cover
Contact Name
Edi Suwanto
Contact Email
ibnatyhaninah@gmail.com
Phone
+6287874526627
Journal Mail Official
asaatidzah.jurnal@gmail.com
Editorial Address
Jln. Raya Cinunuk Km 15, Cimekar Kec. Cileunyi, Kab. Bandung Jawa Barat 40623
Location
Kab. bandung,
Jawa barat
INDONESIA
Asaatidzah Jurnal Ilmiah Pendidikan Agama Islam
ISSN : 28090209     EISSN : 28090535     DOI : -
Core Subject : Education,
Jurnal Asaatidzah memuat artikel ilmiah di lingkungan Guru PAI SMP Se-Jawa Barat yang berfokus pada isu Pendidikan Agama Islam.
Articles 10 Documents
Search results for , issue "Vol 1 No 2 (2021): Volume 1, Nomor 2, Desember 2021" : 10 Documents clear
UPAYA PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SISWA DENGAN PENGGUNAAN GAME PIKAT PADA MATERI ZAKAT Rizal Dalil
Asaatidzah Vol 1 No 2 (2021): Volume 1, Nomor 2, Desember 2021
Publisher : MGMP PAI Jawa Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (712.503 KB)

Abstract

Zakat adalah salah satu rukun Islam yang mendidik setiap muslim untuk menjadi orang yang peduli kepada sesama serta menjadi solusi untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Oleh karena itu, zakat sangat penting untuk dipahami dan dipraktikkan oleh para siswa. Akan tetapi, pada kenyataannya banyak siswa yang kurang menyukai materi ajar zakat bahkan menganggapnya sulit dipelajari.Oleh karena itu, penulis merasa tertarik untuk membuat game “Pintar Zakat“ (PIKAT) kemudian digunakan dalam pembelajaran sebagai upaya meningkatkan motivasi dan prestasi belajar siswa pada materi ajar zakat.Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif dalam bentuk Penelitian Tindakan Kelas (PTK) pada materi ajar zakat. Penelitian ini dilaksanakan sebanyak dua siklus di kelas VIII-D SMPN 1 Kota Bogor.Berdasarkan hasil penelitian tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa ada pengaruh positif yang signifikan antara penggunaan game PIKAT terhadap motivasi dan prestasi belajar siswa dalam materi zakat. Hasil penelitian ini diharapkan bisa menjadi inspirasi bagi para guru agar lebih kreatif dan inovatif sehingga pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) lebih menyenangkan dan efektif.Zakat is one of the Five Pillars of Islam which has the fuction to educate the muslims to be aware to help the needy and it also becomes a solution to raise the welfare of the society. However, in the real life situation, lots of students seem to be uninterested in this material and thought that this thing is difficult to learn.Based on the above matter, the author tries to make this material into a form of game called "Pintar Zakat Game" (PIKAT) and use it as a strategy in learning process to increase the students' motivation and achievement in learning the material of zakat.The author uses the descriptive method in the form of classroom action research (PTK) on Zakat. This research was conducted in two cycles in class VIII-D, SMPN 1 Bogor.Based on the results of the research, it shows that there is a significant positive effect between the application of PIKAT game on students's motivation and learning achievement in zakat material.Hopefully, the results of this research can be the inspiration for teacher s to be more creative and innovative, so that Islamic Religious Educationlearning can be more fun and effective.
PEMBELAJARAN BERDIFERENSIASI PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN BUDI PEKERTI Dini Husnah Nurdini
Asaatidzah Vol 1 No 2 (2021): Volume 1, Nomor 2, Desember 2021
Publisher : MGMP PAI Jawa Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (440.873 KB)

