cover
Contact Name
Fitriani
Contact Email
jurnal.ame@uika-bogor.ac.id
Phone
+6285695860680
Journal Mail Official
jurnal.ame@uika-bogor.ac.id
Editorial Address
Gedung Fakultas Teknik, Ir. H. Prijantono, Universitas Ibn Khaldun Bogor Jl. KH. Soleh Iskandar KM.2 Kedung Badak BOGOR 16162
Location
Kota bogor,
Jawa barat
INDONESIA
AME (Aplikasi Mekanika dan Energi) : Jurnal Ilmiah Teknik Mesin
ISSN : 24603988     EISSN : 25810979     DOI : 10.32832/ame
AME (Aplikasi Mekanika dan Energi):Jurnal Ilmiah Teknik Mesin merupakan jurnal ilmiah dengan e-ISSN 2581-0979 dan p-ISSN 2460-3988 yang direview dengan double blind review. Jurnal diterbitkan secara berkala 2 kali dalam setahun (6 bulanan) yaitu pada bulan Maret dan September dengan menyajikan 6(enam) artikel dalam setiap terbitannya. Dikelola oleh Program Studi Teknik Mesin, Fakultas Teknik & Sains Universitas Ibnu Khaldun Bogor. Berisi hasil penelitian, kajian lapangan, pemikiran atau gagasan yang berkaitan dengan ilmu Teknik Mesin yang tidak terbatas pada Energi, mekanika Stuktur, Material& Manufaktur, dan Mekatronika.
Articles 19 Documents
Analisis Kekuatan Coupling Machinoy-Connection Pemadam Kebakaran Terhadap Tekanan Fluida Air 10 Bar dan 15 Bar Budi Hartono; Angga Kurnianto; Roy Waluyo; Fitriani
AME (Aplikasi Mekanika dan Energi): Jurnal Ilmiah Teknik Mesin Vol. 9 No. 1 (2023)
Publisher : Universitas Ibn Khaldun Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Y-Connection adalah bagian dari alat pada mobil pompa pemadam kebakaran yang fungsinya adalah memecah/membagi satu aliran air dengan diameter tertentu menjadi dua aliran agar petugas bisa membagi tugas di lapangan dan mempercepat pemadam api. Ketika air bertekanan tinggi melewati Y-Connection sering terjadi lepas kendali akibat patah sambungan atau lepas coupling. Hal ini menjadi salah satu penyebab resiko kerja petugas pemadam kebakaran menjadi sangat tinggi. Karena Y-Connection adalah satu alat yang terdiri dari sambungan dan percabangan sehingga beban akan terpusat di alat ini, sehingga diperlukan adanya analisis kekuatan. Metode penelitian dilakukan dengan 2 cara yaitu pengambilan data dan pengujian alat serta simulasi menggunakan Computational Fluid Dynamics (CFD). Dari kedua metode ini pengamatan diperluas menjadi 3 sub analisis yaitu (1) analisis tegangan, gaya dan laju aliran, (2) analisis Pressure Burst, dan (3) analisis melalui CFD. Pada Analisis tegangan, gaya dan laju aliran membuktikan adanya hukum Bernoulli dan kontinuitas sehingga perbedaan tekanan dan tegangan dapat terjadi pada aliran air yang berbeda luas penampang, Pada Analisis pressure burst menjelaskan keamanan alat berdasarkan ketebalan dinding outlet dan jenis bahan yang digunakan. Dengan tebal aktual dinding ujung outlet Y-Connection mampu menahan tekanan 1678,1 psi dan dinding ujung inletmampu menahan tekanan 1945,6 psi. Simulasi CFD memberikan gambaran letak titik kritis alat yang dapat menyebabkan deformasi, sehingga perlunya perhatian khusus pada titik-titik tersebut. Dengan begitu pemahaman terhadap alat Y-Connection dapat meningkat. Kata kunci : analisis pressure burst; titik kritis; Y-connection.
