cover
Contact Name
Bagus Muhammad Ihsan
Contact Email
ihsanfillah24@gmail.com
Phone
+6285659274496
Journal Mail Official
ihsanfillah24@gmail.com
Editorial Address
Jl. Lapan, Siantan Hulu, Kec. Pontianak Utara, Kota Pontianak, Kalimantan Barat 78242-Kalimantan Barat-Kampus A Poltekkes Kemenkes Pontianak
Location
Kota pontianak,
Kalimantan barat
INDONESIA
Jurnal Laboratorium Khatulistiwa
ISSN : 25979523     EISSN : 25979531     DOI : https://doi.org/10.30602/jlk
The aim of this journal publication is to disseminate the conceptual thoughts or ideas and research results that have been achieved in the area of Medical Laboratory. Jurnal Laboratorium Khatulistiwa particularly focuses on the main problems in the development of the Medical Laboratory health areas as follows: Toxicology Immunoserology Bacteriology Clinical Chemistry Parasitologi Micology And other related disciplines.
Articles 102 Documents
Perbedaan Kadar Asam Sianida Pada Ubi Kayu Sebelum dan Sesudah Direndam dengan Larutan NaHCO3 Konsentrasi 5, 10 dan 15% Selama 12 Jam Nelvi Kurnia Sari; Gervacia Jenny Ratnawati; Jajar P. Syari
Jurnal Laboratorium Khatulistiwa Vol 2, No 2 (2019): Mei 2019
Publisher : poltekkes kemenkes pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30602/jlk.v2i2.331

Abstract

Abstract: Manihot esculenta crantz containing compounds that are useful for body also contain cyanogenic glucoside compounds that are toxic or better known by the named of blue poison. To reduce cyanide levels in manihot esculenta crantz can be done by soaking in water by adding NaHCO3 or better known baking soda. The purpose of this research is to know the difference of cyanide acid content in manihot esculenta crantz before and after soaking with NaHCO3 solution concentration in 5, 10 and 15% during 12 hours. The method of determination of cyanide acid content used by ion selective electrode with 24 samples are determined by purposive sampling. While research method used in this research is quasi experiment. Based on the results of the research, the average yield rate cyanide acid of manihot esculenta crantz before soaking is 43.58 mg / kg, after soaking with 5% NaHCO3 solution during 12 hours is 15.62 mg / kg, after soaking with 10% NaHCO3 solution during 12 hours is 10.90 mg / kg, and after soaking with 15% NaHCO3 solution during 12 hours is 7.22 mg / kg. From the results the data then analyzed statistically using one way anava test obtained p = 0,000 (p <0,05) that there is a difference of cyanide acid content in manihot esculenta crantz before and after soaking with NaHCO3 solution concentration 5, 10 and 15 % For 12 hours.Abstrak: Ubi kayu mengandung senyawa yang berguna bagi tubuh dan juga mengandung senyawa glukosida sianogenik yang bersifat racun atau yang lebih dikenal dengan nama racun biru. Untuk menurunkan kadar sianida pada ubi kayu bisa dilakukan dengan cara perendaman didalam air dengan menambahkan NaHCO3 atau yang lebih dikenal dengan nama soda kue. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan kadar asam sianida pada ubi kayu sebelum dan sesudah direndam dengan larutan NaHCO3 konsentrasi 5, 10 dan 15% selama 12 jam. Metode penetapan kadar asam sianida menggunakan elektroda selektif ion dengan jumlah sampel sebanyak 24 buah yang ditentukan secara purposive sampling . Sedangkan metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimental semu. Berdasarkan dari hasil penelitian diperoleh hasil rata-rata kadar asam sianida pada ubi kayu sebelum direndam adalah 43,58 mg/kg, sesudah direndam larutan NaHCO3 5% selama 12 jam adalah 15,62 mg/kg, sesudah direndam larutan NaHCO3 10% selama 12 jam adalah 10,90 mg/kg, dan sesudah direndam larutan NaHCO3 15% selama 12 jam adalah 7,22 mg/kg. Dari hasil tersebut data kemudian dianalisis secara statistik menggunakan uji anava one way diperoleh hasil p = 0,000 (p < 0,05) berarti terdapat perbedaan kadar asam sianida pada ubi kayu sebelum dan sesudah direndam dengan larutan NaHCO3 konsentrasi 5, 10 dan 15% selama 12 jam.
Pengaruh Variasi Waktu Simpan terhadap Kadar Protein pada Ikan Tongkol Maulidiyah Salim; Linda Triana
Jurnal Laboratorium Khatulistiwa Vol 1, No 1 (2017): November 2017
Publisher : poltekkes kemenkes pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30602/jlk.v1i1.87

