cover
Contact Name
Mohamad Aprianto Paneo
Contact Email
apriyanto07@ung.ac.id
Phone
+6282292479459
Journal Mail Official
pharmsociety@ung.ac.id
Editorial Address
Jl. Jenderal Sudirman No. 06, Kota Tengah, Kota Gorontalo, 96128, Gorontalo, Indonesia.
Location
Kota gorontalo,
Gorontalo
INDONESIA
Jurnal Pengabdian Masyarakat Farmasi : Pharmacare Society
ISSN : -     EISSN : 28295064     DOI : 10.37905/phar.soc.v2i3.20816
Jurnal Pengabdian Masyarakat Farmasi : Pharmacare Society merupakan Jurnal yang dirilis oleh Jurusan Farmasi, Fakultas Olahraga dan Kesehatan, Universitas Negeri Gorontalo. Pengembangan Jurnal ini bekerja sama dengan Organisasi Profesi Ikatan Apoteker Indonesia Provinsi Gorontalo Jurnal Pengabdian Masyarakat Farmasi : Pharmacare Society menerima publikasi dari dosen, mahasiswa dan semua kalangan yang terkait dengan kegiatan pengabdian kepada masyarakat dalam bidang kefarmasian dan bidang-bidang ilmu lainnya. Jurnal ini telah memiliki nomor e-ISSN 2829-5064 dan tentunya dengan kehadiran jurnal ini dapat membantu dalam menyebarluaskan ide-ide, kegiatan pengabdian, dan hasil penelitian yang dapat diterapkan untuk menangani permasalahan ataupun problematika yang ada di masyrakat. Jurnal Pengabdian Masyarakat Farmasi : Pharmacare Society berfokus pada : Pelayanan kepada masyarakat. Pelatihan (Training), Pemecahan masalah (Problem solving), dan Keterbaharuan teknologi tepat guna Pemberdayaan Masyarakat Peningkatan wilayah tertinggal/kurang maju Pendidikan untuk Pembangunan Berkelanjutan
Articles 45 Documents
Pembuatan Serbuk Jahe Herbal ( SEJA) Untuk Pencegahan Stunting Di Desa Lomaya Ariani Hutuba; Madania Madania; Ayu Rofia Nurfadillah
Jurnal Pengabdian Masyarakat Farmasi : Pharmacare Society Vol 2, No 1 (2023): Volume 2, Edisi 1, 2023
Publisher : State University of Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (540.202 KB) | DOI: 10.3731/phar.soc.v2i1.18595

Abstract

Stunting atau terhambatnya pertumbuhan tubuh merupakan salah satu bentuk kekurangan gizi. Zat gizi ini kemudian digunakan sebagai sumber energi bagi tubuh, meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan serta memperbaiki jaringan tubuh. Pencegahan stunting dapat dilakukan dengan menjaga daya tahan tubuh dan konsumsi makanan yang bergizi dan mengkonsumsi senyawa bioaktif yang memiliki aktivitas imunomodulator/immune booster. Senyawa bioaktif seperti gingerol, zingeron, shogaol, dan gingerin yang terdapat pada jahe (Zingiber officinale) memiliki khasiat yang besar untuk meningkatkan daya tahan tubuh. Daya tahan tubuh tidak hanya mencegah agar tidak mudah terserang penyakit, namun juga mempercepat penyembuhan dan pemulihan dari sakit. Dalam kegiatan penyuluhan dan pelatihan pengolahan jahe, peserta dapat merasakan manfaat secara langsung untuk bisa mengolah jahedan dikonsumsi mandiri. Metode yang digunakan dalam kegiatan ini adalah metode penyuluhan dan pelatihan pembuatan serbuk jahe herbal. Hasil yang diperoleh dari kegiatan ini adalah masyarakat antusias mengikuti kegiatan ini dan masyarakat mendapatkan pengetahuan baru mengenai jahe.
Penyuluhan Penyakit Diabetes Mellitus kepada Remaja Sekolah Menengah Atas di Jakarta Utara Yelfi Anwar; Muhammad Dimas An-Naf; Maeesa Putri Lathiifah; Lesli Tiana; Ratih Hardianti; Dewi Puspitasari; Etika Dewi Maharani; Nia Khorotun Fadillah; Fatimah Tibbiya; Lulu Najmah; Kartika Kartika; Jodi Apriadi; Setya Astuti; Alicia Alicia; Naplatul Mahmudah; Indah Mareta Dwi Editia
Jurnal Pengabdian Masyarakat Farmasi : Pharmacare Society Vol 1, No 2 (2022): Vol 1 Edisi 2 2022
Publisher : State University of Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1119.791 KB) | DOI: 10.3731/phar.soc.v1i2.15569

