cover
Contact Name
DYAH AYU FITRIANA
Contact Email
dyahayufitriana@gmail.com
Phone
+628995500554
Journal Mail Official
admin@gmail.com
Editorial Address
Jl. Mr Iskandar No 42
Location
Kab. blora,
Jawa tengah
INDONESIA
Al-Bayan: Journal of Hadith Studies
ISSN : 29876427     EISSN : -     DOI : -
Al-Bayan Journal of Hadith Studies adalah untuk mempublikasikan penelitian orisinal terkini tentang subjek yang mencakup studi lapangan atau studi berbasis teks dengan berbagai perspektif hadis dan ilmu-ilmunya. Al-Bayan Journal of Hadith Studies menyediakan media bagi para ulama, peneliti, dan mahasiswa untuk berkontribusi melalui hasil studi dan penelitian mereka di bidang yang berkaitan dengan studi hadits dan hadits yang hidup dengan berbagai aspek hukum, filsafat, tasawuf, sejarah, seni, teologi, sosiologi, antropologi, ilmu politik, gender, ekonomi dan lain-lain.
Arjuna Subject : Umum - Umum
Articles 6 Documents
Search results for , issue "Vol 1 No 2 (2022): Juli" : 6 Documents clear
Hadis Palsu, Pemalsuan dan Pencegahannya Di Era Digital Ahmad Farih Dzakiy; Anisa Dwi Ustadiyah; Muhammad Luqman Hakim
Al-Bayan: Journal of Hadith Studies Vol 1 No 2 (2022): Juli
Publisher : Prodi Ilmu Hadis STAI Khozinatul Ulum Blora

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (311.819 KB)

Abstract

Hadis palsu banyak kita jumpai di sekitar kita atau bahkan tanpa sadar kita juga telah ikut mengamalkan hadis palsu atau hadis maudhu ini. Yang dimaksud dengan hadis palsu adalah hadis yang tidak diucapkan, ditetapkan ataupun dinyatakan oleh Rasulullah namun disandarkan pada beliau. Sedangkan pemalsuan hadis merupakan upaya membuat pernyataan palsu yang disandarkan pada Nabi Muhammad. Adanya hadis palsu ini justru malah popular di kalangan masyarakat luas, bahkan tak sedikit masyarakat yang mengamalkan hadis palsu ini karena tidak mengetahui bahwa yang diamalkan adalah hadis palsu. Hal ini karena sulit membedakan antara hadis palsu dan hadis shahih. Untuk mengetahui kesahihan sebuah hadis dapat dilihat dari sanad dan matannya. Penelitian ini dimaksudkan untuk memberikan wawasan bagi pembaca mengenai pemalsuan hadis, cara untuk membedakan antara hadis shahih dan hadis palsu serta cara mencegah pemalsuan hadis dan penyebaran hadis palsu di era modern. Artikel ini menggunakan metode penelitian kuantitatif. Data dikumpulkan dengan cara pencarian informasi melalui buku, jurnal, dan internet (library research). Sehingga terdapat beberapa rumusan masalah dalam penulisan artikel ini diantaranya adalah apa itu hadis palsu, pemalsuan hadis, bagaimana sebab, motifasi, tokoh, latar belakang serta pencegahan pemalsuan hadis. Hadis palsu adalah hadis yang tidak ditetapkan, diucapkan ataupun dilakukan oleh Nabi Muhammad namun disandarkan kepada Beliau. Ada beberapa factor dan latar belakang serta motivasi pemalsuan hadis. salah satu cara mencegahnya adalah dengan mengetahui dan memastikan sanad dan matan dari sebuah hadis. Kata Kunci: Pemalsuan Hadis; Hadis Palsu (Maudhu); Hadis Shahih; Pencegahan Pemalsuan Hadis
HADIS TENTANG PEMINANGAN (KAJIAN PENAFSIRAN HADIS NABI) Muhim Nailul Ulya; Nurul Faidah; Nur Rokim
Al-Bayan: Journal of Hadith Studies Vol 1 No 2 (2022): Juli
Publisher : Prodi Ilmu Hadis STAI Khozinatul Ulum Blora

