cover
Contact Name
Bayu Eka Riarsa Thira
Contact Email
bayu.thira@stikesrespati-tsm.ac.id
Phone
+6281223004727
Journal Mail Official
lppm@stikesrespati-tsm.ac.id
Editorial Address
Jl. Singaparna KM. 11 Cikunir Singaparna Tasikmalaya Jawa Barat 46181
Location
Kab. tasikmalaya,
Jawa barat
INDONESIA
Jurnal Kesehatan BIDKEMAS Respati
ISSN : 20879822     EISSN : 29882699     DOI : -
Core Subject : Health,
Jurnal Kesehatan BIDKEMAS STIKes Respati Tasikmalaya, terlahir dari motivasi dan inovasi para dosen untuk ikut berkiprah mengembangkan dunia riset dalam bidang kesehatan. Adanya tuntutan informasi yang semakin berkembang maka keberadaan jurnal kesehatan BIDKEMAS ini diharapkan mampu memberikan kontribusi yang berarti bagi lingkungan akademik khususnya bidang kesehatan dan berdaya guna bagi institusi lainnya yang sangat membutuhkan informasi riset dalam lingkup profesi Kebidanan dan Kesehatan Masyarakat. Jurnal Kesehatan BIDKEMAS akan diterbitkan setiap pertengahan tahun (6 bulan sekali) dan memuat hasil riset untuk mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan baik dalam kebidanan maupun kesehatan masyarakat. Keberadaan jurnal BIDKEMAS mendapatkan pengelolaan khusus dari dewan redaksi sehingga setiap terbitan diharapkan mampu mendapatkan penerimaan yang baik dikalangan pengguna.
Articles 172 Documents
GAMBARAN PEMILIHAN TEMPAT DAN PENOLONG PERSALINAN PADA IBU HAMIL TRIMESTER III DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KARANGNUNGGAL KABUPETEN TASIKMALAYA TAHUN 2012 Widya Maya Ningrum, SST., M.Kes
JURNAL KESEHATAN BIDKEMAS RESPATI Vol. 4 No. 1 (2013): Februari 2013
Publisher : STIKes Respati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.48186/bidkes.v4i1.15

Abstract

Kematian ibu sebagian besarnya terjadi pada saat persalinan, dimana 9 dari 10 kematian ibu terjadi saat persalinan. Target cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan adalah sebesar 90%. Namun, data Riskesdas tahun 2010 mencatat cakupan persalinan oleh tenaga kesehatan terlatih baru mencapai 82,3% . Puskesmas Karangnunggal Kabupaten Tasikmalaya , cakupan persalinan oleh tenaga kesehatan adalah 68,83 %. Cakupan ini belum memenuhi target sebesar 80 %. Penolong dan tempat persalinan merupakan faktor penentu dalam asuhan persalinan. Keberhasilan proses persalinan yang bersih dan aman sangat dipengaruhi oleh faktor tersebut. Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat gambaran pemilihan tempat dan penolong persalinan di Puskesmas karangnunggal tahun 2012. Jenis penelitian ini termasuk kuantitatif dengan metode deskriptif. Populasi dalam penelitian ini adalah ibu hamil trimester III di wilayah kerja Puskesmas Karangnunggal Kabupaten Tasikmalaya periode April - Juni 2012 sebanyak 43 orang. Variabel dalam penelitian ini yaitu pemilihan tempat dan penolong persalinan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar responden berencana memilih tempat di fasilitas kesehatan yaitu 30 orang (69,8) dan memilih penolong persalinan oleh bidan sebanyak 35 orang (81,4%). Hal ini menunjukan adanya kesadaran akan pentingnya pemilihan tempat dan peniling persalinan. Meskipun dari hasil tersebut masih ada ibi yang berencana melahirkan di rumah sendiri ataupun di rumah dukun paraji , dan ditolong oelh paraji. Hal ini perlu mendapat perhatian khusus dari tenaga kesehatan wilayah setempat, agar lebih di motivasi untuk memilih tenaga kesehatan dan fasilitas kesehatan dalam proses peralinannya nanti. Berdasarkan hasil penelitian maka peneliti dapat menarik kesimpulan bahwa sebagian besar ibu hamil pada trimester III memilih tempat persalinan di fasilitas kesehatan dan ditolong oleh bidan. Saran dari hasil penelitian ini adalah Ibu hamil disarankan untuk memeriksakan kehamilan secara rutin ke tenaga kesehatan dan memilih persalinan di fasilitas kesehatandan bagi tenaga kesehatan khususnya bidan Desa diharapkan proaktif dalam membantu ibu hamil dalam mempersiapkan persalinan yaitu dengan cara kunjungan rumah untuk memastikan pilihan tempat dan penolong persalinan .
GAMBARAN PENGETAHUAN DAN KUNJUNGAN IBU YANG MEMILIKI BALITA KE POSYANDU DI DESA CIDADALI KECAMATAN CIKALONG KABUPATEN TASIKMALAYA TAHUN 2012. Tupriliany Danefi, SST. M.Kes
JURNAL KESEHATAN BIDKEMAS RESPATI Vol. 4 No. 1 (2013): Februari 2013
Publisher : STIKes Respati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.48186/bidkes.v4i1.16