Potensi Pengontrolan Suhu Ruangan Menggunakan Sistem Penukar Panas Dalam Tanah Rudi Irawan; Ricky Therisno; Ksatrio Susanto
AME (Aplikasi Mekanika dan Energi): Jurnal Ilmiah Teknik Mesin Vol. 9 No. 1 (2023)
Publisher : Universitas Ibn Khaldun Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Salah satu biaya operasi yang signifikan dari bangunan-bangunan adalah pengaturan suhu udara ruangan agar tercapai kondisi ruangan yang nyaman. Telah banyak diketahui bahwa umumnya suhu dalam tanah pada siang hari lebih rendah dibanding suhu udara ruangan, sementara pada malam hari suhu dalam tanah lebih hangat dari suhu ruangan. Penelitian ini dilakukan untuk meneliti potensi suhu tanah sebagai sumber untuk menurunkan atau menaikkan suhu ruangan. Tujuan utama penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa besar penurunan dan kenaikan suhu udara setelah melalui Ground Cooling Heat Exchanger (GCHE) dengan perangkat lunak Ansys. Sebagai data lokasi untuk penelitian digunakan data daerah Bandung, Jawa Barat, Indonesia. Pengaruh GCHE terhadap suhu udara dipelajari dalam penelitian ini. Hasil-hasil simulasi menunjukkan bahwa GCHE dapat dengan efektif menurunkan dan menaikkan suhu berkisar 5oC jika dibandingakn dengan suhu udara ketika masuk GCHE. Hasil dari penelitian ini dapat digunakan untuk mengatur suhu dalam ruangan dari sebuah bangunan dengan cara yang lebih alami, ramah lingkungan dan hemat energi dengan mengacu pada parameter kenyamanan ASHRAE-55, sehingga bermanfaat untuk perancangan sistem heating, ventilation, and air conditioning (HVAC). Kata kunci :  ground cooling; HVAC; kenyamanan; tanah; udara ruang.
Kajian Penggunaan Pompa Hydram Untuk Pengairan Lahan Menggunakan Sistem Tekanan Hidrostatis Christian Soolany; Dhimas Oki Permata Aji; Sugeng Tri Marwanto
AME (Aplikasi Mekanika dan Energi): Jurnal Ilmiah Teknik Mesin Vol. 9 No. 1 (2023)
Publisher : Universitas Ibn Khaldun Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Air merupakan salah satu sumber daya alam yang menjadi faktor penting dalam kehidupan makhluk hidup. Salah satunya yaitu pada kegiatan di bidang pertanian. Air menjadi fungsi vital pada media tumbuh tanaman di lahan. Proses pengairan lahan untuk kegiatan pertanian umumnya menggunakan pompa air yang menggunakan motor bakar, khususnya di daerah yang berada cukup jauh dari sumber mata air. Cara ini kurang efisien karena biaya operasional tinggi untuk pembelian bahan bakar pompa selama 8 jam dioperasikan. Salah satu solusi yang dikaji pada penelitian ini yaitu menggunakan pompa hydram untuk proses pengangkatan air ke lahan yang jauh dari sumber mata air. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah Rancang Bangun Konvensional yang dilanjutkan dengan uji kinerja dari pompa hydram. Hasil uji kinerja dari pompa hydram yang dirancang mampu mengangkat air hingga ketinggian 8 meter dari sumber air, dengan debit rata – rata air yang diangkat adalah 3,72 liter/menit, efisiensi kinerja pompa yaitu 52,69 %. Berdasarkan hasil penelitian ini diperoleh kesimpulan bahwa pompa hydram dapat digunakan sebagai alternatif penggunaan pompa khusunya untuk daerah – daerah lahan pertanian yang jauh dari sumber mata air. Kata kunci : air; bidang pertanian; pompa; pompa hydram.
