cover
Contact Name
Bayu Eka Riarsa Thira
Contact Email
bayu.thira@stikesrespati-tsm.ac.id
Phone
+6281223004727
Journal Mail Official
lppm@stikesrespati-tsm.ac.id
Editorial Address
Jl. Singaparna KM. 11 Cikunir Singaparna Tasikmalaya Jawa Barat 46181
Location
Kab. tasikmalaya,
Jawa barat
INDONESIA
Jurnal Kesehatan Bidkemas
ISSN : 20879822     EISSN : 29882699     DOI : 10.48186/bidkemas
Core Subject : Health,
Jurnal Kesehatan BIDKEMAS STIKes Respati Tasikmalaya, terlahir dari motivasi dan inovasi para dosen untuk ikut berkiprah mengembangkan dunia riset dalam bidang kesehatan. Adanya tuntutan informasi yang semakin berkembang maka keberadaan jurnal kesehatan BIDKEMAS ini diharapkan mampu memberikan kontribusi yang berarti bagi lingkungan akademik khususnya bidang kesehatan dan berdaya guna bagi institusi lainnya yang sangat membutuhkan informasi riset dalam lingkup profesi Kebidanan dan Kesehatan Masyarakat. Jurnal Kesehatan BIDKEMAS akan diterbitkan setiap pertengahan tahun (6 bulan sekali) dan memuat hasil riset untuk mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan baik dalam kebidanan maupun kesehatan masyarakat. Keberadaan jurnal BIDKEMAS mendapatkan pengelolaan khusus dari dewan redaksi sehingga setiap terbitan diharapkan mampu mendapatkan penerimaan yang baik dikalangan pengguna.
Articles 172 Documents
ANALISIS PENGETAHUAN DAN SIKAP REMAJA TENTANG SEKS BEBAS PADA MAHASISWA DI STIKES RESPATI TASIKMALAYA TAHUN 2014 Nevi Dwi Mantini, SST
JURNAL KESEHATAN BIDKEMAS RESPATI Vol. 6 No. 2 (2015): Agustus 2015
Publisher : STIKes Respati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.48186/bidkes.v6i2.50

Abstract

Ada pergeseran nilai mengenai hubungan seksual sebelum nikah. Hal ini utamanya terjadi pada kaum perempuan. Bila sebelumnya ada anggapan bahwa hubungan seksual hanya dilakukan jika ada hubungan emosional yang dalam dengan lawan jenis, namun saat kini kondisi tersebut telah berubah. Hasil penelitian Shali dan Zeinik (Dusek, 1996) menunjukkan bahwa 79,1% kaum perempuan (usia antara 15-19 tahun) setuju dilakukannya hubungan seksual walaupun tidak ada rencana untuk menikah; 54,7% setuju hanya bila ada rencana menikah; dan 10,7% tidak setuju adanya hubungan seksual sebelum menikah. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui pengetahuan dan sikap remaja  tentang seks bebas pada mahasiswa di STIKes Respati Tasikmalaya tahun 2014. Penelitian  ini dilakukan dengan menggunakan metode penelitian kuantitatif dengan pendekatan deskriptif. Populasi yang diambil adalah seluruh mahasiswa Stkes Respati Tasikmalaya yang ada di STIKes Respati Tasikmalaya mulai dari tingkat I sampai Tingkat Akhir  yang berjumlah 402 orang.Dengan demikian jumlah sampel minimal yang akan diteliti adalah  201 orang . Adapun teknik pengambilan sampel dengan menggunakan teknik Proportionate stratified simple random sampling. Pada penelitian yang dilakukan pada Mahasiswa STIKes Respati Tasikmalaya, secara umum berdasarkan hasil penelitian tentang pengetahuan tentang seks bebas yang termasuk kategori terbanyak adalah baik, yaitu 59,20 % diikuti cukup 34,82 % dan kurang 5,97%. Dari segi sikap terhadap seks bebas, secara umum memiliki sikap positif/tidak mendukung yaitu sebanyak 129 orang (94,03%), sedangkan 12orang (5,97%) memiliki sikap negatif/mendukung. Dari hasil perhitungan didapatkan nilai chi-square atau c kuadrat  hitung sama dengan 12,90 , sedangkan   c kuadrat  tabel sama dengan 5,99. oleh karena nilai c kuadrat  tabel kurang dari c kuadrat  hitung atau 5,99 kurang dari 12,90, maka Ho ditolak dan H1 diterima. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa antara pengetahuan tentang seks bebas dengan sikap mahasiswa terdapat hubungan yang signifikan. Untuk remaja putri yang memiliki pengetahuan kurang tentang seks bebas dan memiliki sikap yang negatif/mendukung seks bebas tersebut, perlu ditingkatkan lagi pemberian informasi tentang seks bebas melalui peran guru dan orang tua dalam membimbing mahasiswa dan anak-anaknya. Dari pihak institusi dapat lebih menambahkan materi tentang kesehatan reproduksi atau materi tentang pendidikan seks pada mata kuliah Kesehtan Resproduksi serta dengan mengadakan seminar-seminar tentang kesehatan reproduksi. Sekolah juga dapat melibatkan orang tua  dengan mengingatkan dan menyarankan untuk memberikan informasi tentang seks pada anak mereka dengan terbuka. Sehingga remaja putri tersebut memiliki pengetahuan yang baik dan sikap yang positif/tidak mendukung prilaku seks bebas.
PERBANDINGAN EFEK KLINIS DAN LABORATORIUM HASIL PEMBERIAN MgSO4 SECARA KONTINYU DAN BERKALA PADA PASIEN PREEKLAMSI- EKLAMSI Lilis lisnawati, SST, M.Keb
JURNAL KESEHATAN BIDKEMAS RESPATI Vol. 6 No. 2 (2015): Agustus 2015
Publisher : STIKes Respati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.48186/bidkes.v6i2.51

