cover
Contact Name
Bambang S Maarif
Contact Email
hikmah@unisba.ac.id
Phone
+6281224715295
Journal Mail Official
hikmah@unisba.ac.id
Editorial Address
Jl. Tamansari No. 20, Bandung 40116
Location
Kota bandung,
Jawa barat
INDONESIA
HIKMAH : Jurnal Dakwah dan Sosial
ISSN : 14120453     EISSN : 27767302     DOI : https://doi.org/10.29313/hikmah.vi.2540
HIKMAH adalah jurnal yang diterbitkan oleh Fakultas Dakwah Universitas Islam Bandung yang memuat tentang hasil riset di bidang ilmu dakwah dan sosial. Tujuan jurnal ini adalah untuk memublikasikan dan menyebarluaskan tulisan-tulisan dalam bidang ilmu dakwah dan sosial yang dapat memberikan kontribusi bagi pengembangan ilmu pengetahuan secara filosofis, teroritis, dan praktis . HIKMAH terbit sebanyak dua kali dalam setahun yaitu bulan Maret dan Oktober. Hikmah menerima tulisan berbentuk riset kuantitatif maupun kualitatif dari akademisi, praktisi, peneliti, dan mahasiswa yang relevan dengan topik ilmu dakwah dan sosial.
Articles 42 Documents
AL-HIKMAH DALAM DAKWAH ISLAMIYAH Kurniati, Nia
HIKMAH : Jurnal Dakwah Dan Sosial Maret 2021
Publisher : UPT Publikasi Ilmiah (Universitas Islam Bandung)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/hikmah.v1i1.2518

Abstract

ABSTRAK Gerakan dakwah Islamiyah yang dilakukan pada saat ini dan masa mendatang dihadapkan pada tantangan yang semakin berat. Masalah yang dihadapi umat yaitu pesatnya ilmu pengetahuan dan teknologi, globalisasi dan arus informasi. Di mana da’i (komunikator) harus menekankan pentingnya dakwah baik secara individu maupun kelompok secara profesional. Dakwah bukan saja memberikan wawasan keislaman yang lebih luas (yang bersifat kognitif), dan bukan juga hanya memberikan hiburan untuk melupakan persoalan dan meredakan tekanan psikologisnya. Tetapi dakwah Islamiyah juga harus mampu membantu orang-orang modern dalam memahami dirinya. Para da’i (komunikator) harus mampu untuk membimbing umat guna memahami realitas, yaitu dengan memaksimalkan potensi yang mereka miliki dan akhirnya akan dapat mengembangkan kepribadian mereka dan berhasil secara efisien dan efektif sebagaimana diungkapkan dalam al-Qur’an surat An-Nahl: 125 bagaimana metode- syarat tantangan dan sikap berdakwah.
ANALISIS KINERJA PENGELOLAAN ZAKAT INFAK BAITUL MAAL UNISBA Kamil, Parihat; Suhendi, Hendi; Maryandi, Yandi
HIKMAH : Jurnal Dakwah Dan Sosial Maret 2021
Publisher : UPT Publikasi Ilmiah (Universitas Islam Bandung)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/hikmah.v1i1.2520

Abstract

Baitul Maal Unisba (BMU) adalah lembaga yang berfungsi menghimpun, mengelola dan mendayagukan zakat infak dari para donator khususnya dosen, karyawan dan mahasiswa Unisba. Perjalanan Baitul Maal Unisba sejak tahun 2006 belum optimal, baik dari aspek penghimpunan dana zakat infak, aspek pendistribusian ataupun aspek pengelolaan keuangan. Kondisi tersebut disebabkan belum optimalnya kinerja organisasi Baitul Maal Unisba. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif verivikatif dengan metode study kasus melalui teknik pengumpulan data kuesioner, dokumentasi dan wawancara. Penelitian ini menggunakan sensus terhadap stakeholder Baitul Maal Unisba yang dijadikan sebagai subjek penelitian, dengan responden dari masing-masing stakeholder diambil secara proporsional sebanyak 50 responden. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah: (i) Untuk menggambarkan pengelolaan zakat infak di Baitul Maal Unisba (ii) Untuk mengetahui tingkat kinerja Baitul Maal Unisba. Hasil penelitian menunjukan bahwa tingkat kinerja pengelolaan zakat infak Baitul Maal Unisba berada pada tingkat cukup berdasarkan hasil penilaian responden dengan jumlah prosentase sebesar 46%.
PERAN MEDIA DALAM PENYELESAIAN KONFLIK SOSIAL HMZ, Nandang
HIKMAH : Jurnal Dakwah Dan Sosial Maret 2021
Publisher : UPT Publikasi Ilmiah (Universitas Islam Bandung)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/hikmah.v1i1.2521