Abstract

Pembelajaran Berdiferensiasi adalah usaha untuk menyesuaikan proses pembelajaran di kelas untuk memenuhi kebutuhan belajar individu setiap murid. Pembelajaran berdiferensiasi adalah serangkaian keputusan masuk akal (common sense) yang dibuat oleh guru yang berorientasi kepada kebutuhan siswa.Tujuan dalam penelitian agar guru dapat melakasanakan kegiatan pembelajaran di kelas tanpa membeda-bedakan karakteristik, potensi dan gaya belajar siswa, sehingga siswa secara bersama-sama mampu mencapai tujuan yang diharapkan.Penelitian ini dilaksanakan dengan metode kualitatif dan kuantitatif. Metode kualitatif untuk mengetahui peningkatan kualitas pembelajaran, dan metode kuantitatif untuk mengetahui peningkatan hasil belajar dengan menganalisis hasil post tes.Berdasarkan hasil pemetaan diperoleh data siswa kelas IX dengan gaya belajar; Kinesetik ( gerak), Audio (dengar), Visual (lihat), Audio Visual (dengar dan lihat), serta data tentang hobi dan kebiasaan siswa masing-masing. Hasil belajar meningkat menjadi 90,1%, dengan kriteria sangat baik/ sangat memadai, terjadi kenaikan hasil belajar sebanyak 35%.Pembelajaran berdiferensiasi pada mata pelajaran PAI dan BP menuntut keterampilan guru dalam “meramu” menu yang sesuai untuk diterapkan dalam kegiatan pembelajaran sesuai karakteristik dan ciri khas mata pelajaran serta kebutuhan belajar siswa. Pembelajaran berdiferensiasi sangat penting diterapkan pada semua mata pelajaran dengan keberagaman gaya serta kebutuhan belajarnya agar tujauan pembelajaran dapat tercapai dengan maksimal, tampa membeda-bedakan potensi dan bakat siswa.Differentiated learning is an attempt to adapt the learning process in the classroom to meet each student's individual learning needs. Differentiated learning is a series of common sense decisions made by teachers that are oriented to the needs of students.The goal in research so that teachers can conduct learning activities in the classroom without discriminizing the characteristics, potential and learning style of students, so that students are jointly able to achieve the expected goals.This research is carried out by qualitative and quantitative methods. Qualitative methods to find out the improvement of the quality of learning, and quantitative methods to find out the improvement of learning outcomes by analyzing post-test results.Based on the results of mapping obtained data of class IX students with learning style; Kinesetic (motion), Audio (listen), Visual (see), Audio Visual (listen and view), as well as data about each student's hobbies and habits. Learning outcomes increased to 90.1%, with very good criteria / very adequate, there was a 35% increase in learning outcomes.Differentiated learning in PAI and BP subjects demands the teacher's skills in "concocting" the appropriate menu to be applied in learning activities according to the characteristics and characteristics of the subjects and the learning needs of students. Differentiated learning is very important applied to all subjects with a diversity of styles and learning needs so that learning needs can be achieved to the maximum, tampa distinguishes the potential and talents of students.
KONSEP REWARD DAN PUNISHMENT YANG MENDORONG MOTIVASI BELAJAR DAN PERBAIKAN KARAKTER MENURUT IMAM GHAZALI
Asaatidzah Vol 1 No 2 (2021): Volume 1, Nomor 2, Desember 2021
Publisher : MGMP PAI Jawa Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (503.02 KB)

