cover
Contact Name
Muhammad Amin Sunarhadi
Contact Email
mamin.sunarhadi@staff.uns.ac.id
Phone
+6281390716299
Journal Mail Official
jurnalekosains@gmail.com
Editorial Address
Ilmu Lingkungan FMIPA Universitas Sebelas Maret Jl. Ir. Sutami No. 36A, Kentingan, Jebres Surakarta 57126 INDONESIA
Location
Kota surakarta,
Jawa tengah
INDONESIA
Jurnal Ekosains
ISSN : 19797826     EISSN : -     DOI : -
Jurnal Ekosains mempublikasikan hasil penelitian di bidang lingkungan maupun interdisipliner terkait yang belum pernah dipublikasikan atau sedang dipertimbangkan untuk dipublikasikan di jurnal lain. Jurnal Ekosains menerima artikel baik dalam Bahasa Indonesia maupun Bahasa Inggris yang mencakup beberapa topik kajian lingkungan antara lain: Manajemen lingkungan Ekologi Lingkungan Konservasi Sumber Daya Alam dan Lingkungan Pembangunan dan Lingkungan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Perencanaan dan Administrasi Lingkungan Kesehatan lingkungan Teknik Lingkungan dan Pencemaran Lingkungan, dan Sistem Informasi Lingkungan Manajemen Bencana
Articles 72 Documents
INDEKS KUALITAS AIR MENGGUNAKAN METODE INDEKS PENCEMARAN PADA SUNGAI SIWALUH KABUPATEN KARANGANYAR Henri Winandar; Imam Buchori; Setia Budi Sasongko
Ekosains Vol 8, No 02 (2016)
Publisher : Program Studi ilmu Lingkungan, Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (221.012 KB)

Abstract

Peningkatan limbah yang menyebabkan degradasi kualitas air Sungai Siwaluh sejalan dengan perkembangan intensif industri, pertanian dan pemukiman di Kabupaten Karanganyar.Kualitas Air pada Sungai Siwaluh masih rendah terutama pada area hilir sungai dimana nilai parameter BOD sebesar 52,8 mg/L hanya memenuhi kriteria mutu air kelas IV sedangkan parameter COD sebesar 153,3 mg/L tidak mampu memenuhi kriteria mutu air kelas I, II,III dan IV (BLH Karanganyar, 2014b).Uji kualitas air yang dilakukan sebatas membandingkan nilai parameter kualitas air dengan baku mutu sehingga dimungkinkan terjadi perbedaan persepsi mengenai tingkat pencemaran pada setiap parameter. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat pencemarandari hulu sampai hilir Sungai Siwaluh dengan menggunakan metode Indeks Pencemaran. Metode Indeks Pencemaran meringkas beberapa parameter yang ditentukan dalam satu persepsi pencemaran sehingga penentuan tingkat pencemaran lebih mewakili kondisi umum pencemaran. Batas wilayah penelitian mengunakan batas hidrologis dimana sub DAS Siwaluh dibagi menjadi 6 segmen berdasarkan penggunaan lahan dan sumber pencemaran. Kualitas air sungai Siwaluh diukur dan diamati pada enam titik pengambilan sampel dan dibandingkan dengan baku mutu yang tercantum dalam Peraturan Pemerintah Nomor 82 tahun 2001. Parameter kunci yang diuji adalah TSS, BOD, COD, DO dan pH sedangkan parameter lain digunakan untuk memantau keberadaan nutrien lain yang berkontribusi pada pencemaran. Sungai Siwaluh belum ditetapkan kelas airnya sehingga mutu air sasaran ditetapkan pada Kelas II. Dari hasil uji kualitas air sungai ada beberapa segmen yang melampaui baku mutu kelas II pada parameter tersebut. Status mutu air sungai Siwaluh berdasar Indeks Pencemaran yaitu pada segmen 1 masih dalam kondisi baik kemudian pada segmen 2-5 mengalami pencemaran ringan dan pada segmen 6 mengalami pencemaran berat. Peningkatan pencemaran pada sungai Siwaluh pada bagian hilir dikarenakan adanya industri yang membuang limbah ke badan air dimana sebagian industri merupakan industri tekstil. Berdasarkan hal tersebut upaya pengendalian pencemaran air hendaknya difokuskan pada bagian hilir (segmen 6) sungai siwaluh sesuai dengan karakteristik sumber pencemar yaitu dari industri, pertanian, peternakan dan pemukiman.
DAMPAK PROGRAM PERCEPATAN PENGANEKARAGAMAN KONSUMSI PANGAN (P2KP) TERHADAP PENINGKATAN EKONOMI RUMAH TANGGA KELOMPOK WANITA TANI (KWT) DI KOTA MATARAM Baiq Fauziah; Taslim Sjah; Bambang Dipokusumo
Ekosains Vol 9, No 01 (2017)
Publisher : Program Studi ilmu Lingkungan, Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (83.865 KB)