Abstract

Perubahan sosial menuntut penyesuaian dalam berbagai hal, termasuk dalam memahami konflik. Konflik sebagai fenomena titik singgung antara berbagai kepentingan. Pemberitaan di media massa pada dasarnya adalah cerminan realitas. Dalam konteks Indonesia, masih dapat ditemukan banyak pemberitaan tentang konflik baik konflik horizontal maupun konflik politis. Memasuki fase reformasi menandai bahwa sistem politik maupun sistem pers di Indonesia ada pada era yang lebih terbuka. Tapi di lain pihak era keterbukaan seperti ini tidak menjadikan sistem politik dan sistem pers yang lebih demokratis pula. Media massa yang mengangkat pemberitaan tentang konflik dan kekerasan yang pada masa Orde Baru tidak banyak nampak di permukaan justru menjadi hal yang sangat lumrah terjadi pada era reformasi saat ini. Media massa dapat berperan dalam menjembatani suara-suara masyarakat yang selama ini diabaikan oleh para elit politik. Jika komunikasi tersebut dapat diciptakan dengan kontribusi dari media massa, maka harapan terbentuknya tatanan politik yang demokratis lebih dapat diharapkan.
SPIRITUALITAS MASYARAKAT PERKOTAAN THE SPIRITUALITY OF URBAN SOCIETY Afidah, Ida
HIKMAH : Jurnal Dakwah Dan Sosial Maret 2021
Publisher : UPT Publikasi Ilmiah (Universitas Islam Bandung)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/hikmah.v1i1.2522

Abstract

Masyarakat perkotaan sering diidentikan sebagai masyarakat modern, dikarenakan cara berfikir dan berteknologinya yang modern . Modernitas melekat pada corak masyarakat perkotaan, yang secara sosiologis cenderung bersifat individualistis, matrealistik, rasionalistik, formalistic sehingga sikap sikap tersebut mempengaruhi cara keberagamaan msyarakatnya, diakibatkan dari dampak negative modernitas yang melingkupi jiwa manusia dan terbuai di dalamnya. Kondisi ini tidak selamanya memberikan kenyamanan, jiwa mereka mengalami kehampaan, keterasingan (split personality). Untuk mengetahui latar belakang dan orientasi model spiritual masyarakat perkotaan yang sedang fenomenal, maka penelitian ini menggunakan pendekatan sosiologi agama, dengan hasil bahwa hal itu terjadi karena mereka tidak bisa mengimbangi pengaruh modernitas dengan nilai nilai dan pemahaman keagamaannya.Dalam otak manusia terdapat ranah yang disebut Zohar (spiritual intelligence) sebagai God Spot, yang menyebabkan manusia akan selalu mencari sesuatu yang bisa memenuhi kehampaan dalam hidunya. Terjadilah gelombang spiritualitas masyarakat perkotaan dengan lahirnya kajian-kajian, majelis dzikir, tablig akbar, dan acara acara yang berdimensi spiritual. Masyarakat modern saat ini berusaha kembali kepada fitrahnya yakni visi ke-Ilahian yang selama ini terbelenggu topeng manis modernitas. Spiritualitas sebagai penghayatan batiniah kepada Tuhan melalui jalan- jalan tertentu akan mengantarkan masyarakat modern kembali kepada nilai nilai religius. Kebutuhan spiritual adalah kebutuhan untuk mempertahankan dan mengembalikan keyakinan dan memenuhi kewajiaban agama. Sedangkan bagi masyarakat yang bisa mengimbangi pengaruh modernitas mentalnya lebih siap, sehingga pengaruhnya tidak begitu besar, mereka memiliki keseimbangan dalam hidupnya dengan tetap mendalami agama. Dapat disimpulkan bahwa spiritualisme dalam perkembangannya mengalami dinamisasi yang beragam, termasuk pada sisi implemantasi ajaran. Kerinduan pada spiritualisme tampaknya melanda beberapa masyarakat modern. Salah satu fenomena spiritualitasnya dengan berkembangnya majelis-majelis keagamaan (majelis Dzikir) terutama dikalangan kaum kota yang terdidik secara modern. Bahkan keberadaanya bukan sekedar ritual tetapi kekuatan spiritual yang mampu membangkitkan kesadaran (berorientasi pada tasawuf), dengan melahirkan model tasawuf baru yaitu Urban Sufisme.
STRATEGI DAKWAH DALAM MENGEMBANGKAN INDIVIDU, KELUARGA DAN MASYARAKAT Yahya, M Wildan
HIKMAH : Jurnal Dakwah Dan Sosial Maret 2021
Publisher : UPT Publikasi Ilmiah (Universitas Islam Bandung)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/hikmah.v1i1.2523

