cover
Contact Name
Ronald Arulangi
Contact Email
ronald.arulangi@gmail.com
Phone
+62428-2841013
Journal Mail Official
jurnallokokada@gmail.com
Editorial Address
Guswandri Telp. 085256309789 E-Mail: guswandrywandry@gmail.com Gregor Wardipan Telp. 085324162969 E-Mail: gwardipan@gmail.com
Location
Kab. mamasa,
Sulawesi barat
INDONESIA
LOKO KADA
ISSN : 28075730     EISSN : 28075749     DOI : -
Jurnal Loko Kada Teologi Kontekstual Oikumenis adalah jurnal yang diterbitkan oleh Sekolah Tinggi Teologi Mamasa untuk membangun wacana-wacana teologi yang bersifat Kontekstual dan Oikumenis. Sebagai jurnal teologi kontekstual-oikumenis, Loko Kada mempunyai beberapa makna sebagai berikut: Secara etimologi, kata Loko dalam Bahasa Mamasa berarti gudang; lumbung; dan duduk. Sedangkan Kada dapat diartikan sebagai wacana. Dengan demikian, Jurnal Teologi Loko Kada diartikan: 1. Sebagai gudang/lumbung wacana atau perbendaharaan wacana teologi yang bersifat kontekstual dan oikumenis. 2. Juga bermakna sebagai duduk wacana dimana didudukkan persoalan, diskursus dan isu kontekstual dibicarakan dari perspektif teologis. 3. Loko Kada juga dapat berarti "Wacana in Loco", dimana tempat wacana-wacana teologi kontekstual dan oikumenis. Jurnal Loko Kada Teologi Kontekstual dan Oikumenis telah memiliki ISSN 2807-5730 (cetak) dan ISSN 2807-5749 (online). Diterbitkan dua kali setahun setiap bulan Maret dan September. Sebagai lumbung wacana-wacana teologi kontekstual dan oikumenis, kami mengajak bapak/ibu, saudara/i untuk bisa menyumbangkan pemikiran dan kajian teologisnya yang berbobot untuk penerbitan artikel di jurnal ini.
Articles 22 Documents
TEOLOGI FEMINIS SEBAGAI TEOLOGI PEMBEBASAN Kurnia Desi
Jurnal Loko Kada Vol 1 No 01 (2021): LOKO KADA : JURNAL TEOLOGI KONTEKSTUAL DAN OIKUMENIS
Publisher : STT Mamasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (78.19 KB)

Abstract

Artikel ini mencoba menguraikan bagaimana gerekan feminis Kristen dengan teologi feminisnya dilihat dalam kerangka teologi kontekstual yang membebaskan. Di tengah-tengah masyarakat berbudaya patriarkhal yang sangat kental, teologi feminis terpanggil memberikan diskursus dan peran nyatanya untuk meneransformasi masyarakat dan memberikan pencerahan-pembebasan.
Yesus Kristus sebagai Hamba: Suatu Kajian Teologis Menurut Injil Markus Levinus
Jurnal Loko Kada Vol 1 No 01 (2021): LOKO KADA : JURNAL TEOLOGI KONTEKSTUAL DAN OIKUMENIS
Publisher : STT Mamasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (71.603 KB)