Abstract

Penghargaan atau ganjaran adalah salah satu alat pendidikan. Maka ganjaran itu adalah sebagai alat untuk mendidik anak-anak supaya anak dapat merasa senang karena perbuatan atau pekerjaannya mendapat penghargaan.Pemberian penghargaan dan sanksi ini sering disebut dalam dengan istilah “at-Targhib wa at- Tarhib”. Dan keduanya merupakan Alat Pendidikan.Penelitian dilakukan bertujuan untuk mengetahui Konsep Reward dan Punishment yang Mendorong Motivasi Belajar dan Perbaikan Karakter Menurut Imam Ghazali.Menganalisa jenis reward dan punishment yang diberikan kepada siswa dalam proses pembelajaran menurut Imam Ghazali, menganalisa bagaimana cara guru mengaplikasikannya , menemukan Konsep Reward dan Punishment apakah yang dapat mendorong motivasi belajar dan perbaikan karakter.Berdasarkan tujuan penelitian di atas, maka penelitian ini menggunakan metode dokumentasi. Dan pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi deskriptif (deskriptive research)Kesimpulan dari beberapa teori dan pengaplikasiannya bahwa Jenis Reward menurut Al-Ghazali adalah raja’, harapan, targhib, ganjaran, hadiah; upah, pahala; penghargaan yang baik terhadap perilaku baik. Punishment atau sanksi yang dapat mendorong motivasi belajar yaitu punishment tarhib edukatif. Sehingga Reward dan punishment dapat mendorong perbaikan karakter apabila anak sudah tahu dan memahami tujuan yang akan dicapainya, maka ia akan merasa terbiasa dan mudah untuk melakukan hal tersebut. Rewards or rewards are one of the educational tools. So the reward is as a tool to educate children so that children can feel happy because their actions or work are rewarded. This award and sanction is often referred to in the term "at-Targhib wa at-Tarhib". And both are Educational Tools. This study aims to determine the concept of reward and punishment that encourages learning motivation and character improvement according to Imam Ghazali: Analyzing the types of rewards and punishments given to students in the learning process according to Imam Ghazali, analyzing how teachers apply it, finding the concept What are the rewards and punishments that can encourage learning motivation and character improvement . Based on the research objectives above, this research uses the documentation method. And the approach used in this research is a descriptive study (descriptive research). The conclusion from several theories and their applications is that the types of rewards according to Al-Ghazali are king', hope, targhib, reward, reward; wages, rewards; good rewards for good behavior. Punishment or sanctions that can encourage motivation to learn is educative tarhib punishment. So that rewards and punishments can encourage character improvement if the child already knows and understands the goals to be achieved, then he will feel accustomed and easy to do so.
PENINGKATAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK MATERI HAFALAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN TALKING STICK Nenden Mariam
Asaatidzah Vol 1 No 2 (2021): Volume 1, Nomor 2, Desember 2021
Publisher : MGMP PAI Jawa Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (430.029 KB)