Abstract

Abstract: Fish is one of the sources of animal protein with the nutrients such as protein, lipid and other minerals. People generally save fish in the freezer so that it won’t decay. This research was aimed to analyze the effect of storage time variation with protein level in mackerel tuna. This research was an quasi-experiment research where the results had been analyzed by using regression test. Samples used in this research were fresh mackerel tuna based on visual criteria and their weight about ± 1000 grams. The chosen samples with purposive sampling technic and 4 times replication so total samples were 24. The method using for protein testing was Kjeldahl Method. Results of the research obtained the average of protein level in fresh mackerel tuna amount as 24,52%, 2-day-froze mackerel tuna fish amount as 22,05%, 4-day-froze mackerel tuna 20,29%, 6-day-froze mackerel tuna 18,45% and 8-day froze mackerel tuna 16,03%. The result of regression test showed that there were no significant effect between 2 days storage time variation (p=0,290), 4 days (p=0,242), 6 days (p=0,485) and 8 days (p=0,059) with the protein level of mackerel tuna. Abstrak: Ikan merupakan salah satu sumber protein hewani dengan kandungan gizi seperti protein, lemak, dan mineral lainnya. Masyarakat umumnya menyimpan ikan dalam freezer agar tidak mengalami pembusukan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh variasi waktu simpan dengan kadar protein pada ikan tongkol. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental semu dimana hasil penelitian dianalisis dengan menggunakan uji regresi. Sampel yang digunakan adalah ikan tongkol yang segar secara visual dan memiliki berat ±1000 gr. Sampel diperoleh dengan teknik purposive sampling dan dilakukan replikasi sebanyak 4 kali sehingga diperoleh 24 sampel. Metode yang digunakan untuk pemeriksaan protein adalah metode Kjeldahl. Hasil penelitian menunjukkan diperoleh rata-rata kadar protein pada ikan tongkol segar sebesar 24,52%, ikan tongkol beku hari ke-2 sebesar 22,05%, ikan tongkol beku hari ke-4 20,29%, ikan tongkol beku hari ke-6 18,45% dan ikan tongkol beku hari ke-8 16,03%. Hasi uji regresi menunjukkan tidak ada pengaruh yang nyata antara variasi waktu simpan 2 hari (p=0,290), 4 hari (p=0,242), 6 hari (p=0,485) dan 8 hari (p=0,059) terhadap kadar protein ikan tongkol.
PERBEDAAN PENGGUNAAN TABUNG VACUTAINER PLAIN DAN CLOT ACTIVATOR TERHADAP WAKTU PEMERIKSAAN GULA DARAH PUASA DI RUMAH SAKIT SULTAN SYARIF MOHAMAD ALKADRIE Herlinda Djohan Dj; Dyah Yuana Putri; Laila Kamila; Sri Tumpuk
Jurnal Laboratorium Khatulistiwa Vol 6, No 2 (2023): MEI 2023
Publisher : poltekkes kemenkes pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30602/jlk.v6i2.1171