Abstract

Diabetes mellitus counseling is an activity to provide information and education about Diabetes Mellitus (DM) to the community and schools. The counseling was held at the Al-Khariyah High School onsite, the target participants were 11th grade science students. This counseling aims to provide knowledge and understanding of DM and its risk factors, including Body Mass Index (BMI), blood pressure, physical activity habits, frequency of fruit and vegetable consumption, family history of DM, waist circumference (central obesity) in adolescents high school students. The extension activities were carried out for 2 hours, starting with giving a pre-test questionnaire and ending with giving a post-test according to the topic of the extension, each with 10 questions, with the same types of questions. The pre-test and post-test were used to see the presentation of the increase in knowledge and understanding of the extension participants. This training was attended by 26 participants. From the results of the pre-test and post-test answers given, there is an increase in understanding and knowledge about Diabetes Mellitus and risk factors in adolescents.
Pelatihan Pembuatan Tepung Kulit Pepaya sebagai Bahan Dasar Nuget untuk Mencegah Stunting di Desa Huntu Selatan, Kabupaten Bone Bolango Elvie Febriani Dungga; Dizky Ramadani Putri Papeo; Gusti Pandi Liputo
Jurnal Pengabdian Masyarakat Farmasi : Pharmacare Society Vol 1, No 3 (2022): Vol 1 Edisi 3 (2022)
Publisher : State University of Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (732.055 KB) | DOI: 10.3731/phar.soc.v1i3.18476

Abstract

Data stunting di Provinsi Gorontalo berturut-turut mengalami penurunan dari tahun 2018, 32,5% menjadi 29,0% pada tahun 2021, namun masalah stunting masih menjadi persoalan serius di Gorontalo. Desa Huntu Selatan yang berlokasi di Kabupaten Bone Bolango merupakan desa yang berdekatan dengan ibu kota provinsi, walaupun demikian pada tahun 2022 tercatat ada 6 orang balita yang menderita stunting. Pencegahan stunting dapat dilakukan dengan melengkapi nutrisi sejak bayi berada dalam kandungan ibunya, selama proses menyusui hingga masa MPASI pada bayi. Salah satu sumber makanan dengan kandungan gizi yang diperlukan terdapat pada kulit buah pepaya yang banyak ditanam sebagai komoditi lokal di Desa Huntu Selatan. Pemanfaatan buah pepaya menghasilkan limbah kulit pepaya yang terbuang sehingga perlunya suatu pelatihan dalam pengolahan limbah kulit pepaya tersebut. Limbah kulit pepaya dapat diolah menjadi tepung yang dapat digunakan sebagai alternatif tepung terigu. Tepung kulit papaya yang dihasilkan kemudian digunakan sebagai bahan dasar pembuatan nuget untuk meningkatkan cita rasa dan tekstur dari olahan nuget.
Pemberian Edukasi dengan Leaflet Penggunaan Obat Tetes Telinga Fika Nuzul Ramadhani; Nur Rasdianah
Jurnal Pengabdian Masyarakat Farmasi : Pharmacare Society Vol 1, No 1 (2022): Vol 1 Edisi 1 2022
Publisher : State University of Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1052.506 KB) | DOI: 10.3731/phar.soc.v1i1.13959

