cover
Contact Name
Rony Wirachman
Contact Email
ronywirachman@mail.uinfasbengkulu.ac.id
Phone
+6281908303500
Journal Mail Official
ronywirachman@mail.uinfasbengkulu.ac.id
Editorial Address
https://ejournal.iainbengkulu.ac.id/index.php/nuansa/about/editorialTeam
Location
Kota bengkulu,
Bengkulu
INDONESIA
Nuansa : Jurnal Studi Islam dan Kemasyarakatan
ISSN : 20864493     EISSN : 26849542     DOI : 10.29300/njsik.v16i1.11235
Jurnal Studi Islam dan Kemasyarakatan is a scientific publication media that contains Islamic sciences to support the development of Islamic knowledge. This journal is published two times a year in June and December by Program Pascasarjana IAIN Bengkulu.
Arjuna Subject : Umum - Umum
Articles 182 Documents
Etos Kerja dan Loyalitas Dosen dalam Melaksanakan Tridharma Perguruan Tinggi di Masa Pandemi Perspektif Islam Andriko Andriko; Zelvi Iskandar
Nuansa : Jurnal Studi Islam dan Kemasyarakatan Vol 14, No 1 (2021): Juni
Publisher : Universitas Islam Negeri Fatmawati Sukarno

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29300/njsik.v14i1.4705

Abstract

Pandemi covid-19 belum menunjukkan tanda-tanda akan berakhir, tetapi etos kerja dan loyalitas dalam melaksanakan tridharma perguruan tinggi tetap harus ditingkatkan. Hal ini merupakan kewajiban sebagai seorang dosen yang paham dengan Undang-undang Nomor 37 Tahun 2009 tentang Dosen dan undang-undang Nomor 12 Tahun 2012 pasal 1 tentang pelaksanaan tridharma perguruan tinggi. Penelitian ini merupakan penelitian kepustakaan (library research), menggunakan sumber data sekunder, dengan pendekatan deskriptif kualitatif. Dari beberapa kajian kepustakaan diperoleh hasil bahwa etos kerja dan loyalitas dosen dalam melaksanakan tridharma perguruan tinggi (pendidikan dan pengajaran, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat) tetap harus dilaksanakan dan ditingkatkan walaupun dalam masa pandemi covid-19. Dalam pandangan Islam, hal ini merupakan bentuk implementasi nilai-nilai akidah sebagai penghambaan diri kepada Allah dengan cara meningkatkan etos kerja dan loyalitas terhadap lembaga.
PARADIGMA FIKIH MEDIA ONLINE DALAM MEMBANGUN HARMONI UMAT BERAGAMA DI INDONESIA Moh Dahlan
Nuansa : Jurnal Studi Islam dan Kemasyarakatan Vol 12, No 2 (2019): Desember
Publisher : Universitas Islam Negeri Fatmawati Sukarno

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29300/nuansa.v12i2.2770

Abstract

Pada dekade terakhir ini, wacana fikih berkembang secara masif di media online. Adapun media online memiliki peran yang cukup signifikan dalam mempengaruhi image dan opini masyarakat Muslim. Dengan menggunakan pendekatan library research dan metode analisis deduktif-induktif serta analisis komparatif yang dilengkapi analisis framing, hasil penelitian ini mengemukakan bahwa paradigma fikih eksklsuif lahir dari websiste online yang memiliki ideologi eksklusif, misalnya larangan ucapan selamat Hari Natal pada non-Muslim sebagaimana ditemukan dalam websitewww.nahimunkar.org serta berita yang bernada eksklusif dalam https://www.risalahmujahidin.com, sedangkan paradigma fikih substantif-inklusif lahir dari website NU Online yang memiliki hubungan dengan organisasi Nahdlatul Ulama yang memiliki ideologi inklusif dan moderat dalam menjawab isu-isu aktual di masyarakat Muslim Indonesia, misalnya hadiah dari non-Muslim dan ucapan selamat Hari Natal pada non-Muslim diperbolehkan dalam berita NU Online.
PENDIDIKAN ISLAM MULTIKULTURAL Zulkarnain Dali
Nuansa : Jurnal Studi Islam dan Kemasyarakatan Vol 10, No 1 (2017): Juni
Publisher : Universitas Islam Negeri Fatmawati Sukarno

