cover
Contact Name
Muhammad Amin Sunarhadi
Contact Email
mamin.sunarhadi@staff.uns.ac.id
Phone
+6281390716299
Journal Mail Official
jurnalekosains@gmail.com
Editorial Address
Ilmu Lingkungan FMIPA Universitas Sebelas Maret Jl. Ir. Sutami No. 36A, Kentingan, Jebres Surakarta 57126 INDONESIA
Location
Kota surakarta,
Jawa tengah
INDONESIA
Jurnal Ekosains
ISSN : 19797826     EISSN : -     DOI : -
Jurnal Ekosains mempublikasikan hasil penelitian di bidang lingkungan maupun interdisipliner terkait yang belum pernah dipublikasikan atau sedang dipertimbangkan untuk dipublikasikan di jurnal lain. Jurnal Ekosains menerima artikel baik dalam Bahasa Indonesia maupun Bahasa Inggris yang mencakup beberapa topik kajian lingkungan antara lain: Manajemen lingkungan Ekologi Lingkungan Konservasi Sumber Daya Alam dan Lingkungan Pembangunan dan Lingkungan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Perencanaan dan Administrasi Lingkungan Kesehatan lingkungan Teknik Lingkungan dan Pencemaran Lingkungan, dan Sistem Informasi Lingkungan Manajemen Bencana
Articles 72 Documents
Penggunaan Zeolit Alam yang Diaktivasi Secara Fisis dan Variasi Ukuran Diameter untuk Desalinasi Air Payau Frans Pither Kafiar; Jukwati Jukwati; Ilham Salim; Alex Agustinus Lepa
Ekosains Vol 10, No 3 (2018)
Publisher : Program Studi ilmu Lingkungan, Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Daerah pesisir sering dihadapkan pada masalah keterbatasan sumber daya air yang berkaitan dengan kelangkaan air tawar yang dapat dimanfaatkan sebagai air bersih. Oleh karena itu diperlukan upaya alternatif untuk merancang sebuah teknologi sederhana pengolah air payau misalnya dengan memanfaatkan zeolit alam. Zeolit mempunyai struktur pori terbuka dengan internal surface area besar. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar nilai optimum penurunan salinitas air payau dengan media adsorben dari zeolit alam yang diaktivasi secara fisis (pemanasan). Zeolit alam diaktifkan dengan cara fisis berupa pemanasan, selanjutnya zeolit alam aktif divariasi ukuran partikelnya mulai dari 1,5; 3; dan 5 mm. Dengan kecepatan laju air yang tetap sebesar 120 mL/menit serta menggunakan tabung (buiret) dengan diameter 2 cm. Sampel air payau diperoleh dari pesisir pantai Argapura, Kota Jayapura. Zeolit yang digunakan berasal dari Klaten Jawa Tengah dengan mineral dominan adalah Mordenit. Selanjutnya penentuan tingkat salinitasnya dengan menggunakan metode titrasi Argentometri. Selisih sebelum dan sesudah perlakuan dengan zeolit merupakan ukuran tingkat keberhasilan penurunan salinitas air payau. Hasil penelitian berupa interaksi zeolit alam yang diaktivasi secara fisis dengan air payau yang kandungan (kadar) garamnya atau salinitasnya mula-mula sebesar 1,70 mg/L diperoleh kadar garamnya (salinitasnya) 1,21; 1,28; dan 1,36 mg/Liter. Untuk zeolit dengan ukuran partikel berturut-turut 1,5; 3; dan 5 mm. Nilai optimum penurunan salinitas air menggunakan zeolit alam asal Klaten yang diaktivasi secara fisis berupa pemanasan diperoleh hasil sebesar 28,82% dengan kecepatan alir 120 mL/menit, serta ukuran partikel yang digunakan sebesar 1,5 mm. Namun penurunan ini belum berhasil untuk menghasilkan air yang layak atau air yang bersih yaitu maksimal memiliki kandungan Cl-nya 0,6 g/L atau kandungan garamnya (salinitasnya) maksimal 1 mg/L.
KESESUAIAN DAN DAYA DUKUNG KAWASAN UNTUK EKOWISATA MANGROVE DI DESA PASARBANGGI KABUPATEN REMBANG JAWA TENGAH Eko Setyawan; Fuad Muhammad; Bambang Yulianto
Ekosains Vol 7, No 03 (2015)
Publisher : Program Studi ilmu Lingkungan, Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (629.329 KB)

