cover
Contact Name
Jaka Ghianovan
Contact Email
attaisir5@gmail.com
Phone
+6281939242810
Journal Mail Official
attaisir5@gmail.com
Editorial Address
Jl. Cipondoh Makmur Raya, RT.003/RW.009, Cipondoh Makmur, Kec. Cipondoh, Kota Tangerang, Banten 15148
Location
Kota tangerang,
Banten
INDONESIA
AT-TAISIR: Journal of Indonesian Tafsir Studies
ISSN : 27750175     EISSN : 27753239     DOI : 10.51875/attaisir.v3i2.134
AT TAISIR Journal of Indonesian Tafsir Studies includes the study of Quranic interpretations from around the world, especially in textual and contextual studies. This study aims to gain some new knowledge in the interpretation of the Koran in Islam or gain development benefits such as the topics below sanad qiraat, study of rasm manuscripts, study of lughoh understanding in al quran, school of thought in interpretation, study of the science of bayan al quran, study of maani science in al quran, al quran and science, al quran and digital space, al quran science and technology, al quran and pop culture, al quran and politics, al quran and social movements, al quran and extremism, al quran and terrorism, al quran and the environment, al quran and peace building, al quran studies and hermeneutics, living al quran, al quran and social community.
Arjuna Subject : Umum - Umum
Articles 36 Documents
KELUAR DARI KRISIS PANGAN DALAM PERSPEKTIF TAFSIR Mohamad Mualim
AT-TAISIR: Journal of Indonesian Tafsir Studies Vol. 3 No. 1 (2022): AT–TAISIR: Journal of Indonesian Tafsir Studies
Publisher : Institut Daarul Qur'an Jakarta, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (262.135 KB) | DOI: 10.51875/attaisir.v3i1.101

Abstract

Gejolak resesi yang terjadi di belahan bumi eropa akibat invansi Rusia terhadap Ukraina membuat beberapa Negara di benua Eropa mengalami dampak yang cukup signifikan, bahkan Krisis pangan sementara Negara-negara di luar eropa memasang kuda-kuda waspada terhadap hadirnya gelombang itu di negeranya. Di Indonesia misalnya, harga pupuk mengalami kenaikan harga yang cukup tinggi, akibat bahan baku pupuk yang masih impor dari Negara yang sedang berkonflik mengalami kendala, lalu bagaimana Al-Qur’an memberikan rumus terhindar dari gejolak tersebut, dan bagaimana juga hal itu memberikan langkah-langkah jitu dalam menghadapi gelombang resesi bagi Negara yang terdampak atau bahkan bagi Negara yang belum terdampak, bisa terhindar dari hal tersebut.
KEDUDUKAN SIYĀQ DALAM TAFSIR AL-QUR'AN Khoirun Khoirun
AT-TAISIR: Journal of Indonesian Tafsir Studies Vol. 3 No. 1 (2022): AT–TAISIR: Journal of Indonesian Tafsir Studies
Publisher : Institut Daarul Qur'an Jakarta, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (365.92 KB) | DOI: 10.51875/attaisir.v3i1.102

Abstract

Artikel ini membahas tentang kedudukan siyaq dan juga perannya dalam penafsiran Al-Qur’an yang selalu mendapatkan perhatian dari para ulama’ dan ahli tafsir baik klasik maupun kontemporer. Jika kita mendalami siyaq maka hal itu akan sangat membantu kita dalam menganalisis dan mengungkapkan pengaruhnya dalam memahami tafsir-tafsir ayat Al-Qur’an. Tujuan utama dari artikel ini adalah untuk memahami siyaq suatu ayat dengan cara memahami sisi historis alur pembicaraannya, dalam konteks apa ayat tersebut disampaikan, kemudian memperhatikan ayat sawabiq (sebelumnya) dan lawahiq (sesudahnya), sehingga ayat tersebut bisa difahami secara utuh dan tepat tidak sepotong-sepotong. Artikel ini juga mengupas kedudukan siyaq yang sangat mempengaruhi penafsiran dan maksud suatu ayat yang meliputi beberapa aspek seperti aspek-aspek yang berkaitan dengan hukum fiqih, aspek-aspek yang berkaitan dengan sababun nuzul suatu ayat, dan aspek mufrodat/kosakata pada ayat. Dan juga mengupas tentang jenis-jenis siyaq yang terdapat dalam Al-Qur’an. Penelitian artikel ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian studi pustaka. Sumber data berasal dari kitab-kitab Mu’jam Ummahatul Kutub seperti Lisanul Arab, dan kitab-kitab tafsir klasik seperti Tafsir At-Thabari, Tafsir Ibnu Katsir, dan lainnya serta Kitab-Kitab Hadits seperti Shahih Bukhari, Shahih Muslim, Sunan At-Tirmidzi dan lain-lain sebagai bahan referensi utama dan selanjutnya dianalisis untuk memahami siyaq yang sesuai dengan murodul ayah
HAK-HAK PEREMPUAN DALAM TAFSIR AL-MISBAH Nur Adinda Firman S; Vikri Muhammad Rizki; Vivin Tri Muhriningsi
AT-TAISIR: Journal of Indonesian Tafsir Studies Vol. 3 No. 1 (2022): AT–TAISIR: Journal of Indonesian Tafsir Studies
Publisher : Institut Daarul Qur'an Jakarta, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (312.338 KB) | DOI: 10.51875/attaisir.v3i1.103