Abstract

Kematian ibu akibat preeklamsia - eklamsi merupakan salah satu dari tiga penyebab kematian ibu selain perdarahan dan infeksi. Tingginya insidensi serta belum sempurnanya pengelolaan menyebabkan prognosa yang buruk.1Pengobatan dengan magnesium sulfat telah diterima di banyak tempat sebagai pengobatan terpilih pada preeklampsia dan eklampsi. Cara pemberian dan dosis magnesium sulfat masih bermacam-macam walaupun semuanya bertujuan untuk mendapatkan kadar magnesium dalam darah yang dapat memberikan efek terapetik yang optimal dan berlangsung lama. Populasi  pada penelitian ini adalah  semua ibu hamil  yang menderita preeklampsi dan eklampsia di RSU dr Soekardjo dari bulan Maret - Agustus 2015 (6 bulan), sedangkan sampel penelitian ini adalah ibu-ibu  populasi tersebut diatas yang memenuhi kriteria inklusi serta memenuhi besar sampel minimal. Hasil penelitian menyatakan bahwa pemberian magnesium sulfat secara intravena lebih baik untuk mencegah kejang  ataupun kejang ulangan. Sedangkan pada pemberian magnesium sulfat secara intravena dan intramuskular dipandang dari segi intoksikasi tidak didapatkan perbedaan antara kedua pola pemberian. Intoksikasi yang terjadi pada pola I semata-mata hanya merupakan faktor ketidaktelitian.
RIWAYAT PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DAN PERTUMBUHAN BALITA PADA USIA 12 BULAN DI DESA CIKUNIR KECAMATAN SINGAPARNA KABUPATEN TASIKMALAYA TAHUN 2015 Erwina Sumartini, S.ST
JURNAL KESEHATAN BIDKEMAS RESPATI Vol. 6 No. 2 (2015): Agustus 2015
Publisher : STIKes Respati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.48186/bidkes.v6i2.52