Studi Pengaruh Kecepatan Putaran Rotating Tool Friction Stir Welding (FSW) Terhadap Kekuatan, Kekerasan Dan Struktur Mikro Aluminium AA 2024-T3 Fajar Nugroho; Nurfi Ahmadi; Eko Yulianto
AME (Aplikasi Mekanika dan Energi): Jurnal Ilmiah Teknik Mesin Vol. 9 No. 1 (2023)
Publisher : Universitas Ibn Khaldun Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Dalam pengelasan FSW kecepatan putaran rotating tools merupakan salah satu faktor penting yang menentukan kualitas sambungan las. Dalam penelitian ini digunakan material aluminium AA 2024-T3 dengan kecepatan putar rotating tools sebesar 900 rpm, 1500 rpm dan 2280 rpm, serta kedalaman pin sebesar 3,5 mm dan kecepatan feed rate 18 mm/menit. Selanjutnya terhadap hasil sambungan las FSW dilakukan pengujian kekuatan tarik, pengujian kekerasan dan struktur mikro. Berdasarkan dari hasil pengujian sifat mekanik tersebut dapat dilihat bahwa kecepatan putaran rotating tools mempengaruhi nilai kekuatan tarik, nilai kekerasan dan struktur mikro dari sambungan las. Semakin tinggi putaran menyebabkan meningkatnya kekuatan tarik dan kekerasan. Namun peningkatan tersebut tidak berjalan kontinyu karena pada putaran yg tinggi perlu dilakukan penyesuaian terhadap feed rate pengumpanannya. Dalam penelitian ini hasil optimal diperoleh pada putaran rotating tools 1500 rpm dimana kekuatan tarik sebesar 236,93 MPa dan nilai kekerasannya sebesar 137,3 VHN. Dari pengamatan struktur mikro menunjukan adanya perubahan butiran pada area nugget zone akibat pengaruh putaran rotating tools. Kata kunci : aluminium 2024-T3; FSW; kekerasan; kekuatan tarik; struktur mikro.
Pengaruh Reed Valve Dengan Variasi Dual Stage Terhadap Torsi, Horsepower Dan Konsumsi Bahan Bakar Pada Kendaraan Dua Langkah Yamaha RXK 135 Suryawan Wicaksono; Subekti
AME (Aplikasi Mekanika dan Energi): Jurnal Ilmiah Teknik Mesin Vol. 9 No. 1 (2023)
Publisher : Universitas Ibn Khaldun Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Motor bensin merupakan salah satu jenis motor pembakaran dalam yang digunakan untuk menggerakkan atau sebagai sumber tenaga dari suatu kendaraan. Optimalisasi pada proses sebelum pembakaran dapat meningkatkan performa mesin seperti melakukan pergantian pada komponen reed valve. Reed valve atau katup buluh bekerja berdasarkan kehisapan pada ruang engkol dan mekanisme yang tidak terhubung dengan putaran mesin. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh reed valve standar dan dual stage reed valve terhadap torsi, horsepower, konsumsi bahan bakar pada sepeda motor Yamaha RXK 135 cc. Penelitian ini menggunakan metode eksperimental dimana pengujian dilakukan secara bergantian untuk masing-masing variasi reed valve untuk memperoleh torsi, horsepower, dan konsumsi bahan bakar menggunakan Pertalite. Pengujian dilakukan pada tingkat putaran mesin 6800-16000 rpm menggunakan mesin dynotest di Alonso Lee Motor Workshop. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa torsi dan daya tertinggi didapatkan oleh lidah membran standar dengan nilai 18,91 HP pada 9500 rpm dan 14,7 N.m pada 8450 rpm sedangkan pada lidah membran dual stage menghasilkan torsi dan daya sebesar 18,38 HP pada 14500 rpm dan 9,49 N.m pada 12540 rpm. Hal tersebut dikarenakan bahan dari lidah membran dual stage yang lebih kaku. Sehingga membuat penghisapan bahan bakar kurang responsif dibandingkan dengan lidah membran standar yang berbahan lebih lentur sehingga mampu melakukan penghisapan bahan bakar lebih cepat dan mengoptimasi kinerja mesin. Kata kunci : katup buluh; membran; mesin dua langkah; yamaha RX king.
