cover
Contact Name
Imam Santoso
Contact Email
mpbindonesia@unisma.ac.id
Phone
+6285649611196
Journal Mail Official
mpbindonesia@unisma.ac.id
Editorial Address
Jl. Mayjend Haryono 193 Malang
Location
Kota malang,
Jawa timur
INDONESIA
Jurnal Ilmiah NOSI
ISSN : 23378425     EISSN : 29883547     DOI : 10.33474
1. Penelitian linguistik, sosiolinguistik, dan psikolinguistik 2. Analisis wacana 3. Penelitian sastra (teori, kritik, dan sejarah sastra) 4. Keterampilan dan pembelajaran sastra 5. Keterampilan dan pembelajaran bahasa 6. Evaluasi pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia 7. Kurikulum pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia 8. Model atau media pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia 9. Kajian kebudayaan Indonesia 10. Penelitian lain yang relevan
Articles 102 Documents
FILOSOFI KARAKTER NASIONALIS DALAM BABAD TULUNGAGUNG Riantin Riantin; Ari Ambarwati; Akhmad Tabrani
Jurnal Ilmiah Sastra dan Pembelajaranya Vol 8, No 1 (2020): Jurnal Ilmiah NOSI
Publisher : NOSI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak: Filosofi adalah suatu pertimbangan atau alasan berkaitan dengan gambaran bahwa peraturan yang dibentuk berdasarkan pertimbangan pandangan hidup yang meliputi suasana jiwa serta falsafah hidup masyarakat yang bersumber pada Pancasila dan UUD 1945. Karakter nasionalis sangat dibutuhkan dan wajib tertanam dalam diri warga khususnya dalam diri siswa. Khususnya pada era milenial ini, pendidikan dan pembelajaran mempunyai peran utama dalam membentuk sifat, sikap atau karakter bangsa khusunya generasi muda yang baik sesuai dengan tujuan PendidikanNasional. Hal tersebut berkaitan dengan pembentukan karakter siswa sehingga ke depan siswa mampu bersaing, beretika, bermoral, sopan santun dan berinteraksi dengan masyarakat. Salah satunya dengan memunculkan dan mengenalkan kembali sejarah lokal dan budaya lokal khususnya cerita Babad Tulungagung  ke siswa dalam setiap kegiatan pembelajaran.Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Menurut Sugiyono (2009:15), penelitian kualitatif adalah penelitian yang berlandaskan pada filsafat post positivisme, digunakan untuk meneliti pada kondisi obyek yang alamiah, dimana peneliti adalah sebagai instrumen kunci, pengambilan sampel sumber data dilakukan secara purposive dan snowball, teknik pengumpulan dengan tri-anggulasi (gabungan), analisis data bersifat induktif atau kualitatif, dan hasil penelitian kualitatif lebih menekankan makna dari pada generalisasi. Penelitian ini merupakan jenis penelitian survey dan dokumenter karena mengumpulkan, mengolah, menyederhanakan, menyajikan, dan menganalisis data agar dapat memberikan gambaran yang jelas tentang bagaimana filosofi karakter nasionalis dalam Babad Tulungagung.  Berdasarkan hasil angket dan wawancara yang dilakukan oleh penulis terhadap siswa dan guru SMPN 1 Ngantru dapat disimpulkan bahwa keenam cerita yang dijabarkan dalam penelitian  ini memiliki karakter nasionalis. Nilai karakter nasionalis yang tercermin dalam cerita Babad Tulungagung tercermin dalam cara pandang, bersikap, dan perbuatan yang menunjukkan kesetiaan, kepedulian, dan penghargaan yang tinggi terhadap bahasa, lingkungan fisik, sosial, budaya, ekonomi, dan politik bangsa, menempatkan kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan diri dan kelompoknya. Sikap atau jiwa nasionalis dalam cerita Babad Tulungagung ditunjukkan melalui apresiasi, menjaga kekayaan budaya bangsa, rela berkorban, unggul, dan berprestasi, cinta tanah air, menjaga lingkungan, taat hukum, disiplin, menghormati keragaman budaya, suku, dan agama dalam setiap tokoh cerita.Kata Kunci: filosofi, pendidikan karakter, Babad Tulungagung.
PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS ARTICULATE STORYLINE PADA TEKS DRAMA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 26 MALANG subaidah subaidah; Nur Fajar Arief; Akhmad Tabrani
Jurnal Ilmiah Sastra dan Pembelajaranya Vol 9, No 2 (2021): Jurnal Ilmiah NOSI
Publisher : NOSI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak: Pengembangan media pembelajaran berbasis Articulate Storyline merupakan program aplikasi pembelajaranuyang dapat membantucguru dalam menyampaikan materi pembelajaranbsehingga siswa mampu memahaminya dengan mudah serta siswa merasa tidak jenuh ketikaibelajar. Kebutuhan akan adanya media pembelajarancberbasis Articulate Storyline ini didasarkancpada kenyatan bahwa belum adanya media pembelajaran yang menarik dan interaktif yang digunakan dalamcpembelajaran teks drama, sehinggasdalam pembelajaran teks drama yang bersifat monoton dan konvensional bisa berubah. Tekniksyang digunakaniadalah deskriptifikualitatif, menjabarkanihasil (1) prosesipengembangan, (2) hasilcpengembangan, dan (3) hasil kelayakan mediacpembelajaran.Proses pengembanganimedia pembelajaraiberbasis Articulate Storyline padaiteks drama meliputi, pengumpulan data yang terdiri dari tahap penyebaraniangket kebutuhaniguru dani siswa.nSecara keseluruhanihasil analisisiangket kebutuhaniguru dilihatidari skalaipenilaiannya yaituisangat perluisebanyak 52,38%,iPerlu sebanyaki47,62%, tidakiperlu sebanyaki1,0%. Sedangkanihasil anlisisiangket kebutuhanisiswa dilihatidari skalaipenilaiannya yaituisangat perlui sebanyaki33%, perluisebanyak 62%, tidak perlu sebanyak 5%. Artinyaipengembangan mediai pembelajaransberbasis Articulate Storyline padaiteks drama diperlukaniatau dibutuhkanioleh siswaikelas VIIIsSMP Negeri 26 Malang.iSetelah melakukanaproses analisisikebutuhan guru danisiswa terhadapimedia pembelajaraniberbasis Articulate Storyline padaiteksidramaitahapi selanjutnyaiadalah desainiproduk dan validasiiproduk.Hasilipengembangan mediaipembelajaran berupaiproduk mediaipembelajaraniberbasis Articulate Storyline padaiteks drama siswaikelas VIII SMPN yangisudah disesuaikanidengan karakteristikiguru dan siswa. Adapunipembelajaran yangiterdapatipadaimediaipembelajarani berbasis Articulate Storyline yangitelah dikembangkaniyaitu, (1)isampul, (2) halaman Masuk (Login), (3) halaman pendahuluan, (4) tampilan menu utama, (5) standar kompetensi, (6) materi (membengun Konteks dan materi), (7) soa-soal, (8)profil pengembang, (9) referensi, (10) petunjuk.Hasilidata yangidiperoleh dariivalidasi ahliimedia dalam (1)iaspekimediaimendapatkani nilaiidalam bentukipersentase sebesari85%, (2)iaspek bahasaimendapatkan nilaiidalam bentuki persentaseisebesar 75%, (3)iaspek pembelajaranimendapatkan nilaiidalam bentukipersentase sebesar 87,5%, sedangkan aspek isi dalam bentukipersentase sebesari86,11%. (4)ihasil uji coba lapangn media pembelajaran dalam bentuk persentase sebesar 84%, dengan demikian media pembelajaran berbasis Articulate Storyline pada teks drama siswa kelas VIII SMP Negeri 26 Malang masukikualifikasi sangatibaik, denganiketerangan sangatisesuai/sangat layak/sangat valid/ tidakiperluidirevisi.KataiKunci : pengembangan,imedia pembelajaran,iArticulate Storyline, teks drama.
PENGEMBANGAN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF MENULIS TEKS EKSPLANASI DENGAN TEKNIK MIND MAPPING SISWA KELAS XI SMK NEGERI 2 SINGOSARI Eri Ferdianti
Jurnal Ilmiah Sastra dan Pembelajaranya Vol 7, No 2 (2019): Jurnal Ilmiah NOSI
Publisher : NOSI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak: Pembelajaran bahasa Indonesia pada kurikulum 2013 dikemas dengan  pembelajaran berbasis teks. Menulis teks eksplanasi merupakan salah satu kompetensi yang harus dipelajari siswa SMK kelas XI berdasarkan Kurikulum 2013. Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan di SMK Negeri 2 Singosari Kabupaten Malang, terdapat kendala untuk mencapai tujuan pembelajaran menulis teks eksplanasi. Kendala tersebut meliputi kurangnya penggunaan media yang variatif dan menarik bagi siswa, serta rendahnya  kemampuan siswa dalam menuangkan ide dalam bentuk tulisan. Berdasarkan paparan tersebut, penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan multimedia yang mampu mengatasi kesulitan belajar siswa dalam mencapai kompetensi pembelajaran menulis teks eksplanasi.Pengembangan multimedia ini difokuskan pada pembelajaran menulis teks ekplanasi dengan teknik mind mapping. Pemilihan teknik mind mapping diharapkan mampu membantu siswa agar lebih mudah untuk menuangkan ide dalam bentuk tulisan. Media ini berupa aplikasi dalam bentuk multimedia interaktif  yang dibuat dengan software adobe flash cs 3. Penggunan aplikasi ini dengan cara diunggah di website sekolah dan dapat diakses oleh siswa dengan bantuan jaringan internet. Produk multimedia ini terdiri atas beberapa bagian, antara lain: (1) petunjuk Penggunaan, (2) KI, KD,  indikator, dan tujuan pembelajaran, (3) materi pembelajaran, (4) praktik menulis, (5) evaluasi, (6) referensi, dan (7) profil.Dalam mengembangkan produk tersebut, peneliti menggunakan model pengembangan yang merujuk pada teori Borg & Gall yang disederhanakan dan dibatasi pada empat tahapan pengembangan, yaitu (1) pengumpulan data dan informasi, (2) pengembangan produk, (3) uji coba, dan (4) revisi produk.            Berdasarkan hasil validasi ahli materi, rata-rata hasil uji mencapai 78,57%. Validasi ahli media menunjukkan rata-rata hasil uji 81,58%. Validasi Guru Bahasa Indonesia menunjukkan rata-rata hasil uji secara keseluruhan mencapai 89,13%. Hasil penilaian siswa pada saat uji coba menunjukkan hasil 88,86%. Hal ini menunjukkan bahwa multimedia pembelajaran interaktif dengan teknik mind mapping siswa kelas XI yang dikembangkan layak digunakan dalam kegiatan pembelajaran.Selain data kuantitatif, ada juga data kualitatif yang diperoleh dari komentar dan saran ahli, guru, dan siswa. Berdasarkan komentar dan saran pada saat validasi dan kegiatan uji coba di lapangan, selanjutnya dilakukan perbaikan produk multimedia pembelajaran. Perbaikan dilakukan pada aspek tampilan dan aspek penggunaan bahasa.Kata Kunci:  multimedia pembelajaran interaktif, menulis, teks eksplanasi, teknik mind mapping. 