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29300/nuansa.v10i1.629

Abstract

Multicultural education does  not mean merely  celebrating diversity. Especially  if the existing  society  is still full of discrimination and racist. In such a case, multicultural education is more appropriately directed as an allocation to create a tolerant free society. Multiculturalism education is intended to respond to the phenomenon of ethnic, socio- cultural conflicts that often arise in the midst of multicultural society, multicultural faces in this country up to now like a fire in the chaff that one day can lead to the temperature of political, religion, social culture that heats up, which allowing the conflict  to reappear. Multicultural education can be used  at both the descriptive and  normative levels, which illus- trates the issues and issues of education related to the multicultural community. He further includes an understanding of considerations of educational policies and strategies in multicultural societies that clearly cover subjects such as: tol- erance, themes of ethno-cultural differences and religion: the dangers of discrimination, conflict resolution, democracy and plurality , universal humanity and so forth
PESANTREN SALAFIYAH DI ERA GLOBALISASI Hasbi Indra
Nuansa : Jurnal Studi Islam dan Kemasyarakatan Vol 9, No 1 (2016): Juni
Publisher : Universitas Islam Negeri Fatmawati Sukarno

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29300/nuansa.v9i1.367

Abstract

The research qualitative  to the traditional  islamic  boarding school  (pesantren salafiyah)are basesthe scholar  prespektive through  books,  journals  and  so  on  with  descriptive analisys  by normative, filosofis and sociologis.The research are tries to description how pesantren salafiyah have 1.800.000 more students to readiness of them  to face the fenomenan globalization  era. Pesantren salafiyah areborn in colonialismat Walisongoera as a institution  learn  Islamic  knowledge. Those  all institutionare established by community and  now  thats  atthe remote area.  The  institutionsnow have  1.882.901 of 3.876.696 student and  18.232 of 29.535 institutions  from three  types of be traditional  pesantren, combinate pesantren and  modem pesantren. Thatinstitution just learn Islamic  knowledge through  Islamic  classical  texbook (kitab  kuning)  most  of institution  are  not learn  science such  as MIFA. The traditional  pesantren now  are  faced  of globalization  fenomenon.Globalization in this era are  the  human relation  with unlimited time  in the  world.  Through  the  development of toolscommunications or throughfaxcimile, human as faras  have  an  information in the  other  continents. We  wach  TV a wars  saw sad  the happens, like wars  soldier  American  and  Irak, islamic  state  Irak and  Syria (ISIS) breakthroughislamic inherited the golden era.The fenomenon of the develompement of technology in globalization era are challengs of pesantren Salafiyah. Its istitutions must product alumnus are ready competete with knowledge, scineces and even skill and santri are introduce with tools of technology learning. So, all santri’s must all ready compatete the globalization  era, and the institution must manage with professional
Implikasi Era Revolusi Industri 4.0 Terhadap Kreatifitas Guru PAI di Madrasah Tsanawiyah Swasta Darussalam Kepahiang Herli Puspita Sari; Kusen Kusen; Eka Yanuarti
Nuansa : Jurnal Studi Islam dan Kemasyarakatan Vol 13, No 2 (2020): Desember
Publisher : Universitas Islam Negeri Fatmawati Sukarno

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29300/njsik.v13i2.3949

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui implikasi era revolusi industri 4.0 dalam meningkatkan kreatifitas guru pendidikan agama Islam dalam rangka menyeimbangi pesatnya teknologi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: implikasi era revolusi industri 4.0 dalam meningkatkan kekreatifitasan seorang guru pendidikan agama Islam di Sekolah dan dilaksanakan melalui beberapa cara: mengikuti perkembangan teknologi, Bisa disimpulkan bahwa pihak sekolah berupaya menyeimbangi dampak era revolusi industry 4.0 dan pesatnya teknologi dengan melibatkan banyak pihak, seperti guru, dan komite sekolah, selain itu juga santri dan juga wali santri pembuatan keputusan melalui gugus mutu terdiri dari guru-guru senior secara keilmuan dan metodologi pembelajaran, anggota komite sekolah dari kalangan pakar atau praktisi yang mapan, tim pengendali manajemen pembelajaran dan keputusan sekolah secara partisifatip.
INTERAKSI PEREMPUAN HAID DENGAN ALQURAN: LIVING ALQURAN DENGAN PENDEKATAN FENOMELOGI AGAMA Fardan Mahmudatul Imamah; Binti Isna Aliyah
Nuansa : Jurnal Studi Islam dan Kemasyarakatan Vol 12, No 2 (2019): Desember
Publisher : Universitas Islam Negeri Fatmawati Sukarno