Abstract

Pemberian edukasi mengenai cara penggunaan obat sediaan khusus seperti tetes telinga sangat penting karena terdapat titik kritis pada sediaan tetes telinga terutama pada cara penetesan. Pemberian informasi yang kurang lengkap dan jelas mengenai cara penggunaan obat akan mengakibatkan terapi kurang maksimal sehingga obat tidak akan mencapai efek terapi yang dinginkan. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan agar dapat meningkatkan pengetahuan masyarakat mengenai cara penggunaan obat tetes telinga yang benar. Pengabdian ini dilakukan dengan cara memberikan informasi melalui pemberian leaflet dan menjelaskan langsung pada masyarakat. Pemberian edukasi cara pemberian obat sediaan tetes telinga pada masyarakat mendapatkan respon yang baik karena sebagian besar masyarakat kurang mengetahui tentang cara penggunaan yang benar. Pengabdian ini memberikan manfaat yang besar bagi masyarakat desa agar mendapatkan efek terapi obat yang maksimal dengan cara penggunaan sediaan yang benar.
Upaya Peningkatan Status Gizi Anak sebagai Pencegahan Stunting di Desa Mongiilo Utara Bone Bolango Fika Nuzul Ramadhani; Endah Nurrohwinta Djuwarno; Nur Ayun R Yusuf
Jurnal Pengabdian Masyarakat Farmasi : Pharmacare Society Vol 1, No 3 (2022): Vol 1 Edisi 3 (2022)
Publisher : State University of Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (771.895 KB) | DOI: 10.3731/phar.soc.v1i3.18286

Abstract

Nutritional problem is one of the causes of increasing stunting incidence in an area which has a long term impact for children. Stunting in children is characterized by a child's height that is below average or also known as failure to thrive. Stunting in children can cause developmental delays in the brain so that long-term effects can cause mental retardation, low learning ability and the risk of chronic disease. Innovation in food sector by making biscuits with nuts and vegetable composition is very important to increase children's interest for consuming vegetables that are rich in nutrients for prevent stunting. This community service activity aims to prevent stunting in the people of North Mongiilo Village by providing information processing of biscuits with many nutrient. This service is carried out by providing information through video tutorials on making biscuits and explaining directly to the public about the benefits and nutritional content of the ingredients used in making biscuits. Providing information on how to make biscuits to the community received a good response because most people did not know about innovations in making biscuits made from nuts and vegetables that children could like. This service provides great benefits for the village community in order to gain knowledge about the benefits and important nutritional content of vegetables and improve the community's economy with innovations in production of biscuits made from nuts and vegetables.
Pelatihan Pembuatan Produk Kesehatan Berbasis Ikan Layang Sebagai Upaya Mencegah Stunting Di Desa Langge Kabupaten Bone Bolango Gorontalo Hamsidar Hasan; Ekawaty Prasetya; Cindy Puspita Sari
Jurnal Pengabdian Masyarakat Farmasi : Pharmacare Society Vol 2, No 1 (2023): Volume 2, Edisi 1, 2023
Publisher : State University of Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (932.174 KB) | DOI: 10.3731/phar.soc.v2i1.18606

