYASAKTI
Published by Universitas Trisakti
ISSN : 2776270X     EISSN : 27762769     DOI : doi.org/10.25105/ja
Core Subject : Economy,
Jurnal ABDIKARYASAKTI merupakan jurnal ilmiah yang diterbitkan oleh Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Trisakti. Fungsinya untuk mempublikasikan dan menyebarluaskan karya ilmiah berupa penerapan pemikiran konseptual dan ide-ide dalam kegiatan pengabdian masyarakat yang telah dilakukan oleh akademisi dan praktisi dengan tujuan agar dapat menginspirasi dan bermanfaat bagi masyarakat secara luas. Jurnal ini berisi hasil kegiatan yang telah dilakukan dalam menangani dan mengelola berbagai potensi, peluang, tantangan, dan hambatan yang ada di masyarakat di bidang ekonomi, manajemen, dan akuntansi. Di antaranya adalah keuangan, tata kelola, strategi bisnis, perpajakan, system dan teknologi informasi, kewirausahaan, pengentasan kemiskinan, serta keberlanjutan dan pengembangan usaha. Pelaksanaan kegiatan melibatkan partisipasi masyarakat dan mitra kerjasama. Kegiatan pengabdian masyarakat diatur ke dalam suatu kegiatan yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Jurnal ini terbit 2 (dua) kali dalam setahun yaitu setiap April dan Oktober. Karya ilmiah potensial akan dilakukan proses blind review oleh reviewer professional
Articles 30 Documents
PEMANFAATAN LIMBAH KAWAT MENJADI PRODUK KERAJINAN YANG MEMPUNYAI NILAI EKONOMIS TINGGI DI DESA NGEBRAK KABUPATEN KEDIRI Fauziyah Fauziyah; Fatimah Nursandi; Untung Santoso
JURNAL ABDIKARYASAKTI Vol. 3 No. 1 (2023): April
Publisher : Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25105/ja.v3i1.14267

Abstract

Masyarakat di Desa Ngebrak Kabupaten Kediri, aktivitasnya membuat kerajinan dari limbah kawat pabrik seperti (Hanger kawat pakaian, Kerudung/jilbab, Tempat kue, dll) namun ada juga yang bekerja sebagai petani dan buruh pabrik. Sebelumnya masyarakat tidak ada yang membuat kerajinan dari kawat. Munculnya ide mereka dalam pembuatan hanger kawat adalah adanya limbah kawat dari pabrik Zig Zag dan Pamenang yang merupakan anak perusahaan PT. Gudang Garam. Limbah kawat dari pabrik tersebut berupa kawat gulungan dari sisa pakaging, kemudian gulungan tersebut dibeli oleh kelompok usaha/warga dan diproses menjadi produk hanger kawat. Gulungan kawat dari limbah pabrik tersebut oleh masyarakat sekitar ditampung dan dimanfaatkan untuk pembuatan Hanger Pakaian. Jadi bahan baku berasal dari limbah kawat. Sehingga masih ada ketergantungan terhadap persediaan bahan baku. Pada awalnya warga desa Ngebrak hanya mampu membuat Hanger kawat secara manual dan belum pernah mendapatkan pengetahuan dan keterampilan khusus dalam pembuatan kerajinan dari limbah kawat seperti : Tempat minum, tempat cangki, tempat gelas dan perabotan rumah tangga lainnya. Sehingga produk mereka hanya terbatas pada hanger kawat dan tataan panci saja, walaupun sebenarnya mereka ingin mengembangkan produk yang bervariasi. Dengan adanya kegiatan pengabdian kepada masyarakat dengan melakukan pendampingan, pelatihan, pembinaan dari aspek manajemen produksi, manajemen pemasaran, manajemen keuangan dan memberikan keterampilan membuat diversifikasi produk kerajinan dari limbah kawat. Masyarakat desa Ngebrak mampu dan bisa membuat kerajinan dari limbah kawat seperti : Hanger kawat (anak-anak, dewasa, jilbab/kerudung); Tempat minum, Tempat cangkir, Tempat kue, Tempat sajian makanan dan perabotan rumah tangga lainnya. Kata Kunci : Limbah Kawat , Diversifikasi Produk, Kerajinan kawat, Hanger kawat. ABSTRACT The community in Ngebrak Village, Kediri Regency, makes handicrafts from factory wire waste such as (clothing wire hangers, veils/veils, cake holders, etc.) but there are also those who work as farmers and factory workers. Previously there were no people who made crafts from wire. The emergence of their idea in the manufacture of wire hangers is the presence of wire waste from the Zig Zag and Pamenang factories which are subsidiaries of PT. Gudang Garam. Wire waste from the factory is in the form of coiled wire from the remaining packaging, then the coils are purchased by business groups/citizens and processed into wire hanger products. The coils of wire from the factory waste are accommodated by the surrounding community and used for making clothes hangers. So the raw material comes from wire waste. So there is still dependence on the supply of raw materials. At first the villagers of Ngebrak were only able to make wire hangers manually and had never received special knowledge and skills in making handicrafts from wire waste such as: drinking holder, cup holder, glass holder and other household furniture. So that their products are only limited to wire hangers and pans, even though they really want to develop a variety of products. With community service activities by providing assistance, training, coaching from aspects of production management, marketing management, financial management and providing skills to diversify handicraft products from wire waste. The people of Ngebrak village are able and able to make crafts from wire waste such as: wire hangers (children, adults, headscarves/veils); Drink holder, cup holder, cake holder, food serving place and other household furniture. Keywords: Wire Waste, Product Diversification, Wire Craft, Wire Hanger.
PENINGKATAN PENGELOLAAN MANAJEMEN DOKUMEN DAN FILE DENGAN PEMANFAATAN GOOGLE DRIVE PADA APARATUR PEMERINTAH DESA Ragel Trisudarmo; Dyah Puteriawati
JURNAL ABDIKARYASAKTI Vol. 3 No. 1 (2023): April
Publisher : Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25105/ja.v3i1.15316