Abstract

Pertumbuhan dan perkembangan anak merupakan aspek terpenting dari kehidupan seseorang, karena menentukan dasar untuk kehidupan selanjutnya. Faktor yang berpengaruh terhadap tumbuh kembang anak adalah gizi, penyakit kronis/ kelainan kongenital, lingkungan fisik dan kimia, psikologis, endokrin, sosio-ekonomi, lingkungan pengasuhan, stimulasi, danobat-obatan. ASI eksklusif merupakan makanan paling ideal untuk memenuhi kebutuhan gizi bayi. Desa Cikunir merupakan salah satu desa yang masih memiliki balita dengan gizi buruk sebanyak 2 balita (0,5%) pada tahun 2014, dan balita dengan berat badan dibawah garis merah sebanyak 10 balita (2,3%). Melihat data tersebut kondisi pertumbuhan bayi di Desa Cikunir masih memerlukan perhatian yang serius. Cakupan pemberian ASI eksklusif di wilayah kerja Puskesmas Singaparna sebesar 84,5% dan cakupan ASI eksklusif di Desa Cikunir pada tahun 2014 baru mencapai 50 %. Jenis penelitian yang digunakan adalah kuantitatif dengan metode deskriptif. Populasi penelitian adalah seluruh balita di Kp. Margamulya yang telah melewati usia 12 bulan, dengan pengambilan sampel menggunakan accidental sampling dengan jumlah 30 orang. Analisis yang digunakan adalah analisis univariat. Berdasarkan hasil penelitian menunjukan bahwa 83,3% balita mendapatkan ASI eksklusif dan 16,7% tidak mendapatkan ASI eksklusif. 56,7% mengalami pertumbuhan dengan kategori sesuai pada usia 12 bulan dan 43,3% memiliki kategori pertumbuhan tidak sesuai. 60% balita yang tidak mendapatkan ASI eksklusif mengalami pertumbuhan dengan kategori tidak sesuai pada usia 12 bulan. Berdasarkan hasil penelitian tersebut disimpulkan bahwa ASI eksklusif memegang peranan penting terhadap pertumbuhan balita, karena komposisi ASI yang sangat pas untuk kebutuhan bayi sehingga akan dapat meminimalisir gangguan kesehatan pada bayi, dengan demikian pertumbuhan bayi tidak mengalami hambatan. Saran untuk ibu yang mengalami sindrom ASI sedikit segera konsultasi dengan tenaga kesehtan untuk mendapatkan solusi yang tepat sehingga pemberian ASI eksklusif dapat dilanjutkan. Bidan harus meningkatkan peyuluhan dan konseling pada ibu yang mempunyai bayi dan melakukan pemantauan pertumbuhan untuk segera mendeteksi hambatan pertumbuhan.
PENGARUH KUALITAS PENDIDIKAN TERHADAP KEPUASAN LULUSAN DI SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN RESPATI TASIKMALAYA Annisa Rahmidini; Firman F. Wirakusumah; Sari Puspa Dewi
JURNAL KESEHATAN BIDKEMAS RESPATI Vol. 6 No. 2 (2015): Agustus 2015
Publisher : STIKes Respati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.48186/bidkes.v6i2.53

Abstract

Tingginya tingkat persaingan antara institusi pendidikan mengakibatkan setiap institusi harus dapat mengelola institusinya secara professional. Institusi pendidikan dapat mengatasi daya saing yang tinggi dengan memiliki mutu/kualitas pendidikan yang baik. Keputusan perguruan tinggi melakukan tindakan perbaikan kualitas pendidikan yang sistematis merupakan payung yang menentukan dalam menindaklanjuti keluhan mahasiswa dari suatu kegagalan sehingga pada akhirnya mampu meningkatkan kepuasan lulusan. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis pengaruh kualitas pendidikan (tatakelola, pengabdian pada masyarakat, kurikulum program studi, proses pembelajaran, sumber daya manusia, suasana akademik, penelitian dan publikasi, kemahasiswaan, keuangan, serta prasarana dan sarana) terhadap kepuasan lulusan di Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKes) Respati Tasikmalaya. Jenis penelitian kuantitatif dan metode yang digunakan adalah metode survey analitik dengan desain penelitian yaitu cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh lulusan STIKes Respati Tasikmalaya dua tahun terakhir yaitu Angkatan VII dan VIII berjumlah 201 lulusan. teknik pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan simple random sampling sebanyak 106 lulusan diambil. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini adalah dengan kuesioner. Hasil analisis data menunjukkan bahwa terdapat pengaruh positif antara kualitas pendidikan terhadap kepuasan lulusan di Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Respati Tasikmalaya. Diharapkan STIKES Respati Tasikmalaya meningkatkan kualitas pendidikan agar lulusan dapat merasa puas.
GAMBARAN KEJADIAN ANEMIA PADA IBU HAMIL DILWILAYAH KERJA PUSKESMAS SINGAPARNA TAHUN 2014 Purwati S.KM,MARS; DR. Setiawan M.Kes
JURNAL KESEHATAN BIDKEMAS RESPATI Vol. 6 No. 2 (2015): Agustus 2015
Publisher : STIKes Respati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.48186/bidkes.v6i2.55