Abstract

Dakwah dalam konteks sosio-kultural memerlukan variasi pendekatan keilmuan yang melintas batas wilayah deduktif. Dalam menyoroti pengembangan diri, maka dikemukakan beberapa teori sebagai berikut: (1) pengembangan potensi; (2) adaptasi lingkungan; (3) pengembangan keunikan secara menyeluruh; (4) pengembangan karakter; dan (5) proses sosialisasi diri. Kelima teori di atas adalah berkaitan dengan proses, sementara itu contentnya berhubungan dengan aqidah, ibadah dan akhlak.
NABI ZAKARIA AS. DAN SITI MARYAM AS. FIGUR MANUSIA UNGGUL Khuza'i, Rodliyah
HIKMAH : Jurnal Dakwah Dan Sosial Maret 2021
Publisher : UPT Publikasi Ilmiah (Universitas Islam Bandung)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/hikmah.v1i1.2524

Abstract

Sistem pendidikan, pendidikan masa kanak-kanak, pengaruh lingkungan atau milieu, pemikiran keagamaan, pengaruh keluarga, latar sosial- politik, pelatihan intelektual dan sebagainya sangat berpengaruh untuk membentuk kepribadian seseorang. Tokoh Nabi Zakaria as. dan Siti Maryam yang diukir namanya dalam Al-Quran merupakan figur orang tua dan anak didik yang sama-sama memiliki keistimewaan luarbiasa yang patut diteladani, sehingga dapat menjadi model pendidikan yang unggul.
PENGEMBANGAN PENGELOLAAN INFAK MELALUI DIGITALISASI PENGELOLAAN DAN PENINGKATAN KEBERAGAMAAN DONATUR DEVELOPMENT OF INFAQ MANAGEMENT THROUGH DIGITALIZATION MANAGEMENT AND IMPROVEMENT OF DONOR'S DIVERSITY Hendi Suhendi; Muhammad Fauzi Arif
HIKMAH : Jurnal Dakwah dan Sosial Volume 1, No.2, Oktober 2021
Publisher : UPT Publikasi Ilmiah (Universitas Islam Bandung)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/hikmah.vi.2540