Abstract

Kegiatan rehabilitasi hutan mangrove yang telah berhasil dilakukan di Desa Pasarbanggi perlu diikuti dengan upaya pengelolaan yang baik untuk mencegah kerusakan hutan mangrove. Pengelolaan hutan mangrove untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitarnya tanpa melakukan eksploitasi dapat dilakukan dengan kegiatan berwawasan lingkungan seperti ekowisata mangrove. Ekowisata mangrove merupakan salah satu inovasi baru pengelolaan mangrove yang diterapkan di kawasan pesisir. Dalam upaya mencapai pengelolaan berkelanjutan maka jenis kegiatan yang dilakukan harus memperhatikan aspek kesesuaian dan daya dukung. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis kesesuaian dan menghitung daya dukung kawasan untuk pengembangan kegiatan ekowisata mangrove. Penelitian dilakukan pada bulan Juli – Agustus 2014 dengan pengumpulan data primer melalui observasi lapangan dan data sekunder melalui studi pustaka. Metode yang digunakan yaitu metode deskriptif dengan analisis Indeks Kesesuaian Wisata (IKW) dan Daya Dukung Kawasan (DDK). Hasil perhitungan menunjukkan bahwa kawasan mangrove Desa Pasarbanggi termasuk dalam kategori sesuai (S2) untuk dikembangkan sebagai ekowisata mangrove dengan nilai Indeks Kesesuaian sebesar 74,36 % dan Daya Dukung Kawasan (DDK) adalah 356 orang per hari (8 jam buka/hari). Jika berdasarkan pada jam buka dari pengelola (12 jam buka/hari) maka Daya Dukung Kawasannya adalah 534 orang per hari.
EFEKTIVITAS PENGELOLAAN HUTAN KEMASYARAKATAN PADA BERBAGAI LUASAN LAHAN DI SANTONG, KABUPATEN LOMBOK UTARA Arya Ahsani Takwim; Markum M; Sitti Latifah
Ekosains Vol 8, No 02 (2016)
Publisher : Program Studi ilmu Lingkungan, Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (69.017 KB)

Abstract

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui efektifitas pengelolaan lahan pada berbagai luasan lahan di HKm Santong dan mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi efektifitas pengelolaan HKm Santong. Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis pendapatan, analisis indeks good servise ratio, analisis indeks shanon, alometric equation, description scoring.  dan multiple linear regresion. Analisis ini digunakan untuk menilai tingkat kesejahteraan masyarakat, kelestarian kawasan dan kelembagaan pengelola HKm. Dependent variabel dalam penelitian ini adalah efektivitas HKm, sedangkan independent variabelnya adalah jumlah anggota keluarga, luas lahan dan jarak lahan garapan dari rumah petani. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengelolaan HKm Santong telah berjalan cukup efektif, dan lahan dengan luas 0.5 s.d 0.9 ha adalah lahan yang paling efektif dikelola oleh petani. Di lihat dari tingkat kesejahteraan, petani HKm Santong masih diklasifikasikan ke dalam petani miskin. Meskipun pendapatan yang diperoleh dari 19 komiditi HHBK sebesar > Rp.3.000.000,- per bulannya. Di lihat dari komponen kelestarian hutan dapat dijelaskan bahwa keanekaragaman vegetasi tergolong sedang dengan nilai indeks shanon sebesar >1.48, Kerapatan pohon rata-rata 1.064 pohon/ha, Cadangan karbon rata-rata 114,6 ton/ha.  Stratifikasi tegakan terdiri atas 4 strata yang didominasi oleh jenis Leucaena glauca, Paraserianthes falcataria, Adinantera sp, Picus sp, Ceiba Petandra dan Aleurites molluccana. 57,2% responden menyatakan bahwa intensitas pertemuan kelompok 6 s.d 12  kali per tahunnya dan 62,3% responden menyatakan ada satu lembaga yang mendukung pengembangan kelembagaan kelompok. Faktor jarak lahan HKm adalah variabel yang berpengaruh nyata terhadap efektifitas pengelolaan HKm Santong dengan nilai signifikan sebesar 0.43 satuan.
ADAPTASI PETANI LAHAN TADAH HUJAN TERHADAP PERUBAHAN IKLIM DALAM MEMENUHI KEBUTUHAN AIR TANAMAN DI DAERAH ALIRAN SUNGAI COKROYASAN KABUPATEN PURWOREJO Tri Nuringsih; Sri Budiastuti; Komariah K
Ekosains Vol 8, No 03 (2016)
Publisher : Program Studi ilmu Lingkungan, Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (836.517 KB)