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (964.282 KB)

Abstract

Pinangan (meminang) atau khitbah dalam bahasa Arab, merupakan pintu gerbangmenuju pernikahan, bukanlah perkawinan. Ia hanya merupakan mukaddimah bagi perkawinan dan pengantar kesana. Khitbah merupakan proses meminta persetujuan pihak wanita untuk menjadi istri kepada pihak lelaki atau permohonan laki-laki terhadap wanita untuk dijadikan bakal/calon istri. Seluruh kitab hadist membedakan antara kata-kata "khitbah" (melamar) dan "zawaj" (kawin/menikah), adat/kebiasaan juga membedakan antara lelaki yang sudah meminang (bertunangan) dengan yang sudah menikah; dan syari'at pun membedakan secara jelas antara kedua istilah tersebut. Disini penulis memaparkan Kajian Penafsiran Tematik Hadist Nabi mengenai khitbah, sebagaimana telah digambarkan selain Al-Qur‟an yang berbicara mengenai pernikahan (termasuk peminangan), maka hadist Nabi pun menjelaskan mengenai peminangan, yang merupakan langkah awal untuk meneruskannya ke jenjang pernikahan. Kata Kunci: Peminangan, hadist Nabi, pernikahan
BAHAYA DAN DAMPAK RIBA DALAM PERSPEKTIF HADITS Siti Mulazamah; Afifah Firdausin Nuzula; Ali Yusuf Hamid
Al-Bayan: Journal of Hadith Studies Vol 1 No 2 (2022): Juli
Publisher : Prodi Ilmu Hadis STAI Khozinatul Ulum Blora

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (483.32 KB)

Abstract

Artikel ini ingin membahas tujuan dari pelarangan riba dalam perspektif hadits serta mengkaji lebih mendalam mengenai dampak praktik bunga atau riba berdasarkan hadits. Tidak diragukan lagi, istilah riba sebenarnya dilarang dalam semua agama samawi, baik yahudi, Kristen maupun islam. Didalam al qur’an sendiri pelarangan riba memiliki empat ayat yang ditemukan pada empat surat berbeda, dimana riba jelas-jelas dikutuk dan dilarang, bahkan riba dinyatakan pula sebagai dosa yang sangat serius. Untuk menjawab pokok masalah, maka pendekatan penelitian yang digunakan adalah studi literatur, yaitu upaya sistematis dalam memecahkan problem penelitian yang telah dipetakan berdasarkan berbagai referensi, baik berupa buku, jurnal, artikel, dan lain sebagainya. Dikatakan bahwa riba adalah dosa dalam islam, karena mengarah pada kehancuran, sedangkan sedekah mengarah pada pertumbuhan. Oleh karena itu, penghapusan riba sebenarnya bertujuan untuk memajukan sistem ekonomi yang merahmati, lebih berkeadilan, hubungan sosial yang lebih berimbang, serta nilai-nilai etika yang sejalan dengan ajaran islam. Lalu dalam riwayat hadits Nabi berperan untuk memperkuat (ta’kid) dan mempertegas (taqrir) bentuk hukuman. Kata kunci: Riba, Hadits, Ketidakadilan, Dosa
SILATURAHMI MELALUI MEDIA SOSIAL PERSPEKTIF HADIST DENGAN METODE SYARAH BIL RA’YI M. Syaiful; Agis Alifia Azzahra; M. Ali Ashyar
Al-Bayan: Journal of Hadith Studies Vol 1 No 2 (2022): Juli
Publisher : Prodi Ilmu Hadis STAI Khozinatul Ulum Blora

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (368.856 KB)

