cover
Contact Name
Yudhi Nugroho Adi
Contact Email
library@tekomuniversity.ac.id
Phone
+628128000110
Journal Mail Official
library@telkomuniversity.ac.id
Editorial Address
Jl. Telekomunikasi - Ters. Buah Batu Bandung 40257 Indonesia
Location
Kota bandung,
Jawa barat
INDONESIA
eProceedings of Engineering
Published by Universitas Telkom
ISSN : 23559365     EISSN : -     DOI : https://doi.org/10.34818/eoe.v9i5.18452
Merupakan media publikasi karya ilmiah lulusan Universitas Telkom yang berisi tentang kajian teknik. Karya Tulis ilmiah yang diunggah akan melalui prosedur pemeriksaan (reviewer) dan approval pembimbing terkait.
Articles 798 Documents
Search results for , issue "Vol 6, No 2 (2019): Agustus 2019" : 798 Documents clear
Analisa Beban Kerja Mental Unit Hubungan Masyarakat Di Pt. Angkasa Pura 1 (persero) Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai Bali Dengan Metode Nasa-tlx Refa Meirano Aldilla; Budhi Yogaswara; Litasari Widyastuti Suwarsono
eProceedings of Engineering Vol 6, No 2 (2019): Agustus 2019
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak PT. Angkasa Pura 1 (Persero) adalah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak dalam Layanan Transportasi Udara. Menekankan layanan ke wilayah Indonesia Tengah dan Indonesia Timur dalam menyediakan layanan lalu lintas udara dan bisnis bandara. Studi ini menganalisis beban kerja mental unit kerja Hubungan Masyarakat (HUMAS) Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai. Unit ini bertugas sebagai juru bicara perusahaan untuk membantu pihak internal dan external untuk mengetahui informasi resmi dan terjamin mengenai keadaan bandara selain itu meluruskan masalah atau berita yang dapat merugikan atau merusak citra perusahaan. Kualitas unit kerja HUMAS sangat dipengaruhi oleh beban kerja yang diterima. Tujuan studi pengukuran beban kerja mental adalah untuk mengetahui kondisi beban kerja mental unit kerja HUMAS. Berdasarkan hasil pengukuran yang menghasilkan nilai beban kerja mental nilai digunakan untuk perhitungan kebutuhan karyawan yang diperlukan untuk mengurangi beban kerja mental di unit kerja HUMAS. Data analisis dapat digunakan untuk bahan evaluasi untuk mengembangkan kinerja dan kualitas kerja karyawan unit kerja HUMAS sehingga bisa lebih baik lagi. Metode yang dalam memproses data penelitian ini adalah NASA-TLX. Dalam pengukuran beban kerja mental pada unit Humas, nilai beban mental tertinggi adalah 68,67 dan nilai beban mental terendah adalah 59,33. Dengan mengetahui beban kerja mental masing-masing karyawan unit kerja HUMAS, selain itu dapat digunakan untuk menentukan kebijakan guna menjaga agar beban kerja mental karyawan tidak berlebihan atau tinggi yang dapat mengurangi kinerja dan kualitas karyawan. Kata kunci: Beban Kerja Mental, Internal, External, HUMAS, NASA-TLX Abstract PT. Angkasa Pura 1 (Persero) is a State-Owned Enterprise that is engaged in air transport services which emphasizes service to the Central Indonesia and Eastern Indonesia Region in providing air traffic services and aiport business. This study is analyzes mental workload in public relation unit work at I Gusti Ngurah Rai International Airport. This unit is working as a company spokeperson to help internal and external parties to knowing the official and guaranteed information about the airport, also straighten out an issue or news which can harm or damage the company’s image. The quality of public relation unit work strongly influenced by the workload they received. The purpose of mental workload measurement is to knowing the condition of Public Relation unit work mental workload. Based on that measurement output will proceed to determine employee needed to reduce the mental workload of public relation unit work. The analysis data can be use to evaluation material for developing the performance and quality of public relation unit work employees so it can be better. The method to processing the data in this study is NASA-TLX. In the measurement of mental workload in public relation unit work the highest mental workload value is 68,67 and the lowest mental workload value is 59,33. By knowing the mental workload of each employee of public relation unit work, the result also can be use to determine policies in order to maintain the employee’s mental workload is not excessive or high which can reduce the performance and quality of employees. Keywords: Mental Workload , Internal, External, Public Relation, NASA-TLX