Abstract

Tabung vacutainer plain adalah tabung vakum kaca tidak mengandung zat aditif. Tabung vacutainer clot activator adalah tabung vakum plastik mengandung zat aktivator pembekuan. Perbedaan tabung vacutainer plain dan clot activator terdapat pada proses pembekuan darah. Pada tabung vacutainer plain proses pembekuan darah berlangsung normal 15-30 menit sedangkan  tabung vacutainer clot activator relatif lebih cepat proses pembekuan darahnya. Perbedaan waktu pembekuan darah ini membuat hasil pemeriksaan gula darah puasa relatif berbeda.Tujuan penelitian untuk mengkaji perbedaan penggunaan tabung vacutainer plain dan clot activator terhadap waktu pemeriksaan gula darah puasa. Penelitian ini menggunakan desain penelitian cross sectional dan metode pengambilan sampel consecutive sampling. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah pasien poli penyakit dalam dengan diagnosa diabetes mellitus tipe 2 yang melakukan pemeriksaan gula darah puasa.Hasil uji Wilcoxon perbedaan waktu pembekuan darah antara  penggunaan tabung vacutainer plain dan clot activator didapat nilai signifikansi 0,000 (p < 0,05) yang berarti Ha diterima, terdapat perbedaan waktu pembekuan darah antara penggunaan tabung vacutainer plain dan clot activator di Rumah Sakit Sultan Syarif Mohamad Alkadrie. Hasil uji Kendall Tau hubungan waktu pembekuan darah tabung vacutainer plain dengan waktu pemeriksaan gula darah puasa diperoleh nilai signifikansi 0,000 (p < 0,05) berarti Ha diterima, ada hubungan antara waktu pembekuan darah penggunaan  vacutainer plain dengan waktu pemeriksaan gula darah puasa di Rumah Sakit Sultan Syarif Mohamad Alkadrie. Sedangkan pada Hasil uji Kendal Tau pada hubungan antara waktu pembekuan darah tabung vacutainer clot activator dengan waktu pemeriksaan gula darah puasa diperoleh nilai signifikansi 0,000 (p < 0,05) berarti Ha diterima, ada hubungan waktu pembekuan darah penggunaan  vacutainer clot activator terhadap waktu pemeriksaan gula darah puasa di Rumah Sakit Sultan Syarif Mohamad Alkadrie.
Analisis Kadar Karbohidrat Pada Nasi Merah Dengan Metode Nelson-Somogyi Linda Triana; Monica Ayu Febriyanti; Ratih Indrawati
Jurnal Laboratorium Khatulistiwa Vol 4, No 2 (2021): Mei 2021
Publisher : poltekkes kemenkes pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30602/jlk.v4i2.958

Abstract

Beras merah adalah salah satu jenis beras yang lebih difungsikan sebagai salah satu menu diet sehat yang dapat membantu menurunkan berat badan. Hal ini dikarenakan didalam beras merah memiliki peranan baik bagi kesehatan diantaranya vitamin B dan vitamin E ,serat, mineral, dan zat gizi lainnya. Selain digunakan sebagai salah satu menu diet, beras merah juga memiliki manfaat bagi kesehatan dan dapat menyembuhkan berbagai jenis penyakit di dalam tubuh. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kadar karbohidrat nasi merah dengan pemanasan selama 6 jam, nasi merah yang didinginkan selama 6 jam dan nasi merah yang di dinginkan selama 6 jam lalu dipanaskan kembali selama 5 menit. Penelitian ini di lakukan di laboratorium Pertanian Politeknik Negeri Pontianak pada tanggal 20 Mei 2019. Sampel pada penelitian ini adalah nasi merah yang sudah masak dengan pemanasan selama 6 jam, nasi merah yang di dinginkan selama 6 jam dan nasi merah yang di dinginkan selama 6 jam lalu di panaskan kembali selama 5 menit. Metode Pemeriksaan yang di gunakan dalam pemeriksan ialah metode Nelson-Somogyi. Hasil pemeriksaan kadar karbohidrat pada nasi merah yang sudah masak dengan pemanasan 6 jam rata-rata sebesar 6.664 %, Kadar karbohidrat pada nasi merah yang didinginkan selama 6 jam didapatkan rata-rata sebesar 11,0680 %, dan Kadar karbohidrat pada nasi merah yang di dinginkan selama 6 jam lalu dipanaskan kembali selama 5 menit didapatkan rata-rata sebesar 8,350 %. Dari hasil uji statistik diperoleh nilai signifikan p = 0,025 (p<0,050) sehingga Ha di terima yang artinya ada perbedaan kadar karbohidrat pada nasi merah dengan pemanasan selama 6 jam, nasi merah yang di dinginkan selama 6 jam dan nasi merah yang didinginkan selama 6 jam lalu di panaskan kembali selama 5 menit.
Efek Ekstrak Metanol Daun Pucuk Merah Terhadap Kadar Glukosa Darah Jajar Pramata Syari
Jurnal Laboratorium Khatulistiwa Vol 6, No 1 (2022): November 2022
Publisher : poltekkes kemenkes pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30602/jlk.v6i1.1109

