cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
Faculty of Psychology Universitas Islam Sultan Agung Semarang Fakultas Psikologi Universitas Islam Sultan Agung Semarang, Jl. Kaligawe Raya km 4, Genuk, Semarang, Jawa Tengah, 50112
Location
Kota semarang,
Jawa tengah
INDONESIA
Proyeksi: Jurnal Psikologi
ISSN : 19078455     EISSN : 26564173     DOI : 10.30659
Core Subject : Social,
Proyeksi: Jurnal Psikologi adalah jurnal ilmiah yang diterbitkan oleh Fakultas Psikologi Universitas Islam Sultan Agung. Jurnal ini memuat hasil pemikiran dan studi empiris bidang psikologi atau bidang lain yang terkait dengan disiplin ilmu psikologi. Terbit setahun dua kali tiap April dan Oktober. Redaksi mengundang para penulis untuk mengirimkan artikel hasil penelitian maupun pemikiran dibidang psikologi maupun bidang lain yang terkait. Redaksi berhak mengedit naskah sepanjang tidak mengubah substansi tulisan
Articles 188 Documents
PENGALAMAN SPIRITUAL DAN KEBAHAGIAAN PADA GURU AGAMA SEKOLAH DASAR Rahmat Aziz
Proyeksi: Jurnal Psikologi Vol 6, No 2 (2011): Jurnal Psikologi Proyeksi Vol 6 No 2 Oktober 2011
Publisher : Faculty of Psychology Universitas Islam Sultan Agung Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30659/jp.6.2.1-11

Abstract

Kebahagiaan adalah salah satu aspek kajian sentral dalam bidang psikologi positif. Banyak faktor yang mempengaruhi pada tinggi rendahnya tingkat kebahagiaan. Salah satu faktor yang diduga berpengaruh adalah faktor spiritual. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adakah hubungan antara pengalaman spiritual dengan tingkat kebahagiaan pada guru agama di Jawa Timur.Jenis pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian korelasional. Subjek penelitian diambil dari guru agama di tiga kabupaten yaitu kabupaten Trenggalek, Tulung Agung dan Pacitan sejumlah 247 orang. Pengambilan data dilakukan dengan daily spiritual experience scale dan approach to happiness questionnaire. Analisis data dilakukan dengan menggunakan teknik analisis product moment.Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengalaman spiritual berhubungan dengan dan kebahagiaan. Saran yang disampaikan adalah  upaya untuk pengembangan kebahagiaan dapat dilakukan sejalan dengan pengembangan pengalaman spiritual SPIRITUAL EXPERIENCE AND HAPPINESS AMONG RELIGIOUS TEACHERS IN PRIMARY SCHOOL   Abstract Happiness is one central aspect of the study in the field of positive psychology. Many factors influence the high and low levels of happiness. One factor thought to influence happiness is the spiritual factor. This study aims to find out relationship between spiritual experiences with a level of happiness in the religious teacher in East Java.Type of approach used in this study was correlation research. Research subjects drawn from 247 religious teachers in three districts namely Trenggalek district, Tulung Agung and Pacitan. Data were collected with a daily spiritual experience scale and approach to happiness questionnaire. Data analysis was performed using product moment analysis techniques.The results showed that the spiritual experiences associated with happiness. Advice given is an effort for the development of happiness can be done in line with the development of spiritual experience.
FEAR OF FAILURE, PARENT’S SUPPORT, AND STUDY MOTIVATION AMONG STUDENTS IN PESANTREN Latifah Nur Ahyani; Syaroh Madyaningtyas Asmarani
Proyeksi: Jurnal Psikologi Vol 7, No 1 (2012): Jurnal Psikologi Proyeksi VOL. 7 No. 1 April 2012
Publisher : Faculty of Psychology Universitas Islam Sultan Agung Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30659/jp.7.1.87-98

Abstract

This study was conducted in order to verify relationship among fear of failure, parent’s support andstudy motivation in pesantren’s students. Subjects of research were 32 students from grade XIIPesantren MA NU Banat Kudus and 48 students in Pesantren MA Muhammadiyah Kudus. This was apopulation study, employing study motivation scale, fear of failure scale, and parent’s support scale asmeasurement tools. Data of research were analysed using two predictor regression analysis (anareg),resulted in coefficient correlation number of the three variables = 0,761 whereas thesignificance level was = 0,000 (p<0, 01). This means there is very significant positive correlation amongfear of failure, parent’s support and study motivation among students in the two pesantrens. The morefear of failure and parent’s support, the more study motivation would be, otherwise the less fear offailure and parent’s support, the less study motivation would be. Effective contribution of fear of failureto study motivation was 0, 2%, while effective contribution of parent’s support to study motivation was57, 7%
HUBUNGAN ANTARA OPTIMISME DAN PROBLEM FOCUSED COPING PADA MAHASISWA YANG SEDANG MENYUSUN SKRIPSI Sri Suwarsi; Agustin Handayani
Proyeksi: Jurnal Psikologi Vol 12, No 1 (2017): Jurnal Psikologi Proyeksi VOL. 12 No. 1 April 2017
Publisher : Faculty of Psychology Universitas Islam Sultan Agung Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30659/jp.12.1.35-44