Identifikasi Gender Berdasarkan Pola Gigitan Dengan Metode Adaptive Region Growing Dan Klasifikasi K-nearest Neighbor Rizki Amalia Ulfa; Rita Purnamasari; Nani Murniati
eProceedings of Engineering Vol 6, No 2 (2019): Agustus 2019
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Didalam pembuktian perkara tindak pidana yang berkaitan dengan kasus tindak asusila, dan pembunuhan, pada kasus ini aparat penegak hukum memiliki peran untuk mengungkap suatu tindak pidana yang terjadi. Bidang yang ahli dalam menangani proses identifikasi bite marks ini ialah forensik kedokteran gigi (odontology forensic). Penulis melakukan perancangan sistem untuk identifikasi jenis kelamin laki-laki dan perempuan menggunkan citra bekas gigitan dengan metode Adaptive Region Growing untuk ekstraksi ciri yang kemudian diklasifikasikan menggunakan K-Nearest Neighbor (K-NN) menggunakan aplikasi Matrix Laboratory (MATLAB). Dari hasil pengujian yang dilakukan, penelitian ini menghasilkan akurasi tertinggi sebesar 84% dan waktu komputasi 42,74 detik/citra. Maka dapat disimpulkan bahwa pengujian menggunakan sistem tersebut sudah dapat mengidentifikasi jenis kelamin pada bite mark dengan baik. Kata kunci : Adaptive Region Growing, K-Nearest Neighbor, Bite Marks, Odontology Forensic. Abstract In proving criminal cases of immoral acts, murder cases, law enforcer has the role to uncover the truth behind the crime acts. The field where the experts are handling the bite marks identifying processes is called the Odontology Forensic. Writer designed a system to identify genders based on human’s bite marks with Adaptive Region Growing models as feature extraction and K-Nearest Neighbor (K-NN) as its classifying method in Matrix Laboratory (MATLAB). Based on the tests that have been done, the designed system achieved the highest accuracy of 84% with computing time 42,74 seconds/image. Therefore, we can conclude that this system design, with bite marks as its input, can identify genders very well. Keywords: Adaptive Region Growing, K-Nearest Neighbor, Bite Marks, Odontology Forensic
Telemetri Sensor Kualitas Air Menggunakan Protokol Message Queuing Telemetry Transport (mqtt) Fiqih Muhammad Haekal Rosyadi; Ahmad Musnansyah; Deden Witarsyah
eProceedings of Engineering Vol 6, No 2 (2019): Agustus 2019
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Air merupakan salah satu sumber daya alam yang memiliki fungsi sangat penting bagi kehidupan makhluk hidup. Sungai Citarum merupakan sumber air bagi makhluk hidup yang tinggal disekitaran daerah aliran sungai Citarum. Namun, dengan pertumbuhan industri di Indonesia yang semakin pesat, membuat sungai Citarum tercemar akan limbah industri yang dibuang sembarangan ke sungai Citarum. Hal ini membuat kebutuhan air bersih bagi manusia menjadi sulit untuk didapatkan. Dalam memantau kualitas air dan pengendalian pencemaran air, pemerintah masih manual yaitu terjun langsung ke lapangan dalam pengambilan data kualitas air sungai Citarum. Berdasarkan permasalahan tersebut, maka pada penelitian ini ini akan membuat telemetri sensor kualitas air dengan menerapkan protokol Message Queuing Telemetry Transport (MQTT). Dengan adanya telemetri ini, pengambilan data kualitas air menjadi lebih efiesien karena dapat dilakukan dari jarak Protokol MQTT digunakan karena mendukung pada kemampuan yang dimiliki IoT, yaitu dapat berjalan di bandwidth yang kecil sehingga lebih handal dalam mengirimkan data dari sensor dan menerima perintah. Kata kunci: Internet of Things, Telemetri, Kualitas Air, Protokol, MQTT Abstract Water is one of the natural resources that has a very important function for the life of a living collection. The Citarum River is an air source for living things that live around the Citarum river flow. However, with the rapid growth of industry in Indonesia, the Citarum River is polluted with industrial waste which is dumped carelessly into the Citarum River. This makes the need for clean water for humans difficult to obtain. In restoring air quality and controlling air pollution, the government is still manual, which is to go directly to the field to collect water quality data from the Citarum river. Based on these problems, this research will make air quality telemetry sensors using the Message Queuing Telemetry Transport (MQTT) protocol. With this telemetry, taking air quality data becomes more efficient because it can be done from a distance. The MQTT protocol is used because it supports the capabilities possessed by IoT, which can be used on smaller bandwidths can be used in sending data from sensors and receiving requests. Keyword: Internet of Things, telemetry, Water Quality, Protocol, MQTT