Abstract

Blood glucose level is the amount of glucose in the blood. High blood glucose levels can be lowered with traditional plants such as red shoots. The leaves of the red shoots are commonly used as herbal medicine as antibacterial, antioxidant and antidiabetic. The content of flavonoid compounds, alkaloids, saponins, tannins, polyphenols found in red shoots is known to have antidiabetic activity. The purpose of this study was to explain the effect of giving red shoots leaf extract on blood glucose levels. The method used is the enzymatic method with a glucometer. This research methodology is a Quasi Experimental Design. The population and samples in this study were male (Mus musculus) mice, 2-3 months old and weighing 20-30 grams with 3 treatments, namely 200 mg/kgBW, 400 mg/kgBW, 600 mg/kgBW. The results of the Simple Linear Regression test for a dose of 200 mg/kgBW, a dose of 400 mg/kgBW and a dose of 600 mg/kgBW obtained p value = 0.000 < 0.05 then Ha is accepted, which means that there is a significant effect between red shoot leaf extract on levels of blood glucose.
Hubungan Lamanya Paparan Polutan Pada Gas Buangan Kendaraan Bermotor Terhadap Aktivitas Enzim Alanine Aminotransferase (Kajian Literatur) Sri Tumpuk; Herlinda Djohan; Ika Sartika
Jurnal Laboratorium Khatulistiwa Vol 4, No 1 (2020): November 2020
Publisher : poltekkes kemenkes pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30602/jlk.v4i1.937

Abstract

Polusi udara merupakan salah satu masalah kesehatan yang penting. Polusi udara dan gas buangan kendaraan bermotor mengandung timbal (Pb), parlicutale mailer (PM), nitrogen oksida (NOx), sulfur oksida (SO2). dan karbon monoksida (CO). Emisi dan gas huangan ini dapat masuk dalam tubuh dan akan diakumulasikan pada janingan yang kaya lemak seperti hati. Bila terpapar dalam jangka waktu lama dapat menyebabkan kerusakan hati yang ditandai dengan meningkatnya cnzim Alanine Aminorran.sferase (ALT). Tujuan kajian ini adalah mengkaji hubungan lamanya paparan polutan pada gas buangan kendaraan bet-motor terhadap aktivitas enzim Alanine Aminolransferase. Jenis penelitian yang digunakan adalah kajian literatur. Sumber basis data yang digunakan seperti Google Scholar, Google.co.id. Pubmed, freefullpdf, dan Google Book. Berdasarkan hasil kajian didapatkan dan 16 jurnal, 15 jurnal menyatakan ada hubungan paparan polutan seperti timbal, karbon monoksida. partikulat matter, SO2 dan NO2 terhadap aktivitas enzim Alunine Aminoiransferase (ALT). Paparan gas buangan kendaraan bermotor menyebabkan terjadinya pcningkatan enzim ALT karena polutan yang dihasilkan masuk ke dalam tubuh dan mengikat lipid dan membran hepatosit hati membentuk peroksida lipid dan menginduksi stress oksidatif. Stress oksidatifakan menyerang membran plasma hati yang menycbabkan terjadinya peningkatan aktivitas enzim ALT. Kesimpulan dan hash kajian literatur didapat ada hubungan lamanya paparan polutan pada gas buangan kendaraan bermotor seperti timbal, karbon monoksida, partikulat matter, SO2 dan NO2 terhadap peningkatan enzim Alanine Amino iransferase.        
Efektivitas Ekstrak Eugenol Rimpang Lengkuas (Alpinia Galangal L) Terhadap Pertumbuhan Jamur Trichophyton Rubrum Dengan Metode Dilusi Maulidiyah Salim; Wahdaniah Wahdaniah
Jurnal Laboratorium Khatulistiwa Vol 1, No 2 (2018): Mei 2018
Publisher : poltekkes kemenkes pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30602/jlk.v1i2.143