Analisis Pengaruh Variasi Sudut Kemiringan Nozzle Terhadap Daya Turbin Pelton Skala Laboratorium Edi Sutoyo; Budi Hartono; Yoga Hermawan; Fitriani
AME (Aplikasi Mekanika dan Energi): Jurnal Ilmiah Teknik Mesin Vol. 9 No. 1 (2023)
Publisher : Universitas Ibn Khaldun Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Salah satu potensi yang dimiliki sumber daya alam terbesar di Indonesia adalah air. Selain kegunaanya untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari kandungan energi yang dimiliki oleh air yang mengalir dari ketinggian tertentu juga bisa dimanfaatkan sebagai pembangkit energi mekanis. Salah satu proses pembangkitan energi mekanis yang memanfaatkan energi air adalah turbin Pelton. Turbin Pelton terdiri dari satu set sudu-sudu jalan yang diputar oleh pancaran air yang disemprotkan dari satu atau lebih jet nosel. Dengan melakukan variasi sudut kemiringan nozzel dapat diperoleh torsi turbin dan daya turbin yang maksimal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pengaruh variasi sudut kemiringan nozzle dan bukaan valve/katup bypass yang paling tepat terhadap daya yang dihasilkan. Pengujian dilakukan sebanyak empat kali dengan menggunakan sudut kemiringan nozzle 0o, 5o, 10o, dan 15o, dengan bukaan katup bypass sebesar 0%, 25%, 50%, 75%, dan 100%. Hasil pengujian menunjukkan nilai maksimal diperoleh pada sudut kemiringan nozzle 15o, dengan bukaan katup bypass 0%. Hasil analisa menggunakan perhitungan dasar turbin Pelton menghasilkan debit air 0,00215 m3/s, torsi pengereman 8,21 Nm, Head aktual 17,32 m, percepatan jet 18,06 m/s, kecepatan linier roda turbin 6,31 m/s, dan gaya turbin teoritis sebesar 47,99 N. Adapun daya yang dihasilkan adalah sebesar 302,88-Watt untuk turbin teoritis, daya air 365,30 Watt, daya poros 550,61 Watt, serta menghasilkan efisiensi turbin sebesar 82,91 %. Pada bukaan katup 100%, putaran turbin semakin rendah disebabkan aliran fluida yang keluar dari pompa dibagi mejadi dua sehingga aliran fluida yang keluar dari nozzel semakin kecil. Oleh karenanya daya air untuk mendorong sudu turbin menjadi kurang maksimal. Kata kunci : daya turbin; katup bypass; sudut kemiringan nozzle; turbin Pelton.
Karakteristik Laju Aliran, Tekanan, Dan Temperatur PASCONEL Dalam Kondisi Statis Suhandi Muliawandana; Wiguna Persada Putra; Surip Widodo; G.B. Heru K; Adhika Enggar Pamungkas; Mulya Juarsa
AME (Aplikasi Mekanika dan Energi): Jurnal Ilmiah Teknik Mesin Vol. 9 No. 1 (2023)
Publisher : Universitas Ibn Khaldun Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Passive System Condensation Experimental Loop (PASCONEL) merupakan fasilitas yang digunakan untuk meneliti fenomena laju aliran sirkulasi alami yang pengaplikasiannya dapat diterapkan pada sistem pendingin pasif reaktor nuklir. Fasilitas eksperimen ini memanfatkan sirkulasi alami yang terjadi akibat adanya perbedaan densitas yang disebabkan oleh perbedaan temperatur. Untuk mengetahui kemampuan dan batasan eksperimen maka perlu dilakukan komisioning pada komponen utama fasilitas PASCONEL. Hal ini bertujuan untuk memastikan bahwa karakteristik alat ukur dan sistem akuisisi data yang terpasang pada main steam generator, coil steam condensation tank, heat pipe 1, dan heat pipe 2 bekerja dengan normal. Pada penelitian ini digunakan metode eksperimental uji dalam kondisi statis yang dilakukan untuk memverifikasi respon sistem pengukuran selama 24 jam tanpa beban listrik di pemanas dan pendingin, yang mana sistem PASCONEL sudah terisi air. Hasil pengujian menunjukkan bahwa tekanan dan arus pada fasilitas PASCONEL berdasarkan hasil data pengukuran pressure transmitter dan flow metter pada masing-masing komponen selama 24 jam yaitu terbaca PT (pressure transmitter) MSG 0,003 bar, PT HP1 0,013 bar, PT HP2 0,005 bar, Flow Inlet MSG 0,005 LPM, Flow Out -0,9 LPM. Temperatur pada sistem PASCONEL dalam kondisi stabil pada sore hari pukul 17:27 WIB dengan rata-rata temperatur 29,30°C sampai pagi hari pukul 06:38 WIB dengan rata-rata temperatur 25,97°C dengan selisih perbedaan 3,3°C. Kondisi ini menandakan bahwa untuk melakukan eksperimen pada PASCONEL baik pengujian PaHPSCS dan PaHCCS akan lebih efektif dilakukan pada malam hari karena perubahan suhunya hanya sekitar 2°C- 3°C. Kata kunci : laju aliran; pasconel;sirkulasi alami; tekanan; temperatur.