Analisis Strategi Pemasaran Pada CV. Madera Art Dengan Menggunakan Metode QSPM Muchammad Nurul Fu’ad; Budi Praptono; Wawan Tripiawan
eProceedings of Engineering Vol 6, No 2 (2019): Agustus 2019
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak CV. Madera Art merupakan sebuah perusahaan yang bergerak di bidang mebel. Hasil pendapatan CV. Madera Art pada bulan September 2017 sampai bulan Agustus 2018 dapat dilihat bahwa ada beberapa bulan pendapatan yang tidak memenuhi target pendapatan yang sudah ditentukan. Karena itu CV. Madera Art harus merencanakan strategi baru supaya meningkatkan pendapatan agar bisa mencapai target yang sudah ditentukan. Strategi pemasaran yang dirancang CV. Madera Art berdasarkan beberapa faktor yaitu kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman perusahaan. Analisis SWOT digunakan untuk mendapatkan alternatif strategi, dimana alternatif strategi didapat dari faktor internal dan faktor eksternal perusahaan. Data dan informasi penelitian terdiri dari data primer dan data sekunder, alat analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah matriks IFE (Internal Factor Evaluation), matriks EFE (External Factor Evaluation), matriks IE (Internal-External), matriks SWOT (Strengths, Weakness, Opportunities, and Threats), dan QSPM (Quantitative Strategic Planning Matrix). Matriks SWOT menghasilkan 5 alternatif strategi yang dapat diimplementasikan perusahaan. Berdasarkan hasil QSPM dari 5 alternatif terdapat salah satu alternatif strategi yang diprioritaskan yaitu memperkuat kualitas pelayanan untuk pembeli dengan nilai skor TAS sebesar 7,333. Kata kunci: Strategi Pemasaran, IFE, EFE, IE, SWOT, QSPM Abstract CV. Madera Art is a company engaged in furniture. Company income in September 2017 until August 2018 can be seen that there are several months of income that do not reach the specified income target. Because of that, CV. Madera Art must plan a new strategy to increase company income for reach company intended target. Marketing strategy designed by CV. Madera Art is based on several factors namely strengths, weaknesses, opportunities, and threats of the company. SWOT analysis is used to get alternative strategies, where alternative strategies are derived from internal factors and the company's external factors. Research data and information consists of primary data and secondary data, the analysis tool used in this study is the IFE (Internal Factor Evaluation) matrix, EFE matrix (External Factor Evaluation), IE matrix (Internal-External), SWOT matrix (Strengths, Weakness), Opportunities, and Threats), and QSPM (Quantitative Strategic Planning Matrix). The SWOT matrix produces 5 alternative strategies that can be implemented by the company. Based on the results of the QSPM of 5 alternatives, there is one priority strategy that is prioritized, namely strenghten service quality for buyers with a TAS score of 7.333. Keywords: Marketing Strategy, IFE, EFE, IE, SWOT, QSPM
Analisis Malware Pada Sistem Operasi Android Menggunakan Metode Network Traffic Analysis Achmad Farhan Febrianto; Avon Budiyono; Ahmad Almaarif
eProceedings of Engineering Vol 6, No 2 (2019): Agustus 2019
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Malware bisa disebut juga malicious software merupakan perangkat lunak yang diciptakan untuk menyusup atau merusak sistem komputer dan juga dapat mempengaruhi network traffic. Dengan meningkatnya penyebaran malware pada sistem operasi android saat ini. Untuk itu dilakukanya malware analysis pada android, Malware analysis pada sistem operasi android ini ada dua cara yaitu Static Analysis dan Dynamic Analysis. Static analysis dilakukan tanpa menjalankan malware tersebut dan hanya melihat segmen code pada aplikasi. Dynamic Analysis mengeksekusi program dan mengamati hasilnya Metode statik yang digunakan pada penelitian ini adalah reverse engineering. Reverse engineering digunakan untuk ekstraksi aplikasi kedalam source code, data tersebut akan dihasilkan informasi bahwa malware tersebut