Abstract

Menurut WHO kejadian Anemia hamil berkisar antara 60% dengan menetapkan Hb 11 gr % sebagai dasarnya. Menurut Kemenkes RI (2013) prevalensi anemia di Indonesia tergolong tinggi, hasil survei beberapa fakultas kedokteran di Indonesia pada tahun 2012 menemukan 50-63% ibu hamil menderita anemia. Prevalensi anemia pada ibu hamil di Jawa Barat dengan peserta tes darah sebanyak 7.439 sebanyak 3050 orang (41%) di antaranya anemia. Prevalensi anemia pada ibu hamil berdasarkan laporan Dinas Kesehatan Kabupaten Tasikmalaya tahun 2013 berkisar 3.137 orang (6,3%) dari 43.367 orang (Dinkes Tasikmalaya, 2014). Menurut laporan KIA Puskesmas Singaparna pada tahun 2014 tidak ada kasus kematian Ibu, namun kematian bayi sebanyak 19 kasus (1,9%) dari 990 kelahiran hidup. Sedangkan data ibu hamil yang mengalami anemia sebanyak 209 kasus (18.6%), kasus anemia paling tinggi terdapat di Desa Singasari yaitu 36.4% dan paling rendah di Desa Sukamulya yaitu 5.1%. Kasus anemia pada ibu hamil pada periode Januari-Februari tahun 2015 yaitu sebanyak 13 kasus (7.8%) dari 167 ibu hamil. Tujuan penelitian ini mengetahui gambaran kejadian anemia pada ibu hamil. Metode Penelitian menggunakan jenis penelitian kuantitatif dengan metode deskriptif.. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu hamil di wilayah kerja Puskesmas Singaparna Kabupaten Tasikmalaya Tahun 2014 yaitu 1.102 orang. Tekhnik sampel menggunkaan total sampling. Tehnik pengambilan data dengan menggunakan data sekunderyang diperoleh dari buku laporan KIA Puskesmas Singaparna.Tehnik analisis data yang digunakan adalah Analisis Univariat. Analisis Univariat digunakaan untuk mengetahui proporsi dari masing-masing faktor-faktor yang berhubungan dengan anemia dalam kehamilan. Berdasarkan tabel diatas didapatkan bahwa ibu hamil yang mengalami anemia di wilayah Kecamatan Singaparna pada tahun 2014 sebanyak 209 kasus (18.6%). Adapun kasus anemia paling tinggi terdapat di Desa Singasari yaitu 36.4% dan paling rendah di Desa Sukamulya yaitu 5.1%. Ibu hamil dapat melakukan konseling secara pro aktif ke petugas kesehatan mengenai komplikasi kehamilan dan ibu dapat mengkonsumsi tablet Fe secara teratur dan makanan yang bergizi . Serta sebaiknya bidan meningkatkan pelayanan pada ibu hamil melalui optiomalisasi kelas ibu hamil sehingga penyuluhan tentang anemia, gizi akan lebih mudah untuk dilakukan.
GAMBARAN TINGKAT PENDIDIKAN, STATUS EKONOMI SERTA BUDAYA PELAKU PERNIKAHAN DINI DI WILAYAH KELURAHAN LINGGASARI KECAMATAN CIAMIS KABUPATEN CIAMIS TAHUN 2013 Dadan Yogaswara, S.KM, M.KM
JURNAL KESEHATAN BIDKEMAS RESPATI Vol. 6 No. 2 (2015): Agustus 2015
Publisher : STIKes Respati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.48186/bidkes.v6i2.56

