cover
Contact Name
Abdul Basith
Contact Email
faskes@unugiri.ac.id
Phone
+6285808359682
Journal Mail Official
faskes@unugiri.ac.id
Editorial Address
Jl. A. Yani No.10 Sukorejo Bojonegoro Kode Pos. 62115
Location
Kab. bojonegoro,
Jawa timur
INDONESIA
FASKES : Jurnal Farmasi, Kesehatan, dan Sains
ISSN : 29879841     EISSN : 29879841     DOI : https://doi.org/10.32665/faskes.v1i2
Core Subject : Health, Science,
ssalamualaikum Warohmatullahi Wabarokatuh Alhamdulillahi Rabbil ‘Alamin, segala puji kami panjatkan ke hadirat Allah SWT segala rahmat dan inayah-nya. FASKES : Jurnal Farmasi, Kesehatan, dan Sains Prodi Farmasi Universitas Nahdlatul Ulama Sunan Giri dalam yang berisi berbagai hasil pemikiran, pengkajian dan penelitian dibidang ilmu farmasi, kesehatan, dan sains terbit dua kali setahun pada Bulan Juli dan November dengan : ISSN 2987-9841. Universitas Nahdlatul Ulama Sunan Giri merupakan salah satu perguruan tinggi yang memiliki kewajiban untuk menerbitkan jurnal sebagai media publikasi ilmiah dikalangan akademisi yang dihasilkan berdasarkan penelitian literer, maupun lapangan merasa perlu menyumbangkan ide, gagasan, pemikiran dalam bentuk tulisan untuk meningkatkan mutu keilmuan yang disebarluaskan kepada para akademisi khususnya dan masyarakat pada umumnya. Fokus Jurnal Farmasi, Kesehatan, dan Sains FASKES merupakan jurnal ilmiah yang berfokus pada bidang farmasi, kesehatan, dan sains. Menerbitkan artikel berdasarkan studi empiris dengan menggunakan pendekatan kuantitatif dan kualitatif. Ruang Lingkup Jurnal Farmasi, Kesehatan, dan Sains FASKES mencakup isu-isu tentang 1) Farmasi Klinis, Kimia Farmasi, Farmasi, Farmasi Komunitas, Biologi Farmasi, Farmakologi, Teknologi Farmasi, dan ilmu-ilmu lain yang relevan.
Articles 13 Documents
Evaluasi pemberian antibiotik untuk mengobati Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) pada anak di Puskesmas Dander. Hestya Duwi Praseteya; Ainu Zuhriyah; Abdul Basith
FASKES : Jurnal Farmasi, Kesehatan, dan Sains Vol. 1 No. 1 (2023): Faskes : Jurnal Farmasi, Kesehatan, dan Sains
Publisher : Program Studi Farmasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar Belakang: Peradangan kronis pada saluran pernapasan sering disebut sebagai Peradangan Respiratori Kronis (IRK). IRK terdiri dari dua jenis yaitu IRK atas (IRKA) dan IRK dasar (IRKD). IRK merupakan penyebab utama kematian bayi di negara ini, terutama saat dikombinasikan dengan penyakit AIDS, malaria, dan campak. Tujuan: Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui jenis antibiotik yang paling sering diresepkan untuk anak usia 5-10 tahun yang menderita Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA), serta untuk mengevaluasi penggunaan antibiotik yang tepat pada anak usia 5-10 tahun yang menderita ISPA di Puskesmas Dander dengan menggunakan parameter rekam medis, kuesioner, tepat pasien, tepat indikasi, tepat dosis, dan tepat durasi. Penelitian ini dilakukan secara retrospektif pada 29 rekam medis pasien anak usia 5-10 tahun di Puskesmas Dander pada tahun 2020-2021 dengan teknik pengambilan data sampel secara proportionate stratified random sampling dan dijelaskan secara kuantitatif deskriptif. Hasil: Berdasarkan hasil penelitian, ditemukan bahwa dari 29 pasien ISPA di Puskesmas Dander pada tahun 2020-2021, antibiotik yang paling banyak diresepkan adalah Amoxicillin sebanyak 28 (96,55%) dan Kotrimoksazol sebanyak 1 (3,44%). Simpulan: Penggunaan antibiotik pada pasien dinyatakan tepat pasien sebanyak 29 (100%), tepat indikasi sebanyak 29 (100%), tepat dosis sebanyak 19 (65,39%), dan tepat durasi sebanyak 21 (72,38%).