Abstract

Dampak perubahan iklim sangat dirasakan sektor pertanian, khususnya pertanian lahan tadah hujan. Ketersediaan air pada pertanian lahan tadah hujan sangat ditentukan oleh kondisi curah hujan. Perubahan iklim menyebabkan kesenjangan antara ketersediaan air dengan kebutuhan air. Tujuan penelitian adalah mengetahui kondisi perubahan iklim, bentuk adaptasi, dan faktor-faktor yang mempengaruhi adaptasi petani lahan tadah hujan terhadap perubahan iklim dalam memenuhi kebutuhan air tanaman di Desa Ngaglik Kecamatan Gebang dan Desa Harjobinangun Kecamatan Grabag DAS Cokroyasan Kabupaten Purworejo. Jenis penelitian adalah deskriptif kualitatif. Data dikumpulkan melalui wawancara terstruktur dan observasi. Kesimpulan dari penelitian ini adalah : 1) Iklim di Desa Ngaglik Kecamatan Gebang dan Desa Harjobinangun Kecamatan Grabag telah mengalami pergeseran pada puncak musim hujan, puncak musim kemarau, bulan basah bulan lembab bulan kering dan tipe iklim; 2) Bentuk adaptasi petani lahan tadah hujan terhadap perubahan iklim dalam memenuhi kebutuhan air tanaman di Desa Ngaglik Kecamatan Gebang dan Desa Harjobinangun Kecamatan Grabag adalah praktik konservasi lahan, irigasi suplementer, dan panen air. 3) Ketersediaan sumber air berpengaruh signifikan  pada taraf nyata 5% terhadap keputusan petani lahan tadah hujan di Desa Ngaglik Kecamatan Gebang untuk melakukan irigasi suplementer dan kepemilikan ternak berpengaruh signifikan  pada taraf nyata 5% terhadap keputusan petani lahan tadah hujan di Desa Harjobinangun Kecamatan Grabag untuk melakukan praktik konservasi lahan.Dampak perubahan iklim sangat dirasakan sektor pertanian, khususnya pertanian lahan tadah hujan. Ketersediaan air pada pertanian lahan tadah hujan sangat ditentukan oleh kondisi curah hujan. Perubahan iklim menyebabkan kesenjangan antara ketersediaan air dengan kebutuhan air. Tujuan penelitian adalah mengetahui kondisi perubahan iklim, bentuk adaptasi, dan faktor-faktor yang mempengaruhi adaptasi petani lahan tadah hujan terhadap perubahan iklim dalam memenuhi kebutuhan air tanaman di Desa Ngaglik Kecamatan Gebang dan Desa Harjobinangun Kecamatan Grabag DAS Cokroyasan Kabupaten Purworejo. Jenis penelitian adalah deskriptif kualitatif. Data dikumpulkan melalui wawancara terstruktur dan observasi. Kesimpulan dari penelitian ini adalah : 1) Iklim di Desa Ngaglik Kecamatan Gebang dan Desa Harjobinangun Kecamatan Grabag telah mengalami pergeseran pada puncak musim hujan, puncak musim kemarau, bulan basah bulan lembab bulan kering dan tipe iklim; 2) Bentuk adaptasi petani lahan tadah hujan terhadap perubahan iklim dalam memenuhi kebutuhan air tanaman di Desa Ngaglik Kecamatan Gebang dan Desa Harjobinangun Kecamatan Grabag adalah praktik konservasi lahan, irigasi suplementer, dan panen air. 3) Ketersediaan sumber air berpengaruh signifikan  pada taraf nyata 5% terhadap keputusan petani lahan tadah hujan di Desa Ngaglik Kecamatan Gebang untuk melakukan irigasi suplementer dan kepemilikan ternak berpengaruh signifikan  pada taraf nyata 5% terhadap keputusan petani lahan tadah hujan di Desa Harjobinangun Kecamatan Grabag untuk melakukan praktik konservasi lahan.
ANALISIS STRATEGI PENGELOLAAN TAMAN WISATA ALAM SURANADI KABUPATEN LOMBOK BARAT PROPINSI NUSA TENGGARA Deny Rahadi; Taslim Sjah; IGL Parta Tanaya
Ekosains Vol 7, No 02 (2015)
Publisher : Program Studi ilmu Lingkungan, Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (559.964 KB)