Abstract

Posyandu sebagai wahana alih informasi dan teknologi dari petugas kesehatan kepada masyarakat, pada masa krisis ekonomi keberadaannya kurang menggembirakan (Depkes RI, 2001). Berdasarkan studi pendahuluan, didapatkan adanya penurunan jumlah kunjungan peserta Posyandu di Desa Cidadali Kecamatan Cikalong Kabupaten Tasikmalaya dari 544 orang menurun menjadi 104 orang bulan Pebruari 2011. Tujuan penelitian ini adalah Untuk mengetahui gambaran pengetahuan dan kunjungan ibu yang memiliki balita ke posyandu di Desa Cidadali Kecamatan Cikalong Kabupaten Tasikmalaya tahun 2012. Jenis penelitian yang digunakan adalah kuantitatif dengan metode deskriptif. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu yang mempunyai balita di Desa Cidadali Kecamatan Cikalong Kabupaten Tasikmalaya tahun 2012. Jumlah populasi dalam penelitian ini adalah 540 orang. Tehnik pengambilan sampel adalah simpel random sampling sehingga didapatkan semua ibu yang mempunyai balita sejumlah 63. Dalam penelitian ini menggunakan Analisa univariat dilakukan untuk mendeskripsikan variabel pengetahuan dan kunjungan ibu yang memiliki balita ke posyandu. Hasil penelitian didapatkan bahwa tingkat pengetahuan ibu tentang posyandu di Desa Cidadali Kecamatan Cikalong Kabupaten Tasikmalaya tahun 2012 sebagian besar termasuk kategori kurang. Serta tingkat kunjungan balita ke posyandu di Desa Cidadali Kecmatan Cikalong Kabupaten Tasikmalaya tahun 2012 sebagian besar termasuk kategori tidak pernah. Saran yang direkomendasikan adalah instansi kesehatan dapat meningkatkan fasilitas pelayanan di posyandu sehingga masyarakat dapat merasakan manfaat pelayanan dasar bagi masyarakat.
GAMBARAN JENIS ALAT KONTRASEPSI YANG DIGUNAKAN BERDASARKAN UMUR DAN PARITAS DI DESA GOMBONG KECAMATAN CIAWI KABUPATEN TASIKMALAYA TAHUN 2012 Chanty Yunie, SST
JURNAL KESEHATAN BIDKEMAS RESPATI Vol. 4 No. 1 (2013): Februari 2013
Publisher : STIKes Respati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.48186/bidkes.v4i1.17