Analisis Head Losses Pada Circulating Fluida Air Dalam Dua Jenis Pipa Hablinur Alkindi; Hasan Santosa; Edi Sutoyo
AME (Aplikasi Mekanika dan Energi): Jurnal Ilmiah Teknik Mesin Vol. 9 No. 1 (2023)
Publisher : Universitas Ibn Khaldun Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Dalam dunia industri dituntut untuk selalu meningkatkan performance dalam meningkatkan produk yang dihasilkan, maka dari itu hasil yang diperoleh tersebut tidak terlepas dari mesin atau alat yang menggunakan sistem perpipaan dalam memproses produk yang dihasilkan. Pada instalasi perpipaan banyak dipakai elbow. Salah satunya berfungsi untuk membelokan arah ditribusi aliran fluida, membagi aliran menjadi bercabang sesuai yang diinginkan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh sambungan elbow terhadap koefisien kerugian tekanan akibat adanya elbow aliran fluida yang menyebabkan penurunan unjuk kerja dari suatu system. Dari hasil analisa perhitungan diperoleh nilai head loss mayor bahan galvanis pada bukaan katup 100% sebesar 0,12 m, bukaan katup 75% sebesar 0,07 m dan bukaan katup 50% sebesar 0,03 m. Dari hasil perhitungan diperoleh nilai head loss mayor bahan PVC pada bukaan katup 100% sebesar 0,21 m, bukaan katup 75% sebesar 0,12 m, dan bukaan katup 50% sebesar 0,05 m. Dari hasil perhitungan diperoleh nilai head loss minor pada alat uji ini dengan bukaan katup 100% sebesar 0,08 m, bukaan katup 75% sebesar 0,02 m dan bukaan katup 50% sebesar 0,01 m. Semakin besar bukaan katup maka semakin besar nilai head losses mayor maupun head losess minor. Sedangkan untuk pressure drop, semakin besar bukaan katup maka semakin kecil nilai pressure drop pada sistem fluida ini. Daya pompa yang dipakai pada sistem fluida hanya sebesar 7,8 watt. Kata kunci : air; elbow; debit; koefisien kerugian; perpipaan; pressure drop.