Abstract

Sejalan dengan perkembangan sistem pelayanan pemerintahan yang mengarah kepada pembangunan infastruktur teknologi informasi untuk dapat mentransformasi menjadi desa digital. Dalam dunia teknologi informasi dan komunikasi pemanfaatan aplikasi Cloud Computing menjadikan salah satu alternative terbaik dalam menyelesaikan masalah yang dihadapi untuk penyimpanan berkas-berkas dengan evektif. Kegiatan pengabdian ini dilaksanakan di Desa Mancagar Kecamatan Lebakwangi bertujuan memberikan peningkatan secara langsung kepada perangkat pemerintahan desa dalam penggunaan Google Drive yang bertujuan untuk mempermudah administrasi dokumentasi surat-menyurat, manajemen berkas serta pengarsipan dan pelaopran lainya. Dimana dalam manajemem pengarsipan belum dilaksanakan secara baik dan rapih. Google Drive merupakan salah satu layanan penyimpanan yang dimiliki oleh Google dengan kapasitas penyimpanan secara gratis sebesar 15 gigabyte dan dapat mudah diakses dimanapun, kapanpun dan menggunakan perangkat apapun untuk menyimpan file dalam bentuk foto, video, dokumen teks, spreadsheet dan presentasi. Hasil dari kegiatan ini perangkat aparatur pemerintahan Desa Mancagar dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan dalam penggunaan google drive dalam mengelola administrasi baik surat, pelaopran, manajemen berkas dan pengarsipan serta mengimplementasi digitalisasi menuju desa digital dalam meberikan pelayanan administrasi kependudukan dan administrasi lainya. Kata Kunci: Google Drive, Desa Digital, Aparatur Pemerintahan Desa.
TATA KELOLA KOPERASI DALAM RANGKA MEWUJUDKAN PENINGKATAN KINERJA SDM Sistya Rachmawati; Etty Murwaningsari; Prastiyo Diatmono; Yvonne Augustine
JURNAL ABDIKARYASAKTI Vol. 3 No. 1 (2023): April
Publisher : Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25105/ja.v3i1.15364