Abstract

Stunting atau sering disebut kerdil atau pendek adalah kondisi gagal tumbuh pada anak berusia di bawah lima tahun (balita) akibat kekurangan gizi kronis dan infeksi berulang terutama dalam 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK), yaitu dari janin hingga anak berusia 23 bulan, dan kondisi stunting baru nampak setelah bayi berusia 2 tahun. Stunting disebabkan oleh beberapa faktor seperti asupan makanan, berat lahir, pendidikan orang tua, usia balita dan ekonomi keluarga. Pemerintah berupaya menanggulangi permasalahan stunting melalui program suplementasi, upaya perubahan perilaku konsumsi masyarakat agar mengkonsumsi sumber makanan yang beragam dan kaya akan kandungan gizi termasuk zat gizi mikro serta sehat dan aman, serta fortifikasi pangan. Solusi yang paling dekat adalah mengupayakan konsumsi ikan karena Indonesia mempunyai potensi perikanan yang sedemikian besar. Untuk meningkatkan daya konsumsi masyarakat, akan dibuat dalam bentuk produk menarik yang disukai anak anak seperti nugget, bakso, abon. Metode yang digunakan adalah edukasi tentang stunting, faktor penyebabnya, dampak, gejala dan cara mengatasinya. Selanjtnya melakukan praktek secara langsung dengan melibatkan masyarakat. Program ini melibatkan 12 mahasiswa, 3 dosen pemdamping lapangan dengan latar belakang keilmuan adalah prodi kesehatan. Sebelum edukasi diberikan free test untuk melihat sejauh mana pengetahuan masyarakat tentang stunting dan produk yang akan disajikan. Hasil free test menunjukkan 30 % masyarakat mengetahui tentang potensi ikan dalam mencegah stunting (A) dan juga 30 % mengetahui bahwa ikan bisa dibuat menjadi nugget (B). Tapi pengetahuan tentang bahan baku nugget (C) dan cara membuatnya (D) menunjukkan 0%.  Evaluasi dilanjutkan dengan wawancara terbuka setelah pelaksanaan program utama dan menunjukkan ada peningkatan pengetahuan sebesar  40 % untuk A, 35 % untuk B, 80 % untuk C dan 80 % untuk D.
Edukasi Tentang Vaksin Covid-19 Pada Masyarakat Desa Buata, Bone Bolango, Provinsi Gorontalo Teti Sutriyati Tuloli; Robert Tungadi; Ariani Hutuba; Zulfiayu Sapiun
Jurnal Pengabdian Masyarakat Farmasi : Pharmacare Society Vol 1, No 2 (2022): Vol 1 Edisi 2 2022
Publisher : State University of Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (515.114 KB) | DOI: 10.3731/phar.soc.v1i2.16814

Abstract

The World Health Organization (WHO) has declared COVID-19 as a Global Pandemic so must be handled in accordance with the legislation. Vaccination is the most effective and efficient public health effort in preventing some dangerous infectious diseases. Even though, it is undeniable that there are still many community groups who refuse vaccination due to a lack of public knowledge regarding the Covid-19 vaccine. This community service Program aims to increase public knowledge about Covid-19 through education with leaflets and and direct socialization to the Buata village community, Botupinge District, Bone Bolango Regency. The results of the Service Implementation show that the Buata village community is very interested in the information conveyed about Covid-19. This is indicated by the presence of various questions about what is the definition of a vaccine, what are the types of Covid-19 vaccines, and what are the side effects of the Covid-19 vaccine. This question has been answered properly and clearly so that the community feels satisfied and very enthusiastic during the implementation of community service programme.
Penyuluhan Jenis Obat Diabetes Melitus, Serta Cara Konsumsi Yang Benar Desa Lampo, Sulawesi Tengah Indah Kurnia Utami; Niluh Puspita Dewi; Magfirah Magfirah
Jurnal Pengabdian Masyarakat Farmasi : Pharmacare Society Vol 1, No 3 (2022): Vol 1 Edisi 3 (2022)
Publisher : State University of Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (966.317 KB) | DOI: 10.3731/phar.soc.v1i3.18263