Abstract

Ajaran islam pada hakikatnya sangat memuliakan seorang perempuan. Pada zaman pra islam derajat seorang wanita dipandang rendah. Kekuasaan seorang laki-laki sangat mendominasi sehingga perempuan mengalami ketidakadilan dalam berbagai aspek kehidupan. Bahkan keberadaan seorang perempuan dinilai sebagai aib bagi keluarga. Keberadaan Al Quran sebagai kitab petunjuk bagi umat islam secara konsisten menghapus ketidakadilan terhadap kaum perempuan sebagaimana tampak pada ayat 58-59 surah An Nahl. Ayat tersebut diturunkan dalam rangka mengikis habis segala macam pandangan yang membedakan laki-laki dengan perempuan, khususnya dalam bidang kemanusiaan. Dalam kepenulisan ini digunakan metode research library untuk menjawab permasalahan di atas, serta literasi dari kitab Tafsir Al Misbah, jurnal dan artikel. Hasil dari penelitian ini memuat bahwasannya dalam Islam perempuan memiliki hak sebagaimana laki-laki. Diantara hak-hak perempuan adalah hak perempuan untuk menutut ilmu, hak perempuan dalam bekerja, hak perempuan dalam bermasyarakat dan hak perempuan selaku istri dalam rumah tangga
METODOLOGI DAN CORAK KITAB TAFSIR AHKAM AL-QUR’AN KARYA AL-JASHSHASH Ida Kurnia Shofa; Mohammad Mualim; Muhammad Fadhila Azka
AT-TAISIR: Journal of Indonesian Tafsir Studies Vol. 1 No. 1 (2020): AT–TAISIR: Journal of Indonesian Tafsir Studies
Publisher : Institut Daarul Qur'an Jakarta, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (445.749 KB) | DOI: 10.51875/attaisir.v1i1.133

Abstract

Artikel ini merupakan kajian terhadap kitab tafsir Ahkam al-Qur’an karya al-Jashshash. Merupakan penelitian kepustakaan (library research) dengan metode deskriptif analisis, penelitian ini berusaha mendeskripsikan tafsir karya al-Jashshash dari berbagai aspek. Adapun hasil dari riset ini adalah metode penafsiran dalam tafsir Ahkam Al-Qur’an karya al-Jashshash adalah bila dilihat dari sumber penafsiran menggunakan bi al-iqtirani (perpaduan antara bi al-ma’thur dan bi al-ra’y), namun penafsiran lebih dominan bi al-ma’thur (dengan riwayat). Cara penjelasan penafsiran dengan metode muqarin yakni memaparkan pendangan para ulama mengenai hukum fikih. Keluasan penjelasannya adalah secara ithnabi atau tafshili (detail). Tertib ayat yang ditafsirkan adalah sesuai urutan ayat dan surah dalam mushaf Uthmani. Dan kecenderungan aliran yang terdapat dalam tafsirnya adalah corak fikih Hanafiyah. Kitab Ahkam al-Qur’an karya al-Jashshash ini digunakan sebagai pedoman hukum penganut madzhab Hanafiyah karena pribadi al-Jashshash sebagai tokoh fanatik penganut madzab Hanafiyah yang berusaha memaksakan seluruh pemikiran madzhab hanafiyah dalam penafsirannya. Oleh sebab itulah, kitab ini memperoleh banyak kritikan dari para ulama seperti Muhammad Husain al-Dhahabi dan Khalil Manna’ al-Qaththan.
PRINSIP PENAFSIRAN AL-QUR’AN PERSPEKTIF JOHN WANSBROUGH DAN KOMPARASINYA DENGAN TRADISI MUFASIR ISLAM Maqdis Maqdis; Lukman Hakim
AT-TAISIR: Journal of Indonesian Tafsir Studies Vol. 3 No. 2 (2022): AT–TAISIR: Journal of Indonesian Tafsir Studies
Publisher : Institut Daarul Qur'an Jakarta, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (293.616 KB) | DOI: 10.51875/attaisir.v3i2.134