PENGEMBANGAN BAHAN AJAR TEKS DESKRIPSI DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN SAINTIFIK UNTUK SISWA KELAS VII MTs HASYIM ASY’ARI BATU Andriadin Andriadin; Nur Fajar Arief; Hasan Busri
Jurnal Ilmiah Sastra dan Pembelajaranya Vol 8, No 2 (2020): Jurnal Ilmiah NOSI
Publisher : NOSI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak: Banyak petuah mengatakan bahwa buku adalah jendela dunia, buku adalah jalan pembuka untuk ilmu pengetahuan karena dengan buku kita mampu mengetahui hal yang belum kita ketahui menjadi kita ketahui. Buku merupakan sekumpulan kertas yang berisi informasi, sekumpulan informasi itu apabila memuat sesuatu ilmu tertentu dinamakan materi, tak terkecuali di dunia pendidikan. Buku merupakan komponen penting dalam proses belajar mengajar.Tujuan penelitian ini adalah untuk mengembangkan bahan ajar teks deskripsi dengan menggunakan pendekatan saintifik untuk siswa kelas VII. Produk yang akan dihasilkan dalam penelitian ini adalah materi bahan ajar berbentuk buku. Setelah adanya peengembangan bahan ajar, siswa diharaapkan mampu menduukung progrram pembelajaran pada teks deskripsi.Model pengembangan penelitian ini menggunakan rancangan penelitian pengembangan model 4D. Model pengembangan 4-D terdiri dari empat tahap pengembangan, yaitu define, design, develop, dan disseminate atau diadaptasikan menjadi model 4-P (model 4-P), yaitu pendefinisian, perancangan, pengembangan, dan penyebaran. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah pengembangan, yaitu pada pedoman wawancara, lembar validasi, dan angket respon siswa. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik analisis deskripsi kualitatif dan kuantitatif.Berdasarkan hasil penelitian, disimpulkan bahwa dengan menggunakan pendekatan saintifik bahan ajar teks deskripsi dapat menambah pemahaman, pengetahuan, dan wawasan yang lebih luas tentang materi teks deskripsi dengan aktivitas belajar yang menyenangkan dan tidak membosankan. Dari hasil validasi ahli materi menunjukan nilai 85% hal ini berarti bahan ajar layak diimplementasikan dengan sedikit revisi. Angket yang digunakan dalam menilai kegrafikan bahan ajar 22 butir pernyataan yang harus diisi oleh ahli rancangan dan model pembelajaran setelaah membaca buku ajar yang  sudah diberikan oleh pengajar. Bahan ajar yang dikembangkan dapat disiimpulkan persentase 87% menunjukkan bahwa bahan ajar cukup valid dan perlu adanya revisi. Setelah bahan ajar ini dinyatakan valid oleh validasi ahli dan praktisi, selanjutnya buku ajar Mari Belajar Kreatif Dengan Teks Deskripsi diujicobakan kepada siswa dan divalidasi dengan menggunakan angket respon siswa terhadap pembelajaran bahasa Indonesia pada materi teks deskripsi. Dari hasil analisis angket respon siswa 87% siswa sangat setuju bahasa yang digunakan dalam buku mari belajar kreatif dengan teks deskripsi. Dalam penelitian ini dikembangkan bahan ajar teks deskripsi dengan menggunakan pendekatan saintifik yang valid dan efektif. Pengembangan bahan ajar ini menggunakan pengembangan 4-P, yaitu pendefinisian, perancangan, pengembangan, dan penyebaran. Dari hasil analisis angket respon guru diperoleh nilai 85,1% hal ini menunjukan bahwa bahan ajar layak diimplementasikan pada pembelajaran bahasa Indonesia khususnya teks deskripsi.