Abstract

Penelitian ini dilaksanakan di Kota Bandung, tepatnya di SMP Negeri 13 Bandung. Penelitian ini merupakan PTK (Penelitian Tindakan Kelas). Tahap penelitian berupa siklus yang meliputi: perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Teknik - teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu: observasi; pengukuran tes hasil belajar;dan dokumentasi.Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilaksanakan disimpulkan bahwa penggunaan model pembelajaran talking stick terhadap aktivitas belajar dan hasil belajar peserta didik berpengaruh baik., khususnya pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti. Hasil belajar peserta didik yang tercapai dan diperoleh dari evaluasi praktek hafalan pada akhir pembelajaran mengalami peningkatan,untuk siklus I 23 orang (71,87 %) yang telah mencapai ketuntasan belajar dan masih terdapat 10 orang (28,13 %) yang belum mencapai ketuntasan belajar dengan daya serap peserta didik mencapai 71,85 %. Pada siklus II terjadi peningkatan menjadi 32 orang (80,62 %) yang mencapai ketuntasan dalam belajar dengan daya serap peserta didik mencapai 81,75 %.Pengamatan tentang aktivitas peserta didik dalam pelaksanaan pembelajaran pada siklus I, 23 orang (71.42%) yang aktif dan 10 orang (28,57 %) yang cukup aktif. Pada siklus kedua peserta didik yang aktif meningkat menjadi 32 orang (80,62%). Pengamatan tentang kegiatan belajar mengajar pada siklus I, 10 aspek (71.42%) yang memperoleh kriteria baik dan 4 aspek (28.57 %) yang memperoleh kriteria cukup. Pada siklus kedua meningkat menjadi 12 aspek (85.71 %).Melalui model pembelajaran Talking Stick dan penggunaan media lainnya (tongkat) peserta didik dapat mengoptimalkan kemampuan belajar dalam suasana yang mengasah daya nalar serta penuh kebersamaan yang pada gilirannya membantu peserta didik mencapai ketuntasan belajar pada materi hafalan (Q.S. Az-Zumar: 53, Q.S. An-Najm: 39-42 dan Q.S. Ali Imran: 159).Selain itu pembelajaranpun menjadi lebih bermakna. This research was conducted in the city of bandung, precisely at smp negeri 13 bandung. This research is a car (classroom action research). The research stage is in the form of a cycle which includes: planning, implementation, observation, and reflection. The data collection techniques used are: observation; measurement of learning outcomes test; and documentation. Based on the results of the research that has been carried out, it is concluded that the use of the talking stick learning model on learning activities and student learning outcomes has a good effect, especially on the subjects of islamic religious education and budi pekerti. Student learning outcomes achieved and obtained from the evaluation of rote practice at the end of learning have increased, for the first cycle 23 people (71.87%) have achieved learning mastery and there are still 10 people (28.13%) who have not achieved learning mastery with the absorption of students reaching 71.85%. In the second cycle there was an increase to 32 people (80.62%) who achieved completeness in learning with the absorption of students reaching 81.75%. Observations about the activities of students in the implementation of learning in the first cycle, 23 people (71.42%) were active and 10 people (28.57%) who are quite active. In the second cycle, active students increased to 32 people (80.62%). In observations on teaching and learning activities in the first cycle, 10 aspects (71.42%) obtained good criteria, and 4 aspects (28.57%) obtained sufficient criteria. In the second cycle increased to 12 aspects (85.71%). Through the talking stick learning model and the use of other media (sticks) students can optimize learn in an atmosphere that sharpens reasoning power and is full of togetherness which in turn helps students achieve complete learning on rote material (Q.S. Az-Zumar: 53, Q.S. An-Najm: 39-42 dan Q.S. Ali Imran: 159). In addition, learning becomes more meaningful.
KORELASI MOTIVASI BERPRESTASI DAN KECERDASAN EMOSIONAL DENGAN KINERJA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM Edi Suwanto
Asaatidzah Vol 1 No 2 (2021): Volume 1, Nomor 2, Desember 2021
Publisher : MGMP PAI Jawa Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (240.989 KB)

Abstract

Penelitian ini tergolong penelitian korelasional yang terdiri dari dua variabel bebas, yaitu motivasi berprestasi dan kecerdasan emosional, sedangkan variabel terikatnya adalah kinerja guru.Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri dan beberapa SMP Swasta se-Kota Bogor. Metode penelitian adalah metode survei menggunakan pendekatan korelasional dengan teknik penyebaran instrumen melalui angket.Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh guru Pendidikan Agama Islam dari 20 SMPN dan beberapa SMPS se-Kota Bogor yang berjumlah 135 orang guru. Pengambilan sampel dengan proportional random sampling dengan jumlah sampel 50 orang guru. Teknik analisis data menggunakan uji statistik koefisien korelasi sederhana dan berganda. Pengujian hipotesis dilakukan pada taraf signifikan α = 0,05.Hasil penelitian menghasilkan tiga kesimpulan yaitu: Pertama, terdapat hubungan yang positif dan sangat signifikan antara motivasi berprestasi dengan kinerja guru PAI SMP di Kota Bogor. Kedua, terdapat hubungan yang positif dan sangat signifikan antara kecerdasan emosional dengan prestasi kerja guru. Ketiga terdapat hubungan yang positif dan sangat signifikan antara motivasi berprestasi dan kecerdasan emosional secara bersama-sama dengan prestasi kerja guru. Correlational research study was classified as consisting of two independent variables, namely achievement motivation and emotional intelligence spiritual, while the dependent variable is the performance of teachers.The research was conducted at the Junior High School and a few private junior Bogor City. Survey research method is a method using a correlational approach to the technique spread through the questionnaire instrument.The population in this study is the entire Islamic Religious Education teacher of 20 SMP and some SMPS as the city of Bogor, amounting to 135 teachers. Sampling with proportional random sampling by the number of samples 50 were teachers. Data analysis techniques using statistical tests simple and multiple correlation coefficient. Hypothesis testing performed at significant level α = 0.05.The results yield three conclusions: first there is a positive and highly significant relationship between achievement motivation with work performance of islamic education teacher in the city of Bogor. Second, there is a positive and highly significant relationship between emotional intelligence spiritual teacher working with teachers achievement. Third there is a positive and highly significant correlation between achievement motivation and emotional intelligence spiritual jointly with the work performance of teachers.
PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL PADA PEMBELAJARAN ZAKAT
Asaatidzah Vol 1 No 2 (2021): Volume 1, Nomor 2, Desember 2021
Publisher : MGMP PAI Jawa Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (206.014 KB)