Abstract

Taman Wisata Alam Suranadi belum dikembangkan secara optimal sehingga memerlukan analisis strategi pengelolaan. Penyusunan strategi pengelolaan dalam rangka mewujudkan kawasan yang unggul dan kompetitif harus diawali dari proses evaluasi pengelolaan yang telah berjalan. Salah satu pendekatan yang dapat dilakukan adalah melakukan evaluasi kelayakan ekonomi pengusahaan kawasan Taman Wisata Alam Suranadi. Dari hasil analisis tersebut diharapkan akan tersusun strategi pengelolaan kawasan yang terarah, terpadu dan berkelanjutan dalam mencapai tujuan pengelolaan. Penelitian ini dilakukan di Taman Wisata Alam Suranadi Kabupaten Lombok Barat dengan menggunakan metode deskriptif untuk mendeskripsikan kondisi pengusahaan Taman Wisata Alam Suranadi serta menganalisis strategi pengelolaan atau pengembangannya sehingga kawasan ini menjadi yang unggul dan kompetitif sesuai fungsi pokoknya.Hasil penelitian menunjukkan bahwa Taman Wisata Alam Suranadi belum layak untuk diusahakan jika pengusahaan hanya berorientasi kepada keuntungan finansial (financial profit), karena hasil analisis nilai Net Present Value (NPV) Taman Wisata Alam Suranadi adalah sebesar Rp. – 100.702.819,55 (kurang dari 0), Net Benefit Cost Ratio (Net B/C) adalah 0,069551468 (< 1) dan Internal rate of Return (IRR) sebesar 6,79 (lebih kecil dari Social Discount Rate). Berdasarkan analisis matrik internal eksternal pengusahaan Taman Wisata Alam Suranadi berada pada keadaan pertumbuhan (growth) tanpa melakukan perubahan strategi (stability). Sedangkan berdasarkan matrik space posisi pengusahaan Taman Wisata Alam Suranadi berada pada kuadran I dengan alternatif strategi memaksimalkan kekuatan untuk memanfaatkan peluang (strategi S-O). Hal ini dapat dicapai dengan menciptakan produk wisata baru, pengembangan paket-paket wisata dan memperluas akses pasar melalui promosi yang intensif. Dengan demikian diharapkan wisatawan yang berkunjung tidak hanya yang berasal dari Pulau Lombok saja tetapi berasal dari daerah lainnya termasuk wisatawan mancanegara. Penerapan alternative strategi tersebut diharapkan mampu meningkatkan mampu meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan baik lokal maupun mancanegara ke Taman Wisata Alam Suranadi. Dengan demikian pendapatan dari pengelolaan Taman Wisata Alam Suranadi akan meningkat. Peningkatan pendapatan tersebut diharapkan mampu mengimbangi pengeluaran dalam rangka pengelolaan Taman Wisata Alam Suranadi sehingga analisis kriteria investasi menyatakan layak untuk diusahakan pengembangannya.
PENGARUH PERUBAHAN PENGGUNAAN LAHAN TERHADAP KOEFISIEN RUNOFF DI DAS KEMONING KABUPATEN SAMPANG Agus Eko Kurniawan; Suripin S; Hartuti Purnaweni
Ekosains Vol 7, No 03 (2015)
Publisher : Program Studi ilmu Lingkungan, Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (788.971 KB)