Abstract

Berdasarkan hasil survei data yang di peroleh dari Departemen Agama Ciamis tahun 2012 jumlah perempuan yang menikah 913 orang. Dari study pendahuluan tersebut dapat dilihat bahwa ibu yang menikah di usia kurang dari 20 tahun yaitu 126 orang. Dan dari data yang di dapat dari Kecamatan Ciamis wanita yang menikah di usia kurang dari 20 tahun sebanyak 32 orang dan hasil terbanyak terdapat di Kelurahan Linggasari tahun 2012 dengan jumlah 28 orang. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui faktor pendidikan, status ekonomi serta budaya pelaku pernikahan dini di wilayah Kelurahan Linggasari Kecamatan Ciamis tahun 2013. Jenis penelitian yang digunakan adalah kuantitatif dengan metode deskriptif. Populasi dalam penelitian ini adalah pelaku pernikahan dini pada tahun 2012 yaitu 41 orang. Tehnik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah total sampling dimana seluruh populasi dijadikan sampel dalam penelitian. Variabel dalam penelitian ini adalah tingkat pendidikan, status ekonomi serta budaya. Instrumen dalam penelitian ini menggunakan lembar isian. Analisis data dalam penelitian ini adalah analisis univariat. Analisis ini menghasilkan distribusi frekuensi untuk menggambarkan tiap-tiap variabel yang akan diteliti. Berdasarkan hasil penelitian didapatkan bahwa mayoritas tingkat pendidikan pelaku pernikahan dini di Kelurahan Linggarsari Tahun 2013 adalah tingkat pendidikan rendah yaitu 78.04%, tingkat sosial ekonomi pelaku pernikahan dini di Kelurahan Linggarsari Tahun 2013 adalah ekonomi rendah yaitu 60.97%. serta mayoritas budaya pelaku pernikahan dini di Kelurahan Linggarsari Tahun 2013 adalah mempercayai mitos yang berkembang di masyarakat tentang pernikahan dini yaitu 87.8%. Saran bagi remaja diharapkan lebih meingkatkan pengetahuan dan wawasan melalui pencarian informasi tentang resiko pernikahan dini. sedangkan bagi petugas kesehatan dapat bekerjsama dengan tokoh agama dalam upaya pencegahan pernikahan usia dini melalui berbagai kegiatan seperti penyuluhan bagi remaja.
GAMBARAN ANGKA KEMATIAN BAYI DAN BALITA DI WILAYAH KABUPATEN TASIKMALAYA TAHUN 2014 Ade Yasin, SPd, M.Kes
JURNAL KESEHATAN BIDKEMAS RESPATI Vol. 6 No. 2 (2015): Agustus 2015
Publisher : STIKes Respati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.48186/bidkes.v6i2.57

Abstract

Diwilayah Kabupaten Tasikmalaya Angka Kematian Bayi pada tahun 2013 adalah 147 kasus per tahun. Dari 147 kasus, 98 kematian bayi dalam kandungan dan 49 pada proses melahirkan. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui gambaran angka kematian bayi dan balita di wilayah Kabupaten Tasikmalaya tahun 2014. Jenis penelitian yang digunakan adalah kuantitatif dengan metode deskriptif. Populasi dalam penelitian ini adalah bayi dan balita yang meninggal di wilayah Kabupaten Tasikmalaya Tahun 2014 yaitu 318 orang. Tehnik pengambilan sampel adalah dengan cara total sampling dimana semua populasi dijadikan sampel. Variabel dalam penelitian ini adalah jumlah angka kematian bayi dan balita, usia dan jenis kelamin. Analisis data dalam penelitian ini adalah analisis univariat. Analisis ini menghasilkan distribusi frekuensi untuk menggambarkan tiap-tiap variabel yang akan diteliti. Hasil penelitian adalah Angka kematian bayi dan balita paling tinggi di Kabupaten Tasikmalaya tahun 2014 yaitu Kecamatan Cigalontang sebanyak 63 (19.81%), Mayoritas kematian berdasarkan usia mayoritas adalah kematian bayi yaitu 298 kasus atau 93.71%. serta Angka kematian bayi dan balita berdasarkan jenis kelamin mayoritas laki laki yaitu 205 (64.46%). Diharapkan petugas kesehatan lebih meningkatkan pelayanan kesehatan ibu dan anak dengan menekankan pada upaya preventif melalui kegiatan penyuluhan, konseling serta penatalaksanaan pasien secara komprehensif.
ANALISIS POTENSI BUDAYA LOKAL DALAM UPAYA PENINGKATAN KESEHATAN IBU DAN ANAK DI WILAYAH KAMPUNG NAGA KABUPATEN TASIKMALAYA TAHUN 2014 Dadan Yogaswara, S.KM,M.KM; Setiawan , SH,M.Kes; Tupriliany Danefi, SST. M.Kes
JURNAL KESEHATAN BIDKEMAS RESPATI Vol. 7 No. 2 (2016): Agustus 2016
Publisher : STIKes Respati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.48186/bidkes.v7i2.59