mengakses jaringan, Kemudian metode selanjutnya untuk mendekteksi malware-nya adalah network traffic analysis. Kelebihan network traffic analysis ini yaitu dapat mengetahui malware yang terhubung langsung dengan website dan dengan analisis ini juga dapat mengetahui aktivitas malware terhadap network traffic dari melihat bandwitdh, time since request dan payload yang dimiliki malware. Dari hasil analisis, informasi yang didapat adalah malicious activity yang mempengaruhi network traffic. Kata kunci : malware, malware analysis, static analysis, dynamic analysis, network traffic analysis Abstract Malware can also be called malicious software which is software that is created to infiltrate or damage computer systems and can also affect network traffic. With the increasing spread of malware on the current Android operating system. For this reason, malware analysis is done on android, Malware analysis on the Android operating system has two ways, namely Static Analysis and Dynamic Analysis. Static analysis is done without running the malware and only looks at the segment code in the application. Dynamic Analysis executes the program and observes the results Static method used in this study is reverse engineering. Reverse engineering is used for extracting applications into the source code, the data will be generated information that the malware is accessing the network, then the next method to detect malware is network traffic analysis. The advantage of this network traffic analysis is that it can find out malware that is directly connected to the website and with this analysis can also find out malware activity against network traffic from seeing bandwidth, time since request and payload owned by malware. From the results of the analysis, the information obtained is a malicious activity that affects network traffic. Keywords: malware, malware analysis, static analysis, dynamic analysis, network traffic analysis
Optimasi Waktu Bongkar Muat Peti Kemas Pada Alat Quay Crane Di PT. IPC TPK Dengan Menggunakan Metode Linear Programming Mauritz Edo Soumutul; Luciana Andrawina; Femi Yulianti
eProceedings of Engineering Vol 6, No 2 (2019): Agustus 2019
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Terminal Operasional 3 Internasional PT. Indonesia Port Company Terminal Peti Kemas atau PT. IPC TPK merupakan terminal pelabuhan yang melayani kegiatan bongkar muat peti kemas. PT. IPC TPK menghadapi masalah tingginya waktu layanan bongkar muat peti kemas. Masalah di perusahaan tersebut mengindikasi operasi bongkar dan muat peti kemas yang kurang optimal. Pada penelitian ini terdiri dari dua tahap, tahap pertama adalah penentuan jumlah alat quay crane untuk kegiatan bongkar muat peti kemas. Pada tahap kedua, melakukan perhitungan waktu layanan bongkar muat peti kemas dengan menggunakan metode linear programming untuk meminimasikan waktu layanan bongkar muat. Model yang dibangun dengan menggunakan aplikasi Microsoft Excel 2016. Hasil dari perhitungan waktu layanan bongkar muat peti kemas menggunakan linear programming menghasilkan waktu layanan bongkar muat peti kemas sebesar 36 jam, dimana mengalami penurunan sebesar 36,14 jam atau sekitar 50% dari waktu layanan sebelum diusulkan. Kata Kunci: Terminal Peti Kemas, Bongkar Muat Peti Kemas, Linear Programming. Abstract International Operational Terminal 3 PT. Indonesia Port Company Terminal Peti Kemas or PT. IPC TPK is a port terminal that serves container loading and unloading activities. PT. IPC TPK faces the problem of high time container loading and unloading services. Problems at the company indicate container loading and unloading operations that are less than optimal. In this study consisted of two stages, the first stage was the determination of the number of quay crane tools for container loading and unloading activities. In the second stage, calculating container loading and unloading service time using linear programming methods to minimize loading and unloading service time. Models built using the Microsoft Excel 2016 application. The results of the calculation of container unloading service time using linear programming resulted in container loading and unloading service time of 36 hours, which decreased by 36.14 hours or about 50% of the service time before it was proposed. Keywords: Container Terminal, Loading and Unloading Container, Linear Programming.