Abstract

Selama ini pembelajaran lebih menitikberatkan pada aspek kognitif yang cenderung kepada konsep yang bersifat abstrak dan siswa belum mampu menghubungkan apa yang dipelajari dengan pemanfaatannya dalam kehidupan nyata di masyarakat. Kontekstual, sebagai salah satu strategi pembelajaran dalam Kurikulum 13 dipandang dapat membantu guru mengaitkan antara materi pembelajaran dengan situasi dunia nyata siswa.Metode penelitian menggunakan metode deskriptif, untuk memecahkan masalah yang ada pada sekarang. Pelaksanaannya menggunakan pendekatan korelasi, yang berusaha untuk mencari keterkaitan antara variabel X dan Y. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Penerapan strategi pembelajaran kontekstual pada pembelajaran Zakat di kelas IX SMP Negeri 6 Sumedang, terhadap aktivitas dan ketuntasan belajar adalah berpredikat baik. Efektivitas terhadap ketuntasan belajar yang mencapai nilai 6 atau lebih ada 21 orang atau 95,5%. Dari 95.5% ini yang mencapai nilai 7 atau lebih ada 16 orang, ini berarti bahwa yang mencapai ketuntasan optimal ada 72,7%.Adapun kontribusi hasil penelitian ini adalah, memberi pilihan kepada guru dalam proses pembelajaran dengan menerapkan strategi pembelajaran konstektual yang dapat langsung bersentuhan dengan kehidupan nyata para siswa, turut berperan serta dalam mensosialisasikan, menggalakan pelaksanaan Zakat yang keberadaannya di masyarakat masih banyak yang belum melaksanakannya dan membantu BAZ atau Lembaga Amir Zakat, Infak dan Shadaqah (LAZIS), dalam memperoleh kepercayaan dari masyarakat.So far, learning has focused more on cognitive aspects which tend to be abstract concepts and students have not been able to connect what is learned with its use in real life in society. Contextual, as one of the learning strategies in Curriculum 13 is seen as being able to help teachers link learning materials with students' real world situations.The research method uses descriptive methods, to solve existing problems. The implementation uses a correlation approach, which seeks to find the relationship between variables X and Y. The results show that the application of contextual learning strategies in Zakat learning in class IX of SMP Negeri 6 Sumedang, on learning activities and completeness is predicated well. There are 21 people or 95.5% effective on learning completeness that reaches a score of 6 or more. Of these 95.5% who achieved a score of 7 or more there were 16 people, this means that 72.7% of those who achieved optimal completeness.The contribution of the results of this study is to give choices to teachers in the learning process by implementing contextual learning strategies that can directly come into contact with the real lives of students, participating in socializing, promoting the implementation of Zakat whose existence in the community is still many who have not implemented it and helping BAZ or the Amir Zakat, Infaq and Sadaqah Institution (LAZIS), in gaining the trust of the public.
IMPLEMENTASI KETELADANAN GURU DALAM MEMBENTUK AKHLAK SISWA DI SMP PGRI 3 BOGOR Asep Suhendar
Asaatidzah Vol 1 No 2 (2021): Volume 1, Nomor 2, Desember 2021
Publisher : MGMP PAI Jawa Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (188.251 KB)