Abstract

Tujuan penelitian ini dimaksudkan guna mengetahui ada tidaknya korelasi optimisme dengan  problem focused coping  pada mahasiswa yang sedang menyusun skripsi di Universitas Islam Sultan Agung Semarang. Subyek peneltian yaitu mahasiswa laki-laki dan perempuan sejumlah 224 orang. Dugaan sementara yang diajukan ada korelasi positif antara optimisme dengan problem focused coping mahasiswa yang sedang menyusun skripsi di Universitas Islam Sultan Agung Semarang. Data penelitian diungkap dengan skala optimisme yang mempunyai reliabilitas 0.913 dan skala problem focused coping yang memiliki reliabilitas 0.949. Analisis data dilakukan dengan korelasi Product Moment Pearson. Hasil penelitian menunjukkan nilai hubungan antar variabel sebesar 0.908 (p=0.000; p<0.01), yang memiliki arti terdapat korelasi yang sangat baik antara optimisme dengan  problem focused coping pada mahasiswa yang sedang menyusun skripsi. 
APAKAH BUKU CERITA DAPAT MENGURANGI KEBIASAAN MENGOMPOL? (STUDI KASUS BIBLIOTHETAPY PADA ANAK DENGAN ENURESIS) Dwi Wahyuningsih Choiriyah
Proyeksi: Jurnal Psikologi Vol 9, No 2 (2014): Jurnal Psikologi Proyeksi VOL. 9 No. 2 Oktober 2014
Publisher : Faculty of Psychology Universitas Islam Sultan Agung Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30659/jp.9.2.37-47

Abstract

Enuresis, bed-wetting, atau perilaku mengompol merupakan perilaku yang muncul dalam kondisi tertentu pada anak dan remaja. Herbert (2005) menjelaskan bahwa enuresis terjadi jika anak yang berusia lebih dari 6 tahun masih memiliki kebiasaan mengompol. Subjek adalah anak berusia 9 tahun dengan kebiasaan mengompol dan kurang baik dalam merawat diri. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengurangi perilaku mengompol pada anak usia 9 tahun dan meningkatkan perawatan diri. Metode studi kasus digunakan dalam penelitian ini untuk mendapatkan gambaran secara detail mengenai perilaku mengompol dan penanganannya. Intervensi diberikan secara integratif dalam lima kali pertemuan. Intervensi berupa psikoedukasi, bibliotherapy, token economy, dan modifikasi lingkungan. Hasilnya menunjukkan bahwa subjek menunjukkan perubahan perilaku. Frekuensi mengompol subjek sudah berkurang. Subjek juga sudah lebih baik dalam melakukan perawatan diri, misalnya mandi dan mengganti pakaian, mencuci baju atau sprei dengan sabun. Intervensi yang integratif cukup efektif untuk diterapkan pada anak usia 9 tahun. Subjek tampak lebih percaya diri dan bahagia ketika ia mampu mengurangi perilaku mengompolnya. Subjek tidak malu lagi ketika berinteraksi dengan temantemannya. Adapun ketika terjadi kecelakaan dan mengompol, subjek tidak lagi menyembunyikan bekas ompolnya. Subjek bertanggung jawab dengan membersihkan bekas ompol dan menjemur kasurnya. Berdasarkan usianya, subjek masih membutuhkan banyak bimbingan dan pengawasan untuk memertahankan atau meningkatkan perilakunya. Intervensi lebih lanjut diperlukan untuk mengatasi kebutuhan subjek akan pengakuan dan penghargaan. Hal ini diperlukan agar subjek dapat hidup lebih mandiri ketika berada di panti asuhan, setelah meninggalkan pusat trauma.
Hubungan antara Beban Subjektif dengan Kualitas Hidup Pendamping (Caregiver) Skizofrenia Anisa Fitriani; Agustin Handayani
Proyeksi: Jurnal Psikologi Vol 13, No 1 (2018): April 2018
Publisher : Faculty of Psychology Universitas Islam Sultan Agung Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30659/jp.13.1.13-24