Abstract

The realization of Baitul Maal Unisba's infaq receipts that are not in line with the existing donation potential, causes the level of financing ability of the scholarship program run by Baitul Maal Unisba has not been fulfilled optimally. For this reason, this research was conducted with the aim of knowing the infaq management carried out by Baitul Maal Unisba, and knowing the strategy for increasing infaq through digitalization of management systems and services. This research is a case study research using descriptive and participatory analysis methods, namely methods that try to solve problems based on the data analyzed and interpreted. The data obtained shows that the infaq collection process has not been optimally carried out by Baitul Maal Unisba, one of which is shown by the absence of a digital- based management information system or application. The results of the study reveal that in order to achieve an increase in collection according to the expected target, the manager must take the following steps: increasing the capacity and competence of human resources, preparing digital technology-based facilities and infrastructure, creating creative and innovative programs, carrying out da'wah activities in order to increase understanding and concern donors, digitizing management information systems, digitizing donation services and digitizing collections through outreach and promotion activities. Realisasi penerimaan infak Baitul Maal Unisba yang belum selaras dengan potensi donasi yang ada, menyebabkan tingkat kemampuan pembiayaan program beasiswa yang dijalankan Baitul Maal Unisba belum terpenuhi dengan optimal. Untuk itu penelitian ini dilakukan dengan tujuan mengetahui pengelolaan infak yang dilakukan Baitul Maal Unisba, serta mengetahui strategi peningkatan infak melalui digitalisasi sistem pengelolaan dan layanan. Penelitian ini merupakan penelitian studi kasus dengan menggunakan metode analisis deskriptif dan partisipatory, yaitu metode yang berusaha memecahkan masalah berdasarkan data-data yang dianalisis dan diinterpretasikan. Datayang diperoleh menunjukan bahwa belum optimalnya proses penghimpunan infak yang dilakukan oleh Baitul Maal Unisba, salah satunya ditunjukan dengan belum adanya sistem informasi manajemen berbasis digital atau aplikasi. Hasil penelitian mengungkapkan agar tercapai peningkatan penghimpunan sesuai target yang diharapkan maka pengelola harus melakukan langkah-langkah sebagai berikut : peningkatan kapasitas dan kompetensi SDM, menyiapkan sarana dan prasana berbasis teknologi digital, menciptakan program kreatif dan inovatif, menjalankan aktivitas dakwah dalam rangka peningkatan pemahaman dan kepedulian donatur, digitalisasi sistem informasi manajemen pengelolaan, digitalisasi layanan kemudahan donasi serta digitalisasi penghimpunan melalui aktivitas sosialisasi dan promosi.
PELATIHAN TABLIGH BAGI SANTRI DALAM UPAYA KADERISASI DA’I TABLIGH TRAINING FOR SANTRI IN AN EFFORT TO REGENERATE DA’I Muhammad Fauzi Arif; Hendi Suhendi; Malki Ahmad Nasir
HIKMAH : Jurnal Dakwah dan Sosial Volume 1, No.2, Oktober 2021
Publisher : UPT Publikasi Ilmiah (Universitas Islam Bandung)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/hikmah.vi.2541