Abstract

Penyuluhan kepada masyarakat merupakan salah satu cara yang dilakukan untuk memberikan informasi kesehatan yang komprehensif. Pengetahuan tentang bahaya peningkatan kadar glukosa darah yang tinggi pada tubuh manusia sangat diperlukan masyarakat karena kadar glukosa darah tinggi yang terus-menerus dapat menyebabkan komplikasi Diabetes Melitus, termasuk kerusakan saraf, kehilangan penglihatan, kerusakan ginjal dan peningkatan resiko penyakit kardiovaskular. Umumnya masyarakat menggunakan pengobatan untuk menurunkan kadar glukosa darah dengan obat yang tersedia di pasaran. Maka dari itu perlu diadakannya suatu penyuluhan tentang cara penggunaan obat Diabetes Melitus yang benar, agar tujuan terapi didapatkan dengan maksimal. Pengelolaan Diabetes Melitus memerlukan penanganan secara multidisiplin yang mencakup terapi non-obat dan terapi obat. Apoteker, terutama bagi yang bekerja di sektor kefarmasian komunitas, memiliki peran yang sangat penting dalam keberhasilan penatalaksanaan diabetes. Pada penyuluhan ini diterangkan tanda dan bahaya penyakit Diabetes Melitus, serta cara konsumsi obat secara benar. Efektivitas penyuluhan ini diuji dengan kuisiner peningkatan pengetahuan mitra terhadap kegiatan yang dilaksanakan. Adapaun hasil dari kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini adalah dapat menambah pengetahuan masyarakat melalui kuisioner pretest dan posttest yang dibagikan kepada warga. Hasil dari perhitungan kuisioner didapatkan 79,72% warga mengetahui dan memahami cara mengkonsumsi obat Diabetes Mellitus setelah adanya sosialisas. Hal ini berarti, kegiatan penyuluhan sangat bermanfaat bagi warga.
Pemanfaatan Lidah Buaya (Aloe vera) dalam pembuatan Hand Sanitaizer pada Masyarakat Desa Ulapato A Juliyanty Akuba; Hamsidar Hasan
Jurnal Pengabdian Masyarakat Farmasi : Pharmacare Society Vol 1, No 1 (2022): Vol 1 Edisi 1 2022
Publisher : State University of Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (818.021 KB) | DOI: 10.3731/phar.soc.v1i1.13996

Abstract

Lidah Buaya merupakan tanaman hias yang dapat digunakan untuk mengobati beberapa penyakit, sebagai penumbuh rambut dan bisa sebagai antibakteri. Aktivitas antibakteri Lidah Buaya bisa di formulasikan menjadi Hand Sanitaizer. Penggunaan Hand Sanitaizer dimasa pandemic sangatlah penting dan sudah menjadi salah satu kebutuhan pokok. Pembuatan Hand Sanitaizer ini dibuat untuk membantu masyarakat desa untuk dapat memproduksi sendiri yang bisa digunakan sendiri, atau bisa dijual untuk meningkatkan perekonomian keluarga masyarakat di desa pada umumnya. 
Edukasi Pemanfaatan Teh Elektrolit Daun Jambu Biji untuk Diare Warga Desa Lampo, Sulawesi Tengah Yasinta Rakanita; Anindya Amalia Putri
Jurnal Pengabdian Masyarakat Farmasi : Pharmacare Society Vol 2, No 2 (2023): Vol 2. Edisi 2 , 2023
Publisher : State University of Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.3731/phar.soc.v2i2.18901

Abstract

Adanya kondisi endemik COVID-19, tingginya kasus diare anak dunia (1,7 miliar pertahun), dan adanya peluang pengembangan sediaan teh herbal daun jambu biji menjadi teh elektrolit mendorong terlaksananya kegiatan edukasi inovasi ini. Tujuan edukasi untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan, dan perilaku sehat warga ketika mengalami diare. Metode yang dipakai yaitu penyuluhan-diskusi terbuka, praktek pembuatan, dan evaluasi perilaku sehat dengan kuesioner.  Hasil edukasi yang diperoleh setelah dilakukan kegiatan mencakup tiga dimensi peningkatan 30% pengetahuan, 25% keterampilan, dan 10 % perilaku sehat yang tercermin dari sikap antisipasi akan mempraktekkan sesuai informasi yang telah diperoleh. Kesimpulan dari secara keseluruhan pelaksanaan kegiatan, responden memberi tanggapan positif (merasa puas) 95% dari 45 responden yang mengikuti kegiatan.