FUNGSI ESTETIK GAYA BAHASA MASYARAKAT INDONESIA DALAM PERSPEKTIF ALIRAN PRAHA Umi Latifah; Hasan Busri; Abdul Rani
Jurnal Ilmiah Sastra dan Pembelajaranya Vol 10, No 2 (2022): Jurnal Ilmiah NOSI
Publisher : NOSI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak: Sebagai suatu bentuk estetik, maka gaya bahasa mempunyai peran penting dalam menampilkan adanya bahasa iklan dengan indah. Fungsi estetik ini muncul pada penelitian ini yang bertujuan untuk mendeskripsikan fungsi estetik gaya bahasa bahasa iklan dalam perspektif Aliran Praha. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif . iklan menjadi sumber data penelitian ini, sedangkan datanya diambil dari fungsi estetik yang dipresentasikan dari tataran sintaksis gaya bahasa. Pada tataran sintaksis fungsi estetik didukung oleh gaya bahasa yang terdiri dari klimaks, antitesis, dan repetisi. Gaya bahasa klimaks menyibak fungsi estetik dari cara gradasi bahasa rendah ke tinggi. Gaya bahasa antitesis menyibak fungsi estetik dalam lawan yang tepat atau pertentangan yang benar-benar. Gaya bahasa repetisi menyibak fungsi estetik bahasa dalam pengulangan bunyi dalam suku kata, kata dalam kalimat yang melahirkan bentuk estetik dalam suatu kalimat.Kata kunci: Fungsi Estetik,Gaya Bahasa, Masyarakat Indonesia, Linguistik Aliran Praha.
Penerapan Penilaian Autentik dalam Pembelajaran Teks Bahasa Indonesia di SMA Negeri 1 Kepanjen Kurikulum 2013 Revisi 2016 Sulton Ma’arif
Jurnal Ilmiah Sastra dan Pembelajaranya Vol 7, No 2 (2019): Jurnal Ilmiah NOSI
Publisher : NOSI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak: Secara keseluruhan, dalam penyelenggaraan pembelajaran tidak terpisahkan dengan penilaian. Penilaian memiliki kedududkan penting dalam serangkaian desain penyelenggaraan pembelajaran, yitu tujuan pembelajaran, kegiatan pembelajaran, dan penilaian hasil pembelajaran. Dalam penerapannya, penilaian merupakan alat untuk mengetahui tercapai tidaknya tujuan instruksional (perubahan tingkah laku yang diinginkan pada diri peserta didik) yang berfungsi sebagai umpan balik bagi perbaikan proses belajar mengajar. Jenis penilaian yang diwajibkan berdasarkan Kurikulum 2013 rivisi 2016 adalah penilaian autentik. Tujuan penilaian autentik dalam pembelajaran Bahasa Indonesia adalah untuk mengukur keterampilan berbahasa dalam berbagai konteks yang mencerminkan situasi dunia nyata.Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 1 Kepanjen berdasarkan arahan Pengawas SMA, SMK, PK-LK Cabang Dinas Pendidikan Kabupaten Malang dengan pertimbangan sebagai sekolah terbaik yang telah menerapkan penilaian autentik di Kabupaten Malang. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tahapan persiapan penilaian autentik, penerapan penilaian penilaian autentik, dan kendala serta upaya untuk mengatasi kendala penerapan penilaiandi SMA Negeri 1 Kepanjen dalam pembelajaran Bahasa Indonesia. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif untuk memperoleh deskripsi penerapan penilaian autentik di SMA Negeri 1 Kepanjen dalam pembelajaran Bahasa Indonesia secara faktual dan ilmiah. Data yang diperoleh dalam penelitian ini berupa dokumen dan data kata-kata, bukan data statistik yang berupa data angka. Hal ini sesuai dengan tujuan penelitian kualitatif, yaitu memperlajari sesuatu dengan latar yang alamiah dan memahaminya.Dalam penelitian ini, pengumpulan data menggunakan teknik nontes, yaitu angket, wawancara, analisis dokumen, dan pengamatan. Sumber data dalam penelitian ini adalah di SMA Negeri 1 Kepanjen oleh guru mata pelajaran Bahasa Indonesia. Teknik induksi tiga tahap dilakukan sebagai teknik analisis kualitatif dnegan tahapan perbandingan data, kategorisasi, dan penyajian data. Pedoman wawancara, pedoman analisis dokumen, dan pedoman pengamatan dibandingan, diberi kode, digolong-golongkan, dan dikelompokkan dengan data sejenis pada tahapan perbandingan antardata.Hasil penelitian mengenai “Penerapan Penilaian Autentik di SMA Negeri 1 Kepanjen dalam pembelajaran Bahasa Indonesia” yang dilakukan melalui observasi, wawancara, pengisian angket, dan studi dokumenter menunjukkan bahwa guru mata elajaran Bahasa Indonesia di SMA Negeri 1 Kepanjen telah menerapkan penilaian autentik dalam pembelajaran bahasa Indonesia dengan baik. Hal tersebut mengacu pada persiapan penerapan penilaian autentik dalam pembelajaran bahasa Indonesia yang telah memenuhi kriteria generalibity, autenticity, multiple foci, teachability, fairness, feasibility, dan scorability. Guru mata pelajaran Bahasa Indonesia di SMA Negeri 1 Kepanjenmenggunakan model penilaian autentik terintegrasi yang mencakup penilaian kinerja, penilaian diri atau sejawat, wawancara lisan, pertanyaan terbuka, pengamatan, menceritakan kembali teks, menulis sampel, proyek, portofolio, pameran, dan demonstrasi. Dalam penerapan penilaian autentik di SMA Negeri 1 Kepanjen dalam