Abstract

The cadre of da’i is the process of fostering prospective da’i through educational and training activities so that they have the ability to convey Islamic teachings well in Islamic society, the goal is that da'wah can take place from one generation to the next. One form of the da’i cadre process is tabligh training. This research is a follow-up to the Community Partnership Program (PKM) of the Da'wah Faculty of the Islamic University of Bandung at the Nurul Huda Islamic Boarding School Kaimas Garut. The aims of this research are; 1) to determine the planning of da’i cadre through tabligh training activities, 2) the form of tabligh training implementation, 2) evaluation of tabligh training activities. This research method uses a qualitative research type with a descriptive approach, while the research data is obtained through interviews with boarding school caregivers, and observations in tabligh training activities for students. The results showed that the planning of tabligh training activities started from cooperating with external parties to identify the tabligh abilities of the santri. The implementation of tabligh training activities includes three ways; 1) training in writing sermon texts and lectures, 2) training in da'wah rhetoric, 3) fostering the use of social media as a medium for da'wah. Evaluation of tabligh training activities for students is carried out through mentoring muhadhoroh activities. Kaderisasi da’i merupakan proses pembinaan calon-calon da’i melalui kegiatan pendidikan maupun pelatihan agar memiliki kemampuan menyampaikan ajaran Islam dengan baik di masyarakat Islam, tujuannya agar dakwah dapat berlangsung dari satu generasi ke generasi berikutnya. Salah satu bentuk proses kaderisasi da’i yaitu pelatihan tabligh. Penelitian ini merupakan tindak lanjut kegiatan Program Kemitraan Masyarakat (PKM) Fakultas Dakwah Universitas Islam Bandung di Pondok Pesantren Nurul Huda Kaimas Garut. Tujuan penilitian ini adalah ; 1) Untuk mengetahui perencanaan kaderisasi da’i melalui kegiatan pelatihan tabligh, 2) bentuk pelaksanaan pelatihan tabligh, 3) evaluasi kegiatan pelatihan tabligh. Metode penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif, adapun data penelitian di dapatkan melalui hasil wawancara dengan pengasuh pondok, dan observasi dalam kegiatan pelatihan tabligh bagi para santri. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perencanaan kegiatan pelatihan tabligh dimulai dari menjalin kerjasama dengan pihak eksternal untuk mengidentifikasi kemampuan tabligh para santri. Adapun pelaksanaan kegiatan pelatihan tabligh meliputi tiga cara; 1) pelatihan menulis teks khutbah maupun ceramah, 2) pelatihan retorika dakwah, 3) pembinaan pemanfaatan media sosial sebagai media dakwah. Evaluasi kegiatan pelatihan tabligh bagi para santri dilakukan melalui pendampingan kegiatan muhadhoroh.
MILITANSI DAKWAH MUHAMMADIYAH DAN NAHDLATUL ULAMA (NU) DI MASA PANDEMI COVID-19 Bambang Saiful Ma'arif
HIKMAH : Jurnal Dakwah dan Sosial Volume 1, No.2, Oktober 2021
Publisher : UPT Publikasi Ilmiah (Universitas Islam Bandung)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/hikmah.vi.2542

Abstract

This paper aims to see progressive values of Muhammadiyah and Nahdlatul Ulama (NU) are implemented in da'wah. Al- Islam is understood contextually and substantively, while progressive is interpreted constructively. This study begins with an explanation of militancy meaning and implementation in da'wah by two Islamic organizations in Covid-19 era. This article discusses: 1) The meaning of militancy and the Islamic perspective on it, 2) Da'wah: its meaning and practice, and 3) The militancy of Muhammadiyah and Nahdlatul Ulama da'wah during Covid-19. This article is an outcome of the 2021 research. The research finds that militancy is a progression to seek various opportunities, techniques and approaches in implementing Islam. In Covid-19 Pandemic era, da'wah militancy sparked in two Islamic organizations to seek breakthrough da’wah implementation in isolation. Da'wah conveys doctrine, displays Muslims action in doing good deeds. Syiar is maintained and expanded according to the structure and culture of Muahammadiyah and NU. Although militant ideology is often born fundamentalism and radicalism, but in COVID-19 pandemic era, these two organizations have not lost their da'wah innovation in spreading Islam intensely and increasing in frequency even though the quality feels stagnant. Da'wah billisan and bilhal Muhammadiyah and NU can still be felt by the congregation who split their jam'iyyah. Tulisan ini bertujuan untuk melihat bagaimana nilai-nilai progresif Muhammadiyah dan Nahdlatul Ulama (NU) diimplementasikan dalam dakwah, sehingga membentuk dakwah yang progresif sebagai inti dari militan. Al-Islam dipahami secara kontekstual dan substantif, sedang progresif dimaknai secara konstruktif. Kajian ini diawali dengan paparan makna militansi dan implementasinya pada dakwah oleh kedua organisasi di era Covid-19. Secara rinci artikel ini membahas tentang: 1) Makna militansi dan perspektif Islam terhadapnya, 2) Dakwah: makna dan praksisnya, dan 3) Militansi dakwah Muhammadiyah dan Nahdlatul Ulama saat Covid-19. Artikel ini merupakan luaran penelitian 2021. Penelitian menemukan bahwa militansi adalah progresivitas untuk mencari berbagai peluang, teknik dan pendekatan dalam melaksanakan Islam. Di era pandemi covid-19 militansi dakwah berbinar pada dua organisasi Islam ini dalam mencari terobosan di tengah keterbatasan pelaksanaan dakwah Islam ditengah penyekatan. Dakwah menyampaikan ajaran, menampilkan tindakan Muslim dalam beramal shaleh. Syiar dipertahankan dan dimekarkan sesuai dengan struktur dan kultur Muahammadiyah dan NU. Meski paham militan seringkali menjadi basis bagi lahirnya fundamentalisme dan radikalisme, namun di tengah era pandemic covid-19 kedua organisasi ini tidak kehilangan inovasi dakwah dalam menyebarkan Islam dengan intens dan lebih meningkat frekuensinya meski secara kualitas terasa stagnan. Dakwah billisan dan bilhal Muhammadiyah dan NU tetap dapat dirasakan oleh jemaahnya yang memekarkan jam’iyyahnya.
PRAKTEK MEDIA DI MASA PANDEMI: TANTANGAN JURNALIS DAN PERUSAHAAN MEDIA Ira Wahyudi; Ana Nursyifa
HIKMAH : Jurnal Dakwah dan Sosial Volume 1, No.2, Oktober 2021
Publisher : UPT Publikasi Ilmiah (Universitas Islam Bandung)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/hikmah.vi.2543