Abstract

Laju petumbuhan penduduk di Indonesia saat ini sudah memasuki tahap yang sangat mengkhawatirkan.apabila laju pertumbuhan penduduk ini tidak segera diantisipasi, maka 10-15 tahun ke depan Indonesia akan mengalami ledakan penduduk yang tidak dapat terkendali. Pada tahun 2007 laju pertumbuhan penduduk rata-rata 2,6 juta jiwa pertahun, apabila hal tersebut tidak segera dikendalikan, maka hal demikian menjadi beban yang berat bagi pemerintah. (BKKBN : 2010) Pelayanan KB yang berkualitas belum sepenuhnya menjangkau seluruh wilayah nusantara. Pada saat sekarang ini paradigma program KB telah mempunyai visi dari mewujudkan NKKBS menjadi visi untuk mewujudkan keluarga berencana yang berkualitas tahun 2015. Keluarga yang berkualitas adalah keluarga yang sejahtera, sehat, maju, mandiri, memilih jumlah anak yang ideal. berwawasan ke depan, bertanggung jawab dan harmonis. (Hartanto : 2002). Akseptor KB di Kabupaten Tasikmalaya pada tahun 2011 sebanyak 268.836 orang terdiri dari pengguna pil sebanyak 21,4%, suntik 40,5%,implant 2,4%, AKDR 6,39%, kondom 1,5%, sterilisasi 1,32%. Dan di wilayah Kecamatan Ciawi, dari 14678 akseptor KB didapatkan pengguna implant sebesar 1,6%. pengguna AKDR sebesar 4,7%. Pengguna suntik 83,5%. Pengguna pil 9,1%. Adapun tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk mengetahuiGambaran Jenis Pemakaian Alat Kontrasepsi di Desa Gombong Kecamatan Ciawi Kabupaten Tasikmalaya Tahun 2012. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif dengan metode penelitian deskriptif. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh Akseptor KB di Wilayah Desa Gombong Kecamatan Ciawi Kabupaten Tasikmalaya yaitu sebanyak 213 orang. Tehnik sampling yang digunakan adalah simple random sampling. Sehingga dapat diambil jumlah sampel yang dilakukan penelitian sebanyak 138 orang. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini berupa kuesioner. Berdasarkan tabel 5.4 dapat diketahui bahwa mayoritas responden adalah pengguna alat kontrasepsi suntik yaitu sebanyak 81 Orang (58,7%) Pil 32 orang (23,2%) dan yang paling sedikit adalah pengguna kontrasepsi IUD sebanyak 25 orang (18,1%) . Sebagian besar responden memiliki paritas 2 orang sebanyak 71 Orang (51,4%) dan yang paling sedikit adalah responden memiliki paritas >3 orang (21,7 %) . Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui bahwa jumlah Responden menurut umur paling banyak adalah golongan umur 20-35 tahun yaitu sebanyak 71 Orang (51,5%) dan yang paling sedikit adalah golongan umur <20 tahun yaitu sebanyak 9 orang (6,5%).Berdasarkan penelitian didapatkan bahwa myoritas jenis alat kontrasepsi yang digunakan adalah 81 Orang (58,7%) dan yang paling sedikit adalah pengguna kontrasepsi IUD sebanyak 25 orang (18,1%) Diharapkan mampu lebih meningkatkan upaya pengetahuan dengan mengikuti kegiatan seminar dan penyuluhan mengenai macam-macam kontrasepsi sehingga dapat memilih kontrasepsi yang efektif dan efisien sesuai kebutuhan akseptor
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KUNJUNGAN LANJUT USIA UNTUK BERKUNJUNG KE POSBINDU TAWANG SARI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS TAWANG KOTA TASIKMALAYA TAHUN 2012 Aam Nursalam, SKM,MM.Kes
JURNAL KESEHATAN BIDKEMAS RESPATI Vol. 4 No. 1 (2013): Februari 2013
Publisher : STIKes Respati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.48186/bidkes.v4i1.18