Abstract

Artikel ini bertujuan untuk membahas metode syarah hadist tentang silaturahmi melalui sosial media. Sebagaimana kita tahu bersilaturahmi itu biasanya dilakukan secara langsung dan bertatap muka, karenannya manfaat dari silaturahmi sangat luar biasa. Namun kenyataannya di era yang serbacanggih ini bisa dilakukan dengan akses internet melalui sosial media. Dengan menggunakan metode syarah bil ra’yi penelitian ini akan membahas bagaimana bersilaturahmi menggunakan sosial media dan bagaimana manfaat bersilaturami melalui sosial media dibolehkan selama untuk perbuatan baik dan jelas manfaatnya dan adapun manfaatnya orang yang bersilaturahmi menggunakan sosial media sama dengan orang yang bersilaturahmi secara langsung. Kata Kunci : silaturahmi, syarah bil ra’yi, sosial media, manfaat silaturahmi
INTEGRASI ANTARA ILMU DAN HADITS MENURUT PEMIKIRAN IMAM AL-GHAZALI Abdul Mufid; Nidaa' Nurul Fajri; Moch Ismai
Al-Bayan: Journal of Hadith Studies Vol 1 No 2 (2022): Juli
Publisher : Prodi Ilmu Hadis STAI Khozinatul Ulum Blora

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (440.604 KB)

Abstract

Artikel ini difokuskan untuk mengkaji mengenai bagaimana masuknya ilmu (sains) kedalam studi kebiasaan nabi (hadits). Pembahasan yang akan kita bahas meliputi posisi ilmu-ilmu yang berkaitan dengan hadits, relasi ilmuilmu (sains) dan hadits serta pemahaman hadits dengan perangkat ilmu (sains). Dalam hal ini hadits berperan sebagai wadah untuk menggabungkan (konsolidasi) antara ilmu dan agama, karena hadits merupakan sesuatu objek yang bersifat passif, sedangkan ilmu merupakan sesuatu objek yang bersifat aktif. Didalam agama islam, baik ilmu agama maupun ilmu sosial (umum) merupakan kedua hal yang tidak bisa terpisah. Sebab jika kedua ilmu ini berintegrasi secara bagus akan dapat memecahkan segala persoalan umat yang terjadi. Dengan demikian, ilmu sosial merupakan wujud praktek dari penafsiran sebuah makna hadits. Keywords : ilmu, integrasi, penggabungan, konsolidasi, hadits
KONTRADIKSI HADIS EKSKUSI HUKUM MATI PELAKU MURTAD DALAM PARADIGMA FIKIH KONTEMPORER A. Makki; Malika Alea Casta; Imam Musafak
Al-Bayan: Journal of Hadith Studies Vol 1 No 2 (2022): Juli
Publisher : Prodi Ilmu Hadis STAI Khozinatul Ulum Blora

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (722.805 KB)

Abstract

Kajian tentang hadis hadis kontradiktif dikenal dengan istilah “ilmu mukhtalaf al-hadith”. Ilmu ini berupaya untuk menyelesaikan adanya perselisihan atau perbedaan yang sangat mencolok Antara dua hadis atau lebih dengan beberapa cara, di antaranya: al-jam’u (pengkompromian), nasikh dan mansukh (penghapusan) dan al-tarjih (pengunggulan). Dalam kasus pelaku murtad mayoritas riwayat menyebut hukumnya adalah eksekusi mati. Meskipun ada juga riwayat lain yang menjelaskan penangguhan hokum mati untuk memberikan kesempatan bertaubat bagi pelaku murtad. Ulama kontemporer menentang penjatuhan hukuman mati kepada pelaku murtad yang dilakukan dengan tergesa-gesa. Hal ini dilakukan tidak dalam rangka menentang otoritas hadi sahih tentang hokum mati bagi pelaku murtad. Namun dengan pertimbangan untuk menjaga keseimbangan hidup bernegara dan beragama. Dengan mengedepankan pendekatan fiqih, artikel ini mencoba mengkaji hadis hadis tentang hukuman bagi pelaku murtad dengan metode al-jam’u dan menjadikan pendapat an-Nakha’I sebagai kesimpulan. Kata kunci: hadis, murtad, hokum mati, al-jam’u

Page 1 of 1 | Total Record : 6