Uji Komisioning Fasilitas Sistem Simulasi Pasif 04 Versi 2 (FASSIP 04 Ver.2) Untuk Studi Kemampuan Pendinginan Pasif Pada Sistem Keselamatan Reaktor Nuklir Dwi Yuliaji; Roy Waluyo; Gatot Eka Pramono; Putut Hery Setiawan; Mulya Juarsa
AME (Aplikasi Mekanika dan Energi): Jurnal Ilmiah Teknik Mesin Vol. 9 No. 1 (2023)
Publisher : Universitas Ibn Khaldun Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32832/ame.v9i01.138

Abstract

Riset sistem pendinging pasif/Passive Cooling System (PCS) berbasis aliran sirkulasi alam menjadi topik penting dalam manajemen termal untuk keselamatan reaktor nuklir pasca gagalnya sistem pendingin aktif di kejadian kecelakaan PLTN Fukushima Dai-ichi, Jepang. Hal tersebut menjadikan riset eksperimental penting dilakukan untuk menentukan kondisi awal dan kondisi batas agar aliran sirkulasi fluida pada untai sirkulasi alam mencapai kondisi optimal. Sehinga dibangun fasilitas eksperimen untai rektangular FASSIP-04 versi 2 untuk mempelajari fenomena aliran sirkulasi alam dengan rejim aliran satu fase dan dua fase yang bekerja pada tekanan rendah. Tujuan penelitian dilakukan dalam rangka komisioning fasilitas untuk mengetahui batasan parameter daya dan temperatur selama pengoperasian. Metode komisioning dilakukan dalam dua tahap, yaitu komisoning statis dengan merekam data perubahan temperatur lingkungan dari semua sensor selama 3 hari tanpa dihidupkannya pemanas dan pendingin. Metode kedua adalah komisoning dinamis dengan memvariasikan temperatur air demineral di dalam tangki pemanas mulai dari 50° C (satu fase) hingga mencapai temperatur saturasi (dua fase). Sementara, daya pemanas divariasikan mulai dari 2,8 kW, 4,2 kW, dan 5,6 kW yang dibangkitkan dari immersion heater. Hasil komisioning statis menunjukkan bahwa temperatur rata-rata tertinggi selama tiga hari terjadi pada siang hari dalam rentang 31oC – 40oC, dan terendah (stabil) di malam hari antara jam 20.00 – 07.00 dengan rentang sekitar 22oC – 24oC. Kemudian, hasil komisoning dinamis pada daya maksimal 5,6 kW, menunjukkan adanya pembentukan gelembung dari pemanas dan capaian temperatur tertinggi untuk aliran dua fase sebesar 105oC (di atas temperature saturasi). Hasil komisoning telah menjadi batasan parameter temperatur dan daya untuk menentukan matriks eksperimen selanjutnya. Kata kunci : FASSIP-04; komisioning; satu fase-dua fase; sirkulasi alam; variasi daya; variasi temperatur.
Komparasi Pemanfaatan Heat Loss Sistem Pembuangan Dan Sistem Pendinginan Mesin Menjadi Listrik Adi Yoga Pratama; Roy Waluyo; Dwi Yuliaji; Fitriani
AME (Aplikasi Mekanika dan Energi): Jurnal Ilmiah Teknik Mesin Vol. 9 No. 2 (2023)
Publisher : Universitas Ibn Khaldun Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pemanfaatan panas buang (heat loss) pada kendaraan bermotor dapat mengurangi dampak pemanasan global dan mengurangi emisi gas buangnya. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk memanfaatkan heat loss yang dihasilkan oleh motor bakar. Terdapat dua sistem pada motor bakar yang memiliki nilai heat loss tertinggi, yaitu sistem pendinginan dan sistem pembuangan. Untuk memanfaatkan heat loss, Thermo Electric Generator (TEG) dipilih sebagai alat yang dapat mengubah energi panas menjadi energi listrik. Thermo Electric Generator (TEG) dapat menghasilkan listrik berdasarkan Seeback effect dari perbedaan suhu pada alat tersebut. Untuk meningkatkan perbedaan suhu pada TEG, heatsink dipasangkan pada sisi dingin TEG agar dapat meningkatkan perbedaan suhu antara sisi panas dan sisi dingin TEG.  Daya listrik tertinggi didapatkan sebesar 15,8 x 10-3 VA pada sistem pendinginan dan 276 x 10-3 VA pada sistem pembuangan. Perbedaan suhu yang tinggi pada TEG, dapat menghasilkan daya listrik yang tinggi. Kata kunci :  heat loss; heatsink; Seeback effect; TEG.

Page 1 of 2 | Total Record : 19