Abstract

Dalam kehidupan orang Kristen atau orang percaya, bukan menjadi sesuatu yang baru jika akan membahas tentang pribadi Yesus Kristus. Sebab Yesus Kristus menjadi topik pembicaraan setiap hari dalam hidup keagamaan Kristen. Berbagai gelar yang dimiliki oleh Yesus Kristus di antaranya ialah Yesus Kristus sebagai Raja, Yesus Kristus sebagai Hamba, Yesus Kristus sebagai Manusia, dan Yesus Kristus sebagai Tuhan. Semuanya telah jelas dipaparkan dalam Injil-Injil Sinoptik yaitu Injil Matius, Markus, Lukas, dan Tulisan-tulisan Yohanes. Dari setiap gelar yang ada, Orang percaya meyakini atau mengimani akan semuanya itu. Dalam hal ini, penulis akan membatasi pembahasan mengenai pribadi Yesus Kristus. Yakni hanya akan membahas tentang pribadi Yesus Kristus dalam Injil Markus saja. Siapakah Yesus Kristus yang dijelaskan di sana. Itulah yang menjadi topik pembahasan kali ini. Dengan suatu tujuan yaitu supaya orang-orang yang membacanya mengerti serta memahami akan keberadaan Yesus Kristus di tengah-tengah dunia ini. Peranan apa yang sudah Ia tunjukkan di tengah dunia ini.
Tradisi Ziarah Kubur, Bulan Liang, Ditinjau dari Perspektif Iman Kristen Mariati Limbonggoa
Jurnal Loko Kada Vol 1 No 01 (2021): LOKO KADA : JURNAL TEOLOGI KONTEKSTUAL DAN OIKUMENIS
Publisher : STT Mamasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (77.238 KB)

Abstract

Tradisi berziarah ke kuburan yang disebut bulan liang adalah bagian dari aktualisasi iman masyarakat Kristen di Mamasa. Tradisi ini dilakukan pada waktu tertentu yang biasanya dikaitkan dengan masa-masa raya Paskah. Namun tradisi ini berakar dalam agama lama, aluk todolo, yang dimodifikasi dan dimaknai secara baru oleh orang Mamasa yang sudah Kristen. Walaupun kebanyakan orang Kristen di Mamasa tidak mempersoalkan sikap adaptif dan adopsi terhadap tradisi yang mengakar dalam agama lama itu, tetapi tidak sedikit juga yang masih mempersoalkannya, terutama terkait dengan kegiatan-kegiatan lainnya yang mengiring, seperti perjudian, pemborosan materi, dll. Tulisan ini dimaksudkan untuk melihat ulang praktek ini di kalangan masyarakat Kristen Mamasa dan bagaimana menilainya secara proporsional, baik secara teologis terkait kepercayaan di seputar kegiatan ini maupun dampak-dampak lainnya yang dapat mempengaruhi kehidupan beriman masyarakat dan aspek-aspeks sosialnya. Penelitian terhadap praktek tradisi ini, penulis lakukan di lingkup masyarakat Kristen yang ada di Desa Lambanan, Kab. Mamasa
Melihat Alam sebagai Sesama Ciptaan yang Hidup melalui Budaya Masyarakat Tradisional di Ranteberang – Buntumalangka Risko Herlambang
Jurnal Loko Kada Vol 1 No 01 (2021): LOKO KADA : JURNAL TEOLOGI KONTEKSTUAL DAN OIKUMENIS
Publisher : STT Mamasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (80.322 KB)

Abstract

Bumi ibarat sebuah kapal di tengah Samudera Atlantik dan kita sebagai makhluk hidup adalah para penumpang kapal tersebut. Sekali kapal tenggelam, maka hidup para penumpang berakhir. Krisis lingkungan hidup terjadi di berbagai belahan dunia, akibat sistem ekonomi yang hanya mencari keuntungan sebesar-besarnya, menggerus sumber daya bumi dan mengesampingkan persoalan ekologis. Selain itu pertumbuhan penduduk bumi terjadi begitu cepat, angka kemiskinan meningkat sehingga pemerintah negara-negara kewalahan dalam memenuhi kebutuhan warganya. Terjadi banyak kerusakan lingkungan. Suhu bumi memanas akibat perubahan iklim yang ekstrim. Bumi, tempat tinggal kita sedang sekarat. Tindakan “Menurunkan perahu-perahu penyelamat” sebagai upaya pencegahan terhadap semakin banyaknya korban dari krisis ekologis perlu dilakukan. Berbagai upaya telah dilakukan semua pihak untuk menanggulangi krisis lingkungan hidup. Tidak terkecuali Gereja sebagai salah satu lembaga teologis telah mengupayakan berbagai hal dalam menyikapi permasalahan ekologis. Dalam hal ini salah satu opsi yang dapat dilakukan adalah membangun paradigma berteologi kontekstual yang prihatin terhadap krisis lingkungan hidup. Dalam upaya membangun paradigma teologi kontekstual, kearifan lokal budaya dan tradisi luhur nenek moyang akan sangat berguna. Cerita “Menipu Padi” dalam budaya nenek moyang masyarakat tradisional di Ranteberang – Buntumalangka mengisyaratkan pesan: bahwa manusia dan alam (termasuk lingkungan hidup) adalah sesama ciptaan Tuhan yang hidup dan berpredikat baik. Dengan relasi semacam ini, maka manusia akan lebih menghargai alam dan lingkungan hidup secara bertanggung jawab”.
Pribadi Yesus dalam Kebudayaan Marleni Tasik Langi
Jurnal Loko Kada Vol 1 No 01 (2021): LOKO KADA : JURNAL TEOLOGI KONTEKSTUAL DAN OIKUMENIS
Publisher : STT Mamasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (112.054 KB)