pembelajaran Bahasa Indonesia sudah melakukan tahapan penerapan penilaian autentik dengan baik. Walaupun demikian, dalam penerapan penilaian autentik yang diterapkan di SMA Negeri 1 Kepanjen dalam pembelajaran mata pelajaran Bahasa Indonesia terdapat kendala yang dihadapi oleh guru. Kendala yang dihadapi guru mata pelajaran Bahasa Indonesia dalam penerapan penilaian autentik mencakup kendala waktu, sarana dan prasarana, dan kendala penerapan penilaian autentik dalam kompetensi tertentu. Berdasarkan kendala tersebut, guru mata pelajaran Bahasa Indonesia di SMA Negeri 1 Kepanjenmelakukan upaya untuk mengatasi kendala tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa guru mata pelajaran Bahasa Indonesia di  SMA Negeri 1 Kepanjen sudah merapkan penilaian autentik dalam pembelajaran bahasa Indonesia dengan baik dan sesuai kurikulum yang berlaku. Kata kunci: penerapan penilaian, penerapan penilaian autentik, pembelajaran         Bahasa Indonesia
KESALAHAN PENGGUNAAN AFIKSASI DAN PREPOSISI PADA TESIS MAHASISWA PROGRAM PASCASARJANA PENDIDIKAN BAHASA INDONESIA LULUSAN 2019 Yoakim Yolanda Mario Leu
Jurnal Ilmiah Sastra dan Pembelajaranya Vol 9, No 1 (2021): Jurnal Ilmiah NOSI
Publisher : NOSI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar belakang yang mendasari penelitian ini, yakni mahasiswa dituntut agar terampil dalam nenulis dengan memperhatikan kaidah-kaidah bahasa yang telah ditentukan dan diberlakukan dalam Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia (TBBBI), Pedoman Uumum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI), dan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) agar tidak terjadi lagi penyimpangan- penyimpangan terhadap aturan kebahasaan.Tujuan penelitian ini mendeskripsikan kesalahan penggunaan afiksasi dan preposisi yang terdapat dalam tesis mahasiswa program pascasarjana pendidikan bahasa Indonesia lulusan tahun 2019. Sejalan dengan hal tersebut penelitian pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Pendekatan ini digunakan dengan tujuan untuk mendeskripsi data penelitian secara faktual dan alamiah.Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah ialah penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif merupakan penelitian yang dilakukaan untuk memaparkan suatu fenomena yang terjadi. Teknik pengumpulan data yang digunakan ialah dokumentasi tesis. Sumber data dalam penelitian ini ialah tesis mahasiswa program pascasarjana pendidikan bahasa Indonesia lulusan tahun 2019.Hasil penelitian mengenai kesalahan penggunaan afiksasi ditemukan bahwa penggunaan afiks yang tidak sesuai dengan aturan yang telah ditetapkan dan diberlakukan. Ketidaktaan tersebut terlihat dalam gabungan antara imbuhan dan kata yang menjadi verba (V), namun ditulis pisah. Hal ini tentunya keluar dari kaidah-kaidah yang telah ditetapkan. Sebagai contoh yakni pada kata di hasilkan dan di yakini, melatar belakangi, menitik beratkan, ketuhanan. Kata-kata ini dibentuk oleh afiks di-kan+ N atau (di+N+kan), di-i+ N (di+N+i), me- i+N (di+N+i), me- kan+N (me+N+kan), ke- an+N (ke+N+an). Proses pembentukan ini menghasilkan makna baru dan bentuk baru yang mana kata dasar yang awalnya merupakan (N) (nomina), namun mendapat penambahan pada afiks sehingga kata tersebut bukan (N) nomina lagi, melainkan menjadi sebuah bentuk verba (V) dan beberapa jenis kata nomina yang walaupun telah mendapatkan imbuhan tetapi tetap menjadi bentuk yang sama yakni nomina. Beberapa contoh di atas berdeda dengan kata di sebut. Pada kata ini kata dasarnya sudah merupakan verba yang mendapatkan afiks di-, oleh sebab itu dalam penulisannya harus digabung atau dirangkai. Sehingga dapat disimpulkan bahwa di-kan+ N , di-i+ N , me- i+N , me- kan+N , dan ke- an+N dalam penulisan yang sesuai dengan aturan yang telah disepakiti yakni ditulis serangkai atau gabung.Hasil penelitian kesalahan penggunaan preposisi dapat diketahui bahwa, masih terdapat banyak penggunaan preposisi yang menyimpang dari kaidah-kaidah bahasa yang berlaku. Penyimpangan kaidah tersebut berupa preposisi di/ke yang bertemu dengan N (di/ke+ N) seharusnya ditulis pisah atau tidak dirangkai, namun ditulis rangkai. Nomina (N) dalam hasil penelitian terdapat beberapa jenis, yakni nomina (N) penunjuk tempat, masa, jumlah dan posisi yang abstrak. Selain itu dari data yang ada juga ditemukan pendobelan penggunaan preposisi di/ke. Nomina (N) pada umumnya ditulis terpisah dengan kata kata depan atau preposisi yang berada di depan bentuk dasar tersebut.Berpedoman pada kesalahan-kesalahan tersebut, maka disarankan agar dalam penulisan ilmiah seharusnya lebih memperhatikan kaidah-kaidah bahasa, khususnya kaidah penulisan, agar hasil dari sebuah tulisan tersebut memiliki bobot atau nilai lebih.Kata kunci: kesalahan morfologi, afiksasi, dan preposisi