Abstract

Seiring dengan perkembangan kajian al-Qur’an di kalangan orientalis, John Wansbrough dalam karyanya yang berjudul Qur’anic Studies: Sources and Methods of Scriptural Interpretation berusaha mengelaborasi tradisi tafsir al-Qur’an di masa-masa awal dan menawarkan konsep baru tentang prinsip penafsiran al-Qur’an. Berkaitan dengan hal tersebut, tulisan ini hadir dengan tujuan memotret bagaimana konsep pemikiran Wansbrough tersebut, lalu mengkomparasikannya dengan apa yang telah berkembang dalam tradisi Islam serta menganalisis apa yang menjadi inspirasi pemikirannya tersebut. Tulisan ini menggunakan perangkat metode analisis-komparatif (analytical-comparatif method) antara John Wansbrough dan tradisi mufasir Islam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa John Wansbrough memetakan prinsip penafsiran al-Qur’an pada lima kategori yang ia istilahkan dengan haggadic, halakhic, masoretic, rhetoric dan allegoric exegesis. Prinsip-prinsip ini tergolong baru dalam kajian tafsir al-Qur’an dan memiliki banyak perbedaan dengan prinsip penafsiran yang telah dirumuskan para mufassir muslim, meskipun juga diakui terdapat beberapa kemiripan konsep di antara keduanya. Perbedaan tersebut dilatarbelakangi oleh penggunaan istilah-istilah dan konsep-konsep yang awalnya hanya lumrah dalam kajian Taurat dan Bibel ke dalam studi al-Qur’an. Ini dipengaruhi oleh pandangan John Wansbrough bahwa al-Qur’an merupakan imitasi Taurat dan Bibel yang banyak terpengaruh oleh tradisi kitab suci agama Yahudi dan Nasrani tersebut.
MENGATASI RASA KURANG PERCAYA DIRI PERSPEKTIF QS. ALI- IMRAN AYAT 139: Studi Kitab Tafsir Al-Misbah karya M. Quraish Shihab Nuriyah Vika Andini; Nurul Suharti; Mohamad Mualim
AT-TAISIR: Journal of Indonesian Tafsir Studies Vol. 3 No. 2 (2022): AT–TAISIR: Journal of Indonesian Tafsir Studies
Publisher : Institut Daarul Qur'an Jakarta, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (255.661 KB) | DOI: 10.51875/attaisir.v3i2.135

Abstract

Berkat majunya perkembangan zaman dan teknologi, manusia memperoleh banyak akses kemudahan, diantaranya adalah arus informasi yang dapat dengan mudah diakses. Perkembangan zaman seharusnya membawa peradaban manusia menjadi lebih baik, namun justru sebaliknya, kemajuan zaman menjadikan diri terbawa kedalam arus negatif. Hal yang sering dijumpai adalah masalah krisis percaya diri. Allah menciptakan manusia dengan sebaik-baiknya dengan berbagai kelebihan dan kekurangan. Dengan adanya kekurangan dalam diri manusia, tujuannya agar manusia tidak merasa paling sempurna, tidak merasa sombong ataupun angkuh atas apa yang dimiliki, karena hanya Allah SWT yang Maha Sempurna. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan jenis penelitian pustaka (library research). Objek data yang dicari oleh peneliti adalah dengan mencari literatur-literatur yang sesuai dengan permasalahan yang diangkat. Adapun hasil penelitian ini menunjukkan bahwa krisis percaya diri dapat berasal dari internal dan ekstenal. Upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasinya adalah 1) mencari pertemanan yang baik. 2) mensyukuri keadaan, 3) bersikap terbuka.
SIGNIFIKANSI HUKUM QISHASH DENGAN PENDEKATAN MA’NA-CUM-MAGHZA Ida Kurnia Shofa; Mohammad Arif
AT-TAISIR: Journal of Indonesian Tafsir Studies Vol. 3 No. 2 (2022): AT–TAISIR: Journal of Indonesian Tafsir Studies
Publisher : Institut Daarul Qur'an Jakarta, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (366.59 KB) | DOI: 10.51875/attaisir.v3i2.136