Abstract

Berbicara mengenai budaya atau kebudayaan tentu sudah tidak asing lagi dalam kehidupan setiap umat manusia. “Budaya atau kebudayaan di berasal dari bahasa Sanskerta: ‘buddhayah’, yang merupakan bentuk jamak dari ‘buddhi’ (budi atau akal) diartikan sebagai hal-hal yang berkaitan dengan budi dan akal manusia. Dalam bahasa Inggris, kebudayaan disebut culture, yang berasal dari kata Latin: ‘colere’, yaitu mengolah atau mengerjakan. Bisa diartikan juga sebagai mengolah tanah atau bertani. Kata culture juga kadang diterjemahkan sebagai "kultur" dalam bahasa Indonesia”. Budaya merupakan suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama oleh sekelompok orang dan diwariskan dari generasi ke generasi. Budaya terbentuk dari banyak unsur, termasuk sistem agama dan politik, adat istiadat, bahasa, perkakas, pakaian, bangunan, dan karya seni. Ketika seseorang berusaha berkomunikasi dengan orang-orang yang berbeda budaya dan menyesuaikan perbedaan-perbedaannya, membuktikan bahwa budaya itu dipelajari. Kebudayaan berasal dari dua sumber, yaitu Agama dan alam. Agama adalah pengaruh primer di sebuah masyarakat. Namun demikian, agam bukanlah satu-satunya pembentuk kehidupan manusia, sebab kebudayaan tidak hanya tumbuh dari sistem kepercayaan, melainkan juga dari Alam lingkungan kita.
Dialectic between the Law and the Gospel in the Context of Indonesia Emanuel Gerrit Singgih
Jurnal Loko Kada Vol 1 No 02 (2021): LOKO KADA : JURNAL TEOLOGI KONTEKSTUAL DAN OIKUMENIS
Publisher : STT Mamasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (122.156 KB)

Abstract

In the theological context of Indonesian churches there is an unhealthy polarization between the Gospel and the Law. It arose out of a misunderstanding the Old Testament as Law and the New Testament as Gospel. Here it is attempted to overcome this polarization by utilizing the thinking of Paul and Calvin, where the Law and the Gospel are regarded as having a dialectical relationship.
Merekontrstruksi Pendekatan Gereja Protestan Terhadap Islam: Hermeneutik Radikal atas Pendekatan Luther (dan Calvin) terhadap Islam menurut Charles Amjad Ali1 dan Relevansinya bagi GerejaGereja Protestan di Asia (Pakistan & Indonesia)dalam Perjumpaan dengan Islam Makmur Tore
Jurnal Loko Kada Vol 1 No 02 (2021): LOKO KADA : JURNAL TEOLOGI KONTEKSTUAL DAN OIKUMENIS
Publisher : STT Mamasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (107.13 KB)