Abstract

Kualitas konsumsi pangan masyarakat Indonesia dipantau dengan menggunakan ukuran Pola Pangan harapan (PPH) beberapa tahun terakhir mengalami fluktuasi. Kondisi seperti ini terjadi karena pola konsumsi pangan masyarakat yang kurang beragam, bergizi dan seimbang (BKP Kementan, 2013). Untuk mengatasi pemasalahan di atas pemerintah telah melaksanakan Program Percepatan Penganekaragaman Konsumsi Pangan (P2KP) melalui kegiatan optimalisasi pemanfaatan pekarangan yang dilaksanakan di seluruh wilayah Indonesia, salah satu lokasinya adalah kota Mataram. Kota Mataram menghadapi masalah kualitas konsumsi pangan masyarakat yang masih kurang. Hal ini ditunjukkan oleh nilai skor PPH sebesar 82 pada tahun 2014, lebih kecil dari nilai skor PPH stándar, sebesar 100 (KKP Kota Mataram, 2015). Beberapa penelitian masih  belum menyentuh  pada dampak ekonomi rumah tangga KWT. Oleh  karena itu  penting  dilakukan penelitian yang berjudul “ Dampak Program P2KP Terhadap Peningkatan Ekonomi Rumah tangga KWT di Kota Mataram “.  Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pengumpulan data dengan teknik survey pada enam kecamatan  di Kota Mataram. Data dianalisis menggunakan análisis regresi berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa biaya produksi program P2KP sebesar Rp. 482,590 per luas garapan atau sebesar Rp. 160,863,648. Sedangkan pendapatan rumah tangga KWT dari Program P2KP sebesar Rp. 726,040 per luas garapan atau Rp. 242,013,486 per hektar. Ekonomi rumah tangga KWT meningkat sebesar Rp. 482,590 per luas garapan atau sebesar Rp. 160,863,648 per hektar sebagai dampak Program P2KP.  Sedangkan Kontribusi Program P2KP terhadap ekonomi rumah tangga sebesar 33.56 persen. Faktor-faktor yang secara simultan mempengaruhi pendapatan rumah tangga KWT Program P2KP adalah luas usahatani, nilai penerimaan dan modal. Sedangkan faktor-faktor yang secara partial singnifikan adalah nilai penerimaan, sedangkan yang tidak signifikan adalah luas lahan usahatani dan modal P2KP.
Efisiensi Penggunaan Air Irigasi Sumur Pompa Artesis di Lahan Kering Kabupaten Lombok Timur Aeko Fria Utama Fr; Broto Handoko; Halimatus Sa'Diah
Ekosains Vol 10, No 3 (2018)
Publisher : Program Studi ilmu Lingkungan, Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (386.398 KB)

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah mengetahui efisiensi penggunaan air artesis tersebut pada tanaman jagung dan bawang merah. Pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi lapangan dan wawancara. Petani yang menjadi responden pada penelitian ini adalah petani yang menggunakan air irigasi pompa sumur artesis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jumlah keuntungan yang dapat diperoleh oleh petani jagung mencapai Rp. 12.326.173/ha (Rp. 8.566.461/ LLG). Sementara untuk petani bawang merah, mampu mencapai keuntungan sebesar 87.376.326/ha (Rp. 49.140.736/LLG). Penggunaan air pada petani jagung rata-rata sebesar 2.521 m3/ ha (1.645 m3/ LLG), dengan efisiensi ekonomi rata-rata 0,71; sementara penggunaan air pada petani bawang merah rata-rata sebesar 4.122 m3/ ha (2.144 m3/ LLG), dengan efisiensi ekonomi rata-rata sebesar 0,16. Artinya Artinya penggunaan air pada tanaman jagung lebih efisien dibandingkan bawang merah.
DEGRADASI LINGKUNGAN KAWASAN KARST DESA TERKESI KABUPATEN GROBOGAN Endah Tri Sulistyorini; Hartuti Purnaweni; Dwi Sasongso
Ekosains Vol 7, No 02 (2015)
Publisher : Program Studi ilmu Lingkungan, Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (368.958 KB)