Evaluasi Pengetahuan Masyarakat Mengenai Pencegahan Covid-19 Desa Purwoasri Sukorame Bojonegoro Dian Sasa Ayu Putri; Ainu Zuhriyah
FASKES : Jurnal Farmasi, Kesehatan, dan Sains Vol. 1 No. 1 (2023): Faskes : Jurnal Farmasi, Kesehatan, dan Sains
Publisher : Program Studi Farmasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar Belakang: Covid-19 adalah sebuah penyakit yang disebabkan oleh sindrom pernapasan akut coronavirus 2 (Sars-CoV-2) yang sangat mudah menular. Gejala utama infeksi Covid-19 yang muncul pada orang yang terkonfirmasi positif adalah demam dengan suhu tubuh lebih dari 38oC, batuk, serta kesulitan bernafas. Selain itu, gejala lain seperti kelelahan, nyeri otot, gejala gastrointestinal seperti diare, dan gejala pada saluran nafas juga dapat muncul. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi tingkat pengetahuan masyarakat di Dukuh Sukorame, Desa Purwoasri, Kecamatan Sukosewu, Kabupaten Bojonegoro tentang langkah-langkah pencegahan Covid-19. Metode: Penelitian dilakukan pada bulan Juni 2021 dengan menggunakan metode deskriptif kualitatif dan kuantitatif serta teknik pengumpulan data berupa kuesioner dan skoring. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa 30,35% masyarakat di Dukuh Sukorame memiliki pengetahuan yang baik tentang pencegahan Covid-19, 55,35% memiliki pengetahuan yang cukup, dan 14,28% memiliki pengetahuan yang kurang. Simpulan: Dapat disimpulkan bahwa tingkat pengetahuan masyarakat di desa ini tentang pencegahan Covid-19 tergolong cukup dengan persentase 55,35%. Oleh karena itu, masyarakat perlu tetap waspada dan menjalankan langkah pencegahan 3M: memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak untuk mencegah penyebaran Covid-19. Evaluasi Pengetahuan Masyarakat Mengenai Pencegahan Covid-19 Desa Purwoasri Sukorame Bojonegoro
Penggunaan Metode HPLC (High Performance Liquid Chromatography) Dalam Penentuan Konsentrasi Parasetamol Dalam Sirup Obat Novia Laila Rahmawati; Akhmad Al-Bari; Abdul Basith
FASKES : Jurnal Farmasi, Kesehatan, dan Sains Vol. 1 No. 1 (2023): Faskes : Jurnal Farmasi, Kesehatan, dan Sains
Publisher : Program Studi Farmasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar Belakang: Obat didefinisikan sebagai substansi yang dapat menyembuhkan suatu penyakit. Untuk memastikan keefektifan suatu obat, penting untuk menentukan kadar zat aktif dalam obat tersebut sesuai dengan persyaratan Farmakope Indonesia. Dalam penetapan kadar obat, diperlukan metode yang dapat menghasilkan data yang akurat dan presisi. Metode HPLC dipilih karena memiliki spesifisitas dan sensitivitas yang tinggi, serta waktu analisa yang cepat. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk menentukan kadar parasetamol dalam sediaan sirup obat sesuai dengan Farmakope Indonesia Edisi VI. Uji identifikasi menggunakan KLT dilakukan untuk memastikan adanya parasetamol dalam sediaan sirup obat, sedangkan metode HPLC digunakan untuk penetapan kadar zat aktif. Hasil: Berdasarkan hasil penelitian, rata-rata kadar parasetamol dalam sirup obat adalah 94,29%. Simpulan: bahwa kadar parasetamol dalam sediaan sirup sampel telah memenuhi persyaratan Farmakope Indonesia Edisi VI yaitu tidak kurang dari 90,00% dan tidak lebih dari 110,0%.