Abstract

Kasus kriminalitas baik pembunuhan maupun pencideraan fisik masih menjadi kejahatan yang marak di Indonesia sebab hukuman yang diancamkan kepada pelaku kriminal seringkali tidak membuat pelaku takut atau jera. Di dalam Islam, hukuman bagi pelaku kriminal pembunuhan atau pencideraan fisik disebut qishash. Artikel ini akan membahas kontekstualisasi hukuman qishash dalam Alquran surah al-Baqarah ayat 178-179 menggunakan pendekatan hermeneutika ma’na-cum-maghza. Redaksi ayat tersebut secara tekstual membahas tentang hukuman mati untuk pelaku pembunuhan. Jika dipandang dari sudut pandang hak asasi manusia dan pandangan nilai kontemporer, hukuman tersebut dinilai bertentangan dengan nilai kemanusiaan (dehumanis). Berdasarkan asumsi tersebut maka perlu adanya pemahaman secara kontekstual terhadap ayat tersebut. Menggunakan kajian pustaka dan analisis deskriptif serta mengaplikasikan pendekatan hermeneutika ma’na-cum-maghza maka hasil yang ditemukan adalah 1) penerapan hukuman qishash merupakan tradisi masyarakat Arab sejak pra Islam, 2) makna signifikansi surah al-Baqarah ayat 178-179 adalah efektivitas hukuman yang memberikan efek jera serta menjadi wasilah menjaga jiwa (hifz al-nafs) yang hukumannya dapat berupa apapun yang dapat mencapai tujuan utama tersebut sesuai dengan makna substansial ayat dan kondisi sosial budaya di mana kasus tersebut terjadi.
TAFSIR IBN KATSIR : METODOLOGI PENAFSIRAN AL-QURAN BI SUNNAH MENURUT IMAM IBNU KATSIR Adillah Zahra Adillah Zahra; Khoirun Nidhom; Mahfuzo Abadi Siregar
AT-TAISIR: Journal of Indonesian Tafsir Studies Vol. 3 No. 2 (2022): AT–TAISIR: Journal of Indonesian Tafsir Studies
Publisher : Institut Daarul Qur'an Jakarta, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (514.761 KB) | DOI: 10.51875/attaisir.v3i2.137

Abstract

Tafsir Bi Sunnah merupakan bagian dari penafsiran dalam bentuk bil ma’tsur yaitu penafsiran berdasarkan periwayatan. Tafsir Bi Sunnah merupakan cara menafsirkan Al-Quran dengan sunnah, sunnah dapat diartikan segala sesuatu berupa perkataan, perbuatan dan ketetapan yang dilakukan Rasulullah Saw. Apa yang terdapat dalam sunnah adalah pemahaman Rasulullah Saw. terhadap Al-Quran. As-Sunnah sebagai sumber hukum setelah Al-Quran berfungsi sebagai penjelas dalam memahami ayat Al-Quran terutama yang masih bersifat umum. Secara umum penulis ingin memfokuskan pada tafsir bi sunnah menurut Ibn Katsir. Dimana setelah menafsirkan Al-Quran dengan Al-Quran , Ibn Katsir melanjutkan menafsirkan Al-Quran dengan As-Sunnah. Dalam Tafsir Bi Sunnah penafsiran berdasrkan hadist-hadist yang sanad nya sampai kepada Rasulullah Saw. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kepustakaan karena data diperoleh dari berbagai kitab, jurnal dan berbagai buku yang terkait dengan materi penelitian. Tafsir Bi Sunnah berfungs memberikan penjelasan terhadap ayat yang masih bersifat global, yang belum dijelaskan hukumnya di dalam Al-Quran.
METODOLOGI ZAMAKHSYARI TENTANG PENGGUNAAN ILMU LUGHAH/BAHASA DALAM TAFSIR AL-KASYSYAF Putri Amelia Nur Dzulhijati; Jaka Ghianovan
AT-TAISIR: Journal of Indonesian Tafsir Studies Vol. 3 No. 2 (2022): AT–TAISIR: Journal of Indonesian Tafsir Studies
Publisher : Institut Daarul Qur'an Jakarta, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (321.432 KB) | DOI: 10.51875/attaisir.v3i2.138