Abstract

Abstract: Galangal is a kind of plant which can also be apllied as medicine for anti-fungi due to its essential oil. Galangal contains about 1% of essential oil that yellow greenery in colored, unique smell, quite bitter and cooling tongue. Metil sinamat 48%, cineoi 20%-30%, kamfer, d-alfa-pinen, galangal, kamfor, gallangol, sesuiterpene, kadinena, hidrates. One of the essential compound is eugenol. This study was aimed to determine the influence of galangal rhizomes extract concentration to the growth of fungi (Trichophyton rubrum) by counting the number of colonies which growing on PDA (Potato Dextrose Agar) media. Method of this study is quasi experiment, sampling technique by using purposive sampling. The sample used in this research is isolated Trichophyton rubrum. Each galangal rhizomes extract experienced by 6 treatments by using DMSO (Dimethyl Sulfoxide) as solvent for consentration 0,05%, 0,06%, 0,07%, 0,08%, 0,09% and 0,1%. Inhibitory test of galangal rhizomes extract have been done by using dilution method, with suspended Trichophyton rubrum by counting the amount of Trichophyton rubrum colonies on each petridish based on certain concentration. Fungi colonies number on each petridish reported in CFU unit (Colony Forming Unit). Based on results, it can be concluded that 0,1% galangal extract had potency to inhibit the growth of Trichophyton rubrum. Data analyzed by using regression test showed that there was an influence of galangal extract concentration to the growth of Trichophyton rubrum which obtained p value=0,000 in 95% confidential level (p=0,00 < 0,05) by meaning that each galangal extract concentration gave effect on Trichophyton rubrum boost.Abstrak: Lengkuas adalah tumbuhan yang berkhasiat obat yang dapat digunakan sebagai obat anti jamur karena mengandung minyak atsiri. Minyak atsiri  pada lengkuas memiliki kandungan 1% yang berwarna kuning kehijauan dan berbau khas dan memberikan rasa pahit dan mendinginkan lidah. Metil sinamat 48%, cineoi 20%-30%, kamfer, d-alfa-pinen, galangal, kamfor, gallangol, sesuiterpene, kadinena, hidrates. Salah satu komponen senyawa yang banyak terdapat di dalam minyak atsiri adalah senyawa eugenol. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya pengaruh konsentrasi dari ekstrak rimpang lengkuas terhadap pertumbuhan jamur Trichophyton rubrum dengan melihat jumlah koloni yang tumbuh pada media PDA (Potato Dextrose Agar). Metode penelitian ini adalah eksperimental semu, teknik pengambilan sampel dengan cara purposive sampling.Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah isolat Trichophyton rubrum. Masing-masing ekstrak rimpang lengkuas dilakukan dengan 6 perlakuan dengan menggunakan DMSO (Dimethyl Sulfoxide) sebagai pelarut pada konsentrasi 0,05%, 0,06%, 0,07%, 0,08%, 0,09%, 0,1%. Uji daya hambat ekstrak rimpang lengkuas dilakukan menggunakan metode dilusi, dengan suspensi jamur Trichophyton rubrum. dengan cara menghitung jumlah koloni jamur Trichophyton rubrum pada masing-masing petridish berdasarkan konsentrasi. Jumlah koloni jamur pada setiap petridish dilaporkan dalam satuan CFU (Colony Forming Unit). Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa ekstrak rimpang lengkuas pada konsentrasi 0,1% sudah dapat menghambat pertumbuhan jamur Trichophyton rubrum. Analisa data dengan menggunakan uji Regresi menunjukkan terdapat pengaruh pada konsentrasi ekstrak rimpang lengkuas terhadap pertumbuhan jamur Trichophyton rubrum dengan nilai p = 0,00 pada tingkat kepercayaan 95% (p=0,00 < 0,05) yang artinya terdapat pengaruh pada tiap konsentrasi ekstrak rimpang lengkuas terhadap pertumbuhan jamur Trichophyton rubrum.
Daya Hambat Perasan Bawang Dayak (Eleutherine Palmifolia (L.) Merr) Terhadap Pertumbuhan Bakteri Stapylococcus aureus Metode Difusi Laila Kamilla; Sri Tumpuk; Maulidiyah Salim
Jurnal Laboratorium Khatulistiwa Vol 5, No 2 (2022): Mei 2022
Publisher : poltekkes kemenkes pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30602/jlk.v5i2.977