Abstract

Sejarah hubungan Kristen dan Islam di Pakistan dan Indonesia dipenuhi ketegangan, bahkan konflik berdarah. Pendekatan Luther dan Calvin terhadap Islam yang diwarisi oleh misionaris Eropa membentuk prasangka dan mentalitas islamophobia di kalangan Kristen Pakistan dan Indonesia. Upaya hermeneutik radikal atas pendekatan Luther (dan Calvin) yang digagas Charles Amjad-Ali ditawarkan sebagai solusi untuk merekonstruksi hubungan Kristen dan Islam di Asia, khususnya di Indonesia.
MASYARAKAT MAMASA PRA-KEKRISTENAN TELAH MENGENAL ALLAH YANG BENAR : Suatu Refleksi Teologis tentang Kepercayaan Tradisional Masyarakat Mamasa kepada Dewata dalam Hubungannya dengan Kehidupan Bergereja Masa Kini Demianus
Jurnal Loko Kada Vol 1 No 02 (2021): LOKO KADA : JURNAL TEOLOGI KONTEKSTUAL DAN OIKUMENIS
Publisher : STT Mamasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (112.028 KB)

Abstract

Kepercayaan kepada Yang Ilahi sangat erat kaitannya dengan sistem kepercayaan dalam suatu komunitas, sebab di dalam sistem kepercayaan yang sarat dengan ritual, simbol dan gagasan, atau ide tentang Yang Ilahi, diungkapkan. Dengan demikian mengungkapkan kepercayaan kepada Yang Ilahi, yang diyakini sebagai pencipta langit dan bumi, manusia, alam semesta dan isinya, dapat ditemukan di dalam system kepercayaan tersebut. Demikian juga halnya dengan masyarakat Mamasa sebelum masuknya agama Kristen, mengungkapkan kepercayaannya kepada Yang Ilahi dengan nama Dewata, yang diyakini sebagai pencipta, pemelihara dan pemberi berkat bagi seluruh umat manusia dan alam semesta dan isinya, dituangkan dalam sebuah system kepercayaan leluhur yang disebut sebagai aluk tomatua. Di dalam sistem kepercayaan leluhur aluk tomatuaitu tertata secara sistematis melalui ritual-ritual yang bersangkut-paut dengan siklus kehidupan manusia di bumi, yang disebut dengan pemali appa’ randanna atau empat unsur aturan hidup manusia. Tulisan ini hendak memberi refleksi teologis tentang bagaimana sistem kepercayaan dalam aluk tomatua itu, khususnya dalam menemukan gagasan-gagasan atau ide-ide masyarakat Mamasa dalam kepercayaannya kepada Dewata, sebab dalam kenyataannya konsep tentang Yang Ilahi dengan nama Dewataitu masih tetap ada dalam kehidupan masyarakat Mamasa dewasa ini, khususnya dalam kehidupan umat Kristen (gereja). Tulisan ini kiranya dapat bermanfaat bagi pengembangan teologi yang kontekstual di Gereja Toraja Mamasa, terutama membantu jemaat untuk menghindari bahaya sinkretisme dan relativisme, dari penggunaan konsep kepercayaan kepada Dewata itu dalam kehidupan bergereja di Mamasa. Dalam hal ini diperlukan sikap yang kritis dan selektif dalam menilai konsep kepercayaan itu, di bawah terang kebenaran Injil, sebagai satu-satunya tolok ukur kebenaran. Dengan demikian berdasarkan tolok ukur itulah, tulisan ini diharapkan dapat memberi jawaban pada pertanyaan : “Apakah kepercayaan dan pengakuan kepada Tuhan Allah dengan nama atau gelar Dewata, dapat dipertanggungjawabkan secara teologis?”
Kebenaran dan Media Sosial di Era PostTruth dalam Perspektif Post-Truth Mcintyre dan Linguistik Kultural George A. Lindbec Yosia Polando Ressa
Jurnal Loko Kada Vol 1 No 02 (2021): LOKO KADA : JURNAL TEOLOGI KONTEKSTUAL DAN OIKUMENIS
Publisher : STT Mamasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (119.88 KB)