Abstract

Skizofrenia merupakan salah satu gangguan jiwa yang bersifat kronis. Orang yang terkena gangguan skizofrenia atau yang sering disebut dengan Orang Dengan Skizofrenia (ODS) akan mengalami gangguan dalam berbagai aspek kehidupan. Kondisi tersebut membuat ODS membutuhkan bantuan dari orang lain untuk menjalankan fungsinya dalam kehidupan sehari-hari selama proses pemulihan. Menjadi pendamping, atau yang sering disebut dengan caregiver, bagi anggota keluarga yang mengalami skizofrenia bukanlah hal yang mudah dijalankan bagi semua orang. Peran tersebut seringkali menimbulkan berbagai macam beban yang dipersepsikan berbeda oleh masing-masing orang. Beban tersebut dapat berdampak secara menyeluruh pada seluruh aspek kehidupan yang berkaitan dengan kualitas hidup.Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara beban subjektif dengan kualitas hidup caregiver skizofrenia. Desain penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif. Subjek terdiri dari 50 caregiver skizofrenia di desa X kota Yogyakarta. Data kualitas hidup caregiver diperoleh dengan skala World Health Organization of Quality of Life-Bref (WHOQOL-BREF) dan data beban subjektif caregiver diperoleh dengan Zarit Caregiver Burden Scale (ZCBS). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat korelasi negatif yang signifikan antara kualitas hidup dengan beban subjektif. Semakin tinggi kualitas hidup caregiver maka semakin rendah beban yang dirasakan. Semakin berat beban yang dirasakan oleh caregiver maka akan semakin rendah tingkat kualitas hidup.
PIKIRAN POSITIF ALA NABI AYYUB AS Harmaini Harmen Harmen
Proyeksi: Jurnal Psikologi Vol 15, No 1 (2020): April 2020
Publisher : Faculty of Psychology Universitas Islam Sultan Agung Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30659/jp.15.1.22-34

Abstract

AbstrakNabi Ayyub AS adalah seorang yang kaya raya, memiliki istri yang banyak dan juga anak. kemudian nabi Ayyub jatuh miskin dan kemudian ditimpakan penderitaan berupa sakit yang parah dalam waktu yang sangat lama. Dalam kondisi menderita, nabi Ayyub mengalami tiga kondisi sekaligus yaitu kesakitan, kesedihan dan kesendirian. Tiga kondisi yang dialami nabi Ayyub tidak merubah karakter nabi Ayyub seorang hamba yang taat, pemurah, penyanyang dan ikhlas dalam beribadah. Inilah bentuk lain dari optimisme yang ditunjukkan oleh nabi Ayyub. Tujuan penulisan adalah ingin  menjelaskan secara psikologis bentuk pikiran positif cara nabi Ayyub. Hasil kajian kritis menemukan bahwa pikiran positif ala nabi Ayyub adalah merubah prasangka buruk menjadi prasangka baik (su’uzan menjadi husnuzan), sabar dalam kesakitan, kesedihan, kesendirian, dan kebersyukuran abstractThe Pprophet Ayyub AS was a wealthy man, had many wives and children. then the prophet Ayyub fell poor and then inflicted suffering in the form of severe pain for a very long time. In a state of suffering, the prophet Ayyub experienced three conditions at once namely pain, sadness and solitude. The three conditions experienced by the prophet Ayyub did not change the character of the prophet Ayyub, an obedient, generous, merciful and sincere servant in worship. This is another form of optimism shown by the prophet Ayyub. The purpose of writing is to want to explain psychologically positive forms of thought in the manner of the prophet Ayyub. The results of a critical study found that the positive thoughts of the prophet Ayyub were to change bad prejudice into good prejudice (su'uzan to husnuzan), patience in pain, sadness, solitude, and gratitude Keyword: positive thoughts, Prophet Ayyub AS
HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP RISIKO DENGAN AGGRESSIVE DRIVING PADA SOPIR BUS AKAP Fathoni Dwi Kurniawan; Joko Kuncoro
Proyeksi: Jurnal Psikologi Vol 13, No 1 (2018): April 2018
Publisher : Faculty of Psychology Universitas Islam Sultan Agung Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30659/jp.13.1.47-56

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara persepsi terhadap risiko dengan aggressive driving pada sopir bus AKAP. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif.Subjek penelitian ini adalah sopir bus AKAP PO Pahala Kencana yang berjumlah 30 orang.Metode pengumpulan data menggunakan dua skala, yaitu skala aggressive driving (21 aitem) dan skala persepsi terhadap risiko (20 aitem) serta 1 kuesioner demografi (5 aitem).Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik incidental sampling. Pengolahan data menggunakan statistik non-parametrik dengan uji korelasi dari Kendal tau, diperoleh koefisien korelasi t = 0,048 dengan taraf signifikansi p = 0,719 (p>0,05). Hasil uji korelasi menunjukkan bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara persepsi terhadap risiko dengan aggressive driving pada sopir bus AKAP. Sehingga dapat disimpulkan bahwa hipotesis dalam penelitian ini ditolak.
HUBUNGAN ANTARA PENYESUAIAN SOSIAL DENGAN KEPUTUSAN PEMBELIAN BARANG BERMEREK PADA REMAJA PUTRI DI SEMARANG Alifia Nisaur Rahmah; Erni Agustina Setiowati
Proyeksi: Jurnal Psikologi Vol 14, No 1 (2019): April 2019
Publisher : Faculty of Psychology Universitas Islam Sultan Agung Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30659/jp.14.1.94-103