Uji Toksisitas Ekstrak Daun Tapak Dara (Catharantus roseus L.) Menggunakan Metode BSLT Dengan Variasi Perbedaan Pelarut Ekstraksi Vera Dewi; Akhmad Al-Bari; Titi Agni Hutahaen
FASKES : Jurnal Farmasi, Kesehatan, dan Sains Vol. 1 No. 1 (2023): Faskes : Jurnal Farmasi, Kesehatan, dan Sains
Publisher : Program Studi Farmasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar belakang: Tanaman Catharantus roseus L, yang juga dikenal sebagai tapak dara, diketahui memiliki aktivitas antioksidan dan antibakteri. Namun, meskipun telah diakui, dosis yang efektif dan aman belum sepenuhnya dipahami. Oleh karena itu, dalam penggunaannya harus dilakukan dengan hati-hati karena kandungan alkaloid dalam tanaman ini dapat menyebabkan efek toksik. Meskipun alkaloid bertindak sebagai penangkal racun dalam tubuh, jika dikonsumsi dalam jumlah berlebihan, dapat menjadi beracun. Penelitian ini dilakukan untuk membandingkan tingkat toksisitas antara ekstrak daun tapak dara yang diperoleh menggunakan pelarut etanol dan n-heksan. Metode: Uji toksisitas akut dilakukan pada larva Artemia salina Leach dengan menggunakan metode Brine Shrimp Lethality Test (BSLT). Potensi toksisitas suatu senyawa dapat diukur berdasarkan jumlah total kematian hewan uji dan kemudian dianalisis dengan menggunakan metode probit dalam software SPSS. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai LC50 ekstrak etanol dan ekstrak n-heksan daun tapak dara adalah 154,886 ppm dan 66,949 ppm, masing-masing. Simpulan: Ekstrak n-heksan daun tapak dara lebih toksik daripada ekstrak etanol daun tapak dara
Hubungan Kepatuhan Dan Pengetahuan Pengobatan Nsaid Dengan Keberhasilan Pengobatan Pada Penderita Osteoathritis Di Desa Wadang Ngasem Kabupaten Bojonegoro Suci Khonita
FASKES : Jurnal Farmasi, Kesehatan, dan Sains Vol. 1 No. 1 (2023): Faskes : Jurnal Farmasi, Kesehatan, dan Sains
Publisher : Program Studi Farmasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Osteoathritis merupakan merupakan suatu penyakit degenerative pada persendian yang disebabkan adanya deteorisasi dan abrasi pada rawan sendi dan pembentukan tulang baru padapermukaan persendian. penyakit ini menyerang bagian pergelangan kaki, vertebra, panggul dan lutut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kepatuhan yang ditinjaui dari tepat obat, tepat dosis, tepat waktu, tepat pasien, tepat cara, dan tepat pendokumentasian dan keberhasilan yang ditinjau dari ringan,sedang, dan berat pada penderita osteoarthritis di Desa Wadang Ngasem Kab.Bojonegoro Tahun 2021. Metode penelitian adalah deskriptif dengan pendekatan Cross Sectional pengambilan sampel dengan teknik purposive sampling. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh penderita Patuh 56,7%, Cukup Patuh 30%, Tidak Patuh 13,3%. Dapat disimpulkan bahwa rata-rata Hubungan Kepatuhan dan Keberhasilan Pengobatan NSAID di Desa Wadang Kec.Ngasem Kab.Bojonegoro mengalami inflamasi ringan berjumlah 56,7%.
Pengembangan Sediaan Lotion Ekstrak Daun Sirsak (Annona muricata L.) Sebagai Antijerawat terhadap Bakteri (Staphyloccocus epidermis) Ahmad Qusyairi Mughni
FASKES : Jurnal Farmasi, Kesehatan, dan Sains Vol. 1 No. 2 (2023): Bulan Juli 2023 Faskes : Jurnal Farmasi, Kesehatan, dan Sains
Publisher : Program Studi Farmasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32665/faskes.v1i2.1944