PENGEMBANGAN MEDIA INTERAKTIF PEMBELAJARAN TEKS BIOGRAFI SISWA KELAS X SMK 09 MA’ARIF NU JEMBER Arif Ulul Albab; Nur Fajar Arief; Moh. Badrih
Jurnal Ilmiah Sastra dan Pembelajaranya Vol 9, No 2 (2021): Jurnal Ilmiah NOSI
Publisher : NOSI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak: Pengembangan media pendidikan interaktif setidaknya memberikan dua manfaat. Pertama, sebagai penggerak kelompok pendidikan untuk lebih menghargai dan menghasilkan sesuatu produk Pendidikan (media pembelajaran) dalam proses meningkatkan mutu pendidikan. Kedua, memberikan momen dimana siswa bisa memanfaatkan segala kemampuan yang ada yang dapat diperoleh dari segala sumber yang tidak ada batasannya. Berdasarkan pengamatan di sekolah, penggunaan media pembelajaran interaktif dalam proses pembelajaran siswa kelas X SMK 09 Ma'arif NU memberikan dampak yang sangat baik. Hal ini ditunjukkan dengan adanya respon baik siswa dalam proses pembelajaran ketika guru menyampaikan materi pembelajaran dengan menerapkan media pembelajaran interaktif.Penelitian dan pengembangan ini dilakukan dengan tujuan sebagai berikut: (1) mengambarkan kebutuhan media pembelajaran interaktif menulis teks biografi siswa kelas X SMK, (2) untuk mengetahui ketepatan media pembelajaran interaktif menulis teks biografi siswa kelas X siswa SMK, dan (3) mendeskripsikan kelayakan media pembelajaran interaktif menulis teks biografi siswa kelas X SMK.Model pengembangan yang digunakan merupakan model prosedural sehingga harus dilakukan secara berurutan. Jenis data yang diperoleh dalam penelitian dan pengembangan ini berupa data kualitatif yang merupakan data verbal berupa tulisan, masukan, pendapat tertulis, dan juga hasil wawancara dan data kuantitatif berupa skor angka yang didapat dari kuesioner yang telah di isi oleh subjek tes. Subjek tes dalam penelitian dan pengembangan ini melibatkan ahli media, ahli materi dan ahli bahasa yang berkompetensi, guru sebagai ahli praktisi, dan siswa kelas X SMK 09 Ma'arif NU sebagai subjek tes yang menggunakan media pembelajaran.Pengembangan media pembelajaran interaktif teks biografi siswa kelas X SMK telah melalui beberapa tahapan uji kelaikan produk, mulai dari validasi oleh ahli media, ahli materi ,ahli Bahasa dan praktisi hingga keefektifan penerapan media pembelajaran. Berdasarkan proses yang telah dilakukan maka didapatkan hasil dari beberapa aspek(1) Aspek penyajian media, media ini disajikan dalam bentuk pembelajaran interaktif dengan memakai aplikasi makro media flash (2) pengujian media, pada proses pengujian media yang dipakai untuk memahami tingkat kebutuhan siswa dan guru diperoleh kisaran angka 89% dan untuk guru didapatkan kisaran angka 88% dan 96%. Berdasarkan jumlah tersebut maka dapat disimpulkan bahwa tingkat kebutuhan terhadap media pembelajaran sangat tinggi sehigga perlu adanya pembaharuan terhadap penggunaan media pembelajaran. (3) Revisi media, langkah-langkah merevisi media pembelajaran dilakukan melalui beberapa langkah diantaranya dari ahli media, ahli materi, ahli bahasa dan ahli praktisi. Dari keempat ahli tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa media pembelajaran tersebut sangat layak dipergunakan. (4) Efektivitas media, tingkat efektivitas media didapatkan berasas kuesioner yang telah dijawab oleh siswa. Dari proses tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa hasil uji coba menempati kisaran angka 88%. Berdasarkan jumlah tersebut, maka media tersebut sangat layak untuk dipergunakan.Berdasarkan penjelasan di atas dapat diketahui bahwa tingkt kebutuhan media pembelajaran interaktif teks biografi siswa kelas X SMK 09 Ma'arif NU Jember sangat signifikan dengan kisaran angka 89% untuk siswa dan untuk guru kisaran angka 88% dan 96%. Oleh karena itu, pengembangan media pembelajaran interaktif dapat menjawab kebutuhan tersebut. Tingkat akurasi media yang didukung oleh validasi para ahli dengan persentase di atas 75% dimana media mendapat skor nilai sebesar 80% dari ahli media, skor nilai 84% juga didapatkan dari ahli materi , dan skor nilai 87% di dapat dari ahli bahasa.membuktikan bahwa media sangat layak untuk dipergunakan. Penjelasan ini juga didukung oleh penjelasan ahli praktisi yang memberikan skor nilai sebesar 95% yang membuktikan bahwa media pembelajaran interaktif teks biografi sangat layak untuk dipergunakan sehingga dapat dikatakan pengembangan media pembelajaran interaktif teks biografi sangat layak untuk digunakan. oleh siswa kelas X SMK 09 Ma'arif NU Jember. Produk pengembangan media pembelajaran interaktif ini juga sangat tepat digunakan untuk pembelajaran teks biografi siswa kelas X SMK 09 Ma'arif NU Jember. Hal ini disimpulkan dengan hasil penilaian siswa terhadap pengunaan media pembelajaran yang jumlah skor nilai 88% sehingga dapat disimpulkan media sangat layak untuk dipergunakan dalam proses pembelajaran.Kata Kunci: pengembangan, media pembelajaran, teks biografi.