Abstract

Penelitian ini bertujuan menguji hubungan antara penyesuaian sosial dengan keputusan pembelian pada remaja putri di Semarang. Keputusan pembelian dilakukan seseorang untuk mencari solusi dan memutuskan membeli terhadap suatu barang, sedangkan penyesuaian sosial merupakan kemampuan seseorang dalam menjalin hubungan dengan orang lain, dengan memahami, menghormati dan menghargai lingkungan sekitar. Data diperoleh melalui skala keputusan pembelian barang bermerek yang terdiri dari 16 aitem dan skala penyesuaian sosial yang terdiri dari 39 aitem. Hipotesis yang diajukan yaitu terdapat hubungan yang positif antara penyesuaian sosial dengan keputusan pembelian barang bermerek pada siswi SMA Neegeri XX Semarang. Sampel penelitian sejumlah 65 siswi kelas XI di SMA Negeri XX Semarang yang dipilih melalui metode random sampling. Analisis data menggunakan korelasi produk moment yang dikembangkan oleh Karl Pearson. Hasil penelitian menunjukan bahwa ada hubungan positif yang signifikan antara keputusan pembelian dengan penyesuaian sosial berdasarkan hasil analisis statistik diperoleh nilai hasil nilai rxy sebesar 0,272 dan signifikansi p = 0,029 (p < 0,05).
APPLYING ITEM RESPONSE THEORY TO IDENTIFY RESPONDENTS’ TENDENCY TO CHOOSE MIDDLE OPTION ON PSYCHOLOGY SCALE Wahyu Widhiarso
Proyeksi: Jurnal Psikologi Vol 7, No 1 (2012): Jurnal Psikologi Proyeksi VOL. 7 No. 1 April 2012
Publisher : Faculty of Psychology Universitas Islam Sultan Agung Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30659/jp.7.1.33-43

Abstract

The question of how large the proportion of respondents who tend to choose the middle option onpersonality scale was difficult to answer since it depends on two factors: respondents themselves anditems. Due to recent development of psychometric theory, this question can be answered by combiningsuch factors into one model. One of the representative models which can facilitate this combination isMixed Rasch Modeling (MRM). This study applied this model to identify respondents’ tendency tochoose the middle option on the psychological scale. The research data obtained from measurements ofthe five personality factors in 200 students. Analysis result which was performed separately on eachpersonality factors suggest that proportion of respondents who chose the middle option is quite smalland only occurs on two personality factors (27 percent in extroversion and 11 percent on opennessfactor). Additional finding showed that respondents who have a tendency to choose the middle optiononly perform in certain items than all items.
ADVERSITY QUOTIENT PADA SISWA HOMESCHOOLING Ummi Nabila Azaria; Titin Suprihatin
Proyeksi: Jurnal Psikologi Vol 12, No 2 (2017): Jurnal Psikologi Proyeksi VOL. 12 No. 2 Oktober 2017
Publisher : Faculty of Psychology Universitas Islam Sultan Agung Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30659/jp.12.2.79-86

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tipe adversity quotient dan faktor yang mempengaruhi AQ pada siswa homeschooling. Homeschooling merupakan metode pendidikan informal yang menggunakan sistem bebas yang berbeda dengan sekolah formal. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Data dalam penelitian ini didapat melalui wawancara dan observasi. Subjek berjumlah tiga orang siswa yang diperoleh berdasarkan teknik purposive sampling dengan ciri-ciri siswa homeschooling di Kota Semarang yang telah mengikuti proses homeschooling minimal dua tahun dan telah bekerja dengan rentang usia 14-18 tahun.   Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor yang mempengaruhi adversity quotient homeschooling pada ketiga subjek berbeda-beda, yaitu subjek pertama ketekunan, belajar dan mengambil resiko, subjek kedua perbaikan dan belajar serta subjek ketiga produktivitas. Faktor yang paling berkontribusi dalam aktifitas pekerjaan ketiga subjek adalah mengambil resiko, ketekunan dan belajar serta produktivitas dan kreativitas. Aspek yang mempengaruhi terbentuknya adversity quotient ketiga subjek adalah aspek control (C) dan origin and ownership (O2). Klasifikasi adversity quotient subjek pertama dalam homeschooling adalah tipe campers sedangkan untuk subjek kedua dan ketiga adalah quitters. Adversity quotient untuk aktifitas pekerjaan pada ketiga subjek termasuk dalam tipe climbers.   Kata Kunci: Adversity quotient dan homeschooling

Page 1 of 19 | Total Record : 188