Abstract

Sekitar 15% diantaranya mengalami dementia atau pikun, di samping penyakit degeneratif lainnya seperti penyakit kanker, jantung, reumatik, osteoporosis, katarak dan lain-lain. Dementia atau pikun adalah salah satu penyakit yang ditandai gangguan daya pikir dan daya ingat yang bersifat progresif disertai gangguan bahasa, perubahan kepribadian dan perilaku (Sujudi : 2004). Menurut data SKRT (Survey Kesehatan Rumah Tangga) tahun 2007 menunjukkan angka kesakitan penduduk usia 55 tahun ke atas sebesar 25,7 persen. Berdasarkan SKRT tahun 2007 angka kesakitan usia 55 tahun 15,1%, dan menurut SKRT 20007 angka kesakitan usia 45-59 sebesar 11,6 persen (Wirakartakusumah : 2010).Di Posyandu Tawang Sari hanya ada 7 orang saja yang biasa berkunjung ke Posyandu Lanjut Usia dari 68 orang jumlah lanjut usia di daerah Posyandu Tawang Sari. Hal ini disebabkan kurangnya kemandirian dari lanjut usia dalam faktor kesehatan. Dikarenakan tidak mandirinya lanjut usia maka dalam melakukan aktivitas masih memerlukan bantuan orang lain. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kunjungan lanjut usia untuk berkunjung ke Posbindu Tawang Sari di Wilayah kerja Puskesmas Tawang Kota Tasikmalaya tahun 2012. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif, dengan metode deskriptif. Desain penelitian menggunakan pendekatan exploratory study. Populasi penelitian ini adalah seluruh usia lanjut di Posbindu Tawangsari di Wilayah Kerja Puskesmas Tawang Kota Tasikmalaya berjumlah 68 orang lanjut usia. Sampel penelitian ini ditentukan menggunakan teknik total sampling. Instrumen pengumpulan data primer menggunakan kuesioner sebagai pedoman pertanyaan. Analisis data menggunakan analisis univariat dengan menghitung presentase dari masing-masing variabel. Pengambilan kesimpulan hasil penelitian dihitung dari rata-rata presentase penilaian setiap indikator. Hasil penelitian disajikan dalam tabel distribusi frekuensi. Hasil penelitian menyatakan bahwa 60,3% pengetahuan lanjut usia tentang Posbindu termasuk kategori cukup , 67,65% sikap lanjut usia terhadap Posbindu termasuk kategori baik, 100 % responden menyatakan ketersedianya sarana pelayanan kesehatan di Posbindu termasuk kategori kurang memuaskan serta 100% Responden menyatakan bahwa Gambaran sikap dan perilaku petugas kesehatan Posbindu termasuk kategori memuaskan. Kesimpulan menyatakan bahwa 60,3% pengetahuan lanjut usia tentang Posbindu termasuk kategori cukup , 67,65% sikap lanjut usia terhadap Posbindu termasuk kategori baik, 100 % responden menyatakan ketersedianya sarana pelayanan kesehatan di Posbindu termasuk kategori kurang memuaskan serta 100% Responden menyatakan bahwa Gambaran sikap dan perilaku petugas kesehatan Posbindu termasuk kategori memuaskan.. Diharapkan dapat memanfaatkan fasilitas kesehatan sebaik mungkin. Sehingga berkunjung ke posyandu secara tertatur dan rutin ke petugas kesehatan atau tempat pelayanan kesehatan dapat mengetahui kesehatannya.
GAMBARAN FAKTOR RISIKO ANEMIA PADA IBU HAMIL DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS CIPATUJAH KABUPATEN TASIKMALAYA TAHUN 2012 Santi Susanti, SST,M.Kes
JURNAL KESEHATAN BIDKEMAS RESPATI Vol. 4 No. 2 (2013): Agustus 2013
Publisher : STIKes Respati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.48186/bidkes.v4i2.20