Abstract

Perubahan penggunaan lahan memiliki dampak terhadap lingkungan fisik, sosial dan ekonomi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis perubahan penggunaan lahan dengan menggunakan citra satelit, SIG dan tabulasi silang, menganalisis perubahan curah hujan di hitung dengan metode arithmatik untuk mendapatkan hujan rata-rata pada tahun 2004, 2009, dan 2013. Menganalisis dinamika debit di DAS Kemoning pada tahun 2004, 2009 dan 2013 dengan metode FJ. Mock. Menganalisis perubahan penggunaan lahan dan pengaruhnya terhadap koefisien runoff di DAS Kemoning. Hasil penelitian menyatakan bahwa dari tahun 2004 sampai tahun 2013 penggunaan lahan hutan, kebun campur, lahan terbuka, mangrove, sawah, semak belukar mengalami penurunan luas. Sedangkan permukiman, ladang/tegalan dan tambak mengalami peningkatan luas lahan. Jumlah curah hujan dan debit aliran mempunyai kecenderungan meningkat dari tahun 2004 ke 2013 begitu juga dengan curah hujan tertingginya. Koefisien runoff cenderung meningkat dari tahun 2004 ke 2013. Kenaikan koefisien runoff menunjukkan kinerja DAS yang semakin memburuk. Perubahan penggunaan lahan sangat berpengaruh terhadap koefisien runoff.
Durabilitas Campuran Hot Rolled Sheet-Wearing Course (HRS-WC) Akibat Rendaman Menerus dan Berkalan Air Rob Nahyo N; Sudarno S; Bagus Hario Setiadji
Ekosains Vol 8, No 01 (2016)
Publisher : Program Studi ilmu Lingkungan, Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (644.648 KB)

Abstract

Tide phenomenon that often occurs in the coastal areas of Indonesia resulted in flooding, which is called the tidal flood. A tidal flood overflow phenomenon of sea water inland. Often some of the roads located in coastal areas are flooded by tidal flood and often causing some damages to the road. Therefore it is necessary to investigate the effect caused by tidal inundation or water bath for asphalt pavement.This research aims to know the durability performance of asphalt concrete mixtures with marinade modification Marshall. The study was conducted with two standard methods of soaking in tidal water and laboratory. Water Immersion method is made by soaking continuous (continuous) and periodic (intermittent). Soaking the specimen in water tidal variation within 6 hours; 12 hours; 24 hours; 48 hours; and 72 hours. While the periodic immersion done by soaking the specimen for 12 hours, then removed during the next 12 hours during 3-days. To view the durability performance of asphalt concrete mixtures used indicator Index of Retained Stability (IRS), Stability Deformation Index, namely First Durability Index (IDP), and the Second Durability Index (IDK).The results showed that continuous immersion damage effects mix quicker on asphalt mixtures than regular immersion. Tidal water used to soak the asphalt mixture Hot Rolled Sheet-Wearing Course (HRS-WC) either continuous or periodic method, has a greater influence than the use of laboratory water. It is shown by the value of the durability of asphalt mixture soaked-tidal water smaller than water-soaked asphalt mixture laboratory standards.
KAJIAN KELAYAKAN PRODUKSI TANAMAN HERBAL BERBASIS METODE BUDIDAYA ORGANIK BEBAS LOGAM (Cadmium) (Studi Kasus Kluster Biofarmaka Karanganyar) Arlindo Fernando Macie; Prabang Setyono; Widyatmani Sih Dewi; Komariah K
Ekosains Vol 8, No 03 (2016)
Publisher : Program Studi ilmu Lingkungan, Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (614.432 KB)