Abstract

This article is derived from research that discusses media practices during the pandemic in terms of the challenges of journalists and media companies. Some data also show that there are different challenges for journalists when reporting non-natural disasters. Especially in the conditions of the COVID-19 outbreak, which until June 2020 had not found a vaccine to prevent the virus from spreading more widely. Therefore, this attracts the author's attention to examine media practices regarding the challenges of journalists during the COVID-19 outbreak and how the media owners care about journalists. The method used in this research is the study of documentation, interviews and texts sourced from relevant references and analysis of the object which is narrative. The results of this study have illustrated that the media for delivering information, media industry players and journalists remain committed to updating information and conveying it to the public even in very risky conditions such as during the COVID-19 outbreak. While the form of media company concern is establishing various policies that refer to government recommendations, such as work from home or working from home, implementing health protocols in the workplace, and facilitating personal protective equipment for workers who go directly to the field. Artikel ini berasal dari penelitian yang membahas tentang praktek media pada masa pandemi dilihat dari segi tantangan para jurnalis dan perusaah media. Beberapa data pun memperlihatkan adanya tantangan yang berbeda-beda bagi para junalis saat terjadi peliputan bencana non-alam. Terutama pada kondisi wabah COVID-19 yang mana sampai bulan juni tahun 2020 belum ditemukannya vaksin untuk bisa mencegah virus tersebut untuk tidak tersebar lebih luas. Oleh karena itu, hal ini menarik perhatian penulis untuk mengkaji tentang praktek media mengenai tantangan jurnalis di masa wabah COVID-19 dan bagaimana kepedulian pemilik media terhadap jurnalis. Metode yang digunakan dalam riset ini ialah studi dokumentasi, wawancara dan teks yang bersumber dari rujukan yang relevan dan analisis pada objeknya yang bersifat naratif. Hasil penelitian ini telah menggambarkan bahwa media penyampaian informasi, para pelaku industri media berserta para jurnalis tetap berkomitmen untuk memperbaharui informasi dan menyampampaikannya ke masyarakat walaupun dengan kondisi yang sangat beresiko seperti pada masa wabah COVID-19. Sedangkan bentuk dari kepeduliaan perusahaan media yaitu menentapkan berbagai kebijakan yang merujuk pada anjuranpemerintah, seperti work from home atau bekerja dari rumah, menerapkan protokol kesehatan di tempat kerja, serta memfasilitas alat pelindung diri untuk para pekerja yang terjun langsung ke lapangan.