Abstract

Perubahan tutupan lahan di kawasan karst dapat memicu terjadinya degradasi lingkungan kawasan karst. Penyebab terbesar degradasi lingkungan kawasan karst adalah aktivitas manusia berupa penambangan batu gamping dan permukiman. Batu gamping yang ditambang dimanfaatkan sebagai batu belah pada  bangunan. Limbah rumah tangga yang dihasilkan pada pemukiman hanya dibuang begitu saja pada permukaan tanah. Data yang digunakan pada penelitian ini adalah peta citra hasil penginderaan pada tanggal 6 Mei 2000 dan 5 Agustus 2014. Sample air diambil pada sumur penduduk dan air saluran irigasi di kawasan karst. Hasil penelitian ini adalah perubahan tutupan lahan di kawasan karst pada tahun 2000 dan 2014 terjadi pada semak/ belukar berkurang 47%, kebun berkurang 17,99, hutan/tegalan berkurang 8,69 %, permukiman bertambah 65,9%, dan penambangan batu gamping bertambah 100%. Koefisien run off bertambah 5,4 % dari 0,3999 menjadi 0,421527. Analisa terhadap air sumur penduduk didapat hasil bahwa kandungan total coliform yang ada di air sumur melebihi baku mutu air minum yang disyaratkan yaitu > 23 MPN/100
PROSPEK PENGEMBANGAN SAYURAN ORGANIK DI KOTA MATARAM Baiq Sri Wahyu H; Lalu Sukardi; Taslim Sjah
Ekosains Vol 7, No 03 (2015)
Publisher : Program Studi ilmu Lingkungan, Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (730.855 KB)

Abstract

Dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan kualitas lingkungan hidup, perlu menggalakkan program yang bersinergi pada keempat pilar yaitu pro-growth, pro-poor, pro-job, dan pro-environment, antara lain dengan mengembangkan usahatani sayuran organik di lahan pekarangan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui prospek pengembangan usahatani sayuran organik di Kota Mataram baik dari sisi kelayakan finansial, maupun dari aspek penawaran dan aspek permintaan. Metode penentuan sampel yang digunakan adalah purposive sampling pada dua kelompok wanita tani (KWT), yaitu KWT Seruni dan KWT Handayani. Hasil analisis dari daerah sampel kemudian diestimasi untuk Kota Mataram.  Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) usahatani sayuran organik di Kota Mataram layak secara finansial; (2) luas lahan potensial di Kota Mataram adalah sebesar 645,07 ha dan luas lahan aktual sebesar 251,94 ha, sehingga masih ada peluang tambahan pemanfaatan lahan sebesar 393,14 ha (60,94%); (3) produksi sayuran organik per bulan di Kota Mataram sebesar 90,21 kg dan  jumlah potensinya sebesar 45.454,18 kg, sehingga masih ada peluang penambahan produksi sebesar 45.364 kg (99,80%); (4) jumlah ketersediaan sampah organik per bulan di Kota Mataram sebesar 2.723.467 kg dan jumlah yang sudah dimanfaatkan adalah sebesar 3.750 kg, sehingga ada peluang tambahan pemanfaatan sampah organik sebesar 2.719.797 kg (99,86%); (5) jumlah permintaan potensial sayuran organik per bulan untuk Kota Mataram sebesar 1.375.989 kg dan jumlah permintaan aktualnya sebesar 23.553 kg, sehingga masih ada peluang tambahan jumlah permintaan sebesar 1.352.436 kg (98,29%); (6) konsumen bersedia membeli sayuran organik sampai dengan kenaikan harga 7,62%; (7) peluang pasar sayuran organik di Kota Mataram masih besar yaitu 1.307.072 kg/bulan (97%).
STRATEGI PENERAPAN SERTIFIKASI EKOLABEL PADA PERUM PERHUTANI Tina Hesti Wahyuni; Purwanto P; Haryo Santoso
Ekosains Vol 8, No 01 (2016)
Publisher : Program Studi ilmu Lingkungan, Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (679.262 KB)