Abstract

Budidaya tanaman herbal dan rempah memberi manfaat ekonomi dan kesempatan kerja terutama di wilayah pedesaan. Produksi dengan orientasi bisnis mendorong aplikasi intensif bahan-bahan kimia pertanian untuk memenuhi tuntutan pasar. Akibatnya, elemen-elemen logam berbahaya seperti kadmium (Cd) dengan mudah turut masuk dalam rantai makanan dan mempengaruhi kehidupan. Budidaya organik menjadi alternatif untuk menyediakan produk pangan yang aman bagi kesehatan dan lingkungan, tanpa mengabaikan dampak sosio-ekonomi. Meskipun, hingga saat ini belum dilakukan studi kelayakan tentang kontribusi dari metode tersebut. Tujuan penelitian ini untuk mengkaji kelayakan metode organik bebas bahan kimia untuk budidaya tanaman herbal ditinjau dari aspek ekonomi, sosial dan lingkungan. Penelitian ini dilakukan di wilayah Kabupaten Karanganyar melalui metode wawancara dengan petani dan analisis laboratorium sampel tanah. Seluruh biaya diperhitungkan berdasarkan nilai pasar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa produksi Zingiber officinale, Curcuma xanthorriza dan Curcuma longa dengan aplikasi kotoran dan urin hewan, membutuhkan dana Rp 80.515.000,-, Rp 44.595.000,- dan 44.595.000,- per hektarnya. Investasi pada tanaman jahe secara intensif akan memiliki Periode Pengembalian Investasi Terdiskonto (Discounted Payback Period/DPP) selama 1,15 tahun, Profitability Index (PI) 3,63 dan Net Present Value (NPV) senilai Rp 212.028.000,- dalam jangka waktu 5 tahun. Sebaliknya, investasi pada Curcuma tidak dilakukan secara intensif. Kedua investasi dapat membuka lapangan kerja baru, menyokong pembangunan lokal, meningkatkan kualitas tanah dan kondisi lingkungan secara umum. Budidaya organik juga dapat menurunkan resiko kesehatan akibat konsumsi pangan mengandung logam berat.
STRATEGI PENGELOLAAN PANTAI TANJUNG KERASAK DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN AWOT Muhammad Tatang; Aziz Nur Bambang; Henna Rya Sunoko
Ekosains Vol 7, No 01 (2015)
Publisher : Program Studi ilmu Lingkungan, Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (4662.966 KB)

Abstract

KAJIAN KUALITAS AIR SUMUR RESAPAN KOTA SURAKARTA DI TINJAU DARI PARAMETER BAKTERI Escherichia coli Pandu Haryo Wibowo; Prabang Setyono; Maridi M
Ekosains Vol 7, No 02 (2015)
Publisher : Program Studi ilmu Lingkungan, Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (563.513 KB)

Abstract

Lingkungan perkotaan merupakan pusat aktifitas perekonomian manusia dan juga pusat kebudayaan serta peradaban manusia. Padatnya penduduk di Kota Surakarta menyebabkan perubahan tata guna lahan. Banyak lahan yang semula berupa lahan terbuka hijau berubah menjadi areal permukiman dan industri. Akibatnya air hujan tidak bisa langsung meresap ke tanah, sehingga dibangun sumur resapan untuk mengurangi limpasan air hujan yang dapat menyebabkan banjir. Air sumur resapan yang berasal dari limpasan air hujan perlu diteliti untuk mengetahui kualitas dari air sumur resapan. Tujuan penelitian ini adalah (1) mengetahui kualitas air sumur resapan di permukiman Kota Surakarta; (2) mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas air sumur resapan dipermukiman Kota Surakarta; (3) mengetahui jarak aman sumur resapan dengan septic tank berdasarkan keberadaan bakteri Escerichia coli. Penelitian ini termasuk penelitian deskriptif kualitatif. Penelitian ini di lakukan dengan mengobservasi sumur resapan. Air sumur resapan diambil sebagai sampel untuk di uji di laboratorium. Metode pengambilan sampel dengan grab sampling. Hasil dari uji laboratorium selanjutnya dianalisis secara deskriptif. Berdasarkan penelitian kualitas air sumur resapan di Kota Surakarta, diperoleh hasil 11 sampel positif tercemar bakteri Escherichia coli dan 19 sampel negatif  tercemar bakteri Escherichia coli. Keberadaan bakteri Escherichia coli di sumur resapan Kota Surakarta dipengaruhi oleh jenis tanah, kepadatan penduduk, aktifitas penduduk dan sanitasi lingkungan. Berdasakan SNI No 03-2453-2002 tata cara pembuatan sumur resapan, jarak sumur resapan dengan septic tank adalah 5 meter. Pada penelitian masih ditemukan bakteri Escherichia coli di jarak 6 meter. Sehingga jarak yang aman dari kontaminan bakteri Escherichia coli antara sumur resapan dengan septic tank adalah lebih dari 6 meter.