Abstract

Tujuan pengabdian kepada masyarakat agar seluruh pengelola dan anggota koperasi dapat meningkatkan wawasan dan kinerja sumber daya manusia. Serta menjelaskan megenai tata kelola dan pengelolaan sumber daya manusia yang baik dalam koperasi. Sebagai upaya penguatan partisipasi tata kelola koperasi yang baik untuk memberdayakan individu, kelompok dan masyarakat bidang kesejahteraan keluarga terutama dalam usaha meningkatkan penghasilan dan kesejahteraan bersama. Sehingga seluruh pengelola dan anggota koperasi memahami strategi peningkatan kinerja organisasi. Metode yang digunakan dalam pelaksanan pengabdian kepada masyarakat adalah penyuluhan, pelatihan dan pendampingan melalui presentasi materi oleh tim pengabdian masyarakat. Dilakukan diskusi dengan peserta dengan dipandu oleh moderator melalui tatap muka. Umpan balik dilakukan dengan kuesioner. Hasil evaluasi pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat baik pada saat tatap muka dan melalui kuesioner menunjukan bahwa peserta pengabdian kepada masyarakat menyatakan puas dengan kegiatan, dan tujuan pengabdian kepada masyarakat tercapai dimana peserta merasa memperoleh manfaat berupa tambahnya pengetahuan, pemahaman tata kelola koperasi melalui pengelolaan sumber daya manusia.
KUNCI KEBERHASILAN WIRAUSAHA UMKM MENGHADAPI PERSAINGAN USAHA MELALUI KEPATUHAN KEWAJIBAN PERPAJAKAN Susi Dwi Mulyani; Victor Siagian; Ratna Darasih; Moch. Sabur; Giawan Nur Fitria; Nabila Maharani; Adinda Salsabila; Amalia Puspita Wardhani
JURNAL ABDIKARYASAKTI Vol. 3 No. 1 (2023): April
Publisher : Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25105/ja.v3i1.15434

Abstract

Kegiatan Bisnis Usaha Mikro, Kecil, dan Menegah (UMKM) menjadi salah satu terobosan meningkatkan pertumbuhan ekonomi di tengah-tengah masyarakat Indonesia dalam masa pandemi covid 19 ini untuk meningkatkan kesejahteraan hidup yang memadai. UMKM menjadi penopang perekonomian Indonesia, karena membantu pertumbuhan perekonomian masyarakat. Oleh karena itu Tim Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) yang terdiri dari Dosen, Mahasiswa, dan Alumni dari FEB Usakti berkontribusi langsung dengan memberikan penyuluhan kepada pelaku pemula UMKM. Kegiatan PkM ini bertujuan meningkatkan pemahaman dan wawasan tentang kepatuhan pada kewajiban perpajakan sebagai bagian dari usaha meraih keberhasilan. Peserta kegiatan PkM ini Para Pelaku Pemula UMKM yang terdaftar sebagai siswa di Sekolah Kewirausahaan Bina Amanah Cordova yang sedang menghadapi persaingan usaha. Diharapkan Pelaku Pemula UMKM ini dapat memenangkan persaingan usahanya, sehingga menjadi Wajib Pajak yang sudah memenuhi kriteria untuk membayar Pajak Penghasilannya. Sekolah Kewirausahaan Bina Amanah Cordova adalah mitra dalam kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat oleh Tim Dosen, Mahasiswa, dan Alumni dari FEB Usakti. Kegiatan PkM dilakukan dengan memberikan penyuluhan dan pelatihan yang dilakukan oleh Tim Dosen, Mahasiswa, dan Alumni FEB Usakti. Para pelaku pemula UMKM ini dari kegiatan usaha yang dijalaninya mempunyai penghasilan. Penghasilan dari kegiatan usaha mereka merupakan objek pajak penghasilan (PPh). Belum semua dari mereka telah mempunyai Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP). Dalam kegiatan PkM ini mereka diberikan tata cara untuk mendapatkan NPWP karena hal ini merupakan identitas WP dalam memenuhi kewajiban administrasi perpajakannya. Setelah mereka memahami tata cara memperoleh NPWP kemudian mereka dibimbing untuk dapat melakukan penghitungan, penyetoran, dan pelaporan PPh UMKM sesuai PP Nomor 23 Tahun 2018. Berdasarkan hasil pelaksanaan kegiatan, yaitu: Minggu, 24 April 2022, penyuluhan dan pelatihan ini berhasil meningkatkan pemahaman para pelaku UMKM terhadap tata cara memperoleh NPWP dan melakukan penghitungan, penyetoran, dan pelaporan kewajiban PPh UMKM sesuai PP Nomor 23 Tahun 2018, sehingga diharapkan mereka menjadi Wajib Pajak yang Patuh. Kata Kunci: Nomor Pokok Wajib Pajak, Pajak Penghasilan, PP Nomor 23 Tahun 2018, Kepatuhan PPh UMKM.
MENINGKATKAN LITERASI SISWA SEKOLAH DASAR MELALUI PEMBELAJARAN INTENSIF DI KABUPATEN TULUNGAGUNG Gigih Prihantono
JURNAL ABDIKARYASAKTI Vol. 3 No. 1 (2023): April
Publisher : Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25105/ja.v3i1.16555