Abstract

Penyebab tidak langsung kematian ibu antara lain Kurang Energi Kronis (KEK) pada kehamilan (37%) dan anemia pada kehamilan (40%). Kejadian anemia pada ibu hamil ini akan meningkatkan risiko terjadinya kematian ibu dibandingkan dengan ibu yang tidak anemia. Beberapa faktor risiko yang melatar belakangi status kesehatan ibu di Indonesia, dan berpengaruh terhadap kejadian kematian ibu adalah kondisi yang dikenal dengan 4 terlalu, yaitu :Terlalu dekat, jarak antara 2 persalinan (kurang dari 24 bulan), terlalu banyak, mengalami kehamilan lebih dari 4 kali, terlalu tua, melahirkan anak pada usia diatas 35 tahun, terlalu muda, melahirkan pada usia kurang dari 20 tahun.Berdasarkan data rekam medik KIA Puskesmas Cipatujah, anemia merupakan kejadian komplikasi terbesar dari 1002 kejadian komplikasi yang ada. Tujuan penelitian yaitu untuk mengetahui Gambaran Faktor Risiko Anemia Pada Ibu Hamil  di Wilayah Kerja Puskesmas Cipatujah Kabupaten Tasikmalaya tahun 2012. Manfaat penelitian yaitu dapat dijadikan masukan dalam meningkatkan asuhan kebidanan selama masa kehamilan, dan sebagai dasar dalam melakukan upaya pencegahan terjadinya anemia pada masa kehamilan dengan mempromosikan perencanaan kehamilan melalui program KB. Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif dengan metode deskriptif, populasi penelitian yaitu ibu hamil dengan anemia sebanyak 113 orang, varibel penelitian yaitu umur ibu, jarak kehamilan dan paritas. Instrumen yang digunakan adalah lembar checklist, analisis data menggunakan analisis univariat. Hasil penelitian umur ibu yang mengalami anemia yaitu 61,1% umur 20-35 tahun, 24,8% umur lebih dari 35 tahun, 14,2% umur kurang dari 20 tahun. Jarak kehamilan ibu yang mengalami anemia yaitu 53,1% lebih dari 2 tahun dan 46,9% kurang dari 2 tahun. Paritas ibu hamil dengan anemia yaitu multigravida 52,2%, grandemultigravida 24,8%, primigravida 23%. Kesimpulan sebagian besar umur ibu yang mengalami anemia 20-35 tahun, jarak kehamilan lebih dari 2 tahun dan paritas multigravida. Saran bagi tenaga kesehatan khususnya bidan harus melakukan upaya pencegahan dengan memfasilitasi PUS dalam merencanakan kehamilan dan memotivasi agar mengikuti program KB.
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN ANEMIA PADA REMAJA PUTRI DI MAN CIAWI KABUPATEN TASIKMALAYA TAHUN 2012 Hariyani Sulistyoningsih, S.KM.,M.KM
JURNAL KESEHATAN BIDKEMAS RESPATI Vol. 4 No. 2 (2013): Agustus 2013
Publisher : STIKes Respati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.48186/bidkes.v4i2.21