Perancangan Alat Bantu Untuk Meminimasi Defect Pada Proses Finishing Komponen Coupling Head Dengan Metode Six Sigma Di Pt Xxx Andwi Wulansari; Marina Yustiana Lubis; Agus Alex Yanuar
eProceedings of Engineering Vol 6, No 2 (2019): Agustus 2019
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

PT XXX merupakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang salah satu produk yang dihasilkan yaitu Air Brake System. Air Brake System adalah sistem pengereman pada gerbong kereta api. Terdapat 12 komponen Air Brake System yang diproduksi PT XXX. Pada penelitian ini, komponen yang akan diteliti yaitu komponen Coupling Head. Berdasarkan data historis perusahaan, terdapat masalah rata-rata defect komponen Coupling Head sebesar 26.49%. Untuk mengetahui faktor penyebab variasi proses yang menyebabkan defect dan usulan perbaikan digunakan metode six sigma dengan pendekatan DMAI. Pertama, tahap define menghasilkan product dan process requirement yang tidak terpenuhi yang menyebabkan permasalahan pada proses peleburan, pembuatan cetakan, dan finishing. Pada penelitian ini akan membahas permasalahan proses finishing yaitu gerinda skrap bagian parting line tidak bersih. Kedua, tahap measure, dapat diketahui nilai DPMO sebesar 6639 dan level sigma 3,97. Ketiga, tahap analyze, diperoleh analisa penyebab gerinda skrap bagian parting line tidak bersih yaitu faktor man dengan penyebab kekeliruan operator dalam menentukan dimensi komponen saat proses finishing dengan akar penyebab berupa tidak ada petunjuk menunjukkan dimensi komponen Coupling Head yang sesuai. Sedangkan faktor machines dengan penyebab dudukan coran tidak memadai komponen Coupling Head berdiri stabil memiliki akar penyebab tidak ada perancangan dudukan komponen Coupling Head. Keempat, tahap improve, dengan melakukan perbaikan untuk meminimalkan munculnya penyebab tahap gerinda yang terlalu dalam. Perbaikan meminimasi variasi proses pada komponen Coupling Head yaitu merancangan alat bantu dudukan komponen Coupling Head dilengkapi penahan. Kata kunci: Komponen Coupling Head, Defect Dimensi, Six Sigma (DMAI), proses finishing, alat bantu
Analisis Pengaruh Alokasi Daya Pada Power Domain Non-orthogonal Multiple Access Untuk Arah Downlink Aprian Firlanda Imani; Arfianto Fahmi; Nachwan Mufti Adriansyah
eProceedings of Engineering Vol 6, No 2 (2019): Agustus 2019
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Salah satu target sistem komunikasi selular fifth generation (5G) adalah peningkatan kapasitas yang lebih besar dibandingkan dengan generasi sebelumnya. Non-Orthogonal Multiple Access (NOMA) adalah salah satu skema multiple access yang menjanjikan peningkatan spectral efficiency yang lebih besar dibandingkan dengan skema Orthogonal Multiple Access (OMA). Ada dua kategori NOMA, yaitu PowerDomain (PD) dan Code-Domain (CD). Fokus pembahasan pada skema NOMA dengan jenis Power-Domain yang diaplikasikan pada arah downlink. Superposition Coding (SC) digunakan pada sisi pengirim untuk menggabungkan sinyal multi-user dengan alokasi daya yang berbeda, alokasi daya bergantung pada kondisi kanal dari user tersebut. Succesesive Interference Cancellation (SIC) digunakan pada sisi penerima untuk menghilangkan interferensi antar multi-user. Jumlah user yang menggunakan resource block yang sama adalah dua dengan kondisi user 1 tidak menerapkan SIC dan user 2 menerapkan SIC. Hasil simulasi menunjukan nilai BER dibawah 10-6 ketika alokasi daya user 1 memiliki nilai 0,65 sampai 0,9 dan alokasi daya user 2 memiliki nilai 0,1 sampai 0,45. Rentang kebutuhan SNR antar user agar BER dibawah 10-6 cukup jauh kecuali ketika alokasi daya 0,8:0,2. Nilai SNR dan kapasitas kanal pada user 1 lebih rendah dibandingkan SNR user 2 karena pada user 1 sinyal dari user 2 dianggap sebagai noise. Kapasitas kanal total PD-NOMA lebih besar dibandingkan dengan OFDMA