Abstract

Latar belakang Penyumbatan pori-pori kulit sehingga sekresi minyak akan terhambat lalu membengkak serta mengering. Jerawat biasanya dipicu oleh beberapa bakteri salah satunya yaitu bakteri Staphylococcus epidermis. Pengobatan jerawat biasanya menggunakan antibiotik, namun apabila dipakai jangka panjang serta tidak sesuai dengan petunjuk dokter bisa menyebabkan resistensi, maka peneliti memilih penelitian antiacne menggunakan kosmetik dari bahan alam akibat lebih aman. Daun sirsak mengandung senyawa flavonoid, alkoloid, serta terpenoid, bisa menghambat pertumbuhan bakteri pemicu jerawat. Tujuan: Dalam penelitian ini mengetahui daun sirsa yang mengandung metabolit sekunder, formulasi serta evaluasi sediaan lotion ekstrak daun sirsak, serta uji antibakteri terhadap Staphylococcus epidermis Metode: metode penelitian menggunakan jenis penelitian kuantitatif true eksperimental dengan desain rancangan acak lengkap (RAL)  mulai dengan pengumpulan sampel,lalu penggunaan ekstrak dengan cara   maserasi serta penambahan pelarut etanol 96%,lalu uji skrining fitokimia,lalu pengunaan formulasi sediaan lotion serta evaluasi sediaan, lalu uji antibakteri dengam metode difusi cakram asil: Hasil skrining menunjukkan ekstrak etanol daun sirsak mengandung senyawa flavonoid, alkoloid, serta terpenoid. Simpulan dan saran: Hasil evaluasi sediaan lotion ekstrak daun sirsak dengan uji organoleptik, uji daya sebar, uji homogenitas, serta uji pH sudah sesuai dengan standar  nasional Indonesia SNI serta farmakope Indonesia. Sediaan lotion ekstrak daun sirsak (Annona muricata L) memiliki pengaruh terhadap pertumbuhan bakteri Staphylococcus Epidermis Sediaan lotion ekstrak daun sirsak dengan konsentrasi F1 (5%), F2 (10%), F3 (15%), semua sediaan menghasilkan zona hambatan bakteri Staphylococcus Epidermis dengan daya hambat paling tinggi pada konsentrasi 15% berdiameter rata-rata 7,6 mm berkekuatan sesertag.
Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol Daun Kenikir (cosmos caudatus k.) terhadap Bakteri Propionibacterium Acnes Rifo Alif Yunio
FASKES : Jurnal Farmasi, Kesehatan, dan Sains Vol. 1 No. 2 (2023): Bulan Juli 2023 Faskes : Jurnal Farmasi, Kesehatan, dan Sains
Publisher : Program Studi Farmasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32665/faskes.v1i2.1945

Abstract

Jerawat merupakan penyakit kulit yang disebabkan adanya infeksi bakteri, salah satunya bakteri Propionibacterium acnes yang menyerang 85% populasi dengan usia 11-30 tahun. Daun kenikir mengandung beberapa senyawa metabolit sekunder seperti flavonoid, tanin, saponin, steroid dan terpenoid yang efektif menghambat pertumbuhan bakteri Propionibacterium acnes. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan antibakteri dan mencari konsentrasi terbaik ekstrak etanol daun kenikir terhadap bakteri Propionibacterium acnes. Penelitian ini termasuk penelitian kuantitatif dengan desain true experimental. Daun kenikir diekstrak menggunakan pelarut etanol 96% dengan dan dimaserasi selama 3x24 jam. Uji aktivitas antibakteri dilakukan dengan metode difusi sumuran. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak etanol daun kenikir mampu menghambat pertumbuhan bakteri Propionibacterium acnes. Hasil penelitian dianalisis dengan uji One way Anova menunjukkan adanya perbedaan hasil yang didapatkan dari ekstrak dengan nilai signifikasi <0,05 yang artinya ekstrak etanol daun kenikir dapat menghambat pertumbuhan bakteri Propionibacterium acnes. Konsentrasi ekstrak 80%, 90% dan 100% seluruhnya mampu menghambat pertumbuhan bakteri Propionibacterium acnes, dengan daya hambat terbaik pada konsentrasi 100% dengan diameter rata-rata 15,67 mm dan berkekuatan kuat.
Efektivitas Penggunaan Obat Tamsulosin Untuk Pasien Pembesaran Prostat Jinak (Benign Prostatic Hyperplasia) Di Rumah Sakit Graha Husada Singgahan Tuban Mirra Syavica
FASKES : Jurnal Farmasi, Kesehatan, dan Sains Vol. 1 No. 2 (2023): Bulan Juli 2023 Faskes : Jurnal Farmasi, Kesehatan, dan Sains
Publisher : Program Studi Farmasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32665/faskes.v1i2.1947