Abstract

Pendidik merupakan faktor terpenting dalam proses pembelajaran. Sebaik apapun metodenya, tanpa guru yang profesional mustahil tujuan pendidikan akan tercapai. Oleh karenanya, guru harus bisa memberikan keteladanan yang baik kepada peserta didik. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui implementasi keteladanan guru dalam pembentukan akhlak siswa. Penelitian menggunakan pendekatan library research. Untuk jenis penelitiannya adalah study pustaka dan study lapangan. Hasil penelitian ini berdasarkan observasi, dokumentasi, wawancara dan dari beberapa literatur tentang konsep keteladanan, dan menunjukkan bahwa keteladanan yang sudah dilaksanakan oleh guru dalam membentuk akhlak siswa di SMP PGRI 3 Bogor sudah cukup baik. Hal ini berdasarkan hasil wawancara, obrservasi dan dokumentasi yang penulis analisis, bahwa keteladanan yang diterapkan dalam membentuk akhlak siswa di SMP PGRI 3 Bogor, sekolah sudah menjalankan delapan konsep keteladanan yang dijelaskan oleh Imam Al-Ghazali, hanya saja tidak semua guru melaksanakan konsep keteladanan tersebut, sehingga kegiatan pembinaan akhlak siswa dinilai oleh penulis masih kurang efektif, karena masih terdapat kelemahan yang terpusat pada guru, yang tidak bisa menjalankan semua konsep keteladanan. Dengan demikian konsep keteladanan sebagai implementasi dalam pembentukan akhlak siswa di SMP PGRI 3 Bogor, perlu adanya pembenahan diri terutama dari peranan seorang guru sebagai sumber keteladanan bagi peserta didiknya.Educators are the most important factor in the learning process. No matter how good the method, without a professional teacher, it is impossible for educational goals to be achieved. Therefore, teachers must be able to provide good examples to students. The purpose of this study was to determine the implementation of the teacher's example in the formation of students' morals. The research uses a library research approach. The types of research are literature study and field study. The results of this study are based on observations, documentation, interviews and from some literature on the concept of exemplary, and show that the example that has been implemented by teachers in shaping students' morals at SMP PGRI 3 Bogor is quite good. This is based on the results of interviews, observations and documentation that the authors analyze, that the example applied in shaping the morals of students at SMP PGRI 3 Bogor, the school has implemented the eight exemplary concepts described by Al-Ghazali, it's just that not all teachers implement the exemplary concept, so that the students' moral development activities are considered by the author to be still less effective, because there are still weaknesses that are centered on the teacher, who cannot carry out all the concepts of exemplary. Thus the concept of exemplary as an implementation in the formation of students' morals at SMP PGRI 3 Bogor, it is necessary to improve themselves, especially from the role of a teacher as a source of example for their students.
PENINGKATAN HASIL BELAJAR AKHLAK KEPADA ORANG TUA DAN GURU MELALUI METODE RESITASI Susi Susilawati
Asaatidzah Vol 1 No 2 (2021): Volume 1, Nomor 2, Desember 2021
Publisher : MGMP PAI Jawa Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (466.876 KB)