pada saat alokasi daya user berbeda signifikan. Kata Kunci: Non Orthogonal Multiple Access, Power Domain, Fix Power Allocation, Succesesive Interference Cancellation. Abstract One of the requirement for mobile communications systems fifth generation (5G) is enhancement capacity from previous generations. Non-Orthogonal Multiple Access (NOMA) is one of multiple access schemes that promises greater spectral efficiency improvement compared to the Orthogonal Multiple Access (OMA) scheme. There are two categories of NOMA that is Power-Domain (PD) and Code-Domain (CD). The focus of the study is on the NOMA scheme with Power-Domain type applied to the downlink. At the sender, this scheme uses Superposition Coding (SC) to combine multi-user signals with different power allocations, it’s depending on the channel conditions of the user. The receiver used Succesesive Interference Cancellation (SIC) to eliminate inter-multi-user interference. The number of users using the same resource block is two. With the condition that user 1 does not implement SIC and user 2 applies SIC. Simulation results show BER values below 10-6 when user 1 power allocation has a value of 0.65 to 0.9 and user 2 power allocation has a value of 0.45 to 0.1. The range of SNR requirements between users so that the BER is below 10-6 is quite far except when the power allocation is 0.8: 0.2. the value of SNR and channel capacity in user 1 are lower than user SNR 2 because in user 1 the signal from user 2 is considered as noise. The total PD-NOMA channel capacity is greater than OFDMA when the user power allocation is significantly different. Keywords: Non Orthogonal Multiple Access, Power Domain, Fix Power Allocation, Succesesive Interference Cancellation.
Implementasi Machine Learning Pada Desain Sistem Monitoring Mobil Menggunakan On-board Diagnostic-ii Samudra Dzikri Gifari Prasetyo; Ahmad Tri Hanuranto; Nyoman Bogi Aditya Karna
eProceedings of Engineering Vol 6, No 2 (2019): Agustus 2019
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Banyak fitur dari mobil yang mencakup tentang keselamatan pengemudinya, namun masih banyak kecelakaan lalu-lintas terjadi dimana-mana. Salah satu faktor kecelakaan yang cukup umum yaitu malfungsi dari mobil itu sendiri. Salah satu penyebab malfungsi mesin pada mobil dapat terjadi karena kelalaian pengguna memonitor kondisi mobilnya. On-Board Diagnostic (OBD II) merupakan standar internasional berkaitan diagnosa kendaraan yang memungkinkan pengambilan data kendaraan yang didapat dari sensor di mobil melalui Engine Control Unit (ECU). Dengan perangkat interfaceOBDII yaitu ELM327 memungkinkan pengambilan data, pengolahan data dan diagnosa kendaaraan secara realtime. Data yang telah diambil, dikumpulan pada server kemudian diolah oleh machine learning dimana pada perancangan sistem ini digunakan Decision Tree dengan algoritma Classification and Regression Tree (CART) untuk memprediksi terjadinya perubahan kondisi mesin yang tidak baik. Keluaran dari machine learning tersebut akan diteruskan ke user interface untuk menampilkan informasi kendaraan dan prediksi kondisi kendaraan. Kata Kunci: OBD-II, Machine Learning, Internet of Things, Cloud Computing, Decision Tree Abstract Many manufacturer implement safety feature for car user, but traffic accident still occurred even with all of that kind of safety feature which often happened because of engine failure. User neglecting maintenance leaves car in a bad shape and can affect safety of driving. On-Board Diagnostic (OBD II) are international standard which refers to diagnostic for vehicle which allows us to collect raw data from sensor mounted on car connected to Engine Control Unit(ECU). With interface device of OBD-II which is ELM327, data acquisition, data stream processing, and real time vehicle diagnostic become possible. Collected data are sent to server so it can be processed by machine learning with Decision Tree algorithm with Classification and Regression method which will predict car condition. Car information and predicted condition will be informed to user via web based interface. Keywords: OBD-II, Machine Learning, Internet of Things, Cloud Computing, Decision Tree