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29300/nuansa.v12i2.2758

Abstract

Interaksi Perempuan Haid Dengan Alquran: Living Alquran Dengan Pendekatan Fenomelogi Agama. Secara umum, perempun haid tidak diperbolehkan untuk membaca dan membawa Alquran. Namun, beberapa pondok pesantren yang fokus pada menghapal Alquran seringkali memberikan keringanan untuk praktik tersebut. Cara perempuan haid berinteraksi dengan Alquran tidak kaku sebagaimana ketentuan hukum Islam. Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi bagaimana santri lebih memilih beragam cara untuk berinteraksi dengan Alquran. Penelitian living Quran ini, menunjukkan keragaman interaksi tersebut salah satunya berdasarkan pengalaman pribadi santri. Metode yang digunakan adalah observasi dan wawancara terhadap pengasuh, pengurus dan santri di dua pesantren, yakni Ponpes Putri Walisongo Jombang dan Ponpes Asy Syafa’atiyyah Blitar. Dengan pendekatan fenomenologi agama, data dibagi menjadi tiga bagian, yakni aspek ideational, aspek behavioral, dan aspek material. Aspek ideational menunjukkan segala yang ideal bagi santri berdasarkan transfer pengetahuan dari ustadz maupun pengasuh serta kebiasaan yang sudah ada di pondok pesantren. Aspek behavioral menunjukan keragaman cara santri mengaji meskipun dalam kondisi haid, seperti membaca dengan suara keras, tetap menyetorkan hapalan, atau sebaliknya. Aspek material, Alquran yang digunakan adalah mushaf Alquran Pojok Menara Kudus terjemah Bahasa Indonesia.
LESBIAN, GAY, BISEKSUAL, TRANSGENDER (LGBT) PERSFEKTIF IMAM SYAFI’I, HUKUM ISLAM DAN HUKUM POSITIF H Suwardin
Nuansa : Jurnal Studi Islam dan Kemasyarakatan Vol 11, No 2 (2018): Desember
Publisher : Universitas Islam Negeri Fatmawati Sukarno

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29300/nuansa.v11i2.1364

Abstract

This research raises  about Had for Lesbians, Gay, Bisexual, Transgender (LGBT) Perspective of Imam Shafi’i, Islamic Law and Positive Law. This research method is library research. The results of this study indicate that Had Lesbi- an, Gay, Bisexual, Transgender (LGBT) according to Imam Syafii Imam Syafii’s opinion about LGBT is considered a very damned act and  is considered as jarimah regardless of the perpetrators, whether done by unmarried people or people those who are married, it is referred to as fahisyah and is regarded as against the law. It also does not reduce its criminal value, even though it is done voluntarily or like it. Although no one feels aggrieved, it is still seen as a very despicable sexual violation, without knowing priorities. Had in the Islamic law perspective on Lesbians, Gay, Bisexual, Transgender (LGBT) that LGBT punished this behavior seen from the side where he channeled his lust for the same sex. So, if he were a man, when he channeled lust desires to fellow men, then the law was included in the category of gay (liwath) and if he was a woman, when channeling his lust for others, then the law was included in the category of lesbian . the scholars also agreed that the clerics forbid transgender behavior
IBN KATSIR : Telaáh Tafsir al-Quránnul Azim Karya Ibn Katsir Jul Hendri
Nuansa : Jurnal Studi Islam dan Kemasyarakatan Vol 14, No 2 (2021): Desember
Publisher : Universitas Islam Negeri Fatmawati Sukarno