Abstract

Era perkembangan teknologi informasikomunikasi saat ini, di satu sisi memperhadapkan masyarakat dengan kekayaan informasi dan kemudahan berkomunikasi melalui alat komunikasi dan media sosial. Akan tetapi, di sisi lain, kemajuan ini memiliki dampak negatif karena penyebaran berita-berita bohong begitu masif, cepat dan intens, yang biasa disebut post-truth. Berita-berita-berita bohong diyakini, meskipun secara objektif tidak bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya. Kebenaran menjadi sesuatu yang tidak relevan dan dikesampingkan oleh dominasi perasaan emosional dan keyakinan. Tulisan ini ingin mengulas tentang fenomena tersebut dan bagaimana media sosial berperan di dalamnya. Untuk menilai fenomena tersebut karya McIntyre Post-truth dan teori linguistik-kultural milik Lindbeck dalam karyanya The Nature of Doctrineakan menjadi perspektif utama dalam makalah ini.
Dampak Pandemi Covid-19 terhadap Pelayanan Gereja Toraja Mamasa dari Perspektif Oikumenis dan Kemitraan Madarhakad
Jurnal Loko Kada Vol 1 No 02 (2021): LOKO KADA : JURNAL TEOLOGI KONTEKSTUAL DAN OIKUMENIS
Publisher : STT Mamasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (142.148 KB)

Abstract

Dinamika pelayanan Gereja Toraja Mamasa (GTM) pada masa pandemi Covid-19 adalah bagian dari sejarahnya. Sejarah ini adalah bagian dari sejarah karya pemeliharaan dan Penyelamatan Allah dalam diri Yesus Kristus. Ini juga sesuai dengan yang dipercaya GTM bahwa bahwa Tuhan Allah yang berkuasa atas sejarah. Mengenai Allah yang hidup dan berkuasa dalam sejarah, kehidupan pribadi dan bangsa-bangsa, Hans-Ruedi Weber, berkata: “Kita diperhadapkan, bukan dengan allah abadi kaum filsuf, tetapi dengan Allah yang hidup, yang berkarya di dalam penciptaan dan sejarah, di dalam kehidupan pribadi maupun di dalam kehidupan bangsa-bangsa. Allah itu berkarya di dalam penciptaan dan sejarah. Iman itu diuji dan harus diaktifkan di dalam situasi-situasi yang kongkret”.1 Pandemi Covid-19 adalah bagian dari situasi konkrit sebagaimana dijelaskan Weber. Dalam rangka menunaikan pelayanannya, terutama pada masa pandemi Covid-19, GTM senantiasa mengandalkan kuasa dan pertolongan Tuhan Allah. GTM mengalami dan menyaksikan pertolongan Tuhan sejak terbentuknya sebagai lembaga. Pelayanan yang masih terselenggara secara dinamis pada masa pandemi Covid-19 membuktikan itu.Tulisan ini bertujuan mengkaji dan memaknai dampak pandemi Covid-19 terhadap pelayanan GTM dari perspektif oikumenis dan kemitraan. Perspektif oikumenis karena GTM adalah bagian dari gereja-gereja yang esa dan am di seluruh dunia. Perspektif kemitraan penting karena GTM adalah bagian dari masyarakat yang lebih luas yang tidak terpisahkan dari pemerintah, dan lembaga keagamaan dan kemasyarakatan lainnya.Tulisan ini merupakan hasil penelitian kualitatif-deskriptif. Hasil penelitian ini dibangun dari analisis terhadap dokumen-dokumen GTM dan data-data lapangan di lingkup pelayanan GTM, serta tentunya dukungan berbagai pustaka. Penelitian dilakukan kerjasama dengan Komisi Penelitian dan Pengembangan STT Mamasa.

Page 1 of 3 | Total Record : 22