Abstract

Masalah kesehatan sesungguhnya tidak terlepas dari faktor-faktor sosial budaya di masyarakat dimana mereka berada. Tingginya kematian ibu dan anak erat hubungannya dengan masalah-masalah non medis, tetapi selama ini penanganannya lebih ditekankan kepada pelayanan kesehatan, padahal penyebab mendasarnya adalah kemiskinan, rendahnya tingkat pendidikan, termasuk sosial budaya. Kepercayaan, pengetahuan dan budaya setempat seperti adanya kebiasaan-kebiasaan kurang mendukung terhadap perilaku sehat, berbagai pantangan jenis makanan dan kebiasaan lainnya berhubungan langsung maupun tidak langsung terhadap kondisi kesehatan di lingkungan masyarakat tersebut. Perilaku-perilaku kesehatan di masyarakat baik yang menguntungkan atau merugikan kesehatan banyak sekali dipengaruhi oleh faktor sosial budaya. Faktor sosial budaya tersebut diduga menjadi penyebab mendasar rendahnya derajat kesehatan masyarakat termasuk termasuk faktor penyebab mendasar lainnya seperti pengetahuan angota keluarga, pendidikan anggota keluarga, kondisi sosial ekonomi. Faktor penyebab tidak langsung juga turut mempengaruhi diantaranya masalah gizi, gender, perlakuan keluarga terhadap kelompok risiko tinggi yaitu diantaranya ibu hamil, ibu bersalin, ibu melahirkan dan anak. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui sejauhmana faktor sosial budaya setempat yang mempengaruhi terhadap status kesehatan masyarakatnya sekaligus bisa memberikan solusi dalam pengembangan pemberdayaan masyarakat yang disesuaikan dengan budaya setempat. Intervensi terhadap kondisi tersebut bisa dikembangkan dengan memanfaatkan berbagai potensi yang disesuaikan dengan sosial budaya tersebut. Desain penelitian yang akan digunakan pada penelitian ini adalah kualitatif. Pilihan desain penelitian ini bisa mengungkap secara mendalam terhadap berbagai akar persoalan mendasar sehingga diketahui sejauhmana faktor sosial budaya mempengaruhi terhadap kesehatan masyarakat, karena persoalan keyakinan ataupun kepercayaan-kepercayaan yang sudah dan masih dianut secara turun-temurun seringkali banyak menimbulkan dampak yang merugikan bagi kesehatan yang mempengaruhi terhadap kesehata khususnya kesehatan ibu dan anak. Setelah diketahuinya segala faktor budaya yang menjadi penyebab mendasar terhadap munculnya permasalahan kesehatan diharapkan bisa menentukan intervensi yang lebih efektif, efisien dan tepat sasaran karena langsung menyelesaikan masalah pada akar masalahnya.
HUBUNGAN MANAJEMEN AKTIF KALA III DENGAN PERDARAHAN PADA SAAT PERSALINAN DI RUANG BERSALIN RSUD DR. SOEKARDJO KOTA TASIKMALAYA OKTOBER 2014 – APRIL TAHUN 2015 Widya Maya Ningrum, S.ST, M.Kes
JURNAL KESEHATAN BIDKEMAS RESPATI Vol. 7 No. 1 (2016): Februari 2016
Publisher : STIKes Respati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.48186/bidkes.v7i1.61