Abstract

Penerapan sertifikasi ekolabel merupakan suatu pemberian label yang dilakukan sukarela karena dorongan pasar dengan pelibatan berbagai pihak yang luas. Pada penerapan sertifikasi tersebut Perum Perhutani menerapkan sistem kelola yang mengambil prinsip berkelanjutan. Upaya yang dilakukan dalam penerapan sertifikasi dengan memperhatikan aspek internal maupun eksternal telah memberikan suatu dampak pengelolaan hutan yang baik. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis aspek kelola seperti apa yang dilakukan perhutani, menganalisis komitmen manajemen dalam penerapan sertifikasi, kemudian mengambil prioritas strategi yang dapat dilakukan dalam penerapan sertifikasi ekolabel. metode yang dilakukan adalah metode kualitatif dan kuantitatif. Data dikumpulkan melalui observasi di lapangan, serta melakukan wawancara mendalam kepada informan dan dengan kuesioner kepada responden. Analisis dilakukan oleh deskriptif kualitatif. Dari hasil penelitian tentang aspek kelola perhutani terdiri dari kelola lingkunga, kelola sosial dan kelola produksi/ekonomi, dan komitmen manajemen yang menunjukan nilai rata-rata sebesar 3,94 adalah baik. Strategi yang menjadi prioritas adalah strategi egresif yang menguntungkan bagi perusahaan. Akan tetapi juga dibutuhkan suatu upaya yang dapat meningkatkan perkembangan penerapan sertifikasi hutan di Perum Perhutani dengan memperhatikan kondisi internal dari karyawan dan kondisi eksternal yaitu masyarakat.
PENGELOLAAN TAMAN NASIONAL GUNUNG MERBABU SEBAGAI UPAYA KONSERVASI REKREKAN (Presbytis fredericae) Saeful Hidayat; Sri Budiastuti; Prabang Setyono
Ekosains Vol 8, No 03 (2016)
Publisher : Program Studi ilmu Lingkungan, Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1733.874 KB)

Abstract

Penelitian ini merupakan penelitian tentang konservasi terhadap Rekrekan (Presbytis fredericae) di Taman Nasional Gunung Merbabu. Rekrekan dipilih sebagai obyek penelitian karena rekrekan adalah salah satu satwa endemik di Taman Nasional Gunung Merbabu yang dilindungi undang-undang dan telah mengalami/menghadapi segala kepunahan. Jenis primata ini perlu diprioritaskan untuk diteliti karena jenis ini tergolong langka dan endemik dengan habitat terbatas hanya ditemukan pada lokasi tertentu saja. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui seberapa besar penurunan populasi rekrekan, faktor apa yang menyebabkan penurunan, jumlah vegetasi pada habitat rekrekan dan mengetahui peran serta masyarakat terhadap pengelolaan habitat rekrekan di Taman Nasional Gunung Merbabu. Metode pengumpulan data dilakukan dengan mengidentifikasi jenis pakan rekrekan secara langsung dan tidak langsung serta perjumpaan terhadap rekrekan (Presbytis fredericae), pengumpulan data dengan menggunakan metode garis transek (line transect) dan pengamatan terkonsentrasi (concentration count). Pengamatan dilaksanakan pada bulan November hingga Desember 2014. Analisis vegetasi mengunakan perhitungan Indeks Nilai Penting,  dan untuk menegtahui Keragaman Jenis Menggunakan Indeks Shanon-Wiener. Hasil pengamatan teridentifikasi 3 kelompok rekrekan yaitu di blok Dok cilik 6 ekor, blok tulangan 4 ekor dan blok pandeaan 5 ekor dan terdapat 6 jenis tumbuhan pakan rekrekan dari 9 jenis tumbuhan dilokasi penelitian. Jenis Kesowo (Engelhardia serrata) merupakan pakan rekrekan yang dominan, rekrekan hanya memakan bagian daun mudanya saja. Jenis Kemlandingan gunung (Albizzia Montana) dan Akasia dekuren (Acacia decurrens) sangat disukai terutama bagian pucuk daun muda, bunga dan biji. Dilihat dari indeks keanekaragaman jenis (indeks Shannon-Wieners) tingkat keanekaragaman rendah dan kestabilan komunitas rendah. Perbedaan ini dipengaruhi kondisi geologi tanah dan perbedaan waktu (musim) yang erat kaitannya dengan fenologi pohon.
EVALUASI DEBIT DAN PEMANFAATAN SUNGAI AMU DI UZBEKISTAN DAN POTENSI KONTRIBUSI KE LAUT ARAL Akmal Ungalov; MTh. Sri Budiastuti; Komariah Komariah
Ekosains Vol 7, No 01 (2015)
Publisher : Program Studi ilmu Lingkungan, Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2407.171 KB)