Abstract

Laporan Programme for International Student Assessment (PISA) dalam kurun waktu 2000-2018 mencatat, terdapat 27% siswa sekolah dasar di Indonesia memiliki tingkat literasi yang rendah. Jika dilihat secara detail didalam laporan tersebut, terlihat bahwa kemampuan membaca siswa pedesaan 24 point dibawah siswa di wilayah perkotaan, Sebagai upaya untuk meningkatkan literasi siswa pedesaan, maka kegiatan pengabdian ini dilakukan pada siswa kelas 6 SDN 1-4 Desa Kedoyo Kabupaten Tulungagung. Metode kegiatan yang dilakukan adalah melakukan pembelajaran intensif terkait literasi selama 14 hari memanfaatkan waktu setelah pulang sekolah. Terdapat 80 siswa yang mengikuti pembelajaran intensif ini. Kegiatan pengabdian masyarakat ini dilakukan melalui tiga tahapan, pertama melakukan pre-test literasi didasarkan dari standard pisa. Kedua melakukan perencanaan dan implementasi materi pembelajaran intensif. Ketiga melakukan post-test. Hasil pre-test literasi menggunakan standard pisa menunjukkan bahwa 54,27% siswa dari 80 siswa yang ikut program ini masih dibawah level kompetensi yang dipersyaratkan. Solusi yang diberikan oleh tim pengmas adalah dengan memberikan pembelajaran intensif bagi siswa. Hasil kegiatan ini memberikan gambaran bahwa dari 54,27% siswa yang memiliki nilai berkategori kurang, telah turun menjadi 21,32%. Hal ini memberikan kesimpulan bahwa pemebelajaran intensif dapat meningkatkan tingkat literasi siswa
PELATIHAN BISNIS UMKM DENGAN KONSEP SYARIAH Juniati Gunawan; Wiwiek Reza; Mochammad Sabur
JURNAL ABDIKARYASAKTI Vol. 3 No. 2 (2023): Oktober
Publisher : Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25105/ja.v3i2.14506

Abstract

Pemerintah Indonesia telah berusaha untuk mendorong pengembangan kewirausahaan dengan mendukung pengembangan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Hingga saat ini, kondisi UMKM dapat dinyatakan naik dan turun dikarenakan pandemi COVID-19. UMKM diketahui merupakan salah satu pendorong ekonomi yang paling besar. Lebih dari 90% penggerak ekonomi di Indonesia merupakan UMKM. Pengembangan UMKM berbasis syariah juga diketahui memberikan manfaat dalam hal efisiensi. Indonesia merupakan salah satu negara dengan jumlah populasi muslim terbesar di dunia. Ekonomi berbasis syariah sudah seharusnya dapat menjadi penggerak dan tidak hanya dipahami oleh beberapa kalangan saja. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan pemahaman dan pengembangan kemampuan terkait dengan konsep syariah untuk UMKM. Lembaga pendidikan diketahui dapat memberikan pendampingan dan pelatihan terutama kepada UMKM agar dapat berkembang dan bertahan. Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Trisakti dan Lembaga UMKM BA membentuk pelatihan strategis untuk UMKM agar dapat menjalankan bisnis berbasis syariah.
KOLABORASI PERGURUAN TINGGI DENGAN L.S.M UNTUK MEMPERDAYAKAN EKONOMI SECARA HOLISTIK hermien triyowati -; Hendra Gunawan; Harti Budi Yanti; Ida Busnetty; Mentari Wahyuningsi
JURNAL ABDIKARYASAKTI Vol. 3 No. 2 (2023): Oktober
Publisher : Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25105/ja.v3i2.14664