Perancangan Scope Baseline Dan Proses Integrated Change Control Di Proyek E-Learning Dengan Acuan Pmbok Edisi Ke-6 Fauziyyah Eka Sya'bani; Devi Pratami; Wawan Tripiawan
eProceedings of Engineering Vol 6, No 2 (2019): Agustus 2019
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Proyek e-Learning merupakan proyek yang dikelola Yayasan X dalam menunjang kegiatan belajar mengajar di Universitas X dan terbagi menjadi dua tipe konten e-Learning; konten video dan konten non video. Proyek ini direncanakan akan rampung pada tahun 2020, namun dalam pengerjaannya sendiri masih terdapat kekurangan diantaranya tidak ada dokumen perencanaan proyek. Pada pengerjaan awal fase, terdapat banyak permintaan perubahan terutama pada bagian penandatangan kontrak surat (PKS). Untuk menghindari keterlambatan, dibuat dokumen perencanaan pada bagian scope baseline yang dimana mengatur perencanaan penentuan ruang lingkup proyek dan proses integrated change control yang berfokus pada alur proses perubahan secara. Komponen dari scope baseline antara lain project scope statement, work breakdown structure, dan work breakdown structure dictionary. Project scope statement berisi ringkasan dari kebutuhan dari proyek yang dijelaskan secara rinci. WBS dibuat dengan menggunakan metode dekomposisi dan dijabarkan tiap workpackagenya dalam bentuk Work Breakdown Structures Dictionary. Pada proses integrated change control, data perubahan ditampung kemudian dibuat menjadi proses perubahan secara umum. Hasil dari perancangan scope baseline dapat menunjukan rangkaian aktivitas yang membantu project team dalam mengeksekusi tahapan di proyek. Hasil dari proses integrated change control dapat membantu project team dalam mengelola permintaan perubahan yang masuk sehingga tidak menghambat pekerjaan yang sedang dilakukan. Kata kunci: Proyek e-Learning, Scope Baseline, Proses Integrated Change Control Abstract The e-Learning project is a project managed by Foundation X in supporting teaching and learning activities at X University and is divided into two types of e-Learning content; video content and non video content. This project is planned to be completed in 2020, but in the process itself there are still shortcomings including no project planning documents. At the beginning of the work phase, there are many requests for changes, especially in the letter signing contract (PKS). To avoid delays, a planning document is made in the scope baseline section which regulates planning the determination of the scope of the project and the integrated change control process that focuses on the flow process of the change in a manner. Components of the baseline scope include the project scope statement, work breakdown structure, and work breakdown structure dictionary. The project scope statement contains a summary of the needs of the project which are explained in detail. WBS is created using the decomposition method and is described in each workpackage in the form of Work Breakdown Structures Dictionary. In the integrated change control process, data changes are collected and then made into the process of change in general. The results of the design of the baseline scope can show a series of activities that assist the project team in executing stages of the project. The results of the integrated change control process can assist the project team in managing incoming change requests so as not to hamper the work being done. Keywords: e-Learning Project, Scope Baseline, Integrated Change Control Process