Abstract

Penyebab kematian ibu secara langsung adalah perdarahan (39%), eklampsia (24%), infeksi (11%) dan lain-lain (26%) dan penyebab tidak langsung Kurang Energi Kronis (37%), Anemia pada kehamilan (40%). Perdarahan pada saat persalinan merupakan penyebab kematian ibu yang paling sering terjadi, dengan tanda-tanda nya adalah keluar darah dari jalan lahir dalam jumlah banyak lebih dari 500 cc terjadi dalam waktu 24 jam setelah persalinan berlangsung (Manuaba, 2004:296). Mencegah perdarahan pada saat persalinan dimulai dari tahap yang paling dini. Setiap pertolongan persalinan harus menerapkan upaya pencegahan perdarahaan dengan melakukan Manajemen Aktif Kala (MAK) III. Berdasarkan data yang diperoleh dari profil RSUD dr Soekardjo Kota Tasikmalaya tahun 2013, bahwa terdapat kasus perdarahan pada saat persalinan sebanyak 87 kasus, dengan penyebab atonia uteri 79 kasus (90%), retensio plasenta 8 kasus (10%). Hal ini menunjukan bahwa kasus tersebut sangat tinggi dan berkontribusi terhadap kesakitan dan kematian ibu. Dari 87 kasus ibu yang mengalami perdarahan pada saat persalinan 10 kasus tidak tertolong. Tujuan penelitian ini mengetahui Hubungan Manajemen Aktif Kala III dengan Perdarahan pada saat persalinan Di Ruang Bersalin RSUD dr. Soekardjo Kota Tasikmalaya Oktober 2014 – April  Tahun 2015. Penelitian ini merupakan penelitian survey dengan tekhnik potong silang (cross sectional). Dengan rancangan ini informasi mengenai manajemen aktif kala III diperoleh secara bersamaan dengan perdarahan pada saat persalinan. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu bersalin dengan proses persalinan pervaginam di RSUD dr. Soekardjo Tasikmalaya, dengan sample penelitian ini menggunakan accidental sampling, yaitu ibu bersalin periode Juli – Desember 2015. Hasil penelitian menyatakan bahwa sebagaian besar ibu bersalin di RSUD dr Soekardjo dilakukan manajeman Aktif Kala III  (67,91%). Dari 268 ibu bersalin38 orang ( 14,18 %)  mengalami perdarahan. Serta ada hubungan antara manajeman aktif kala III dengan ibu yang mengalami perdarahan di RSUD dr Soekardjo hal ini sesua dengan hasil uji statistik Chi- Square dengan tingkat kepercayaan 95 % ( α sama dengan 0,05) dengan menunjukan nilai P sama dengan 0,027 (p ≤ 0,05). Berdasarkan bukti – bukti  pengelolaan aktif kala III telah memberikan hasil terhadap penurunan resiko kasus perdarahan post partum. Mengingat indonesia merupakan negara dengan geografis yang sulit dimana kematian ibu karena 3 terlambat masih banyak maka pemerintah perlu mengadakan kebijakan tegas penerapan manajemen aktif kala III pada ibu bersalin.
GAMBARAN KARAKTERISTIK IBU NIFAS DALAM PERILAKU TEKNIK MENYUSUI YANG BENAR DI RSU DR. SOEKARDJO KOTA TASIKMALAYA TAHUN 2015 Tupriliany Danefi, SST. M.Kes
JURNAL KESEHATAN BIDKEMAS RESPATI Vol. 7 No. 1 (2016): Februari 2016
Publisher : STIKes Respati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.48186/bidkes.v7i1.62

Abstract

Berdasarkan data di atas, kejadian bendungan ASI di RS dr Soekardjo mengalami kenaikan kejadian masalah bendungan ASI, Oleh karena itu diperlukan upaya untuk menurunkan angka kejadian masalah tersebut yang terutama dalam hal menyusui. Masalah menyusui bisa timbul sejak masa sebelum persalinan (antenatal) seperti puting susu datar, dan masa setelah persalinan seperti puting susu lecet, bendungan ASI, payudara bengkak, dll. Teknik menyusui yang tidak benar dapat mengakibatkan puting susu menjadi lecet, Bendungan ASI, ASI tidak keluar optimal, sehingga mempengaruhi produksi ASI selanjutnya atau bayi enggan menyusu dan bayi jarang menyusu. Tujuan penelitian adalah Diketahuinya gambaran Karakteristik Ibu Nifas Dalam Perilaku Teknik Menyusui yang Benar di RSU dr. Soekardjo Kota Tasikmalaya Tahun 2015 Jenis penelitian termasuk penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode deskriptif. Populasi dan Sampel adalah Seluruh ibu nifas di RSU dr Soekardjo Kota Tasikmalaya pada bulan Mei s.d Juli tahun 2015. Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik accidental sampling. Analisis data yang digunakan adalah univariat Hasil penelitian adalah Gambaran karakteristik umur responden menunjukkan bahwa seluruh ibu menyusui memiliki perilaku menyusui yang baik pada kategori umur 20-35 tahun sebanyak 83,3%,sebagian besar responden berperilaku baik dalam praktik menyusui yang benar berada pada kategori pendidikan tamat SD sebanyak 41,7%, sebagian besar responden berperilaku menyusui baik pada kategori ibu yang tidak bekerja (IRT) yaitu sebanyak 95,8%, paritas primipara yaitu sebanyak 62,5%, perilaku menyusui sebagian besar masuk dalam kategori baik yaitu sebanyak 62,5 %. Saran diharapkan petugas kesehatan lebih meningkatkan pengetahuan ibu dengan memberikan informasi melalui penyuluhan dan memberikan bimbingan tentang cara menyusui pada saat ibu menyusu.

Page 5 of 18 | Total Record : 172