Abstract

Anemia  kekurangan  zat  besi  dapat  menimbulkan  berbagai  dampak  pada remaja  putri  antara  lain  menurunkan  daya  tahan  tubuh  sehingga  mudah  terkena penyakit,  menurunnya  aktivitas  dan  prestasi  belajar. Berdasarkan hasil pemeriksaan kadar hemoglobin (Hb) yang dilaksanakan oleh  Seksi  Pembinaan  Gizi  Masyarakat  Dinas  Kesehatan  Kabupaten Tasikmalaya terhadap remaja putri (siswi SMP dan SMA) menunjukkan pada tahun 2006 40,13%  remaja putri menderita anemia.. Tujuan  penelitian  ini  adalah  untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian anemia pada remaja putri di MAN Ciawi Kabupaten Tasikmalaya tahun 2012. Jenis   penelitian   ini   adalah   kuantitatif dengan desain  analitik  rancangan penelitian  cross-sectional.  Populasi  dalam  penelitian  ini  adalah  seluruh  siswi MAN Ciawi Kabupaten Tasikmalaya tahun ajaran 2011/2012 yang   berjumlah   255   siswi.   Sampel   yang   diambil   sejumlah   70   siswi,   yang diperoleh  dengan  menggunakan  teknik  systematic  random  sampling.  Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah 1) uji laboratorium kadar Hb dengan hemoque,  2)  timbangan  injak,  3)  microtoa,  4)  formulir  recall  2x24  dan  5) kuesioner. Data penelitian ini diperoleh dari data primer dan data sekunder. Data yang diperoleh dalam penelitian ini diolah dengan menggunakan uji statistik chi- square dengan derajat kemaknaan (α sama dengan 5%) =0,05. Hasil  penelitian  menunjukkan  bahwa  terdapat  hubungan  yang  signifikan dengan   kejadian   anemia   pada   remaja   putri   di   MAN  Ciawi  Kabupaten  Tasikmalaya  adalah  tingkat  pendapatan  keluarga  (p sama dengan 0,035), tingkat pendidikan ibu (p sama dengan 0,040), status gizi (p sama dengan 0.002) dan menstruasi (p sama dengan 0,015). Sedangkan  variabel  yang  tidak  berhubungan  secara  signifikan  adalah  tingkat pengetahuan tentang anemia (p sama dengan 0,416) dan tingkat konsumsi zat besi (p sama dengan 0,592). Berdasarkan hasil penelitian, saran yang dapat diajukan adalah bagi Dinas Kesehatan Kabupaten Tasikmalaya hendaknya hasil penelitian ini dapat dijadikan salah satu  pertimbangan  dalam  upaya  penanggulangan  dan  pencegahan  anemia  pada remaja putri di kabupaten Tasikmalaya. 
GAMBARAN KEPUASAN IBU BERSALIN TERHADAP KOMUNIKASI INTERPERSONAL DAN KONSELING PADA PROSES PERTOLONGAN PERSALINAN DI RUANG PONED PUSKESMAS CIAWI KABUPATEN TASIKMALAYA TAHUN 2012 Erwina Sumartini, S.ST
JURNAL KESEHATAN BIDKEMAS RESPATI Vol. 4 No. 2 (2013): Agustus 2013
Publisher : STIKes Respati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.48186/bidkes.v4i2.22

Abstract

Persalinan dan kelahiran merupakan kejadian fisiologis yang normal. Namun, keadaan fisiologis tersebut dapat menjadi patologis karena hal lain misalnya komunikasi yang kurang baik. 90% kesakitan dan kematian ibu terjadi di sekitar persalinan yang sebelumnya sering tak dapat diramalkan. Oleh karena itu, peran petugas kesehatan terutama bidan dalam asuhan persalinan adalah memantau persalinan untuk mendeteksi adanya komplikasi. Selain itu, memberikan pelayanan yang bermutu dari segi komunikasi interpersonal dan konseling sehingga dapat mengurangi angka morbiditas dan mortalitas. Tujuan penelitian ini adalah menggambarkan perilaku komunikasi interpersonal/konseling bidan selama proses persalinan di Ruang Poned Puskesmas Ciawi Kabupaten Tasikmalaya Tahun 2012. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan masukan dalam peningkatan pelayanan intranatal khususnya dalam pelaksanaan KIP/K. Jenis penelitian yang digunakan adalah metode jenis penelitian kuantitatif dengan metode deskriptif. Dalam penelitian ini yang dijadikan populasi adalah seluruh ibu bersalin di ruang Ruang Poned Puskesmas Ciawi Kabupaten Tasikmalaya pada bulan Mei-Juni tahun 2012. Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan accidental sampling. Analisa data dengan menggunakan analisis univariat. Hasil penelitian diperoleh bahwa sebagian besar (70%) ibu bersalin merasa puas dengan perilaku komunikasi interpersonal/konseling yang telah dilakukan oleh bidan. Hal ini berarti perilaku komunikasi interpersonal/konseling yang telah dilakukan oleh bidan sudah baik. Perilaku bidan dalam komunikasi yang sudah memuaskan klien sehingga klien akan merasa nyaman dengan asuhan yang telah diberikan. Kesimpulan dalam penelitian ini adalah perilaku komunikasi interpersonal/konseling yang dilakukan oleh bidan dalam pelayanan Intranatal Care sebagian besar merasa puas. Hasil penelitian ini diharapkan tenaga kesehatan untuk terus berupaya memberikan arahan dan informasi kepada masyarakat akan pentingnya pertolongan persalinan
HUBUNGAN ANTARA PARITAS DENGAN KEJADIAN KEK PADA IBU HAMIL DI WILAYAH KERJA PUSKEMAS BANTARKALONG KABUPATEN TASIKMALAYA TAHUN 2012 Hapi Apriasih, SST
JURNAL KESEHATAN BIDKEMAS RESPATI Vol. 4 No. 2 (2013): Agustus 2013
Publisher : STIKes Respati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.48186/bidkes.v4i2.23