Abstract

SINTESIS FERRI KLORIDA DARI SCRAP BESI BENGKEL BUBUT Sunardi S.; Maria Endah Prasadja; Ferdianta Sembiring
Ekosains Vol 7, No 02 (2015)
Publisher : Program Studi ilmu Lingkungan, Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (368.357 KB)

Abstract

Penelitian sintesis ferri klorida dilakukan dengan memanfaatkan limbah besi bengkel bubut. Penelitian dilakukan dengan mereaksikan limbah besi dengan asam klorida konsentrasi 28%, 30% dan 32%. Sedangkan waktu reaksi yang digunakan adalah 1, 2 dan 3 jam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa limbah besi dapat disintesis menjadi ferri klorida. Analisis uji kualitatif menunjukkan bahwa kristal tersebut mengandung ion Fe3+ dan ion Cl-. Konsentrasi asam klorida optimal adalah 32% menghasilkan kristal ferri klorida 28,20%. Waktu reaksi yang optimal adalah 2 jam menghasilkan ferri klorida sebesar 28,60%
KAJIAN EFEKTIVITAS PENGOLAHAN AIR MINUM SESUAI PERMENKES MENGGUNAKAN ADSORBEN LEMPUNG BANDING ANDISOL DALAM MENJERAT LOGAM BERAT KADMIUM (Cd) DAN BAKTERI PATOGEN Fathoni Firmansyah; Pranoto P; Inayati I
Ekosains Vol 8, No 01 (2016)
Publisher : Program Studi ilmu Lingkungan, Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (620.611 KB)

Abstract

Air merupakan sumber daya alam yang sangat penting bagi semua mahluk hidup. Selain itu, air juga menjadi salah satu sumber penyebab dari penyakit yang menyerang manusia. Keberadaan polutan logam berat salah satunya kadmium (Cd) di dalam badan air merupakan masalah lingkungan yang memberi dampak negatif terhadap kualitas sumber air. Adsorpsi merupakan salah satu cara atau metode yang sering digunakan untuk pengolahan air limbah menjadi air bersih. Lempung dan alofan digunakan sebagai penjerap (adsorben) ion logam Cd dengan metode batch. Teknologi penjernih air menggunakan filter keramik digunakan untuk mengurangi kandungan Cd dalam air. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh komposisi lempung dan andisol, suhu aktivasi dan waktu kontak terhadap kapasitas adsorpsi Cd dalam larutan model; kondisi optimum adsorpsi dan efektivitas filter keramik untuk menurunkan Cd dalam air.Identifikasi dan karakterisasi adsorpsi dilakukan dengan uji NaF, Spektroskopi infra merah (FTIR), difraksi sinar-x (XRD), luas permukaan spesifik dan keasaman total spesifik. Konsentrasi logam Cd dianalisis dengan spektroskopi serapan atom. Isoterm adsorpsi ditentukan dengan persamaan Freundlich dan Langmuir.Teknologi penjernih air dimodifikasi menggunakan filter keramik yang dibuat dengan komposisi campuran lempung dan andisol.Hasil penelitian menunjukkan sampel lempung dan andisol mengandung mineral-mineral. Kondisi optimum adsorpsi dicapai pada suhu aktivasi 200oC, waktu kontak 60 menit dan komposisi adsorben 60:40% lempung berbanding andisol. Isoterm Freundlich mewakili adsorpsi Cd pada adsorpsi lempung dan andisol dengan koefisien determinasi (R2) (0,98) dan konstanta (k) (1,59). Hasil pengukuran menunjukkan teknologi penjernih air menggunakan filter keramik efektif menurunkan bakteri koliform dan kandungan Cd dalam air.