Abstract

Benign Prostate Hyperplasia (BPH) adalah transisizona prostat yang terjadi pembesaran yang dapat menyebabkan gejala saluran kemih bagian bawahdan dapat menyebabkan obstruksi saluran keluar kandung kemih pada pria. Penelitian ini dilakukan dengan  deskriptif kualitatif. Dengan tujuan untuk mengetahui perawatan pasiendan efektivitas penggunaan obat tamsulosinkelenjar prostat jinak ( Benign Prostate Hyperplasia )Di Rumah Sakit Graha Husada Singgahan Tuban. Perawatan pasien kelenjar prostat jinak ( Benign Prostate Hyperplasia )  di Rumah Sakit Graha Husada Singgahan dilakukan dengan 2 cara yaitu, pemberian obat tamsulosin dengan kasus gejala ringan, pemberian obat tamsulosin dan pemeriksaan penunjang gejala sedang, pemberian obat tamsulosin pemeriksaan penunjang dan tindakan operasi TURP dengan kasus gejala berat. Penggunaan obat tamsulosin untuk pasien pembesaran prostat jinak (Benign Prostatic Hyperplasia) cukup efektif dalam penyembuhan penyakit BPH hal tersebut terbukti dalam sebelum dan sesudah pemberian tamsulosin, sebelum pemberian obat tamsulosin pasien merasakan harus mengejan untuk mulai kencing dengan jumlah keluhan 18 pasien dengan presentase 36%. Lalu setelah pemberian obat tamsulosin keluhan pasien sudah mulai ringan diantaranya 18 pasien dengan presentase 36% tidak merasakan harus kembali kencing.
Perbandingan Aktivitas Antioksidan Ekstrak Etanol dan Sediaan Krim Tabir Surya Daun Tapak Dara (Catharanthus roseus L.) Dengan Uji DPPH Siti Nurhaliza
FASKES : Jurnal Farmasi, Kesehatan, dan Sains Vol. 1 No. 2 (2023): Bulan Juli 2023 Faskes : Jurnal Farmasi, Kesehatan, dan Sains
Publisher : Program Studi Farmasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32665/faskes.v1i2.1948

Abstract

Antioksidan adalah senyawa yangmemiliki peran sebagai penangkal radikal bebas yang terjadi akibat radiasi matahari, radiasi yang terus menerus terjadi dapat menyebabkan kerusakan pada kulit. Antioksidan tinggi bisa didapat dari tumbuhan alam, seperti tapak dara. Penelitian dilakukan dengan metode eksperimental murni dengan rancangan kuantitatif yang dilakukan dengan tujuan untuk melihat perbandingan antioksidan ekstrak etanol dan krim tabir surya daun tapak dara, pengujian dilakukan dengan metode DPPH  dengan menentukan panjang gelombang absorbansi menggunakan  alat Spektrofotometer-Visible. Uji aktivitas antioksidan yang dilakukan pada ekstrak etanol menghasilkan nilai  sebesar 146,62 ppm sedangkan pada krim formulasi 1, 2, dan 3 berturut-turut yaitu 416,84 ppm, 324,80 ppm, dan 298.394 ppm. Hasil menandakan bahwa aktivitas antioksidan pada ekstrak dalam kategori sedang, sedangkan pada krim sangat lemah, sehingga dapat disimpulkan bahwa antioksidan pada ekstrak lebih kuat dibanding krim.
Pengaruh Pemberian Ekstrak Buah Rambusa (Passiflora Foetida L) Terhadap Peningkatan Kadar Hemoglobin Darah (Hb) Mencit Jantan (Mus Musculus) sri widyastuti
FASKES : Jurnal Farmasi, Kesehatan, dan Sains Vol. 1 No. 2 (2023): Bulan Juli 2023 Faskes : Jurnal Farmasi, Kesehatan, dan Sains
Publisher : Program Studi Farmasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32665/faskes.v1i1.1954

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian  ekstrak buah Rambusa (Passiflora foetida L) terhadap peningkatan kadar hemoglobin pada mencit (Mus musculus) dan menentukan pada konsentrasi berapa yang paling efektif. Penelitian ini menggunakan 15 ekor hewan uji mencit yang dibagi atas 5 kelompok yang diukur kadar hemoglobin awalnya sebelum diberikan natrium nitrit sebagai penginduksi selama 14 hari, kemudian diukur kadar hemoglobin pada hari ke 15, kemudian diberikan  perlakuan, kelompok I (kontrol negatif) diberi Na-CMC, kelompok II, III, dan IV, masing-masing diberikan ekstrak buah Rambusa konsentrasi 0,75% b/v, 1,5% b/v dan 2,25% b/v, sebagai kelompok perlakuan dan untuk kelompok V (kontrol positif) diberikan sangobion 0,15% b/v sebagai pembanding, diukur kadar hemoglobin setelah perlakuan pada hari ke- 15, 16 dan 17. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian ekstrak buah Rambusa berpengaruh terhadap peningkatan kadar hemoglobin pada mencit jantan. Berdasarkan analisis Varians menunjukkan adanya perbedaan yang bermakna antar perlakuan (P 0.000 < 0.05). Ekstrak buah Rambusa konsentrasi 2,25% b/v menunjukkan penagaruh paling efektif terhadap peningkatan kadar hemoglobin, tetapi efeknya masih lebih rendah dibandingkan pemberian suspensi Sangobion 0,15% b/v sebagai kontrol positif.

Page 1 of 2 | Total Record : 13