Abstract

Pandemi Covid-19 melanda dunia sejak bulan Februari 2020, memunculkan krisis kesehatan dan berbagai kebijakan pengendalian penyebaran pandemi, yang menyebabkan perlambatan pada berbagai sector, dan berujung pada PHK. Situasi ini menyebabkan daya beli menurun, dan berdampak pada turunnya pendapatan masyarakat. Khususnya terhadap UMKM di pasar tradisional, kondisi ini berdampak pada turunnya omset penjualan pedagang rata-rata 40% (Gorgeu, R.; Ibrahim, AM; Antara, et.al.; Dinda, W., 2020). Selain itu, Saadatuddaraen (2021), memberikan bukti, bahwa, adanya PHK di kota Tangerang Selatan, menyebabkan bertambahnya jumlah pengangguran menjadi 84.000 orang dari total 1.7 juta penduduk. Berdasarkan fakta ini, FEB Usakti, bermaksud menyelanggarakan kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat (PkM), bertujuan untuk membantu mencari solusi berbagai permasalahan UMKM dimasa Pandemic Covid-19. Kegiatan ini adalah untuk memberikan pemberdayaan terhadap UMKM, dalam legalisasi usaha, permodalan usaha dan digitalisasi usaha. Permodalan Usaha terkait dengan pemulihan usaha karena UMKM bangkrut, yang salah satu syaratnya adalah Legalisasi Usaha. Sedangkan digitalisasi usaha terkait dengan aktvitas usaha (keuangan maupun pemasaran) secara online.  Kegiatan PkM ini bermitra dan berkolaborasi dengan beberapa Lembaga Swadaya Masyarakat, yaitu Wiranesia Foundation, menaungi komunitas UMKM, tersebar diseluruh kabupaten/kota propinsi di Indonesia; FACTA (Forum Anak Cileduk Tangerang), menaungi komunitas UMKM di Cileduk - Tangerang Kota dan komunitas UMKM di pasar Tradisional Ceger, Tangerang Selatan.  Kegiatan ini dilakukan secara daring melalui Webinar, dengan metode pelatihan, penyuluhan dan pendampingan manajemen. Hasil kegiatan PkM, menemukan beberapa fakta seperti: kebutuhan UMKM atas pengembangan kualitas teknologi digital SDM, untuk pemasaran produk dan atau transaksi dengan perbankan dalam hal pembiayaan inclusive secara online; pentingnya legalisasi usaha dan sejauh mana tanggapan dan antusiasme UMKM memperoleh bimbingan dan  pembinaan usahanya. Beberapa implikasi kegiatan ini, adalah dalam rangka menjadikan  pelaksanaan PkM FEB Usakti lebih berkualitas, effektif, effisien dan tercapainya tujuan PkM itu sendiri. 
PELATIHAN PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN USAHA MIKRO KECIL MENENGAH (UMKM) WILAYAH KOTA MADIUN Sugiharto; Amri Amrulloh; Koerniawan Dwi Wibawa; Hamim Tohari; La Ode Abdullah
JURNAL ABDIKARYASAKTI Vol. 3 No. 2 (2023): Oktober
Publisher : Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25105/ja.v3i2.17235

Abstract

Pertumbuhan ekonomi di Indonesia bisa bertumbuh kembang berasal dari dana APBN dan dari usaha kecil menengah yang dilakukan oleh masyarakat Indonesia. Sebuah data menyebutkan bahwa 90% orang di Indonesia merupakan pelaku usaha UMKM. UMKM adalah usaha produktif yang dimiliki perorangan maupun badan usaha yang telah memenuhi kriteria sebagai usaha mikro. Sumber lain mengatakan bahwa tanpa bantuan dari APBN kegiatan perekonomian di Indonesia bisa tumbuh ekonominya sebesar 4% dari perputaran kegiatan usaha yang dilakukan oleh masyarakat Indonesia. Melihat data tersebut alangkah signifikannya peran masyarakat terhadap pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Mengingat pentingnya peran masyarakat dalam menopang pertumbuhan ekonomi di Indonesia, maka semua kegiatan ekonomi masyarakat harus ada bimbingan dan pelatihan, serta dilakukan tindak lanjut dalam bentuk monitoring dan evaluasi, mengingat kegiatan perekonomian yang dilakukan masyarakat masih banyak berjalan apa adanya dan belum ada perencanaan yang jelas untuk mencapai kemajuan bisnisnya. Kami selaku kaum akademis yang mempunyai keahlian dalam ilmu tertentu harus membantu masyarakat khususnya lewat kegiatan pengabdian masyarakat dalam hal meningkatkan usaha / bisnis masyarakat supaya dikelola secara profesional dan mencapai tujuan bisnis yang menunjang perekonomian Indonesia. Tujuan pengabdian masyarakat ini yaitu untuk membimbing dan melatih masyarakat usaha mikro kecil menengah wilayah Kota Madiun,  tersebut kesulitan melakukan pencatatan atau pembukuan kegiatan ekonominya.
AKUNTAN PENDIDIK: PENGGERAK AKUNTAN GENERASI INDONESIA EMAS 2045 Temy Setiawan; Veny Veny; Dian Angelene
JURNAL ABDIKARYASAKTI Vol. 3 No. 2 (2023): Oktober
Publisher : Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25105/ja.v3i2.17267

