Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

EDUKASI PEMANFAATAN OBAT TRADISIONAL SEBAGAI ASI BOOSTER Andi Ulfah Magefirah Rasyid; Sri Widyastuti; Fityatun Usman; Zulkifli Zulkifli; Syafruddin Syafruddin; Muhammad Taufiq Duppa; Muhammad Guntur; Nurfadilah Nurfadilah; Rahmadani Rahmadani; Sulaiman Sulaiman; Anshari Masri; Ainun Jariah; Andri Anugrah Pratama; Haryanto Haryanto
J-ABDI: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 2 No. 7: Desember 2022
Publisher : Bajang Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Various types of plants in the surrounding environment that have medicinal properties are many that can be obtained and utilized, and can even be planted themselves, which are known as family medicinal plants. This medicinal plant has begun to be widely studied, especially Indonesian Native Medicinal Plants, because it has relatively small side effects when compared to modern medical drugs. Communities in Pattallassang District generally have various types of medicinal plants that are planted in their yards and are often used as alternative treatments for certain types of diseases or as supplements, one example being breastfeeding boosters, which are very much needed by mothers in carrying out their activities. exclusive breastfeeding program. To support the exclusive breastfeeding program, various efforts must be made, one of which is the use of breastfeeding boosters, which is expected to help increase the production of breast milk. The purpose of the community service activity is to increase understanding of the importance of exclusive breastfeeding and to provide education about the use of several plants that have the potential as breastfeeding boosters in terms of processing techniques and more rational ways of using them. This service is carried out at Merpati Posyandu, Pattallassang Village, Pattallassang District, Takalar Regency. The method of providing community service activities is by providing counseling and demonstrations on how to process and manufacture good traditional medicines. The results of the activity assessment showed that participants gained knowledge about the types of traditional medicines, especially breastfeeding boosters, along with good processing and manufacturing methods of traditional medicines.
PENYULUHAN KEPADA MASYARAKAT TENTANG PENCEGAHAN DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) MELALUI PSN 3M PLUS DI DESA BONTOALA KECAMATAN PALLANGGA KABUPATEN GOWA Syafruddin Syafruddin; Nurfadilah Nurfadilah; Yulfina Wahdania; Jangga Jangga; Sulaiman Sulaiman; Zulkifli Zulkifli; Andi Ulfah Magefirah Rasyid; Fityatun Usman; Sri Widyastuti; Muhammad Guntur; Muhammad Taufiq Duppa; Rahmadani Rahmadani; Ansari Masri; Ainun Jariah
J-ABDI: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 2 No. 9: February 2023
Publisher : Bajang Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Demam berdarah Dengue (DBD) merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus Dengue dan ditularkan oleh nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus. Penyakit DBD ini erat sekali hubungannya dengan masalah kebersihan lingkungan. Metode penanggulangan yang banyak diterapkan saat ini adalah tindakan pencegahan antara lain program pengendalian vektor. Jumlah kasus DBD baik secara nasional maupun di lingkup Kabupaten Gowa yang masih tinggi. Pencegahan penyakit DBD yang dapat dilakukan secara rutin dan telah direkomendasikan oleh WHO adalah Pemberantasan Sarang Nnyamuk 3M plus. Adapun rincian 3M tersebut terdiri dari menguras tempat penampungan air, menutup tempat penampungan air, dan mengubur barang-barang bekas yang dapat menjadi tempat penampungan air, sedangkan yang dimaksud dengan plus adalah menaburkan bubuk larvasida, menggunakan obat nyamuk, menggunakan kelambu saat tidur, memelihara ikan pemakan jentik nyamuk, menanam tanaman pengusir nyamuk, mengatur cahaya dan ventilasi dalam rumah, menghindari kebiasaan menggantung pakaian di dalam rumah. Perilaku PSN 3M plus ini dilaksanakan masyarakat 1 kali dalam seminggu di masing-masing rumah, lalu untuk daerah yang lebih luas / lapangan dilaksanakan kerja bakti 1 kali sebulan untuk memberantas sarang nyamuk demam berdarah. Evaluasi akhir dilakukan untuk mengetahui manfaat kegiatan penyuluhan yaitu mitra mampu melaksanakan kegiatan yang telah diikuti dengan menghitung persentase mitra yang mampu melaksanakan pengendalian vektor DBD melalui PSN 3M Plus secara berkelanjutan, serta mampu menerapkan ilmu yang didapat dalam penyluhan ini, baik dilingkungan umum maupun di lingkungan tempat tinggal masing-masing.
Pengaruh Pemberian Ekstrak Buah Rambusa (Passiflora Foetida L) Terhadap Peningkatan Kadar Hemoglobin Darah (Hb) Mencit Jantan (Mus Musculus) sri widyastuti
FASKES : Jurnal Farmasi, Kesehatan, dan Sains Vol. 1 No. 2 (2023): Bulan Juli 2023 Faskes : Jurnal Farmasi, Kesehatan, dan Sains
Publisher : Program Studi Farmasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32665/faskes.v1i1.1954

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian  ekstrak buah Rambusa (Passiflora foetida L) terhadap peningkatan kadar hemoglobin pada mencit (Mus musculus) dan menentukan pada konsentrasi berapa yang paling efektif. Penelitian ini menggunakan 15 ekor hewan uji mencit yang dibagi atas 5 kelompok yang diukur kadar hemoglobin awalnya sebelum diberikan natrium nitrit sebagai penginduksi selama 14 hari, kemudian diukur kadar hemoglobin pada hari ke 15, kemudian diberikan  perlakuan, kelompok I (kontrol negatif) diberi Na-CMC, kelompok II, III, dan IV, masing-masing diberikan ekstrak buah Rambusa konsentrasi 0,75% b/v, 1,5% b/v dan 2,25% b/v, sebagai kelompok perlakuan dan untuk kelompok V (kontrol positif) diberikan sangobion 0,15% b/v sebagai pembanding, diukur kadar hemoglobin setelah perlakuan pada hari ke- 15, 16 dan 17. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian ekstrak buah Rambusa berpengaruh terhadap peningkatan kadar hemoglobin pada mencit jantan. Berdasarkan analisis Varians menunjukkan adanya perbedaan yang bermakna antar perlakuan (P 0.000 < 0.05). Ekstrak buah Rambusa konsentrasi 2,25% b/v menunjukkan penagaruh paling efektif terhadap peningkatan kadar hemoglobin, tetapi efeknya masih lebih rendah dibandingkan pemberian suspensi Sangobion 0,15% b/v sebagai kontrol positif.