Abstract

Status gizi ibu sebelum dan selama hamil dapat berpengaruh pada pertumbuhan janin yang sedang dikandung, salah satu masalah gizi di Indonesia yang biasa dialami oleh ibu hamil adalah KEK (Kurang Energi Kronis). Di  wilayah  kerja  Kecamatan Bantarkalong, terdapat ibu hamil dengan KEK sebesar 9.47 %. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui hubungan antara paritas dengan  kejadian  kek pada ibu hamil  di wilayah kerja  puskemas bantarkalong kabupaten tasikmalaya tahun 2012 Metode penelitian  yang digunakan adalah kuantitatif dengan metode analitik, desain  cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah semua ibu hamil yang berada di wilayah  kerja Puskesmas Bantarkalong Kecamatan Bantarkalong Kabupaten Tasikmalaya periode Januari tahun 2012,  Jumlah ibu hamil periode Januari yaitu sebanyak 233 orang dengan teknik pengambilan sampel simple random sampling sehingga didapatkan 148 responden. Analisis data yang digunakan adalah univariat, bivariat dengan uji Chi-square  Hasil penelitian diketahui bahwa proporsi ibu hamil yang mengalami KEK dengan  kategori grande multipara yaitu 7 (77,8%)  lebih besar dari primipara dan multipara. Hasil penghitungan uji Chi-square menunjukkan bahwa, nilai  p  value adalah 0,000, dengan α sama dengan 0,005 yang berarti  p  value kurang dari α.  Berdasarkan hasil secara statistik berarti terdapat hubungan antara  paritas  dengan kejadian KEK pada ibu hamil. Kesimpulan penelitian ini adalah bahwa paritas  dapat memberikan hubungan yang positif terhadap dengan kejadian KEK pada ibu hamil diwilayah puskesmas Bantarkalong Kabupaten Tasikmalaya tahun 2012. Saran penelitian ini adalah meningkatkan pengetahuan dan mengenali lebih dini mengenai faktor yang beresiko terjadinya KEK pada Ibu Hamil sehingga resiko yang terjadi dapat segera ditanggulangi.
GAMBARAN DUKUNGAN SUAMI DI DESA SIMPEN KIDUL KECAMATAN LIMBANGAN KABUPATEN GARUT TAHUN 2012. Purwati AM. Keb, SKM,MARS
JURNAL KESEHATAN BIDKEMAS RESPATI Vol. 4 No. 2 (2013): Agustus 2013
Publisher : STIKes Respati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.48186/bidkes.v4i2.24