PENGEMBANGAN MEDIA PEMBLAJARAN EXE TEKS FABEL SISWA KELAS VII MTS AL – AMIRIYYAH DARUSSALAM BLOKAGUNG BANYUWANGI KURIKULUM 2013 Abdul Hamid Zazuli
Jurnal Ilmiah Sastra dan Pembelajaranya Vol 7, No 2 (2019): Jurnal Ilmiah NOSI
Publisher : NOSI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak: Peran media dalam suatu pembelajaran merupakan peran yang sangat mempengaruhi kefektifan dalam proses pembelajaran bahkan sangat memberikan suatu dampak yang sangat positif dalam hasil belajar peserta didik. Upaya yang perlu dilakukan oleh guru supa hasil belajar bagi siswa menjadi meningkat yang harus dilakukannya yaitu dengan mengembangkan media pemblajaran, karena dengan berkembangnya dunia yang semakin modern masalah yang dihadapi setiap siswa dan guru semakin kompleks, maka sangatlah perlu bagi setiap guru untuk mengembangkan media pembelajaran tersebut.Salah satu upaya untuk meningkatkan hasil belajar siswa dengan mengikuti kemajuan jaman yang modern ini adalah dengan memanfaatkan sebuah aplikasi komputer, karena aplikasi tersebut dapat digunakan oleh setiap guru untuk mengembangkan atau menyusun  media pembelajaran. Adapun media yang sangat mendukung untuk meningkatkan hasil belajar siswa adalah aplikasi Elearning XHTML Editor (eXe). Aplikasi ini merupakan program open source yang tanpa harus mengerti bahasa pemrograman dan sangat mudah digunakan baik bagi orang yang tanpa mengetahui bahasa bahasa pemrograman tersebut.Dengan memanfatkan pembelajaran menggunakan media aplikasi Elearning XHTML Editor (eXe) ini, mengharapkan setiap guru yang mengajar di sekolah mampu membuat pembelajaran yang interaktif, sehingga setiap siswa akan menjadi minat dan tingkat pemahamannya lebih meningkat, sehingga terciptalah susana pembelajaran yang menyenangkan dan tidak membosankan.Penelitaan ini bertujuan untuk mengembangkan sebuah media pembelajaran yaitu “Pengembangan Media EXE Teks Fabel Siswa Kelas VII Mts Al- Amiriyyah Darussalam Blokagung Banyuwangi Kurikulum 2013”. Penelitian ini merupakan jenis penelitian resarch and development ( penelitian pengembangan) jadi, peneliti dalam melakukan penelitian pengembangan ini menggunakan model 4- D dari Thiagarajan yang telah peneliti modifikasi menjadi 3- D yaitu mendefinisikan, merancang, dan mengembangkan. Adapun produk yang dikembangkan dan melaui tahap validasi materi ahli serta media ahli dalam penelitian ini adalah RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran), LKS (Lembar Kerja Siswa), media Elearning XHTML Editor (EXE), dan materi.Pemerolehan dari  hasil penelitian ini telah memenuhi kriteria kelayakan, setelah ahli materi dan ahli media mevalidasi media pembelajaran yang dikembangkan mendapatkan  rata rata 3,9 untuk RPP yang telah dikembangkan dengan jumlah skore presentase 78,8%, Maka berdasarkan kriteria kevalidan, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran yang sudah dikembangkan penulis telah memenuhi kriteria valide, pada penskoran LKS rata rata hasi prkembangan mendapatkan 4.46, serta  keseluruha media EXE 4.46 telah mendapat skore rata-ratanya dengan jumlah persentase 89,2% pada media LKS. Maka berdasarkan kriteria kevalidan, lembar kerja siswa dari perkembangkanyang  penulis ini lakuk mampu mendapatkan kevalidan dari criteria yang telah ditenukan. Sedangkan pada EXE media Learning keseluruhannya mampu mendapat 3,58 dari skor rata-rata dengan persentase 71,7%. Maka dari kriteria yang berdasarkan kevalidannya, media Elearning XHTML Editor (EXE) yang dikembangkan, termasuk kategori kriteria valid. Padamateri vabel yang divalidasi mendapat skor rata-rata keseluruhan 4 dengan persentase 80%. Maka berdasarkan kriteria kevalidan, dari rata rata keseluruhan () materi teks fabel skore validasi ada diantara rentang 3  4 ini dinyatakan kategori kritiria