Abstract

Traditional medicine is an ingredient that can be derived from plants, animals, minerals, preparations of extract (galenic) or a mixture of these materials which have been used for generations for treatment. The use of medicinal plants as traditional medicine has many advantages. It is easy to obtain because the raw materials can be grown and mixed by yourself, so it is cheaper. People also consider traditional medicine to be safer than chemical drugs because the side effects are relatively smaller.One of the plants that have been used as traditional medicine is the Dayak onion. Dayak onion (Eleutherine americana L. Merr) is empirically used by local people in Kalimantan as a traditional medicinal plant. Dayak onions can be used as raw materials for medicine because they contain active compounds in the form of alkaloids, glycosides, flavonoids, phenolics, triterpenoids or steroids and anthraquinones which have been known as medicinal raw materials. Until now, the Dayak onion plant is used for the treatment of colon cancer, breast cancer, diabetes mellitus, hypertension, lowering cholesterol, stroke, stomach pain medication after childbirth and ulcer medicine.This study aims to determine the inhibition of Dayak onion (Eleutherine americana L. Merr) on the growth of Stapylococcus aureus bacteria by diffusion method. The research design was a quasi-experimental. The population of Dayak onion bulbs. As a sample of Dayak onion bulbs made in concentrations of 10%, 20%, 30%, 40%, 50%, 60%, 70%, 80%, 90%, and 100%. With the formula of Randomized Block Design (RAK), 30 samples were obtained. Antimicrobial testing using the diffusion method.The results obtained were resistant at a concentration of 10% - 60% (inhibition zone < 9 mm) and a concentration of 70-90% intermediate (inhibition zone 10-11) and a concentration of 100% sensitive (inhibition zone > 12). After being analyzed statistically using the Kruskal-Wallis test, a significant asymp value was obtained. sig = 0.001 < 0.050. It was concluded that there was an effect of the juice of the Dayak onion (Eleutherine palmifolia (L.) Merr) in inhibiting the growth of Stapylococcus aureus bacteria.
Pengaruh Konsentrasi Ekstrak Etanol Buah Ceremai Terhadap Bakteri Staphylococcus Aureus Metode Difusi Farchan Ananda Rizqial; Edy Suwandi; Slamet Slamet
Jurnal Laboratorium Khatulistiwa Vol 3, No 1 (2019): November 2019
Publisher : poltekkes kemenkes pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30602/jlk.v3i1.928