Abstract

Pada tahun 2012 di Desa Simpen Kidul, jumlah ibu hamil sebanyak 87 orang, masih ada ibu yang bersalin di paraji sebanyak 12 orang, dan yang bersalin di bidan sebanyak 31 orang, dengan tenaga kesehatan 1 orang bidan dan 1 orang mantri, ternyata persalinan yang di tolong oleh nakes masih rendah. Salah satu peran serta suami selama kehamilan dalam rangkamerencanakan persiapan persalinan adalah suami dapat memastikan persalinanistrinya di tolong oleh tenaga kesehatan terlatih dan aman,bersalin di fasilitas kesehatan yang memadai. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui gambaran dukungan suami di Desa Simpen Kidul Kecamatan Limbangan Kabupaten Garut Tahun 2012. Jenis penelitian yang digunakan adalah kuantitatif dengan menggunakan metoda deskriptif yaitu menggambarkan dukungan suami dengan rencana persiapan yang ibu lakukan dalam persalinannya.. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu hamil yang berada di Desa Simpen Kidul Kecamatan Limbangan Kabupaten Garut periode Mei sampai Juni 2012 yaitu 87 orang. Instrument dalam penelitian berupa format kuesioner yang ditujukan kepada ibu hamil untuk menggambarkan dukungan suami dengan persiapan persalinan Sebanyak 20 pertanyaan. Analisis univariat dilakukan untuk mendeskripsikan dua variabel yang diteliti. Berdasarkan hasil penelitian didapatkan bahwa dukungan suami dalam persiapan persalinan pada ibu hamil di Desa Simpen Kidul Kecamatan Limbangan Kabupaten Garut Tahun 2012 ada pada kategori mendukung. Serta persiapan persalinan ibu hamil di Desa Simpen Kidup Kecamatan Limbangan Kabupaten Garut tahun 2012 ada pada kategori kurang. Kesimpulan penelitian didapatkan bahwa dukungan suami dalam persiapan persalinan pada ibu hamil di Desa Simpen Kidul Kecamatan Limbangan Kabupaten Garut Tahun 2012 ada pada kategori mendukung. Serta persiapan persalinan ibu hamil di Desa Simpen Kidup Kecamatan Limbangan Kabupaten Garut tahun 2012 ada pada kategori kurang. Sehingga rekomendaasi saran yang diberikan adalah Suami harus memberikan dukungan dalam persiapan persalinan kepada istrinya dan membantu istri mempersiapkan persalinan serta pemberi pelayanan lebih meningkatkan fasilitas pelayanan serta media informasi khususnya persiapan persalinan di fasilitas kesehatan agar bersalin sehat, aman dan nyaman.
GAMBARAN UMUR DAN PARITAS IBU YANG MENGALAMI ABORTUS DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS CIAWI TAHUN 2012. Ayu Rosita, SST, M.Kes
JURNAL KESEHATAN BIDKEMAS RESPATI Vol. 4 No. 2 (2013): Agustus 2013
Publisher : STIKes Respati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.48186/bidkes.v4i2.25

Abstract

Aborsi telah dilakukan oleh 2,3 juta perempuan. Diperkirakan diseluruh dunia setiap tahun terjadi 40-70 aborsi per 100 wanita usia produktif. Umur ibu merupakan salah satu faktor resiko terjadinya abortus, dalam kurun reproduksi sehat dikenal bahwa usia aman dalam kehamilan, persalinan dan kelahiran yaitu 20-35 tahun. Berdasarkan data yang diperoleh dari Puskesmas Ciawi pada tahun 2011 ditemukan jumlah kejadian abortus sebanyak 71 kasus. Tujuan penelitian adalah Gambaran umur dan paritas ibu yang mengalami abortus di Wilayah Kerja Puskesmas Ciawi Tahun 2012. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif dengan metode deskriptif . Populasi dalam penelitian adalah seluruh ibu yang mengalami abortus di wilayah PKM DTP Ciawi tahun 2011 yang berjumlah 71 orang. Intrumen dalam penelitian ini menggunakan data yang diambil dari laporan Poned PKM Ciawi tahun 2011. Analisis data dalam penelitian ini adalah analisis univariat. Analisis ini menghasilkan distribusi frekuensi untuk menggambarkan tiap-tiap variabel yang akan diteliti Hasil penelitian adalah sebagian besar ibu hamil yang mengalami abortus di wilayah PKM DTP Ciawi tergolong umur 20-35 tahun, serta sebagian besar ibu hamil yang mengalami abortus di PKM DTP Ciawi termasuk nullipara. Kesimpulan dan saran dalam penelitian ini adalah sebagian besar ibu hamil yang mengalami abortus di wilayah PKM DTP Ciawi tergolong umur 20-35 tahun, serta sebagian besar ibu hamil yang mengalami abortus di PKM DTP Ciawi termasuk nullipara. Sehingga dibuat saran yang direkomendasikan adalah Diharapkan Puskesmas lebih meningkatkan pemahaman masyarakat terhadap masalah kesehatan reproduksi khususnya asuhan selama kehamilan melalui konseling, penyuluhan dan pemberdayaan posyandu. Pihak Puskesmas mencari faktor utama penyebab kejadian abortus pada ibu hamil.

Page 2 of 18 | Total Record : 172