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh adanya permasalahan aktivitas siswa yang kurang sehingga menyebabkan buruknya prestasi belajar. Untuk meningkatkan aktivitas dan prestasi belajar, guru perlu menciptakan suatu pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik siswa SMP kelas VIII. Salah satu upaya yang dilakukan dengan menerapkan model Resitasi. Secara umum tujuan pada penelitian ini adalah: untuk mengetahui peningkatan hasil belajar dengan menggunakan model Resitasi, peningkatan aktivitas belajar, pendapat siswa tentang penggunaan model Resitasi.Penulis menggunakan penelitian tindakan kelas terhadap siswa kelas VIII SMP Negeri 3 Sumedang yang berjumlah 29 siswa. Data penelitian dikumpulkan melalui tes tertulis. Pedoman pengamatan aktivitas siswa dan angket sikap siswa terhadap model pembelajaran Resitasi.Berdasarkan Hasil tes agama Islam pada setiap siklus terdapat peningkatan KKM pada setiap siklusnya. Berdasarkan hasil analisis data tes akhir dan tes pada prasiklus terjadi peningkatan prestasi belajar dengan kriteria tinggi sebesar 65,52%, peningkatan dengan kriteria cukup sebesar 31,03 % dan peningkatan dengan kriteria rendah sebesar 3,45 %. Berdasarkan hasil pengamatan, aktivitas siswa meningkat dari 24,14 % pada prasiklus menjadi 75,86 % pada siklus I dan 100 % pada siklus II dan siklus III. Berdasarkan hasil pengolahan data angket pendapat siswa diperoleh rata-rata sebesar 4,14 Dilihat dari kriteria data menggunakan skala likert, maka nilai rata-rata termasuk dalam kategori sikap positif. This research is motivated by the problem of student activity that is less so that it causes poor learning achievement . To increase learning activities and achievement, teachers need to create a learning that is in accordance with the characteristics of class VIII SMP students. One of the efforts made by applying the Recitation model. In general, the objectives of this study are: to determine the increase in learning outcomes using the Recitation model, increase in learning activities, and student opinions about the use of the Recitation model. The author uses classroom action research on class VIII SMP Negeri 3 Sumedang totaling 29 students. Research data were collected through a written test. Guidelines for observing student activities and questionnaires on student attitudes towards the Recitation learning model. Based on the results of the Islamic religion test in each cycle there is an increase in KKM in each cycle. Based on the results of the data analysis of the final test and pre-cycle tests, there was an increase in learning achievement with high criteria of 65.52%, an increase with sufficient criteria of 31.03% and an increase with low criteria of 3.45%. Based on observations, student activity increased from 24.14% in the pre-cycle to 75.86% in the first cycle and 100% in the second and third cycles. Based on the results of processing the student opinion questionnaire data obtained an average of 4.14 Judging from the data criteria using a Likert scale, the average value is included in the category of positive attitude
PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN TEAMS GAMES TOURNAMENTS DAN PETA KONSEP DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA Tri Eryani
Asaatidzah Vol 1 No 2 (2021): Volume 1, Nomor 2, Desember 2021
Publisher : MGMP PAI Jawa Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (246.037 KB)

Abstract

Motivasi belajar harus dimiliki setiap siswa agar dapat mencapai tujuan pembelajaran. Dengan demikian, guru perlu mengusahkan agar pembelajaran menjadi menarik dan disertai motivasi demi tercapainya tujuan pembelajaran.Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen, dengan tujuan untuk mengetahui motivasi belajar siswa pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) di kelas IX-A SMPN 4 Banjar dan SMPN 2 Banjar dengan penerapan pendekatan pembelajaran Cooperative Learning tipe Teams Games Tournaments (TGT) dan Peta Konsep, serta hubungan antara tingkat motivasi dengan hasil belajar siswa.Instrumen yang digunakan adalah tes, angket dan observasi. Pengolahan dan analisa data menggunakan program SPSS Versi 17.0 dengan teknik analisa data menggunakan uji-t beda dua rata-rata Paired Samples Test.Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat peningkatan motivasi belajar pada kelompok eksperimen dengan penerapan metode pembelajaran TGT dan Peta Konsep. Namun pada kelompok kontrol, tidak terdapat perbedaan motivasi belajar dengan menggunakan metode ceramah. Selain itu, diketahui bahwa tingkat motivasi siswa mempunyai hubungan yang signifikan terhadap hasil belajar siswa.pula yang dibuktikan dengan peningkatan nilai rata-rata gain skor yang lebih tinggi pada kelompok eksperimen dibandingkan kelompok kontrol.Learning motivation must be owned by every student in order to achieve learning objectives. Thus, teachers need to make learning interesting and accompanied by motivation to achieve learning objectives.This research is an experimental study, with the aim of knowing students' learning motivation in Islamic Religious Education subjects in class IX-A of SMPN 4 Banjar and SMPN 2 Banjar with the application of a Cooperative Learning learning approach of Teams Games Tournaments and Concept Maps, as well as the relationship between motivation levels with student learning outcomes.The instruments used are tests, questionnaires and observations. Processing and analyzing data using the SPSS Version 17.0 program with data analysis techniques using the t-test two different averages of the Paired Samples Test.The results showed that there was an increase in learning motivation in the experimental group by applying the TGT learning method and Concept Map. However, in the control group, there was no difference in motivation using the lecture method.In addition, it is known that the level of student motivation has a significant relationship to student learning outcomes, as evidenced by the increase in the average score gain, which is higher in the experimental group than the control group.
MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN INSIDE OUTSIDE CIRCLE
Asaatidzah Vol 1 No 2 (2021): Volume 1, Nomor 2, Desember 2021
Publisher : MGMP PAI Jawa Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (251.305 KB)