Abstract

Buah ceremai biasanya diolah sebagai manisan atau penyedap masakan karena rasanya yang asam. Buah ceremai belum banyak dimanfaatkan. Biasanya buah ceremai yang sudah matang hanya dibiarkan jatuh ke tanah atau dijadikan manisan karena rasanya yang asam. Buah ceremai diantaranya mengandung flavonoid, tanin dan saponin yang diduga memiliki aktivitas anti bakteri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh konsentrasi ekstrak etanol buah ceremai terhadap bakteri Staphylococcus aureu dengan metode difusi. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimenta semu dengan teknik pengambilan purposive sampling. Populasi dalam penelitian ini adalah buah ceremai di kawasan JL, Negara Anjungan-Mandor KM 71 RT/RW 06/003 Desa Dema, Kec anjongan Kab. mempawah. Sampel dalam penelitian ini adalah buah ceremai yang tidak  busuk, ceremai hijau kekuningan. Konsentrasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah 20%, 40%, 60%, dan 80% dengan  replikasi sebanyak 6 kali. Berdasarkan hasil analisis statistik regresi linier sederhana pengujian diperoleh nilai p value = 0,000 <a 0,05 sehingga dinyatakan bahwa ada pengaruh yang signifikan antara konsentrasi ekstrak etanol buah ceremai terhadap diameter daya hambat pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus metode difusi.
Perbedaan Penggunaan Antikoagulan K2EDTA DAN K3EDTA Terhadap Hasil Pemeriksaan Indeks Eritrosit Wahdaniah Wahdaniah; Sri Tumpuk
Jurnal Laboratorium Khatulistiwa Vol 1, No 2 (2018): Mei 2018
Publisher : poltekkes kemenkes pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30602/jlk.v1i2.147

Abstract

Abstract: Routine blood examination is the earliest blood test or screening test to determine the diagnosis of an abnormality. Blood easily froze if it is outside the body and can be prevented by the addition of anticoagulants, one of which Ethylene Diamine Tetra Acetate (EDTA). Currently available vacuum tubes containing EDTA anticoagulants in the form of K2EDTA and K3EDTA. K3EDTA is usually a salt that has better stability than other EDTA salts because it shows a pH approaching a blood pH of about 6.4. The purpose of this research is to know the difference of erythrocyte index results include MCH, MCV and MCHC using K3EDTA anticoagulant with K2EDTA. This research is a cross sectional design. This study used venous blood samples mixed with K2EDTA anticoagulant and venous blood mixed with K3EDTA anticoagulants, each of 30 samples. Data were collected and analyzed using paired different test. Based on data analysis that has been done on MCH examination, p value <0,05 then there is a significant difference between samples with K3EDTA anticoagulant with K2EDTA to erythrocyte index value. Then on the examination of MCV and MCHC obtained p value <0.05 then there is no significant difference between samples with K3EDTA anticoagulant with K2EDTA to erythrocyte index value.Abstrak: Pemeriksaan darah rutin merupakan pemeriksaan darah yang paling awal atau screening test untuk mengetahui diagnosis suatu kelainan. Darah mudah membeku jika berada diluar tubuh dan bisa dicegah dengan penambahan antikoagulan, salah satunya Ethylene Diamine Tetra Acetate (EDTA). Dewasa ini telah tersedia tabung vakum yang sudah berisi antikoagulan EDTA dalam bentuk  K2EDTA dan  K3EDTA. K3EDTA  biasanya berupa garam yang mempunyai stabilitas yang lebih baik dari garam EDTA yang lain karena menunjukkan pH yang mendekati pH darah yaitu sekitar 6,4. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan hasil indeks eritrosit meliputi MCH, MCV dan MCHC menggunakan antikoagulan K3EDTA dengan K2EDTA. Penelitian ini merupakan penelitian dengan desain cross sectional. Penelitian ini menggunakan sampel darah vena yang dicampur dengan antikoagulan K2EDTA dan darah vena yang dicampur dengan antikoagulan K3EDTA, masing-masing sebanyak 30 sampel. Data dikumpulkan dan dianalisis menggunakan uji beda berpasangan. Berdasarkan analisis data yang telah dilakukan pada pemeriksaan MCH didapatkan nilai p < 0,05 maka ada perbedaan yang signifikan antara sampel dengan antikoagulan K3EDTA dengan K2EDTA terhadap nilai indeks eritrosit. Kemudian pada pemeriksaan MCV dan MCHC didapatkan nilai p < 0,05 maka tidak ada perbedaan yang signifikan antara sampel dengan antikoagulan K3EDTA dengan K2EDTA terhadap nilai indeks eritrosit.

Page 1 of 11 | Total Record : 102