Abstract

Tulisan ini bertujuan untuk mengetahui metodelogi ilmu lughowi dengan analisis melalui kitab Tafsīr Al-Kassyāf ‘An Ghawāmiḍ Al-Tanzīl Wa ‘Uyūn Al-Aqāwīl Fī Wujūh Al-Ta’wīl karya Abu al-Qasim Az-Zamakhsyari. Metode yang digunakan dalam tulisan ini adalah metode pendekatan kualitatif dengan metode studi literatur (Library research). Berdasarkan pembahasan, metodologi penafsiran lughowi bisa diketahui dengan cara melihat mufassir dalam menafsirkan ayat tertentu. Dalam konteks tafsir al-Kassyaf ini, Az-Zamaksyari memilki metode khusus dalam menafsirkan ayat tertentu diantaranya: mengawalinya dengan menyebutkan nama surat, makkiyah dan madaniyah, menjelaskan makna nama surat, menyebutkan keutamaan surat, memasukkan qira’at, menjelaskan bahasa, nahwu, sharaf dan ilmu-ilmu bahasa Arab lainnya (secara tahlili), dan menafsirkan ayat dengan mengacu pendapat tertentu dan membantah penafsiran yang dianggapnya tidak tepat.
REFORMULASI TAFSIR BIL MA’TSUR : Menimbang Manhaj Tafsir Al-Qur’an bi al-Qur’an Gagasan Thaha Jabir al-‘Alwani dalam Kitab Tafsir al-Qur’an bi al-Qur’an Zakiyal Fikri Mochamad
AT-TAISIR: Journal of Indonesian Tafsir Studies Vol. 3 No. 2 (2022): AT–TAISIR: Journal of Indonesian Tafsir Studies
Publisher : Institut Daarul Qur'an Jakarta, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (358.62 KB) | DOI: 10.51875/attaisir.v3i2.139

Abstract

Al quran merupakan kitab yang membawa misi hudan li an nas yang harus sejalan lurus beriringan dengan dinamika kebutuhan zaman. Oleh karena itu, muncul para ahli tafsir dengan metode dan teknik yang digunakan untuk memahami isi dari Al Quran lebih dalam. Terdapat beberapa penafsir yang menggunakan metode bil ma’tsur seperti al- Thabari, Ibnu Katsir, al-Tsa’labi, al-Baghawi, al-Samarqandy dan masih banyak lagi; ada pula yang menggunakan metode logika (baca: bil ra’yi) seperti al-Razi, al-Qurthubi, al-Zamakhsyari, al-Nasafi dan lain sebagainya; hingga yang menerapkan metode kepekaan rasa/esoterk (baca:bil al-isyary) seperti al-Tustari, Ibnu ‘Araby, Abu Muhammad Ruzbihan dan lain sebagainya. Akan tetapi lahirnya berbagai metode penafsiran justru ada yang memberikan hasil pemaknaan yang tidak semurni aslinya, bahkan ternodai oleh makna-makna di luar Al-Qur’an itu sendiri. Dari situlah kemudian lahir formulasi tafsir al-Qur’an bi al-Qur’an yang menjadi bagian dari metode tafsir bil ma’stur sebagai cara terbaik untuk menggali makna tafsir Ayat. Tujuan penelitian ini adalah membahas metodologi tafsir Thaha Jabi dan gagasan formulasi tafsir al-Qur’an bi al-Qur’an yang ia tawarkan dalam memahami teks ayat yang beraneka ragam dalam kitab yang berjudul Tafsir al-Qur’an bi al-Qur’an karya Thaha Jabir al-‘Alwani. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan jenis penelitian pustaka (library research), yaitu penelitian dengan serangkaian kegiatan yang berkenaan dengan metode pengumpulan data pustaka, membaca dan mencatat serta mengolah bahan penelitian. Hasil dari penelitian ini adalah tafsir Thaha Jabir ini memposisikan teknik tadabbur sebagai pisau analisa pemaknaan ayat, namun, tadabbur masih kurang diminati dan dianggap sebagai perangkat “tambahan” dalam tafsir itu sendiri. Di sisi lain, keberadaan karya tersebut memberikan perhatian kepada ilmu tadabbur semakin berkembang

Page 3 of 4 | Total Record : 36