Abstract

Proses pembelajaran PAI di SMPN 7 Banjar pada umumnya kurang mendukung aktivitas belajar siswa terutama pada materi Fiqh, sehingga proses pembelajaran kurang menarik. Hal ini mengakibatkan permasalahan di kelas seperti, ada beberapa siswa main sendiri, ngobrol dengan teman yang lain, kurang memperhatikan. Penelitian ini berbentuk Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Teknik dan intrumen penelitian ini yaitu lembar observasi aktivitas guru, lembar observasi aktivitas siswa dan soal Post Test . Analisis data pada penelitian menggunakan rumus deskriptif persentase. Dari hasil observasi diperoleh data bahwa pada siklus I terjadi peningkatan aktivitas siswa dalam pembelajaran dengan persentase 72%, ada peningkatan dari pra siklus sebesar 31%. Demikian juga untuk hasil belajar siswa secara klasikal mencapai 71,8% artinya ada 23 siswa yang tuntas., dan ada 9 siswa lagi yang belum tuntas atau mencapai nilai KKM yakni 70. Pada siklus II terjadi peningkatan aktivitas belajar siswa sebesar 92%, dan untuk hasil belajar juga mengalami peningkatas sebesar 93,7% secara klasikal, artinya ada 30 siswa yang sudah tuntas dan 2 siswa yang belum tuntas dari jumlah 32 siswa. Berdasarkan hasil analisis data dapat disimpullkan bahwa penggunaan Model Pembelajaran Inside Outside Circle dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa dalam pembelajaran di kelas VIII C SMPN 7 Banjar pada materi Sholat Sunnah.Dengan demikian hipotesis tindakan yang diajukan dalam penelitian tindakan kelas ini terbukti kebenarannya.The PAI learning process at SMPN 7 Banjar generally does not support student learning activities, especially on Fiqh material, so the learning process is less interesting. This resulted in problems in the classroom such as, there were some students playing alone, chatting with other friends, paying less attention. This research is in the form of Classroom Action Research (CAR). The techniques and instruments of this research are teacher activity observation sheets, student activity observation sheets and Post Test questions. Data analysis in this study used a descriptive percentage formula. From the results of observations obtained data that in the first cycle there was an increase in student activity in learning with a percentage of 72%, there was an increase from the pre-cycle by 31%. Likewise for classical student learning outcomes reaching 71.8%, meaning that there are 23 students who have completed, and there are 9 more students who have not completed or achieved the KKM score of 70. In the second cycle there was an increase in student learning activities of 92 %, and for learning outcomes also experienced an increase of 93.7% classically, meaning that there were 30 students who had completed and 2 students who had not finished from a total of 32 students. Based on the results of data analysis, it can be concluded that the use of the Inside Outside Circle Learning Model can increase the activity and learning outcomes of students in learning in class VIII C of SMPN 7 Banjar on the Sunnah Prayer material.Thus the action hypothesis proposed in this classroom action research is proven true.

Page 1 of 1 | Total Record : 10