Abstract

Perkembangan akuntansi masa depan yaitu pada puncak bonus demografi dengan visi Indonesia emas 2045 tidak terlepas dari dunia pendidikan sekolah menengah atas. Generasi yang saat ini berada di jenjang SMA akan menjadi pemimpin di masa depan. Sedangkan saat ini mereka hidup dalam era digitalisasi teknologi dan informasi bahkan pengenalan kecerdasan buatan. Oleh karena itu metode pembelajaran harus dikemas dengan cara yang menarik dan berbasis teknologi. Sudah saatnya mereka mempelajari materi akuntansi dasar dengan teknologi aplikasi. Seiiring kurikulum merdeka belajar, guru-guru menjadi tonggak pembelajaran harus memiliki perubahan paradigma pembelajaran. Pengabdian masyarakat ini memberikan kontribusi pada pengenalan pembelajaran akuntansi dengan aplikasi yang dapat dijalankan hanya dengan telepon genggam. Metode yang digunakan adalah ekperimen dan hasil dari kegiatan ini, guru-guru dapat menggunakan aplikasi tersebut dan diharapkan mengajar menggunakan aplikasi untuk siklus akuntansi perusahaan jasa dan dagang. Dengan demikian, metode pembelajaran akuntansi dapat menarik dan relevan. Hasil kegiatan ini pun direspon baik oleh peserta yaitu guru dengan kuisioner umpan balik menjelaskan topik bermanfaat, nara sumber membawakan dengan baik.
PENGAMATAN POTENSI DESA DI KECAMATAN RAWALO Icuk Rangga Bawono; Rifda Naufalin; Dimas Arya Denta
JURNAL ABDIKARYASAKTI Vol. 3 No. 2 (2023): Oktober
Publisher : Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25105/ja.v3i2.17282

Abstract

Potensi desa mencakup semua sumber daya alam dan sumber daya manusia yang ada dan tersimpan di desa. Semua sumber daya ini dapat dimanfaatkan untuk memastikan kelangsungan dan perkembangan desa. Keberadaan Badan Usaha Milik Desa (BUM Desa) dan Badan Usaha Milik Desa Bersama (BUM Desa Bersama) secara nyata menunjukkan komitmen negara dalam memberikan otonomi yang lebih kuat kepada desa serta mendorong kemandirian desa. LPPM UNSOED diundang sebagai narasumber untuk mengetahui, mengidentifikasi, dan mendayagunakan potensi baik berupa sumber daya alam maupun sumber daya manusia yang ada di desa. Sampel diambil di wilayah Desa Sanggreman, Desa Tipar, Desa Pesawahan, Desa Banjarparakan, Desa Losari, Desa Sidamulih, Desa Menganti, Desa Rawalo, dan Desa Tambaknegara. Dalam proses tersebut, BUMDes di wilayah Kecamatan Rawalo menyajikan potensi desanya yang beragam. Mulai dari Desa Sanggreman yang memiliki goa cikedang yang disinyalir memiliki sungai bawah tanah, pemandangan alam, dan hasil produk UMKM. Lalu Desa Tipar dengan pemandangan alam, embung desa, dan penyediaan sumber air. Desa Pesawahan dengan wisata religi dan pemandangan alam berupa persawahan. Desa Banjarparakan dengan rest area, gedung serbaguna, pembuatan fasilitas olahraga, dan embung desa. Desa Losari dengan agrowisata, rest area, pengolahan limbah, dan pemanfaatan tanah kas desa. Desa Sidamulih dengan sumber airnya dan embung desa. Desa Menganti dengan produk UMKM, rest area, pemanfaatan tanah lapang, dan pupuk untuk pertanian. Desa Rawalo dengan TPST (Tempat Pengolahan Sampah Terpadu), pasar rawalo, dan pemandangan groundsill. Terakhir Desa Tambaknegara dengan pemandangan alam, kekayaan adat dan budaya yang masih kental di kalangan masyarakat serta erat hubungannya dengan religi, dan banyak masyarakat yang menjadi pelaku usaha dalam bidang perniagaan dan industri kreatif. Dari banyaknya potensi yang ada di wilayah Kecamatan Rawalo, yang sudah berjalan yaitu TPST dari Desa Rawalo. Untuk potensi yang lain sedang dalam proses rencana dan pembangunan.

Page 3 of 3 | Total Record : 30