valid.Kepraktisan media pembelajaran dilihat dari analisis data terhadap siwa dalam beraktivitas belajar dan beraktivitasnya pendidik saat mendidik. Didalam ruang belajar mengajar terdapat dua pengamat yang mengamati pendidik dalam menyampaikan materi dan mengamati siswa selama proses belajarmengajar berlangsung. Hasil rekapitulasi aktivitas pendidik selama 2 kali pertemuan, pada pertemuan pertama mendapat skor 4,3 dan 4,45 pada pertemuan kedua. Jadi hasilya observasi aktivitas pendidik memenuhi kritiria baik dari kritiria dan persentase skor.Analisis perangkat berdasarkan keefektifan datanya terbagi menjadi tiga hasil, yakni tes aktivitas penelitian, observasi aktivitas siswa dan  respon siswa. Menurut hasil analisis tes aktivitas penelitian siswa yang berjumlah 19 siswa mendapat nilai diatas 80 sebanyak 12 siswa dan selebihnya mendapat nilai dibawah 80 pada siswa 7. Analisis data pada aktivitas siswa dalam mengikuti pembelajaran diperoleh bahwa persentase pada awal tatap muka yang pertama aktivitas siswa mencapai 82% dan pada tatap muka kedua persentasenya mencapai 92%. Maka skore rata rata memenuhi kriteria amat aktif dari kriteria keaktifan siswa siswa, Sedangkan persentase dari hasil rata-rata setiap pertanyaan respon siswa adalah 16,43 dari jawaban “iya” berjumlah 86,47% persen dan rata-rata 2,57dari jawaban “tidak” berjumlah 13,53% persen. Hasil tersebut menunjukkan rata-rata siswa sangat menyukai menggunakan media (EXE). Hasil statistik tes aktivitas riset mendapat sig sebesar 0,001 dari nilai uji homogenitas sehingga kesimpulannya data tidaklah homogen dengan begitu untuk mengetahui hasil perbedaan media exe data equal variances not assumed Sig.(2-tailed) = 0.000  digunakan untuk uji independent yang berarti nilai Sig.(2-tailed)< 0,05. jadi nilai post test pada kelas kontrol dan kelas eksperimen dari uji independen terdapat  perbedaan rata rata.Kata Kunci: teks fabel, siswa MTs, media pembelajaran, EXE
EFEKTIVITAS PENERAPAN PEMADUAN STRATEGI AFEKSI DAN MODEL EXPERIENTIAL LEARNING DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS NARASI Retno Mulyaningsih
Jurnal Ilmiah Sastra dan Pembelajaranya Vol 8, No 2 (2020): Jurnal Ilmiah NOSI
Publisher : NOSI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak: bertujuan untuk membuktikan: (1) Mendeskripsikan pengaruh strategi  afeksi pada pembelajaran menulis teks narasi siswa kelas V SD Negeri 1 Pagentan., (2) Mendiskripsikan pengaruh penerapan model experiential learning pada kegiatan pembelajaran ketrampilan menulis teks narasi   pada siswa kelas V SDN 1 Pagentan., (3) Untuk menguji efektivitas penerapan pemaduan strategi afeksi dengan model experiential learning. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan desain  Contol Group Pretest-Posttest. Siswa Kelas V SDN 1 Pagentan  digunakan sebagai populasi. Teknik  pengambilan sampel melalui   Sampling Purposive. Sampel penelitian adalah kelas VB sebagai kelas eksperimen dan kelas VA sebagai kelas kontrol. Data dikumpulkan dengan  teknik kusioner   dan metode tes selanjutnya hasilnya dianalisis dengan uji-t. Hasil penelitian ini diperoleh temuan (1) Strategi afeksi dalam pembelajaran menulis teks narasi membantu siswa dalam mengontrol emosi dan sikap terhadap kegiatan pembelajaran bahasa Indonesia memperoleh rata-rata  83,5, (2) Pembelajaran menulis teks narasi dengan menggunakan  model pembelajaran experiential learning  di kelas ekspriment pada hasil uji t pretest dan posttes terdapat kenaikan  rata-rata 13.8 poin, (3) ) penerapan pemaduan strategi afeksi dan model experiential learning  efisien untuk digunakan dalam pembelajaran teks narasi  dengan hasil t hitung lebih besar dari t tabel. Kata Kunci: Strategi Afeksi, Model Experiential Learning, Menulis teks Narasi,

Page 1 of 11 | Total Record : 102