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29300/njsik.v14i2.6598

Abstract

Tafsir al-Quránnul Azim, karya ibn katsir ini merupakan salah satu kitab yang menjadi referensi dari sebagian banyak kitab tafsir, tidak asing ditelinga ketika seorang mubaliqh, ulama, mahasiswa menyebutkan referensinya terhadap tafsir ibn katsir. Adapun pembahasaan kali ini hanya berkisar dari setting penyusunan tafsir ibn Katsir, Sahsiah( Biografi) pengarangnya, corak dan Metode penafsirannya, serta kelebihan dan kekurangannya. Tafsir al-Qurán al-Azim yang lebih dikenal dengan Tafsir ibn Katsir sudah sangat familiar bagi pengkaji kitab tafsir, bahkan di Indonesia yang mayoritas penduduknya Muslim Tafsir ibn Katsir sudah menjadi rujukan para ulama terkemuka Indonesia sebut saja semisal, Hamka, Ahmad Hasan.bahkan dilembaga-lembaga, halakoh-halokah Talaqqi (kelompok-kelompok pengajian) kajian terhadap tafsir ibn Katsir sudah sangat familiar di Indonesia. Kata Kunci: Tafsir, Ibn Katsir
Metode Pendidikan Humanis-Relegius Perspektif Al-Qur’an Muhammad Insan Jauhari
Nuansa : Jurnal Studi Islam dan Kemasyarakatan Vol 13, No 2 (2020): Desember
Publisher : Universitas Islam Negeri Fatmawati Sukarno

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29300/njsik.v13i2.3940

Abstract

Proses pembelajaran didasarkan pada interaksi antara pendidik dan peserta didik di lingkungan pendidikan. Dalam meangsungkan pembelajaran, aspek metode adalah salah satu aspek penting untuk diketahui dan diamalkan oleh pendidik agar kegaiata pembelajaran berlangsung aktif dan kondusif. Dengan terbentuknya metode yang revan tentunya proses pembelajaran berlangsung secara humanis-religius, artinya memerhatikan sisi kemanusiaan manusia sesuai dengan kebutuhan yang dimiliki dengan berlandaskan kepada nilai-nilai agama. Untuk tertibnya konsep metode tersebut pendidikan Islam perlu mengkai sumber aslinya yakni al-Qur’an sebagai landasan untuk menggali pesan tersirat mengenai metode pendidikan Islam hunamis. Berdasarkan QS. Al-nahl:125 terdapat tiga metode belajar yakni mau’izah, hikmah dan jidal. Ketiga metode tersebut pantas untuk menciptakan susana belajar yang aktif, inovatif dan menyenangkan.
Dynamics Of The Role Of Nahdlatul Ulama (NU) In The Development Of Islamic Educational Institutions In Bengkulu Selatan District Ani AJ Jayanti
Nuansa : Jurnal Studi Islam dan Kemasyarakatan Vol 15, No 2 (2022): DESEMBER
Publisher : Universitas Islam Negeri Fatmawati Sukarno

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29300/njsik.v15i2.11818

Abstract

Based on NU's entry into the South Bengkulu region, there is no reason why NU education is not growing rapidly. Therefore, the author wants to study and further research NU education in South Bengkulu Regency so that it is easier for NU leaders and the government and society in general to evaluate existing NU organizations and NU education. The research method used is qualitative and this type of research is field research with a qualitative descriptive approach. The purpose of this method is to describe what it means in a critical analysis of NU's contribution to the development of Islamic educational institutions in the South Bengkulu region. It must be explained as it is in order to understand its meaning. The application of this research method requires supporting sciences such as sociology, education, history of Islamic culture, etc. The results of the study show that so far NU has not had a formal educational institution branded NU, because basically NU itself does not want a degree, the most important thing is for the good of the people. As for the existence of pesantren, there is no sign of NU because NU doesn't want to show it. Because with the existence of an ID NU educational institution, it creates divisions outside NU. Sometimes getting the NU label means that non-NU people can't enter, so with the general label, non-NU people can come and study, NU doesn't want symbols, so the individual amaliyah has a very important role as yasinan, in making taklim.

Page 4 of 19 | Total Record : 182